Anda di halaman 1dari 43

PRESENTASI KASUS

KASUS HIDUP
Pembimbing:
dr. Dewanto Yusuf P, M.Sc, Sp F.M
Rusyad Adi S. S. Sos., M. Hum
Disusun oleh:
Caesarizky Agriyandita Putra Nathaza Caroline Ipsan
Claudia Johanes Andrew
Fairin Zahrani Pricillia Christianingsih
Helen Limarda Cindy Christian
Patricia Catherine
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik
29 November - 25 Desember 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
KASUS
Ny.R, 28 tahun, dihajar oleh suaminya di rumah. Dia
langsung mengabari ibu kandungnya dan dibawa ke IGD
RS untuk dilakukan pemeriksaan. Data : TB : 160 cm, BB :
55 kg
KASUS
KASUS
IDENTITAS PENYIDIK
• Nama : Tn. Y
• Pangkat : Komisaris polisi
• Jabatan : Kepala Kepolisian Resort Jakarta Barat
• NRP : 99****
• Asal : Kepolisian Resort Jakarta Barat
• No. Surat : U/123/01/2021
• Tanggal : 6 Desember 2021
IDENTITAS KORBAN
• Nama : Ny. R
• Jenis Kelamin :P
• Umur : 28 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Taman S Parman, Jakarta
RIWAYAT SAAT INI
Pada hari Senin, 6 Desember 2021 pukul 13.00, korban
datang ke IGD RS ABC bersama dengan ibu kandungnya
dan polisi untuk meminta dilakukannya pemeriksaan
pada korban dikarenakan korban melapor kepada polisi
bahwa korban telah dihajar oleh suaminya di rumah.
Korban mengeluhkan adanya luka di daerah wajah, leher,
punggung atas kiri, dada, perut kiri dan lengan atas.
Identifikasi Kasus
Identifikasi Korban
Identifikasi

Primer Sekunder

Karakteristik Medis Non-Medis


Odontologi
Dermatogliphic

DNA ● Antropometri ● Properti


● BB : 55 Kg ● Dokumen
● Serologis
● TB : 160 Cm ● Ciri-ciri khusus
● Ciri-ciri khusus
Properti

Kaos polos lengan pendek Celana panjang berwarna Sandal jepit berwara
berwarna abu-abu putih berbahan denim merah tua berbahan karet
berbahan katun ukuran M ukuran M dengan merek ukuran 37 degan merek
merk H&M H&M Kappa
Dokumen

Dokumen identitas berupa e-KTP milik korban


Pemeriksaan Fisik
● Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
● GCS : E4V5M6 = 15 (kompos mentis)
● Tanda-Tanda Vital
○ Tekanan Darah : 120/80 mmHg
○ Nadi : 80 kali/menit
○ Suhu : 36.5 oC
○ Pernafasan : 18 kali/menit
● Antropometri
○ Tinggi Badan : 160 Cm
○ Berat Badan : 55 Kg
1. Terdapat luka pada dahi bagian kanan, dua
Deskripsi Luka sentimeter dari sumbu tengah tubuh dan tepat
diatas alis kanan, berjumlah satu, jenis luka
memar, tidak berbentuk dan berbatas tidak
tegas, bewarna kemerahan, kondisi bersih,
dasar kulit, ukuran panjang enam sentimeter
dan lebar lima sentimeter

2. Terdapat luka pada bawah bibir bagian kanan,


dua sentimeter dari sumbu tengah tubuh dan
satu sentimeter dari bibir bawah, berjumlah
satu, jenis luka memar, tidak berbentuk,
bewarna merah keunguan, kondisi bersih,
dasar kulit, ukuran panjang empat sentimeter
dan lebar tiga sentimeter
3. Terdapat luka pada bahu kanan, 10 cm dari
Deskripsi Luka garis pertengahan punggung, berjumlah satu,
jenis luka memar, tidak berbentuk dan
berbatas tidak tegas, bewarna kemerahan,
kondisi bersih, dasar kulit, ukuran panjang
lima sentimeter dan lebar lima sentimeter

4. Terdapat luka pada leher sisi kiri, enam


sentimeter dibawah telinga, berjumlah satu,
jenis luka memar, berbentung lingkaran
bewarna kemerahan, kondisi bersih, dasar
kulit, ukuran panjang dua sentimeter dan
lebar satu sentimeter
Deskripsi Luka
5 Deskripsi Luka

Terdapat sekumpulan luka lecet geser pada bagian dada,


tepat di sebelah kanan garis pertengahan dada dan lima
sentimeter dari leher, berbentuk garis, berwarna kemerahan,
arah luka dari atas ke bawah, kondisi luka bersih, dasar kulit,
dengan ukuran panjang tujuh sentimeter dan lebar tujuh
sentimeter
Deskripsi Luka 6. Deskripsi Luka
Terdapat luka pada perut kiri tepat tiga sentimeter dari
panggul kiri berjumlah dua, jenis luka memar, berentuk
oval berbatas tidak tegas, warna keunguan, dengan
ukuran luka pertama panjang tiga sentimeter dan lebar
empat koma lima sentimeter dan luka kedua panjang
satu sentimeter dan lebar satu sentimeter
Deskripsi Luka
7. Deskripsi Luka
Terdapat luka pada lengan atas kiri bagian luar tepat tiga
sentimeter dari siku kiri dan enam sentimeter dari
pundak kiri berjumlah satu, jenis luka memar berbentuk
susunan gigi manusia dengan batas tidak tegas berwarna
ungu kemerahan dengan ukuran panjang tiga koma
lima sentimeter dan lebar empat sentimeter
PATOLOGI FORENSIK
TRAUMA

Penyebab utama trauma dibagi menjadi :


● Trauma mekanik : cedera tumpul, tajam, tembakan senjat api
● Trauma fisik : suhu dan listrik
● Trauma kimiawi : asam dan basa
TRAUMA TUMPUL

Trauma tumpul adalah fidik pada anggota tubuh, yang disebabkan oleh
serangan fisik, tabrakan, dan luka. Terjadi berdasarkan sifat kekuatan
termasuk dampak pukulan, cedera traksi, torsi dan gaya miring atau geser
● Luka kemerahan
● Luka pembengkakan
● Luka memar
● Luka lecet
● Luka laserasi
Tingkat keparahan, luas, penampilan cedera trauma tumpul
tergantung pada :
● Jumlah kekuatan yang dihasilkan
● Waktu
● Lokasi yang terkena
● Luas permukaan tubuh dimana gaya diberikan
● Sifat senjata
LUKA MEMAR
● Memar adalah perubahan warna permukaan kulit yang disebabkan oleh kebocoran
darah ke jaringan di bawahnya dari pembuluh darah yang rusak.
○ Memar di jaringan yang lebih dalam (otot dan organ internal) → lebih sering
disebut kontusi
● Tingkat kerusakan pembuluh darah umumnya sebanding dengan kekuatan yang
diberikan
○ Kekutan makin >>> → PD yang rusak semakin >>> → kebocoran >>> → memar
makin besar
● Marginal haemorrhage → bila kekerasan menekan kulit agak lama, maka darah yang
semula terkumpul dapat terdorong ke samping → bercak menjadi di sekitar bagian
yang terkena kekerasan → jadi ada cetakan negatif dari penyebab
Memperkirakan usia memar :
• Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan
• Hari ke 2-3 : warna biru kehitaman
• Hari ke 4-6 : warna biru kehijauan-coklat
• >1 minggu - 4 minggu : menghilang/sembuh
LUKA LECET
● Luka lecet adalah jenis kekerasan benda tumpuk yang merusak lapisan
atas kulit ; tidak berdarah karena pembuluh darah berada di lapisan
dermis
● Kontak gesekan yang mengangkat sel keratinisasi dan sel dibawahnya akan
menyebabkan daerah tersebut pucat dan lembab karena eksudat jaringan
● 3 jenis luka lecet :
○ Lecet tekan
○ Lecet geser
○ Lecet regang
1. Lecet tekan :
• Makin coklat, luka makin keras perabaannya, makin lama dan kuat penekanannya
• Kadang sesuai dengan bentuk bendanya
• Eritem, vesikel tanda intravital
2. Lecet geser :
• Epidermis tergeser seperti ombak
• Arah pergeseran sesuai degnan arah pengumpulan epidermis
3. Lecet regang :
• Sebagian atau seluruh epitel hilang
• Luka akan tertutup oleh eksudat lalu luka mengering atau terbentuk krusta
• Terjadi reaksi radagn dengan adanya infiltrasi PMN
• Tidak meninggalkan jaringan parut/sikatriks
Perubahan warna pada luka :
• Hari ke 1 - 3 : coklat kemerahan
• Hari ke 4 - 6 : warnanya berubah menajdi suram/gelap
• Hari ke 7 - 14 : akan terbentuk epidermis baru
• Penyembuhan terjadi setelah beberapa minggu
MEDIKOETIKOLEGAL
Alat bukti yang sah

Berdasarkan KUHAP pasal 184 ayat (1), alat bukti yang sah:
● Keterangan saksi
● Keterangan ahli
● Surat
● Petunjuk
● Keterangan terdakwa
Proses dan Alur Pelayanan Medikolegal di RS
Visum et Repertum

Visum et repertum merupakan keterangan yang dibuat oleh dokter


atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati
ataupun diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan
keilmuannya di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Hertian S, Sampurna B, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Visum et Repertum

● Visum et repertum merupakan salah satu alat bukti sah


sebagaimana tertulis dalam pasal 184 KUHP.

● Visum et repertum berperan dalam proses pembuktian suatu


perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Hertian S, Sampurna B, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Visum et Repertum pada Kasus Perlukaan

● Tujuan pemeriksaan kedokteran forensik


Untuk mengetahui penyebab luka/sakit dan derajat parahnya luka atau
sakitnya tersebut

● Dokter harus membuat catatan medik atas semua hasil


pemeriksaan mediknya. Catatan medik yang tidak lengkap dapat
mengakibatkan hilangnya sebagian barang bukti di dalam bagian
Pemberitaan visum et repertum

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Hertian S, Sampurna B, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Visum et Repertum pada Kasus Perlukaan

● Korban dengan luka ringan datang ke dokter setelah melapor ke


penyidik/pejabat kepolisian, sehingga mereka datang dengan
membawa serta surat permintaan visum et repertum.
● Korban dengan luka sedang dan berat akan datang ke dokter atau
rumah sakit sebelum melapor ke penyelidik, sehingga SPV akan
datang terlambat.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Hertian S, Sampurna B, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Penganiayaan

Berdasarkan Yurisprudensi , yang dimaksud “penganiayaan” adalah


“Sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan ), rasa
sakit, atau luka pada orang lain”
Kualifikasi luka

Luka ringan / luka derajat I/ luka golongan C


● Luka derajat I adalah apabila luka tersebut tidak menimbulkan
penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan korban. Hukuman bagi
pelakunya menurut KUHP pasal 352 ayat 1.

Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B


● Luka derajat II adalah apabila luka tersebut menyebabkan penyakit
atau menghalangi pekerjaan korban untuk sementara waktu.
Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal 351 ayat 1.
Kualifikasi luka

Luka berat / luka derajat III / luka golongan A


● Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut
● Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian
● Kehilangan salah satu pancaindera
● Mendapat cacat berat
● Menderita sakit lumpuh
● Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
● Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Pasal 351 KUHP

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun


delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Pasal 352 KUHP

1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan
yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan
ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat
ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap
orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.


Pasal 353 KUHP

1. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana


penjara paling lama empat tahun

2. Jika perbuatan itu mengakibatka luka-luka berat, yang bersalah


dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun

3. Jika perbuatan itu mengkibatkan kematian yang bersalah diancam


dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
Pasal 354 KUHP

1. Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena


melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama
delapan tahun

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam


dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun
Pasal 355 KUHP

1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih


dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah


diancam dengan pidana penjara paling lams lima belas tahun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Imaging
- Rontgen kepala/CT scan
- USG Abdomen
ANALISIS KASUS
• berdasarkan pemeriksaan dan kronologi kejadian, dikatakan
kejadiannya merupakan kekerasan dalam rumah tangga. hal ini
memungkinkan karena suami korban yang melakukannya dan
ditemukan luka-luka akibat kekerasan tumpul
• Diperlukan investigasi luka untuk keperluan investigasi dan
penulisan VeR. Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk
membuktikan dugaan yang ada pada kasus ini
• Kemudian sesuai UU memenuhi pengobatan pasien dan hukum
yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai