Anda di halaman 1dari 27

Visum et Repertum

Kasus Penganiayaan

Pembimbing:
dr. Andriani Poernomo, Sp.FM

disusun oleh:
Ikhsan Pratama A - 1920221095
Basra Ahmad Amru - 1920221167
Nurdiza Bilqis - 1920221122

Kepaniteraan Klinik Departemen Forensik dan Medikolegal


Pembelajaran Jarak Jauh
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta
2020
1
Susunan Visum et Repertum
Definisi

Visum et Repertum

Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang berwenang


mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun mati
atau bagian/diduga bagian tubuh manusia berdasarkan keilmuan dan di
bawah sumpah untuk kepentingan peradilan.
Susunan

PEMBUKAAN

PENDAHULUAN

PEMBERITAAN

KESIMPULAN

PENUTUP
PEMBUKAAN

Morbi dignissim nisl in diam sagittis, id dapibus nulla pretium. Sed vitae quam metus.

Pro Justitia
Dicantumkan di kiri atas
Sebagai pengganti materai.
PENDAHULUAN

Morbi dignissim nisl in diam sagittis, id dapibus nulla pretium. Sed vitae quam metus.

Dokter pemeriksa.
Pemohon VeR, nomor dan tanggal surat permohonan.
Waktu, tempat dan tanggal dilakukannya pemeriksaan.
Identitas pasien/korban yang diperiksa.
PEMBERITAAN

Berisi hasil pemeriksaan yang objektif


Pemeriksaan dilakukan dengan standar pemeriksaan kedokteran.
Deskripsi luka secara sistematis (lokasi, koordinat, jenis luka, karakteristik serta
ukurannya)
Pemeriksaan penunjang
Tindakan medis

“What you write, what you see”


PEMBERITAAN
KESIMPULAN

• Memuat pendapat dari hasil pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara


ilmiah.
• Memberikan jawaban atas tujuan permintaan VeR.
• Pada kasus hidup, disimpulkan jenis kekerasan, tanda persetubuhan dan derajat luka.
• Pada kasus pemeriksaan luar jenazah disimpulkan jenis kekerasan, temuan lainnya,
perkiraan saat kematian.
• Derajat luka ditentukan dengan mempertimbangkan sejauh mana kekerasan yang
ditemukan berdampak pada kondisi kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran, dikaitkan
dengan keperluan penyidik dalam hal penerapan pasal.
PENUTUP

Landasan Hukum dibuatnya VeR

“ Demikian Visum et Repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan
saya dan dengan mengingat sumpah jabatan dan sesuai dengan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP).”
2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

PENGANIAYAAN

Penganiayaan yaitu perilaku yang disengaja yang menyebabkan perasaan


tidak enak (penderitaan), rasa sakit, atau luka.
Jenis dan Aspek hukum yang terkait
Penganiayaan Biasa (Pasal 351 KUHP)
1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Penganiayaan Ringan (Pasal 352 KUHP)


Penganiayaan yang tidak termasuk dalam:
1. Penganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 353 KUHP.
2. Penganiayaan terhadap orang yang mempunyai kualifikasi tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 356 KUHP yaitu penganiayaan
terhadap:
• Ibu atau bapaknya yang sah, istri atau anaknya.
• Pegawai negeri yang sedang atau karena menjalankan tugasnya yang sah.
• Nyawa atau kesehatan yaitu memasukkan bahan berbahaya bagi nyawa atau kesehatan atau dimakan atau diminum.
• Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.
Jenis dan Aspek hukum yang terkait
Penganiayaan Berencana (Pasal 353 KUHP)
1. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan dengan pidana paling lama tujuh tahun.
3. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Penganiayaan Berat (Pasal 354 KUHP)


1. Barangsiapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama
delapan tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun.
Yang dimaksud penganiayaan berat pasal 90 KUHP:
• Tak dapat diharapkan sembuh • Cacat berat
• Mangancam nyawa • Kelumpuhan
• Halangan bekerja permanan • Tak dapat berpikir 4 minggu atau lebih
• Kehilangan salah satu indera • Gugurnya kandungan
Jenis dan Aspek hukum yang terkait
Penganiayaan Berat Berencana (Pasal 355 KUHP)
1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Penganiayaan terhadap Orang Berkualitas Tertentu (Pasal 356 KUHP)


“Pidana yang ditentukan dalam Pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga.”

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya, istrinya atau anaknya menurut undang-undang.
2. Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan tugasnya yang sah.
3. Jika kejahatan dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum
Definisi

Luka

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan
listrik atau gigitan hewan.
KLASIFIKASI
PENYEBAB
Cedera Mekanik atau fisik
1

Cedera termal
2
• Paparan panas
• Paparan dingin

Cedera Kimia
3
• Iritasi
• korosi
Luka Sayat

sayatan adalah luka potong bersih melalui jaringan (biasanya kulit dan jaringan subkutan termasuk pembuluh
darah), yang lebih panjang daripada dalam, dan disebabkan oleh benda tajam. Luka ini dihasilkan oleh
tekanan dan gesekan terhadap jaringan dengan benda yang memiliki ujung tajam atau titik, seperti pisau,
cutter, silet atau pisau bedah.

Karakteristik

Keadalaman
Tepi Lebar Panjang Bentuk
dan arah
• licin, jelas, eversi Lebar lebih besar dari tepi Panjangnya lebih Biasanya
• head of the wound:
• tepi tidak ada senjata yang menyebabkannya besar dari lebar berbentuk seperti
biasanya lebih dalam
lecet/lebam karena pencabutan dan dalamnya gelendong, karena
(awal tusukan)
jaringan terbagi. retrakasi tepi di
• tailing of the wound:
tengah
lebih dangkal
Luka Sayat

Penanggalan luka sayat


Luka tusuk
2. Luka perforasi : Senjata setelah masuk
ke salah satu sisi tubuh akan keluar
melalui sisi lainnya, menghasilkan dua
Luka tusuk dihasilkan dari penetrasi
luka:
objek panjang dan sempit yang
ujungnya runcing (terkadang tumpul)
ke dalam tubuh, yang lebih dalam dari Tipe
panjang dan lebar benda tersebut. • Luka masuk: Melalui mana senjata
Tipe memasuki tubuh. Ini lebih besar dan
dengan tepi inversi.
1. Luka penetrasi: Senjata masuk
ke dalam rongga tubuh hanya • Luka keluar: Melalui mana ujung
menghasilkan satu luka, yaitu luka senjata keluar dari tubuh. Biasanya
masuk. lebih kecil dengan tepi eversi.
Luka tusuk
Karakteristik

01 02 03 04 05

Tepi Panjang Luas Kedalaman Arah

• Tepi luka biasanya licin Panjangnya sedikit lebih besar dari Kedalaman sesuai dengan Arah luka tusuk dapat
• tidak ada abrasi atau lebih kecil dari lebar ketebalan bilah panjang bilah dijelaskan
memar senjata karena senjata yg memasuki sebagai 'vertikal',
• teratur, tajam, dan peregangan kulit. tubuh, ketika keseluruhan 'horizontal' atau
tergambar dengan baik.. panjang senjata memasuki ‘oblique’, dengan
tubuh, tetapi tidak pengukuran sudut.
terdapat luka keluar.
Luka tusuk
Karakteristik
Bentuk

Luka berbentuk celah


atau menganga
tergantung pada mereka
lokasi dan orientasi
mereka, berkaitan
dengan garis Langer
Luka pertahanan

Luka pertahanan adalah luka ekstremitas hasil dari reaksi langsung dan
naluriah korban untuk menangkal serangan

CEDERA PERTAHANAN AKTIF CEDERA PERTAHANAN PASIF


TERLIHAT KETIKA KORBAN MENCOBA UNTUK TERLIHAT SAAT KORBAN MENGANGKAT
MEREBUT SENJATA TERSEBUT, DAN LUKA YANG TANGAN ATAU LENGAN UNTUK
DIDERITA KORBAN SAAT MENGGENGGAM PERLINDUNGAN
SENJATA TERSEBUT
3
Laporan Kasus
Visum et Repertum
Kasus

Seorang laki-laki mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh teman kerjanya yang melakukan p
enusukan dengan pisau dapur. Korban dibawa oleh Penyidik dengan SPV untuk dibuatkan hasil VE
R nya. Kondisi korban terdapat perdarahan aktif, Tensi 70/40 , nadi palpasi.
Deskripsi
Luka
1. Pada dada bawah sisi kanan terdapat, lima s
entimeter garis pertengahan depan, dua belas
sentimeter di bawah puting susu, terdapat luka
terbuka tepi rata, kedua sudut lancip, dasar tul
ang iga, bila dirapatkan membentuk garis sepa
njang delapan sentimeter.

2. Pada punggung tangan kiri terdapat luka ter


buka tepi rata, kedua sudut lancip dasar jaring
an otot, bila dirapatkan membentuk garis sepa
njang lima belas sentimeter

Anda mungkin juga menyukai