Anda di halaman 1dari 3

Informasi laporan dari Proquest

21 Maret 2014

Daftar Isi:
Belajar Vs Latihan

Dokumen 1, Belajar Vs Latihan
Penulis: Ganzel, Rebecca, Gordon, Jack, Lee, Chris, Stamps, David

Abstrak:
Pada pergantian abad ke 20, pendiri dari penganut paham Behaviorism Modern mencoba untuk
mengimitasi fisik dengan menjelaskan kebiasaan hewan dengan tujuan bahwa hal tersebut mudah untuk
diukur. Menurut B.F Skinner, kebiasaan manusia dan spesies non manusia diatur oleh sebuah hukum
pengaturan operan. Skinner berpendapat bahwa manusia anak-anak belajar berbahasa dengan cara yang
sama ketika mereka belajar hal lainnya, melalui penghargaan dan hukuman. Teori Skinner, meskipun
begitu, tidak bekerja dengan baik apabila mencakup penerimaan bahasa.Jika kamu berusaha memaksakan
disiplin yang kaku ketika mengajar seorang anak atau seekor simpanse, kamu sedang bekerja melawan
keingin tahuan tanpa batas dan kebutuhan akan permainan yang santai yang memungkinkan untuk belajar
di awal.

Teks Penuh:
Pada pergantian abad ke 20, pendiri dari penganut paham Behaviorism Modern mencoba untuk
mengimitasi fisik dengan menjelaskan kebiasaan hewan dengan tujuan bahwa hal tersebut mudah untuk
diukur. Di Rusia, Ivan Pavlov, seorang psikolog ternama, melatih seekor anjing untuk mengeluarkan air
liur ketika mendengar bunyi bel makan malam. Oleh karena itu, mengurangi kebiasaan anjing tersebut
melalui refleks yang diatur. Di Amerika, John B Watson, pendahulu B.F. Skinner, menganalisa Cedutan
Otot yang menghasilkan kebiasaan hewan. Ketika Skinner hadir disepanjang tahun 1930an, paham
behaviorism telah mempertebal dinding Cartesia antara hewan dan manusia. Manusia adalah makhluk
berpikir yang membentuk lingkungan mereka; Hewan adalah makhluk brutal tanpa pikiran yang
kebiasaannya dibentuk oleh lingkungan. Manusia belajar; hewan dikondisikan. Skinner mencoba untuk
menghancurkan dinding antara hewan dan manusia, tetapi dia tidak melakukannya dengan cara yang telah
dikondisikan. Darwin pada abad sebelumnya, dengan beranggapan bahwa ada keterkaitan antara pikiran
manusia dan non manusia. Skinner, secara sederhana menyingkirkan semua pemikiran itu. Dia
mengklaim bahwa proses belajar manusia tidak berbeda dengan pengkondisian pada hewan dan hal itu
bisa digambarkan secara mekanis tanpa beralih pada istilah samar-samar seperti Benak dan
Kesadaran
Menurut Skinner, kebiasaan manusia dan spesies non manusia diatur oleh sebuah hukum pengaturan
operan. Pemberi bantuan dan pemberi hukuman pada lingkungan berlaku untuk membentuk dan
membatasi kebiasaan kita. Seekor tikus belajar menekan sebuah tuas pada kandangnya dengan dibantu
atau dihadiahi pelet makanan. Seorang anak manusia belajar untuk takut dengan api dengan hukuman
terbakar.
Skinner berpendapat bahwa manusia anak-anak belajar berbahasa dengan cara yang sama ketika mereka
belajar hal lainnya, melalui bimbingan penghargaan dan hukuman. Ocehan seorang anak dibentuk
kedalam kata Mama melalui pemberi bantuan positif dari senyuman ibunya. Allen Gardner, seorang
psikolog tikus yang telah teredukasi dengan baik pada prinsip-prinsip pengkondisian operan berteori
bahwa jika bahasa dikondisikan seperti yang dikatakan Skinner, dan jika semua spesies belajar melalui
cara pengkondisian yang sama, maka seekor simpanse seharusnya bisa belajar bahasa isyarat manusia
melalui penggunaan hadiah. Gardner memutuskan untuk mengajar seekor simpanse berumur 2 tahun
bernama Washoe dengan menggunakan teknik Skinner. Akan tetapi, teori Skinner tidak bekerja dengan
baik apabila mencakup penerimaan bahasa. Washoe banyak mengoceh dengan menggunakan tangannya
khususnya ketika dia belajar tentang bahasa isyarat. Ketika satu dari ocehannya mengarah pada sesuatu
seperti bahasa isyarat Amerika, Gardner akan bertepuk tangan, tersenyum dan mengulangi gerakan
tubuhnya. Selama satu tahun penuh dari bantuan positif untuk ocehan, metode ini menghasilkan sebuah
isyarat yang benar-benar baru; lucu,mungkin karena isyarat yang lucu, 2 jari menyikat hidung, membawa
dia pada sebuah pemainan memegang hidung.
Tak seorang pun mengajar Washoe, lebih tepatnya mengkondisikan dia. Dia belajar. Ada perbedaan yang
sangat besar. Selain arahan yang salah pada tahun pertama untuk memperlakukan Washoe seperti
tikusnya Skinner, dia memaksa kita untuk menerima kebenaran antara biologi manusia dan simpanse.
Anak-anak bukan orang tua, mendorong proses belajar. Jika kau mencoba memaksakan disiplin yang
kaku ketika mengajar seorang anak atau seekor simpanse, kau bekerja melawan batasan antara keingin
tahuan tanpa batas dan kebutuhan akan permainan yang santai yang memungkinkan belajar pada awal.
Karena pada akhirnya, Gardner mengakui Seekor simpanse muda dan seorang anak kecil mempunyai
toleransi terbatas tentang sekolah. Washoe tidak belajar dikarenakan usaha kita untuk mengedukasi dia
melainkan karena dia sendiri.
Washoe telah mengajarkan kita bahwa seekor simpanse akan tetap melakukan tugasnya berjam-jam
asalkan hal itu menyenangkan. Sekarang, dia mengajarkan saya sebuah pelajaran bahwa dibutuhkan bagi
saya persiapan seumur hidup bekerja dengan simpanse dan anak-anak. Belajar tidak bisa dikendalikan.
Hal itu diluar kontrol oleh pengaturan. Balajar muncul secara spontan dan berlanjut secara mandiri dan
cara yang tak terprediksi dan akan mencapai tujuan pada waktu yang tepat dengan sendirinya. Ketika
dipicu, belajar tidak akan berhenti terkecuali dihambat oleh pengkondisian.


Guratan tinta:
Dari sanak saudara kita yang lain: Apa simpanse telah mengajarkan tentang siapa diri kita (William
Morrow, er Co, 1997) oleh Roger Fouts, seorang akuntan dari usaha pertama untuk mengajar bahasa
isyarat Amerika, pada simpanse pada akhir tahun 1960an. Diadaptasi dan diprint oleh dengan ijin dari
penulis.

Pokok bahasan: Belajar, Ilmu perilaku, Penerimaan Bahasa, Latihan.
Lokasi: Amerika Serikat
Klasifikasi: 2500; Pengorganisasian perilaku, 9190, Amerika Serikat;6200: Latihan dan
pengembangannya.
Judul Publikasi: Training

Anda mungkin juga menyukai