Anda di halaman 1dari 21

Chaula Putri rizkia

Nutrisi
Penentu yang sangat penting terhadap kesehatan,
fungsi fisis dan kognitif, vitalitas, kualitas hidup keseluran
dan panjangnya usia.

Status nutrisi memiliki dampak utama pada timbulnya
penyakit dan hendaya pada usia lanjut.
Status nutrisi imunitas, cara berjalan&keseimbangan,
fungsi kognitif, faktor risiko infeksi, jatuh, dll.


Transisi Nutrisi
Adanya pergeseran pola hidup meningkatkan
risiko timbulnya penyakit kronik
Diet serat rendah lemak tinggi lemak, gula,
produk olahan
Urbanisasi,
Pertumbuhan ekonomi,
Diet tradisional pedesaan
Tidak adekuat
Gizi kurang
Penyakit Infeksi
Kurangnya variasi
Kurangnya lemak
Tinggi serat
Progresivitas
Makanan
olahan
Tinggi lemak
Rendah serat
Adekuat &
hati2
Nutrisi Optimal
Tidak adekuat
dan hati2
Obesitas
Penyakit Kronik
Kelemahan Nutrisi (Nutritional Frailty)
Gangguan sintesis
protein
Berkurangnya asupan
nutrisi (anoreksia
pada usia lanjut)
Berkurangnya
cadangan protein
Sarkopenia
Imobilisasi
Jatuh penyakit
hospitaslisasi
Meningkatnya
kelemahan
Kematian
Berkurangnya
kapasitas terhadap
kebutuhan ekstra
sintesis protein pada
keadaan adanya
penyakit dan trauma
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- Malnutrisi energi Protein
Kurang asupan energi dan protein
Meningkatnya kehilangan zat gizi
Meningkatnya kebutuhan metabolik

Kakeksia tingginya respon fase akut yang
berkaitan dengan peningkatan mediator2 inflamasi
(TNF dan IL 1), meningkatnya degradasi protein dan
otot,
Berhubungan dengan peny. Kronik
Unintentional loss of ~ 10% of usual body wight in the
preceeding 3 months
Body weight < 90% of ideal for height
BMI < 18,5
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- Malnutrisi energi Protein
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- Malnutrisi energi Protein
Presentasi Klinik
Monitor ketat BB keseimbangan antara asupan
kalori dan kebutuhan energi
Pengukuran antropometri cadangan lemak (lipatan
kulit) dan massa otot (LLA)
Turgor kulit, atrofi otot, interosseus tangan dan otot
temporalis kepala menilai hilangnya lemak
subkutan dan massa otot

Anamnesis, PF, biokimia lebih akurat
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- O b e s i t a s
Faktor - faktor yang berkaitan :
Urbanisasi
Mekanisasi & tenaga kerja yang menggunakan lebih
sedikit tenaga
Makanan cepat saji
Diet padat energi

Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- O b e s i t a s
Pertambahan usia peningkatan massa lemak total.
Lemak terdistribusi secara sentral dengan penambahan
lemak viseral
Terdapatnya faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi,
dislipidemia, dan diabetes mencerminkan adanya
peningkatan berat badan dan lemak tubuh
BB lebih : penyebab utama OA dan panggul.
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- Defisiensi Vitamin & Mineral
Terkait dengan rendahnya asupan dalam makanan
sehari-hari
Transisi nutrisi asupan sayur,buah-buahan,dan biji-
bijian berkurang defisiensi vit & mineral
peningkatan insidensi penyakit kronik.
Jenis Gangguan Nutrisi Pada Usia
Lanjut -- Defisiensi Vitamin & Mineral
Penggunaan vit C & E, Suplementasi mikronutrien
oral dalam jumlah sedang memperbaiki skor fungsi
kognitif
Peningkatan usia penurunan fungsi ginjal
malabsorpsi kalsium & meningkatnya kehilangan
massa tulang
Kalsium dan Vit.D penting pada usia lanjut.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Dicurigai adanya penyakit-penyakit yang terkait
dengan timbulnya malnutrisi
Temuan klinis :
Gigi geligi yang buruk
Keilosis
Stomatitis angularis
Glositis
Ulkus dekubitus
Lambatnya penyembuhan luka
Edema
dsb
Penyebab Turunnya Berat Badan
Pada Usia Lanjut
Anoreksia
Malabsorpsi
Gangguan menelan
Metabolik
Sosial
Fisis
Tanpa sebab
Berat Badan Kurang dan Turunnya
Berat Badan
Identifikasi penyebab kehilangan BB
Bila penyebabnya adalah kurangnya asupan kalori :
pemberian diet yang lebih enak bagi pasien
Diet tinggi lemak dan protein pada pasien2 ini risiko
hiperkolesterol rendah
Makan porsi kecil dan sering
Malnutrisi energi Protein
Tatalaksana
Mengatasi penyebabnya
Mengkonsumsi sebanyak mungkin makanan
asupan kalori 35 kkal/kgBB ideal
Pemberian diet per NGT dihindari pada pasien
delirium
Bila pasien tidak delirium flowcare
Diet cair harus mengandung tidak lebih dari 1 kkal
/mlmonitoring pasien

Obesitas
Tatalaksana
Penurunan berat badan
Meningkatkan aktivitas fisik
Mengurangi asupan kalori

Hati-hati terhadap risiko fraktur
Perlu dilakukan upaya untuk mencegah kehilangan
massa tulang dan otot
Dukungan Nutrisi Enteral Jangka
Panjang
Pasien imobile : pertambahan BB dicapai dengan
pemberian 25 kkal/kgBB/hari
Ditambah bila terdapat penyakit akut atau ulkus
dekubitus
Protein : 20% dari total kalori
Kebutuhan cairan 35 ml/kgBB/hr
Edukasi keluarga
Monitoring pasien

Anda mungkin juga menyukai