Anda di halaman 1dari 3

1.

Isi dan indikasi :


- NaCL 0,9% > isi natrium dan klorida, indikasi :: menggantikan cairan tubuh yang
hilang, mempertahankan hidrasi
- Ringer Laktat > air, natrium laktat, NaCl, KCl, CaCl, 2H2O : mengembakikan
keseimbangan elektrolit pada pasien syok hipovolemik
- Dextrose 5% > glukosa, air : untuk meningkatkan kadar gula darah pada pasien
hipoglikemi, sebagai cairan mengganti nutrisi
- D5NS > dextrose monohidrat + normal saline : sebagai sumber kalori dan elektrolit,
bersifat alkalin.
-
2. Imunisasi kejar pada pasien : hepatitis B, polio, DPT, Hib, influenza, MMR, varicella,
tifoid.

Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B idealnya diberikan sedini mungkin (<12 jam) setelah lahir, lalu dianjurkan
pada jarak 4 minggu dari imunisasi pertama. Jarak imunisasi ke-3 dengan ke-2 minimal 2 bulan
dan terbaik setelah 5 bulan. Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi hepatitis B pada
masa bayi, ia bisa mendapat serial imunisasi kapan saja saat berkunjung. Hal ini dapat dilakukan
tanpa harus memeriksa kadar anti hepatitis B.

 
BCG

Imunisasi lain adalah imunisasi BCG. Indonesia saat ini merupakan negara ke-3 tertinggi di
dunia untuk penyakit TBC, setelah India dan Tiongkok. Imunisasi BCG terbaik diberikan pada
usia 2-3 bulan karena pada bayi usia <2 bulan sistem imun anak belum matang. Pemberian
imunisasi penyokong (booster) tidak dianjurkan.

DPT

Imunisasi DPT juga termasuk komitmen global dalam rangka eliminasi tetanus. Imunisasi DPT
diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar, dilanjutkan dengan imunisasi ulangan 1 kali (interval 1
tahun setelah DPT3). Pada usia 5 tahun, diberikan ulangan lagi (sebelum masuk sekolah) dan
pada usia 12 tahun berupa imunisasi Td. Pada wanita, imunisasi TT perlu diberikan 1 kali
sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah tetanus neonatorum
(tetanus pada bayi baru lahir).

Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, berapa  pun interval keterlambatannya, jangan
mengulang dari awal, tetapi lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Bila anak belum pernah
diimunisasi dasar pada usia <12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah
maupun intervalnya. Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, pemberian ke-5 paling
cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, pemberian ke-5
tidak diperlukan lagi.

Polio

Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau usia 2, 3, 4 bulan sesuai
program pemerintah), sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18
bulan dan 6-8 tahun. Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang
pemberiannya dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal,  tidak peduli berapa pun
interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.

Campak

Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis ulangan (second opportunity pada crash
program campak) pada usia 6-59 bulan serta saat SD kelas 1-6. Terkadang, terdapat program
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan sebagai penguatan (strengthening).
Program ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5 persen individu yang diperkirakan tidak
memberikan respon imunitas yang baik saat diimunisasi dahulu. Bagi anak yang terlambat/belum
mendapat imunisasi campak: bila saat itu anak berusia 9-12 bulan, berikan kapan pun saat
bertemu. Bila anak berusia >1 tahun, berikan MMR.
 

MMR

Vaksin MMR diberikan pada usia 15-18 bulan dengan minimal interval 6 bulan antara imunisasi
campak dengan MMR.  MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum atau sesudah penyuntikan
imunisasi lain. Apabila seorang anak telah mendapat imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan
diulang pada usia 6 tahun, imunisasi campak (monovalen) tambahan pada usia 6 tahun tidak
perlu lagi diberikan. Bila imunisasi ulangan (booster) belum diberikan setelah berusia 6 tahun,
berikan vaksin campak/MMR kapan saja saat bertemu. Pada prinsipnya, berikan imunisai
campak 2 kali atau MMR 2 kali.

  HiB
IMUNISASI HiB dapat berupa vaksin PRP-T (konjugasi) diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan,
dan diulang pada usia 18 bulan. Vaksin HiB juga dapat diberikan dalam bentuk vaksin
kombinasi. Apabila anak datang pada usia 1-5 tahun, HiB hanya diberikan 1 kali . Anak di atas
usia 5 tahun tidak perlu diberikan karena penyakit ini hanya menyerang anak dibawah usia 5
tahun. Saat ini, imunisasi HiB telah telah masuk program pemerintah, yaitu vaksin Pentabio
produksi Bio Farma, vaksin HiB diberikan bersama DPT, Hepatitis B.

Varisela

Vaksin varisela (cacar air) diberikan pada usia >1 tahun, sebanyak 1 kali. Untuk anak berusia
>13 tahun atau pada dewasa, diberikan 2 kali dengan interval 4-8 minggu. Apabila terlambat,
berikan kapan pun saat pasien datang, karena imunisasi ini bisa diberikan sampai dewasa.

Hepatitis A & Tifoid

Imunisasi hepatitis A dan tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A
diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 6-12 bulan. Imunisasi tifoid diberikan pada usia lebih
dari 2 tahun, dengan ulangan setiap 3 tahun. Vaksin tifoid merupakan vaksin polisakarida
sehingga di atas usia 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai