Anda di halaman 1dari 58

Traumatologi: Kekerasan Tajam

Vania Sufi 1940312132


Dian Hasanah 1840312748
Rifky Ramadhan 1840312782
Fetriza Helfia Sari 1840312774
Ihsanul Muslim 1610313008

Preseptor: dr. Noverika Windasari, SpFM


Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang

Trauma dijelaskan sebagai luka pada tubuh yang disebabkan oleh


kekerasan fisik, mekanik atau kimiawi, yang dapat menyebabkan luka atau
kemungkinan komplikasi.
Jenis Kekerasan

Fisik Mekanik Kimia

Trauma Tumpul Trauma Tajam


Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh
oleh benda-benda tajam.

Trauma tajam dikenal dalam tiga bentuk pula yaitu


● luka iris atau luka sayat (vulnus scissum)
● luka tusuk (vulnus punctum)
● luka bacok (vulnus caesum)

Kekerasan tajam menyumbang 1,7% dari semua kasus bunuh diri dan menyumbang
12,1% dari semua pembunuhan
Tujuan Penulisan Metode Penulisan Manfaat Penulisan

Penulisan bertujuan Metode yang Penulisan ini


untuk mengetahui dipakai dalam diharapkan dapat
kejadian kasus penulisan ini adalah memberikan
kekerassan tajam tinjauan pengetahuan dan
kepustakaan yang pemahaman bagi
merujuk pada penulis dan
berbagai literatur. pembaca.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Definisi

Traumatologi ->kata trauma dan logos.

Trauma = kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup, Logos =


ilmu.

Traumatologi = cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang


trauma atau perlukaan

Trauma tajam = suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada


permukaan tubuh oleh benda-benda tajam.
Epidemiologi

Center for Disease Control di Amerika Serikat

• Di 16 negara tahun 2006 ,


Kekerasan tajam menyumbang
1,7% dari semua kasus bunuh diri
dan 12,1% dari semua
pembunuhan
Riskesdas tahun 2013

Penyebab cedera karena


benda tajam / tumpul
(7,3%)
Klasifikasi Kekerasan Tajam

Luka Iris/Sayat

● Dihasilkan jika bilah tajam mengenai kulit korban dengan arah


gaya yang sejajar dengan kulit.
● Benda yang umunya berkaitan dengan luka ini adalah pisau,
pedang, bilah kaca pecah, dan cutter
Luka Tusuk

• Dihasilkan jika bilah tajam mengenai kulit

korban dengan arah gaya yang tegak lurus

dengan kulit.

• Benda yang umunya berkaitan dengan

luka ini adalah pisau, obeng, gunting, dan

panah
Luka Bacok

• Kombinasi kekerasan tajam dan tumpul yang bisa

dihasilkan dari benda yang relatif tajam seperti kapak atau

sabit.

• Benda seperti ini umumnya berat dan digerakkan dengan

kecepatan angular yang tinggi.

• Luka ini juga dapat menimbulkan fraktur tulang di area

luka.
Ciri luka

Luka iris

Luka ini umumnya terlihat panjang dan

dangkal. Sudut luka pada kekerasan ini

umumnya lancip.
Luka Tusuk

Luka ini umumnya dalam dan tidak panjang.

Panjang luka bergantung pada lebar dari

senjata yang digunakan. Dalam luka tidak

selalu bergantung pada panjang senjata.

Sudut luka bergantung dari senjata yang

digunakan.
Luka Bacok

Luka ini umumnya dalam. Kedalaman dan

sudut bergantung dari jenis senjata yang

digunakan. Pinggiran luka bisa terlihat

tidak rapi.
Pemeriksaan luar

• Dilakukan untuk visum

• Mengambil foto keadaan awal korban yang terluka atau mati akibat

kekerasan tajam, seperti adanya noda darah pada baju atau luka yang

masih mengeluarkan darah

• Pakaian korban kemudian dibuka dan diperiksa. Pemeriksaan ronsen

dilakukan pada area yang memiliki luka kekerasan tajam untuk

menentukan apakah masih ada senjata yang tertinggal dalam luka atau

dalamnya luka
Pemeriksaan Luar

• Dokumentasi luka secara rinci dilakukan, dimulai dari bentuk luka,


sudut luka, pinggiran luka, dan sudut luka.
Pemeriksaan Luar

• Beberapa kasus penusukan juga mengakibatkan luka tembus, sehingga


penentuan jalur antara 2 luka tusuk juga diperlukan. Pada kasus ini, sulit untuk
mengatakan mana luka masuk dan mana luka keluar
Pemeriksaan Luar

• Luka ragu, umumnya muncul pada kasus

pasien bunuh diri dengan benda tajam.

• Luka ragu ini timbul jika korban gagal

melakukan bunuh diri ketika melukai

dirinya, sehingga dia melukai daerah

tubuh lainnya untuk bunuh diri


Pemeriksaan Luar
● Kasus kekerasan tajam akibat pembunuhan dan penganiayaan umumnya memiliki luka tangkis.
● Luka tangkis ini bisa berbentuk tusukan atau irisan dan sering terjadi pada ekstrimitas atas korban
yang digunakan untuk menangkis serangan pelaku
PEMERIKSAAN DALAM

Pada pemeriksaan dalam, organ tubuh diambil satu persatu dengan hati-hati dan dicatat :
1. Ukuran : Pengukuran secara langsung adalah dengan menggunakan pita pengukur. Secara tidak langsung dilihat
adanya penumpulan pada batas inferior organ. Organ hati yang mengeras juga menunjukkan adanya pembesaran.
2. Bentuk
3. Permukaan : Pada umumnya organ tubuh mempunyai permukaan yang lembut, berkilat dengan kapsul
pembungkus yang bening. Carilah jika terdapat penebalan, permukaan yang kasar , penumpulan atau kekeruhan.
4. Konsistensi: Diperkirakan dengan cara menekan jari ke organ tubuh tersebut.
5. Kohesi: Merupakan kekuatan daya regang anatar jaringan pada organ itu. Caranya dengan memperkirakan
kekuatan daya regang organ tubuh pada saat ditarik. Jaringan yang mudah teregang (robek) menunjukkan kohesi
yang rendah sedangkan jaringan yang susah menunjukkan kohesi yang kuat.
6. Potongan penampang melintang: Disini dicatat warna dan struktur permukaan penampang organ yang dipotong.
Pada umumnya warna organ tubuh adalah keabu-abuan, tapi hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah darah yang
terdapat pada organ tersebut. Warna kekuningan, infiltrasi lemak, lipofisi, hemosiferin atau bahan pigmen bisa
merubah warna organ. Warna yang pucat merupakan tanda anemia.
PEMERIKSAAN DALAM

• Dada
• Rongga paru-paru diperiksa adanya perlengketan, darah, pus atau cairan lain kemudian diukur.
• Jantung
• diperiksa katup, otot kapiler, chorda tendinea, foramen ovale, septum interventrikulorum.
• Paru
• Perut
• Usus halus dipisahkan dari mesenterium, usus besar dilepaskan, duodenum dan rektum diikat ganda kemudian
dipotong. Limpa pula dipotong di hilus, diiris longitudinal, perhatikan parenkim, folikel, dan septa.
• Leher
• Lidah, laring, trakea, esofagus, palatum molle, faring dan tonsil dikeluarkan sebagai satu unit. Perhatikan
obstruksi di saluran nafas, kelenjar gondok dan tonsil. Pada kasus pencekikan tulang lidah harus dibersihkan dan
diperiksa adanya patah tulang.
• Kepala
• Pada trauma kepala perhatikan adanya edema, kontusio, laserasi serebri
ASPEK MEDIKOLEGAL
 Luka Derajat 1
 Adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencariannya. Hukuman terhadap luka ringan ini tercantum pada pasal 352 ayat 1 KUHP
 Luka Derajat 2
 Adalah luka yang menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencariannya untuk sementara waktu. Hukuman dapat dijatuhkan berdasarkan pasal 351 ayat 1 KUHP
 Luka Derajat 3
Adalah sebagaimana tercantum di dalam pasal 90 KUHP, yaitu :
 Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak member harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan
bahaya maut.
 Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian
 Kehilangan salah satu panca indera
 Mendapat cacat berat
 Menderita sakit lumpuh
 Terganggunya daya piker selama empat minggu lebih
 Gugur atatu matinya kandungan seorang perempuan
Dasar Pengadaan Visum et Sanksi Hukum bila Menolak Keterangan Ahli
Repertum

pasal 133 KUHAP Pasal 216 KUHP Pasal 1 Butir 28 KUHAP

Alat Bukti Sah

Pasal 184 KUHAP


Bab III
Laporan Kasus
Identitas Korban

Nama : Tn. RLR


Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur/ tanggal lahir : 20 tahun / 17 Desember 1999
No. Rekam Medis : 01.08.5X.XX
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Pernikahan : Belum menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama ibu kandung : Ny. N
Alamat : Jl. Sungai Balang Cupak Tangah Pauh
Kronologis Kejadian

Menurut keterangan korban, pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2020 pukul 23.00 WIB
korban sedang berkumpul bersama teman-temannya di tepi jalan di daerah
Sungai Balang Pauh setelah bermain futsal. Kemudian sekitar pukul 01.00 WIB
pada hari Minggu tanggal 12 Juli 2020 lewat beberapa orang yang tidak dikenal
dengan menggunakan motor. Teman korban mencoba mengikuti orang yang tak
dikenal tersebut dari arah belakang sehingga orang yang tak dikenal ini merasa
teman korban tersebut menantang sehingga orang yang tak dikenal ini berbalik
arah ke arah korban untuk mengejar teman korban tersebut Teman korban
langsung menarik korban tetapi korban tidak tahu apa yang terjadi sehingga
masih duduk di atas motor. Kemudian korban di tusuk dengan menggunakan
parang yang dibawa oleh orang yang tak dikenal tersebut
Kronologis Kejadian

Korban sempat melakukan perlawanan setelah ditusuk dan korban melihat


orang tak dikenal tersebut kabur. Korban merasa pusing dan tak sadarkan diri
lalu teman korban yang lari tersebut kembali menemui korban dan melihat
korban pingsan lalu membawa korban dengan menggunakan motor ke Rumah
Sakit Semen Padang. Karena tubuh korban cukup tinggi sehingga pada saat
teman korban membawa korban dengan menggunakan motor teman korban
tidak sadar kaki korban menyentuh aspal sehingga tergesek sepanjang jalan
sementara korban masih tidak sadarkan diri. Pasien dirujuk ke RSUP Dr. M.
Djamil dengan diagnosis Suspek Hematothoraks et causa vulnus punctum et
axillaris anterior sinistra + Bone exposure et digiti 1-5 pedis dextra + digiti I-III
pedis sinistra dan terpasang Oksigen 15 liter/menit via non rebrathing mask dan
IVFD Ringer Laktat 500 cc. Pasien tiba di IGD RSUP Dr. M. Djamil sekitar pukul
03.00 WIB
Vital Sign
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : komposmentis non kooperatif
Frekuensi Napas
30 kali/menit
Tekanan Darah
110/72 mmHg
Suhu
36,9 °C
Nadi
110 kali/menit
Nyeri
VAS Score 7  nyeri berat
Luka-luka

● Pada dada kiri, 5 cm dari ketiak


kiri terdapat luka terbuka tepi
rata, kedua sudut lancip
dengan dasar otot dan jika
dirapatkan membentuk garis
sepanjang 2 cm
Luka-luka
• Pada jari pertama ruas pertama kaki kanan, terdapat luka terbuka
warna merah kehitaman tepi tidak rata dasar otot, dengan sebagian
kuku hilang, dengan ukuran 1 x 1,5 x 0,2 cm
• Pada jari kedua ruas pertama dan kedua kaki kanan, terdapat luka
terbuka warna merah kehitaman tepi tidak rata dasar tulang,
dengan ukuran 2 x 1 x 0,3 cm

• Pada jari ketiga ruas pertama, kedua dan ketiga kaki kanan,
terdapat luka terbuka warna merah kehitaman tepi tidak rata
dasar tulang, dengan ukuran 2 x 1 x 0,3 cm
• Pada jari keempat ruas pertama, dan kedua kaki kanan, terdapat
luka terbuka warna merah kehitaman tepi tidak rata dasar
tulang, dengan ukuran 1,5 x 0,5 x 0,3 cm
• Pada jari kelima ruas pertama dan kedua kaki kanan, terdapat
luka lecet kuku menghitam, berwarna merah kehitaman, dengan
ukuran 1 x 0,5 cm
Luka- luka

• Pada jari pertama ruas pertama dan kedua kaki kiri, terdapat
dua buah luka terbuka warna merah kehitaman tepi tidak rata
dasar jaringan bawah kulit, masing-masing ukuran 1 x 1 cm
dan 1,5 x 0,5 cm.
• Pada jari kedua ruas pertama dan kedua kaki kiri, terdapat
luka terbuka warna merah kehitaman tepi tidak rata dasar
jaringan bawah kulit, dengan 2 x 1 cm.
• Pada jari ketiga ruas pertama dan kedua kaki kiri, terdapat
dua buah luka terbuka warna kemerahan tepi tidak rata dasar
jaringan bawah kulit, masing-masing ukuran 1 x 0,5 cm dan 0,2
x 0,3 cm
Pemeriksaan Darah Rutin

• Hemoglobin : 12,8 g/dl


• Leukosit : 26. 890/mm3
• Hematokrit : 37%
• Trombosit : 452.000/mm3

Kesan : Leukositosis dan trombositosis


Foto Polos Dada

Tampak perselubungan homogen di


hemithoraks kiri disertai pendorongan
jantung ke arah kontralateral dan
penyempitan sela iga

Hemithoraks sinistra
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Bab IV
Diskusi
Korban laki-laki berusia 20 tahun dirujuk dari Rumah Sakit Semen
Padang ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 12 Juli 2020
dengan diagnosis Suspek Hematothoraks et causa vulnus punctum et
axillaris anterior sinistra + Bone exposure et digiti 1-5 pedis dextra +
digiti I-III pedis sinistra. Pada pasien dilakukan auto dan
aloanamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
pemeriksaan luar untuk mengidentifikasi temuan luka yang
ditemukan.
Diskusi

Anamnesis

• Korban mengalami luka tusuk oleh orang yang tak dikenal di bagian
dada kiri sekitar 5 cm dari ketiak kiri
• Pelaku menggunakan parang untuk menusuk korban
• Untuk luka terbuka pada kaki kanan jari pertama sampai dengan jari
keempat dan pada kaki kiri jari pertama, kedua dan ketiga dari
keterangan korban itu disebabkan oleh gesekan yang terjadi pada
kaki korban dan aspal sewaktu teman korban menolong korban
dengan membawa korban ke Rumah Sakit Semen Padang
Diskusi

Tekanan Darah Frekuensi Napas

Meningkat atau takipneu disebabkan oleh


● Tekanan darah masih dalam
batas normal kekerasan tajam yang terjadi pada dada
kiri korban mengakibatkan robeknya
Frekuensi Nadi membran serosa pada dinding dada
bagian dalam atau selaput pembungkus
● Meningkat atau takikardi paru. Robekan ini akan mengakibatka
merupakan respon tubuh
darah mengalir ke dalam rongga pleura
ketika terjadi trauma
yang akan menyebabkan penenakanan
pada paru sehingga respon fisiologis
terhadap hal ini adalah meningkatnya
Diskusi

Suhu Nyeri

● Suhu masih dalam batas ● Nyeri pada korban tergolong ke dalam


normal nyeri berat menurut Visual Analog
Scale hal ini dikarenakan pada korban
terjadi trauma yang menyebabkan
laserasi dan kerusakan jaringan
sehingga timbul nyeri
Diskusi

Respon inflamasi pada pasien karena trauma mekanis


yang dialami oleh pasien. Inflamasi terjadi sebagai
bentuk respon protektif yang ditujukan untuk
Leukositosis
menghilangkan penyebab awal jejas sel serta
membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan
oleh kerusakan sel
Pemeriksaan Darah
Rutin

Terjadi perdarahan akut pada tubuh dan respon tubuh


Trombositosis untuk proses pemulihan terhadap kehilangan darah
yang serius
Diskusi

Tampak perselubungan homogen di


hemithoraks kiri disertai pendorongan
jantung ke arah kontralateral dan
penyempitan sela iga. Temuan ini sesuai
dengan gambaran radiologis
hematothoraks
Diskusi

Luka terbuka tepi rata, kedua sudut


lancip dengan dasar otot dan jika Karakteristik cedera akibat
dirapatkan membentuk garis kekerasan tajam yaitu luka tusuk
sepanjang 2 cm

• Tepi luka rata


• Bentuk garis lengkung atau
lurus
• Dasar berupa titik
• Tidak ada jembatan jaringan
• Sudutnya tergantung jenis luka
• Panjang luka lebih besar
Diskusi
Luka terbuka warna merah
kehitaman tepi tidak rata dasar otot Disebabkan oleh cedera akibat
dan tulang dengan sebagian kuku kekerasan tumpul
hilang yang ditemukan pada jari
kaki korban

Kekerasan tumpul yang terjadi adalah Terjadinya kerusakan jaringan lebih dalam
ketika korban dibawa oleh temanya ke
dari epidermis. Terjadi akibat kekerasan
Rumah Sakit Semen Padang dengan
menggunakan sepeda motor jari kaki tumpul yang lebih berat. Bentuknya
korban mengalami gesekan dengan biasanya tidak beraturan, kecuali bila benda
aspal hal ini juga yang menimbulkan
penyebabnya merupakan sudut berbentuk
temuan warna kehitaman pada luka
korban karena gesekan yang lama garis seperti tepi meja dan lain-lain dan
pada aspal menyebabkan terjadinya disekitar luka sering tampak luka lecet
perubahan energi kinetik menjadi
energi panas
Diskusi

Anamnesis + Pemeriksaan Fisik + Pemeriksaan Penunjang

hematothoraks sinistra et causa vulnus punctum + open fracture


metatarsal distal digiti II-V pedis dextra + vulnus laseratum et
digiti pedis I sinistra.
Diskusi

Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan yang dilakukan pada korban ini adalah


pembersihan dan perawatan luka untuk mencegah kontaminasi yang
dapat menimbulkan infeksi. Selain itu dilakukan insersi thorax tube
dan water sealed drainage atas indikasi hematothoraks et causa
vulnus punctum. Korban dirawat di ruang observasi intensif
Kondisi Korban Saat Ini
Diskusi

Luka Derajat III

Luka berat berarti :


• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh kembali, atau yang menimbulkan bahaya maut
• Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencaharian
• Kehilangan salah satu panca indera
• Mendapat cacat berat (kudung)
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Diskusi

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan mengarah ke


kekerasan tajam dan keterangan korban bahwa korban mengalami
penusukan oleh orang yang tidak dikenal maka terdapat dugaan
peristiwa pidana yang mengindikasikan terdapat surat permintaan
visum oleh penyidik. Hal ini diatur dalam pasal 133 KUHAP
permintaan visum et repertum merupakan wewenang penyidik, resmi
dan harus tertulis, visum et repertum dilakukan terhadap korban
bukan tersangka dan ada indikasi dugaan akibat peristiwa pidana
Diskusi

Penolakan maka terdapat sanksi hukum yang mengatur yaitu pasal 216 KUHP

“Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan


yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya
mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya,
demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa
tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja
mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna
menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara selama
empat bulan dua minggu atau denda paling banyak Sembilan Ribu
Rupiah.”
Bab V
Penutup
KESIMPULAN

● Trauma akibat kekerasan tajam  cedera / luka pada tubuh akibat kekerasan benda tajam
● Kekerasan tajam terdiri dari luka iris/sayat, luka tusuk dan luka bacok
● Luka akibat kekerasan tajam biasanya memiliki ciri: garis batas luka teratur, tepi rata, kedua
sudut lancip, dan merupakan luka terbuka
● Korban adalah seorang laki-laki usia 20 tahun yang mengalami trauma akibat kekerasan tajam
● Pada korban ditemukan luka tusuk pada dada kiri serta luka terbuka akibat gesekan aspal pada
jari kaki kiri dan kanan
● Pemeriksaan laboratorium: leukositosis dan trombositosis
● Pemeriksaan rontgen thorax: hematothoraks
● Pemasangan thorax tube dan WSD, serta operasi untuk memperbaiki luka pada jari kaki korban
● Derajat luka  luka berat (pasal 90 KUHP)
Thank You!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai