Anda di halaman 1dari 16

12

LAPORAN KASUS GANGGUAN PSIKOTIK


SKIZOFRENIA YTF (F.20.9)

IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/ tanggal lahir : Burane/ 30-12-1985
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Makassar
Pendidikan/ sekolah : SMK Pelayaran
Alamat/ no.telpon : Burane kec. Galesong Takalar
Tanggal MRS : 23-03-2014











13

LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama : Mengamuk
B. Riwayat gangguan sekarang :
Keluhan dan gejala:
(Didapatkan dari Allo Anamnesis)
Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSKD Dadi karena pasien
mengamuk.Pasien mengamuk dengan membakar-bakar kain.Pasien
mengamuk kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengamuk tetapi tidak
melukai orang lain maupun dirinya sendiri. Pasien hanya merusak barang
dan melempari barang dalam rumah, pasien juga sering mengacak-acak
pakaian dalam lemari.Pasien sering terlihat bicara sendiri ketawa sendiri,
berteriak-teriak dan berkeliaran dijalanan dengan tidak mengenakan baju.
Pasien sering mendengar suara-suara yang mengajaknya berbicara dan
sering mendengarkan suara itu menceritakan dirinya kalau ia telah
dipermalukan didepan umum, pasien mengatakan suara itu adalah suara
seorang laki-laki namun tidak diketahui siapa yang bersuara. Pasien juga
sering mendengarnya bisikan-bisikan oleh para paduan suara yang
mengajarkan tentang BUMN.Pasien juga pernah menyusun batu di jalan
poros takalar kemudian duduk di atas batu yang disusunnya sambil
merokok dan bicara sendiri sehingga menimbulkan kemacetan. Awalnya
pasien sudah pernah sakit 2 tahun yang lalu, namun pasien baru pertama
kali masuk di RSKD tapi sudah pernah berobat rawat jalan di psikiater dan
minum obat warna putih dan pink dan membaik. Setalah itu pasien putus
obat hingga sekarang.Karena telah merasakan keluarga dan lingkungan
sekitar pasien akhirnya dibawa ke RSKD untuk di rawat inap.
Dulu pasien adalah seorang pelaut dan pernah berlayar di Jakarta,
Korea hingga ke Rusia.Awal kejadian 3 tahun yang lalu di kapal tempat
pasien bekerja pasien pernah bertengkar dengan temannya kemuadian
kepalanya dilempari ikan oleh temannya. Semenjak itu iya merasa sangat

14

dipermalukan ia merasa sangat malu karena kepalanya dilempari ikan di
depan umum. Lalu di tambah lagi kapal ia bekerja tiba-tiba terbakar di
lautan Korea dan ia diungsikan di kapal penolong. Awal perubahan
perilaku terjadi saat ia dipulangkan oleh perusahaan kapal tempat ia
bekerja ke Indonesia. Setibanya di Jakarta ia tidak mau lagi kembali ke
Makassar karena merasa malu. Pasien hanya mau pulang jika dijemput
oleh pamannya.Semenjak itu pasien mulai terlihat pendiam, sering
menyendiri, mengurung diri dikamar, menjauhkan diri dari lingkungan
sekitar, sering menghayal sampai pasien mulai mengamuk, bicara sendiri,
dan berteriak-teriak.
Hendaya/disfungsi:
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)

Faktor stressor psikosial:
Dipermalukan oleh temannya
Kapal tempat ia bekerja terbakar

Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit dan psikis
sebelumnya:
Trauma (-)
Infeksi (-)
Kejang (-)
Napza (-)
Alcohol (-)
Merokok (+) sekitar 2 bungkus/hari




15

C. Riwayat gangguan sebelumnya:
Pasien sebelumnya pernah mengalami sakit yang sama 2 tahun yang
lalu dan pernah berobat ke psikiater, tapi belum pernah di rawat inap di
RSKD.

D. Riwayat kehidupan pribadi :
Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal dibantu dukun di rumah.Ibu pasien tidak pernah
sakit berat selama kehamilan.Tidak ada riwayat trauma lahir.1 minggu
setelah lahir pasien pernah sakit demam tinggi dan ditolong (diobati)
oleh dukun kampung.
Riwayat masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)
Pasien mendapatkan ASI hingga usia 1 tahun. Pertumbuhan dan
perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan anak-anak
sebayanya.
Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, pola asuh sesuai dengan umur
anak pada saat itu, tidak ada tekanan moril atau psikis dari kedua orang
tuanya.Pada masa ini pasien sering bermain bersama teman-temannya,
SD di Burane, prestasi menonjol, peringkat dikelas masuk dalam 5
besar.
Riwayat masa kanak-kanak akhir (12-18 tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan SMP di Burane dan SMK pelayaran di
Barombong.Prestasi cukup memuaskan.Pasien juga suka bergul
dengan orang-orang sekitar rumahnya, punya banyak teman dan pasien
bukan seseorang yang pendiam.
Riwayat dewasa (18 tahun-sekarang)
Pasien melanjutkan pendidikan dengan ikut kursus bahasa inggris di
Jakarta, kemudian lanjut bekerja sebagai pelaut di perusahaan kapal dn
berlayar dari Jakarta, Kore hingga ke Rusia. Pasien merupakan orang

16

cepat bergaul dan punya banyak teman.Pasien hingga saat ini belum
pernah menikah.
Riwayat Kehidupan Sosial
Pasien termasuk orang yang mudah bergaul dan punya banyak teman.
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama islam. Pasien tidak terlalu taat beribadah.

E. Riwayat kehidupan keluarga :
Pasien merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara
Pasien belum menikah
Hubungan keluargannya kurang baik semenjak sakit
Pasien tidak memilik riwayat penyakit yang sama dalam keluarga

F. Situasi sekarang :
Pasien tinggal bersama keluarganya, bersama ayah, ibu dan saudara-
saudaranya.Sekarang pasien sudah tidak bekerja lagi (semenjak sakit) dan
tidak bersosialisai lega dengan teman-teman dan lingkungan sekitarnya.

G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien tidak sadar kalau dirinya sakit
Pasien ingin kembali berlayar dan bekerja

Autoanamnesis
- DM :Assalamualaikum, perkenalkan saya Riska dokter muda yang
bertugas disini
- P :Waalaikumsalam sy R
- DM :Ohh iya, R salam kenal.Maaf sebelumnya, bisa saya Tanya-tanya
R ?
- P :Iya bisa
- DM :R tinggal dimana?

17

- P :Di Burane, Takalar
- DM :R tau, ini dimana?
- P : Tau, Rumah Sakit Jiwa
- DM :Kenapa R dibawa kesini?
- P :Karena saya mengamuk
- DM :Mengamuk? mengamuk kenapa apa R?
- P :Karena di kasi malu-maluka sama orang.
- DM :Siapa orang itu yang buat R malu?
- P :Nda tau juga siapa tapi sudah saya dipermalukan
- DM :Kenapa R merasa dipermalukan?
- P :Nda tau juga karena apa
- DM :Apa betul R pernah bertengkar dengan teman kapal?
- P :Iya pernah.
- DM :Karena apa dan apa masalahnya?
- P :Tidak tau.
- DM :Apa betul R kepalanya dilempari ikan oleh temannya?
- P :Iya pernah dan saya sangat malu.
- DM : Apa betul kapal R pernah terbakar?
- P :Iya pernah di lautan Korea dan saya diungsikan ke kapal penolong
kemudian di pulangkan ke Indonesia.
- DM : Apa yang R rasakan saat kapal itu terbakar dan di pulangkan?
- P : saya bingung tidak tahu mau kerja apa lagi.
- DM : semenjak dipulangkan apa yang R kerjakan?
- P :Tidak tau saya malas bekerja.
- DM : kenapa malas bekerja
- P : pokoknya malaska bekerja, tidak suka ka liat orang.
- DM : apa betul sering mendengar bisikan-bisikan?
- P : iya sering, dia bilangika kau itu sudah dipermalukan, kau itu
sudah hancur tidak adami guna-guna mu jadi manusia.
- DM : terus apa lagi orang itu katakana, di laki-laki atau perempuan?
- P : laik-laki, ituji dia bilang terus.

18

- DM : terus kenapa R suka bicara sendiri?
- P :karena itu orang ajakka cerita
- DM : apa yang dia ceritakan?
- P : sembarang
- DM : apa betul suara itu yang suruh R mengamuk dan merusak barang?
- P : dia tidak suruhka dia cuma bilangika tidak ada gunaku sudahma
di hancurkan dipermalukan depan umum. Sakit kepalaku kalau ku
dengarki bilang begitu nda ku sukaki. Sudahmi dok mauka tidur.
- DM : iya tunggu R sedikit lagi.
- DM : baik, R tau ini dimana?
- P : Rumahsakit Jiwa
- DM : siapa yang antar R kesini?
- P : bapakku sama om ku
- DM : R tau ini tanggal berapa?
- P : 23
- DM : pernah sekolah R?
- P : iye
- DM :dimana?
- P : SMK Pelayaran Barombong
- DM : R tau artinya tong kosong nyaring bunyinya?
- P :Tidak tau
- DM : ibunya pernah cerita dulu R lahir dimana?
- P : dirumahku, ibuku lahirkan ka
- DM : Ya, R, coba dengar baik-baik lalu di ulang ya, 0 1 5 7 8 1
- P : 0 1 5 7 8 1
- DM : R, kalau R lihat ada nenek-nenek dipinggir jalan mau
menyebrang, apa yang R lakukan?
- P : pertama pegang tangannya itu nenek kemudian bantu kasi
menyebrang itu dia.
- DM : R ingat tadi nama saya siapa?
- P : kulupa mi.

19

- DM : terakhir saya tanyaki. Apakah R merasa kalau R sakit?
- P : tidak, saya tidak sakit tidak tau itu kenapa bapak sama om ku
bawaka ke sini, kecewa sekalika sama mereka.
- DM : ya sudah, terimaksaih ya R silahkan beristirahat kembali, jangan
lupa makan, minum obat, dan jaga kesehatannya ya.

II. STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum :
1. Penampilan : tampak seorang laki-laki memakai
baju kaos hitam, celana jeans hitam, perawatan diri cukup, wajah
sesuai umur.
2. Kesadaran : berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : cukup tenang
4. Pembicaraan : spontan, lancer, intonasi sedang.
5. Sikap terhadap pemeriksa :cukup kooperatif
B. Keadaan afektif
1. Mood : gelisah
2. Afek : hostile
3. Empati :tidak dapat dirabarasakan
4. Keserasian : tidak serasi
C. Fungsi intelektual (kognitif)
1. Taraf pendidikan, pengetauan umum dan kecerdasan : kurang
2. Daya konsetrasi : kurang
3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang : cukup
4. Daya ingat :
- Jangka panjang : cukup
- Jangka pendek : cukup
- Sesaat : cukup
5. Pikiran abstrak : kurang
6. Bakat kreatif : -
7. Kemampuan menolong diri sendiri :kurang

20

D. Gangguan persepsi
1. Halusinasi : alusinasi auditorik (+) pasien selalu mendengar
suara laki-laki yang mengajaknya cerita dan menceritakan dirinya dan
mendengar suara-suara (kelompok paduan suara) yang selalu
berkomentar tentang masalah BUMN.
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi :tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
E. Proses berfikir
1. Arus pikiran :
a. Produktifitas : kurang
b. Kontiniuitas : irrelevan, asosiasi longgar
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : tidak ada
F. Pengendalian impuls : terganggu
G. Daya nilai
1. Normasosial :terganggu
2. Uji daya nilai :terganggu
3. Penilaian realitas :terganggu
H. Tilikan (insight) :tilikan derajat 1 (penyangkalan penuh
bahwa dirinya sakit)
I. Taraf dapat dipercaya :dapat dipercaya

III PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik
Status internus :
Tekanan darah : 120/80 mmHg,

21

Nadi : 80x/menit,
Pernapasan : 20 x/menit,
Suhu tubuh :36,7 C
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan

Status neurologis:
GCS =15 (E
4
M
6
V
5
)
Tanda rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), kernig sign (-)
Pupil bulat, isokor, diameter kiri dan kanan 2.5 mm/2.5 mm, RCL +/+,
RCTL +/+
Fungsi motorik dan sensorik pasien dalam batas normal dan tidak
ditemukan refleks patologis.

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSKD Dadi karena pasien
mengamuk.Pasien mengamuk dengan membakar-bakar kain.Pasien
mengamuk kurang lebih 2 hari yang lalu. Pasien mengamuk tetapi tidak
melukai orang lain maupun dirinya sendiri. Pasien hanya merusak barang dan
melempari barang dalam rumah, pasien juga sering mengacak-acak pakaian
dalam lemari.Pasien sering terlihat bicara sendiri ketawa sendiri, berteriak-
teriak dan berkeliaran dijalanan dengan tidak mengenakan baju. Pasien sering
mendengar suara-suara yang mengajaknya berbicara dan sering
mendengarkan suara itu menceritakan dirinya kalau ia telah dipermalukan
didepan umum, pasien mengatakan suara itu adalah suara seorang laki-laki
namun tidak diketahui siapa yang bersuara. Pasien juga sering mendengarnya
bisikan-bisikan oleh para paduan suara yang mengajarkan tentang BUMN.
Pasien juga pernah menyusun batu di alan poros takalar kemudian duduk di
atas batu yang disusunnya sambil merokok dan bicara sendiri sehingga
menimbulkan kemacetan. Awalnya pasien sudah pernah sakit 2 tahun yang
lalu, namun pasien baru pertama kali masuk di RSKD tapi sudah pernah

22

berobat rawat jalan di psikiater dan minum obat warna putih dan pink dan
membaik. Setalah itu pasien putus obat hingga sekarang.Karena telah
merasakan keluarga dan lingkungan sekitar pasien akhirnya dibawa ke RSKD
untuk di rawat inap.
Dulu pasien adalah seorang pelaut dan pernah berlayar di Jakarta,
Korea hingga ke Rusia.Awal kejadian 3 tahun yang lalu di kapal tempat
pasien bekerja pasien pernah bertengkar dengan temannya kemuadian
kepalanya dilempari ikan oleh temannya. Semenjak itu iya merasa sangat
dipermalukan ia merasa sangat malu karena kepalanya dilempari ikan di
depan umum. Lalu di tambah lagi kapal ia bekerja tiba-tiba terbakar di lautan
Korea dan ia diungsikan di kapal penolong. Awal perubahan perilaku terjadi
saat ia dipulangkan oleh perusahaan kapal tempat ia bekerja ke Indonesia.
Setibanya di Jakarta ia tidak mau lagi kembali ke Makassar karena merasa
malu. Pasien hanya mau pulang jika dijemput oleh pamannya.Semenjak itu
pasien mulai terlihat pendiam, sering menyendiri, mengurung diri dikamar,
menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, sering menghayal sampai pasien
mulai mengamuk, bicara sendiri, dan berteriak-teriak.
Pada pemeriksaan status mental Nampak seorang laki-laki memakai
baju kaos hitam, celan jins hitam, perawatan diri cukup dan perawakan sesuai
usia. Kesadaran kurang, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang,
pembicaraan spontan, lancar dan intonasi sedang dan sikap terhadap
pemeriksa cukup kooperatif.Keadaan mood gelisah, efek hostil, empati sulit
dirabarasakan.Fungsi intelektual sesuai dengan taraf pendidikan.Orientasi
waktu, tempat dan orang cukup.Daya ingat jangka segera, jangka pendek, dan
jangka panjang cukup.Pikiran abstrak kurang.Terdapat halusinasi auditorik
(+) dan mempunyai waham merasa telah di permalukan oleh seseorang.
kontinuitas irelevan, konsentrasi dan daya ingat cukup. pengendalian impuls
terganggu, daya nilai terganggu. tilikan grade I.



23

V. EVALUASI MULTIAKSIAL (SESUAI PPDGJ- III)
- Aksis I : berdasarkan alloanamnsis & autoanamnesis, di dapatkan adanya
gejala klinis berupa :
perubahan tingkah laku : mendengar suara-suara, mengamuk. Berbicara
sendiri, tertawa sendiri, melemparkan barang-barang, membakar kain,
membongkar lemari pakaian.Terdapat hendaya dalam fungsi sosial,
pekerjaan & waktu senggang sebagai dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami gangguan jiwa
berdasarkan pemeriksaan status mental di temukan hendaya dalam
menilai realita berupa halusinasi auditorik dan waham kejaran sehingga
dikategorikan sebagai gangguan jiwa psikotik
pada pemeriksaan status internus tidak di temukan kelainan begitu juga
statusneorologis tidak di temukan kelainan organobiogik, di golongkan
ke dalam gangguan jiwa psikotik non organik
pada pemeriksaan, ditemukan adanya thought of broadcasting, maka
temasuk di dalam gangguan skizofrenia.
- Aksis II :tidak ada diagnosis
- Aksis III : tidak ada diagnosis
- Aksis IV : * kapal tebakar
: * dipermalukan oleh seseorang
- Aksis V : GAF scale 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)

VI. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: tidak ditemukan
Psikologi : Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita
berupa halusinasi auditorik, sehingga menimbulkan gejala psikis maka
pasien memerlukan psikoterapi
Sosiologik : Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial,
pekerajan, dan penggunaan waktu senggang yaitu semenjak sakit pasien

24

sudah tidak bergaul dengan lingkungan sekitarnya dan juga pasien sudah
tidak bekerja selama 3 tahun sehingga memerlukan sosioterapi.

VII. PROGNOSIS
Dubia et malam
VIII. RENCANA TERAPI
- Farmakoterapi :
1. Risperidon 2mg 2x 1
- Psikoterapi suportif:
1. Ventilasi : memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.
2. Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan
memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap
minum obat secara teratur.
3. Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang
terdekat pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga
tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan
berkala.

IX. FOLLOW UP
Membantu keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta
efektivitas terapi efek samping dari obat yang diberikan.




25

X. PEMBAHASAN / TINJUAN PUSTAKA
Skizofrenia merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai
dimana-mana sejak dahulu kala.Dalam tahun 1911,Eugene Bleuler (1857-1938)
beliau menganjurkan lebih baik dipakai istilah "skizofrenia", karena nama ini
dengan tepat sekali menonjolkan gejala utama penyakit ini, yaitu jiwa yang
terpecah belah,adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir,perasaan
dan perbuatan (schizos=pecah belah atau bercabang,phren=jiwa).
Menurut PPDGJ-III, untuk mendiagnosis skizofrenia (F20) jika
memenuhi kriteria yaitu:
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas(dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
a) -"thought echo" yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
yang bergema dalam kepalanya(tidak keras),dan isi pikiran
ulangan,walaupun isinya tidak sama namum kualitasnya berbeda; atau
-"thought insertion or withdrawal" yaitu isi pikiran yang asing dari
luar masuk kedalam pikirannya(insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar(withdrawal);dan
-"thought broadcasting" yaitu isi pikirannya tersiar keluar sehingga
org lain atau umum mengetahuinya;
b) -"delusion of control" yaitu waham tentang dirinya dikendalikan oleh
sesuatu kekuatan tertentu dari luar;atau
-"delusion of influence" yaitu waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar
-"delusion of passivity" yaitu waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang"dirinya"=secara jelas
merujuk kepergerakan tubuh/anggota gerak atau ke
pikiran,tindakan,atau penginderaan khusus);
-"delusion of perception" yaitu pengalaman indera yang tidak wajar,
yang bermakna sangat khas buat dirinya,biasanya bersifat mistik atau
mukjizat;

26

c) halusinasi auditorik :
- suatu halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
perilaku pasien atau
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri(diantara
berbagai suara yang berbicara)atau
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

d) waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,misalnya perihal keyakinan
agama dan politik tertentu,atau kekuatan dan kemampuan di atas
manusia biasa(misalnya mampu mengendalikan cuaca atau
berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
a) halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja,apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas,ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan yang menetap,atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus;
b) arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan,yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevant atau neologisme;
c) perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah(excitement),posisi
tubuh tertentu(posturing) atau fleksibilitas cerea,negativisme,mutism
dan stupor;
d) gejala-gejala "negatif",seperti sikap sangat apatis,bicara yang
jarang,dan respons emosional yang menumpul atau tidak
wajar,biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua
hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;


27

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlansung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
Harus ada suatu perubahan yg konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku peribadi,bermanifestasi sebagai
hilangnya minat,hidup tidak bertujuan,tidak berbuat sesuatu,sikap larut
dalam diri sendiri(self absorbed attitude),dan penarikan diri secara sosial.

Anda mungkin juga menyukai