A. PENDAHULUAN Krisis ekonomi di Indonesia yang dipicu oleh krisis nilai tukar rupiah mempengaruhi banyak perusahaan besar.Dampak krisis yang berat menimbulkan kesadaran bagi pentingnya pengelolaan perusahaan secara baik.Pengalaman yang mahal ini dapat mendorong timbunya usaha untuk menerapkan good corporate governance dalam pengelolaan perusahaan bisnis. Isu mengenai corporate governance timbul karena perkembangan bentuk perseroan terutama karena perseroan tersebut go publik, sehingga pemilik perusahaan pada umumnya tidak lagi menjadi pengelola atau manajemen perusahaan. Dalam keadaan seperti ini timbul permasalahn keagenan Teori Agency ini banyak digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua pihak : Principal !majikan" dan Agent !agen"#. Dalam konteks ini maka system penga$asan juga bisa dikaji melalui hubungan antara si Penga$as dan pihak yang dia$asi.Pihak yang menga$asi bisa manajemen, komisaris, atasan, atau mereka yang memiliki kekuasaan dan mendelegasikan kepada ba$ahannya. Dalam hubungan ini biasanya pihak yang memberi $e$enang !principal" tidak sepenuhnya meyakini!memberikan trust" kepada pihak yang diberi $e$enang !agent" oleh karena itu ada Agency %ost. Ada biaya yang harus dikeluarkan untuk melihat tindak tanduk dari si agent sesuai dengan keinginan principal#. &emakin tinggi trust# kepada agent# tentu semakin simple dan semakin rendah biaya penga$asan. 'ubungan Principal Agent ini dapat digunakan untuk mengkaji dan mendesain &istem Penga$asan .Ketat atau longgarnya sistem penga$asan sangat tergantung pada tingkat keyakinan si Principal kepada siagent.Kalau si agent ini dipercaya maka biasanya system penga$asan pun relati( lebih longgar. Demikian sebaliknya, jika Principal kurang percaya kepada si agent, maka system penga$asan lebih ketat sehingga agency cost lebih tinggi. 2 Corporate governance dapat diartikan sebagai mekanisme pengelolaan perusahaan untuk memastikan bah$a tindakan manajemen akan selalu diarahkan pada peningkatan nilai perusahaan. &ecara umum, prinsip)prinsip good corporate governance adalah: *. Fairness. +aitu prinsip yang mengharuskan perlakuan yang sama antara pemegang saham mayoritas dan minoritas. ,. Responsibility.+aitu prinsip yang mengatur tanggung ja$ab manajemen yang terdiri dari de$an direksi dan de$an komisaris. -. Accountability.+aitu prinsip yang mengatur perbaikan system pengendalian dengan mem(ungsikan unit)unit penga$asan seperti &atuan Penga$as Internal !&PI", komisaris, dan komite)komite pendukung komisaris, seperti misalnya Komite Audit. .. Tranparency.+aitu prinsip yang mengatur peningkatan keterbukaan in(ormasi keuangan dan kinerja./aporan tahunan selaian mengungkapkan in(ormasi keuangan, juga mengungkapkan in(ormasi diskusi dan analisa manajemen. 0ntuk dapat me$ujudkan penerapan good corporate governance secara optimal, diperlukan beberapa perangkat (unsi atau kelembagaan yang dapat mendukung. Perangkat dan (unsi1 kelembagaan tersebut antara lain adalah Komite Audit, Komisaris Independent, dan %orporate &ecretary. Dalam tulisan ini, pembahasan lebih lanjut mengenai perangkat pendukung tersebut akan ditekankan pada hal)hal yang berkaitan dengan peranan Komite Audit. B. KOMITE AUDIT Dengan memperhatikan pembentukan serta tugas dan (ungsinya, maka Komite Audit dapat dide(inisikan sebagai komite yang dibentuk oleh De$an Komisaris Perusahaan untuk membantu De$an Komisaris Perusahaan melakukan pemeriksaan atau penelitian yang diangap perlu terhadap pelaksanaan (ungsi direksi dalam melaksanakan pengelolan perusahaan serta melaksnakan tugas penting berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan melalui penga$asan terhadap proses pelaporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen dan auditor independent. &ejalan dengan pengertian Komite Audit sebagaimana tersebut diatas, pembentukan Komite 3 Audit pada dasarnya dimaksugkan untuk membantu (ungsi De$an Komisaris dalam melakukan penga$asan kepada direksi. 'al ini ditegaskan lebih lanjut dalam pasal 2 0ndang)0ndang 3epublik Indonesia 4o * tahun *556 tentang perseroan Terbatas yang mengatur bah$a komisaris bertugas menga$asi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi. Dengan memperhatikan pentingnya keberadaan Komite Audit, adalah suatu perkembangan yang menggembirakan apabila semakin banyak pihak menyadari kebutuhan atas (ungsi tersebut. 7leh karena itu banyak lembaga yang sudah mengatur secara detail tentang keberadaan Komite Audit termasuk tugas dan (ungsinya. Dalam uraian berikut ini disampaikan beberapa ketentuan lebih lanjut yang mengatur tentang Komite Audit yang dikeluarkan oleh lembaga yang menaruh harapan atas (ungsi komite audit, yaitu seperti Komite 4asional Kebijakan %orporate 8overnance. Charter (Piagam) Komite Audit Piagam Komite Audit merupakan dokumen tertulis yang dapat digunakan sebagai term o( re(erence. Piagam ini menunjukkan tujuan dan tanggungja$ab Komite yang meliputi: Tujuan atau misi 7rganisasi: jumlah anggota, kuali(ikasi anggota, masa jabatan, (rekuensi dan $aktu pertemuan. Tugas dan tanggungja$ab Piagam audit perlu direvie$ secara periodic, biasanya minimum setahun sekali agar dapat disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Dengan demikian, diharapkan piagam ini dapat selalu menjadi term o( re(erence mengenai Komite Audit. Keaggotaa Komite Audit. &esuai dengan &urat 9daran :apepam 4omor: &9);-1P<1,;;; diatur mengenai keanggotaan Komite Audit sebagai berikut: 4 Anggota Komite Audit diangkat dan diberentikan oleh de$an komisaris.<asa tugasnya tidak dapat melebihi masa tugas komisaris. Komite Audit minimum beranggotakan tiga orang, termasuk minimum satu komisaris independen yang bertindak sebagai ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit harus independen, yaitu tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan a(iliasi dengan perusahaan, Direktur, Komisaris atau Pemegang &aham 0tama. Anggota Komite Audit harus memiliki intergritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memedai dalam bidang tugasnya, serta mampu berkomunikasi dengan baik, menurut :apepam, salah seorang anggota harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan. Anggota Komite Audit harus memiliki komitmen yang tinggi yang ditunjukan dengan menyediakan $aktu yang cukup untuk melaksanakan tugas.Di Amerika &erikat bursa sahamnya !4+&9, 4A&DA=", dan A&9" juga mengharuskan anggota komite audit (inancially literature, Artinya memiliki pengetahuan yang cukup dibidang keuangan. Komite Audit $ajib mengadakan rapat sekurang)kurangnya tiga bulan sekali dengan ketentuan kuorum yang diatur dalam charternya. :erbagai rapat Komite Audit yang dapat dilakukan meliputi rapat internal Komite Audit, rapat dengan internal auditor dan e>ternal auditor, dan rapat dengan de$an komisaris maupun dengan de$an direksi. Agar agenda rapat dapat berjalan lancar e(isien, bahan rapat seharusnya sudah disampaikan kepada peserta sebelumnya. C. PERANAN KOMITE AUDIT &ebagaimana kita ketahui bersama bah$a peran penga$asan sekaligus akuntabilitas de$an komisaris perusahaan khususnya di Indonesia pada umumnya masih kurang memadai. Keanggotaan de$an komisaris yang selama ini dipilih lebih berdasarkan kedudukan dan keakraban menyebabkan mekanisme check and balance terhadap direksi tidak dapat berjalan 5 sebagai mana mestinya. 'al ini mengakibatkan banyak direksi perusahaan menjalankan kegiatan operasional usahanya secara ekspansi( tanpa mempertimbangkan resiko yang mungkin timbul dan mengabaikan kepentingan pemegang saham minoritas. ?ungsi audit internal dan auditor eksternal belum berjalan optimal mengingat secara structural, auditor tersebut berada dalam posisi yang sulit untuk bersikap independen dan objekti(. Padahal independensi merupakan suatu sikap mental yang harusnya ada dalam setiap auditor. Pada masa sebelum krisis, banyak perusahaan memperoleh pembiayaan asing yang murah dalam jangka pendek tanpa melakukan lindung nilai. Perolehan pembiayaan asing dalam jangka pendek tersebut dibarengi dengan mismatch dalam penggunaannya. Perusahaan juga banyak melakukan transaksi pihak hubungan isteme$a tanpa pengungkapan yang memadai. Kemudian perusahaan juga ditengarai kerap melakukan rekayasa pendapatan !managed earning" dengan cara mendistorsi kegiatan operasional perusahaan yang sebenarnya guna memenuhi target proyeksi perusahaan. :eberapa contoh pengelolaan perusahaan tersebut sekaligus mengungkapkan adanya indikasi penyimpangan akuntansi atau la@im dikenal dengan accounting irregularities.0ntuk itu, sudah saatnya akuntabilitas de$an komisaris perlu ditingkatkan dengan memebentuk Komite Audit. Komite audit menurut Pedoman 8ood %orporate 8overnance antara lain bertugas untuk: a" <endorong terbentuknya struktur penga$asan internal yang memadaiA b" <eningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuanganA c" <engkaji ruang lingkup dan ketepatan e>ternal audit, ketepatan biaya e>ternal audit serta kemandirian dan obyektivitas e>ternal auditorA d" <empersiapkan surat !yang ditandatangani oleh ketua Komite Audit" yang menguraikan tugas dan tanggung ja$ab Komite Audit selama tahun buku yang sedang diperiksa oleh e>ternal auditor, surat tersebut harus disertakan dalam laporan tahunan yang disampingkan kepada pemegang saham. 6 Pega!a"a Itera# &truktur penga$asan internal merupakan suatu rangka kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan memadai bah$a tujuan (inansial dan non(inancial organisasi itu tercapai. &truktur penga$asan internal yang memadai menyediakan : In(ormasi yang dapat dipercaya Kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, hukum dan peraturan Pengamanan asset Peman(aatkan sumberdaya secara ekonomis dan e(isien Pencapaian tujuan yang ditetapkan. Tanggung ja$ab Komite Audit adalah memastikan bah$a penga$asan internal dalam perusahaan itu berjalan dengan baik.Tanggungja$ab ini dapat dilaksanakan melalui peman(aatan laporan maupun diskusi dengan manajemen, internal auditors, dan e>ternal auditors. Keterlibatan akti( Komite Audit dalam mengevaluasi pelaksanaan saran perbaikan penga$asan internal oleh manajemen akan dapat mendorong timbulnya lingkungan penga$asan yang baik. Pe#a$ora Keuaga Tugas Komite Audit dibidang pelaporan keuangan meliputi laporan interm dan laporan tahunan./aporan keuangan interm, tiga bulanan, atau enam bulanan yang diaudit ataupun tidak, perlu direvie$ sebelum dipublikasikan. Komite Audit melakukan berbagai hal untuk memastikan bah$a tidak ada in(ormasi yang menyesatkan yang akan dipublikasikan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: 3evie$ terhadap penga$asan yang ada untuk memastikan in(ormasi dapat dipercaya :erkomunikasi dengan manajemen, internal dan e>ternal auditor mengenai berbagai hal termasuk kejadian yang tidak biasa, perubahan)perubahan taksiran dan pelaporan. <eneliti selisih anggaran yang material untuk memastikan kelayakan in(ormasi. 7 <empelajari standar akuntansi atau peraturan baru yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan. <erevie$ management letter dan laporan internal audit untuk memastikan bila ada masalah yang belum diselesaikan. <erevie$ kelengkapan laporan tahunan, terutama untuk mencegah kurangnya pengungkapan $ajib. <erevie$ hasil audit e>ternal auditors. E%tera# Auditor" Dalam hubungannya dengan e>ternal auditor, tugas utama Komite Audit adalah memilih akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan. 'asil pemilihan ini akan diusulkan ke De$an Komisaris untuk mendapatkan keputusan 3apat 0mum Pemegang &aham. Dalam memilih akuntan publik. Komite Audit !dapat dibantu oleh &PI atau karya$an perusahaan mengambil langkah)langkah: Pengumuman terbuka 9valuasi pendekatan dan lingkup audit yang diusulkan dalam surat pena$aran <enentukan independent akuntan public <emilih akuntan publik yang memenuhi yang telah ditentukan, termasuk biaya audit. Pada saat audit dilakukan oleh ekternal. Komite audit mengadakan pertemuan terjad$al atau tidak terjad$al dengan e>ternal auditor untuk memastikan pendekatan yang digunakan kemudian mendiskusikan temuan)temuan, dan menilai independensi e>ternal auditor. 8 &urat Komite Audit Da#am La$ora Keuaga. Komite Audit membuat surat yang ditandatangani oleh ketua Komite audit dan disertakan dalam laporan tahunan yang disampaikan kepada pemegang saham. &urat itu berisi tugas dan tanggung ja$ab Komite Audit tentang kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan remunerasi direksi dan komisaris, &urat itu juga memuat pendapat Komite Audit tentang hasil diskusinya dengan manajemen dan e>ternal auditor mengenai kelayakan standar akuntansi, kebijakan manajemen, dan kelayakan laporan tahunan. Dalam suratnya, Komite Audit juga menyatakan pelanggaran) pelanggaran !kalau ada" yang dilakukan oleh manajemen terhadap penga$asan internal dan peraturan perundang)undangan yang berlaku. Komui'a"i Dega Maa(eme) Itera# Auditor) da E%tera# Auditor Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggungja$abanya harus selalu berinteraksi dengan manajemen untuk memperoleh pemahaman yang cukup tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan meliputi resiko bisnis, regulasi, perpajakan.Kebijakan investasi, kebijakan pendanaan, kebijakan operasi, serta operasi anak perusahaan. Komunikasi seperti ini diharapkan akan memperbaiki berbagai keputusan manajemen. Interaksi dengan internal auditor meliputi berbagai hal termasuk internal audit charter, merevie$ rencana kerja dan anggaran internal auditor, merie$ hasil audit, dan meminta melaksanakan audit tertentu, dan meminta pelaksanaan revie$ Buality assurance secara periodic.Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin bah$a (ungsi internal auditor dapat berjalan dengan baik sehingga berguna bagi mendukung tugas Komite Audit. Komite audit bertanggung ja$ab untuk mendorong timbulnya suasana yang kondusi( bagi komunikasi dengan e>ternal auditor. Dalam kaitan ini, Komite Audit harus memperoleh keyakinan bah$a e>ternal auditor dapat memelihara independensinya. &elama masa audit, Komite Audit melakukan evaluasi terhadap perencanaan audit yang dibuat oleh e>ternal auditor, mendiskusikan keadaan khusus yang ditemukan selama pekerjaan lapangan, dan pada saat penyusunanan laporan audit untuk mendiskusikan masalah pendapat akuntan, perbedaan dengan 9 manajemen dan pemecahannya, perubahan standar akuntansi, taksiran, perubahan penilaian risiko, dan juga kemungkinan adanya tuntutan hukum. Pe#atiha Da Kier(a Komite Audit Komite Audit perlu memelihara kualitas yang tinggi melalui orientasi bagi anggota baru dan pelatihan periodic bagi anggota lama.7rientasi bagi anggota baru dilakukan untuk memberikan pengetahuan yang menyeluruh tentang sistem pelaporan keuangan dan lingkungan penga$asan internal. :idang berikut ini perlu diberikan dalam masa orientasi kepada anggota baru !Apostolou dan Ce((ord, *55;,-*" Ketentuan yang mengatur pelaporan Kebijakan akuntansi penting %ontingencies dan tuntutan hokum Kepatuahan terhadap code o( conduct organisasi /atar belakang dan kuali(ikasi manajemen puncak Trend laba setiap kelompok produk Perubahan kebijakan atau operasi yang ada atau yang direncanakan :idang)bidang yang memiliki audit yang tinggi Kelemahan dalam struktur penga$asan internal. Pelatihan bagi anggota lama Komite Audit dilakukan agar pengetahuan mereka selalu up ta date sesuai dengan perkembangan yang terjadi. :erbagai bidang pelatihan adalah: Prosedur)prosedur operasional, termasuk risiko bisnis Perkembangan akuntansi dan auditing 10 Teknologi In(ormasi Perkembangan bisnis, industri dan regulasi. Dengan pelatihan dibidang diatas dan bidang lain yang dianggap penting, diharapkan Komite Audit mempunyai pengetahuan yang cukup yang berguna dalam interaksi dengan manajemen dan auditor. Kinerja setiap anggota Komite dan keseluruhan Komite Audit perlu dievaluasi secara periodic untuk meentukan langkah)langkah perbaikan yang perlu.Kinerja individual diukur dari beberapa hal termasuk kemampuan memahami pengetahuan yang perlu, pemahaman dan tanggung ja$ab pelaksanaan tugasnya dan kesediaan menyisihkan $aktu dan menghadiri pertemuan.Kinerja Komite Audit secara keseluruhan dinilai oleh De$an Komisaris, meliputi pencapaian tujuan kegiatan yang direncanakan dan juga biaya pelaksanaan kegiatan. Pa'ar Keuaga Komite Audit da Audit Itera# :anyak kritik komite audit setelah jatuhnya 9nron dikarenakann bah$a banyak de$an anggota yang menjadi komite audit tidak datang dalam memahami isu)isu keuangan dan pengendalian internal . 7rang)orang yang dipilih untuk menjadi komite audit dikarena hanya berdasarkan latar belakang bisnis atau pro(esional, tetapi mereka sering tidak mengerti masalah pengendalian keuangan dan internal yang kompleks . &7A sekarang mengharuskan bah$a setidaknya salah satu direktur independen komite audit menjadi seorang Dpakar keuanganD dengan beberapa persyaratan cukup spesi(ik untuk peran itu , seperti diuraikan dalam :ab - gambaran &7A sebelumnya. Anggota de$an pakar keuangan bisa membantu komite audit atau audit internal, dan mungkin sangat baik untuk memulai memperkenalkan atau memperkenalkan kembali %A9 kepada audit internal atau komite audit board. &7A telah memberikan banyak perubahan pada tata kelola perusahaan , de$an direksi , dan tentu saja komite audit . Dalam banyak situasi , %A9 dan audit internal dapat menjadi keunikan tersendiri dalam tata kelola perusahaan berkelanjutan, dan audit internal dapat membantu komite audit dalam era baru ini melalui tiga langkah pendekatan : 11 *. <elalui laporan dan presentasi , audit internal memberikan ringkasan terperinci atas proses audit internal untuk penilaian risiko , perencanaan dan pelaksanaan hasil audit , dan melaporkan hasil melalui laporan audit saat ini. ,. :ekerja dengan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya , rencana masa kini1saat ini untuk komite audit dalam membantu menunjukkan etika dan program $histleblo$er &7A. !:ab 5" -. <engembangkan rencana terperinci untuk meninjau dan menilai pengendalian internal dalam organisasi . &ebuah komponen kunci dari &7A bagian .;. , persyaratan penilaian pengendalian internal, !:ab E" /angkah pertama adalah bah$a audit internal harus menjelaskan proses dan prosedur untuk komite audit , de$an secara keseluruhan, dan manajemen atasan dengan penekanan pada persyaratan audit internal &7A . &etelah presentasi de$an ini dikemukakan, presentasi ini harus menjadi bagian dari proses perencanaan audit internal tahunan dengan perubahan yang sedang berlangsung yang hendak dilaporkan. 4amun, bahkan sebelum mengemukakan presentasi tersebut, audit internal harus melakukan proses yang disebut pemeriksaan kesehatan !health check" untuk menilai praktik audit internal saat ini . Proses ini mungkin nantinya akan menunjukkan masalah apa aja yang hendak diperbaiki. 12 Exhibit 8.3menunjukkan survei internal penilaian pemeriksaan kesehatan !health check" audit internal yang dapat diperluas atau dimodi(ikasi , tergantung pada kondisi saat ini . Idenya di sini adalah bah$a audit internal untuk evaluasi diri sendiri tentang bagaimana yang akan dilakukannya pada saat ini dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya, dan kemudian melakukan beberapa perbaikan yang sekiranya diperlukan .&etelah audit internal telah melalui suatu evaluasi, proses audit dan kegiatan yang sedang berlangsung harus disampaikan kepada komite audit serta de$an dan manajemen secara keseluruhan. Idenya adalah memastikan bah$a semua pihak menyadari proses audit internal serta isu)isu yang sedang berlangsung . &esi ini harus diberikan kepada anggota kunci dari manajemen terlebih dahulu, sebelum presentasi 13 komite audit untuk memastikan bah$a pesan audit internal yang dipahami dengan baik dan konsisten dengan inisiati( manajemen lainnya . Taggug *a!a+ Komite Audit utu' Audit Itera# Komite audit perusahaan memiliki tanggung ja$ab utama untuk (ungsi audit internal korporasi.?ungsi audit internal yang modern saat ini harus memiliki hubungan yang sangat akti( dengan komite audit organisasi . %harter ini seringkali sangat spesi(ik mengenai hubungan dengan audit internal dan biasanya membutuhkan komite audit untuk: A. Pegag'ata Ke$a#a E'"e'uti, Audit (Chief Audit Executive) &ementara %A9 memberikan laporan kepada manajemen organisasi, komite audit bertanggung ja$ab atas perekrutan dan pemecatan anggota eksekuti( audit internal. De$an komite kompensasi juga mungkin terlibat ketika %A9 ditunjuk sebagai ketua organisasi . Tujuannya di sini bukan untuk menyangkal manajemen organisasi hak untuk nama orang yang akan mengelola departemen audit internal ,&ebaliknya , pentingnya partisipasi komite audit adalah untuk memastikan independensi (ungsi audit internal ketika ada kebutuhan untuk berbicara mengenai isu)isu yang diidenti(ikasi dalam revie$ dan penilaian pengendalian internal dan kegiatan organisasi lainnya . Partisipasi dari komite audit dalam pemilihan %A9 dapat memilih beberapa bentuk tetapi biasanya melibatkan revie$ dari mandat direktur dan diikuti dengan $a$ancara (ormal. 7rganisasi manajemen ) %?7 ) berkonsultasi dengan ketua komite audit mengenai potensi calon %A9. <anajemen mungkin menyarankan promosi seseorang dari dalam organisasi atau perekrutan orang luar , tetapi komite audit akan memiliki keputusan akhir . Keseluruhan masalah di sini adalah bah$a komite audit memiliki kemampuan untuk perekrutan atau pemecatan %A9 , tetapi juga, harus ada tingkat yang kerjasama berkelanjutan. Komite audit tidak selalu berada di tempat setiap hari untuk memberikan penga$asan audit internal terperinci dan harus bergantung pada manajemen untuk beberapa dukungan. %A9 atau anggota audit internal tidak bisa mengabaikan permintaan 14 manajemen dengan mengklaim bah$a dia hanya melaporkan kepada komite audit dan tidak bertanggung ja$ab kepada tujuan manajemen organisasi. Demikian pula, manajemen organisasi harus memastikan bah$a audit internal merupakan bagian dari organisasi dan bukan orang luar yang dekat karena hubungan antara komite audit. B. Per"etu(ua Piagam Audit Itera# Piagam audit internal ber(ungsi sebagai dasar atau otorisasi untuk setiap program audit internal yang e(ekti( . &ebuah piagam yang memadai sangat penting untuk menentukan peran dan tanggung ja$ab audit internal dan tanggung ja$ab untuk melayani komite audit dengan benar.misi audit internal harus jelas memberikan pelayanan kepada komite audit serta top manajemen. Komite Audit bertanggung ja$ab untuk menyetujui piagam audit internal , sama seperti de$an yang bertanggung ja$ab penuh untuk menyetujui piagam komite audit. &iapa yang bertanggung ja$ab menyusun piagam audit internal ini F&ecara teori, komite audit mungkin menyusun dokumen sebagai kegiatan de$an komite. Pada kenyataannya, %A9 biasanya akan memimpin dalam penyusunan piagam ini dan 1 atau menyarankan update sesuai dengan piagam yang ada pada ketua komite audit. &ementara piagam audit internal mengesahkan suatu pekerjaan yang hendak ditampilkan, anggota komite audit mungkin tidak dalam posisi untuk menyusun persyaratan piagam audit secara terperinci. %A9 biasanya bekerja sama dengan ketua komite audit untuk menyusun dokumen komite audit dan persetujuan de$an secara keseluruhan . &elain piagam , si(at khusus dan lingkup tanggung ja$ab jasa audit internal kepada komite audit harus di(ormalkan dan diuraikan. Ini dapat mencakup periodik ditulis laporan status audit, pertemuan yang dijad$alkan secara rutin dengan komite audit , dan kedua hak dan ke$ajiban akses audit internal yang langsung kepada komite audit.kedua belah pihak harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tanggung ja$ab audit internal untuk menyajikan laporan dan untuk menghadiri pertemuan komite audit . Pernyataan piagam hubungan audit internal terhadap komite audit sangat penting karena audit internal yang memiliki hubungan kerja sehari)hari dengan manajemen organisasi. Ketika komite audit memilih %A9, anggota lain dari tim audit yang direkrut dan dibayar 15 oleh organisasi, bukan oleh komite audit independen. <anajemen atasan mungkin sering lupa bah$a audit internal juga memiliki hubungan pelaporan dalam organisasi. C. Per"etu(ua Re-aa da Aggara Audit Itera# Komite audit idealnya mengembangkan pemahaman keseluruhan dari total kebutuhan audit atas suatu organisasi. Penilaian tingkat tinggi ini mencakup berbagai kontrol khusus dan isu)isu laporan keuangan, yang memungkinkan komite audit untuk menentukan porsi audit atau penilaian risiko perlu dilakukan baik oleh penyedia internal maupun yang lain.komite audit bertanggung ja$ab untuk meninjau dan menyetujui semua rencana audit internal tingkat yang lebih tinggi beserta anggarannya . Di banyak organisasi , rencana audit tahunan dikembangkan baik melalui proses analisis risiko audit internal dan diskusi dengan kedua top manajemen dan komite audit. <anajemen dan panitia mungkin menyarankan area yang berpotensi untukdilakukan audit internal.Audit internal harus mengembangkan rencana dalam batasan anggaran dan sumber daya yang terbatas. Cika komite audit telah menyarankan revie$ dari beberapa daerah khusus, tetapi audit internal tidak dapat melakukan audit yang direncanakan karena beberapa kendala, %A9 harus berkomunikasi dengan jelas kekurangan tersebut kepada komite audit. D. Meg'a(i da Meida' ata" Temua Audit &alah satu tanggung ja$ab komite audit yang paling penting adalah untuk meninjau dan mengambil tindakan melaporkan temuan audit yang signi(ikan yang dilaporkan kepada mereka oleh auditor internal dan eksternal , manajemen , dan lain)lain.Audit internal melaporkan semua temuan yang signi(ikan terhadap komite audit secara teratur.:agian ini akan terjadi melalui distribusi audit internal dari semua laporan audit kepada komite audit sebagai bagian dari persyaratan &7A. Exhibit G.6 adalah contoh dari sebuah temuan yang signi(ikan seperti laporan dari per$akilan ExapleCo Corp 3eaksi terhadap temuan audit yang signi(ikan memerlukan kombinasi dari pemahaman , kompetensi , dan kerja sama dengan semua tim)tim besar yang tertarik ) auditor internal, 16 manajemen , auditor eksternal , dan komite audit itu sendiri. Cumlah kesejahteraan organisasi kemudian menjadi standar yang digunakan untuk menilai semua layanan audit internal.Dalam area atas tanggung ja$ab mereka, audit internal harus bertindak agresi( dalam melaporkan temuan signi(ikan dan harus melakukan tindakan pemantauan untuk menilai apakah tindakan koreksi tersebut tepat yang hendak diambil1digunakan. 17 18 D. KOMITE AUDIT DAN AUDITOR EK&TERNAL Komite audit memiliki tanggung ja$ab utama untuk menye$a perusahaan audit eksternal, menyetujui anggaran dan rencana Audit yang diusulkan, dan melepaskan laporan keuangan yang diaudit. &ementara banyak aspek dari pengaturan ini tetap tidak berubah dari $aktu ke $aktu, &7A telah menyebabkan beberapa perubahan signi(ikan di sini. &7A mensyaratkan bah$a komite audit menyetujui semua jasa audit eksternal, termasuk surat kenyamanan, serta layanan nonaudit yang disediakan oleh auditor eksternal. Pada saat publikasi ini, auditor eksternal masih diperbolehkan untuk menyediakan layanan pajak serta pengecualian layanan de minimus service e>ception. Auditor eksternal dilarang menyediakan layanan nonaudit berikut serentak dengan audit laporan keuangan mereka: 19 Pembukuan dan jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi atau laporan keuangan klien audit Desain sistem in(ormasi keuangan dan implementasi Appraisal atau penilaian jasa, pendapat ke$ajaran, atau laporan kontribusi Casa internal audit outsourcing ?ungsi <anajemen atau dukungan sumber daya manusia kegiatan :roker atau dealer, penasihat investasi, atau investment banking services Casa hukum dan layanan ahli lain yang tidak terkait dengan audit &etiap layanan lain bah$a P%A7: menentukan harus tidak dii@inkan E. PRO.RAM /HI&TLEBLO/ER DAN KODE PERILAKU Aturan &7A menyatakan bah$a komite audit harus menetapkan prosedur untuk penerimaan, retensi, dan penanganan keluhan mengenai akuntansi, pengendalian akuntansi internal, atau mengenai audit, termasuk prosedur untuk rahasia, pengajuan anonim oleh karya$an dari kekha$atiran tentang akuntansi dipertanyakan atau masalah audit. Ini bisa menjadi tantangan dokumentasi, karena banyak dari bahan ini harus diadakan di tempat yang aman, dengan cara kerahasiaan. %A9 akan sering menjadi satu)satunya link non)%97 dan %?7) antara komite audit dan korporasi. Audit internal harus mena$arkan layanan kepada komite audit)sering ke ditunjuk keuangan ahli)untuk membangun doc)umentation dan komunikasi prosedur di bidang)bidang berikut: Dokumentasi /ogging $histleblo$er 20 &7A bah$a komite audit mendirikan program $histleblo$er (ormal dimana karya$an dapat meningkatkan kepedulian mereka terhadap pemeriksaan yang tidak tepat dan kontrol masalah tanpa takut akan pembalasan. Disposisi Hhistleblo$er <atters :ahkan lebih penting daripada login panggilan $histleblo$er a$al, dokumentasi harus dipertahankan untuk merekam si(at dari setiap penyelidikan tindak lanjut dan disposisi terkait. <eskipun program $histleblo$er &7A tidak memiliki komponen hadiah uang tunai, dokumentasi lengkap yang mencakup tindakan yang diambil serta penghematan bersih harus dipertahankan. Dengan tradisi menangani hal yang bersi(at rahasia, audit internal harus mena$arkan untuk mengambil tanggung ja$ab di sini secara rahasia aman. Ini bisa menjadi kegiatan yang sangat penting karena jika seorang karya$an panggilan dalam hitungan $histleblo$er, dan kemudian terbukti bah$a ini melaporkan in(ormasi keluar dan $histleblo$er menerima beberapa tingkat pembalasan, karya$an pelaporan dapat memba$a tindakan hukum terhadap korporasi . Kode 9tik &7A memberikan komite audit tanggung ja$ab untuk menerapkan kode etik atau melakukan untuk per$ira senior korporasi seperti %97 dan %?7. Konsepnya adalah untuk menguraikan seperangkat D aturan D bagi perilaku yang tepat dan memiliki per$ira senior ini mengakui bah$a mereka telah membaca, memahami, dan setuju untuk mematuhi aturan)aturan ini. 0. PENUTUP Pengelolaan usaha yang baik dapat meningkatkan apresiasi pemegang saham maupun stakeholder laiinnya terhadap kinerja perusahaan.Peningkatan apresiasi ini pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing perusahaan.&ehingga , dengan pengelolaan usaha yang baik, diharapkan dapat menghindari perusahaan dari kesulitan)kesulitan yang utamanya karena kesalahan kelola yang dapat berakibat pada kebangkrutan usaha perusahaan seperti yang dialami 21 di Indonesia. Pengelolaan usaha yang baik dicerminkan pada adanya prinsip)prinsip transparansi. Keadilam akuntabilitas, dan pertanggungja$aban yang tentunya tentunya harus didasari pula dengan adanya landasan moral yang baik yang ber(ungsi sebagai spirit dalam pelaksanaan pengelolaan usaha yang baik !good %orporate 8overnance". Dalam menunjang pelaksanaan pengelolaan usaha yang baik tersebut diperlukan berbagai perangkat pendukung, yang salah satunya adalah Komite Audit. Dalam (ungsi pokoknya Komite audit sebagai organ yang dibentuk dengan tujuan utama membantu de$an komisaris untuk menjalankan (ungsinya agar dapat berperan secara optimal, maka anggota Komite Audit harus memiliki keahlian1kecakapan yang memadai dan kepada Komite Audit ini perlu diberikan (asilitas dan ke$enangan yang cukup atas data perusahaan. &elaian perlu keahlian1kemahiran dan diberikan (asilitas dan ke$enangan atas data, Komite Audit dituntut juga untuk bertindak secara independent.Tuntutan kebutuhan independen Komite Audit tidak dapat dipisahkan dari perlunya persyaratan moralitas yang melandasi integritasnya.'al ini perlu disadari karena Komite Audit merupakan pihak yang memjembatani antara eksternal auditor dan Perusahaan yang juga sekaligus menjebatani antara (ungsi penga$asan De$an Komisaris dengan internal auditor. 22 Da,tar Pu"ta'a *. Apostolous, :arbara and 3aymond Ce((ords. Horking $ith the Audit %ommittee.The Institute o( Internal auditor ?lorida, *55;. ,. :adan Penga$as Pasar <odal.&urat 9daran.4omor &9);-1P<1,;;;. -. :ebchuk, /.A, dan 3oe, <.C., A Theory o( Path Dependence in %orporate 7$nershipand 8overnance , stand(ord /a$ 3evie$, Iol 6,, no.*,2,*555 .. :ill, Arthur '. Audit committee 8uide. A &ource o( In(ormation (or Audit %ommittees o( public %ompany :oards o( Directors :o$ne, ,;;,. 6. 8ugus Kerja Komite 4asional Kebijakan %orporate 8overnance, Pedoman Komisaris Independence dan Pedoman Pembentukan Komite Audit +ang e(ekti(, ,;;. E. 'arahap, &o(yan sya(ri &istem penga$asan manajemen %et * Cakarta: Pustaka =uantum, ,;;* 2. Ca(ar :asri, Implementasi 8ood %orporate governance pada Perguruan Tinggi, makalah 0P4 Cakarta ,* April ,;;. 23 G. Komite 4asional Kebijakan %orporate 8overnance. Pedoman 8ood %orporate governance. K4K%8,,;;*. 5. PT. :ursa 9(ek Cakarta.Keputusan Direksi 4omor Kep)--51:9C1;2),;;*. *;. Turnbull, &., %orporate 8overnance %oncept: Its &cope, %oncerns and Theories, %orporate 8overnance : an International 3evie$, vol.6 no .,*552 **. Tim %orporate 8overnance , :PKP, Implementasi 8ood %orparate 8overnance dalam manajemen Korporasi,,;;- *,. +PP<I Institute dan ?%8I The 9ssence o( 8ood %orporate 8overnance. ,;;,