Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian deskriptif
korelatif bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada saat ini dan
difokuskan untuk mengkaji adanya hubungan faktor tanpa adanya suatu perlakuan
dari peneliti. Rancangan penelitian secara cross sectional, yaitu penelitian yang
menekankan pada waktu observasi data variabel dependen dan independen
dinilai secara simultan pada satu saat yang bersamaan ( Nursalam, 2003).
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
untuk penelitian ( Nursalam, 2003). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
TK Tri Siwi Sendangmulyo Semarang sebanyak 40 siswa beserta ibunya.
Penelitian ini menggunakan sampling jenuh dengan mengambil semua anggota
populasi menjadi sampel. Terdapat 38 responden yang masuk kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Anak yang tidak memiliki gangguan berbicara.
2. Anak yang tidak memiliki gangguan pendengaran.
3. Anak yang tidak memiliki gangguan kognitif.
4. Anak yang tinggal bersama kedua orang tuanya.
5. Anak yang lahir pada usia kehamilan yang sudah matur.
6. Anak dan ibu yang bersedia menjadi responden penelitian.
C. Definisi Operasional
Menurut Nursalam (2008), definisi operasional adalah mendefinisikan variabel
secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan pengukuran secara cermat terhadap
suatu obyek atau fenomena dengan menggunakan perameter yang dijadikan
ukuran dalam penelitian.
Table 3.1
Definisi operasional
Variabel Definisi operasional Alat Ukur Hasil ukur Skala data
Pola asuh ibu
Kebisaan
menonton
televisi
Perkembangan
bahasa anak
interaksi dan
komunikasi orang
tua berkaitan dengan
pemberian perhatian,
peraturan, disiplin,
hadiah dan hukuman
terhadap anak dalam
keseharian
Jumlah waktu
menonton televisi
dalam sehari dan
pemilihan acara yang
dilakukan setiap hari
ketrampilan yang
harus dicapai anak
sesuai dengan
usianya
Kuesioner
Sebanyak
13 pertanyaan,
terdiri dari 6
(1,3,5,7,9,11)
pertanyaan
positif, 7
pertanyaan
negatif
(2,4,6,8,10,12,
13)
Kuesioner
terdiri dari
3 pertanyaan
pertanyaan
yang terdiri
dari 17
pertanyaan
(Positif parenting)
apabila tidak ada
jawaban ya
pada pertanyaan
negatif
(Negatif
parenting)
Apabila ada
jawaban
yapada
pertanyaan
negatif
(Baik), 2 jam
Sehari, acara
Anak-anak
(Buruk)
Lebih 2 jam /hari
Acara untuk
Anak / bukan
acara untuk anak
(Baik), dapat
melakukan semua
pertanyaan
(Kurang baik),
tidak dapat
melakukan satu
atau lebih
pertanyaan
(buruk),
tidak dapat
melakukan 50%
atau lebih dari
semua pertanyaan
ordinal
ordinal
ordinal
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Tri Siwi Sendangmulyo Semarang dan
dilaksanakan pada tanggal 22 - 23 Maret 2011.
E. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting
mengingat keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia, maka
peneliti menjamin hak asasi responden dalam penelitian ini. Masalah etika
dalam penelitian keperawatan ini meliputi:
1. Informed consent
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan (Informed consent). Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
Informed consent adalah agar responden mengetahui maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka mereka
harus menandatangani lenbar persetujuan, apabila responden tidak bersedia
maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak
memberikan nama responden pada lembar kuisioner, sehingga hanya
menuliskan kode saja. Kode ini merupakan pemberian nomor responden
untuk memudahkan dalam proses analisa data.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
F. Alat Pengumpul Data
Penelitian ini menggunakan tiga instrumen pengumpul data berupa
pertanyaan perkembangan bahasa, kuesioner pola asuh ibu dan kuesioner
kebiasaan menonton televisi. Pemeriksaan perkembangan bahasa dipergunakan
pertanyaan yang mengacu pada pertanyaan dan prosentase di Denver II dengan
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 17 item dengan hasil ukur :
1. Baik, apabila anak dapat melakukan pertanyaan sesuai umurnya.
2. Kurang baik, apabila ada satu atau lebih pertanyaan yang tidak dapat
dilakukan sesuai ketentuan.
3. Buruk, apabila anak tidak dapat melakukan 50% atau lebih dari semua
pertanyaan.
Persiapan alat yang dipergunakan antara lain :
1. Alat peraga : penggaris, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-
putih-kuning-hijau-biru, kertas warna.
2. Lembar Denver II sebagai rujukan.
Kuesioner pola asuh terdiri 13 pertanyaan yang terdiri dari 6 pertanyaan
positif ( pertanyaan 1,3,5,7,9,11) dan 7 pertanyaan negatif (pertanyaan
2,4,6,8,10,12,13) dengan pilihan jawaban jawaban ya dan tidak. Kriteria
penilaian terdiri dari :
1. Positif parenting, tidak ada jawaban ya pada pertanyaan negatif.
2. Negatif parenting, apabila terdapat jawaban ya pada salah satu
pertanyaan negatif (pertanyaan 2,4,6,8,10,12,13).
Kuesioner kebiasaan menonton televisi sebanyak 3 pernyataan terbuka
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
1. Baik, jika kebiasaan menonton televisi maksimal 2 jam / hari dengan
pemilihan acara untuk anak.
2. Buruk, jika kebiasaan menonton televisi lebih dari 2 jam / hari, acara untuk
anak atau bukan.
Kuesioner ini merupakan kuesioner yang dibuat peneliti, oleh karena itu
sebelum digunakan untuk penelitian kepada responden perlu dilakukan uji
validitas sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan cara content validity.
Content validity dilakukan dengan meminta pendapat pada 2 orang ahli untuk
mengetahui kesesuaian isi kuesioner. Kuesioner ini diujikan kepada 2 orang
ahli dibidang anak yaitu Ns. Dera Alfiyanti, S.Kep dan Ns. Maryam, S.Kep.
Hasil uji expert menunjukkan bahwa dari 17 pertanyaan pola asuh yang
diajukan terdapat 4 pertanyaan yang sejenis sehingga dianjurkan untuk
mengganti pertanyaan atau meniadakan pertanyaan yang kurang valid, namun
pertanyaan lainnya sudah mewakili variabel yang diukur sehingga peneliti
menghilangkannya. Sedangkan untuk kuisioner kebiasaan menonton televisi
dan perkembangan bahasa sudah memenuhi kevalidan.
G. Prosedur Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data dimulai dengan langkah sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan ijin penelitian dari institusi kepada instansi
pendidikan.
b. Melakukan pendekatan dan penjelasan kepada siswa dan ibunya untuk
menjadi responden penelitian.
c. Meminta persetujuan dengan menandatangani lembar persetujuan
penelitian.
d. Memberikan kuesioner dan menjelaskan cara pengisiannya kepada ibu
kemudian melakukan uji observasi perkembangan bahasa pada anak.
e. Mengecek kelengkapan pengisian kuesioner.
f. Mengumpulkan data.
2. Data yang terkumpul kemudian diolah melalui tahapan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Data (Editing)
Proses editing merupakan langkah pertama pada tahap pengolahan data.
Proses editing dimaksudkan untuk mengetahui kelengkapan dan
kejelasan data, yang meliputi:
1) Mensortir kuisioner yang masuk apakah layak diproses atau didrop,
misalnya untuk jawaban yang tidak lengkap.
2) Memberi nomor kuisioner sebagai kendali.
3) Memeriksa kelengkapan jawaban dan kejelasan makna jawaban.
4) Memeriksa konsistensi antar jawaban dan relevansinya.
b. Mengkode Data (koding)
Sebagai bagian dari penelitian kuantitatif, data yang terkumpul dalam
penelitian survei biasanya berupa angka-angka yang merupakan nilai
dari variabel-variabel tertentu.
c. Tabulating
yaitu mengelompokkan data ke dalam bentuk tabel tertentu menurut
sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian
dimasukkan dalam tabel.
d. Memasukkan data ke dalam program komputer (Data Entry)
Setelah seluruh data yang dikumpulkan dari kuisioner diberi kode,
maka peneliti kemudian memasukkan data-data tersebut dengan
menggunakan komputer. Setelah data dientry maka yang perlu adalah
membersihkan data dari salah ketik atau salah mengkode data. Cara
yang dilakukan adalah :
1) Memproses data.
2) Melihat penyimpangan-penyimpangan yang ada.
3) Mencocokkan kembali data dengan data yang ada pada kuisioner.
4) Membetulkan data entry.
5) Memproses kembali dan kembali ke langkah pertama.
3. Analisa Data
a. Analisa univariat
Analisis univariat adalah analisis untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan angka atau nilai jumlah masing-masing variabel yang
diteliti (Arikunto, 2002). Analisis univariat digunakan untuk
mendiskripsikan masing-masing variabel, karakteristik responden
dalam bentuk mean, standar deviasi dan distribusi frekuensi.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan masing-masing variabel (Arikunto, 2002). Uji
bivariat pada penelitian ini akan menggunakan uji statistik Chi-Square,
untuk mengetahui apakah ada hubungan bermakna antara variabel pola
asuh ibu dengan perkembangan bahasa anak dan kebiasaan menonton
televisi dengan perkembangan bahasa anak pada tingkat kepercayaan
95% ( = 0,05) dengan df = k - 1. Bila nilai p value < 0,05, berarti hasil
perhitungan statistik bermakna (signifikan) dan bila p value > 0,05
berarti perhitungan statistik tidak bermakna. Dalam melakukan analisis
data, digunakan Sofware Computer SPSS Windows (software product
and service solution).

Anda mungkin juga menyukai