Andreaw Pranolo
Tanggal
: 04 Juli 2012
Jam
Tempat
Nama
NRI
:
:
Oponen I :
Oponen II :
Komentator :
Moderator :
Narasumber :
DEPARTEMEN NEUROLOGI
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT/BLU RSUP PROF.DR.R.D.KANDOU
MANADO
2012
PENDAHULUAN
1
di daerah
LAPORAN KASUS
2
Riwayat Sosial
anggota gerak atas: 1/1/1/1 5/5/5/5, kekuatan anggota gerak bawah: 1/1/1/1
5/5/5/5. Tonus otot pada anggota gerak kanan menurun dan anggota gerak kiri
normal. Refleks fisiologis : bisep +/++ ; trisep +/++, brachioradialis +/++, KPR +/
++, APR +/++, reflex patologis : H-T -/-; babinsky group : -/-. Status sensorik:
hemihipestesia dan hemihipalgesia kanan , proprioseptif ekstremitas tidak
terganggu. Status autonom : hidrosis normal; inkontinensia dan retensi ().
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan laboratorium tgl 26 Mei 2012, kadar
hemoglobin 13.5gr/dl, leukosit 7.4/mm3, trombosit 220.000/mm3, gula darah
sesaat 129mg/dl, ureum 26mg/dl, kreatinin 1mg/dl, natrium 126 mmol/L, kalium
3.3 mmol/L, klorida 110 mmol/L.
Pemeriksaan EKG didapatkan incomplete RBBB, occational PVC, left arterial
enlargement.
CT scan kepala : tampak gambaran hiperdens di daerah kapsula interna, talamus.
Hasil pemeriksaan laboratorium : albumin 3,6 g/dl, gula darah puasa 97 mg/dl,
SGOT 58 U/L, SGPT 24 U/L, kolesterol total 156 mg/dl, natrium 146 mmol/L,
kalium 3,78 mmol/L, klorida 103 mmol/L.
Faal haemostasis: fibrinogen 466mg/dL, APTT 28,0, PT 12,0 ( INR 0,94 )
Hasil x-foto thorax AP : kesan cor dan pulmo normal.
Hasil konsul rehabilitasi medik : fisioterapi.
Diagnose kerja adalah : stroke hemoragik.
Penatalaksanaan adalah bed rest, elevasi kepala 30, mobilisasi kiri/kanan tiap
2 jam, pasang jalur intravena Nacl 0.9% 500cc 14 gtt per menit, citicoline
2 x 500mg amp (iv), ranitidine 2 x 1 amp (iv), vit B1B6B12 3 x1 tab po, tramadol
2 x 50mg caps po prn nyeri kepala.
Perawatan hari kesembilan, kelemahan anggota gerak kanan lebih membaik. Pada
pemeriksaan fisik status generalis ditemukan kesadaran komposmentis, tekanan
darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 84 x/menit regular isi cukup, frekuensi nafas
20 x/menit, suhu 36,8,0C. Pada pemeriksaan neurologis, GCS : E4M6V5=15,
pupil bulat isokor, dengan diameter kanan dan kiri 3 milimeter, pupil kanan dan
kiri reaktif terhadap reaksi cahaya langsung maupun tidak langsung. TRM: kaku
kuduk tidak ada , laseque >70, kernig >135. Nervi craniales: paresis N.VII dan
N.XII sentral kanan. Status Motorik : hemiparesis kanan. Kekuatan anggota gerak
kanan atas dan bawah: 3/3/2/2 dan 3/3/3/3, kekuatan anggota gerak kiri atas dan
bawah: 5/5/5/5 dan 5/5/5/5. Tonus otot pada anggota gerak kanan menurun dan
anggota gerak kiri normal. Refleks fisiologis : bisep +/++ ; trisep +/++,
brachioradialis +/++, KPR +/++, APR +/++, reflex patologis : H-T -/-; babinsky
group : -/-. Status sensorik: hemihipestesia dan hemihipalgesia kanan berkurang ,
proprioseptif ekstremitas tidak terganggu. Status autonom : hidrosis normal;
inkontinensia dan retensi ().
Diagnosis
Klinis
Topis
Etiologis
Patologis : Perdarahan
Tambahan : Hiponatremia, hipokalemia
Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad Malam
PEMBAHASAN
8
Gambar sirkulasi darah serebri, sirkulasi anterior (putih), sirkulasi posterior (biru)
Arteri serebri posterior melengkung ke arah lateral dan belakang di sekeliling
mesencephalon, kemudian bergabung dengan ramus kommunikan posterior arteria
karotis interna. Cabang-cabang kortikal menyuplai permukaan inferolateral dan
medial lobus temporalis serta permukaan lateral dan medial lobus occipitalis. Jadi
arteri serebri posterior memperdarahi korteks visual. Cabang-cabang sentral
menembus substansia otak dan memperdarahi talamus, nucleus lentiformis,
glandula pinealis, corpus genikulatum.5,6,14
Struktur Suplai
Motor cortex (lower limb)
Fungsi
Mengatur gerakan
Gejala Klinik
Contralateral Leg:
lower limb
Menerima sensory
10
lower limb
Motivation, planning,
(dominant hemisphere)
organizing of complex
behavior
Lentikulostriata
Prefrontal cortex
Internal capsule (anterior
Corticopontine dan
limb)
thalamocortical
Permukaan kanan
Anterior choroidal
Struktur Suplai
Area Broca
Area Wernicke
Motor cortex
Fungsi
Expressive speech
Receptive speech
Movement from head,
Sensory cortex
Motor cortex
Sensory cortex
Internal capsule
Corticospinal,
(posterior limb),
thalamocortical, visual,
sensory abnormalities,
globus pallidus,
homonym hemianopsia,
memory, emotion
change in memory,
parts of temporal
Lentikulostriata
abnormalities
Gejala Klinik
Right face, arm: UMN
weakness, cortical
sensory loss, aphasia
Left face, arm: UMN
weakness, hemineglect,
emotion
lobe
Striatum (caudate
Movement disorders
and putamen)
Globus pallidus
Movement disorders
Internal capsule
(anterior limb)
Internal capsule
thalamocrtical
Corticobulbar tract
(genu)
Deep
Struktur Suplai
Occipital lobe
Fungsi
Primary and secondary
Gejala Klinik
Homonymous
visual
Connecting visual
hemianopsia,
Splenium of corpus
callosum
Inferior and medial
association
Recognition and
interpretation of face
Relay center for
hemisensory loss,
alexia without
agraphia
11
of the CNS
Corticospinal lateral and
(posterior limb)
anterior tracts
subkortikal
meliputi
basal
ganglia,
talamus,
nukleus
Pada kasus ini didapatkan hemiparesis yang berat dengan kekuatan otot
tangan kanan 1111 dan tungkai kanan 1111, hemihipestesi dan hemihipalgesi
kanan. Maka sesuai dengan kepustakaan pada kasus ini topisnya terletak di
subkortikal.
12
Traktus Kortikospinalis
Traktus ini berasal dari korteks motorik di gyrus precentralis dan berjalan
melalui substansia alba serebri (korona radiata), krus posterior kapsula interna,
bagian sentral pedunkulus serebri, pons, dan basal medulla oblongata. Traktus ini
di dalam medulla oblongata membentuk benjolan yang disebut piramid, sehingga
dikenal dengan nama traktus piramidalis. Pada pertemuan medulla oblongata dan
medulla spinalis, 80-85% serabut pyramidal menyilang ke sisi lain di dekusasio
piramidum (traktus kortikospinalis lateral). Serabut yang tidak menyilang ke sisi
lain (traktus kortikospinalis anterior). Pada tingkat servikal dan torakal,
kemungkinan juga terdapat beberapa serabut yang tetap tidak menyilang dan
mempersarafi neuron motorik ipsilateral di kornu anterior, sehingga otot-otot leher
dan badan mendapatkan persarafan kortikal bilateral.11,12
Pada
pemeriksaan
didapatkan
hemiparesis. Maka
sesuai
dengan
13
14
15
16
Anterior limb
Genu
Postreior limb
Fibers
Corticopontine
Blood supply
Lenticulostriate artery (deep
Thalamocortical (from
anterior artery)
nuclei)
Corticobulbar
Corticopontine
and VA)
Talamus
Talamus merupakan massa substansia grisea besar yang berbentuk seperti telur
dan membentuk sebagaian diencephalon. Ada dua buah talamus dan masingmasing terletak di sisi ventrikulus tersier. Ujung anterior talamus sempit dan bulat
serta merupakan batas lateral foramen interventrikuler. Ujung posterior melebar
membentuk pulvinar, yang tergantung melewati colliculi superior. Permukaan
inferior bersambung dengan tegmentum mesencephali. Permukaan medial talamus
membentuk dinding lateral ventrikulus tersier.13,14
Fungsi talamus :13,14
1. Talamus merupakan titik peremuan subkortikal terbesar untuk semua
impuls sensorik propioseptif dan eksteroseptif.
2. Merupakan stasiun relay untuk semua impuls. Talamus mengirimkan
komponen eferen kecil ke striatum, tetapi sebagian besar outputnya
berjalan ke korteks serebri. Semua impuls sensorik (selain impuls
olfaktori) harus berjalan melalui thalamus. Talamus juga disebut sebagai
pintu gerbang.
3. Pusat integrasi dan koordinasi. Substrat neural fenomena dasar tertentu
seperti nyeri, rasa tidak senang, dan rasa nyaman telah terdapat di
thalamus sebelum ke atas menuju korteks.
4. Talamus memodulasi fungsi motorik (basal ganglia dan serebellum).
5. Beberapa nuclei juga merupakan komponen ascending reticular activating
system (ARAS). Impuls pengaktivasi dari ARAS dihantarkan oleh nuklei
talami tertentu (nukleus ventralis anterior, nukleus intralaminaris, nukleus
retikularis).
19
traktus
mammillothalamicus
dari
nukleus
mammillare.
20
Anterior
Nukleus thalamus
Fungsinya
Irama emosional, mekanisme memori yang
Dorsomedial
baru
Integrasi informasi, viseral serta emosional
Pulvinar, posterolateralis
Ventralis anterior
Ventralis lateralis
Ventralis posteromedialis (VPM)
Ventralis posterolateralis (VPL)
Nukleus genikulatum medial
Nukleus genukulatum lateral
Faktor resiko pada kasus ini bukan oleh suatu hipertensi. Jadi
kemungkinan dapat disebabkan oleh suatu aneurisma, malformasi arteriovenous,
penyakit vascular yang meliputi vaskulitis dan angiopati amiloid.
22
DAFTAR PUSTAKA
2. Sacco
RL.
Pathogenesis,
Classification
and
Epidemiology
of
24
25