Anda di halaman 1dari 11

Nama peserta : Santika Budi Andyani

Nama wahana: RSUD Kota Bekasi


Topik: Cedera Kepala Ringan
Epistaksis Posterior e.c Fraktur Os Nasal
Tanggal (kasus): 8 Oktober 2016
Nama Pasien: Tn. RAP
No. RM: 09788207
Tanggal presentasi: 25 Oktober 2016

Nama pendamping:
1. dr. Richard Sabar Nelson Siahaan
2. dr. Corry Christina H

Tempat presentasi: RSUD Kota Bekasi


Obyektif presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Tn. RAP, usia 23 tahun 15 Menit SMRS pasien mengalami pusing dan perdarahan pada bagian hidungnya. Pasien
mengaku dipukul oleh orang lain dengan menggunakan kaca spion. Saat itu pasien sedang menonton acara trak-trakan di stadion
bekasi dan ingin pulang. Tetapi saat perjalanan pulang pasien dihadang oleh sekelompok orang kemudian dipukul dengan
menggunakan spion pada bagian kepala dan wajah. Pasien mengalami perdarahan dari hidung kanan dan kiri (+), darah
berwarna merah segar, tidak dapat berhenti mual (+), muntah (+) 2 kali berisi darah 50 cc berwarna merah segar, kepala terasa
pusing (+) berdenyut, pasien tidak mengalami pingsan saat kejadian dan sampai di rumah sakit masih mengingat semua kejadian
yang terjadi.
Tujuan: 1. memperbaiki keadaan umum pasien
2. Menghentikan perdarahan dari hidung dan mencegah perdarahan berulang
3. Mencegah terjadinya peningkatan tekanan intracranial
4. Memperbaiki anatomi os nasal dan memperbaiki fungsi normal serta mencegah terjadinya komplikasi
Bahan bahasan:
Tinjauan pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas:
Diskusi
Presentasi
Email
Pos
1

dan diskusi
Nama: Tn. RAP
Telp: -

Data pasien:
Nama klinik: RSUD Kota

Nomor RM: 09788207


Terdaftar sejak: 8 Oktober 2016

Bekasi
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ gambaran klinis:
15 Menit SMRS pasien mengalami pusing dan perdarahan pada bagian hidungnya. pasien mengaku dipukul oleh orang
lain dengan menggunakan kaca spion. Saat itu pasien sedang menonton acara trak-trakan di stadion bekasi dan ingin pulang.
Tetapi saat perjalanan pulang pasien dihadang oleh sekelompok orang kemudian dipukul dengan menggunakan spion pada
bagian kepala dan wajah. pasien mengalami perdarahan dari hidung kanan dan kiri (+), darah berwarna merah segar, tidak dapat
berhenti, mual (+), muntah (+) 2 kali berisi darah 50 cc berwarna merah segar, kepala terasa pusing (+) berdenyut, pasien tidak
mengalami pingsan saat kejadian dan sampai di rumah sakit masih mengingat semua kejadian yang terjadi. Sesak (-), pandangan
kabur (-), nyeri pada area perut (-).
Pemeriksaan Fisik :
-

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran

: composmentis GCS E4M6V5

Skala nyeri

:8

Tanda Vital

Tekanan darah

: 130/80 mmHg

Nadi

: 78 kali/menit, Isi Kuat, Cukup

Respirasi

: 20 kali/menit

Suhu

: 36,5 0C

Pemeriksaan Status Generalis :


Kepala :
Mata : Konjungtiva Hiperemis (+/+), sudut mata terdapat luka robek ukuran 1 x 1 x 0,5 cm
Hidung : Perdarahan (+/+), nyeri tekan (+), krepitasi (+) hidung kiri
Pipi : Pada pipi kiri terdapat luka geser ukuran 6 x 6 cm dan luka memar ukuran 12 x 10 cm
Thorax :
(paru)
Inspeksi : Simetris, Ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Fremitus taktil kanan = kiri
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
(Jantung)
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V Linea Midclavicula sinistra
Perkusi : Cardiomegali (-)
Auskultasi : S1 S2 reguler, bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : Jejas (-), distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas :
3

Edema -/-, CRT , 2 detik, akral hangat, nadi kuat


Pemeriksaan Status Neurologis :
Pemeriksaan Saraf Kranialis :
NC I : sulit dinilai
NC II : sulit dinilai
NC III, IV, VI : sulit dinilai
NC V : sensitibilitas kanan=kiri
NC VII : sulit dinilai
NC VIII : mendengar suara berbisik (N)
NC IX, X : Reflek Muntah (+)
NC XI : sulit dinilai
NC XII : Deviasi lidah (-)
Pemeriksaan Motorik :

Gerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis

Ekstremitas Atas
Kanan
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-

Kiri
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-

Ekstremitas Bawah
Kanan
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-

Kiri
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
4

Pemeriksaan Sensoris :

Nyeri
Termis
Taktil
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi

Ekstremitas Atas
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Ekstremitas Bawah
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Pemeriksaan Saraf Otonom :


BAB normal
BAK normal
Keringat normal
Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi
8/10/2016

LED : 5

Basofil : 0

GDS : 118

AL : 9.5

Eosinofil : 0

Ureum : 36

AE : 4.36

Batang : 2

Creatinin : 0.73

Hb : 12.5 ()

Segment : 73

Hct : 38.3 ()

Limfosit : 18

AT : 284

Monosit : 7

MCV : 87.9

Na : 132 ()

MCH : 28.7

K : 4.0

MCHC : 32.7

Cl : 94

Foto Sinus Paranasal :

Keterangan :
-

Sinusitis maxillaries dan frontalis kiri

Hipertrofi concha nasalis bilateral

Deviasi septum nasi ke kanan

CT Scan Kepala

Keterangan :
-

Hematosinus didaerah sinus maxillaries bilateral, sinus frontalis bilateral, dan sinus etmoidalis bilateral

Fraktur Os nasal dinding anterior os maxillaries kiri, os zygomaticum kiri

Deviasi septum nasi ke kanan

Tampak pembengkakan jaringan lunak di daerah maxillaries kiri, zygomaticum kiri dan temporalis kiri

- Tak Tampak Perdarahan intracranial


2. Riwayat pengobatan:
Pasien belum berobat ke dokter sebelumnya dan tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin
3. Riwayat kesehatan/ penyakit:
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan tidak mengalami riwayat penyakit lainnya
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien
5. Riwayat pekerjaan:
8

Pasien seorang pedagang nasi uduk yang suka berjualan di malam hari
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik :
Pasien tinggal bersama ibu dan adiknya. Sehari - harinya pasien sebagai pedagang nasi uduk yang bekerja mulai pukul
22:00. Sosialisasi pasien dengan lingkungan sekitar baik, pasien tidak memiliki musuh selama ini.
Daftar pustaka:
a. American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauma Life Support (ATLS) For Doctors. ISBN: 9781-880696-31-6. 2008.
b. Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Bagian Ilmu Penyakit saraf, FKUI RSCM Jakarta.
CDK-193/vol.39 no 5, th 2012.
c. Soepandi E A, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher. Edisi 7 FKUI, 2011.
Hasil pembelajaran:
1. Definisi cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
2. Etiologi cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
3. Diagnosis cedera Kepala dan fraktur os nasal
4. Pemeriksaan fisik dan penunjang pada kasus cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
5. Tatalaksana Cedera Kepala, epistaksis dan fraktur os nasal

1. Subyektif :
Tn. RAP, 23 tahun, 15 Menit SMRS pasien mengalami pusing dan perdarahan pada bagian hidungnya. pasien
mengaku dipukul oleh orang lain dengan menggunakan kaca spion. Saat itu pasien sedang menonton acara trak-trakan di
stadion bekasi dan ingin pulang. Tetapi saat perjalanan pulang pasien dihadang oleh sekelompok orang kemudian dipukul
dengan menggunakan spion pada bagian kepala dan wajah. pasien mengalami perdarahan dari hidung kanan dan kiri
(+), darah berwarna merah segar, tidak dapat berhenti, mual (+), muntah (+) 2 kali berisi darah 50 cc warna
9

merah segar, kepala terasa pusing (+) berdenyut, pasien tidak mengalami pingsan saat kejadian dan sampai di rumah
sakit masih mengingat semua kejadian yang terjadi. Sesak (-), pandangan kabur (-), nyeri pada area perut (-).

2. Obyektif:
Pada pemeriksaan fisik pada Tn. RAP 23 tahun, keadaan umum tampak sakit sedang dengan GCS E4M6V5 (15) dengan
skor skala nyeri pada pasien 8. Pada pemeriksaan mata didapatkan konjungtiva hiperemis ODS dengan pada sudut
mata terdapat luka robek ukuran 1 x 1 x 0,5 cm. Pada hidung terdapat perdarahan, nyeri tekan dan krepitasi pada
hidung kiri. Pada pipi terdapat luka geser dengan ukuran 6 x 6 cm dan luka memar ukuran 12 x 10 cm. Pada
pemeriksaan thorax, abdomen, ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis juga dalam batas normal.
Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan hematologi dalam batas normal. Pada pemeriksaan foto sinus
paranasal ditemukan adanya hipertrofi concha nasalis bilateral dan deviasi septum nasi ke kanan. Pemeriksaan CT
Scan ditemukan hematosinus di daerah sinus maksilaris bilateral, sinus frontalis bilateral dan sinus etmoidalis
bilateral, freaktur os nasal dinding anterior os maxillaries kiri dan os zygomaticum kiri, deviasi septum nasi ke
kanan, tampak pembengkakan jaringan lunak di daerah maxillaries kiri, zigomaticum kiri dan temporalis kiri
dan tidak tampak adanya perdarahan intracranial.
3. Assestment:
Cedera Kepala Ringan
Epistaksis Posterior e.c fraktur os nasal
4. Plan:
Medikamentosa
10

IVFD RL 20 gtt/menit
Transamin 1 x 1 amp, IV
Ranitidin 2 x 1 amp, IV
Ketorolac 2 x 1 amp, IV
Cefoperazone 2 x 1 gr, IV
Omeprazol 2 x 1 amp, IV
Vit K 3 x 1 amp, IV
Citicolin 2 x 500 mg
Hemobion 2 x 1 tab
Salep mata cloramphenicol 2% 2 x OS

Non Medikamentosa
- Pemasangan tampon hidung (tampon Bellocque)
- Posisi setengah duduk
- Rencana operasi fraktur os nasal

11

Anda mungkin juga menyukai