Seorang wanita 58 tahun dibawa ke puskesmas dan diantar oleh polisi. Dia ditemukan tidak
sadarkan diri di taman dengan luka pada kepala bagian depan. Tidak ada fraktur dtemukan
pada tengkorak kepala, dan tidak ada luka di bagian tubuh yang lain. Barang pribadinya
masih ditempat.
PERTANYAAN
1. Patomekanisme
s
Patomekanisme berdasarkan kasus diatas adalah terdapat benturan benda tumpul yang
mengenai permukaan kulit. Kulit memiliki elastisitas yang berbeda-beda sesuai
lokasinya di tubuh. Elastisitas kulit mengikuti struktur apa yang ada di dasarnya.
Dibandingkan dengan tulang yang memiliki densitas tinggi, kulit memiliki densitas
yang lebih rendah. Sehingga jika mendapat gaya dari benda tumpul, akan
memperlihatkan sifat yang berbeda. Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas
elastisitas kulit, maka tidak akan terjadi luka robek. Pada kulit yang dasarnya
memiliki densitas lebih tinggi, misalnya tulang tengkorak, maka gaya benda tumpul
akan ditahan oleh elastisitas kulit dan tulang tengkorak. Jika pada trauma tumpul yang
memiliki gaya yang besar, maka tulang tengkorak akan memberi tahanan dengan
konsekuensi jaringan dengan densitas yang lebih rendah akan rusak, dalam hal ini
adalah kulit. Kerusakan yang terjadi sesuai dengan seberapa besar gaya yang
diberikan, tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan fraktur pada tulang
tengkorak. Lapisan kulit pada luka robek akibat benda tumpul akan menyebabkan
kerusakan di lseluruh lapisan kulit. Secara histologi, pada lapisan kulit dermis sudah
terdapat plexus yang jika terjadi kerusakan akan pecah dan menimbulkan perdarahan.
Perdarahan yang terjadi sesuai dengan berapa luas kulit yang terkena dengan
permukaan benda tumpul dan seberapa besar gaya yng ditimbulkan. Umumnya, luka
robek akibat benda tumpul merusak seluruh lapisan kulit tapi tidak menutup
kemungkinan bisa merusak lebih dalam sehingga perdarahan yang mugkin terjadi bisa
lebih banyak.
4. Laserasi atau luka robek merupakan luka akibat benda tumpul dimana seluruh lapisan
kulit terpenetrasi. Sebagian besar kasus luka robek terjadi pada kulit dengan tulang
pada bagian bawahnya. Proses terjadinya laserasi yaitu gesekan dan tarikan yang
berlebihan sehingga akan menyebabkan daerah disekitar luka akan membentuk
memar dan bisa didapatkan jembatan jaringan didalamnya.
Derajat luka yang berdasarkan hukum harus disesuaikan dengan salah satu dari ketiga
jenis tindak pidana (yaitu tindak pidana ke-4, yaitu penganiayaan yang
mengakibatkan kematian, dibahas secara terpisah), yaitu :
1. Penganiayaan ringan
2. Penganiayaan
3. Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat
Satu hal penting yang harus diingatkan dalam menentukan ada tidaknya luka
akibat kekerasan adalah adanya kenyataan bahwa tidak selamanya kekerasan itu akan
meninggalkan bekas atau luka. Kenyataan tersebut antara lain disebabkan adanya
faktor yang menentukan terbentuknya luka akibat kekerasan suatu benda, yaitu luas
permukaan benda yang bersentuhan dengan tubuh. Bila luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan tubuh itu cukup besar, yang berarti kekuatan untuk dapat merusak
atau menimbulkan luka lebih kecil bila dibandingkan dengan benda yang mempunyai
luas permukaan yang mengenai tubuh lebih kecil.
1. Idries, Am. Pedoman ilmu Kedokteran Forensik, Tangerang; Bina Rupa Aksara, 2013
3. ATLAS SOBOTTA
4. ATLAS NETTER