Nama pendamping:
1. dr. Richard Sabar Nelson Siahaan
2. dr. Corry Christina H
dan diskusi
Nama: Tn. RAP
Telp: -
Data pasien:
Nama klinik: RSUD Kota
Bekasi
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ gambaran klinis:
15 Menit SMRS pasien mengalami pusing dan perdarahan pada bagian hidungnya. pasien mengaku dipukul oleh orang
lain dengan menggunakan kaca spion. Saat itu pasien sedang menonton acara trak-trakan di stadion bekasi dan ingin pulang.
Tetapi saat perjalanan pulang pasien dihadang oleh sekelompok orang kemudian dipukul dengan menggunakan spion pada
bagian kepala dan wajah. pasien mengalami perdarahan dari hidung kanan dan kiri (+), darah berwarna merah segar, tidak dapat
berhenti, mual (+), muntah (+) 2 kali berisi darah 50 cc berwarna merah segar, kepala terasa pusing (+) berdenyut, pasien tidak
mengalami pingsan saat kejadian dan sampai di rumah sakit masih mengingat semua kejadian yang terjadi. Sesak (-), pandangan
kabur (-), nyeri pada area perut (-).
Pemeriksaan Fisik :
-
Kesadaran
Skala nyeri
:8
Tanda Vital
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
Respirasi
: 20 kali/menit
Suhu
: 36,5 0C
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
Ekstremitas Atas
Kanan
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-
Kiri
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-
Ekstremitas Bawah
Kanan
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
-
Kiri
Bebas
5/5/5
Normal
Eutrofi
+2
4
Pemeriksaan Sensoris :
Nyeri
Termis
Taktil
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi
Ekstremitas Atas
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Ekstremitas Bawah
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
LED : 5
Basofil : 0
GDS : 118
AL : 9.5
Eosinofil : 0
Ureum : 36
AE : 4.36
Batang : 2
Creatinin : 0.73
Hb : 12.5 ()
Segment : 73
Hct : 38.3 ()
Limfosit : 18
AT : 284
Monosit : 7
MCV : 87.9
Na : 132 ()
MCH : 28.7
K : 4.0
MCHC : 32.7
Cl : 94
Keterangan :
-
CT Scan Kepala
Keterangan :
-
Hematosinus didaerah sinus maxillaries bilateral, sinus frontalis bilateral, dan sinus etmoidalis bilateral
Tampak pembengkakan jaringan lunak di daerah maxillaries kiri, zygomaticum kiri dan temporalis kiri
Pasien seorang pedagang nasi uduk yang suka berjualan di malam hari
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik :
Pasien tinggal bersama ibu dan adiknya. Sehari - harinya pasien sebagai pedagang nasi uduk yang bekerja mulai pukul
22:00. Sosialisasi pasien dengan lingkungan sekitar baik, pasien tidak memiliki musuh selama ini.
Daftar pustaka:
a. American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauma Life Support (ATLS) For Doctors. ISBN: 9781-880696-31-6. 2008.
b. Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Bagian Ilmu Penyakit saraf, FKUI RSCM Jakarta.
CDK-193/vol.39 no 5, th 2012.
c. Soepandi E A, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher. Edisi 7 FKUI, 2011.
Hasil pembelajaran:
1. Definisi cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
2. Etiologi cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
3. Diagnosis cedera Kepala dan fraktur os nasal
4. Pemeriksaan fisik dan penunjang pada kasus cedera kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
5. Tatalaksana Cedera Kepala, epistaksis dan fraktur os nasal
1. Subyektif :
Tn. RAP, 23 tahun, 15 Menit SMRS pasien mengalami pusing dan perdarahan pada bagian hidungnya. pasien
mengaku dipukul oleh orang lain dengan menggunakan kaca spion. Saat itu pasien sedang menonton acara trak-trakan di
stadion bekasi dan ingin pulang. Tetapi saat perjalanan pulang pasien dihadang oleh sekelompok orang kemudian dipukul
dengan menggunakan spion pada bagian kepala dan wajah. pasien mengalami perdarahan dari hidung kanan dan kiri
(+), darah berwarna merah segar, tidak dapat berhenti, mual (+), muntah (+) 2 kali berisi darah 50 cc warna
9
merah segar, kepala terasa pusing (+) berdenyut, pasien tidak mengalami pingsan saat kejadian dan sampai di rumah
sakit masih mengingat semua kejadian yang terjadi. Sesak (-), pandangan kabur (-), nyeri pada area perut (-).
2. Obyektif:
Pada pemeriksaan fisik pada Tn. RAP 23 tahun, keadaan umum tampak sakit sedang dengan GCS E4M6V5 (15) dengan
skor skala nyeri pada pasien 8. Pada pemeriksaan mata didapatkan konjungtiva hiperemis ODS dengan pada sudut
mata terdapat luka robek ukuran 1 x 1 x 0,5 cm. Pada hidung terdapat perdarahan, nyeri tekan dan krepitasi pada
hidung kiri. Pada pipi terdapat luka geser dengan ukuran 6 x 6 cm dan luka memar ukuran 12 x 10 cm. Pada
pemeriksaan thorax, abdomen, ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis juga dalam batas normal.
Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan hematologi dalam batas normal. Pada pemeriksaan foto sinus
paranasal ditemukan adanya hipertrofi concha nasalis bilateral dan deviasi septum nasi ke kanan. Pemeriksaan CT
Scan ditemukan hematosinus di daerah sinus maksilaris bilateral, sinus frontalis bilateral dan sinus etmoidalis
bilateral, freaktur os nasal dinding anterior os maxillaries kiri dan os zygomaticum kiri, deviasi septum nasi ke
kanan, tampak pembengkakan jaringan lunak di daerah maxillaries kiri, zigomaticum kiri dan temporalis kiri
dan tidak tampak adanya perdarahan intracranial.
3. Assestment:
Cedera Kepala Ringan
Epistaksis Posterior e.c fraktur os nasal
4. Plan:
Medikamentosa
10
IVFD RL 20 gtt/menit
Transamin 1 x 1 amp, IV
Ranitidin 2 x 1 amp, IV
Ketorolac 2 x 1 amp, IV
Cefoperazone 2 x 1 gr, IV
Omeprazol 2 x 1 amp, IV
Vit K 3 x 1 amp, IV
Citicolin 2 x 500 mg
Hemobion 2 x 1 tab
Salep mata cloramphenicol 2% 2 x OS
Non Medikamentosa
- Pemasangan tampon hidung (tampon Bellocque)
- Posisi setengah duduk
- Rencana operasi fraktur os nasal
11