Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS MATI

Pembimbing :
dr. Lipur Riyantiningtys BS, Sp.F.M (K)
Disusun Oleh :
Putri Nindisyah Iswahyudin
030001400159

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 28 JUNI 2021 – 24 JULI 2021
YOGYAKARTA 2021

Nama : Putri Nindisyah Iswahyudin


NIM : 030001400159 – Usakti
Periode : 28 Juni 2021 – 24 Juli 2021

Pembimbing : dr. Lipur Riyantiningtys BS, Sp.F.M (K)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Kronologi Kasus
Seorang pengendara motor bernama Tuan Albert usia 40 tahun sedang berkendara
dijalan raya dengan menggunakan motor ditabrak oleh sebuah bus pada saat melintasi
simpang 4, bus tersebut menabrak dari arah samping sehingga tuan albert meninggal di TKP

2. Positif dan Negatif pada kasus


 Positif :
-Pakaian yang dikenakan jenazah lengkap
-identitas Jenazah lengkap
-Tidak ada bagian tubuh jenazah yang hilang
 Negatif :
-Kronologis kejadian tidak di tampilkan dengan lengkap, apakah korban
bergoncengan atau mengendarai kendaraan sendiri
-Tidak diketahui apakah ada saksi mata
-Jenazah meninggal dunia di TKP

3. Analisis

Deskripsi Luka
 Dahi : Pada dahi bagian kanan, satu sentimeter di atas alis kanan, nol koma lima
sentimeter dari sumbu tengah tubuh ke arah luar, terdapat beberapa luka lecet tekan,
berwarna cokelat kehitaman, berbentuk garis lurus, arah tegak lurus, kondisi luka bersih,
dasar kulit, ukuran masing-masing garis panjang satu sentimeter, ukuran luas area luka
panjang lima sentimeter dan lebar empat sentimeter. Tidak teraba derik tulang.
 Mata :
1) Mata kanan : Dalam keadaan mata tertutup. Pada kelopak mata kanan bagian
atas, nol koma lima sentimeter di bawah alis, nol koma lima sentimeter ke arah
hidung dari sudut mata kanan bagian dalam terdapat dua luka lecet geser,
berbentuk garis lurus, tepi tidak rata, berwarna kemerahan, arah dari dalam ke
luar, kondisi kotor dengan darah, dasar kulit, ukuran panjang satu sentimeter dan
lebar nol koma lima sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Setelah kelopak mata
dibuka, manik mata berbentuk bundar, ukuran diameter manik mata nol koma
lima sentimeter, selaput bening mata berwarna putih keruh, tirai mata berwarna
hitam, selaput jernih mata pucat, selaput bola mata terdapat bintik-bintik darah,
bola mata bulat, teraba kenyal.
2) Mata kiri : Dalam keadaan tertutup. Pada kelopak mata kiri atas, nol koma lima
sentimeter ke kanan dari sudut mata bagian luar, satu sentimeter di bawah alis
terdapat luka lecet tekan berbentuk bulat, berwarna merah, arah tegak lurus,
kondisi bersih, dasar kulit, ukuran diameter nol koma lima sentimeter. Tidak
teraba derik tulang. Setelah kelopak mata dibuka, manik mata berbentuk bundar,
ukuran diameter manik mata nol koma lima sentimeter, selaput bening mata
berwarna putih keruh, tirai mata berwarna hitam, selaput jernih mata pucat,
selaput bola mata terdapat bintik-bintik darah, bola mata bulat, teraba kenyal
 Hidung : Pada hidung bagian kiri, tepat di atas lubang hidung kiri, terdapat satu luka
lecet geser, bentuk garis lurus, berwarna kemerahan, arah dari atas ke bawah, kondisi
kotor dengan darah, dasar kulit, ukuran panjang nol koma lima sentimeter. Tidak teraba
derik tulang. Terdapat darah keluar dari kedua lubang hidung.
 Pipi kiri : Pada pipi kiri, tiga sentimeter ke depan dari lubang telinga, enam sentimeter di
bawah batas rambut depan, terdapat luka lecet geser, berbentuk tidak beraturan, berwarna
merah kebiruan, arah dari dalam ke luar, kondisi kotor dengan darah, dasar kulit, ukuran
panjang tiga sentimeter dan lebar dua sentimeter. Tidak teraba derik tulang.
 Telinga kiri : Tampak keluar darah, tidak terdapat luka. Tidak teraba derik
 Dada : Terdapat rambut keriting ukuran panjang nol koma lima sentimeter menutupi
seluruh dada. Pada dada bagian kiri, dua sentimeter di bawah tulang selangka kiri, satu
sentimeter dari sumbu tengah tubuh ke arah luar, terdapat luka lecet geser, berbentuk
tidak beraturan, berwarna kebiruan, arah dari luar ke dalam, kondisi bersih, dasar kulit,
ukuran panjang dua koma lima sentimeter dan lebar dua sentimeter. Tidak teraba derik
tulang.
 Pada lengan atas kiri bagian luar, lima sentimeter di bawah bahu, terdapat satu luka
memar, berbentuk tidak beraturan, berwarna kebiruan, arah tegak lurus, kondisi bersih,
dasar kulit, ukuran panjang tiga sentimeter dan lebar satu sentimeter. Tidak teraba derik
tulang, Pada lengan atas kiri bagian luar, satu sentimeter di bawah bahu kiri, terdapat
luka memar, berbentuk bulat, berwarna kebiruan, arah tegak lurus, kondisi bersih, dasar
kulit, ukuran diameter dua sentimeter. Tidak teraba derik tulang
 Tungkai atas kanan : Pada tungkai atas bagian depan, tujuh sentimeter di atas lutut,
terdapat luka robek dan patah tulang tebuka, berbentuk persegi panjang, tepi luka tidak
rata, dengan sudut tumpul, berwarna merah, arah dari luar ke dalam, kondisi kotor
dengan darah, dasar tulang dan otot, ukuran panjang delapan sentimeter dan lebar empat
sentimeter, dalam dua sentimeter. Tidak teraba derik tulang
 Kaki kanan : Pada daerah punggung kaki kanan, tepat di tengah punggung kaki, terdapat
beberapa luka lecet geser berwarna kehitaman, bentuk tidak beraturan, arah luar ke
dalam, kondisi luka bersih, dasar kulit, ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol
koma lima sentimeter. Tidak teraba derik tulang. Ujung jari dan jaringan di bawah kuku
tampak pucat
 Tungkai bawah kiri : Pada bagian depan, tiga sentimeter di bawah lutut, terdapat luka
lecet geser, berbentuk bulat, berwarna merah, arah luar ke dalam, kondisi bersih, dasar
kulit, ukuran diameter dua sentimeter. Tidak teraba derik tulang
Pada kasus ini dapat di perkiraan waktu kematian sekitar delapan sampai dua belas jam
yang lalu karena lebam mayat yang terjadi di beberapa bagian tubuh (pada tengkuk,
punggung atas dan pinggang, kedua bokong dan tungkai bawah kanan) tidak hilang dengan
penekanan, serta kaku mayat yang ditemukan baru terjadi di beberapa bagian tubuh (sendi
rahang, kedua bahu, kedua siku, kedua lutut) dan belum terjadi proses pembusukan karena
tidak ada warna kehijauan di perut kanan bawah
Aspek Medikolegal
Menurut hukum pidana seseorang yang karena kelalaiannya menyebabkan orang lain
meninggal dunia dapat dikenakan Pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling
lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. Khusus untuk kecelakaan lalu-
lintas, kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dapat dikenakan Pasal 310
ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan
yang menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena
kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
4. Kesimpulan
Pada kasus ini merupakan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang dimana pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan luka di tubuh
pasien dan terdapat darah yang keluar dari hidung dan teling dimana biasanya
dikarenakan benturan yang kuat sehingga terjadi cedera kepala dan luka terbuka pada
bagian paha pasien dimana diketahui pada paha terdapat pembuluh darah yang besar
sehingga menyebabkan pasien kehilangan banyak darah.
Perlu di dalami lagi informasi terkait kasus tersebut untuk melengkapi data-data
yang diperlukan guna mengetahui apakah sebenarnya yang menyebabkan jenazah
tertabrak dengan melakukan olah TKP
Dibutuhkan juga banyak informasi baik dari CCTV yang berada di titik tersebut
maupun dari saksi mata apabila terdapat saksi mata serta dilakukan juga pemeriksaan
pada pengemudi bus untuk mengetahui apakah murni kecelakaan atau dilakukan dengan
sengaja.

5. Action Plan
Sebagai seorang dokter pada saat melakukan pemeriksaan pada jenazah
diidentifikasi dengan teliliti setiap bagian tubuh korban untuk mengetahui jenis luka apa
saja yang ada di tubuh korban, dapat memperkirakan waktu kematian korban, dan temua
yang di dapat pada tubuh jenazah harus di dokumentasikan.
Kejadian kecelakaan akibat lalu lintas sangat banyak terjadi maka dari itu
sebaiknya tidak mengemudi apabila dalam kondisi tidak sehat, dibawa pengaruh alkohol,
dan di bawah pengaruh obat-obatan. Serta harus ada pemantauan yang ketat bagi para
pengguna kendaraan berapa kecepatan yang harus di gunakan pada lajur-lajur jalan
tertentu dan bagi anak di bawah umur tidak diperbolehkan membawa kendaraan sendiri.

6. Referensi
- Yuni Dwi. PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KARENA KELALAIAN
MENYEBABKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA ( STUDI KASUS DI
PENGADILAN NEGERI PEKALONGAN). Prodi PPKn Universitas PGRI Yogyakarta.
2017
- Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta :
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai