Pembimbing:
dr. Toni A. Setiono, SpB
leh:
1
BAB +
P*N-AHULUAN
penyembuhan luka juga dapat terhambat akibat banyak faktor, baik yang
bersifat lokal maupun sistemik Monacoand Lawrence, 2##$%.
Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian peristiwa
yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis, dermis
dan subkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada
epidermis dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa
peristiwa itu terjadi pada saat yang bersamaan. Proses yang kemudian terjadi
pada jaringan yang rusak ini ialah penyembuhan luka yang dibagi dalam tiga
fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodelling jaringan yang
bertujuan untuk menggabungkan bagian luka dan mengembalikan fungsinya.
&utrisi merupakan salah satu faktor eksternal yang mempercepat
penyembuhan luka. Suplemenatsi nutrisi tertentu dapat mempercepat proses
penyembuhan luka bila diberikan sesuai fase penyembuhan lukanya.
2
BAB ++
T+N1AUAN PUSTA)A
A. Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka
adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain. (etika luka timbul, beberapa efek akan muncul )
1. *ilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. +espon stres simpatis
$. Perdarahan dan pembekuan darah
. (ontaminasi bakteri
5. (ematian sel
Luka memiliki beberapa karakter mekanik di antaranya)
1. Luka memiliki kekuatan yang kecil pada 2$ minggu pertama
b. Luka kronis, yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
$
2. 2erdasarkan proses terjadinya
b. Luka memar Contusion Wound %, terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan dan bengkak.
a. Luka bersih Clean Wounds%, yaitu luka tak terinfeksi, dimana tidak
terjadi proses peradangan inflamasi% dan infeksi, dan kulit disekitar
luka tampak bersih. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang
tertutup. (emungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1/ 6 5/.
(. Penutupan luka
Tujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk mengembalikan integritas
kulit sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan
fungsi Monaco and Lawrence, 2##$%. Proses penutupan pada luka terbagi
menjadi $ kategori, tergantung pada tipe jaringan yang terlibat dan keadaan
serta perlakuan pada luka 5a7id, 2##%.
1. Penutupan luka primer 8ntensi Primer%
Penyembuhan primer atau sanatio per primam intentionem terjadi bila
luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Luka
dibuat secara aseptik dengan kerusakan jaringan minimum, dan dilakukan
penutupan dengan baik seperti dengan penjahitan. (etika luka sembuh
melalui instensi pertama, jaringan granulasi tidak tampak dan
pembentukan jaringan parut minimal. Parutan yang terjadi biasanya lebih
halus dan kecil 5a7id, 2##%.
5
jaringan epitel. Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder atau
sanatio per secundam intentionem. 9ara ini biasanya memakan waktu
cukup lama dan meninggalkan parut yang kurang baik, terutama jika
Selain itu, jika luka baik yang belum dijahit, atau jahitan terlepas dan
kemudian dijahit kembali, dua permukaan granulasi yang berlawanan akan
tersambungkan. *al ini mengakibatkan jaringan parut yang lebih dalam
dan luas dibandingkan dengan penyembuhan primer 5iegelmann
and
E7ans, 2##%.
0
/ambar $. Macammacam proses penutupan luka
<ase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons 7askuler dan
seluler yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya
adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda
menutup pembuluh darah. Periode ini hanya berlangsung 51# menit, dan
setelah itu akan terjadi 7asodilatasi kapiler karena stimulasi saraf sensoris
local sensoris nerve ending%, local reflex action, dan adanya substansi
7asodilator ) histamin, serotonin dan sitokin.
*istamin selain menyebabkan 7asodilatasi juga mengakibatkan
meningkatnya permeabilitas 7ena, sehingga cairan plasma darah keluar
dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka. Secara klinis terjadi
edema jaringan dan keadaan lokal lingkungan tersebut asidosis. Eksudasi
:
eritema, hangat pada kulit, edema, dan rasa sakit yang berlangsung sampai
inflamasi sampai kirakira akhir minggu ketiga. <ibroblast berasal dari sel
mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan mukopolisakarida,
asam aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen serat
>
proliferasi% serta mengeluarkan beberapa substansi kolagen, elastin, asam
hyaluronat, fibronectin dan proteoglikans% yang berperan
1
kolagen oleh fibroblast, pembentukan lapisan dermis ini akan
disempurnakan kualitasnya dengan mengatur keseimbangan jaringan
granulasi dan dermis. @ntuk membantu jaringan baru tersebut menutup
luka, fibroblas akan merubah strukturnya menjadi myofibroblast yang
mempunyai kapasitas melakukan kontraksi pada jaringan. <ungsi
kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan defek luas dibandingkan
$. <ase +emodelling
<ase ini dimulai pada minggu ke$ setelah perlukaan dan berakhir
sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase remodelling adalah
menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan berkualitas. <ibroblast sudah mulai
meninggalkan jaringan grunalasi, warna kemerahan dari jaringan mulai
berkurang karena pembuluh mulai regresi, dan serat fibrin dari kolagen
bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. (ekuatan dari
jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke1# setelah
perlukaan. Sintesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan
dilanjutkan pada fase remodelling. Selain pembentukan kolagen, juga akan
terjadi pemecahan kolagen oleh en=im kolagenase. (olagen
muda
1
menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat, dengan struktur yang
1
/ambar 3. Tahapan penyembuhan luka. Pada indi7idu sehat, penyembuhan
berlangsung secara berurutan melalui tiga fase yang saling tumpang tindih)
1% fase inflamasi, 2% fase proliferatif, dan $% fase remodelling. Stress
1
2. Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka
a. <aktor lokal)
1. 2esar;lebar luka
Luka lebar atau besar biasanya sembuh lebih lambat dari luka kecil
2. Lokalisasi luka
Lukaluka yang terdapat di daerah dengan 7askularisasi baik kepala dan wajah
% sembuh lebih cepat daripada luka yang berada di daerah dengan
1
3. Peran Nutrisi pada Penyembuhan Luka
&utrisi berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Tanpa nutrisi
yang adekuat proses penyembuhan luka bisa memanjang. Pada proses
penyembuhan luka dimana terjadi penggantian jaringan yang rusak dengan
jaringan baru akan meningkatkan kebutuhan energy dan beberapa komponen
nutrient tertentu. Saat terdapat luka di tubuh, maka tubuh akan mesekresikan
stress hormones” sehingga metabolisme tubuh meningkat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi di tempat yang luka. (eadaan ini disebut keadaan katabolic
dimana terjadi peningkatan laju metabolism, pengurangan jumlah total cairan
tubuh, dan peningkatan sintesis kolagen dan turn o7er sel.
Sumber energi utama bagi tubuh manusia adalah karbohidrat dan lemak.
pada konteks penyembuhan luka, energy terutama dibutuhkan untuk sintesis
kolagen. 4umlah energy yang dibutuhkan tergantung ukuran dan kompleksitas
luka. @ntuk pasien dengan luka, dibutuhkan energy kira 6 kira $# 6 $5 kkal;kg.
kebutuhan energy sangat tergantung jenis kelamin, usia, akti7itas, dan status
klinis.
1. (arbohidrat
(arbohidrat adalah sumber utama kalori dalam tubuh. (eberadaannya
mencegah nutrient lain diubah menjadi kalori sehingga bisa digunakan untuk
keperluan yang lain. 2elum dapat dijelaskan bagaimana karbhidrat dapat
mempengaruhi penyembuhan luka, namun peningkatan asupan karbohdrat
1
$. Protein
Protein penting diperlukan untuk perbaikan jaringan tubuh yang
rusak. (adar protein yang berkurang menyebabkan penurunan
sintesis kolagen, memperlambat penyembuhan luka. (ebutuhan
protein harus dihitung berdasarkan kebutuhan protein dasar seseorang.
Pemenuhan kebutuhan protein harus sejalan dengan pemenuhan kebutuhan
energy. (arena bila kebutuhan energy tidak terpenuhi, maka protein yang ada
did lam tubuh akan diubah menjadi energy. Sehingga fungi protein untuk
perbaikan
protein bisa didapat dari daging, susu, telur, ikan, hati, kacang kacangan,
kedelai, dan gandum.
a. LArginin
Larginin adalah asam amino yang dapat mempercepat beberapa
jalur penyembuhan luka. Efek Larginin pada penyembuhan
luka diantaranya meningkatkan metabolism protein dan kolagen
sehingga
terjadi peningkatan kekuatan luka. Larginin juga menstimulasi jalur nitrit
oGide yang berperan dalam mendeposisi kolagen. Selain itu,
Larginin meningkatkan sistem imun dan meningkatkan sekresi hormn
pertumbuhan.
Suplementasi Larginin > gr;hr terukti meningkatkan penyembuhan
luka. Asupan rata 6 rata perhari adalah gr;hr. suplementasi arginin bisa
menyebabkan diare. Efek samping ini dapat dikurangi dengan pemberian
secara tapering up.
b. Glutamin
Glutamine digunakan sel inflamasi sebagai sumber energy pada
fase proliferasi. <ibroblast menggunkan glutamine untuk tujuan yang
sama. Glutamine sebenarnya adalah asam amino non esensial. &amun,
dalam beberapa keadaan ia bisa menjadi esensial karena dibutuhkan dalam
. Ditamin
a. Ditamin A
Ditamin A dibutuhkan untuk pertumbuhan epitel dan
tulang, diferensiasi seluler, dan sistem imun. Sebagai tambahan
dalam memfasilitasi penyembuhan luka, Erlich dan *unt
memperlihatkan bahwa 7itamin A membalikkan efek inhibisi
1
penyembuhan luka dari kortikosteroid. Ditamin A juga mengoreksi
depresi imun post operasi pada sepsis. Le7enson et al menjelaskan
peran 7itamin A dalam mempercepat fase inflamasi. 5alam fase
ini, 7itamin A meningkatkan jumlah makrofag pada lokasi jejas,
memodulasi akti7itas kolagen, meningkatkan diferensiasi sel epitel,
dan stimulasi respon imun.
5ari studi yang dilakukan pada hewan, suplementasi
7itamin A terbukti meningkatkan ikatan silang kolagen dan
memperkuat ikatan luka. Ditamin A dapat diperoleh dari keju,
telur, sayuran hijau, dan buah 6 buahan. 5osis 7itamin A yang
b. Ditamin 9
Asam askorbat adalah kofaktor penting dalam sintesis
kolagen, proteoglikan, dan komponen matriks ekstraseluler
lainnya. 5efisiensi asam askorbat dapat menyebabkan serat
kolagen yang abnormal dan perubahan matriks intraseluler yang
1
direkomendasikan karena akan terjadi kejenuhan asam askorbat
pada jaringan. Ditamin 9 ditemukan pada buah dan sayuran.
c. Ditamin E
Ditamin E berfungsi sebagai antioksidan lipofilik dan
mencegah peroksidasi lemak, sehingga membrane sel lebih stabil.
Efek antioksidan dari 7itamin E termasuk stabilisasi membrane
lisosomal. stabilisasi membrane lisosmal menyebabkan proses
degenerasi sel dapat diperlambat.
5. Mineral
a. Hink
(ira 6 kira ada $## en=im yang membutuhkan =ink untuk
akti7itasnya. Hink adalah mineral yang esensial untuk sintesis
5&A, pembelahan sel, dan sintesis protein. Semua proses ini
1
b. 2esi
2esi adalah nutrient yang terlibat dalam pemnyampaian
oksigen ke lokasi jejas, itulah mengapa defisiensi besi dapat
memperlambat proses penyembuhan. Hink dan besi berkompetisi
dalam penyerapan di sistem gastrointestinal. 8tulah yang mendasari
suplementasi besi dan =ink tidak diberikan dalam waktu
0. &utrient lain
a. Glukosamin
Asam hyaluronat adalah salah satu glukosaminoglikan
yang termasuk komponen matriks ekstraseluler penting yang
disekresi selama perbaikan jaringan. Produksi asam hyaluronat
oleh fibroblast selama fase proliferasi menstimulasi migrasi dan
mitsis fibroblast dan sel epitel. Glukosamin tampil sebagai subtrat
terbatas untuk sintesis asam hialuronat. Sampai saat ini penelitian
tentang kegunaan glukosamin dalam penyembuhan luka masih
terbatas. Meskipun begitu, suplementasi glukosamin dalam
b. 2romelain
2romelain adalah nama umum untuk keluarga en=im
proteolitik yang berasal dari Ananas comosus, tumbuhan semacam
nanas. Penelitian membuktikan bahwa suplementasi brmelain
dapat menurunkan edema, memar, nyeri, dan mempercepat waktu
2
penyembuhan luka pasca trauma. 2iasanya diberikan suplementasi
tablet bromelain ># mg;hari.
2
BAB +++
)*S+MPULAN
protein diipakai sebagai sumber energy, makan jumlah protein yang dipakai untuk
perbaikan jaringan yang rusak juga berkurang sehingga akan memperlambat
proses penyembuhan.
2
-AFTA PUSTA)A
5udley *A<, Eckersley 4+T, et al. 2###. Pedoman Tindaan Medi dan Bedah.
4akarta ) EG9
5a7id L5. 2##. $thicon% Wound Closure Manual. Minnesota) Ethicon inc. pp) 0
:.
*arding, (G3 Morris, G ( patel. 2##2. Science, medicine, and the future *ealing
Mac(ay 5 and Miller AL. 2##$. &utritional support for wound healing. Alt med
rev* :%) $0#1.
2
Mangram A4, *oran T9, et al . 1>>>.Guideline for prevention of surgical site
infection. 8nfect 9ontrol *osp Epidemiol 1>>>32#)2:#.
www.medscape.com;7ie4ar ticle;1$>$K diakses 1 Mei 2#11%