Anda di halaman 1dari 3

Apa itu mangan?

Karakteristik:
Mangan adalah logam yang sangat rapuh dan keras, berwarna abu-abu keperakan. Merupakan
urutan keduabelas dari bahan yang melimpah dari kerak bumi, mangan meningkatkan
kekuatan, kekerasan dan ketahanan aus ketika dipadukan dalam baja.
Mangan memiliki kemampuan untuk berkombinasi dengan sulfur dan oksigen dengan mudah,
menjadikan ia sangat penting dalam produksi baja. Kecenderungan mangan untuk teroksidasi
membantu menghilangkan pengotor oleh oksigen, sekaligus meningkatkan kemampuan kerja
baja pada temperatur tinggi dengan mengombinasikan dengan sulfur untuk membentuk
sebuah sulfida dengan titik leleh tinggi.
Sejarah:
Senyawa mangan sudah ditemukan sejak lebih dari 17 ribu tahun yang lalu. Pahatan goa di
zaman dahulu, termasuk yang ada di Lascaux, Perancis, warnanya berasal dari mangan dioksida.
Namun, logam mangan tidak ditemukan sampai tahun 1774 oleh Johan Gattlieb Ghan, tiga
tahun setelah koleganya Carl Wilhelm Scheele, mengidentifikasinya sebagai elemen yang unik.
Mungkin karena pengembangan terbesar untuk mangan datang sekitar 100 tahun sesudahnya,
di tahun 1860, Sir Henry Bessames menuruti nasehat dari Robert Forester Mushet,
menambahkan mangan pada proses produksi bajanya untuk menghilangkan sulfur dan oksigen.
Ini meningkatkan kemampuan tempa dari produknya, membuatnya dapat dicanai dan ditempa
pada temperatur tinggi.
Padah tahun 1882, Sir Robert Hadfield memadukan mangan dengan baja karbon, menghasilkan
paduan baja yang pertama, yang sekarang dikenal sebagai baja Hadfield.
Produksi:
Mangan biasanya diproduksi dari mineral Pyrolusite (MnO
2
), yang rata-rata mengandung lebih
dari 50% mangan, Untuk penggunaan baja di industri, mangan diproses menjadi paduan logam
silikon-mangan dan ferro-mangan. Mengacu pada Institusi Mangan Internasional, 11,7 miliar
metrik ton paduan mangan telah diproduksi pada tahun 2009. Dari ini, silikon-mangan terhitung
7,4 miliar metrik ton dan ferro-mangan terhitung 4,3 miliar metrik ton.
Ferro-mangan, mengandung 74-82% mangan, diproduksi dan diklasifikasikan sebagai karbon
tinggi (>1,5% karbon), karbon menengah (1,0 - 1,5% karbon) atau karbon rendah (<1% karbon).
Ketiganya didapatkan melalui peleburan mangan dioksida, besi oksida, dan batu bara dalam
tungku tiup atau lebih sering digunakan tungku busur listrik. Intensitas panas yang dihasilkan
oleh tungku tersebut mengakibatkan karbotermal reduksi dari tiga bahan tersebut,
menghasilkan ferro-mangan.
Silikon-mangan, mengandung 65-68% silikon, 14-21% mangan dan sekitar 2% karbon
diekstraksi dari kotoran yang dihasilkan dari produksi ferro-mangan karbon tinggi atau langsung
dari bijih mangan. Dengan melebur bijih mangan dengan batu bara dan kuarsa pada
temperature yang sangat tinggi, oksigen hilang dan kuarsa berubah menjadi silikon,
menghasilkan silikon-mangan.
Mangan elektrolisis, dengan kemurnian 93-98%, diolah dengan mengekstrak bijih mangan
dengan asam sulfur. Amoniak dan hydrogen sulfida kemudian digunakan untuk memisahkan
pengotor yang tidak diperlukan, termasuk besi, alumunium, arsenic, seng, kawat, kobalt, dan
molybdenum. Larutan murni kemudian dimasukkan dalam sel elektrolisis dan kemudian dengan
metode pengendapan menghasilkan lapisan tipis dari besi mangan pada katoda.
Cina adalah produsen bijih mangan, terhitung sekitar 22% mangan telah digali pada tahun 2009
dan produsen terbesar dari material mangan yang telah dimurnikan (contohnya ferro-mangan,
silikon-mangan dan mangan elektrolisis). Pada tahun 2009, Cina memproduksi 6,6 miliar metrik
ton paduan mangan, sekitar 57% dari produksi global, dimana termasuk 64% dari produksi
ferro-mangan global dan lebih dari 95% produksi mangan elektrolisis global.
Aplikasi:
Sekitar 90% dari semua mangan digunakan untuk produksi baja tahunan. Dari ini, sekitar 30%
dipakai sebagai desulfurisator dan deoksidator, dimana 70% sisanya digunakan sebagai agen
pemadu.
Baja:
Baja standar mengandung mangan sekitar 0,15 0,8%, dimana dikenal sebagai ferro-mangan
atau silikon-mangan untuk deoksidasi baja karbon. Silikon dalam silikon-mangan bereaksi
dengan oksigen menjadi silikat, yang siap terpisah dari baja.
Mengacu kepada Asosiasi Baja Sedunia, Produksi baja kasar global di tahun 2011 telah
kelebihan 1,5 miliar metrik ton. Penggunaan baja tak terhitung dari bangunan, kapal, dan
konstruksi jembatan untuk otomotif, tiang lampu dan gerobak belanja.

Baja paduan rendah kekuatan tinggi (HSLA) mengandung 1,0 1,8% mangan dan digunakan
pada pipa minyak dan gas, dan bangunan kapal, dimana baja-baja teknik mengandung paduan
mangan bersama logam lain, termasuk kromium, nikel, vanadium dan molybdenum, sering
digunakan pada industry otomotif. Baja kekuatan tinggi terhitung sekitar 3,4% dari semua
produksi baja.
Besi tahan karat terhitung sekitar 2% dari produksi baja global dan membutuhkan sekitar 1%
mangan. Baja tahan karat digunakan untuk membentuk apapun dari pipa minyak dan gas
menjadi peralatan masak, alat-alat operasi dan tempat-tempat penyimpanan makanan. Baja
tahan karat dengan kandungan mangan yang tinggi (contoh baja tahan karat seri 200)
menggantikan beberapa kandungan nikel dengan mangan, menambah kandungan mangan
menjadi 4-9%. Ini juga sering mengandung khromium yang tinggi dan digunakan pada
pengangkut, kolom, jepitan selang dan tabung mesin cuci.
Jika kandungan mangan mencapai 4%, baja menjadi lebih rapuh, namun, ini kembali berkurang
jika kandungan mangan terus bertambah. Baja mengandung 8 15% mangan mempunyai
kekuatan tarik sampai 863 MPa.
Inilah alasannya, baja Hadfield yang telah disebutkan di atas mempunyai kandungan mangan
lebih dari 13%. Kekuatan tariknya yang tinggi membuat ia tanguh dan tahan lama; ideal
digunakan untuk alat penghancur batu dan komponen rel kereta.
Baja non-magnetik, digunakan khusus seperti pada cincin untuk alternator turbo dan ikatan
untuk pipa minyak dan baja kriogenik, mengandung 10-12% mangan.
Paduan yang Lain:
Setelah baja, paduan dengan alumunium adalah aplikasi mangan paling banyak. Alumunium
dengan kandungan mangan sekitar 1.5% meningkatkan ketahanan terhadap korosi galvanic.
Paduan alumunium 3004 dan 3104, yang mempunyai kandungan 0,8-1,5%, sebenarnya
paduannya paling banyak digunakan pada kaleng minuman. Paduan alumunium-mangan dan
paduan alumunium-magnesium-mangan juga digunakan pada alat-alat dapur, atap dan
perlengkapan otomotif.
Sedikit tambahan mangan untuk tembaga cair (0,1-0,3%) teroksidasi ketika meningkatkan
kemampuan cetak dan kekuatan mekanis produk. Kuantitas yang agak banyak juga digunakan
untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan pengerjaan.
Paduan mengombinasikan 20% atau lebih mangan dengan tembaga, mempunyai koefisien
ekspansi termal yang tinggi, yang berguna untuk alat-alat pengendali temperature. Paduan
tersebut dan non-magnetiknya, membuat mereka cocok digunakan pada jam tangan.
Bermacam-macam peralatan elektronik yang membutuhkan komponen non-magnetik
menggunakan kandungan mangan dengan paduan seng, emas, perak dan bismuth.

Anda mungkin juga menyukai