Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS MATI

Pembimbing :
dr. Dewanto Yusuf P., M.Sc.. Sp.FM

Disusun Oleh :
Monica Rahdina
03019041

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR
SARDJITO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 26 JULI - 20 AGUSTUS 2021
YOGYAKARTA 2021

Nama : Monica Rahdina


NIM : 03019041 – Usakti
Periode : 26 juli-20agustus 2021
Pembimbing : dr. Dewanto Yusuf P., M.Sc.. Sp.FM

1. Kronologi Kasus
Seorang wanita sedang berjalan kaki disiang hari, usia sekitar 50 tahun keatas
tertabrak oleh truk tronton. Truk yang tiba-tiba oleng menabrak wanita ini dari
sebelah kaki kiri nya, setelah itu badan dan kepala ikut tergilas sehingga
menyebabkan wanita tersebut meninggal di TKP

2. Positif dan Negatif pada kasus


 Positif :
-Pakaian yang dikenakan jenazah lengkap
-identitas Jenazah lengkap
-Tidak ada bagian tubuh jenazah yang hilang

 Negatif :
-sebagian tubuh jenazah hancur
-Jenazah meninggal dunia di TKP
3. Analisis
Deskripsi luka
Deskripsi Luka
 Dahi : Pada dahi bagian kanan, satu sentimeter di atas alis kanan, nol koma lima
sentimeter dari sumbu tengah tubuh hancur sampai satu sentimeter di atas ujung
bibir kanan. Dahi bagian kiri, satu sentimeter di bawah mata, terdapat luka lecet
geser ukuran lima sentimeter, berbentuk garis lurus, tepi tidak rata, berwarna
kemerahan, arah dari dalam ke luar, kondisi kotor dengan darah, dasar kulit.
 Mata :
Mata kanan : pada mata kanan terlihat sudah lepas karena pada bagian dahi kanan
hancur. manik mata berbentuk bundar, ukuran diameter manik mata nol koma lima
sentimeter, selaput bening mata berwarna putih keruh, tirai mata berwarna hitam,
selaput jernih mata pucat, selaput bola mata terdapat bintik-bintik darah, bola mata
bulat, teraba kenyal.
Mata kiri : pada mata kiri terlihat lebih menonjol. Pada kelopak mata kiri atas, nol
koma lima sentimeter ke kanan dari sudut mata bagian luar, satu sentimeter di bawah
alis terdapat luka lecet tekan berbentuk bulat, berwarna merah, arah tegak lurus,
kondisi bersih, dasar kulit, ukuran diameter nol koma lima sentimeter. Tidak teraba
derik tulang, manik mata berbentuk bundar, ukuran diameter manik mata nol koma
lima sentimeter, selaput bening mata berwarna putih keruh, tirai mata berwarna
hitam, selaput jernih mata pucat, selaput bola mata terdapat bintik-bintik darah, bola
mata bulat, teraba kenyal.
 Hidung : Pada hidung bagian kiri, tepat di atas lubang hidung kiri, terdapat satu
luka lecet geser, bentuk garis lurus, berwarna kemerahan, arah dari atas ke
bawah, kondisi kotor dengan darah, dasar kulit, ukuran panjang nol koma lima
sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Terdapat darah keluar dari kedua lubang
hidung. Pada idung bagian kanan, hancur.
 Telinga kiri : Tampak keluar darah, tidak terdapat luka. Tidak teraba derik
 Dada : Pada dada bagian kiri, dua sentimeter di bawah tulang selangka kiri, satu
sentimeter dari sumbu tengah tubuh ke arah luar, terdapat luka lecet geser,
berbentuk tidak beraturan, berwarna kebiruan, arah dari luar ke dalam, kondisi
bersih, dasar kulit, ukuran panjang dua koma lima sentimeter dan lebar dua
sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Pada dada bagian kanan, lima sentimeter
dibawah tulang selangka kanan, satu sentimeter dari sumbu tengah tubuh ke arah
luar, terdapat luka dalam, berbentuk tidk beraturan, berwarna kemerahan, dasar
kulit, ukuran panjang empat sentimeter dan lebar dua sentimeter, teraba derik
tulang.
 Lengan : Pada lengan atas kiri bagian luar, lima sentimeter di bawah bahu,
terdapat satu luka memar, berbentuk tidak beraturan, berwarna kebiruan, arah
tegak lurus, kondisi bersih, dasar kulit, ukuran panjang tiga sentimeter dan lebar
satu sentimeter. Tidak teraba derik tulang, Pada lengan atas kiri bagian luar, satu
sentimeter di bawah bahu kiri, terdapat luka memar, berbentuk bulat, berwarna
kebiruan, arah tegak lurus, kondisi bersih, dasar kulit, ukuran diameter dua
sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Pada lengan atas kanan, dua sentimeter
dibawah bahu, terdapat luka lecet geser, berbentuk tidak beraturan, berwarna
merah kecoklatan, arah tegak lurus, kondisi bersih, dasar kulit, ukuran panjang
tiga sentimeter dan lebar satu sentimeter, terapa detik tulang.
 Tungkai atas kanan : Pada tungkai atas bagian depan, tujuh sentimeter di atas
lutut, terdapat luka robek dan patah tulang tebuka, berbentuk persegi panjang,
tepi luka tidak rata, dengan sudut tumpul, berwarna merah, arah dari luar ke
dalam, kondisi kotor dengan darah, dasar tulang dan otot, ukuran panjang delapan
sentimeter dan lebar empat sentimeter, dalam dua sentimeter. Tidak teraba derik
tulang.
 Kaki kanan : Pada daerah punggung kaki kanan, tepat di tengah punggung kaki,
terdapat beberapa luka lecet geser berwarna kehitaman, bentuk tidak beraturan,
arah luar ke dalam, kondisi luka bersih, dasar kulit, ukuran panjang satu
sentimeter dan lebar nol koma lima sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Ujung
jari dan jaringan di bawah kuku tampak pucat
 Tungkai bawah kiri : Pada bagian depan, tiga sentimeter di bawah lutut, terdapat
luka lecet geser, berbentuk bulat, berwarna merah, arah luar ke dalam, kondisi
bersih, dasar kulit, ukuran diameter dua sentimeter. Tidak teraba derik tulang
 Perut : pada bagian perut terdapat luka terbuka yang menyebabkan bagian organ
dalam semua keluar, kondisi kotor dengan darah, dasar organ dalam, ukuran
panjang limabelas sentimeter lebar tujuh sentimeter.

Pada kasus ini dapat di perkiraan waktu kematian sekitar delapan sampai dua
belas jam yang lalu karena lebam mayat yang terjadi di beberapa bagian tubuh (pada
tengkuk, punggung atas dan pinggang, kedua bokong dan tungkai bawah kanan) tidak
hilang dengan penekanan, serta kaku mayat yang ditemukan baru terjadi di beberapa
bagian tubuh (sendi rahang, kedua bahu, kedua siku, kedua lutut) dan belum terjadi
proses pembusukan karena tidak ada warna kehijauan di perut kanan bawah
Aspek Medikolegal

Menurut hukum pidana seseorang yang karena kelalaiannya


menyebabkan orang lain meninggal dunia dapat dikenakan Pasal 359 KUHP
dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun. Khusus untuk kecelakaan lalu-lintas, kelalaian yang
menyebabkan orang lain meninggal dunia dapat dikenakan Pasal 310 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan
Jalan yang menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas
dengan korban luka berat yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

4. Kesimpulan
Pada kasus ini merupakan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang dimana pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan patah tulang
terbuka, luka ditubuh pasien, dan terdapat organ dalam yang keluar dari perut
jenazah.
Perlu di dalami lagi informasi terkait kasus tersebut untuk melengkapi data-
data yang diperlukan guna mengetahui apakah sebenarnya yang menyebabkan
jenazah tertabrak dengan melakukan olah TKP
Dibutuhkan juga banyak informasi baik dari CCTV yang berada di titik
tersebut maupun dari saksi mata apabila terdapat saksi mata serta dilakukan juga
pemeriksaan pada pengemudi bus untuk mengetahui apakah murni kecelakaan atau
dilakukan dengan sengaja.
5. Daftar pustaka
1. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua.
Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2. Yuni Dwi. PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KARENA KELALAIAN
MENYEBABKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA ( STUDI KASUS DI
PENGADILAN NEGERI PEKALONGAN). Prodi PPKn Universitas PGRI
Yogyakarta. 2017

Anda mungkin juga menyukai