Anda di halaman 1dari 28

PAPARAN

KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN


PADA SEMINAR RAKERNAS
KESEHATAN LINGKUNGAN HAKLI




1
Ciloto, 11 April 2011
SETIAP ORANG BERHAK
HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN
BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.

KESEHATAN ADALAH
HAK AZASI MANUSIA

UUD 1945
SETIAP ORANG BERHAK
MEMPERTAHANKAN HIDUP
DAN KEHIDUPANNYA
2
ARAH BANGKES JANGKA PANJANG
(2005-2025)
NO INDKT 2009 2025
1 UHH 69 73,7
2 IMR 32,3 15,5
3 MMR 262 74
4 KR GIZI 26 9,5
TUJUAN
BANGKES
SASARAN
U
P
A
Y
A


P
O
K
O
K



1. Bangnas
wawasan kes.
2. Pemberdayaan
Mas & daerah
3. Pengembangan
upaya &
pembiayaan
kes.
4. Pengembangan
& pember-
dayaan SDM-
Kes


STRATEGI
3
Tujuan Pembangunan Kesehatan 2025
Meningkatnya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kes. masyarakat yg
setinggi-tingginya dpt terwujud melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yg ditandai oleh penduduknya yg
hidup sehat dg prilaku dan dlm lingkungan
sehat, memiliki kemampuan utk menjangkau yan
kes yg bermutu, secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
di seluruh wilayah Republik Indonesia
4
RPJMK I
(2005-2009)
RPJMK II
(2010-2014)
RPJMK III
(2015-2019)
RPJMK IV
(2020-2025)
Kebutuhan SDMK
utk yankes di pusk
& jaringannya
termasuk bidan di
desa dan RS
kab/kota sebagian
besar telah
terpenuhi.

Tersusun rencana
distribusi dan
rencana penguatan
manajemen karir.
Kebutuhan SDMK
utk dacil
sebagian besar
telah terpenuhi
termasuk daerah
perbatasan dan
kepulauan.

Program distribusi
dan rencana
penguatan
manajemen karir
dilaksanakan
sesuai rencana.
Kebutuhan
berbagai SDMK
berkualitas untuk
seluruh daerah
terpencil
termasuk daerah
perbatasan dan
kepulauan.

Percepatan
pelaksanaan
program distribusi
dan penguatan
manajemen karir
Pemenuhan
seluruh kebutuhan
SDMK yg
berkualitas dpt
tercapai melalui
pengembangan
dan pemberdayaan
SDMK.

Pelaksanaan
program distribusi
dan manajemen
karir SDMK telah
mantap.
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN DALAM
TAHAPAN INDIKATIF RPJP KESEHATAN
5
VISI DAN MISI KEMENTERIAN KESEHATAN
2010-2014








MENCIPTAKAN TATA KELOLA
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
VISI
MASYARAKAT
SEHAT YANG
MANDIRI DAN
BERKEADILAN
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT, MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT, TERMASUK SWASTA DAN
MASYARAKAT MADANI.
MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT
DENGAN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA
KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA,
BERMUTU DAN BERKEADILAN
MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN DAN
PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN
6
5 TAG LINE MENTERI KESEHATAN
1. PRO RAKYAT Mendahulukan kepentingan
rakyat tanpa membedakan suku, agama,
golongan & status sosial ekonomi
2. INKLUSIF Melibatkan semua pihak (lintas
sektor, OP, masy.madani, dsbnya)
3. RESPONSIF Sesuai dengan kebutuhan &
keinginan rakyat
4. EFEKTIF Hasil significan, sesuai dengan
target yg ditetapkan dan bersifat efisien
5. BERSIH Penyelenggaraan kesehatan bebas
KKN, transparan & akuntabel
7
STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN 2010-
2014
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
swasta dan masyarakat madani dlm
pembangunan kesehatan melalui kerjasama
nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yg
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti; dg pengutamaan pada
upaya promotif preventif
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan
kesehatan, terutama utk mewujudkan jaminan
sosial kesehatan nasional
8
STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN 2010-
2014
4. Meningkatkan pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan yg merata dan
bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yg
akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna utk memantapkan desentralisasi
kesehatan yg bertanggung jawab
9
Cara Penyelenggaraan SKN
1. Sub Sistem Upaya Kesehatan
2. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan
3. Sub Sistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Makanan
5. Sub Sistem Manajemen dan Informasi
kesehatan
6. Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat
10
Arah Pengembangan (2005-2024)
11
VISI
MASYARAKAT
SEHAT YANG
MANDIRI DAN
BERKEADILAN
Arah pengembangan tenaga kesehatan sejalan dengan arah
pengembangan upaya kesehatan, dari tenaga kuratif bergerak ke
arah tenaga preventif, promotif sesuai kebutuhan
RPJMN I
2005-2009
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015-2019
RPJMN IV
2020-2024
Pendukung/penunjang
Upaya Kuratif
Rasio per 100.000
penduduk
Jumlah
Rasio per 100.000
penduduk
Jumlah
Rasio per 100.000
penduduk
Jumlah
1 Dokter Spesialis 9 21.073 12,00 29.452 28,00 76.622
2 Dokter Umum 30 70.242 48,00 117.808 112,00 306.490
3 Dokter Gigi 11 25.755 11,00 26.998 11,00 30.102
4 Perawat 158 369.940 158,00 387.785 158,00 432.369
5 Bidan 75 175.605 75,00 184.075 75,00 205.239
6 Perawat Gigi 16 37.462 16,00 39.269 16,00 43.784
7 Apoteker 9 21.073 12,00 29.452 28,00 76.622
8 Asisten Apoteker 18 42.145 24,00 58.904 56,00 153.245
9 SKM 8 18.731 12,00 29.452 28,00 76.622
10 Sanitarian 10 23.414 15,00 36.815 35,00 95.778
11 Gizi 18 42.145 24,00 58.904 56,00 153.245
12 Keterapian Fisik 4 9.366 6,00 14.726 14,00 38.311
13 Keteknisan Medis 6 14.048 9,00 22.089 21,00 57.467
870.999 1.035.729 1.745.896
Tahun 2025
No Jenis Tenaga
Tahun 2010 Tahun 2014
1. Perhitungan untuk tahun 2014
a. Pada tahun 2014 sasaran pencapaian UHH adalah 72 tahun.
b. Dengan mengacu kepada Vietnam yang telah mencapai UHH 72 tahun
2. Perhitungan untuk tahun 2025
a. Pada tahun 2025 sasaran pencapaian UHH adalah 73,7 tahun.
b. Dengan mengacu kepada China yang telah mencapai UHH 74 tahun

RENCANA KEBUTUHAN DAN GAMBARAN PENYEDIAAN TENAGA
KESEHATAN S/D TAHUN 2014 DI INDONESIA
12
Standar
Pendidikan
Standar
pelayanan
Standar
Kompetensi
13
Triangle SDMK
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN
TENAGA KESEHATAN
TINGKAT PELAYANAN JENIS PELAYANAN
Nasional
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Desa
Pelayanan
Regulator
Administrator
Pemberdayaan
Masy.
Pendidik
Peneliti

14
REFORMASI BIROKRASI BADAN
PPSDMK
NO NOMENKLATUR LAMA NOMENKLATUR BARU
1 PUSAT PERENCANAAN DAN
PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
(PUSREN-GUN SDM Kes)
PUSAT PERENCANAAN DAN
PENDAYAGUNAAN SDM
KESEHATAN
(PUSREN-GUN SDM Kes)
2 PUSAT PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN (Pusdiknakes)
PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN TENAGA
KESEHATAN (Pusdiklat Nakes)
3 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SDM KESEHATAN (Pusdiklat SDM Kes)
PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN APARATUR
(Pusdiklat Aparatur)
4 PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN
TENAGA KESEHATAN LN (Puspronakes
LN)
PUSAT STANDARISASI,
SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN SDM KES
5 SEKRETARIAT BADAN SEKRETARIAT BADAN
15
Pengembangan profesi kesling
> Tantangan profesi kesling
> SDM Kesling
> Ruang lingkup
> Penataan ketenaga kerja-an
16
Tantangan profesi kesling
Derajat kesehatan masyarakat rendah
Ancaman degradasi lingkungan
Ancaman pemanasan global
Ancaman perang kimia, biologi, nuklir
SDM Kesling

17
SDM Kesling
Nomenklatur : kesling sanitarian
Jabatan fungsional
RUU Nakes
Ketenaga kerjaan ~ formasi
Job creation
18
Ruang lingkup Kesling
Pelaksana lapangan > sanitarian
Pengelola lingkungan
Pengajar, pelatih, pemberdayaan masy
Peneliti
Pengawas linkungan
Pemegang otoritas status kesling
dll
19
Ketenaga kerjaan
Piramida ketenaga-kerjaan
Otoritas kesehatan lingkungan
Job creation
Role legitimation
20
PIRAMIDA KETENAGAKERJAAN
SP-2
SP-1
D IV
D III
D II
D I
SENIOR
VOCATIONAL
JUNIOR
VOCATIONAL
ELEMENTARY
VOCATIONAL
DIPLOMA I
DIPLOMA II
DIPLOMA III
DIPLOMA IV
SPECIALIST 1
SPECIALIST 2
L A B O U R
JUNIOR TRADESMAN
TRADESMAN
JUNIOR TECHNICIAN
TECHNICIAN
SENIOR TECHNICIAN
ELEMENTARY
SCHOOL
GENERAL
JUNIOR
HIGH
COURSE
TRAINING
COURSE
TRAINING
GENERAL
SENIOR
HIGH
S3
S2
S1
DOCTOR
MASTER
BACHELOR
= R&D ENGINEERING
INOVATION
= APPLICATION &
IMPLEMENTATION
21
Pengembangan profesi
Definsi profesi
Pendidikan profesi
Peran MTKI / MTKP
Ketenaga kerjaan
22
PROFESI
Ciri-ciri profesi:
1. Jelas status kewenangannya
2. Memp. prof. project memegang kontrol
eksklusif atas suatu bidang keahlian
3. Mendapat monopoli atas aktifitas tertentu
sehingga mendapat status sosial tertentu
4. Mendapat legitimasi dari otoritas keilmuan dan
penguasa (lewat akreditasi dan lisensi)
5. Mempunyai komoditas yang jelas
23
6. Mempunyai otonomi dalam pre service
training bagi kandidat profesional
7. Mempunyai klien yang jelas baik perorangan
maupun kelompok atau lembaga
8. Mempunyai ikatan profesi untuk
memperjuangkan kepentingan profesi
maupun anggotanya serta menegakkan kode
etik profesi
24
Pendidikan Profesi
UU nomor 23 tahun 2003 ttg Sisdiknas pasal
20-21
PP nomor 60 tahun 1999 ttg Pendidikan Tinggi
akademik dan profesi
25
MTKI
Permenkes nomor 161/Menkes/Per/I/2010
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
MTKI : Lembaga yg berfungsi untuk menjamin
mutu tenaga kesehatan yg memberikan
pelayanan kesehatan
Peran:
1. Registrasi tenaga kesehatan
2. Uji kompetensi sertifikasi
3. Pendidikan, pelatihan & pembinaan
26
Ketenaga kerjaan
Job setting
Job creation
Regulation
27
28

Anda mungkin juga menyukai