DEFINISI JARINGAN PENYAMBUNG ATAU IKAT DAN JARINGAN LEMAK
Dosen Pengajar : Marwiyah Widya Puji Astuti
Di Susun Oleh : Etika Oktaviana 5402413002 Herlina Tria Bela 5402413007
PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini memuat tentang DEFINISI JARINGAN PENYAMBUNG ATAU IKAT DAN JARINGAN LEMAK. Oleh karena itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang jaringan ikat dan jaringan lemak. Kami juga mengucapkan terima kasih kapada Ibu Marwiyah dan Ibu Widya Puji Astuti yang telah membimbing kami, agar kami dapat segera menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya.
Semarang, 23 Mei 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i Kata Pengantar .............................................................................................. ii Daftar Isi ... ............ .............................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. A. Latar Belakang .............................................................................. 4 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Masalah............................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................ A. Kelainan gangguan pigmentasi ...................................................... 6 B. Penyebab kelainan gangguan pigmentasi....................................... 7 C. Gejala kelainan gangguan pigmentasi............................................ 8 D. Cara pengobatan kelainan gangguan pigmentasi............................ 9
BAB III : PENUTUP ......................................................................................... A. Simpulan ......................................................................................... 10 B. Saran .............................................................................................. 10
Daftar Pustaka...................................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tubuh terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh manusia mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari jaringan ikat ? 2. Bagaimana struktur dari jaringan ikat ? 3. Apa fungsi dari jaringan ikat ? 4. Apa definisi dari jaringan lemak ? 5. Bagaimana struktur dari jaringan lemak ? 6. Apa fungsi dari jaringan lemak ?
C. Tujuan Penulisan 1. Agar pembaca dapat mengatahui tentang jaringan ikat. 2. Agar pembaca dapat mengatahui tentang struktur jaringan ikat. 3. Agar pembaca dapat mengatahui tentang fungsi jaringan ikat 4. Agar pembaca dapat mengetahui tentang jaringan lemak. 5. Agar pembaca dapat mengatahui tentang struktur jaringan lemak. 6. Agar pembaca dapat mengatahui tentang fungsi jaringan lemak.
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi jaringan ikat Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994) Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi: untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair (Storer, 1957). Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
B. Struktur jaringan ikat Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel- sel jaringan ikat. Bentuk sel-sel yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung. 1) Matriks Jaringan ikat Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. a) Serabut Jaringan Ikat Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular. b) Bahan Dasar Jaringan Ikat Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat. 2) Sel-Sel Jaringan ikat Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut. a) Fibroblast Jaringan Ikat Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut. b) Makrofag Jaringan Ikat Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan. c) Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
d) Sel Lemak Jaringan Ikat Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa. e) Berbagai Jenis Sel Darah Putih Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit.
C. Fungsi jaringan ikat Fungsi jaringan ikat adalah baik untuk bergabungnya struktur tubuh seperti tulang dan otot satu sama lain atau menahan jaringan seperti otot, tendon, atau bahkan organ pada tempat yang tepat dalam tubuh. Hal ini juga memberi penguatan pada sendi, memperkuat dan mendukung artikulasi antara tulang. Fungsi lain dari jaringan ikat adalah transportasi nutrisi dan produk sampingan metabolisme antara aliran darah dan jaringan yang ini menerapkan sistem, mengikat atau melekatkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, menyokong dan melindungi berbagai jaringan,organ dan bagian tubuh, vaskular: mengandung banyak pembuluh darah untuk mengangkut zat dari suatu jaringan atau organ, imunitas, dan cadangan energi.
D. Definisi Jaringan Lemak Jaringan lemak adalah jenis jaringan ikat khusus yang terutama terdiri atas sel lemak (adiposit). Sel-sel ini terdapat satu per satu atau berkelompok kecil di dalam jaringan ikat itu sendiri , kebanyakan terdapat dalam kelompok besar, membentuk jaringan lemak yang tersebar di seluruh tubuh. Jaringan lemak merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh.Pada pria dewasa normal, jaringan lemak merupakan 15%-20% dari berat badan, pada wanita normal, 20-25% dari berat badan.
Selain itu jaringan lemak adalah cadangan energi terbesar dalam tubuh (Trigliserida yaitu ester dari asam lemak dan gliserol). Organ lain yang menyimpan tenaga (glikogen) adalah hati dan otot rangka. Trigliserida bersifat tidak sepadat glikogen dan memiliki nilai kalori yang lebih tinggi( 9, 3 kkal / g unt uk t r i gl i s er i da dan 4, 1 kkal / g unt uk kar bohi dr at ) , maka jaringan lemak merupakan jaringan penimbun yang sangat efisien. Ia selalu di gant i dengan ya ng bar u dan s ens i t i ve t er hadap r angs ang s ar af dan hormon.
E. Struktur Jaringan Lemak Jaringan lemak memiliki susunan menyerupai jaringan ikat longgar yang tersusun atas sel-sel lemak. Sel-sel lemak yang mengandung lemak tersebut di dalam matriks jaringan lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet) yang mengisi hampir seluruh isi sel. Jaringan lemak dapat ditemukan di bawah kulit, ginjal, dan jantung.
F. Fungsi Jaringan Lemak : Lapis lemak subkutan turut berperan dalam membentuk permukaan tubuh. Penimbunan dalam bentuk bantalan berfungsi sebagai peredam goncangan, terutama pada telapak tangan dan kaki. Merupakan konduktor panas yang jelek, maka ia berfungsi isolator suhu bagi tubuh. Mengisi celah-celah di antara jaringan lain
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Jaringan lemak adalah jenis jaringan ikat khusus yang terutama terdiriatas sel lemak (adiposit).Sel-sel ini terdapat satu per satu atauberkelompok kecil di dalam jaringan ikat itu sendiri , kebanyakan terdapat dalam kelompok besar, membentuk jaringan lemak yang tersebar di seluruh tubuh.
B. Saran Dalam dunia kecantikan mempelajari Anatomi dan Fisiologi sangat penting. Karena di dalam dunia kecantikan juga membahas dan berkaitan langsung dengan tubuh manusia.