Pembimbing : dr. Suryono Wibowo, Sp A Oleh : Suci Lestari Identitas Pasien Nama : An. R Umur : 8 Bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Masuk RS : 27-05-2014 Nama Orang Tua : Tn. H Alloanamnesis Keluhan Utama : Diare sejak 3 hari yang lalu, diare >5 kali dalam sehari, cair, berampas, tidak ada lendir dan darah Keluhan Tambahan : Mata kiri sering kotor Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang diantar ibunya ke IGD Rumah Sakit Islam Cempaka Putih karena ibu pasien mengeluh pasien diare sejak 3 hari yang lalu, diare lebih 5 kali dalam sehari, konsistensi cair, berampas, berwarna kuning, tidak ada lendir dan darah. OS mau makan dan minum dan terlihat rewel. ibu pasien mengeluh mata kiri OS sering kotor seperti belekan. Demam, batuk, pilek, mual, muntah, bintik merah disangkal oleh Ibu Pasien. BAK lancar, tidak ada keluhan. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah diberikan lakto B 1 hari yang lalu, diare berkurang namun setelah diberikan susu anak kembali diare. Belum pernah mengalami keluhan yang sama Riwayat asma dan TB disangkal pasien Riwayat Kehamilan Ibu : ANC Rutin di dokter Riwayat Kelahiran Pasien lahir normal dibantu oleh dokter, dengan berat badan 3100 gram dan panjang badan 47 cm, langsung menangis Riwayat Imunisasi Imunisasi dasar lengkap Riwayat Tumbuh Kembang Tumbuh kembang sesuai dengan usia Riwayat Alergi Alergi susu formula
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : - Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang - Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital - Suhu : 36 0 C - Nadi : 122x/menit, reguler, kuat angkat - Pernapasan : 33x/menit - TD : tidak dilakukan Status Gizi
An. Laki-laki usia 8 bulan BB= 7 kg TB= 67 cm
BB/U = 79,5% gizi kurang TB/U = 95,7 % gizi baik BB/TB = 88% gizi baik Kesan: gizi baik Status Generalis Kepala Bentuk : Normocephal ubun-ubun sedikit cekung Rambut : Hitam,distribusi merata Mata : Cekung (+/+), Edema palpebra (-/-), kunjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+) Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-/-),Septum deviasi (-) Mulut : Mukosa bibir kering, lidah kotor (-), Lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T/T1 Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran kelenjer thyroid (-) Thoraks Paru Inspeksi : Simetris,retraksi dada(-), Palpasi : Bagian dada tertinggal (-) Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : Vesikular (+), Wheezing(-/-), Ronkhi (-/-) Jantung Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat Palpasi : Tidak dilakukan Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni,gallop (-), murmur (-) Abdomen Inspeksi : Datar,distensi (-) Palpasi : Supel, nyeri tekan di uluhati (-), turgor kembali cepat, hepar, lien dan ginjal tidak teraba Perkusi : Timpani seluruh abdomen Auskultasi : Bising usus meningkat Genitalia Dalam batas normal Ekstremitas Atas Akral: Hangat Edema: (-/-) RCT: < 2 detik Petekie : (- /-) Sianosis : (-) Ekstremitas Bawah Akral: Hangat Edema: (-/-) RCT: < 2 detik Petekie : (-/-) Sianosis :(-) Pemeriksaan Penunjang 01/09/2013 Hb = 10,9 gr/dl L Ht = 35 % Leukosit = 15200 /l Trombosit = 375000 /l Na = 137 K = 4,8 Cl = 108
RESUME Anak laki laki usia 8 bulan datang ke RS dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu, mata kiri sering kotor atau belekan Pemeriksaan fisik : mata cekung, ubun-ubun sedikit cekung, bibir kering, bising usus meningkat. Hasil lab : Leukosit : 15200
Assasement Diare Konjungtivitis Terapi Infus RL : 7 x 200 = 1400 1400 x 20/24x60 = 19 tpm Lacto B : 3 x Zink kid : 1 x 1 cdo Cefixime : 2 x 1/3 cdo Cendofenicol : 3 x 1 tetes Diagnosis 1. Diare dehidrasi sedang 2. Konjungtivitis Follow up Tanggal S O A P
28/05/2014 BAB cair 1 kali dalam sehari, warna kuning, berbau amis (-), lendir (-), darah (-) lemas (-), BAK lancar.
Suhu : 37,2C, nadi : 125 x/m, RR : 22 x/m. Mata cekung (-/- ),BU (+) normal, timpani di 4 kuadran abdomen.
Diare akut dehidrasi sedang Infus RL 11 tpm Zinc 20 mg/hari, 1 x 1 tab Lacto B 1 gr/sachet, 2x 1/3 cdo Cefixime : 2 x 1/3 cdo Cendofenicol : 3 x 1 tetes
29/05/2014
BAB lunak (seperti bubur), 1 kali dalam sehari, warna kuning, berbau amis (-), lendir (-), darah (-) ampas (-), darah (-), BAK lancar
Suhu : 36,4C, nadi : 100 x/m, RR : 23 x/m. Mata cekung (-/-), BU (+) normal, timpani di 4 kuadran abdomen.
Diare akut dehidrasi sedang
Terapi lanjut
Boleh pulang TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu JENIS DIARE Diare cair akut Disentri Diare yang menetap atau persisten Diare yang mempunyai tiga ciri utama, yaitu gejalanya dimulai secara tiba-tiba, tinja encer dan cair, pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3- 7 hari. Kadang kala gejalanya bisa berlangsung sampai 14 hari Memiliki dua ciri utama, yaitu adanya darah dalam tinja, dan mugkin disertai kram perut, berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan yang cepat Memiliki tiga ciri utama, yaitu pengeluaran tinja encer disertai darah, gejala berlangsung lebih dari 14 hari, dan ada penurunan berat badan. BERDASARKAN WAKTU
ETIOLOGI
PATOGENESIS 1. Gangguan Osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat, sahingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga terjadilah diare 2. Gangguan Seksresi Akibat rangsangan tertentu (missal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya akan menimbulkan diare juga MANIFESTASI KLINIS
Keterangan : nilai 0-2 dehidrasi ringan, nilai 3-6 dehidrasi sedang, nilai 7-12 dehidrasi berat Pameriksaan penunjang Pemeriksaan tinja Makroskopik : watery, lendir, darah, bau busuk Mikroskopik : leukosit Pemeriksaan darah AGD Elektrolit Kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik Biopsi duodenum bila diare kronik Penatalaksanaan 5 pilar penatalaksanaan diare : Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut ASI dan makanan tetap diteruskan Antibiotic selektif Edukasi kepada orang tua
(Dept. Kesehatan)
ZINK Seng (Zink) elemental diberikan selama 10-14 hari meskipun anak telah tidak mengalami diare dengan dosis: Umur di bawah 6 bulan : 10 mg/hari ( tablet) per hari Umur di atas 6 bulan : 20 mg/hari (1 tablet) per hari Prebiotik Kompleks karbohidrat yang bila dikonsumsi dapat merangsang pertumbuhan flora intestinak yang menguntungkan kesehatan. Rekomendasi penggunaannya untuk aspek pencegahan diare akut masih perlu penelitian- penelitian selanjutnya. Probiotik
Mikroorganisme hidup yang difermentasi melalui terciptanya keseimbangan mikroflora intestinal yang lebih baik. Lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak.
Dehidrasi Asidosis metabolik Gangguan elektrolit Gangguan sirkulasi Hipoglikemik Komplikasi Pencegahan REFERENSI Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi,Kandun NI. Upaya pencegahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat dalam kumpulan makalah Kongres nasional II BKGAI juli 2003 hal 29 Departemen kesehatan RI Profil Kesehatan Indonesia 2001. Jakarta 2002 Boediarso, Aswitha dkk. Pendidikan Medik Pemberantasan Diare Buku Ajar Diare Pegangan mahasiswa. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I DITJEN PPM dan PLP. 1999. Hal 10