Anda di halaman 1dari 36

LUKA TEMBAK

Pembimbing : dr. Slamet Poernomo Sp.F, DFM

Disusun Oleh :

Chaula Putri Rizkia

Kepaniteraan Klinik Forensik


April 2010
RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
Identitas Korban
 Nama : AMBON SINAGA
 Jenis Kelamin : Laki Laki
 Umur : 30 tahun
 Warga negara : Indonesia
 Alamat : Gg. Masjid RT 04/01 Kelurahan Kali
Abang Kecamatan Bekasi Kabupaten Bekasi
Ilustrasi Kasus

29 Maret Jenazah di bawa


2010 pukul ke Instalasi Forensik
23.00 RS Sukanto

Pemeriksaan luar : 30 Maret 2010


Pemeriksaan Dalam : 31 Maret 2010
Surat Permintaan Visum
Hasil Pemeriksaan Luar
 Label terikat di ibu jari
kaki kanan, terbuat dari
karton manila warna
merah, dengan lak dan
cap jabatan, bertuliskan
sesuai dengan SPV.
 Tutup / bungkus
mayat:Tidak ada.
 Perhiasan mayat : Tidak
ada.
Hasil Pemeriksaan Luar
 Pakaian mayat :
Hasil Pemeriksaan Luar
 Benda disamping mayat: Tidak ada
 Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, mudah dilawan.
Lebam mayat terdapat pada punggung berwarna merah
keunguan hilang pada penekanan.
 Mayat adalah seorang laki-laki, ras Mongoloid, umur
kurang lebih tiga puluh sampai lima puluh tahun, warna
sawo matang, gizi baik, panjang tubuh seratus tujuh puluh
dua sentimeter, zakar disunat.
 Identifikasi khusus: Pada leher, tepat pada garis
pertengahan depan, terdapat satu buah tahi lalat
berwarna hitam, berbentuk bulat, batas tegas, diameter nol
koma lima sentimeter.
Hasil Pemeriksaan Luar
 Rambut kepala warna hitam, lebat, ikal, panjang tiga sentimeter.
Alis warna hitam, lurus, lebat, panjang nol koma lima sentimeter.
Bulu mata warna hitam, lurus, lebat, panjang nol koma lima
sentimeter. Kumis warna hitam, ikal, lebat, panjang nol koma empat
sentimeter. Jenggot warna hitam, ikal, lebat, panjang nol koma tujuh
sentimeter.
 Kelopak mata kanan dan kiri tertutup, selaput bening kedua mata
jernih, teleng kedua mata bulat, diameter enam milimeter, warna
tirai kedua mata coklat, selaput bola kedua mata putih, selaput
kelopak kedua mata kemerahan.
 Hidung mancung sedang. Telinga kanan dan kiri bulat lonjong sama
besar. Mulut tertutup, lidah tidak terjulur/tergigit.
 Gigi geligi lengkap, jumlah tiga puluh dua.
 Dari lubang mulut, hidung, telinga kanan dan kiri, lubang kemaluan
serta lubang pelepasan tidak keluar cairan.
Hasil Pemeriksaan luar
Hasil Pemeriksaan Luar
2

1
Hasil Pemeriksaan Luar
 Patah tulang : tak teraba dan terlihat.
 Lain-Lain : Golongan darah O
Hasil Pemeriksaan Dalam
 Patah tulang iga : iga 5 kiri depan, iga 4 kiri belakang, arah patahan ke depan, sekitarnya

terdapat resapan darah

 Putus tulang iga : iga 4 kiri belakang, iga 3 kiri samping, dikelilingi oleh resapan darah.

Rongga dada kanan kosong, sebelah kiri terdapat darah dan gumpalan darah ± 800 gr

 Luka Terbuka :

 Paru kiri baga atas bagian puncak sisi depan ukuran 1x1 cm.

 Pada paru kiri baga atas sisi bawah : dua buah luka terbuka bentuk tidak beraturan,

ukuran 1,5 x 1 cm

 Pada paru kiri baga bawah sisi atas : dua buah luka terbuka, bentuk tidak beraturan,

berukuran 1 x 1 cm.
Hasil Pemeriksaan Dalam
 Saluran luka
 Dari luka 1  kulit dari punggung kiri  tulang iga 4
 paru kiri baga atas belakang  depan  tulang
iga 3  otot dada kiri  otot bahu kiri  otot lengan
kiri  tulang lengan atas kiri  lengan kiri atas
Arah dari kanan bawah ke kiri atas
 Dari luka 2  kulit dari punggung kiri  tulang iga 4
 paru kiri baga bawah belakang  paru kanan
baga bawah depan  tulang iga 5
Arah dari kanan atas ke kiri bawah
Tinjauan Pustaka

Luka Tembak
Yang Harus Dilakukan Pada Pemeriksaan
Korban Luka Tembak

 Pengamanan dan pengumpulan barang bukti.


 Mengenali apakah itu suatu luka tembak
 Menentukan luka tembak masuk dan luka tembak
keluar
 Jumlah dan lokalisasi luka pada pakaian/tubuh
 Memperkirakan jarak dan arah/sudut tembakan
 Jumlah tembakan yang dilepaskan
Yang Harus Dilakukan Pada Pemeriksaan
Korban Luka Tembak

 Menentukan ada tidaknya tanda-tanda khas pada


korban bunuh diri, kecelakaan,pembunuhan.
 Menentukan luka yang menjadi penyebab kematian
 Mencari anak peluru/gotri dan benda-benda asing
lainnya dari tubuh korban
 Pemeriksaan khusus al : sidik jari, gol.darah, histo
patologi, dll.
 Membuat laporan otopsi – visum et repertum
Pemeriksaan Korban Luka Tembak

 Menentukan jumlah luka tembaknya


 Menentukan jenis luka tembaknya
 Memperkirakan jarak luka tembak
 Menentukan lokasi luka tembak
 Memperkirakan arah tembakan terhadap tubuh
korban
 Menentukan/mencari/mengamankan anak peluru
yang bersarang dalam tubuh korban
 Memperkirakan jenis senjatanya
Mekanisme Suatu Tembakan
 Sesaat setelah pemetik/trigger suatu senjata api
ditarik maka mula-mula primer akan meletus akibat
panas yang ditimbulkan oleh pukulan dari “firing pin”,
yang mana ini kemudian akan menyalakan mesiu dalam
selongsong.
 Bersamaan dengan meletusnya peluru akan keluar dari
laras ialah : gas panas, asap, nyala api, sisa mesiu
setengah/tak terbakar, fragmen metal, anak
peluru/gotri, pada shotgun juga ikut keluar “wad”.
 Efek tersebut diatas  dapat menimbulkan luka.
Efek Dari Komponen Senjata/Peluru Pada
Tubuh Korban
 Efek nyala api : luka bakar (biasanya rambut
terbakar)
 Efek asap : noda-noda kotor (jelaga)
 Efek mesiu : Tatto atau stippling
 Efek anak peluru : Luka tembak masuk & Luka
tembak keluar
 Efek metal : fouling
 Efek moncong laras : imprint moncong (pada luka
tembak tempel)
Arah Peluru Masuk
Klasifikasi Luka Tembak

 Luka tembak masuk


 Luka tembak kontak
 hard contact
 soft contact

 Luka tembak jarak dekat


 Luka tembak jarak jauh

 Luka tembak keluar


Luka Tembak Masuk Kontak
 Moncong laras senjata ditekankan pada kulit lalu ditembakkan 
Pada kontak erat  dapat ditemukan cetakan dari moncong laras

 Bentuk luka : circular, oval  arah tembakan membentuk sudut

 Tepi Luka : berwarna pinkish red akibat terbentuk karboksihemoglobin


krn CO, apabila ada rambut akan hangus, dapat ditemukan sisa-sisa
mesiu dan kelim tatto

 Apabila ada tulang dibawah kulit  maka tepi luka akan berbentuk
bintang/robek-robek
Luka Tembak Jarak Dekat
 Terjadi pada jarak tembakan mulai jarak dari
kontak longgar hingga jarak < 60 cm
 Ciri yang khasnya :
 efek dari asap terlihat pada tembakan sampai 30 cm
 nyala api terjadi pada tembakan kurangdari 15 cm

 Tattooage : disebabkan mesiu yang tidak terbakar


dapat terlihat sekitar luka tembak masuk pada
tembakan kurang dari 60 cm
Luka Tembak Jarak Jauh
 Bentuknya bulat atau oval, tanpa adanya
kotoran/noda-noda yang disebabkan nyala api,
asap atau sisa-sisa mesiu/tattoage
 Terjadi pada tembakan jarak > 60 – 75 cm.
 Satu-satunya komponen yang terlibat dalam
terjadinya luka ini hanyalah anak peluruh saja
 Tepi luka umumnya menunjukkan gelang kontusi.
Pembahasan
Pembahasan
 Jenazah disertai dengan SPV  VeR yang dibuat
dapat dijadikan salah satu alat bukti yang sah di
pengadilan.
 Pada jenazah ditemukan dua buah luka terbuka di
punggung yang sesuai dengan karakteristik luka
tembak masuk.
 Luka masuk 1. arah kanan bawah  kiri atas
 Luka masuk 2. arah kanan atas kiri bawah
Pembahasan
 Pada pemeriksaan dalam jenazah ditemukan
tulang – tulang iga yang patah dan putus , serta
luka terbuka pada paru kiri yang sesuai dengan
saluran luka.
 Pada jenazah ditemukan juga 2 buah luka terbuka
yang sesuai dengan karakteristik luka tembak
keluar.
 Luka masuk 1  lengan kiri atas sisi depan
 Luka masuk 2  dada kiri
Pembahasan
 Waktu kematian kurang dari 6 jam sebelum
pemeriksaan  Lebam mayat masih hilang pada
penekanan
 Waktu kematian kurang dari 8 hingga 12 jam
sebelum pemeriksaan  kaku mayat mudah
dilawan kecuali pada bagian leher.
 Dari hasil pemeriksaan dalam : penyebab kematian
perdarahan
Kesimpulan
 Laki – Laki, 30 – 50 tahun, Gol.darah O
 2 LTM di punggung kiri

 2 LTK di dada kiri dan lengan kiri atas

 Robekan pada paru


 Ditemukan darah dan gumpalan darah pada rongga dada

 COD : tembakan senjata api di punggung kiri


 MOD : robekan paru dan perdarahan
 ETOD : < 12 jam dari pemeriksaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai