Anda di halaman 1dari 32

VISUM MATI

“KECELAKAAN LALU
LINTAS”
DPJP
dr. Arif Rahman Sadad, SH.,SpF.,Msi Med, DHM

RESIDEN JAGA :

dr. Suroto
dr. Risma
KOASS JAGA
Dominic Timotius (UKRIDA)
Rendy Cendranata (UKRIDA)
Wenny Oktavia (TRISAKTI)
Nabila Maudy Salma (TRISAKTI)
Bobby Aksanda (UNIB)
Maulana Alfan Sury (UNDIP)
Edwin Rheza Nugroho (UNDIP)
Agal BS (UNIMUS)
Reyhan Syah (UNIMUS)
Joue Abraham (UKI)
Ismail (UKI)
Eriza Luthfansyah (UKI)
Surat
Permintaan
Visum
A. TEMUAN YANG BERKAITAN
DENGAN IDENTITAS JENAZAH:

1. Identitas Umum Jenazah:


a. Jenis kelamin : laki-laki
b. Umur : ±25 tahun
c. Berat badan : 52 kg
d. Panjang badan : 174 cm
e. Warna kulit : sawo matang
f. Warna pelangi mata : hitam
g. Ciri rambut : Warna hitam, keriting, pendek
h. Keadaan gizi : Kesan gizi cukup (BB/(TB) 2 =
17,21)
2. Identitas Khusus Jenazah
a. Tato : tidak ada
b. Jaringan Parut : jaringan parut terbesar pada
lutut kanan sisi depan,
P=2,5cm,L=1,5cm.
c. Tahi lalat : tahi lalat terbesar pada lengan atas kiri,
P=0,2cm, L=0,2cm
d. Tanda Lahir : tidak ada
e. Cacat Lahir : tidak ada
f. Pembungkus Jenazah : tidak ada
g. Penutup Jenazah: tidak ada
h. Pakaian:
i. Perhiasan: tidak ada
j. Benda di samping jenazah:
k. Lain-lain:
1) Isi dompet:
a. Dua lembar uang dua ratus ribu
b. KTP
c. SIM
d. 3 STNK : atas nama “RUTTY YOSIKA”, “SULARNO”,
“IKA JULI RIMAWATI”
e. Kartu pelajar SMK Bina Nusantara
f. Kartu ATM BRI
g. Kartu diskon, bertuliskan “CENING AYU”
h. Kartu tol BRIZZI
i. Kartu bermain transtudio mini
2) Terdapat sebuah jam, berwarna hitam, bermerek
“G-SHOCK”, pada pergelangan tangan kiri
B. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA
KEMATIAN
1) Lebam Mayat : terdapat pada tengkuk, punggung, warna merah
keunguan, hilang dengan penekanan
2) Kaku Mayat : pada kelopak mata
3) Pembusukan : tidak ada
C. TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR
1. Permukaan Kulit Tubuh
a. Kepala :
1) Daerah berambut : luka terbuka pada sisi kanan,P =2 cm, L=0.4 cm D=0.3 cm
2) Wajah : Luka lecet pada wajah sisi kiri P = 18 cm, L= 15 cm
b. Leher: Tidak ada kelainan
c. Bahu: Sebuah luka lecet, P: 5,5 cm, L : 5 cm
d.Dada: tidak ada kelainan
e. Perut: Tidak ada kelainan
f. Punggung: tidak ada kelainan
g. Pinggang: tidak ada kelainan
h. Panggul: tidak ada kelainan
i. Bokong: tidak ada kelainan
j. Dubur: tidak ada kelainan
k. Anggota Gerak :
Anggota gerak atas: jaringan dibawah kuku tampak kebiruan.
i. kanan
1. Luka lecet terbesar pada siku kanan, P= 12 cm, L= 1,2 cm
2. Luka lecet terkecil pada lengan bawah sisi belakang
3. Luka terbuka pertama pada lengan bawah kanan (P= 0.7 cm, L= 0.2 cm, D= 0.2 cm)
4. Luka terbuka kedua pada lengan bawah kanan (P= 0.3 cm, L= 0.2 cm, D= 0.2 cm)
ii. Kiri:
1. Luka memar lengan atas (P= 5 cm, L= 2.5 cm)
2) Anggota gerak bawah: jaringan di bawah kuku tampak kebiruan
a) Kanan:
i. Luka memar tungkai atas kanan
(P= 6 cm, L= 1 cm)
ii. Luka lecet terbesar tungkai bawah kanan
(P= 16 cm, L= 5 cm)
iii. Luka lecet terkecil lutut kanan
(P= 1 cm, L=0.3 cm)
iv. Luka terbuka pertama tungkai atas kanan
(P= 0.8 cm, L= 0.5 cm, D= 0.5 cm)
v. Luka terbuka kedua tungkai atas kanan
(P= 0.5 cm, L= 0.3 cm, D= 0.3 cm)
b) Kiri:
i. Luka lecet terbersar tungkai tungkai kiri (P= 7.5 cm, L= 2 cm)
ii. Luka lecet terkecil jari manis kiri (P= 0.5 cm, L= 0.2 cm)
iii. Luka terbuka pertama, lutut kiri (P= 4 cm, L= 1 cm, D= 0.5 cm)
iv. Luka terbuka kedua, tungkai bawah kiri (P= 4 cm, L= 1 cm, D= 0.5 cm)
v. Luka terbuka ketiga, tungkai bawah kiri (P= 2 cm, L= 0.3 cm, D= 0.2 cm)
2. Bagian Tubuh Tertentu
a. Mata
1) Alis mata: tidak ada kelainan
2) Bulu mata: tidak ada kelainan
3) Kelopak mata: tidak ada kelaian
4) Selaput kelopak mata: tampak pelebaran pembuluh
darah pada selaput kelopak mata kiri, tampak
pucat pada selaput kelopak mata kanan
5) Selaput Biji Mata: terdapat pelebaran pembuluh
darah pada kedua selaput biji mata
6) Selaput Bening Mata: tidak ada kelainan
7) Manik mata: bentuk bundar ukuran lima millimeter,
ukuran kanan kiri sama
8) Pelangi mata : tidak ada kelainan
b. Hidung:
1) Bentuk hidung : tidak ada kelainan
2) Permukaan kulit hidung : tidak ada kelainan
3) Lubang hidung : tampak cairan warna merah
menyerupai darah pada kedua lubang hidung, cairan
bertambah banyak saat kepala dimiringkan
c. Telinga:
1) Bentuk telinga : tidak ada kelainan
2) Permukaan daun telinga : tidak ada kelainan
3) Lubang telinga : tampak cairan warna merah menyerupai
darah pada kedua lubang hidung, cairan bertambah
banyak saat kepala dimiringkan
d. Mulut
1) Bibir atas : tampak pucat
2) Bibir bawah : tampak pucat
3) Selaput lendir mulut: tampak kebiruan
4) Lidah : tidak ada kelainan
5) Langit-langit mulut : tidak ada kelainan
6. Gigi - geligi

X X
X X X X
e. Alat Kelamin: Laki - laki
– Pelir : sudah di sunat, tidak ada
kelainan
– Kantung Pelir : teraba dua buah biji
pelir dalam kantung pelir, tidak ada
kelainan
3. Tulang - Tulang

a. Tulang Tengkorak : teraba derik tulang


tengkorak pada sisi kiri
b. Tulang wajah : teraba derik tulang
wajah pada sisi kiri
c. Tulang Belakang : tidak ada kelainan
d. Tulang – tulang dada : tidak ada kelainan
e. Tulang – tulang iga : tidak ada kelainan
f. Tulang – tulang panggul : tidak ada kelainan
g. Tulang anggota gerak : tidak ada kelainan
Kesimpulan
Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka saya
simpulkan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki, umur kurang dari dua puluh lima tahun, kesan gizi
kurang. Didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada anggota gerak atas dan
bawah, luka lecet pada wajah, bahu, anggota gerak atas dan bawah; luka robek pada kepala dan
anggota gerak; didapatkan tanda patah tulang pada tulang tengkorak dan tulang wajah. Didapatkan
tanda mati lemas. Sebab kematian tidak dapat ditentukan dari pemeriksaan luar yang dilakukan
sesuai permintaan penyidik. Waktu kematian diperkiraan dua jam sampai enam jam sebelum
pemeriksaan dilakukan
TINJAUAN PUSTAKA
TRAUMATOLOGI

TRAUMA : Kekerasan
LOGOS : Ilmu

Ilmu yang mempelajari semua aspek yang


berkaitan dengan kekerasan terhadap jaringan
tubuh yang masih hidup

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
Memar
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman
Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. 2007 Tajam
Luka lecet
Tumpul
Luka robek
Mekanik

Benda mudah Fraktur


Fisik
pecah
TRAUMA
Kombinasi

Kimia Golongan asam atau basa


LUKA MEMAR

Ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai


diskontinuitas permukaan kulit.

Kerusakan akibat pecahnya kapiler sehingga darah keluar


dan meresap ke jaringan sekitarnya.

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
LUKA LECET

Disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan luar dari kulit

SIFAT LUKA

Permukaan tertutup oleh


Bentuk dan batas luka Tepi luka tidak
krusta, warna merah
tidak teratur rata
kecoklatan

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007
LUKA ROBEK

Merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang


menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas
elastisitas kulit terlampaui , maka akan terjadi robekan pada
kulit.

SIFAT
•Batas luka tidak teratur dengan tepi luka tidak rata
•Tebing luka tidak rata dan terdapat jembatan jaringan
•Disekitar luka ditemukan memar
Budiyanto A. Winardi T, Puwardianto A, Budiningsih
Y. Ilmu kedokteran Forensik . Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
FRAKTUR

•Hilangnya kontinuitas tulang , tulang rawan sendi, tulang rawan


Definisi epifisis baik yang bersifat total maupun yang parsial
Fraktur

•Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan


tekanan terutama tekanan membengkok, memutar dan tarikan
Proses
Terjadinya
Fraktur

Solomon L, Warwick D, Nayagam S, Apley A. Apley's system of orthopaedics and fractures. 9th ed. London: Hodder
Education; 2010.
Terbuka

Fraktur

Tertutup
Trauma kepala Trauma wajah
Definisi

Kecelakaan

• Suatu kejadian tidak terencana dan tidak terkontrol yang merupakan aksi
atau reaksi dari suatu objek, substansi, dan manusia sehingga mengacaukan
proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian
baik bagi manusia maupun kerusakan pada properti.
Undang-undang Nomor 22 tahun 2009
Pasal 1 (24)
• Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
tidak disengaja yang diakibatkan oleh kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian
harta benda.
Epidemiologi kecelakaan lalu lintas

Dunia
• Global Status Report on Road Safety tahun 2013 :
• 1,24 juta korban meninggal tiap tahun di seluruh dunia dan
• 20 – 50 juta orang mengalami luka akibat kecelakaan lalu lintas
• WHO
• Penyebab utama kematian anak: 1000 anak dan remaja setiap harinya
Indonesia
• Pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit jantung koroner dan tuberculosis
• 72% melibattkan sepeda motor.
• Angka kecelakaan di Provinsi Jawa Tengah  26,28 per 100.000 penduduk
ANALISIS KASUS
Hasil pemeriksaan Analisa Kasus
Laki - laki, usia < 25tahun, kesan gizi Identitas
kurang
1. Lebam mayat : Sulit dinilai Perkiraan waktu kematian 2 hingga
2. Kaku mayat : pada kelopak mata 6 jam
masih dapat dilawan
3. Pembusukan : tidak ada
Didapatkan luka lecet, luka robek, Kekerasan tumpul
memar, fraktur , jejas ban
Sebab kematian tidak dapat ditentukan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai