Anda di halaman 1dari 6

Modul 1.

6
Seorang pria 48 tahun dibawa ke PUSKESMAS diantaar oleh polisi. Ia
ditemukan tewas pagi ini sekitar pukul 7 pagi disekitar daerah dimana sehari
sebelumnya polisi melakukan penggerebekan perjudian ilegal. Beberapa
bunyi tembakan terdengar saat itu, namun tidak ada seorang punyang
dilaporkan tertembak.
Mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan

patomekanisme

luka

trauma

menggunakan

pengetahuannya tentang histologi, anatomi dan fisiologi tubuh manusia


2. Mendeskripsikan karakteristik luka
3. Menjelaskan karakteristik kemungkinan agen penyebab luka
4.

Menjelaskan keparahan / derajat luka sesuai dengan hukum yang


berlaku

5. Menetapkan penyebab kematian paling mungkin (COD) menggunakan


pendekatan Proximus Mortis (PMA) pada kejadian dimana kematian
merupakan konsekuensi dari luka / trauma.

1.

Mekanisme Luka Tembak


Pada luka tembak terjadi efek perlambatan yang disebabkan pada

trauma mekanik seperti pukulan, tusukan, atau tendangan, hal ini terjadi
akibat adanya transfer energi dari luar menuju jaringan. Kerusakan yang
terjadi pada jaringan tergantung pada absorpsi energi kinetiknya, yang juga
akan menghamburkan panas, suara serta gangguan mekanik yang lainya 1,2.
Energi kinetik ini akan mengakibatkan daya dorong peluru ke suatu jaringan
sehingga terjadi laserasi, kerusakan sekunder terjadi bila terdapat ruptur
pembuluh darah atau struktur lainnya dan terjadi luka yang sedikit lebih besar
dari diameter peluru.

Jika kecepatan melebihi kecepatan udara, lintasan dari peluru yang


menembus jaringan akan terjadi gelombang tekanan yang mengkompresi jika
terjadi pada jaringan seperti otak, hati ataupun otot akan mengakibatkan
kerusakan dengan adanya zona-zona disekitar luka 2. Dengan adanya lesatan
peluru dengan kecepatan tinggi akan membentuk rongga disebabkan
gerakan sentrifugal pada peluru sampai keluar dari jaringan dan diameter
rongga ini lebih besar dari diameter peluru, dan rongga ini akan mengecil
sesaat setelah peluru berhenti, dengan ukuran luka tetap sama. Organ
dengan konsistensi yang padat tingkat kerusakan lebih tinggi daripada organ
berongga. Efek luka juga berhubungan dengan gaya gravitasi. Pada
pemeriksaan harus dipikirkan adanya kerusakan sekunder seperti infark atau
infeksi.2,3

Mekanisme luka tembak


HISTOLOGI
Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis, dan subkutis. Jika dilihat dari
elastisitasnya, epidermis kurang elastis bila dibandingkan dengan dermis.
Bila sebutir peluru menembus peluru, maka cacat pada epidermis lebih luas
dari pada dermis. Diameter luka pada epidermis kurang lebih sama dengan
diameter anak peluru, sedangkan diameter luka pada dermis lebih kecil.
Keadaan tersebut dikenal dengan kelim lecet ( contusio ring ) 1.

2.

Deskripsi Luka Tembak

Pada skenario didapatkan :


Karakteristik Luka.
Deskripsi luka :

Jumlah : 1

Jenis luka

: luka terbuka

Bentuk luka

: celah

Lokasi luka

:-

Ukuran luka

: P = 3.5 cm

L = 0.9 cm
D=

Sifat Luka :

Garis luka

: reguler / rata

Garis dalam luka

: tampak kelim lecet

Garis luar luka

: tampak

3. Agen penyebab luka


Berdasarkan gambar pada skenario agen yang menyebabkan luka
adalah benda tersebut berbentuk bulat dengan permukaan yang halus.
Diameter agen penyebab luka yaitu < 0,9 cm.
4.

Derajat Keparahan7

Berdasarkan kasus ini, derajat keparahan yang di derita sesuai dengan


Bab XII KUHP Menyebabkan Mati atau Luka-Luka karena Kealpaan.
Pasal 359
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain
mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 360
(1) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang
lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
(2) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebahkan orang
lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timhul penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana
kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu
lima ratus rupiah.
Pasal 361
Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan
suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditamhah dengan sepertiga dan
yang bersalah dapat dicahut haknya untuk menjalankan pencarian dalam
mana dilakukan kejahatan dan hakim dapat memerintahkan supaya
putusannya diumumkan.
5.

Pendekatan COD
A1. Perdarahan

A2. Kerusakan jaringan


A3. Trauma / luka mekanik
B:-

Anda mungkin juga menyukai