IDENTITAS PASIEN : Nama : Tn. R Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat/ tanggal lahir : Burane/ 30-12-1985 Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Makassar Pendidikan/ sekolah : SMK Pelayaran Alamat/ no.telpon : Burane kec. Galesong Takalar Tanggal MRS : 23-03-2014
13
LAPORAN PSIKIATRIK I. RIWAYAT PENYAKIT A. Keluhan utama : Mengamuk B. Riwayat gangguan sekarang : Keluhan dan gejala: (Didapatkan dari Allo Anamnesis) Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSKD Dadi karena pasien mengamuk.Pasien mengamuk dengan membakar-bakar kain.Pasien mengamuk kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengamuk tetapi tidak melukai orang lain maupun dirinya sendiri. Pasien hanya merusak barang dan melempari barang dalam rumah, pasien juga sering mengacak-acak pakaian dalam lemari.Pasien sering terlihat bicara sendiri ketawa sendiri, berteriak-teriak dan berkeliaran dijalanan dengan tidak mengenakan baju. Pasien sering mendengar suara-suara yang mengajaknya berbicara dan sering mendengarkan suara itu menceritakan dirinya kalau ia telah dipermalukan didepan umum, pasien mengatakan suara itu adalah suara seorang laki-laki namun tidak diketahui siapa yang bersuara. Pasien juga sering mendengarnya bisikan-bisikan oleh para paduan suara yang mengajarkan tentang BUMN.Pasien juga pernah menyusun batu di jalan poros takalar kemudian duduk di atas batu yang disusunnya sambil merokok dan bicara sendiri sehingga menimbulkan kemacetan. Awalnya pasien sudah pernah sakit 2 tahun yang lalu, namun pasien baru pertama kali masuk di RSKD tapi sudah pernah berobat rawat jalan di psikiater dan minum obat warna putih dan pink dan membaik. Setalah itu pasien putus obat hingga sekarang.Karena telah merasakan keluarga dan lingkungan sekitar pasien akhirnya dibawa ke RSKD untuk di rawat inap. Dulu pasien adalah seorang pelaut dan pernah berlayar di Jakarta, Korea hingga ke Rusia.Awal kejadian 3 tahun yang lalu di kapal tempat pasien bekerja pasien pernah bertengkar dengan temannya kemuadian kepalanya dilempari ikan oleh temannya. Semenjak itu iya merasa sangat
14
dipermalukan ia merasa sangat malu karena kepalanya dilempari ikan di depan umum. Lalu di tambah lagi kapal ia bekerja tiba-tiba terbakar di lautan Korea dan ia diungsikan di kapal penolong. Awal perubahan perilaku terjadi saat ia dipulangkan oleh perusahaan kapal tempat ia bekerja ke Indonesia. Setibanya di Jakarta ia tidak mau lagi kembali ke Makassar karena merasa malu. Pasien hanya mau pulang jika dijemput oleh pamannya.Semenjak itu pasien mulai terlihat pendiam, sering menyendiri, mengurung diri dikamar, menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, sering menghayal sampai pasien mulai mengamuk, bicara sendiri, dan berteriak-teriak. Hendaya/disfungsi: Hendaya dalam bidang sosial (+) Hendaya dalam bidang pekerjaan (+) Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
Faktor stressor psikosial: Dipermalukan oleh temannya Kapal tempat ia bekerja terbakar
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit dan psikis sebelumnya: Trauma (-) Infeksi (-) Kejang (-) Napza (-) Alcohol (-) Merokok (+) sekitar 2 bungkus/hari
15
C. Riwayat gangguan sebelumnya: Pasien sebelumnya pernah mengalami sakit yang sama 2 tahun yang lalu dan pernah berobat ke psikiater, tapi belum pernah di rawat inap di RSKD.
D. Riwayat kehidupan pribadi : Riwayat prenatal dan perinatal Pasien lahir normal dibantu dukun di rumah.Ibu pasien tidak pernah sakit berat selama kehamilan.Tidak ada riwayat trauma lahir.1 minggu setelah lahir pasien pernah sakit demam tinggi dan ditolong (diobati) oleh dukun kampung. Riwayat masa kanak-kanak awal (1-3 tahun) Pasien mendapatkan ASI hingga usia 1 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan anak-anak sebayanya. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun) Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, pola asuh sesuai dengan umur anak pada saat itu, tidak ada tekanan moril atau psikis dari kedua orang tuanya.Pada masa ini pasien sering bermain bersama teman-temannya, SD di Burane, prestasi menonjol, peringkat dikelas masuk dalam 5 besar. Riwayat masa kanak-kanak akhir (12-18 tahun) Pasien melanjutkan pendidikan SMP di Burane dan SMK pelayaran di Barombong.Prestasi cukup memuaskan.Pasien juga suka bergul dengan orang-orang sekitar rumahnya, punya banyak teman dan pasien bukan seseorang yang pendiam. Riwayat dewasa (18 tahun-sekarang) Pasien melanjutkan pendidikan dengan ikut kursus bahasa inggris di Jakarta, kemudian lanjut bekerja sebagai pelaut di perusahaan kapal dn berlayar dari Jakarta, Kore hingga ke Rusia. Pasien merupakan orang
16
cepat bergaul dan punya banyak teman.Pasien hingga saat ini belum pernah menikah. Riwayat Kehidupan Sosial Pasien termasuk orang yang mudah bergaul dan punya banyak teman. Riwayat Kehidupan Beragama Pasien beragama islam. Pasien tidak terlalu taat beribadah.
E. Riwayat kehidupan keluarga : Pasien merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara Pasien belum menikah Hubungan keluargannya kurang baik semenjak sakit Pasien tidak memilik riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
F. Situasi sekarang : Pasien tinggal bersama keluarganya, bersama ayah, ibu dan saudara- saudaranya.Sekarang pasien sudah tidak bekerja lagi (semenjak sakit) dan tidak bersosialisai lega dengan teman-teman dan lingkungan sekitarnya.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Pasien tidak sadar kalau dirinya sakit Pasien ingin kembali berlayar dan bekerja
Autoanamnesis - DM :Assalamualaikum, perkenalkan saya Riska dokter muda yang bertugas disini - P :Waalaikumsalam sy R - DM :Ohh iya, R salam kenal.Maaf sebelumnya, bisa saya Tanya-tanya R ? - P :Iya bisa - DM :R tinggal dimana?
17
- P :Di Burane, Takalar - DM :R tau, ini dimana? - P : Tau, Rumah Sakit Jiwa - DM :Kenapa R dibawa kesini? - P :Karena saya mengamuk - DM :Mengamuk? mengamuk kenapa apa R? - P :Karena di kasi malu-maluka sama orang. - DM :Siapa orang itu yang buat R malu? - P :Nda tau juga siapa tapi sudah saya dipermalukan - DM :Kenapa R merasa dipermalukan? - P :Nda tau juga karena apa - DM :Apa betul R pernah bertengkar dengan teman kapal? - P :Iya pernah. - DM :Karena apa dan apa masalahnya? - P :Tidak tau. - DM :Apa betul R kepalanya dilempari ikan oleh temannya? - P :Iya pernah dan saya sangat malu. - DM : Apa betul kapal R pernah terbakar? - P :Iya pernah di lautan Korea dan saya diungsikan ke kapal penolong kemudian di pulangkan ke Indonesia. - DM : Apa yang R rasakan saat kapal itu terbakar dan di pulangkan? - P : saya bingung tidak tahu mau kerja apa lagi. - DM : semenjak dipulangkan apa yang R kerjakan? - P :Tidak tau saya malas bekerja. - DM : kenapa malas bekerja - P : pokoknya malaska bekerja, tidak suka ka liat orang. - DM : apa betul sering mendengar bisikan-bisikan? - P : iya sering, dia bilangika kau itu sudah dipermalukan, kau itu sudah hancur tidak adami guna-guna mu jadi manusia. - DM : terus apa lagi orang itu katakana, di laki-laki atau perempuan? - P : laik-laki, ituji dia bilang terus.
18
- DM : terus kenapa R suka bicara sendiri? - P :karena itu orang ajakka cerita - DM : apa yang dia ceritakan? - P : sembarang - DM : apa betul suara itu yang suruh R mengamuk dan merusak barang? - P : dia tidak suruhka dia cuma bilangika tidak ada gunaku sudahma di hancurkan dipermalukan depan umum. Sakit kepalaku kalau ku dengarki bilang begitu nda ku sukaki. Sudahmi dok mauka tidur. - DM : iya tunggu R sedikit lagi. - DM : baik, R tau ini dimana? - P : Rumahsakit Jiwa - DM : siapa yang antar R kesini? - P : bapakku sama om ku - DM : R tau ini tanggal berapa? - P : 23 - DM : pernah sekolah R? - P : iye - DM :dimana? - P : SMK Pelayaran Barombong - DM : R tau artinya tong kosong nyaring bunyinya? - P :Tidak tau - DM : ibunya pernah cerita dulu R lahir dimana? - P : dirumahku, ibuku lahirkan ka - DM : Ya, R, coba dengar baik-baik lalu di ulang ya, 0 1 5 7 8 1 - P : 0 1 5 7 8 1 - DM : R, kalau R lihat ada nenek-nenek dipinggir jalan mau menyebrang, apa yang R lakukan? - P : pertama pegang tangannya itu nenek kemudian bantu kasi menyebrang itu dia. - DM : R ingat tadi nama saya siapa? - P : kulupa mi.
19
- DM : terakhir saya tanyaki. Apakah R merasa kalau R sakit? - P : tidak, saya tidak sakit tidak tau itu kenapa bapak sama om ku bawaka ke sini, kecewa sekalika sama mereka. - DM : ya sudah, terimaksaih ya R silahkan beristirahat kembali, jangan lupa makan, minum obat, dan jaga kesehatannya ya.
II. STATUS MENTAL A. Deskripsi umum : 1. Penampilan : tampak seorang laki-laki memakai baju kaos hitam, celana jeans hitam, perawatan diri cukup, wajah sesuai umur. 2. Kesadaran : berubah 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : cukup tenang 4. Pembicaraan : spontan, lancer, intonasi sedang. 5. Sikap terhadap pemeriksa :cukup kooperatif B. Keadaan afektif 1. Mood : gelisah 2. Afek : hostile 3. Empati :tidak dapat dirabarasakan 4. Keserasian : tidak serasi C. Fungsi intelektual (kognitif) 1. Taraf pendidikan, pengetauan umum dan kecerdasan : kurang 2. Daya konsetrasi : kurang 3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang : cukup 4. Daya ingat : - Jangka panjang : cukup - Jangka pendek : cukup - Sesaat : cukup 5. Pikiran abstrak : kurang 6. Bakat kreatif : - 7. Kemampuan menolong diri sendiri :kurang
20
D. Gangguan persepsi 1. Halusinasi : alusinasi auditorik (+) pasien selalu mendengar suara laki-laki yang mengajaknya cerita dan menceritakan dirinya dan mendengar suara-suara (kelompok paduan suara) yang selalu berkomentar tentang masalah BUMN. 2. Ilusi : tidak ada 3. Depersonalisasi :tidak ada 4. Derealisasi : tidak ada E. Proses berfikir 1. Arus pikiran : a. Produktifitas : kurang b. Kontiniuitas : irrelevan, asosiasi longgar c. Hendaya berbahasa : tidak ada 2. Isi pikiran : a. Preokupasi : tidak ada b. Gangguan isi pikiran : tidak ada F. Pengendalian impuls : terganggu G. Daya nilai 1. Normasosial :terganggu 2. Uji daya nilai :terganggu 3. Penilaian realitas :terganggu H. Tilikan (insight) :tilikan derajat 1 (penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit) I. Taraf dapat dipercaya :dapat dipercaya
III PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT Pemeriksaan Fisik Status internus : Tekanan darah : 120/80 mmHg,
21
Nadi : 80x/menit, Pernapasan : 20 x/menit, Suhu tubuh :36,7 C Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan
Status neurologis: GCS =15 (E 4 M 6 V 5 ) Tanda rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), kernig sign (-) Pupil bulat, isokor, diameter kiri dan kanan 2.5 mm/2.5 mm, RCL +/+, RCTL +/+ Fungsi motorik dan sensorik pasien dalam batas normal dan tidak ditemukan refleks patologis.
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSKD Dadi karena pasien mengamuk.Pasien mengamuk dengan membakar-bakar kain.Pasien mengamuk kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengamuk tetapi tidak melukai orang lain maupun dirinya sendiri. Pasien hanya merusak barang dan melempari barang dalam rumah, pasien juga sering mengacak-acak pakaian dalam lemari.Pasien sering terlihat bicara sendiri ketawa sendiri, berteriak- teriak dan berkeliaran dijalanan dengan tidak mengenakan baju. Pasien sering mendengar suara-suara yang mengajaknya berbicara dan sering mendengarkan suara itu menceritakan dirinya kalau ia telah dipermalukan didepan umum, pasien mengatakan suara itu adalah suara seorang laki-laki namun tidak diketahui siapa yang bersuara. Pasien juga sering mendengarnya bisikan-bisikan oleh para paduan suara yang mengajarkan tentang BUMN. Pasien juga pernah menyusun batu di alan poros takalar kemudian duduk di atas batu yang disusunnya sambil merokok dan bicara sendiri sehingga menimbulkan kemacetan. Awalnya pasien sudah pernah sakit 2 tahun yang lalu, namun pasien baru pertama kali masuk di RSKD tapi sudah pernah
22
berobat rawat jalan di psikiater dan minum obat warna putih dan pink dan membaik. Setalah itu pasien putus obat hingga sekarang.Karena telah merasakan keluarga dan lingkungan sekitar pasien akhirnya dibawa ke RSKD untuk di rawat inap. Dulu pasien adalah seorang pelaut dan pernah berlayar di Jakarta, Korea hingga ke Rusia.Awal kejadian 3 tahun yang lalu di kapal tempat pasien bekerja pasien pernah bertengkar dengan temannya kemuadian kepalanya dilempari ikan oleh temannya. Semenjak itu iya merasa sangat dipermalukan ia merasa sangat malu karena kepalanya dilempari ikan di depan umum. Lalu di tambah lagi kapal ia bekerja tiba-tiba terbakar di lautan Korea dan ia diungsikan di kapal penolong. Awal perubahan perilaku terjadi saat ia dipulangkan oleh perusahaan kapal tempat ia bekerja ke Indonesia. Setibanya di Jakarta ia tidak mau lagi kembali ke Makassar karena merasa malu. Pasien hanya mau pulang jika dijemput oleh pamannya.Semenjak itu pasien mulai terlihat pendiam, sering menyendiri, mengurung diri dikamar, menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, sering menghayal sampai pasien mulai mengamuk, bicara sendiri, dan berteriak-teriak. Pada pemeriksaan status mental Nampak seorang laki-laki memakai baju kaos hitam, celan jins hitam, perawatan diri cukup dan perawakan sesuai usia. Kesadaran kurang, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan spontan, lancar dan intonasi sedang dan sikap terhadap pemeriksa cukup kooperatif.Keadaan mood gelisah, efek hostil, empati sulit dirabarasakan.Fungsi intelektual sesuai dengan taraf pendidikan.Orientasi waktu, tempat dan orang cukup.Daya ingat jangka segera, jangka pendek, dan jangka panjang cukup.Pikiran abstrak kurang.Terdapat halusinasi auditorik (+) dan mempunyai waham merasa telah di permalukan oleh seseorang. kontinuitas irelevan, konsentrasi dan daya ingat cukup. pengendalian impuls terganggu, daya nilai terganggu. tilikan grade I.
23
V. EVALUASI MULTIAKSIAL (SESUAI PPDGJ- III) - Aksis I : berdasarkan alloanamnsis & autoanamnesis, di dapatkan adanya gejala klinis berupa : perubahan tingkah laku : mendengar suara-suara, mengamuk. Berbicara sendiri, tertawa sendiri, melemparkan barang-barang, membakar kain, membongkar lemari pakaian.Terdapat hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan & waktu senggang sebagai dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa berdasarkan pemeriksaan status mental di temukan hendaya dalam menilai realita berupa halusinasi auditorik dan waham kejaran sehingga dikategorikan sebagai gangguan jiwa psikotik pada pemeriksaan status internus tidak di temukan kelainan begitu juga statusneorologis tidak di temukan kelainan organobiogik, di golongkan ke dalam gangguan jiwa psikotik non organik pada pemeriksaan, ditemukan adanya thought of broadcasting, maka temasuk di dalam gangguan skizofrenia. - Aksis II :tidak ada diagnosis - Aksis III : tidak ada diagnosis - Aksis IV : * kapal tebakar : * dipermalukan oleh seseorang - Aksis V : GAF scale 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)
VI. DAFTAR PROBLEM Organobiologik: tidak ditemukan Psikologi : Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi auditorik, sehingga menimbulkan gejala psikis maka pasien memerlukan psikoterapi Sosiologik : Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerajan, dan penggunaan waktu senggang yaitu semenjak sakit pasien
24
sudah tidak bergaul dengan lingkungan sekitarnya dan juga pasien sudah tidak bekerja selama 3 tahun sehingga memerlukan sosioterapi.
VII. PROGNOSIS Dubia et malam VIII. RENCANA TERAPI - Farmakoterapi : 1. Risperidon 2mg 2x 1 - Psikoterapi suportif: 1. Ventilasi : memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega. 2. Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur. 3. Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
IX. FOLLOW UP Membantu keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas terapi efek samping dari obat yang diberikan.
25
X. PEMBAHASAN / TINJUAN PUSTAKA Skizofrenia merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala.Dalam tahun 1911,Eugene Bleuler (1857-1938) beliau menganjurkan lebih baik dipakai istilah "skizofrenia", karena nama ini dengan tepat sekali menonjolkan gejala utama penyakit ini, yaitu jiwa yang terpecah belah,adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir,perasaan dan perbuatan (schizos=pecah belah atau bercabang,phren=jiwa). Menurut PPDGJ-III, untuk mendiagnosis skizofrenia (F20) jika memenuhi kriteria yaitu: Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) : a) -"thought echo" yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau yang bergema dalam kepalanya(tidak keras),dan isi pikiran ulangan,walaupun isinya tidak sama namum kualitasnya berbeda; atau -"thought insertion or withdrawal" yaitu isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya(insertion) atau isi pikirannya diambil keluar(withdrawal);dan -"thought broadcasting" yaitu isi pikirannya tersiar keluar sehingga org lain atau umum mengetahuinya; b) -"delusion of control" yaitu waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan tertentu dari luar;atau -"delusion of influence" yaitu waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar -"delusion of passivity" yaitu waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang"dirinya"=secara jelas merujuk kepergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran,tindakan,atau penginderaan khusus); -"delusion of perception" yaitu pengalaman indera yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas buat dirinya,biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
26
c) halusinasi auditorik : - suatu halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien atau - mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri(diantara berbagai suara yang berbicara)atau - jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
d) waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,misalnya perihal keyakinan agama dan politik tertentu,atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa(misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas: a) halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja,apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap,atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus; b) arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan,yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevant atau neologisme; c) perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah(excitement),posisi tubuh tertentu(posturing) atau fleksibilitas cerea,negativisme,mutism dan stupor; d) gejala-gejala "negatif",seperti sikap sangat apatis,bicara yang jarang,dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
27
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlansung selama kurun waktu satu bulan atau lebih(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal); Harus ada suatu perubahan yg konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku peribadi,bermanifestasi sebagai hilangnya minat,hidup tidak bertujuan,tidak berbuat sesuatu,sikap larut dalam diri sendiri(self absorbed attitude),dan penarikan diri secara sosial.