Anda di halaman 1dari 39

SISTEM NEUROPSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN KLINIS
NEUROLOGI
PANDUAN PESERTA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2008
1
PENDAHULUAN
Keterampilan medik adalah keterampilan motorik yang harus
dikuasai oleh seorang dokter agar dpat melaksanakan tugasnya dengan
sebaik-baiknya.
Dengan adanya suatu asilitas berupa skill lab mahasis!a dapat
berlatih keterampilan "keterampilan medik yang yang mereka perlukan
dalam situasi latihan di laboratorium# bukan suasan dalam kontrak antara
dokter-pasien di rumah sakit. Latihan keterampilan $skill Lab ini%
menga&ar mahasis!a agar dapat berlatih se'ara trial and error# dapat
mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama $dengan kadang-
kadang melakukan kekeliruan% sampai betul-betul trampil. Keadaan
seperti ini hapir tidak mungkin dilkaukan pada penderita yang sedang
dira!at di rumah sakit.
Apabila keterampilan motorik sudah dikuasai# dilan&utkan dengan
latihan yang mengandung unsur keterampilan motorik dan unsur emosi.
Latihan ini diteruskan sampai men&adi suatu rangkaian keterampilan
medik yang kompleks.
Karena mahasis!a telah menguasai keterampilan dalam
melakukan tindakan medis# rasa per'aya diri men&adi lebih besar# dan
mahasis!a dapat bersikap lebih baik terhadap pasien# serta mengurangi
kendal-kendala emosional antara mahasis!a dengan pasien pada !aktu
mereka harus kontak dengan pasien $koass%.
(
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU):
)ahasis!a mampu melakukan*
1. Pemeriksaan ungsi kesadaran
(. Pemeriksaan ungsi kortikal luhur
+. Pemeriksaan tanda rangsang menings
,. Pemeriksaan ungsi koordinasi
-. Pemeriksaan ungsi motorik * bentuk otot# kekuatan otot# dan tonus otot
.. Pemeriksaan releks isiologis* releks bisep# trisep# bra'hioradialis# patella# dan
a'hilles.
/. Pemeriksaan releks patologis * 0abinski# Homann " 1romner# 2ppenheim dan
3ariasi lain

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
4etelah melakukan latihan keterampilan ini# mahasis!a mampu *
1. )empersiapkan klien untuk pemeriksaan ungsi kesadaran
(. )elakukan pemeriksaan ungsi kesadaran
+. )elakukan pemeriksaan ungsi kortikal luhur
,. )empersiapkan klien untuk pemeriksaan tanda rangsang menings
-. )elakukan pemeriksaan tanda rangsang menings
.. )empersiapkan klien untuk pemeriksaan ungsi koordinasi
/. )elakukan pemeriksaan ungsi koordinasi
5. )empersiapkan klien untuk pemeriksaan motorik6
7. )elakukan pemeriksaan motorik se'ara benar6
18. )empersiapkan alat dan klien untuk pemeriksaan releks biseps# releks triseps6
brakhioradialis# releks patella dan releks a'hilles6
11. )elakukan pemeriksaan releks biseps# triseps# brakhioradialis# patella#
+
TUJUAN PEMBELAJARAN
dan A'hilles.
1(. )empersiapkan klien untuk pemeriksaan releks patologis ungsi kesadaran
1+. )elakukan pemeriksaan releks 0abinski# Homann-tromner# dan 2ppenheim
1,. )elakukan 3ariasi lain dari pemeriksaan releks patologis
INDIKASI :
- air mengalir
- sabun 'air
- lap tangan atau tissue
- Hammer rele9
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar ( menit Pengantar
: (. 0ermain Peran 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi duduk mahasis!a
(. Dua orang dosen memberikan
'ontoh bagaimana 'ara melakukan
pemeriksaan neurologis.
)ahasis!a mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
0ela&ar.
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang
aspek-aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi
men&adi pasangan-pasangan.
Diperlukan minimal seorang
=nstruktur untuk mengamati setiap
langkah yang dilakukan oleh paling
banyak , pasangan.
(. 4etiap pasangan
berpraktek melaku-kan langkah-
langkah pemeriksaan neurologis
,
PERSIAPAN ALAT
DESKRIPSI KEGIATAN
se'ara serentak
+. =nstruktur berkeliling
diantara ma-hasis!a dan melakukan
super3isi menggunakan 'he'k list.
,. =nstruktur memberikan
pertanyaan dan umpan balik kepada
setiap pasangan
: ,. >urah Pendapat?
Diskusi
1- menit 1. >urah Pendapat?Diskusi * Apa
yang dirasakan mudah@ Apa yang
sulit@ )enanyakan bagaimana
perasaan mahasis!a yang pada saat
melakukan pemeriksaan Apa yang
dapat dilakukan oleh dokter agar
klien merasa lebih nyaman@
(. =nstruktur membuat kesimpulan
dengan men&a!ab pertanyaan
terakhir dan memper&elas hal-hal
yang masih belum dimengerti
1otal !aktu 1-8 menit
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIK
NO. LANGKAH ) KEGIATAN KASUS
A. MEN*IAPKAN KLIEN + 2 ,
1. 4apalah klien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri
anda# serta tanyakan keadaannya.
(. 0erikanlah inormasi umum pada klien atau keluarganya tentang
pemeriksaan neurologis yang akan dilakukan# tu&uan dan manaat
untuk keadaan klien.
-
0eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi
tidak eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
+. 0erikanlah &aminan pada klien atau keluarganya tentang keamanan
dari tindakan yang anda lakukan
,. 0erikanlah &aminan pada klien atau keluarganya tentang
kerahasiaan yang diperlukan klien
-. <elaskanlah pada klien tentang hak-hak klien atau keluarganya#
misalnya tentang hak untuk menolak tindakan pemeriksaaan
neurologist yang akan dilakukan# tanpa mengurangi haknya akan
pelayanan kesehatan.
.. )intalah kesediaan klien untuk pengambilan darah
/. Persilahkan klien untuk naik daan tidur di tempat tidur
B. 2U2I TANGAN BIASA (RUTIN) + 2 ,
5. Lepaskanlah 'in'in# arlo&i# gelang dan lain-lain perhiasan di
pergelangan tangan dan &ari. 4impan ditempat yang aman.
7. Aulunglah lengan ba&u sampai sebatas siku.
18. 0asahilah tangan dengan air mengalir# lalu ke'ilkan aliran air.
11. 1uangkanlah kira-kira + ml sabun 'air# dan ratakanlah diseluruh
tangan.
1(. Aosokkanlah kedua telapak tangan
1+. Aosokkanlah telapak tangan kanan pada punggung tangan kiri
dan sebaliknya silih berganti
1,. Aosoklah &ari-&ari# dengan memasukkan &ari-&ari tangan kanan
disela-sela &ari-&ari tangan kiri sambil menggosok. Lakukanlah
sebaliknya se'ara silih berganti.
1-. Aosoklah kedua ibu &ari dan area sekitarnya.
1.. 0ersihkanlah dan gosokkanlah u&ung &ari dan kuku &ari kedua
tangan dengan menggosokkan pada telapak tangan yang
sebelahnya. Lakukanlah pada tangan yang lain.
1/. Aosoklah kedua pergelangan tangan silih ber-ganti.
15. 0ilaslah kedua tangan dengan air mengalir.
17. 1utuplah keran tanpa menyentuh dengan tangan yang sudah di'u'i#
yaitu dengan menggunakan siku# kertas tissue atau lap bersih.
(8. Keringkanlah tangan dengan lap bersih atau tissue
FUNGSI KESADARAN
PENGERTIAN
Kesadaran dapat dideinisikan sebagai keadaan yang men'erminkan
pengintegrasian impuls eeren dan aeren# keseluruhan dari impuls aeren disebut imput
susunan sara pusat dan keseluruhan dari impuls eeren dapat disebut output susunan
sara pusat. Pemeriksaan tingkat kesadaran yang sekarang dipakai adalah skala dari
ALA4A2B $Alasgo! >oma 4'ale% yang lebih praktis untuk dokter umum maupun
.
pera!at karena patokan?kriteria yang lebih &elas dan sistematis. 4kala dari Alasgo! ini
di samping untuk menentukan tingkat kesadaran# &uga berguna untuk menentukan
prognosis pera!atan suatu penyakit
TUJUAN PEMBELAJARAN
)emberi pengetahuan dan keterampilan mengenai ungsi kesadaran
)elakukan pemeriksaan ungsi kesadaran untuk menilai dera&at kesadaran dan
mengetahui letak lesi pada susunan sara pusat serta membantu menetukan
prognosis klien
)embantu klien untuk memberikan penanganan a!al serta persiapan ru&ukan.
/
MEDIA DAN ALAT BANTU
Penuntun 0ela&ar.
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN FUNGSI KESADARAN
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen memberikan
'ontoh bagaimana 'ara melakukan
pemeriksaan A>4. 4atu orang sebagai
dokter ? penolong dan yang lain
sebagai klien. )ahasis!a
menyimak?mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
0ela&ar
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang
aspek-aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi men&adi pasangan-
pasangan. 4eorang mentor diperlukan
untuk mengamati + pasangan.
(. 4etiap pasangan berpraktek
melakukan pemeriksaan kesadaran .
$seorang mahasis!a men&adi dokter
dan yang lainnya men&adi klien%
se'ara serempak
+. )entor berkeliling diantara
mahasis!a dan melakukan super3isi
menggunakan 'he'k list
,. )entor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
1otal !aktu 1-8 menit
PENUNTUN BELAJAR
5
FUNGSI KESADARAN
NO
LANGKAH KLINIK PEMERIKSAAN KESADARAN
DENGAN GLASGO# 2OMA S2ALE
KASUS
A. E*E RESPONSE S2ORE
+ 2 ,
1. 4pontan ,
(. 1erhadap suara * )eminta klien membuka mata +
+. 1erhadap rangsang nyeri * tekan pada sara supraorbital (
atau kuku &ari
,. 1idak ada reaksi * dengan rangsang nyeri klien 1
tidak membuka mata
B. VERBAL RESPONSE
+ 2 ,
1 Be'3'ie"!&i .i$ -
)enanyakan diamana ia berada# tahu !aktu# hari# bulan
2. Bi"g%"g (43"5%&e1). )enanyakan dimana ia berada# ,
kapan opname di Cumah sakit $dapat mengu'apkan
kalimat# namun ada disorientasi !aktu dan tempat %
,. Ti1$ !e(! ,
Dapat mengu'apkan katak-kata# namun
1idak berupa kalimat dan tidak tepat
, )engerang $mengeluarkan suara yang tidak punya arti% (
1idak mengu'apkan kata# hanya suara mengerang
-. 1idak ada &a!aban $suara tidak ada% 1
2. MOTORIK RESPONSE
1. )enurut perintah . .
)enyuruh klien angkat tangan
(. )engetahui lokasi nyeri. -
0erikan rangsang nyeri dengan menekan &ari pada supra
2rbita.0ila klien mengangkat tangan sampai mele!ati dagu
untuk menepis rangsang nyeri tersebut berarti dapat
7
Nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
1. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
(. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi tidak
eisien.
+. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
mengetahui lokasi nyeri
+. Ceaksi menghindar .)enolak rangsangan nyeri pada ,
anggota gerak
,. Ceaksi leksi $dekortikasi% +
0erikan rangsang nyeri misal menekan dengan ob&ek
seperti ballpoint pada &ari kuku . 0ila terdapat reaksi
leksi berarti ingin men&auhi rangsang nyeri
- E9tensi spontan (
)emberikan rangsang nyeri yang 'ukup adekuat
1er&adi ekstensi pada siku
. 1idak ada gerakan?reaksi 1
Cangsang yang diberikan harus 'ukup adekuat
FUNGSI KORTIKAL LUHUR
PENGERTIAN
Pemeriksaan status mental merupakan e3aluasi ungsi kogniti dan emosi yang
harus dilakukan se'ara runtut dan sitematis. )ulai dengan ungsi dasar tingkat
kesadaran# kemudian ungsi kogniti dasar seperti berbahasa dan pemeriksaan yang
lebih kompleks seperti berhitung# pertimbangan dsb.
TUJUAN PEMBELAJARAN
)emberi pengetahuan dan keterampilan mengenai ungsi kortikal luhur
)enekankan pentingnya pemeriksaan ungDs kortikal luhur dilakukan terutama
karena dapat memperta&am pendeteksian kelainan di otak
)ampu menerapkan pemeriksaan ini dalam praktek klinis untuk menge3aluasi
status mental dan kogniti klien dan meru&uk bila diperlukan penanganan
lan&ut .
18
MEDIA DAN ALAT BANTU
Penuntun 0ela&ar.
)anikin organ otak
))4E
Pensil?pulpen# kertas
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMERIKSAAN FUNGSI KORTIKAL LUHUR
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen memberikan 'ontoh
bagaimana 'ara melakukan
pemeriksaan ))4E. 4atu orang
sebagai dokter ? penolong dan yang
lain sebagai klien. )ahasis!a
menyimak?mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
0ela&ar
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang
aspek-aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi men&adi pasangan-
pasangan. 4eorang mentor diperlukan
untuk mengamati + pasangan.
(. 4etiap pasangan berpraktek
melakukan pemeriksaan ungsi
kortikal luhur. $seorang mahasis!a
men&adi dokter dan yang lainnya
men&adi klien% se'ara serempak
+. )entor berkeliling diantara
mahasis!a dan melakukan super3isi
menggunakan 'he'k list
,. )entor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
1otal !aktu 1-8 menit
11
PENUNTUN BELAJAR
FUNGSI KORTIKAL LUHUR
N3 LANGKAH KLINIK PEMERIKSAAN
FUNGSI KORTIKAL LUHUR
KASUS
I. ORIENTASI + 2 ,
1. Klien diminta menyebutkan tanggal# hari# bulan# tahun#
musim ruangan# rumah sakit?kampus# kota# propinsi#
negara.
( )en'atat kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh klien
+ Adanya kesalahan-kesalahan menun&ukkan gangguan
orientasi.
II. REGISTRASI
1 )eminta klien mengingat + kata bola# melati# kursi.
III. ATENSI)KALKULASI
1 )eminta klien mengurangi angka sebanyak lima seri *
188-/ 6
Atau menyebutkan urutan huru dari belakang kata
BAHEU.
IV. REKOL (MEMORI)
1. )eminta klien mengingat kembali ketiga kata tadi.
V. BAHASA
1. Klien diminta menyebutkan &am tangan $arlo&i%# pensil.
2. Kemudian meminta mengulang kata* namun# tanpa
dan bila.
,. )enilai pengertian 3erbal * )eminta klien mengambil
kertas ini dengan tangan kanan. Lipatlah men&adi dua
dan letakkan di lantai tutup mata
,. Klien diminta menulis huru atau angka yang
didiktekan oleh pemeriksa
1(
Nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi tidak
eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
-. 0ila berhasil dilan&utkan dengan menulis kata atau
kalimat
Aangguan menulis disebut agraia
VI. KONSTRUKSI
Klien dminta meniru gambar ini
TANDA RANGSANG MENINGS
PENGERTIAN
Cangsangan selaput otak adalah ge&ala yang timbul akibat peradangan pada
selaput otak $meningitis% atau adanya benda asing pada ruang suara'hnoid $darah%# Fat
kimi $kontras% dan in3asi neoplasma $meningitis 'ar'inoma%. )aniestasi subyekti
adalah sakit kepala# kuduk kaku# otoobia dll.
Eang perlu diperhatikan adalah timbulnya ge&ala yang disebut meningismus#
yaitu pada pemeriksaan isik terdapat rangsangan selaput otak# tetapi tidak ada proses
patologis di daerah selaput otak tersebut melainkan di luar kranium $misalnya
mastoiditis%
TUJUAN PEMBELAJARAN
)emberi pengetahuan dan keterampilan mengenai ge&ala dan 'ara pemeriksaan
tanda rangsang menings.
)enentukan penyebab timbulnya tanda rangsang menings sehingga dapat
membedakan apakah ge&ala tersebut adalah suatu meningismus.
)embantu klien untuk memberikan penanganan a!al serta persiapan ru&ukan .
MEDIA DAN ALAT BANTU
1+
Penuntun 0ela&ar.
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGS
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen memberikan 'ontoh
bagaimana 'ara melakukan
pemeriksaan tanda rangsang menings.
4atu orang sebagai dokter ? penolong
dan yang lain sebagai klien. )ahasis!a
menyimak?mengamati peragaan dengan
menggunakan Penuntun 0ela&ar
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang aspek-
aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi men&adi pasangan-
pasangan. 4eorang mentor diperlukan
untuk mengamati + pasangan.
(. 4etiap pasangan berpraktek melakukan
pemeriksaan tanda ransang menings.
$seorang mahasis!a men&adi dokter dan
yang lainnya men&adi klien% se'ara
serempak
+. )entor berkeliling diantara mahasis!a
dan melakukan super3isi menggunakan
'he'k list
,. )entor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
>urah pendapat?diskusi 1- menit Diskusi tanyakan pada mahasis!a apakah
mudah dimengerti@ apa yang sulit@
menanyakan perasaan mahasis!a sebagai
dokter atau klien.
1otal !aktu 1-8 menit
PENUNTUN BELAJAR
1,
TANDA RANGSANG MENINGS
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN
TANDA RANGSANG SELAPUT OTAK
N2. LANGKAH KLINIK PEMERIKSAAN
TANDA RANGSANG SELAPUT OTAK
KASUS
KAKU KUDUK 1 ( +
1. Pemeriksa berada di sebelah kanan klien. Klien
berbaring telentang tanpa bantal.
( 1empatkan tangan kiri pemeriksa di ba!ah kepala klien
yang sedang berbaring# tangan kanan berada diatas
dada klien.
+. Cotasikan kepala klien ke kiri dan ke kanan untuk
memastikan klien sedang dalam keadaan rileks .
,. Kemudian tekukkan $leksikan% kepala se'ara pasi dan
usahakan agar dagu men'apai dada.
- I"!e'('e!&i* normal bila kaku kuduk negati.
Abnormal bila terdapat tahanan atau dagu tidak
men'apai dada $kaku kuduk positi%.
KERNIG6S SIGN
1. Klien berbaring telentang
(. Gleksikan paha klien pada persendian panggul sampai
membuat sudut 78 dera&at
+. 1ungkai ba!ah diekstensikan pada persendian lutut
sampai membuat sudut 1+- dera&at atau lebih.
,. =nterpretasi* normal bila ektensi lutut men'apai
minimal 1+- dera&at $kernigHs sign negati% # abnormal
bila tidak dapat men'apai 1+- dera&at atau terdapat rasa
nyeri $kernigHs sign positi%
BRUD7INSKI I
1. Klien berbaring telentang
(. 1angan kiri diletakkan di ba!ah kepala# tangan kanan
di atas dada kemudian dilakukan leksi kepala dengan
'epat kearah dada klien se&auh mungkin.
1-
Nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi tidak
eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
+. 1angan yang satunya lagi ditempatkan di dada klien
untuk men'egah di angkatnya badan
,. =nterpretasi * 1anda ini positi bila kedua tungkai
mengalami leksi in3olunter
BRUD7INSKI II
1. Klien berbaring telentang
(. 4atu tungkai dileksikan se'ara pasi pada persendian
panggul# sedangkan tungkai yang satu berada dalam
kedaan ekstensi $lurus%.
+ =nterpretasi * tanda ini positi bila tungkai yang satu
ter&adi leksi in3olunter pada sendi panggul dan lutut
kontraleteral.
BRUD7INSKI III
1. Klien berbaring telentang
(. 1ekan os Fygomatikus
+. 1er&adi leksi in3olunter pada kedua ekstremitas
superior
$ 0rudFinski === positi %
BRUD7INSKI IV
1. Klien berbaring telentang
(. 1ekan os sympisis os pubis
+. 1er&adi leksi in3olunter pada kedua ekstremitas
inerior $0rudFinski =I positi%
FUNGSI KOORDINASI
PENGERTIAN
Kemampuan mensinergiskan se'ara normal aktor motorik# sensorik dalam
melakukan gerakan normal. 4erebelum digunakan untuk gerakan sinergistik tersebut#
oleh sebab itu serebelum adalah pusat koordinasi. Aangguan koordinasi dapat
disebabkan oleh disungsi serebelum# sistem motorik# sistem ekstrapiramidal#
gangguan psikomotor# gangguan tonus# gangguan sensorik $ungsi proprioseptik%#
sistem 3estibular# dll. Aangguan koordinasi dibagi men&adi gangguan equilibratory dan
non equilibratory.
TUJUAN PEMBELAJARAN
)ahasis!a memilki pengetahuan dan keterampilan mengenai 'ara pemeriksaan ungsi
koordinasi.
SASARAN PEMBELAJARAN
1.
4etelah melakukan latihan keterampilan ini# mahasis!a *
1. Dapat mempersiapkan klien dengan baik
(. Dapat memberikan pen&elasan pada klien atau keluarganya tentang apa yang
akan dilakukan# alat yang dipakai# bagaimana melakukan# apa manaatnya#
serta &aminan atas aspek keamananan dan kerahasiaan data klien.
+. Dapat melakukan pemeriksaan ungsi koordinasi dengan benar dan tepat
MEDIA DAN ALAT BANTU
Penuntun 0ela&ar.
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen memberikan 'ontoh
mengenai 'ara melakukan pemeriksaan
ungsi koordinasi. 4atu orang sebagai
dokter dan yang lain sebagai klien.
)ahasis!a mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun 0ela&ar
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang aspek-
aspek yang penting
1/
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit ,. )ahasis!a dibagi men&adi pasangan-
pasangan. 4eorang mentor diperlukan
untuk mengamati + pasangan.
-. 4etiap pasangan
berpraktek melakukan pemeriksaan
ungsi koordinasi. $seorang
mahasis!a men&adi dokter dan yang
lainnya men&adi klien% se'ara
serempak
.. )entor berkeliling
diantara mahasis!a dan melakukan
super3isi menggunakan 'he'k list
/. )entor memberikan tema
khusus umpan balik kepada setiap
pasangan
1otal !aktu 1-8 menit
PENUNTUN BELAJAR
FUNGSI KOORDINASI

No. LANGKAH KLINIK
PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
KA4U4
A. TES8TES E9UILIBRIUM 1 ( +
1.
+.TES ROMBERG
Klien diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapat#
pertama kali dengan mata terbuka# kemudian dengan mata
tertutup.
1es ini untuk membedakan lesi proprisepti $sensori
ata9ia% atau lesi 'erebellum. Pada gangguan propsriosepti
&elas sekali terlihat perbedaan antara membuka dan
15
0eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan
atau tidak sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya#
tetapi tidak eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan
eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan.
menutup mata. Pada !aktu membuka mata klien masih
sanggup berdiri tegak# tetapi begitu menutup mata klien
langsung kesulitan mempertahankan diri dan &atuh. Pada
lesi 'erebellum !aktu membuka dan menutup mata klien
kesulitan berdiri tegak dan 'enderung berdiri dengan
kedua kaki yang lebar $!ide base%
2. TANDA #ALKING
1 Klien diminta ber&alan pada satu garis lurus di atas lantai#
( 1empatkan tumit yang satu didepan &ari-&ari kaki
berla!anan# baik dengan mata terbuka maupun mata
tertutup
TES8TES NON E9UILIBRIUM
Fi"ge' !3 5i"ge' !e&
1 Dengan posisi duduk?berbaring meminta klien
mengekstensikan lengannya.
(. )intalah klien menyentuh u&ung hidungnya dengan &ari
telun&uknya dengan gerakan perlahan kemudian dengan
gerakan yang 'epat.
Di13$i"e&i
1. Klien diminta menggerakkan kedua tangannya bergantian#
pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam
(. )intalah klien melakukan gerakan tersebut se'epat
mungkin# baik dengan mata terbuka maupun dengan mata
terututup
Aangguan diadokinesia disebut disdiadokinesia
SETELAH SELESAI PEMERIKSAAN
1. <elaskanlah pada klien apa yang anda dapatkan pada
semua pemeriksaan yang telah dilakukan.
(. U'apkanlah kata perpisahan dengan klien dan usahakanlah
membesarkan hati klien dengan harapan-harapan.
+. Lakukanlah 'u'i tangan rutin.
17
SISTEM MOTORIK
PENGERTIAN
Aangguan pergerakan meliputi kelainanan yang bersiat primer misalnya pada
lesi U)N atau L)N dan sekunder misalnya pada ganglia basalis dan serebellum.
Klien sering datang ke dokter karena tubuh bagian tertentu tidak bisa beker&a dengan
baik. 4ebagian besar maniestasi obyekti kelainan sara tampak dalam bentuk
gangguan gerak otot. 2leh karena itu memeriksa sistem motorik harus dilakukan
dengan mahir.
TUJUAN PEMBELAJARAN
)emberi pengetahuan dan keterampilan mengenai ge&ala dan 'ara pemeriksaan
sistem motorik..
)ampu melakukan pemeriksaan motorik se'ara sistematik
)enentukan letak lesi kelumpuhan otot.
.
MEDIA DAN ALAT BANTU
Penuntun 0ela&ar.
)anikin otot dan sara
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
(8
DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen
memberikan 'ontoh bagaimana 'ara
melakukan pemeriksaan sistem
motorik. 4atu orang sebagai dokter ?
penolong dan yang lain sebagai
klien. )ahasis!a
menyimak?mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
0ela&ar
+. )emberikan kesempatan
kepada mahasis!a untuk bertanya
dan dosen memberikan pen&elasan
tentang aspek-aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi
men&adi pasangan-pasangan. 4eorang
mentor diperlukan untuk mengamati
+ pasangan.
(. 4etiap pasangan
berpraktek melakukan pemeriksaan
motorik. $seorang mahasis!a
men&adi dokter dan yang lainnya
men&adi klien% se'ara serempak
+. )entor berkeliling
diantara mahasis!a dan melakukan
super3isi menggunakan 'he'k list
,. )entor memberikan
tema khusus umpan balik kepada
setiap pasangan
1otal !aktu 1-8 menit
(1
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN MOTORIK
A. UKURAN OTOT + 2 ,
1. Lakukanlah obser3asi pada semua otot#
(. Periksalah perubahan bentuk otot $eutroi# hipertroi# hipotroi %
+. >arilah ada atau tidaknya asikulasi otot
B. TONUS OTOT + 2 ,
,. )intalah klien berbaring dengan santai.
-. Alihkanlah perhatian klien dengan menga&aknya berbi'ara.
.. Angkatlah lengan klien dalam posisi leksi pada siku dan tangan
se'ara pasi# kemudian &atuhkanlah lengan tersebut
/. Gleksikanlah tungkai ba!ah dalam posisi 78 dera&at pada sendi
panggul se'ara pasi dan &atuhkanlah.
5. Lakukanlah pemeriksaan pada anggota gerak kanan dan kiri#
2' (e/e'i$&" -i":
Lakukan leksi dan ekstensi pada sendi siku# lutut# pergelangan
tangan dan kaki.
2. KEKUATAN OTOT + 2 ,
1. 2' + :
4uruhlah klien melakukan leksi lengan ba!ahnya dan pemeriksa
menghalangi $menahan usaha ini%. Dengan demikian# dapat dinilai
kekuatan otot biseps
(. 2' 2
Ekstensikanlah lengan ba!ah klien dan suruhlah ia menahan usaha
ini. Dengan demikian# dapat dinilai kekuatan otot biseps
+. Lakukan 'u'i tangan rutin

SISTEM REFLEKS
((
Nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi tidak
eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
PENGERTIAN
Celeks adalah &a!aban terhadap suatu perangsangan. Aerakan yang timbul
namanya gerakan relektorik. 4emua gerakan relektorik merupakan gerakan yang
bangkit untuk penyesuaian diri# baik untuk men&amin ketangkasan gerakan 3olunter#
maupun untuk membela diri. 0ila suatu perangsangan di&a!ab dengan bangkitnya
suatu gerakan# menandakan bah!a daerah yang dirangsang dan otot yang bergerak
se'ara relektorik terdapat suatu hubungan.. Lintasan yang menghubungkan reseptor
dan eektor itu dikenal sebagai busur releks.
TUJUAN PEMBELAJARAN
)ahasis!a memilki pengetahuan dan keterampilan mengenai 'ara pemeriksaan releks
baik releks isiologis maupun releks patologis..

SASARAN PEMBELAJARAN
4etelah melakukan latihan keterampilan ini# mahasis!a *
1. Dapat melakukan persiapan alat?bahan dengan benar
(. Dapat memberikan pen&elasan pada klien atau keluarganya tentang apa
yang akan dilakukan# alat yang dipakai# bagaimana melakukan# apa manaatnya#
serta &aminan atas aspek keamananan dan kerahasiaan data klien.
+. Dapat melakukan pemeriksaan releks isiologis dengan benar dan tepat
,. Dapat melakukan pemeriksaan releks patologis dengan benar dan tepat

MEDIA DAN ALAT BANTU
Penuntun 0ela&ar.
Hammer Celeks
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun 0ela&ar.
(+
DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN REFLEKS
FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
Kegi!" #$!% De&$'i(&i
: 1. Pengantar - menit Pengantar
: (. 0ermain Peran# 1anya
; <a!ab

+8 menit 1. )engatur posisi klien
(. Dua orang dosen memberikan 'ontoh
bagaimana 'ara melakukan
pemeriksaan releks isiologis dan
patologis. 4atu orang sebagai dokter ?
penolong dan yang lain sebagai
klien. )ahasis!a
menyimak?mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
0ela&ar
+. )emberikan kesempatan kepada
mahasis!a untuk bertanya dan dosen
memberikan pen&elasan tentang
aspek-aspek yang penting
: +. Praktek bermain peran
dengan Umpan 0alik
188 menit 1. )ahasis!a dibagi men&adi pasangan-
pasangan. 4eorang mentor diperlukan
untuk mengamati + pasangan.
(. 4etiap pasangan berpraktek
melakukan pemeriksaan releks
isiologis dan patologis. $seorang
mahasis!a men&adi dokter dan yang
lainnya men&adi klien% se'ara
serempak
+. )entor berkeliling diantara
mahasis!a dan melakukan super3isi
menggunakan 'he'k list
,. )entor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
1otal !aktu 1-8 menit
(,
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN
REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS
NO. LANGKAH ) KEGIATAN KASUS
A. PEMERIKSAAN REFLEK BISEPS
+ 2 ,
1. )intalah klien duduk dengan santai
(. Gleksikanlah lengan klien dan lengan ba!ah dalam posisi
antara leksi dan ekstensi serta sedikit pronasi
+. Letakkanlah siku klien pada tangan pemeriksa
,. Letakkanlah ibu &ari pemeriksa pada tendo biseps klien lalu
pukullah tendo tersebut dengan releks hammer
B. PEMERIKSAAN REFLEKS TRISEPS
+ 2 ,
-. )intalah klien duduk dengan santai
.. 1empatkanlah lengan ba!ah klien dalam posisi antara leksi
dan ekstensi serta sedikit pronasi
/. )intalah klien merelaksikan lengan ba!ahnya sepenuhnya
5. Pukullah tendo otot triseps pada osa olekrani
2. PEMERIKSAAN REFLEKS BRAKHIORADIALIS
+ 2 ,
7. )intalah klien duduk dengan santai
18. 1empatkanlah lengan ba!ah klien dalam posisi antara leksi
dan ekstensi serta sedikit pronasi
11. Letakkanlah lengan ba!ah klien di atas lengan ba!ah
pemeriksa
1(. )intalah klien untuk merelaksasikan lengan ba!ahnya
sepenuhnya
1+. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius bagian distal dengan
(-
Nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
1. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
(. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi tidak
eisien.
+. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
memakai releks hammer yang datar
D. PEMERIKSAAN REFLEKS PATELLA
+ 2 ,
1,. )intalah klien duduk dengan tungkai men&untai
1-. Palpasilah daerah kanan-kiri tendo patella untuk menetapkan
daerah yang tepat
1.. Peganglah paha bagian distal dengan satu tangan dan dengan
tangan yang lain pukullah tendo patella dengan 'epat
menggunakan hammer.
+ 2 ,
E. PEMERIKSAAN REFLEKS A2HILLES
1/. )intalah klien duduk men&untai# berbaring# atau berlutut
dengan sebagian tungkai ba!ah ter&ulur
15. Cegangkanlah tendo a'hilles dengan menahan u&ung kaki ke
arah dorsoleksi
17. Pukullah tendo a'hilles dengan ringan tapi 'epat
(8. Lakukan 'u'i tangan rutin
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
KETERAMPILAN MEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
NO. LANGKAH ) KEGIATAN KASUS
PEMERIKSAAN REFLEKS BABINSKI + 2 ,
1. )eminta klien berbaring dan istirahat dengan tungkai di luruskan.
(. Pegang pergelangan kaki supaya kaki tetap pada tempatnya
+. Dengan sebuah benda yang beru&ung agak run'ing# telapak kaki
digores dari tumit menyusur bagian lateral menu&u pangkal ibu
&ari
PEMERIKSAAN REFLEKS OPPENHEIM + 2 ,
,. )eminta klien berbaring dan istirahat dengan tungkai di luruskan.
(.
0eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya# tetapi
tidak eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan
eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan.
-. )engurut dengan kuat tulang tibialis anterior ke arah distal
dengan ibu &ari# &ari telun&uk dan &ari tengah .
PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMANN8TROMNER + 2 ,
.. )intalah klien berbaring atau duduk
/. Peganglah pergelangan tangan klien dengan &ari-&ari dileksikan.
5. Aunakalah ibu &ari untuk menggores dengan kuat u&ung &ari
tengah klien $4nap%
7. Lakukan 'u'i tangan rutin
(/
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN
FUNGSI KOORDINASI
No. LANGKAH KLINIK
PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
KASUS
A. TES8TES E9UILIBRIUM + 2 ,
1.
+.TES ROMBERG
Klien diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapat#
pertama kali dengan mata terbuka# kemudian dengan mata
tertutup.
1es ini untuk membedakan lesi proprisepti $sensori
ata9ia% atau lesi 'erebellum. Pada gangguan propsriosepti
&elas sekali terlihat perbedaan antara membuka dan
menutup mata. Pada !aktu membuka mata klien masih
sanggup berdiri tegak# tetapi begitu menutupo mata klien
langsung kesulitan mempertahankan diri dan &atuh . pada
lesi 'erebellum !aktu membuka dan menutp mata klien
kesulitan berdiri tegak dan 'enderung berdiri dengan
kedua kaki yang lebar $!ide base%
2. TANDA #ALKING
1 Klien diminta ber&alan pada satu garis lurus di atas lantai#
( 1empatkan tumit yang satu didepan &ari-&ari kaki
berla!anan# baik dengan mata terbuka maupun mata
tertutup
TES8TES NON E9UILIBRIUM
Fi"ge' !3 5i"ge' !e&
1 Dengan posisi duduk?berbaring meminta klien
mengekstensikan lengannya.
(. )intalah klien menyentuh u&ung hidungnya dengan &ari
(5
0eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut *
+. Pe'-% (e'.i$"* langkah-langkah yang tidak dilakukan dengan benar dan
atau tidak sesuai urutannya# atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. M/(%* Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya#
tetapi tidak eisien.
,. M0i'* Langkah-langkah dilakukan dengan benar# sesuai dengan urutan dan
eisien.
TS Ti1$ Se&%i* Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan.
telun&uknya dengan gerakan perlahan kemudian dengan
gerakan yang 'epat.
Di13$i"e&i
1. Klien diminta menggerakkan kedua tangannya
bergantian#pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam
(. )intalah klien melakukan gerakan tersebut se'epat
mungkin# baik dengan mata terbuka maupun dengan mata
terututup
Aangguan diadokinesia disebut disdiadokinesia
SETELAH SELESAI PEMERIKSAAN
1. <elaskanlah pada klien apa yang anda dapatkan pada
semua pemeriksaan yang telah dilakukan.
(. U'apkanlah kata perpisahan dengan klien dan usahakanlah
membesarkan hati klien dengan harapan-harapan.
+. Lakukanlah 'u'i tangan rutin.
2HE2K LIST
PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK
(7
N3. ASPEK *ANG DINILAI N I L A I
0 + 2
+.
2.
,.
+.
2.
,.
:.
+.
2.
A. 0EN1UK 2121
)elakukan obser3asi pada semua otot
)emeriksa perubahan bentuk otot $normal# hipertroi#
hipotroi %
)en'ari ada atau tidaknya asikulasi otot
0. 12NU4 2121
0aringkan klien dengan rileks $perhatian dialihkan dengan
menga&ak berbi'ara%
)engangkat lengan klien dalam posisi leksi pada siku dan
tangan se'ara pasi# kemudian men&atuhkan lengan tersebut
)emleksikan tungkai ba!ah dalam posisi 78 dera&at pada
sendi panggul se'ara pasi dan men&atuhkannya
Pemeriksaan dilakukan pada anggota gerak kanan dan kiri#
'ara &atuh anggota gerak dinilai $keadaan hipotoni menyebabkan
anggota gerak &atuh berat%

>. KEKUA1AN 2121
>ara 1 *
)enyuruh klien memleksikan lengan ba!ahnya dan kita
menghalangi $menahan usaha ini%. Dengan demikian# dapat
dinilai kekuatan otot biseps
>ara (
Pemeriksa mengekstensikan lengan ba!ah klien dan ia disuruh
menahan usaha ini. Dengan demikian# dapat dinilai kekuatan
otot biseps
Keterangan *
8 J 1idak dilakukan
1 J Dilakukan# tetapi kurang benar
( J Dilakukan dengan benar
1anggal KKKKKKKK K . ..(885
)engetahui
Koordinator Penilai
$ % $ %

2HE2K LIST
+8
PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS
N3
.
A&(e$ ;"g Di"i-i Ni-i
0 + 2
1.
(.
+.
,.
-.
.
1.
(.
+.
,.
-.
1.
(.
+.
,.
-.
1.
(.
+
1.
(.
+.
A. PEMERIKSAAN REFLEK BISEPS
)eminta klien duduk dengan relaks
)emleksikan lengan klien dan lengan ba!ah dalam posisi antara leksi dan ekstensi
serta sedikit pronasi
)eletakkan siku klien pada tangan pemeriksa
)eletakkan ibu &ari pemeriksa pada tendo biseps
)emukul ibu &ari dengan releks hammer
B. PEMERIKSAAN REFLEKS TRISEPS
)eminta klien duduk dengan relaks
)eletakkan lengan klien di atas lengan?tangan pemeriksa
)enempatkan lengan ba!ah klien dalam posisi antara leksi dan ekstensi serta sedikit
pronasi
)eminta klien untuk merelakskan lengan ba!ah sepenuhnya
)emukul tendo otot triseps pada osa olekrani
2. PEMERIKSAAN REFLEKS BRAKHIORADIALIS
)eminta klien duduk dengan relaks
)enempatkan lengan ba!ah klien dalam posisi antara leksi dan ekstensi serta sedikit
pronasi
)eletakkan lengan ba!ah klien di atas lengan ba!ah pemeriksa
)eminta klien untuk merelakskan lengan ba!ahnya sepenuhnya
)emukul tendo brakhioradialis pada radius bagian distal dengan memakai releks
hammer yang datar
D. PEMERIKSAAN REFLEKS PATELLA
)eminta klien duduk dengan tungkai men&untai
)emalpasi daerah kanan-kiri tendo patella untuk menetapkan daerah yang tepat
Dengan satu tangan memegang paha bagian distal tangan yang lain memukul tendo
patella dengan 'epat
E. PEMERIKSAAN REFLEKS A2HILLES
)eminta klien untuk duduk men&untai# atau berbaring atau berlutut dengan sebagian
tungkai ba!ah ter&ulur
)eregangkan tendo a'hilles dengan menahan u&ung kaki ke arah dorsoleksi
)emukul tendo a'hilles dengan ringan tapi 'epat

Keterangan *
8 J 1idak dilakukan
1 J Dilakukan# tetapi kurang benar
( J Dilakukan dengan benar
1anggalKKKKKK(885
Me"ge!0%i
K33'1i"!3' Pe"i-i
$ % $ %
2HE2K LIST
+1
PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
N3. A&(e$ ;"g 1i"i-i Ni-i
0 + 2
1.
(.
+.
1.
(.
1.
(.
+.
A. PEMERIKSAAN REFLEKS BABINSKI
)eminta klien berbaring dan istirahat dengan tungkai di luruskan.
Pegang pergelangan kaki supaya kaki tetap pada tempatnya
Dengan sebuah benda yang beru&ung agak run'ing# telapak kaki digores dari
tumit menyusur bagian lateral menu&u pangkal ibu &ari
B. PEMERIKSAAN REFLEKS OPENHEIM
)eminta klien berbaring dan istirahat dengan tungkai di luruskan.
)engurut dengan kuat tulang tibialis anterior ke arah distal dengan ibu &ari# &ari
telun&uk dan &ari tengah.
2.PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMANN8TROMNER
)eminta klien berbaring atau duduk
Pegang pergelangan tangan klien dengan &ari-&ari dileksikan.
Aores kuat dengan ibu &ari# u&ung &ari tengah klien $4nap%
Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggalKKKKKK(885
Me"ge!0%i
K33'1i"!3' Pe"i-i
$ % $ %

+(
PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
N3. ASPEK *ANG DINILAI N I L A I
0 + 2
+.
2.
+.
2.
+.
2.
+.
2.
TES8TES E9UILIBRIUM
+.TES ROMBERG
Klien diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapat#
pertama kali dengan mata terbuka# kemudian dengan mata
tertutup.
2. TANDA #ALKING
Klien diminta ber&alan pada satu garis lurus di atas lantai#
1empatkan tumit yang satu didepan &ari-&ari kaki berla!anan#
baik dengan mata terbuka maupun mata tertutup
TES8TES NON E9UILIBRIUM
Fi"ge' !3 5i"ge' !e&
Dengan posisi duduk?berbaring meminta klien
mengekstensikan lengannya.
)intalah klien menyentuh u&ung hidungnya dengan &ari
telun&uknya dengan gerakan perlahan kemudian dengan gerakan
yang 'epat.
Di13$i"e&i
Klien diminta menggerakkan kedua tangannya bergantian#
pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam
)intalah klien melakukan gerakan tersebut se'epat mungkin#
baik dengan mata terbuka maupun dengan mata terututup
Aangguan diadokinesia disebut disdiadokinesia
Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggal KKKKKKKK. ..(885
)engetahui
Koordinator Penilai
$ % $ %


++
2HE2K LIST
PEMERIKSAAN FUNGSI KESADARAN
N3. A&(e$ ;"g Di"i-i Ni-i
0 + 2
+.
2.
,.
:.
<.
+.
2.
,.
:.
<.
+.
2.
,.
:.
4pontan ,
1erhadap suara * )eminta klien membuka
mata +
1erhadap rangsang nyeri * tekan pada sara
supraorbital atau kuku &ari
1idak ada reaksi * dengan rangsang nyeri klien
1
tidak membuka mata
VERBAL RESPONSE
Be'3'ie"!&i .i$ -
)enanyakan diamana ia berada# tahu !aktu#
hari# bulan ,
Bi"g%"g (43"5%&e1). )enanyakan dimana ia
berada# kapan name di Cumah sakit $dapat
mengu'apkan kalimat# namun ada disorientasi
!aktu dan tempat %
Ti1$ !e(! +
Dapat mengu'apkan katak-kata# namun
1idak berupa kalimat dan tidak tepat
)engerang $mengeluarkan suara yang tidak
punya arti% (
1idak mengu'apkan kata# hanya suara
mengerang
1idak ada &a!aban $suara tidak ada%
1
MOTORIK RESPONSE
)enurut perintah . .
)enyuruh klien angkat tangan
)engetahui lokasi nyeri. -
0erikan rangsang nyeri dengan menekan &ari
pada supraorbita.0ila klien mengangkat tangan
sampai mele!ati dagu untuk menepis rangsang
nyeri tersebut berarti dapat mengetahui lokasi
nyeri
Ceaksi menghindar .)enolak rangsangan nyeri
pada anggota gerak ,
Ceaksi leksi $dekortikasi% +
0erikan rangsang nyeri misal menekan
dengan ob&ek seperti ballpoint pada &ari kuku .
0ila terdapat reaksi leksi berarti ingin
men&auhi rangsang nyeri

+,
<.
=.
E9tensi spontan (
)emberikan rangsang nyeri yang 'ukup
adekuat
1er&adi ekstensi pada siku
1idak ada gerakan?reaksi 1
Cangsang yang diberikan harus 'ukup adekuat
Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggal KKKKKKKK K . ..(885
)engetahui
Koordinator Penilai
$ % $ %
+-
2HE2K LIST PEMERIKSAAN TANDA PERANGSANGAN MENINGS
N3
.
ASPEK *ANG DINILAI Ni-i
0 + 2
1.
(.
+.
,.
-.
1.
(.
+.
,.
1.
(.
+.
,.
1.
(.
+.
,.
1.
(.
+.
1.
(.
+
Klien berbaring telentang
1empatkan tangan di ba!ah kepala klien yang sedang berbaring.
Cotasikan kepala ke kiri dan ke kanan untuk menilai adanya tahanan.
Kemudian tekukkan $leksikan% kepala dan usahakan agar dagu men'apai dada.
Kaku kuduk positi bila terdapat tahanan dan dagu tidak men'apai dada
KERNIG6S SIGN
Klien berbaring telentang
Gleksikan paha klien pada persendian panggul sampai membuat sudut 78 dera&at
1ungkai ba!ah diekstensikan pada persendian lutut sampai sudut 1+- dera&at
0ila nyeri dan terdapat tahanan di ba!ah sudut 1+- dera&ata dikatakan tanda kernig
positi
BRUD7INSKI I
Klien berbaring telentang
1angan diletakkan di ba!ah kepala klien se&auh mungkin sampai dagu men'apai
dada.
1angan yang satunya lagi ditempatkan di dada klien untuk men'egah di angkatnya
badan
1anda ini positi bila kedua tungkai mengalami leksi in3olunter
BRUD7INSKI II
Klien berbaring telentang
4atu tungkai dileksikan pada persendian panggul# sedangkan tungkai yang satu
berada dalam kedaan ekstensi $lurus%.
0ila tungkai yang satu ikut pula leksi# maka dikatakan tanda 0rudFinski == positi
BRUD7INSKI III
Klien berbaring telentang
1ekan os Fygomatikus
1er&adi leksi in3olunter pada kedua ekstremitas superior
$ 0rudFinski === positi %
BRUD7INSKI IV
Klien berbaring telentang
1ekan os sympisis os pubis
1er&adi leksi in3olunter pada kedua ekstremitas inerior $0rudFinski =I positi%

Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggalKKKKKK(885
Me"ge!0%i
K33'1i"!3' Pe"i-i
$ % $ %
+.
2HE2K LIST
PEMERIKSAAN FUNGSI LUHUR
N3. A&(e$ ;"g Di"i-i Ni-i
8 1 (
1.
(.
+.
1.
1.
.
1
1.
(.
+
,
-
1
I. ORIENTASI
Klien diminta menyebutkan tanggal# hari# bulan# tahun# musim ruangan# rumah
sakit?kampus# kota# propinsi# negara.
)en'atat kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh klien
Adanya kesalahan-kesalahan menun&ukkan gangguan orientasi.
II. REGISTRASI

)eminta klien mengingat + kata bola# melati# kursi.
III. ATENSI)KALKULASI

)eminta klien mengurangi angka sebanyak lima seri * 188-/ 6
Atau menyebutkan urutan huru dari belakang kata BAHEU.
IV. REKOL (MEMORI)
.
)eminta klien mengingat kembali ketiga kata tadi.
V. BAHASA
Klien diminta menyebutkan &am tangan $arlo&i%# pensil.
Kemudian meminta mengulang kata* namun# tanpa dan bila.
)enilai pengertian 3erbal * )eminta klien mengambil kertas ini dengan tangan
kanan. Lipatlah men&adi dua dan letakkan di lantai tutup mata
Klien diminta menulis huru atau angka yang didiktekan oleh pemeriksa
0ila berhasil dilan&utkan dengan menulis kata atau kalimat
Aangguan menulis disebut agraia
VI. KONSTRUKSI
Klien dminta meniru gambar ini
+/
Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggalKKKKKK(885
Me"ge!0%i>
K33'1i"!3' Pe"i-i
$ % $ %
2HE2K LIST
PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
No. ASPEK *ANG DINILAI KA4U4
A. TES8TES E9UILIBRIUM 1 ( +
1.
+.TES ROMBERG
Klien diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapat#
pertama kali dengan mata terbuka# kemudian dengan mata
tertutup.
2. TANDA #ALKING
1 Klien diminta ber&alan pada satu garis lurus di atas lantai#
( 1empatkan tumit yang satu didepan &ari-&ari kaki
berla!anan# baik dengan mata terbuka maupun mata
tertutup
TES8TES NON E9UILIBRIUM
Fi"ge' !3 5i"ge' !e&
1 Dengan posisi duduk?berbaring meminta klien
mengekstensikan lengannya.
(. )intalah klien menyentuh u&ung hidungnya dengan &ari
telun&uknya dengan gerakan perlahan kemudian dengan
gerakan yang 'epat.
Di13$i"e&i
1. Klien diminta menggerakkan kedua tangannya
bergantian#pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam
+5
(. )intalah klien melakukan gerakan tersebut se'epat
mungkin# baik dengan mata terbuka maupun dengan mata
terututup
Aangguan diadokinesia disebut disdiadokinesia
Keterangan *
1 J 1idak dilakukan
( J Dilakukan# tetapi kurang benar
+ J Dilakukan dengan benar
1anggalKKKKKK(885
Me"ge!0%i>
K33'1i"!3' Pe"i-i
$ % $ %
+7

Anda mungkin juga menyukai