Anda di halaman 1dari 30

Visum et Repertum

Kepaniteraan Klinik Ilmu Forensik dan Medikolegal


Periode 25 Januari – 6 Februari 2021
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
DEFINISI

Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang


berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia,
hidup maupun mati atau bagian/diduga bagian tubuh manusia
berdasarkan keilmuan dan di bawah sumpah untuk kepentingan
peradilan.
DASAR HUKUM

Pasal 133 KUHAP

(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang


korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa
yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.

2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat
DASAR HUKUM

Pasal 184 (1) KUHAP, alat bukti yang sah adalah :


(1) keterangan saksi,
(2) keterangan ahli,
(3) surat,
(4) petunjuk,
(5) keterangan terdakwa.
Visum et Repertum termasuk ke dalam alat bukti
surat.
SUSUNAN VER

• Pembukaan
• Pendahuluan
• Pemberitaan
• Kesimpulan
• Penutup
Pembukaan

• Pro Justitia
• Dicantumkan di kiri atas
• Sebagai pengganti materai.
PENDAHULUAN

• Dokter pemeriksa.
• Pemohon VeR, nomor dan tanggal surat permohonan.
• Waktu, tempat dan tanggal dilakukannya pemeriksaan.
• Identitas pasien/korban yang diperiksa.
PEMBERITAAN

• Berisi hasil pemeriksaan yang objektif


• Pemeriksaan dilakukan dengan standar pemeriksaan
kedokteran.
• Deskripsi luka secara sistematis (lokasi, koordinat, jenis
luka, karakteristik serta ukurannya)
• Pemeriksaan penunjang
• Tindakan medis

“What you write, what you see”


Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi luka

○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi luka

○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi luka

○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi luka

○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi luka
. .
○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Deskripsi Luka
● Komponen deskripsi
luka
○ Lokasi

○ Koordinat

○ Jenis luka

○ Ukuran
Luka Lecet Geser
Luka lecet geser / gores / tekan / serut

• Lokasi dan koordinat


• Jumlah (kurang dari atau sama dgn lima /
lebih dari lima)
• Bentuk : garis sejajar / tidak beraturan /
berbentuk huruf, dll
• Arah : mendatar / vertikal / serong
• Warna
• Ukuran (tergantung dari bentuk)

● Pada pelipis sisi kanan, 8 cm GPD, setinggi sudut


luar mata, terdapat luka lecet geser dari kiri atas
ke kanan bawah uk 1x2 cm
Memar
1. Lokasi dan Koordinat
2. Bentuk : bulat / tidak beraturan
3. Batas : tegas / tidak tegas
4. Warna
5. Bengkak / tidak bengkak
6. Nyeri tekan/tidak (korban hidup)
7. Ukuran

● pada lengan atas kanan sisi depan, 8 cm di atas lipat siku, terdapat
memar warna coklat kekuningan, uk 2 cm x 1 cm
Memar
1. Lokasi dan Koordinat
2. Bentuk : bulat / tidak beraturan
3. Batas : tegas / tidak tegas
4. Warna
5. Bengkak / tidak bengkak
6. Nyeri tekan/tidak (korban hidup)
7. Ukuran

● Pada kelopak atas mata kanan, terdapat luka memar bentuk


lonjong, dengan batas bagian bawah tegas, bagian atas tidak tegas,
warna keungunan, membengkak, nyeri tekan, ukuran panjang x
lebar
● ( Tidak diperlukan koordinat krn kelopak mata letaknya tetap )
Deskripsi Luka Terbuka Deskripsi Luka Terbuka
Tajam Tumpul
Pada punggung kanan ....... cm dari gpb , Pada belakang kepala sisi kanan, ....... cm
...... Cm di bawah Puncak bahu , ....... cm dari gpb , ...... cm di atas batas tumbuh
diatas tumit = terdapat luka terbuka Tepi rambut blk - terdapat luka terbuka Tepi tdk
rata , sudut atas tumpu sudut bawh tajam rata , sudutnya tumpul tumpul – dasarnya
– dasarnya Jaringan lemak – bila Tlg tengkorak- terdapat jembatan jaringan –
dirapatkan berbentuk garis lurus bila dirapatkan berbentuk garis tidak
beraturan

1. Lokasi dan Koordinat


2. Tepi : rata / tidak rata
3. Sudut : tajam - tajam / tumpul-tajam /tumpul – tumpul
4. Dasar : lemak, otot, tulang
5. Jembatan jaringan ada atau tidak
6. Bila dirapatkan berbentuk (garis atau tidak beraturan)
7. Ukuran
KASUS KEJAHATAN SEKSUAL

Tanda -tanda persetubuhan:


1. Robekan selaput dara / memar & lecet pada
liang sengama
2. Sperma + /-
3. Tanda kehamilan
4. PMS ( khusus pada anak – anak )

Robekan selaput dara:


1. Lokasi ( sesuai arah jarum jam )
2. Lama atau baru
3. Sampai dasar / tidak
1 day post-trauma 3 weeks post-trauma
Luka Terbuka

● Pada puncak kepala sisi kanan, 10


cm dari GP, 6 cm di atas BTRD,
terdapat luka terbuka tepi tidak rata,
dasar tulang tengkorak, berukuran 3
cm x 0,5 cm
Luka Terbuka
● Papa punggung sisi kiri, 10 cm GPB, 26 cm di bawah
puncak bahu, 106 cm di atas tumit, terdapat luka
terbuka tepi rata, sudut sisi kiri lancip dan sudut sisi
kanan tumpul, dasar tulang iga yang terpotong dan
rongga dada, bila dirapatkan membentuk garis
melintang sepanjang 7 cm.
PEMBERITAAN
PEMBERITAAN
KESIMPULAN

I. KDRT/ penganiayaan III. Korban mati


1. Identitas korban
2. Pengakuan 1. Identitas
3. Perlukaan - sebab perlukaan 2. Hasil pemeriksaan luar
4. Derajat luka 3. Hasil pemeriksaan dalam
4. Kesimpulan
II. Perkosaan 5. Penutup
1. Identitas korban
2. Pengakuan
3. Perlukaan - sebab perlukaan
4. Kelainan pada alat kelamin
5. Hasil lab
6. Persetubuhan / kekerasan tumpul
KESIMPULAN

• Derajat luka ditentukan dengan


• Memuat pendapat dari hasil mempertimbangkan sejauh mana kekerasan
pemeriksaan yang dapat yang ditemukan berdampak pada kondisi
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran,
• Memberikan jawaban atas tujuan dikaitkan dengan keperluan penyidik dalam hal
permintaan VeR. penerapan pasal.
• Pada kasus hidup, disimpulkan jenis • Penganiayaan Ringan : luka tidak
kekerasan, tanda persetubuhan dan menimbulkan penyakit, dapat sembuh sendiri.
derajat luka. (Pasal 352 (1) KUHP)
• Pada kasus pemeriksaan luar jenazah • Penganiayaan : luka menimbulkan penyakit
disimpulkan jenis kekerasan, temuan untuk sementara waktu (Pasal 351 (1) KUHP)
lainnya, perkiraan saat kematian. • Penganiayaan Berat : pasal 351 (2) KUHP,
pasal 90 KUHAP
KESIMPULAN

Luka berat menurut pasal 90 KUHP adalah :


• jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberiharapan akan sembuh
sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
• tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian;
• kehilangan salah satu panca indera;
• mendapat cacat berat;
• menderita sakit lumpuh;
• terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
• gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
PENUTUP

• Landasan Hukum dibuatnya VeR

“ Demikian Visum et Repertum ini saya buat dengan sesungguhnya


berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah jabatan dan
sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).”
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai