Anda di halaman 1dari 68

BANTUAN DOKTER UNTUK

PROSES PERADILAN
dr. Arfi Syamsun, Sp.KF, M.Si.Med
JENIS PERADILAN
PROSES PERADILAN PIDANA
JENIS PERADILAN
Peradilan adalah suatu proses yang dilakukan oleh Lembaga
yang diberi kewenangan untuk memeriksa, memutus,
mengadili hingga menyelesaikan perkara yang dilakukan
dengan tata cara tertentu dengan menggunakan prosedural
hukum formal yang diatur dalam hukum acara demi
tegaknya hukum dan keadilan.
Lembaga atau badan atau instansi yang melaksanakan sistem
peradilan yang dimaksud disini adalah merupakan lembaga
Pengadilan
Jenis peradilan : peradilan umum, peradilan militer,
peradilan agama, peradilan tata usaha negara nah dokter itu
ada di semua jenis peradilan perannya
PERADILAN UMUM
Peradilan umum menangani perkara pidana dan
perdata secara umum.  Nah ini tempat peran dokter
paling besar
Badan pengadilan yang menjalankannnya adalah
Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama
dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat
bandingnya. Pengadilan Negeri berkedudukan di
Ibukota Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah
kewenangannya. Sedangkan Pengadilan Tinggi
berkedudukan di Ibukota Provinsi dengan kewenangan
meliputi wilayah Provinsi tersebut.
Tingkat penyelidikan peran dokter:
Berperan dalam olah tempat kejadian perkara
Memastikan korban sudah mati atau belum dah brp lama
post moterm
Menentukan cara kematian : pembunuhan, bunuh diri,
kecelakaan
Mencari, mengumpulkan dan menyelamatkan barang
bukti contoh kek sisa makan minum, ceceran darah,
urin,sperma dll
Contoh olah TKP
Tingkat penyidikan dan penyidikan tambahan (disini
polisi dah mengantongi fakta yg mengarah ke pidana) jd tujuannya untuk mengetahui mechanism peristiwanya
lebih dalam

Masalah yang ditanyakan penegak hukum


Cntoh: dok apakah obat A dapat menggugurkan kandungan?
Tersangka
Kelainan jiwa
Umur tersangka biiar tau dia ke peradilan anak or umum
Impotensia pada kekerasan seksual
Pemeriksaan tanda kehamilan dan persalinan (ini pada ibu yg
tersangka aborsi misalnya)
Korban
Barang bukti medis contoh ceceran darah,urin,sprma, bekas muntah dll
Korban hidup : jenis luka, jenis kekerasan, racun, kualifiukasi luka
Korban mati : jenis luka, jenis kekerasan, sebab kematian
Nah jd setelah pemeriksaan penyidikan (yg putih) stelah selse and
ditungkan hasilnya ke dokumen visum et repertum nah dating surat lg dari
penyidik untuk melakukan berita acara pemeriksaan (BAP)
Tingkat penuntutan dan pemeriksaan di
sidang pengadilan
Pemeriksaan ahli di sidang pengadilan
Dokter akan dipanggil ke persidangan untuk didengar
kesaksiannya dan pendapattnya tentang kasus trsbut
Contoh surat permintaan sebagai saksi ahli
Nah setelah itu kepala isntansi kita akan kasi surat tugas gt jd bisa
didimpulkan peran dokter irtu memang jesak awal pemeriksaan ampe
diberikan putusan jd memnag sangat penting
VISUM ET REPERTUM
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menjelaskan aspek formal dan
materiel Visum et Repertum= dokumen yng
dikeluarkan oleh dokter yng merupakan hasil
pemeriksaan
Indikator
1. Menjelaskan prosedur permintaan VeR
2. Menjelaskan sistematika isi VeR
3. Menjelaskan tata cara dokter memberikan keterangan
ahli
4. Menjelaskan hak undur diri
Hakekat Visum et Repertum (VER)
Dasar pembuatan VER: permintaan tertulis dari
penyidik yang berwenang
Bentuk : keterangan tertulis dokter yang dibuat atas
sumpah/dikuatkan dengan sumpah
Isi : fakta pemeriksaan barang bukti medik dan
pendapat dokter berdasarkan keahlian
Kegunaan visum : untuk kepentingan peradilan
Kategori alat bukti: surat (KUHAP Pasal 187)
Prosedur permintaan VeR
 Permintaan tertulis (yg berhak minta visum)
 Penyidik
 Hakim
Sistematika Isi Visum et Repertum
Pendahuluan
Pemberitaan/hasil pemeriksaan
Kesimpulan
penutup
Pendahuluan
Identitas peminta (identitas pejabat kepolisian)
Identitas dokter yang melakukan pemeriksaan
Identitas objek yang diperiksa
Alasan dimintakan visum(kekerasan seksual,
penganiyayaan, kecelakan dll)
Kapan dilakukan pemeriksaan
Dimana dilakukan pemeriksaan

Nah ini semua dibaut narasi dlm 1 paragraf


Pemberitaan visum korban hidup
Fakta awal pemeriksaan : Keadaan umum, tanda vital,
pemeriksaan luka/penyakit, penatalaksanaan
luka/penyakit
Fakta selama perawatan : idem / sama, apakah ada
Tindakan oprasi, pengobatanny apa aj tp intinya sama
Fakta akhir perawatan : idem
Pemberitaan visum korban mati
Identitas korban : umur, usia, jenis kelamin, berat badan, golongan
darah, gigi geligi, pakaian dan perhiasan, ciri-ciri khusus, klo sidik
jari tu inafis/Indonesia Automatic Fingerprint Identification System
punyakerja, and identifier primer kek dna dokter bisa minta nanti
Lebam mayat, kaku mayat, tanda pembusukan, larva, penurunan suhu
tubuh,dll ini untuk penentuan post mortem interval
Pemeriksaan permukaan tubuh : deskripsi luka = jumlah luka, lokasi
luka brdasarkan regio koordinat, bentuk dan ukuran, serta
karakteristik luka , 5 hah ini wajib disampaikan, tanda keracunan
dan tanda penyakit
Pemeriksaan organ tubuh : luka, tanda keracunan dan tanda penyakit
Pemeriksaan penunjang : cairan tubuh, jaringan tubuh
Kesimpulan visum hidup
Identitas korban
Jenis luka
Jenis kekerasan dan zat penyebabnya
Cara menyebabkan luka
Kualifikasi luka apakah ringan sedang or berat (KUHP
Pasal 90, Pasal 351, Pasal 352, Pasal 353, Pasal 354,
Pasal 355)
Kesimpulan visum mati
Identitas korban
Jenis luka
Jenis kekerasan dan zat penyebabnya
Cara menyebabkan luka
Lama kematian
Sebab dan mekanisme kematian
Deskripsi luka
Jumlah luka
Lokasi luka : berdasarkan daerah (regio) dan atau
koordinat tubuh
Bentuk luka sebelum dan setelah dirapatkan, teratur
atau tidak teratur, berpola atau tidak
Ukuran luka sebelum dan setelah dirapatkan
Sifat-sifat luka (garis batas luka, daerah
didalam garis batas luka, daerah disekitar
garis batas luka)
Koordinat tubuh untuk deskripsi luka di
kepala dan badan
Setiap luka dideskripsikan dalam sumbu X dan sumbu Y
Luka berukuran kecil dengan diameter kurang dari 3 cm : lokasi luka
dideskripsikan berdasarkan regio (daerah) tubuh
Luka berukuran kecil berjumlah banyak : luka yang dideskripsikan adalah
luka terbesar dan terkecil setelah menghitung seluruh luka
Sumbu Y : garis tengah tubuh bagian depan, garis tengah tubuh bagian
belakang, liang telinga kanan, liang telinga kiri
Sumbu X
1. Kepala : garis mendatar yang melewati pertengahan kedua mata, dagu, batas
daerah yang berambut
2. Dada : garis mendatar yang melewati kedua putting susu (khusus untuk laki-
laki)
3. Punggung : garis mendatar yang melewati ujung bawah kedua tulang belikat
4. Perut : garis mendatar yang melewati pusat
Koordinat tubuh untuk deskripsi luka di
anggota badan
Tungkai atas terdiri dari regio lengan atas, lengan
bawah, dan tangan: sisi dalam atau sisi luar, lipat siku
kanan/kiri, pergelangan tangan kanan/kiri
Tungkai bawah terdiri dari regio tungkai atas/paha,
tungkai bawah, dan kaki : sisi dalam/sisi luar, lutut,
tumit
Jenis luka dan jenis kekerasan
Kekerasan tajam : jenis luka =luka iris, luka tusuk,
luka bacok
Kekerasan tumpul : luka robek, luka lecet, luka memar
Kekerasan zat kimia korosif : luka lepuh
Kekerasan senjata api : luka tembak masuk, luka
tembak keluar
Luka iris
Contoh deskripsi luka iris di badan
 Sebuah luka terbuka di perut kanan atas, ujung pertama sepuluh
sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh dan lima sentimeter di atas
garis mendatar yang melewati pusat. Sedang ujung kedua limabelas
sentimeter dari garis tengah tubuh dan empat sentimeter di atas garis
mendatar yang melawati pusat . Pusat luka berjarak seratus dua puluh
sentimeter dari tumit. Luka sebelum dirapatkan berbentuk terbuka dan
ketika ditautkan rapat serta membentuk garis sedikit melengku ng
dengan arah miring. Ukuran luka sebelum ditautkan panjang lima
sentimeter, lebar dua sentimeter dan dalamnya 1 sentimeter. Ketika
dirapatkan panjang luka menjadi lima koma tiga sentimeter. Garis batas
luka bentuknya teratur, tepi luka rata dan kedua sudutnya runcing.
Tebing luka rata dan terdiri dari jaringan kulit, jaringan ikat, lemak, dan
otot. Jembatan jaringan tidak ada. Dasar luka terdiri atas jaringan otot.
Daerah di sekitar luka tidak didapati memar
Luka tusuk
Luka bacok
Luka lecet
Contoh deskripsi luka lecet di badan
 Sebuah luka berbentuk tidak teratur memanjang dari dada hingga perut.
Batas teratas luka adalah dua puluh empat sentimeter sebelah atas dari
garis mendatar yang melewati pusat dan lima sentimeter sebelah kanan
garis tengah tubuh. Batas terbawah luka adalah tujuh sentimeter dari
garis mendatar yang melewati pusat dan dua sentimeter sebelah kiri
garis tengah tubuh. Batas terkanan luka adalah……., batas terkiri luka
adalah……luka berukuran tiga puluh satu sentimeter dan dua puluh
delapan sentimeter. Garis batas luka tidak teratur. Tidak terlihat tebing
luka yang jelas. Dasar luka tidak rata terdiri dari jaringan kulit jangat
dan dibeberapa daerah luka masih terlihat kulit ari. Permukaan luka
ditutupi oleh cairan (serum) yang telah mengering, warna merah
kecoklatan dan perabaannya kasar. Disekitar luka terlihat sedikit
memar. Di bagian atas luka terdapat kulit ari yang
memadat/menumpuk.
Luka memar
Contoh deskripsi luka memar di badan
Sebuah luka berbentuk teratur dengan pola beralur seperti
ban mobil. Luka memanjang dari dada hingga perut. Batas
teratas luka adalah dua puluh empat sentimeter sebelah atas
dari garis mendatar yang melewati pusat dan lima
sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh. Batas
terbawah luka adalah tujuh sentimeter dari garis mendatar
yang melewati pusat dan dua sentimeter sebelah kiri garis
tengah tubuh. Batas terkanan luka adalah……., batas terkiri
luka adalah……luka berukuran tiga puluh satu sentimeter
dan dua puluh delapan sentimeter. Garis batas luka tidak
tegas. Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit
menonjol (bengkak), terdiri dari kulit yang masis utuh.
Luka robek
Luka tembak
Contoh deskripsi luka tembak di badan
 Sebuah luka terbuka di perut bagian kanan atas, delapan sentimeter di
sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan tiga sentimeter di atas garis
mendatar yang melewati pusat serta seratus sepuluh sentimeter dari
tumit. Luka terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar berupa cincin lecet
dan bagian dalamnya berupa lubang. Posisi lubang luka terhadap cincin
lecet adalah konsentris/episentris. Diameter cincin lecet sebelas
sentimeter dan diameter lubang adalah sebilan sentimeter. Garis batas
luar dari cincin lecet bentuknya bulat teratur serta tepinya tidak rata.
Garis batas lubang luka bentuknya teratur dan tepinya tidak rata.
Tebing luka tidak rata, berbentuk silender dan terdiri dari kulit, jaringan
ikat, otot dan tulang. Dasar cincin luka adalah jaringan ikat sedangkan
dasar lubang luka tidak dapat ditentukan dari pemeriksaan luar karena
menembus dinding perut. Daerah di sekitar cincin lecet terlihat memar
berwarna merah kebiruan, jelaga dan tatoase
Jejas jerat
Deskripsi jejas jerat
Sebuah jejas berupa luka lecet di leher bagian atas melingkari leher
tersebut secara penuh/tidak penuh. Pada leher bagian depan, jejas berjarak
lima sentimeter dari dagu. Pada leher bagian kanan, jejas berjarak tujuh
sentimeter dari liang telinga kanan. Pada leher bagian kiri, jejas berjarak
tujuh sentimeter dari liang telinga kiri. Kedua jejas di leher mengarah ke
atas serta berakhir di sisi belakang yang letaknya lebih tinggi dari jejas di
leher bagian depan, yaitu: tiga sentimeter di sebelah kanan garis tengah
tubuh bagian belakang dan dua sentimeter di atas batas daerah berambut.
Panjang jejas tiga puluh lima sentimeter. Lebar jejas di leher bagian kiri
adalah nol koma tiga sentimeter, sedangkan lebar jejas di leher bagian
kanan adalah satu sentimeter. Dalam jejas di leher bagian kiri adalah satu
koma dua sentimeter, sedangkan dalam jejas di leher bagian kanan adalah
nol koma dua sentimeter. Garis batas jejas teratur tetapi di beberapa tempat
tidak tampak jelas. Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan
licin. Di luar garis batas jejas terlihat sedikit memar.
Cekikan
Luka bakar
Frostbite
Membuat kesimpulan visum hidup: luka
ringan
Dari fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan
orang tersebut, maka Saya simpulkan bahwa telah
diperiksa seorang laki-laki, usia kurang lebih dua
puluh tahun, berat badan lima puluh kilogram dengan
status gizi baik, tampak sadar penuh. Pada dahi orang
tersebut ditemukan luka memar akibat kekerasan
tumpul yang tidak menimbulkan penyakit berat. Dan
tidak menimbulkan halangan dalam melakukan
pekerjaan sebagai petani. Luka memar tersebut
memerlukan penanganan dengan kompres hangat.
Penyembuhan luka sekitar satu minggu.
Membuat kesimpulan visum hidup: luka
sedang
Dari fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan orang
tersebut, maka Saya simpulkan bahwa telah diperiksa
seorang laki-laki, usia kurang lebih dua puluh tahun,
berat badan lima puluh kilogram dengan status gizi baik,
tampak tidak sadarkan diri. Pada orang tersebut
ditemukan luka tusuk di bahu kiri akibat kekerasan benda
tajam bersisi tajam dua sisi. Setelah menjalani operasi
dan perawatan selama satu minggu di rumah sakit, pasien
diperbolehkan menjalani rawat jalan untuk fisioterapi
selama dua bulan. Selama waktu tersebut, orang ini tidak
dapat melakukan pekerjaan sebagai kuli bangunan.
Membuat kesimpulan visum hidup: luka
berat
Dari fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan orang
tersebut, maka Saya simpulkan bahwa telah diperiksa seorang
laki-laki, usia kurang lebih dua puluh tahun, berat badan lima
puluh kilogram dengan status gizi baik, tampak tidak sadarkan
diri. Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk di dada kiri akibat
kekerasan benda tajam bersisi tajam di dua sisi. Benda tajam
tersebut menembus paru kiri yang menyebabkan paru tersebut
mengempis dan perdarahan sebanyak seribu mililiter. Pasien
menjalani perawatan di ruang intensif (ICU) selama satu bulan
karena tidak sadarkan diri. Selanjutnya, pasien menjalani rawat
inap selama dua minggu. Kondisi terakhir pasien saat
diperbolehkan pulang dari rumah sakit adalah kelumpuhan
tangan dan kaki yang memerlukan tindakan fisioterapi .
Buatlah kesimpulan visum hidup!
Luka berat menurut KUHP Pasal 90
Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan
akan sembuh atau yang menimbulkan bahaya maut
Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan mata
pencaharian
Kehilangan salah satu panca indera
Menderita cacat berat
Menderita lumpuh
Terganggu daya fikir selama lebih dari empat minggu
Matinya janin dalam kandungan
Bagian penutup
Demikianlah keterangan tertulis ini Saya buat dengan
sesungguhnya, dengan mengingat sumpah pada waktu
menerima jabatan sebagai dokter
Tata cara dokter memberikan keterangan ahli
Lisan
Tertulis dalam bentuk visum et repertum
Hak undur diri
KUHAP Pasal 168
Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas
atau ke bawah sampai derajat ketiga dari terdakwa atau
yang bersama sama sebagai terdakwa
Saudara dari terdakwa atau yang bersama sama sebagai
terdakwa, saudara ibu atau saudara bapak, juga mereka
yang mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak
anak dari terdakwa sampai derajat ketiga
Suami atau isteri terdakwa meskipun sudah bercerai atau
yang bersama sama sebagai terdakwa
Trimakasih atas perhatian

Anda mungkin juga menyukai