Anda di halaman 1dari 8

PA/PSA

(Pemeriksaan Air dan Pemindahan bakteri Secara Aseptis)



PA
Tujuan Percobaan
- Mampu menghitung jumlah koloni dalam air
- Mampu membandingkan radius perkembangan mikroba dengan desinfektan berbeda

Tinjauan Pustaka
Mikroorganisme Air
Air tanah mengandung zat organik dan anorganik merupakan tempat yang baik bagi
kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme yang autotrof merupakan pertama dalam air yang
mengandung zat organik.
Sinar matahari terutama sinar ultraviolet memang dapat melemahkan bakteri tapi daya
tembus sinar UV dalam air tidak seberapa. Air yang mengalir deras dan bergerak menerjang
batu-batuan kurang baik untuk kehidupan bakteri. Air sumur dalam hal ini tergantung
lingkungannya, pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan.
Persyaratan Standarisasi Kualitas Air
a. Persyaratan biologis
Di tentukan oleh kehadiran mikroorganisme yang patogen maupun nonpatogen. Patogen
lebih mendapat perhatian terhadap penilaian persyaratn biologis sekalipun relatif tidak
berbahaya bagi kehidupan manusia atau kesehatan. Tetapi karena berlebih mempengaruhi
rasa dan bau.
b. Persyaratan fisis
Di tentukan oleh faktor kekeruhan, warna, bau, maupun rasa. Dari ke empat syarat
tersebut hanya bau yang penilaiannya ditentukan secara subjektif dengan jalan diencerkan
sampai dengan larutan yang paling encer. Umumnya penilaian bau dan rasa dilakukan
bersama dengan sebagaian suatu indikator.


c. Persyaratan Kimia
Karena bahan kimia pada umumnya mudah larut dalam air maka tercemarnya air oleh
bahan kimia sebagai parameter sejauh mana layak tidaknya untuk kehidupan organisme.
Pengujian Ketetapan Kebersihan Air
1. Tahap Uji Dugaan
Tabung reaksi berisi 10 ml air dicampur laktosa diisi dengan 1-5 ml dari sampel
air. Volume inokulum ini berasal dari asal-usul sampel tersebut. J ika diduga contoh air
tersebut banyak mengandung kotoran, maka kedalam tabung reaksi diambil, diinokulasi,
medium cair tersebut diletakkan dalam tabung durham dalam posisi terbalik. Bila dalam
48 jam tabung durham mengandung gas, maka tes dinyatakan positif.
2. Uji Kepastian
Ada dua cara :
a. Uji ini dapat dilakukan seperti no.1 hanya dalam medium perlu diinokulasikan gas
hijau untuk menghambat pertumbuhan gram dan meningkatkan pertumbuhan
bakteri coli. J ika timbul gas sebelum 48 jam, maka tes positif.
b. Cara kedua yaitu menginokulasikan air yang menghasilkan gas tersebut dalam
cawan petri berisi medium yang mengandung laktosa dengan enzim biru metilen
selama 24 jam.
3. Uji Kesempurnaan
Untuk uji ini ditambahkan inokulum dari suatu koloni pada cawan petri tersebut.
Inokulum dimasukkan ke dalam medium cair yang mengandung laktosa. Dari inokulum
tersebut juga dibuat gesekan pada garis miring. J ika kemudian timbul gas dalam laktosa
juga dihasilkan gram negatif yang berspora maka ada bakteri golongan air.
Faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme
1. Temperatur
Umumnya organisme hidup pada 26-27 bila dipanaskan.
2. Medium
Medium yang digunakan harus memiliki zat yang dibutuhkan, yaitu protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, dll. Media yang cocok untuk bakteri adalah yang isotonik terhadap
isi sel bakteri. J ika larutan hipertonik maka akan mengalami plasmolisis.
3. Pengaruh sinar
Kebanyakan bakteri tidak berfotosintesis tapi sinar dengan panjang gelombang lebih
pendek seperti sinar UV dan sinar X sangat berbahaya dan dapat mematikan bakteri.
4. Pengaruh mekanik
Untuk mematikan bakteri dibutuhkan tekanan 6000 atm dan untuk menghentikan bakteri
dibutuhkan 600 atm.
5. Faktor kimia
Penggunaan desinfektan bakterisida dapat membunuh bakteri. Biasanya kerusakan akibat
proses oksidasi, koagulasi, dispersi, dan tegangan muka.
Sifat Umum Koloni
Ada yang berupa titik, ada yang melebar seperti menutupi permukaan medium. Ada yang
bulat memanjang, tepinya rata dan tidak. Ada koloni yang permukaannya mengkilap dan ada
yang suram. Kebanyakan berwarna putih/kekuningan ada yang kemerah-merahan. Ada koloni
yang lunak seperti lendir, ada yang keras dan kering.
Sifat Khusus Koloni
Dalam medium padat
Sifat koloni pada agar-agar lempengan bentuknya titik bulat, terbentang tidak teratur
seperti akar, kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul teratur, cembung
melengkung, membukit ke bawah, yang utuh dan berombak juga ada.
Dalam medium cair
Medium cair diperoleh dengan tidak mencampurkan agar-agar gelatin kepadanya. Dalam
medium cair, bakteri akan berbeda-beda. Permukaan medium dapat memperlihatkan
adanya serabut selaput.
Perhitungan Jumlah Koloni
Dapat dihitung dengan menggunakan cara Standart Plate Count (SPC). SPC digunakan
untuk menemukan kepadatan bakteri heterotrof dan fakultatif aerobe. Dalam percobaan ini
pengukuran secara empiris karena bakteri dapat membentuk koloni rantai kelompok. Dasar SPC
adalah membuat suatu seri pengenceran bahan dengan kelipatan 10. Setelah inkubasi, dilihat
jumlah koloni tiap periode dapat digunakan coloni encounter yang dilengkapi dengan register.
Perhitungan dan pencatatan koloni pada plate dilakukan sesegera mungkin setelah periode ini
sampai selesai. Bila perhitungan ditunda, plate harus disimpan pada suhu 5-10C dan tidak boleh
lebih dari 21 jam.
Perbedaan Desinfektan, Germisida, dan Herbisida
Desinfektan : Membunuh organisme penyebab infeksi tapi tidak meliputi antiseptik dan
bakterisida.
Antiseptik : Mampu menghambat kehidupan jasad renik lainnya.
Herbisida : Senyawa yang dapat menghambat/membunuh kehidupan
Germisida : Germisida hanya mencegah pertumbuhan bakteri, juga dapat membunuh
bakteri. Germisida juga dapat sebagai antiseptik.
Cara Sterilisasi
Autoclave
Autoclave adalah tabung dengan volume 5-5000 L dan dindingnya terbuat dari
lapisan baja yang kuat. Pada dasarnya autoclave terdapat reservoir air dan pemanas
listrik. Air dipanaskan hingga terjadi uap panas dan tekanan cukup tinggi. Tutup
autoclave dilengkapi dengan thermometer, pengukur tekanan, dan pentil keamanan.
Sterilisasi terjadi setelah suhu 120C dan tekanan uap 1,2 kg/cm
3
selama 20 menit.
Karena sterilisasi adalah proses basah, maka sebelum suhu mencapai 100C yaitu
sebelum dimasukkan kedalam autoclave, benda-benda tersebut dibungkus dengan kertas
koran. Kertas krebs sulfat yang berwarna coklat, dalam keadaan terbungkus demikian
benda-benda yang telah disterilkan dapat disimpan beberapa hari dalam keadaan steril.
Oven
Bakteri dapat dibasmi oleh panas dalam oven. Dengan suhu 250C dan waktu
selama 8 jam maka efisiensi tercapai dengan baik. Lubang ventilasi pada oven boleh
ditutup.
Cara Kimiawi
Cara ini digunakan untuk mensterilkan benda-benda yang terbuat dari plastik,
yang tidak tahan akan suhu tinggi. Cara kimiawi yang sederhana adalah mengusapkan
larutan 60%+40% air suling dengan menggunakan kapas, kemudian benda tersebut
dikeringkan dalam oven dengan suhu 60C selama - 1 jam.

Sinar Ultraviolet
Sinar ultraungu memiliki daya desinfeksi terhadap bakteri dan kuman. Peralatan
lab terutama yang tidak tahan suhu tinggi dapat disterilkan di bawah lampu UV selama
jam.
Pendidihan
Cairan terutama air dapat disterilkan dengan pendidihan selama 10 menit.

Metodologi Percobaan
Alat dan Bahan
Bahan:
- Sampel air
- Aquadest
- PDA
- Desinfektan
Alat:
- Beaker glass
- Petri dish
- Tabung reaksi
- Erlenmeyer
- Pipet
- Pengaduk
- Kompor listrik
- Koloni Counter


Cara Kerja
Langkah-langkah pendahuluan:
1. Menyiapkan petridish dan tabung reaksi yang sudah disterilisasi.
2. Mengencerkan contoh (2x faktor pengenceran): mengambil 10 ml contoh kemudian
diencerkan 100 ml. Dan dari 100 ml itu diambil 10 ml lalu diencerkan lagi menjadi 100
ml.
3. Menyiapkan media: mengambil 3,9 gr PDA kemudian masukkan ke dalam 80 ml
aquadest kemudian dipanaskan hingga mendidih.
4. Membagi media ke dalam petridish dan tabung reaksi secara merata.
Langkah-langkah percobaan PA:
1. Uji Koloni
Biarkan media dalam petridish sampai setengah padat kemudian taburi dengan
contoh yang sudah diencerkan secara merata ke permukaan media menggunakan
pipet tetes yang sudah disterilisasi.
Simpan dalam ruang inkubasi dengan cara dibalik peletakannya selama waktu
inkubasi yang ditentukan. (biasanya 2 hari)
Menghitung jumlah koloni terbanyak dan tersedikit (dihitung biasa), kemudian
dicari:

rata-rata jumlah koloni =
(terbanyak +tersedikit)
2

jumlah koloni dalam petridish =rata-rata jumlah koloni x luas petridish x fp

Keterangan: luas petridish =63,585 cm
2

fp =10
2


2. Uji Desinfektan
Biarkan media dalam petridish memadat kemudian buat lubang kecil pada tengah-
tengah media tersebut. Kemudian teteskan contoh desinfektan ke dalam lubang
tersebut menggunakan pipet tetes.
Simpan dalam ruang inkubasi selama waktu yang ditentukan (biasanya 2 hari).
Mencatat radius pertumbuhan diukur dari lubang yang dibuat (radius terjauh,
terdekat, dan rata-rata).

PSA
Tujuan Percobaan
- Dapat menguasai teknik pemindahan bakteri dari suatu wadah ke wadah lain
- Memahami berbagai macam proses sterilisasi

Tinjauan Pustaka
Macam Sterilisasi
1. Sterilisasi panas lembab / basah
Bila panas yang digunakan bersama uap air biasanya dilakukan dalam autoclave dengan
menekan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121C selama 15 menit. Panas itu mendenaturasi
mengkoagulasi protein pada mikroorganisme hidup dan mematikannya. Dapat digunakan
untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak apabila
dipanaskan pada suhu 110-120C. Bahan yang disterilkan dengan cara ini antara lain media
biakan yang umum, air suling, peralatan lab biakan yang akan dibuang, media tercemar dari
bahan karet. Media seperti kaldu, gelatin nutrient, sisa lakmus yang rusak bila dipanaskan
sampai 121C.
2. Sterilisasi panas kering
Panas yang di gunakan tanpa kelembapan, kurang efisien dan membutuhkan suhu tinggi
serta waktu lebih lama untuk sterilisasi. Hal tersebut disebabkan karena kelembapan tidak ada
panas lagi, suhu 160-175C. Sterilisasi ini dapat di terapkan pada apa saja yang tidak menjadi
rusak, hangus/menguap pada suhu tertentu. Bahkan yang disterilkan dengan cara ini adalah
barang pecah belah seperti pipet, tabung reaksi, botol sampel, dan bahan bakar yang tidak
tembus uap seperti gliserin, minyak, vaselin.
Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses bebas kuman, virus, spora dan jamur. Keadaan steril dapat
dicapai dengan cara alami maupun kimia. Secara alami dapat dilakukan dengan cara
memanaskan dalam air mendidih pada suhu 110 selama 15 menit untuk mematikan kuman,
virus, spora dan jamur. Secara kimia:
a. Antiseptik
Merupakan zat yang dapat menghambat/membunuh pertumbuhan jasad renik seperti
spora, jamur, dll. Ada beberapa bahan yang sering digunakan sebagai antiseptik:
- Alkohol 50-70
- Asam dan alkali
- Air raksa (Hg), arsenik (As) dan argentum (Ag)
- Pengoksida
- Zat warna terutama anilin
b. Desinfektan
Merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah infeksi atau pencemaran jasad
renik seperti bakteri dan virus. Desinfektan juga untuk membunuh kuman penyakit
lainnya. Jenis desinfektan yang biasa digunakan adalah chlor/formaldehid. Jenis ini lebih
efektif dicampur dengan air terutama dalam pembuatan es.
Aspergillus niger
Adalah jenis yang unggul. Aspergillus niger berkembang biak dan sangat penting untuk
produksi makanan. Kepala spora besar menyatu dan globular. Kebanyakan berwarna hitam,
hitam kecoklatan/coklat ungu. Konidianya besar/kasar dengan sekumpulan pigmen koloni
tertentu digunakan untuk produk komersial pembuatan asam sitrat dan asam glukonat serta
digunakan dalam berbagai preparasi enzim.

Metodologi Percobaan
Bahan dan Alat
Bahan :
- Aspergillus niger
- Sampel jamur

Alat :
- Tabung reaksi
- Inokulum
- Beaker glass
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Kompor listrik
- Cawan petri
- Mikroskop

Cara Kerja
Langkah-langkah percobaan PSA:
1. Biarkan media dalam tabung reaksi memadat (untuk media miring, sebelum memadat
kedudukan tabung reaksi dibuat miring di bawah 45, kemudian dibiarkan sampai
memadat).
2. Menyiapkan kawat osse, bunsen, dan HCl.
3. Mensterilkan kawat osse: panaskan kawat osse menggunakan bunsen kemudian
memasukkan ke larutan HCl kemudian panaskan kawat osse lagi.
4. Memindahkan mikroorganisme dari biakan murni yang tersedia menggunakan kawat osse
yang sudah disterilisasi ke tabung media.
5. Simpan di dalam ruang inkubasi selama waktu inkubasi yang ditentukan.
6. Mengamati kenampakannya setelah waktu inkubasi.

Anda mungkin juga menyukai