Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN JAGA

Selasa, 18 Oktober 2016

SUPERVISOR:
DR. REINHARD JDH, SH, SP.F

RESIDEN:
DR. AGUNG HADI PRAMONO, MH
Pendahuluan

Kami yang bertanda tangan di bawah ini yaitu dr. Reinhard JD


Hutahaean Sp.F, SH, MMF NIP : 19760902 200502 1 002, selaku
koordinator pelayanan VeR / dr. Agung Hadi Pramono, MH
Dokter Residen Forensik, NIP : 19770929 201001 1 010, selaku
dokter pemeriksa pada Instalasi Kedokteran Forensik dan
Medikolegal, keduanya pada RSUD Embung Fatimah Kota Batam
yang berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum (VeR) dari
Polsek Batu Aji, Resor Kota Barelang, Nomor :, tertanggal
18 Oktober 2016, yang ditandatangani oleh .., NRP.., pangkat
.., memeriksa seorang korban, dengan nomor rekam medik
... pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2016, pukul 14.00 WIB.
Dengan nama Muhammad Nur, jenis kelamin laki-laki, umur 70
tahun, pekerjaan wiraswasta, kewarganegaraan Indonesia, agama
Islam, alamat .. Berdasarkan surat permintaan di atas, jenazah
tersebut mengalami kejadian kecelakaan lalu lintas pada hari Selasa
tanggal 18 Oktober 2016, Pukul 10.00 WIB.
Identitas Umum

Nama : MN
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 70 tahun
Berat badan :
Panjang Badan :
Warna Kulit : Sawo matang
Ciri rambut: warna hitam,
terdapat beberapa rambut
berwarna putih, ukuran panjang
2cm, lurus, tidak mudah dicabut
Keadaan gizi : kesan gizi baik
Identitas Khusus

Tato: tidak ada


Jaringan Parut: tidak ada
Tahi lalat: tidak ada
Tanda Lahir: tidak ada
Cacat Fisik: tidak ada
Penutup Jenazah: ada, selimut berwarna putih terdapat garis
garis hitam ukuran panjang 180 cm, lebar 139 cm. Dengan tulisan
RSUD EF yang bermerk PW-TEX EXPORT.
Kantong jenazah: tidak ada
Pakaian: baju berwarna hijau muda tanpa merk, bertulisan
Singapore 2010 Olympiade Games di sebelah kiri dada,
dibelakang bertuliskan yang sama seperti yang di dada kiri,
ditambah volunteer, tanpa ukuran. Pampers berwarna putih dengan
tulisan Confidence Adult Diapers Klasik ada nomor 1,2,3, ukuran
tidak ada.
Properti

Terdapat selimut warna putih bercorak garis-garis hitam


putih sebagai penutup jenazah, dengan panjang 180 cm,
lebar 139cm, bertulisan RSUD Embung Fatimah.
Terdapat baju warna hijau bertulisan singapore 2010
olimpiade games di sebelah kiri dada, tanpa ukuran dan
tanpa merk.
Terdapat pampers warna putih dengan tulisan
confidance adult diapers, tidak ada ukuran.
Terdapat 6 buah tali kasa sebagai pengikat
Terdapat 3 buah elektroda pada dada kanan, dada kiri
dan perut, berbentuk bulat dengan tulisan SKINTAC
berwarna putih.
Temuan yang berkaitan dengan waktu terjadinya
kematian

Suhu rektal : tidak dilakukan pemeriksaan


Lebam mayat : terdapat pada tengkuk, punggung,
pinggang, hilang dengan penekanan
Kaku Mayat : terdapat pada kelopak mata, rahang,
leher, anggota gerak atas, mudah dilawan
Pembusukan : Tidak ada
Temuan dari pemeriksaan tubuh bagian luar

Luka jahitan
Tampak cairan berwarna merah
I: Luka jahita II :
keluar dari lubang hidung
P : 5,5 cm P : 1,5 cm
bagian kanan.
L : 2,5 cm L : 1 cm
Selaput
kelopak mata
pucat, sekitar
mata tampak
tanda
penuaan.

Luka lecet I
:
P : 9 cm
L : 2 cm

Luka lecet
II :
P : 1 cm
L : 1 cm
1. Terdapat luka yang sudah
mendapatkan perawatan
medis di punggung tangan kiri
yang merupakan tempat
masuknya jarum infus.

2. Terdapat luka yang sudah


mendapatkan perawatan
medis di punggung tangan
kanan yang merupakan tempat
masuknya jarum infus.
Bagian tubuh tertentu

Mata :
- alis mata : tidak ada kelainan
- bulu mata : tidak ada kelainan
- kelopak mata : tidak ada kelainan
- selaput kelopak mata : tampak pucat
- selaput biji mata : tidak ada kelainan
- selaput bening mata : tampak lingkar penuaan, tidak
ada kelainan
- pupil mata : bentuk bulat, diameter 0,5 cm
- pelangi mata : warna hitam
Bagian tubuh tertentu

Pipi :
kanan : tidak ada kelainan
kiri : tidak ada kelainan

Hidung : tampak keluar cairan berwarna merah


segar
Telinga : tampak keluar cairan berwarna merah
segar
Dagu : tidak ada kelainan
Bagian Tubuh Tertentu

Mulut:

Bibir atas : Tampak pucat

Bibir bawah : Tampak pucat

Selaput lendir mulut : Tampak pucat

Lidah : Tidak ada kelainan

Rongga mulut : Tidak ada kelainan

Lain lain : Terdapat cairan berwarna merah segar.


Bagian Tubuh Tertentu

Mulut : Gigi Geligi


Gigi Rahang Atas:
- kanan : terdapat 1 gigi
- kiri : tidak ada gigi

Gigi Rahang Bawah:


- kanan : terdapat 1 gigi
- kiri :terdapat 2 gigi
Bagian Tubuh Tertentu

Alat Kelamin : Laki Laki


- Penis : Tampak cairan berwarna
putih pada lubang penis, penis
sudah disunat
- Pelir : Pelir sudah disunat,
tidak ada kelainan.
- Kantung pelir : Teraba dua buah biji pelir dalam kantung
pelir, tidak ada kelainan.

- Rambut kelamin : berwarna hitam, keriting, panjang 3 cm,


tidak mudah dicabut.
Bagian Tubuh Tertentu
Tulang Tulang :
- Tulang tengkorak : tidak ada kelainan.
- Tulang dasar tengkorak : tidak ada kelainan.
- Tulang belakang : tidak ada kelainan.
- Tulang leher : tidak ada kelainan.
- Tulang tulang dada : tidak ada kelainan.
- Tulang tulang punggng : tidak ada kelainan.
- Tulang - tulang panggul : tidak ada kelainan.
- Tulang anggota gerak atas : tidak ada kelaianan.
- Tulang anggota gerak :
Atas
Kanan: Tidak ada kelainan
Kiri: Tidak ada kelainan
Bawah
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
Kesimpulan

Berdasarkan temuan temuan dari pemeriksaan


atas jenazah tersebut maka kami simpulkan bahwa
telah diperiksa jenazah laki - laki, umur tujuh puluh
tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi baik.
Dari pemeriksaan ditemukan tanda tanda
kekerasan tumpul berupa luka memar pada bokong
sebelah kiri, Luka lecet di kepala, puncak bahu, serta
luka yang sudah mendapatkan perawatan medis di
kepala. Sebab kematian tidak dapat ditentukan dari
pemeriksaan sesuai dengan permintaan penyidik.
Tinjauan Pustaka

Trauma Kepala adalah :


Suatu trauma yang mengenai
daerah kulit kepala , tulang
tengkorak atau yang terjadi akibat
injury baik secara langsung
maupun tidak langsung.
ETIOLOGI

Cedera kepala ( trauma kepala) dapat disebabkan


karena beberapa hal diantaranya adalah :
a. Oleh benda asing/serpihan tulang yang menembus
jarigan otak. Misalnya, kecelakaan, dipukul dan
terjatuh
b. Trauma saat lahir misalnya sewaktu lahir dibantu
dengan forcep atau vacuum.
c. Efek dari kekuatan atau energy yang diteruskan ke
otak.
KLASIFIKASI

1. Mekanisme : Tumpul Kecepatan tinggi (


Tabrakan mobil) Kecepatan rendah (Jatuh , dipukul)
Tembus Cedera Peluru, cedera tembus lainnya

2. Beratnya : Ringan : GCS 14-15


Sedang : GCS 9-13
Berat : GCS 3-8
3. Morfologi : Fraktur tengkorak
Kalvaria Linear, stelat, depresi , non depresi,
terbuka, tertutup
Dasar tengkorak
Dengan/tanpa kebocoran LCS
Dengan /tanpa parase
Lesi intrakranial
Fokal EDH,SDH, ICH
Difus Komosio ringan
Komosia klasik
Cedera akson difus
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap
tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. 10%
meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang sampai di
rumah sakit, 80% cedera kepala ringan (CKR), 10% cedera
kepala sedang (CKS), 10% cedera kepala berat (CKB).
Terjadi pada kelompok usia produktif antara 15-44 tahun.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48%-53% dari
insiden cedera kepala, 20%-28% lainnya karena jatuh dan
3%-9% lainnya disebabkan tindak kekerasan, kegiatan
olahraga dan rekreasi.
Di Indonesia belum ada, tetapi data dari salah satu rumah
sakit di kota besar untuk penderita rawat inap, terdapat
60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, dan sekitar 10%
dengan CKB. Angka kematian tertinggi sekitar 35%-50%
akibat CKB, 5%-10% CKS, sedangkan untuk CKR tidak ada
yang meninggal.
Lebih dari 2 juta pasien dengan cedera kepala setiap
tahunnya di ruang gawat darurat AS, dan merupakan 25%
dari pasien yang dirawat di rumah sakit.
Patofisiologi

akibat oleh adanya benturan pada tulang


tengkorak dan daerah sekitarnya disebut lesi
Primer coup.
Pada daerah yang berlawanan dengan tempat
benturan akan terjadi lesi yang disebut
contrecoup.

Proses patologis yang timbul sebagai tahap


lanjutan dari kerusakan otak primer,
Sekunder berupa perdarahan, edema otak, kerusakan
neuron berkelanjutan, iskemia, peningkatan
tekanan intrakranial
KOMPLIKASI

Kebocoran Cairan Serebrospinal


Fistel Karotis-kavemosus ditandai oleh trias gejala :
eksolfalmos, kemosis, dan bruit orbita, dapat timbul
segera atau beberapa hari setelah cedera
Diabetes insipidus oleh kerusakan traumatik pada
tangkai hipofisis
Kejang pasca trauma
PROGNOSIS

Pasien dengan cedera berat. Skor GCS waktu masuk


rumah sakit memiliki nilai prognostik yang besar:
skor pasien 3-4 memiliki kemungkinan meninggal
85% atau tetap dalam kondisi vegetatif, sedangkan
pada pasien dengan GCS 12 atau lebih kemungkinan
meninggal atau vegetatif hanya 5-10%. Sindrom
pascakonkusi berhubungan dengan sindrom kronis
nyeri kepala, keletihan, pusing, ketidakmampuan
berkonsentrasi, iritabilitas, dan perubahan
kepribadian yang berkembang pada banyak pasien
setelah cedera kepala. Seringkali bertumpang
tindihdengan gejala depresi
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai