eramuslim - Kebijakan-kebijakan pemerintah yang melakukan divestasi Indosat, privatisasi asset-asset negara, menaikkan harga-harga BBM, Tarif Dasar Listik TDL!, Telepon yang menyebabkan kenaikan di berbagai sektor lainnya" #emakin menegaskan jarak antara pemerintah dengan rakyat yang jelas-jelas menolak semua kebijakan tersebut" $akyat berpikir, semua kebijakan pemerintah itu tak satupun yang didasari atas kepentingan jangka panjang, atas kepentingan dan kemaslahatan orang banyak, melainkan kepentingan sesaat yang semakin memburukkan keadaan rakyat sudah terperosok selama sekian tahun sejak krisis ekonomi melanda negeri ini" Kebijakan pemerintah dan harapan rakyat ibarat langit dan bumi" %ang pada kenyataannya, selama malaikat pesuruh &llah belum meniupkan sangkakala pertanda hari akhir, tidak akan pernah langit menyatu dengan bumi" 'amun jika se(ara fisik keduanya tidak bisa bertemu, bukankah masih ada harapan kesenya)aan itu ter(ipta ketika hati dan pikiran orang-orang yang dilangit menjemput yang di bumi* +ika terlalu berat bagi yang dibumi untuk menghusung hati ke atas, bukankah lebih ringan bagi yang berada diatas untuk turun* ,enguasa yang (erdas selalu peduli terhadap pola pikir rakyat yang diperintahnya" Itulah salah satu kun(i keberhasilan suatu kepemimpinan yang paling mendasar" #aat ini, pemerintah mempunyai pola pikirnya sendiri, sementara masyarakat juga memiliki pola pikirnya sendiri" Memaksakan pola pikir yang satu terhadap yang lain tentulah hanya akan melahirkan konflik" #elanjutnya, sudah pasti akan mun(ul berbagai praktek kekerasan yang timbul akibat tumbuhnya benih-benih perla)anan, ketidaksukaan dan perbedaan" Maraknya aksi-aksi mahasis)a dan berbagai elemen masyarakat akhir-akhir ini, a)alnya hanya sekedar -pemaksaan. pola pikir pemerintah yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyatnya" ,emaksaan yang dilanjutkan dengan sikap tegas dan represif kekuatan kekuasaan terhadap siapapun yang tidak sejalan, sesungguhnya merupakan potret a)al keruntuhan" Teori manapun yang pernah kita pelajari berkenaan dengan perubahan mengajarkan, tidak akan pernah suatu perubahan progresif! ter(ipta tanpa adanya kesatuan antara orang-orang yang di depan dengan mereka yang memberikan keper(ayaan penuh kepada yang di depan" Membangun sebuah peradaban baru, perlu kesatuan yang utuh antara orang-orang berpendidikan, intelektual yang diper(aya sebagai pemimpin suatu bangsa, dengan anggota masyarakat dari bangsa itu sendiri &li #yari.ati!" Masalahnya kemudian, ada kesenjangan hubungan, tidak adanya kontak dari hati ke hati antara langit dan bumi" #ekali lagi, untuk sementara langit memang takkan pernah menjumpai langit, tapi sejauh apapun jarak itu bukankah tetap bisa tersatukan ketika hati dan pikiran keduanya duduk menyatu dalam satu kepentingan, dalam satu tujuan selayaknya orang-orang terdahulu di negeri ini melakukannya saat merumuskan bentuk dan kelahiran bangsa, ketika bahu membahu membidani perjuangan memerdekakan negeri bernama Indonesia ini" #emestinya setiap penguasa belajar dari sejarah, bah)a kejatuhan yang pernah dialami oleh hampir semua pemimpin adalah saat langkahnya tak lagi seiring dengan orang-orang yang dipimpinnya" Begitu juga dengan negeri ini, mendiang ,residen ,ertama $I, #oekarno sangat menyadari artinya rakyat bagi sebuah bangsa, pemahaman yang teramat mendalam dari #oekarno itu ter(ermin dari pidatonya pada tahun /0123 4Dulu itu kita semua adalah -rakyati., dulu itu kita semua adalah -volks." &pi pergerakan kita dulu itu kita ambil dari dapur apinya rakyat" #egala pikiran dan angan-angan kita dulu itu kita tujukan kepada kepentingan rakyat" Tujuan pergerakan kita dulu itu adalah satu masyarakat adil dan makmur bagi rakyat"5 Kalaulah &llah begitu teramat sering menjumpai hamba-hamba-'ya di bumi, melihat langsung dari dekat setiap bulir air mata ummat yang menetes di sepanjang malam" Begitu juga dengan para malaikat makhluk langit lainnya! yang penuh kearifan menghampiri anak-anak &dam dan melaporkan kepada Tuhan setiap aduan, keluhan atau bahkan jeritan ketidakberdayaan manusia menjalani hidup" Kalaulah para 'abi dan $asul &llah memberikan teladan bagaimana menyentuh hati rakyat, mengangkat yang jatuh, menggandeng yang lemah dan bahkan mengutamakan kepentingan rakyat diatas semua kepentingan diri dan keluarganya" +ika pemimpin-pemimpin di negeri ini masih menjadikan &llah sebagai sesembahan mereka, masih per(aya adanya malaikat-malaikat yang senantiasa hadir bersamanya, dan menempatkan $asul sebagai teladan hidup, semestinya mereka mau turun ke bumi" Menikmati Hidup Publikasi 16/01/2003 08:27 WIB eramuslim - Ka)an, ingin ku(eritakan padamu indahnya menggenjot pedal sepeda membelah persa)ahan, menempuh jarak 1 sampai /6 kilometer" &ngin segar menerpa, (i(it burung dan lenguhan kerbau mengiringi setiap putaran roda" Kehijauan sa)ah sepanjang mata memandang, berbatas (akra)ala langit yang biru dengan saputan a)an putih di ketinggian" #ebenarnya semua itu biasa saja, karena aku anak desa" Tapi sungguh, keindahan itu menjadi terasa lebih indah karena lima tahun terakhir aku nyaris tak lagi menyentuh sepeda onthel" %a, lima tahun terakhir aku lebih banyak naik motor atau menggunakan kendaraan umum" Bahkan ke )arung tetangga berjarak dua ratus meter pun selama ini aku tak mau lagi naik sepeda" Indah karena sambil menggenjot pedal aku mengenang masa-masa sebelum lima tahun yang lalu" #aat tiap hari aku menempuh puluhan kilometer di atas sepeda jengki atau sepeda mini, bersaing dengan bis kota di atas sadel sepeda" Bermandi peluh saat matahari siang bolong panas membakar, atau bernafas embun saat kabut pagi masih melingkupi" Kini, lima tahun kemudian, aku naik sepeda hanya sebagai selingan, sekedar sarana untuk berolahraga dan berekreasi" Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan& Ka)an, ingin ku(eritakan padamu nikmatnya mengurus ternak" Men(ari dan memberi makan ayam, bebek dan kambing" +uga membersihkan kandang mereka dari ranting- ranting sisa makanan, juga dari kotorannya" Bau khas ayam, serudukan kambing dan kotorannya terasa nyaman" Beberapa jam berkutat dengan mereka memang melelahkan, tapi sungguh terasa nikmat dan menyenangkan" Bagaimana tidak nikmat dan menyenangkan, sedang aku mengerjakan semua itu hanya sekali dua, saat menjalani liburan" Dulu, lima tahun yang lalu, aku harus melakukan pekerjaan itu tiap hari" Dan kini, rasanya indah sekali, mengenang betapa beratnya pekerjaan itu dulu" Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan& Ka)an, ingin kubagi padamu tentang asyiknya menimba air dari sumur dengan tali" Meskipun lengan sempat kram dan pegal selama beberapa hari, derit roda katrolnya menimbulkan sensasi yang menggembirakan" Tempelasan air yang menerpa teramat menyenangkan" #egar" Dan keasyikan itu berubah menjadi perasaan yang indah, mengenang lima tahun yang lalu aku harus ber(apai-(apai menimba berpuluh-puluh ember untuk seluruh kegiatan rumah tangga, juga usaha batu bata ibu" #edang kini, aku hanya perlu menimba saat listrik mati" Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan& Ka)an, aku ingin engkau tahu, menyenangkan sekali memasak dengan kayu bakar" Kuhembus bara-bara dengan sepenuh tenaga, agar makanan di tungku menjadi masak" Meskipun itu berarti abu berhamburan mengotori baju, keringat berleleran karena udara panas di sekitar tungku, dan pan(i-pan(i menjadi menghitam serta butuh usaha ekstra untuk men(u(inya" Kata orang, memasak dengan api tungku lebih enak" Tapi bukan itu yang paling nikmat dari memasak dengan tungku dan kayu bakar, tapi karena aku sudah lebih dari lima tahun tak melakukannya" %a, selama ini untuk memasak aku tinggal menyalakan kompor minyak atau kompor gas, menanak nasi dengan ri(e (ooker, memasak air dengan ketel listrik" Dan kini, aku menikmati memasak dengan kayu bakar seperti sedang berpiknik" Lima tahun lalu, tiap hari aku bergulat dengan kayu bakar, abu dan tungku" Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan& Ka)an, hari ini di sini, nikmat sekali aku mengunyah potongan apel, pir dan jeruk mandarin" Buah-buahan itu beberapa tahun terakhir rasanya tak terlalu istime)a bagiku, bahkan sudah menjadi sarapan sehari-hari" 'amun kini, rasanya lain sekali" #aat mengulumnya ingatan tentang masa lima tahun yang lalu melintas-lintas" %a, lima tahun lalu, aku menahan air liur untuk sekedar dapat men(i(ipi melon, mangga, semangka apatah lagi buah pir, apel merah dan anggur" Tak ada uang untuk sekedar membeli sepotong, sedang jajan di sekolah pun hanya seminggu sekali, ketika ada pelajaran olah raga" 777 Ka)an, hari ini, aku ingat sekali, sudah lebih dari lima tahun aku menjadi pega)ai negeri" Banyak orang mengatakan, menjadi pega)ai negeri itu enak" Kerjanya santai, gaji tetap" Tapi selama ini aku merasa tidak nyaman" ,ertama karena aku tidak suka bersantai- santai" Kedua, karena peningkatan prestasi dan karir berjalan sangat lambat" %a, aku merasa kurang beruntung dibanding teman-teman yang bisa sekolah lagi, kemudian bekerja di tempat s)asta dengan gaji besar" &ku merasa kurang beruntung dibanding teman-teman yang sudah menjadi para profesional, dengan gelar akademis tinggi" &ku merasa kurang dibanding teman-teman yang sudah men(apai keberhasilan jauuh di atasku3 dalam hal keluarga, karir, pendidikan maupun aktifitas sosial" Tapi hari ini aku tahu, bah)a aku pun telah mendapat pen(apaian besar" Dulu aku naik sepeda ontel, kini dapat naik motor dan naik bus kemana-mana" Dulu aku harus mengurus ternak untuk biaya sekolah, kini aku memelihara binatang untuk teman" Dulu aku harus berhemat air agar hemat tenaga untuk menimba, kini aku bisa mandi sepuasnya tanpa usaha" Dulu aku harus puas dengan ubi, pisang dan pepaya dari kebun, kini aku bisa sarapan tiap pagi dengan apel dan jeruk" Maka nikmat Allah an! manakah an! "#a$at% aku #ustakan& Mensyukuri nikmat" ,hrase ini terdengar teramat klise" Karena ia adalah salah satu ajaran agama Islam dan agama lain yang hampir semua orang ernah mendengarnya" 'amun kekliseannya tidak membuat kalimat tersebut gampang diaplikasikan" &da saat-saat dimana kata-kata tersebut begitu abstrak, sulit dimengerti dan berat dilaksanakan" &tau malahan mudah diu(apkan, tapi perbuatan tak sesuai dengan yang dikatakan" ,adahal ternyata, phrase itu ternyata bisa teramat sederhana" Mengenang kembali lima tahun yang lalu itu, ternyata semua biasa saja" Dulu aku sanggup hidup sedemikian, maka mengapakah sekarang aku lebih tak bahagia* Mengapa aku harus membandingan diri dengan orang lain dan selalu merasa kurang* Dulu aku sanggup menikmati apa yang ada, apa yang diberikan &llah padaku" Dulu, dengan status anak kos sejak kelas / #M&, aku sanggup hidup dengan uang 8-1 ribu rupiah seminggu untuk makan, ongkos jalan dan foto(opy" 9ke saja bagiku berjalan kaki maupun ngontel berkilo-kilo" Mie sebungkus untuk dua kali makan pun tak masalah" Dan semua itu dahulu biasa saja" Karena saat itu aku malah belum mengenal dunia, dan apa yang kuperoleh sudah terasa (ukup" Menikmati hidup" Tampaknya itu saja kun(inya" &:i;21<yahoo"(om, ha'i(ha'i se$uta' leba'an! Depan = Konsultasi = 9ase Terima Kasih, Allah Publikasi 11/07/2002 0):43 WIB eramuslim - ,agi ini sinar mentari menembus (elah-(elah jendela rumah dan kamar menghangatkan tubuh yang semalaman dibalut kesejukkan malam" #ementara nyanyian burung-burung terdengar merdu mengiringi bergulirnya titik-titik embun diatas dedaunan" >arna-)arni bunga yang (erah pun seperti menyapa menyambut hari" Indahnya alam, berserinya tempat berpijak dan begitu mengagumkannya perhiasan hidup ini, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" Ketika sejuknya air membasuh tubuh di )aktu pagi, hembusan angin menerpa saat tapak-tapak ini menyusuri jalan memulai semua aktifitas" ?ingga saat sore menghadirkan senjanya yang mempesonakan" #emua yang diberikan alam ini, segala yang hadir untuk kita nikmati sepuas-puasnya, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" Dia menghadiahi makhluk dengan berbagai kenikmatan, udara segar yang takkan pernah habis dihirup, air yang mengalir tanpa hentinya memuaskan dahaga dan segala kebutuhan kita akannya, buah-buahan yang menyegarkan, sayur dan bahan makanan yang masih bisa kita nikmati pagi, siang dan malam hari" Berbagai aroma yang masih mungkin kita rasai kele:atannya" @ntuk jumlah tak terhingga atas kenikmatan yang telah dan akan diterima, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" $umah dan pekarangan yang memberikan keamanan dan kenyamanan, rekreasi dan kesenangan yang masih sempat kita lakukan" Istri sholehah yang memberikan kedamaian atau suami yang mampu membimbing dan memberikan teladan, kehangatan yang senantiasa menyeruak oleh hadirnya anak-anak dan (u(u yang manis-manis lagi membanggakan" &tas semua ke(eriaan hidup ini, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" &da saat-saat manusia merasai kehilangan nikmat kesehatan, disitulah terasa begitu mahalnya sebuah nikmat sehat" #aat masih tersisa satu kesempatan bagi kita sementara sekian banyak orang menyia-nyiakan kesempatannya dan )aktu lapangnya terbuang sia-sia, juga ada masa-masa dimana &llah masih melimpahkan kekayaan dan ri:ki yang (ukup dan kita mampu memanfaatkan sebaik-baiknya sebelum masa-masa sulit datang menggantikan masa kaya" >aktu muda dengan segala kekuatan, kelebihan kemampuan, keelokan paras penampilan tak memperdayakan kita hingga datangnya )aktu-)aktu dimana &llah menghilangkan satu-persatunya dari kita, dan hingga detik ini masih ada kesempatan bagi kita melihat dunia sebelum ajal menjemput, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" Kemudian Dia pun terus mengalirkan kasih sayang-'ya kepada segenap makhluk tanpa pilih kasih, membuka selalu tangan-'ya untuk setiap taubat hamba yang khilaf, menyediakan tempat-'ya untuk hamba-hamba-'ya yang ingin selalu merapat dan mendekatkan diri, mendengar, menampung semua keluh-kesah dan mengabulkan pinta orang-orang yang meminta, menguji dengan kesenangan dan kesedihan, dan pada akhirnya memberikan sanksi seadil-adilnya kepada semua makhluk atas setiap perbuatannya, serta membukakan pintu surga untuk melengkapi semua nikmat yang diberikan-'ya" @ntuk semua yang terasa, terlihat, terle)ati, yang tak terhitung bahkan yang luput dari ingatan kita dan tak pernah terpikirkan, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" Wallahu *a+lam bishsho,aab Bayu Aautama! Indahnya Cinta karena Allah Publikasi 22/07/2002 10:47 WIB eramuslim - #esungguhnya dalam Islam, (inta dan keimanan adalah ibarat dua sisi mata uang" &ntara yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan" Binta tidak dapat digambarkan tanpa iman" Dan iman pun tidak dapat dibayangkan tanpa (inta" Dengan (inta dan keimanan inilah hati setiap mukmin yang satu dengan lainnya terikat kuat" Bila mukmin yang satu sakit, maka mukmin yang lain pun merasakan hal yang sama" Karenanya, tak berlebihan bila seorang ulama Mesir yang telah syahid, &l @stad: Imam ?asan &l-Banna mengatakan bah)a dengan dua sayap inilah Islam diterbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan" Bagaimana tidak, jikalau dengan iman dan (inta, persatuan ummat akan terbentuk dan permasalah pun akan terpe(ahkan" -.an o'an!(o'an! an! be'iman/ laki(laki #an $e'em$uan/ seba!ian me'eka a#alah $enolon! ba!i seba!ian an! lain0 Me'eka menu'uh men!e'1akan an! ma+'u2/ men3e!ah #a'i an! munka'/ men#i'ikan sholat/ menunaikan 4akat/ #an me'eka ta+at ke$a#a Allah #an 5osul(6a0 Me'eka itu akan #ibe'i 'ahmat oleh Allah0 7esun!!uhna Alloh Maha Pe'kasa la!i Maha Bi1aksana0- Cs" &t Taubah 3 2/!" ?al itu juga tidak lain karena orang mukmin itu laksana sebuah bangunan" Bagian yang satu akan mengokohkan bagian yang lain" #ebaliknya, jika bagian yang satu han(ur, maka yang lain pun akan merasakan kehan(urannya" Karena itu, hadits $asulullah sa) juga menegaskan3 -8amba'an o'an!(o'an! be'iman #alam hal salin! men3intai/ salin! men!asihi/ #an salin! be'em$at #i anta'a sesama me'eka a#alah laksana satu tubuh/ 1ika a#a seba!ian #a'i an!!ota tubuh an! sakit/ maka selu'uh an!!ota tubuh akan ikut me'intih/ me'asakan #emam/ #an tak bisa ti#u'0- #ejarah Islam telah menggoreskan pena emasnya, betapa para generasi pendahulu kita mempunyai kehidupan yang sangat mulia dan jarang kita temui dalam kehidupan kita saat ini" Mereka selalu saling tolong menolong, sepenanggungan dalam suka dan duka, mempunyai rasa empati yang tinggi, dan selalu mengutamakan kepentingan saudara seimannya daripada kepentingannya sendiri itsa'!" &bu Bakar as #hiddiD, misalnya, beliau rela menginfaDkan seluruh hartanya demi kejayaan Islam" Ketika $asulullah sa) menanyakan pada beliau, E?arta apakah yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu*E Beliau menja)ab, E#aya tinggalkan &llah dan $asul-'ya untuk mereka"E Karena kederma)anan dan keikhlasan &bu Bakar inilah, maka $asulullah sa) bersabda3 -9i#ak a#a ha'ta seo'an! $un an! membe'ikan man2aat ke$a#aku melebihi ha'ta Abu baka'0- Kaum &nshor pun tak kalah tingginya memiliki sifat itsa'" Dalam sebuah kisah disebutkan bah)a suatu hari kaum &nshor datang menemui $asulullah sa) mengutarakan pendapatnya, E>ahai $osulullah bagilah menjadi dua tanah yang kami miliki untuk kami dan saudara kami muhajirinE" $asulullah menja)ab, E+angan lakukan itu, tapi (ukupilah kebutuhan mereka dan bagilah hasil panen kepada mereka" #esungguhnya tanah ini adalah milik kalianE" Maka kaum &nsor berkata, Ekami ridho atas keputusan engkau )ahai $asulullah"E Dalam kisah lain juga disebutkan bah)a suatu ketika $asulullah sa) mena)arkan kepada para sahabat, siapakah di antara mereka yang bersedia menjamu tamu $asulullah sa), maka salah seorang dari kaum &nshor berdiri dan menyatakan kesediaannya" ,adahal, ketika ia pergi enemui keluarganya, teryata istrinya mengatakan bah)a mereka tidak mempunyai makanan, ke(uali untuk anak-anaknya" Maka, orang &nshor ini mengatakan kepada istrinya, EKalau begitu, bila anak-anak hendak makan malam, tidurkanlah mereka" Dan kemarilah kamu, matikan lampu, tidak apa-apa kita tidak makan pada malam ini"E ,agi-pagi sekali, ketika orang &nshor ini datang kepada $asululloh sa), bersabdalah beliau, E&llah kagum atas perbuatan si fulan dan fulanah"E Maka &lloh s)t berfirman3 -.an o'an!(o'an! an! telah menem$ati kota Ma#inah #an telah be'iman "Ansho'% sebelum "ke#atan!an% me'eka "Muha1i'in%/ me'eka men3intai o'an! an! be'hi1'ah ke$a#a me'eka0 .an me'eka tia#a mena'uh kein!inan #alam hati me'eka te'ha#a$ a$a(a$a an! #ibe'ikan ke$a#a me'eka "o'an! Muha1i'in%: #an me'eka men!utamakan "o'an!(o'an! Muha1i'in%/ atas #i'i me'eka sen#i'i0 7ekali$un me'eka meme'lukan "a$a an! me'eka be'ikan itu%0 .an sia$a an! #i$eliha'a #a'i kekiki'an #i'ina/ me'eka itulah o'an!(o'an! an! be'untun!0- Cs"&l ?asyr 30!" &khlaD mulia kaum &nshor dalam mengutamakan kepentingan kaum muhajirin tidak hanya sampai di situ" Dalam hadits disebutkan bah)a kaum &nshor berkata kepada kaum Muhajirin agar mereka memilih salah satu dari dua istrinya yang mereka senangi" Kemudian kaum &nshor akan men(eraikan istri tersebut lalu menikahkannya dengan istri yang telah di(eraikannya itu" #ifat itsa' juga melahirkan refleks-refleks yang tidak dibuat-buat, tapi murni dari hati yang salim bersih!" dalam satu peperangan dikisahkan, seorang mukmin terkena pukulan pedang musuh di tengkuknya" Ia tidak berteriak atau mengaduh karena sakit, tapi ia langsung jatuh tersungkur dan pada akhirnya syahidnya menjemputkan " Tetapi yang menakjubkan ketika mukmin itu terpukul pedang tersebut, justru mukmin lain yang melihatnya lah yang mengaduh kesakitan dan merasakan perihnya ketajaman pedang menembus tubuhnya, seakan-akan pukulan itu mengenai dirinya" Dan u(apan yang terlontar dari mulut mukmin yang mengaduh tersebut adalah, E#audaraku, engkau mendahuluiku menuju surgaFE @(apan itu merupakan refleksi kebahagiaan dari seorang mukmin melihat indahnya -masa depan. yang akan dialami oleh mukmin lainnya" Kisah lain yang tak kalah mengesankan indahnya ukhu)ah adalah suatu ketika sepasukan dari kaum muslimin keluar untuk berperang" ,osisi antara pasukan kaum muslimin dengan musuh terbatasi oleh sebuah sungai" Kedua pasukan tersebut saling berhadapan" Komandan pasukan muslim berkata, EBagaimana pendapat kalian menghadapi musuh-musuh kalian, sementara mereka bisa memperoleh perbekalan dan air tanpa harus susah payah* Bagaimana pendapat kalian*E #alah seorang dari mereka kemudian menja)ab, EKita seberangi saja sungai ini, lalu kita perangi mereka di tempat mereka berada"E Mereka pun akhirnya men(eburkan diri bersama kuda- kuda mereka melintasi sungai agar dapat bertempur dengan musuh" Di depan mereka terlihat pasukan musuh sudah siap siaga untuk menghunuskan pedang mereka" Tiba- tiba, salah seorang di antara pasukan kaum muslimin ada yang berteriak, ECab Kantung air bejana yang terbuat dari kayu! GkuHHH Cab-kuHjatuh ke airE" #ang komandan pun berkata, EBarilah dulu Cab milik saudara kalian yang hilangE" Mereka pun sibuk men(arinya" #ementara, pasukan musuh sedang menanti mereka dan kematian pun mengitari kepala mereka" Ketika komandan pasukan musuh itu melihat perilaku pasukan muslim, ia berkata, E&pa-apaan mereka itu*E Ba)ahannya menja)ab, E#alah seorang dari mereka kehilangan Cab-nya, dan mereka pun sibuk men(arinya"E Komandan ini pun berkata, E+ika karena masalah Cab saja mereka sudah seperti itu, lalu bagaimana jika kalian membunuh salah seorang saja dari mereka* ,asukan"""""""F Berdamai sajalah dengan mareka sesuai dengan apa yang mereka inginkanFE #ubhanallah, demikianlah sejarah kaum salaf telah memperlihatkan kepada kita bah)a kumpulan manusia itu seluruhnya adalah laksana satu tubuh, melakukan aktivitas yang satu, serta merasakan perasaan yang sama, )alau pun dalam kondisi yang teramat sulit" Dan Betapa Ipan(aran ukhu)ahI saja telah mampu mengalahkan musuh dan memenangkan kaum mukminin, sekaligus menaklukkan kota itu" Itulah buah dari persaudaraan dan kesatuan yang diajarkan oleh $asulullah sa)" Kemesraan ukhu)ah seperti itu tidaklah terbentuk begitu saja, sikap taka2ul saling membantu! yang mereka lakukan terbentuk karena ada proses lain yang sebelumnya mereka jalin" Kemesraan ukhu)ah tersebut mereka mulai melalui proses ta+a'u2 atau saling mengenal" Dari mulai fisik, karakter, kadar keseriusan ta;a''u2 kedekatan! pada &llah, kesenangannya, latar belakang keluarga, dan sebagainya" Ta.aruf yang baik akan meminimalisir kekeringan dan keretakan hubungan sesama muslim" Ia juga dapat membuat hati menjadi lembut serta mampu melenyapkan bibit perpe(ahan" Bila )ilayah ta.aruf telah terbentang, maka akan tumbuh sifat ta2ahum saling memahami!" #ikap tafahum akan menjaga kesegaran dalam berukhu)ah" Karena, ketika keterpautan hati telah terjalin maka timbul sikap saling toleransi, dan saling kompromi pada hal-hal yang mubah boleh! sehingga akan membuat hubungan satu sama lain menjadi lebih harmonis" ,un(ak tafahum adalah ketika seorang mukmin dengan mukmin lainnya dapat berbi(ara dan berpikir dengan pola yang sama" #etelah dua proses itu berjalan barulah terbentuk sikap takaful yang darinya lahir sifat itsa', pun(ak amal ukhu)ah Islamiyah" #ungguh, kemesraan Ipan(aran ukhu)ahI yang telah di(ontohkan oleh generasi dahulu adalah ukhu)ah Islamiyah yang tak lapuk oleh )aktu dan musim" Ia akan panjang usia dan kekal hingga hari akhirat kelak" 9leh karenanya, patutlah kita ber(ermin pada generasi a)al Islam dan para salafussalih dalam berukhu)ah" Dengan demikian, Ipan(aran ukhu)ahI yang demikian tingginya dimiliki oleh mereka, tidaklah sekedar menjadi kisah yang sering kita dengar dan kita ba(a, tetapi juga menjadi bagian dari hidup kita, Insya &llah" -.i sekita' A's a#a mena'a(mena'a #a'i 3ahaa0 .i #alamna a#a o'an!(o'an! an! $akaianna #a'i 3ahaa #an ,a1ah(,a1ah me'eka be'3ahaa0 Me'eka bukan $a'a 6abi #an suha#a+/ teta$i $a'a 6abi #an 7uha#a+ i'i $a#a me'eka0 -<etika #itana oleh $a'a sahabat/ 5osulullah sa, men1a,ab/ -Me'eka a#alah o'an!(o'an! an! salin! men3intai ka'ena Allah/ salin! be'sahabat ka'ena Allah/ #an salin! kun1un! ka'ena Allah-0 ?$" Tirmid:i!" Wallahu+alam bishsho,aab0 Nurul Huriah Astuti, Shleidener Strasse !" !#$%& Aahen, 'ermany, e(mail) nurulha*t( +nline,de! #umber 3 /" ?adits Tsulatsa, Beramah-(eramah ?asan &l-Banna, Intermedia, Jebruari K666 K" Majalah Tarba)i, Ldisi K Th I, K6 +uli /000 M M 2 $obi.ul &khir /NK6 ? 8" $ingkasan Tafsir Ibnu Katsir +ilid N, Muhammad 'asib &r-$ifa.I, Aema Insani, +akarta K666 Depan = Konsultasi = 9ase Selamat -atang .agi Publikasi 23/07/2002 0):01 WIB eramuslim - Lntah sudah berapa ratus syair tergubah yang terinspirasi oleh indahnya pagi, dari Bat #tevens sampai si imut Tasya pun bersenandung pagi" +uga, mungkin sudah jutaan kata terangkai menjadi puisi-puisi indah tentang pagi, satu bentuk Kemahasempurnaan hasil kreasi &llah dari jumlah yang tak terhingga kemahasempurnaan lainnya yang semuanya diperuntukkan bagi hamba-'ya tanpa mengharap imbalan apapun" Bahkan jika hamba-hamba itu bersyukur dan memuji, pastilah Dia akan menambahkan nikmat-nikmat itu" Maha #u(i &llah atas nikmat pagi dengan segala keajaibannya" Dengarlah ki(au burung-burung bernyanyi, setelah sebelumnya unggas lainnya berlomba saling bersahut meme(ahkan keheningan fajar" Titik-titik embun di dahan berjatuhan membasahi tanah seiring bergulirnya sang mentari menatap bumi, memberi isyarat kepada manusia untuk segera memulai hari yang teramat (erah" Maka, siapapun yang tetap terlena berselimut tebal, pastilah dia orang-orang yang merugi bahkan kesuksesan pun makin menjauh" #elamat Datang ,agi, sebaiknya (ukup dalam hati saja mengu(apkannya" ,atutlah kita mensyukuri nikmat &llah yang satu ini, karena pagi begitu memberikan harapan bagi segenap makhluk, termasuk bagi manusia yang ber(ita-(ita meraih sukses dan kemenangan, semuanya bermula di pagi hari" +ika saja, ayam-ayam jantan sudah menyambut a)al kemenangannya dengan lantang di )aktu fajar, sementara sang betina dengan sabar menggiring anak-anak mereka men(ari makan" Burung-burung hilir mudik terbang kesana kemari mengitari alam, ki(aunya yang tak henti mengiringi kepakan sayap mereka men(ari dahan-dahan tempat berpijak untuk kemudian terbang kembali ke sangkar mereka dengan setumpuk makanan di paruhnya untuk diberikan kepada anak-anak mereka" Binatang-binatang melata ditanah pun menggeliat, mereka teramat tahu bah)a tanpa geliat itu mereka takkan mendapatkan ri:ki untuk bisa bertahan hidup" #ungguh, masih adakah manusia yang tetap bermalas dengan badan lurus terlentang merapat di ranjang hangat* Tentu mereka orang-orang yang jauh dari ri:ki dan kesuksesan" #elain itu, datangnya pagi hari ini juga )ajib kita syukuri karena belum tentu esok kita kan menikmati keindahannya, atau bahkan mungkin esok mentari terbit dari arah yang berla)anan dari arah yang biasanya" Itu berarti, bisa jadi ini adalah pagi terakhir yang dapat kita rasa, dan sentuhan hangat mentari pagi ini juga yang terakhir bagi kita" 9leh karena itu, bangkitlah segera dan mulailah hari ini dengan penuh semangat karena mungkin saja semangat kita tak berguna lagi di esok hari" $aihlah prestasi sebaik-baiknya hari ini, baik prestasi dunia maupun prestasi sebagai bekal di akhirat, karena boleh jadi ke(emerlangan amal dan prestasi hari ini yang ter(atat sebagai amal yang menyelematkan kita dari a:ab-'ya" +ika memang ini pagi terakhir, tentu bukan menjadi alasan untuk menghabiskan hari dengan berpangku tangan tanpa berbuat satu apapun" Bekerjalah seolah akan hidup selamanya dan beribadahlah seakan esok ajal kan datang, satu nasihat yang bagus untuk didengarkan" &da keseimbangan yang patut dipertahankan dalam hidup ini, meski )aktunya pun tinggal sehari" $asulullah pernah menegur salah seorang dari pengikutnya yang selalu berada di masjid sepanjang hari, dan menyuruhnya untuk keluar bekerja men(ari nafkah" Men(ari ri:ki maupun men(ari ilmu terus menerus tanpa kenal patah semangat untuk mema(u prestasi, dan pada saat- saat yang sudah ditentukan kita duduk bersimpuh, merapatkan kening diatas bentangan sajadah, mengadu dan memohon dikuatkan hati dalam menggapai segala harapan" Kemudian bersegera kembali meneruskan pekerjaan sambil tak hentinya hati dan bibir ini menyebut nama &llah sebagai sumber kekuatan" ?ingga senja pun hadir, semburat (ahaya kemerahan yang terlukis di langit menghantarkan kita merenda lelah" Dan malam pun tiba mena)arkan kesejukannya seiring terpejamnya mata, mengumpulkan tenaga untuk kembali menyambut pagi yang senantiasa menjanjikan harapan" Wallahu *a+lam bishsho,aab &bi IDna! Bunga(Bunga Kehidupan Publikasi 25/07/2002 0):1) WIB eramuslim - #alah satu keindahan yang &llah (iptakan untuk dapat dinikmati manusia adalah bertebarannya bunga-bunga (antik nan menyejukkan dengan aroma dan )arna-)arni yang tak membosankan" &pabila musim semi tiba, perlahan kelopak- kelopak bunga merekah seraya menyemai ke(erahan hari" Kuning yang menghangatkan, kesejukkan yang dita)arkan dari )arna putih, merah yang menyala- nyala membangkitkan gairah hidup, semua )arna, semua aromanya me)arnai hidup menambah semerbak alam tempat berpijak" Tidak hanya bunga-bunga yang demikian yang memang diperuntukkan untuk manusia juga kumbang sang penikmat bunga tentunya!, namun ada banyak bunga yang juga hadir menyemangati hidup, mengiringi langkah ini dan menjadikan hari-hari yang kita le)ati begitu indah dan menyenangkan" Dari sekian melati yang bertebaran di bumi ini, ada satu yang terindah yang telah kita petik untuk ditanam di taman hati" Dipupuk dengan segenap (inta tanpa akhir, disirami oleh kasih sayang yang takkan habis dan dipelihara dengan segala bentuk pengorbanan yang tak kenal lelah, maka ia pun senantiasa menjadi bunga yang menyenangkan hanya dengan memandangnya, membasuh peluh, menghapus lelah ketika disentuh dan menyegarkan seluruh rongga dada ketika menge(upnya sehingga ter(ipta kedamaian dan ketenangan" %a, istri atau suami yang sekarang menjadi pasangan ji)a kita adalah bunga kehidupan" Dari melati yang telah dipetik itu, mungkin kan datang Lily, Tulips, Ma)ar atau bunga-bunga lain yang semakin meramaikan taman hati ini dengan aroma khas dan )arna yang membuat hidup terasa lebih indah" Ke(eriaan yang dihadirkan anak-anak selaku bunga-bunga ke(il mampu menghiasharumi hati" Mereka, bunga-bunga ke(il yang dengan keindahannya membuat kita selalu tersenyum, menjadi pelepas dahaga kedamaian dan pengobat rindu akan kehangatan" Dengan (urahan kasih sayang yang tiada henti, sentuhan pendidikan yang tidak memenjarakan kebebasan berpikir dan memasung kreativitasnya, semoga tetap menjadikan mereka bunga-bunga yang dapat dibanggakan, bukan malah menjadi bunga-bunga liar yang berserakan di trotoar dan pinggir jalan" Dengan menghiasi hati mereka akan keagungan nama pen(iptanya, dan kemuliaan nama $asulnya, akan menjadikan mereka bunga-bunga yang tak pernah kusut, layu atau bahkan han(ur oleh terjangan angin, panas, hujan ataupun buasnya unggas" Ketika beranjak keluar mele)ati pagar, kita akan menemukan bunga-bunga lain yang tak kalah indahnya, mereka tersenyum dan menyapa dengan hangatnya" #eperti kita yang juga menjadi bunga kehidupan bagi mereka, bunga-bunga diluar pagar itupun hadir memberikan makna kebersamaan dan saling men(intai, memberi juga mengasihi sebagai saudara karena &llah" +agalah kedekatan, binalah kebersamaan dengan bunga- bunga itu, karena mereka jugalah yang mungkin akan membantu, menolong dan meringankan beban berat ataupun terpaan badai kehidupan" #ebanyak apapun bunga yang kita miliki, jangan juga melupakan bunga-bunga yang telah melahirkan dan membesarkan kita menjadi bunga saat ini" Mungkin bunga- bunga itu sudah mulai layu, atau tangkainya sudah terkulai lemah" +angan biarkan mereka semakin layu, sirami dengan air (inta meski yang kita miliki tak sebanding dengan air (inta yang pernah mereka (urahkan" +adilah kaki penyangga tangkainya agar kita tetap bisa melihatnya berdiri, segar dan melangkah berdampingan hingga #ang pen(ipta segala bunga menentukan kehendaknya" 'amun ada satu bunga, yang bersemayam paling dalam di lubuk hati ini, yang tak boleh kita biarkan tak tersirami oleh air yang ter(ipta dari rangkaian indah nama-nama #ang ,en(ipta segala bunga, dari berdiri, duduk dan sujud yang kita tegakkan, dari senandung-senandung yang menyuarakan ayat-ayat-'ya dan dari rasa berserahdiri akan segala kehendak dan ketentuan-'ya" Ialah bunga kehidupan utama yang tanpanya takkan berarti, takkan terasa indah, takkan menyejukkan aroma bunga lainnya, seindah dan seharum apapun bunga-bunga yang lain itu" ?ingga jika bunga utama itu kuat, ia pun akan menguatkan diri ini sehingga teramat tegar menepis duri- duri kemaksiatan yang menyakitkan, atau unggas-unggas kejahatan agar menjauh dari taman hati ini" Dengan keindahan dan kedamaian yang kita ta)arkan selaku bunga, kita dapat memperbanyak bunga-bunga baru untuk hadir dan bersama-sama saling menjadi bunga kehidupan di taman hati masing-masing" Wallahu *a+lam bishsho,aab &bi IDna, teruntuk bunga-bunga di taman hatiku! Depan = Konsultasi = 9ase /angan .ernah Berhenti Berd+a Publikasi 30/07/2002 10:16 WIB eramuslim - 9rang bijak mengatakan, doa tanpa usaha adalah bohong dan usaha tanpa doa adalah sombong" Doa dan usaha adalah dua aktifitas yang tidak bisa dipisahkan" Kita tidak bisa hanya berdoa saja tanpa melakukan usaha semaksimal mungkin untuk mengapai tujuan kita" Kita juga tidak bisa hanya berusaha saja, tanpa berdoa dan mengabaikan &llah sebagai penentu berhasil atau tidaknya tujuan kita" Doa adalah permohonan, pengharapan seorang hamba kepada #ang KhaliD" Doa itu intinya adalah ibadah, doa adalah senjata, doa adalah obat, doa adalah pintu segala kebaikan" #eluruh hamba sangat bergantung kepada pen(iptanya" #etiap hamba memang harus berdoa, sebab kita di(iptakan dalam keadaan penuh dengan keterbatasan-keterbatasan" Manusia memang ditakdirkan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan segala kelebihan-kelebihannya, namun dibalik kelebihan itu manusia juga memiliki segudang kelemahan" Bayangkan jika kita sedang berada ditengah lautan" Tiba-tiba kapal yang kita tumpangi oleng ke kanan dan ke kiri karena badai yang tiba-tiba saja datang menghantam" 'ahkoda memberi peringatan tanda bahaya" Tidak ada tempat kita meminta bantuan karena seluruh alat komunikasi terputus" &pakah yang akan kita lakukan pada saat itu* Masih pentingkah gelar, kedudukan, pangkat, jabatan, harta kekayaan yang melimpah, serta ke(antikan* Tentu tidak, bagi kita keselamatan menjadi pun(ak harapan" 'amun siapakah yang dapat memberikan keselamatan kala itu, kalau bukan kepada &llah #>T kita meminta* Dibalik kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kita menyimpan kelemahan-kelemahan yang tidak dapat kita tutupi, untuk itu kita perlu meminta kepada &llah #>T, berdoa dengan penuh kekhusuan, penuh harapan, tulus, pasrah dan ikhlas, seperti yang difirmankan &llah, -=ai manusia/ kamulah an! meme'lukan Allah/ #an .ia(lah >an! Maha <aa "ti#ak meme'lukan sesuatu% >an! Maha 9e'$u1i0- C# Jaathir3 /1!" &da sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang )aktu itu sedang dilanda kemelut sosial" Kebetulan mereka kedatangan ulama besar yang bernama Ibrahim bin &dham" Masyarakat Basrah pun mengadukan nasibnya kepada Ibrahim bin &dham, E>ahai &bu Ishak panggilan Ibrahim bin &dham!, &llah berfirman dalam &l-Curan agar kami berdoa" Kami )arga Basrah sudah bertahun-tahun berdoa, tetapi kenapa doa kami tidak dikabulkan &llah*E Ibrahim bin &dham menja)ab, E>ahai penduduk Basrah, karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara" Bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan &llahF Kalian mengakui kekuasaan &llah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-hak-'ya" #etipa hari kalian memba(a &l-Curan, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya" Kalian selalu mengaku (inta kepada rasul, tetapi kalian meninggaklan pola prilaku sunnah-sunnahnya" #etiap hari kalian memba(a ta.a)ud:, berlindung kepada &llah dari setan yang kalian sebut sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian memberi makan setan dan mengikuti langkahnya" Kalian selalu mengatakan ingin masuk syurga, tetapi perbuatan kalian justru bertentangan dengan keinginan itu" Katanya kalian takut masuk neraka, tetapi kalian justru men(ampakkan dirimu sendiri kedalamnya" Kalian mengakui bah)a maut adalah kenis(ayaan, tetapi nyatanya kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya" Kalian sibuk men(ari-(ari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan sendiri kalian tidak mampu melihatnya" #etiap saat kalian menikmati karunia &llah, tetapi kalian lupa mensyukurinya" Kalian sering menguburkan jena:ah saudaramu, tetapi kalian tidak bisa mengambil pelajaran dari peristi)a itu"E Terakhir ia mengatakan, E>ahai penduduk Basrah, ingatlah sabda nabi, EBerdoalah kepada &llah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan" ?anya saja kalian harus tahu bah)a &llah tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main"E &papun persoalan hidup kita, apakah kita sedang bahagia atau sedih, tetaplah berdoa kepada &llah" +angan pernah berhenti memanjatkan doa kepada &llah, karena doa adalah masa depan kita" Doa adalah kekuatan kita, doa adalah senjata kita" ,erhatikan ada-adab berdoa, dan bersabarlah menunggu dikabulkan-'ya elsandraMel-sandra<ly(os"(om! Lihatlah Lebih -ekat ,,, Publikasi 22/08/2002 15:46 WIB eramuslim - Didalam kendaraan umum yang lumayan padat, seorang )anita berjilbab yang duduk dibangku dekat jendela terlihat sedang khusu+ memba(a &l Cur.an sakunya" ?ingar bingar pedagang asongan dan peminta-minta tak mengusik konsentrasinya" #ementara disebelahnya, seorang )anita lainnya, menyodorkan sejumlah re(eh kepada peminta tak berkaki yang mele)ati mereka dengan (ara n!esot" #eringkali di dalam sebuah kendaraan umum kita menyaksikan fenomena seperti itu, entah si pemba(a &l Cur.an atau orang-orang yang (ukup derma)an menyisihkan sebagian re:ekinya untuk kaum #ha+i2, bahkan keduanya" Kita yang biasa berkendaraan umum, juga sudah sangat hapal dengan teriakan- teriakan -artis-artis. jalanan, ataupun para penyair bus kota setelah mereka beraksi" 4Kami hanya harapkan bunga-bunga sosial dari anda, tidak perlu berpura-pura tertidur dan jangan berlagak sombong jika tak memberi" #enyuman dan tangan terangkat anda sangat lebih kami hargai5 begitu kira-kira" 'amun rupanya, masih banyak diantara kita yang malas sekedar mengangkat tangan Gdan melebarkan senyum- dibarengi kata 4maaf5 pertanda tidak memberi" Bisa berma(am persepsi orang, tidak ada re(eh, susah ngambil uangnya, sebal dengan pengamennya baik lagu yang diba)akan atau tampilan yang tidak sedap! atau memang dasarnya pelit" #opan, hormat dan sangat menghargai anda sebagai orang yang dimata mereka, sudah sukses dan mendapatkan kesempatan hidup lebih baik" Meski harus diakui ada sebagian ke(il yang terang-terangan bersikap kasar se)aktu meminta dengan dalih kapok masuk penjara, plus tampang yang rada kriminal" Masalahnya kemudian, pantaskah sikap angkuh kita perlihatkan hanya karena kebetulan memiliki re:eki sedikit lebih dari mereka!" ?aruskah hingar bingar suara gitar dan teriakan suara sumbang mereka dibalas dengan (ibiran* &tau yang juga perlu ditanyakan dalam diri ini, apakah Islam membedakan kaumnya berdasarkan profesi, lusuh-rapihnya pakaian, kumal-klimisnya penampilan atau aroma tubuh seseorang* Ditempat lain, kita begitu rela menghabiskan sekian puluh, ratusan ribu untuk mentraktir kolega dan rekan kerja yang kalau mau jujur nilainya (uma sampai dimata para kolega itu" 'amun jumlah yang tidak sepersepuluhnya yang kita keluarkan untuk para fakir miskin, anak yatim, peminta-minta, sumbangan masjid dan lain-lain" ,adahal re(ehan yang kita lemparkan untuk kaum dhu.afa itu sungguh jauh lebih bernilai, hingga dimata &llah" Banyak ayat yang sudah kita ba(a yang semestinya menyadarkan bah)a ayat &l Cur.an yang membahas ibadah sosial lebih banyak ketimbang ibadah ritual" Mungkin itu sangat terkait dengan posisi manusia sebagai makhluk sosial, yang juga merupakan makna dibalik pen(iptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi" Bah)a keberadaan manusia yang satu tidak bisa terlepas dari keberadaan manusia makhluk! lainnya" Itu artinya, keberadaan mereka yang lemah juga terkait dengan diri ini yang mungkin saja menjadi bagian dari proses keterpurukan mereka" &tau setidaknya menambah lekat status lemahnya dari sikap arogansi dan kikir kita" ,adahal sesungguhnya, sangat banyak keuntungan yang kita raih dari orang-orang miskin, kaum fakir, anak-anak yatim piatu dan sebagainya" #etidaknya, predikat kita sebagai kaum the have, dan sebagai orang sukses karena mereka yang berstatus miskin dan tertinggal" Tidak ada sebutan orang kaya jika tidak ada orang miskin" #elain itu, bayangkan jika tidak ada mereka, tidak ada yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti mengeruk sampah, menjadi pembantu rumah tangga, sopir dan kondektur, penyapu jalan, tukang koran, pelayan toko dan lain sebagainya" Bayangkan jika kita harus melayani semuanya sendiri tanpa bantuan mereka" Disinilah makna kebersamaan hidup, berdampingan dan saling membutuhkan berdasar aturan simbiosis mutualis dan ,in(,in solution" Belum lagi keuntungan yang dapat kita raih yakni berupa surga &llah hanya dengan menghormati hak-hak kaum #hu+a2a, mengangkat yang jatuh dan membela yang lemah" Membangkitkan mereka dari keterpurukan yang mungkin saja menyeretnya kepada kekafiran" Dan itu bisa juga menyeret kita didepan pertanggungja)aban &llah karena membiarkan orang-orang miskin di depan mata kita berpaling dari agamanya karena kemiskinan" Tentu kita bisa belajar dari &bu D:ar &l Ahifari, sahabat $asulullah yang mendapat gelar pahla)an kaum lemah, pembela kaum tertindas diyakinkan $asulullah menjadi salah satu penghuni surga" +adi lihatlah lebih dekat, tak perlu membusungkan dada hanya untuk memperjelas status sosial dihadapan mereka" #ekedar senyum mungkin sedikit membebaskan kita dari tuntutan pengadilan &llah" sentuhan kasih sayang dan (inta yang kita berikan kepada saudara kita itu, bukan hanya menorehkan do.a dari mulut mereka akan kita, melainkan juga mengembalikan kun(i surga yang pernah kita biarkan le)at begitu saja selama ini" Wallahu a+lam bishsho,aab &binya IDna! Depan = Konsultasi = 9ase 0 .lus 1 Karakter Manusia Maju Publikasi 26/08/2002 08:4) WIB eramuslim - Kalau boleh menyesal atau protes tentu kita akan teramat sangat menyesal dan berteriak keras-keras karena telah dijajah ratusan tahun oleh Belanda" Kalau boleh memilih, tentu kita lebih memilih dijajah oleh Inggris ketimbang negeri Kin(ir &ngin itu" Karena kedatangan Belanda pada masa penjajahan dulu hanya sebatas menguras habis harta kekayaan Indonesia, tidak lebih" #ehingga hasil yang terlihat sampai sekarang adalah bangsa Indonesia yang tidak lebih maju dibanding negara tetangga yang dijajah oleh Inggris" Meski ada yang membenarkan, nampaknya itu ungkapan orang-orang yang begitu pesimis dan pasrah menerima kenyataan bangsa yang (arut marut seperti saat ini" Karena yang jelas, hukum alam membuktikan, siapa yang punya kemauan dan tekad kuat untuk maju, dialah yang maju dan akan meninggalkan jauh dibelakang mereka yang malas dan pasif" %a pasif, satu dari tiga karakter manusia selain ,roaktif dan &ktif" #eperti dikatakan #teven $ Bovey dalam 4Tujuh Kebiasaan Manusia Lfektif5, ,roaktif adalah satu pondasi utama yang mendukung proses perkembangan dan kemajuan manusia" +adi jika seorang individu dengan diikuti oleh individu lainnya men(iptakan satu kelompok manusia proaktif, jelas perubahan besar yang mereka dapatkan" Itu belum ditambah enam kebiasaan lainnya" &ktif saja tidak (ukup, karena orang aktif belum tentu memiliki inisiatif ataupun inovasi untuk senantiasa men(oba dan memulai hal-hal baru, yang lebih baik" 9rang aktif hanya melaksanakan program-program yang sudah diset dan tida melakukan diluar dari itu" #ementara masalahnya, setuju atau tidak, satu karakter bangsa ini adalah malas, satu item dari sekian banyak item orang-orang pasif" Dan yang lebih menyakitkan, karena Indonesia adalah pemeluk agama Islam terbesar di dunia, maka orangpun melekatkan malas dan selebihnya, pasif! itu pada muslim" #atu analisa yang masih boleh disanggah" Maaf jika tidak setuju, bisa dikatakan saat ini dan mungkin sampai akhir :aman! bangsa eropa akan selalu lebih lea#in! dibandingkan bangsa-bangsa lainnya, apalagi &sia" Kalaupun harus mengesampingkan beberapa faktor yang dikemukakan +ohn 'aismith dan ,atri(ia &burden(e dalam Megatrend K666 dimana hampir seluruh sektor kehidupan orang &sia termasuk Indonesia! dikuasai oleh eropa, tetapi kita bisa melihatnya dari sikap dan karakter bangsa eropa yang membuat mereka menjadi bangsa yang maju" Bahkan %usuf Caradha)i sendiri melihat kalaupun akan ada kebangkitan Islam, maka itu pasti bermula dari eropa, bukan &sia apalagi Indonesia! seperti yang pernah -di(ita- (itakan. muslim Indonesia" Berkenaan dengan itu %usuf Caradha)i menyitir sebuah hadits yang kurang lebih berbunyi3 empat karakter yang membuat bangsa roma)i eropa! selalu lebih maju sampai di akhir :aman, $e'tama, mereka lebih (erdas meski dalam kondisi terkena fitnah" <e#ua, (epat bangkit setelah jatuh, keti!a, (epat maju setelah mengalami kemunduran, dan keem$at, terbaik dalam mu.amalah" #ementara satu tambahan karakter lagi yakni, tidak menerima di:halimi oleh penguasa!" ?$" Bukhari! Karakter pertama menjelaskan betapa orang-orang eropa memiliki tingkat pengendalian diri, emosi yang baik" #ehingga dihadits dikatakan meski dalam keadaan fitnah sekalipun mereka tetap rasional" Berbeda dengan kita yang terkadang kerap mengkedepankan emosi dan bertindak reaktif mensikapi sesuatu tanpa berpikir matang terlebih dahulu" Karakter kedua menjelaskan kemampuan 'e3o?e' yang dimiliki kebanyakan bangsa di eropa" Bandingkan dengan bangsa kita yang bahkan sampai sekarang masih menyalahkan penjajahan Belanda sebagai penyebab kesengsaraan" Kita terlalu lama meratapi dan mengharap belas kasih agar bangsa lain menolong kita" Ini seperti anak ke(il yang terjatuh ketika bermain la'i(la'ian bersama temannya, ia tidak akan bangun sebelum seorang temannya mengasihani dan menghulurkan tangannya" #ikap yang diambil temannya tak perlu dipermasalahkan, karena itu yang disebut empati" Tapi justru sikap menunggu huluran tangan orang lain itulah yang sampai de)asa pun ternyata menjadi kebiasaan" Karakter selanjutnya, jelas terkait dengan dua karakter sebelumnya, berangkat dari pengendalian diri yang baik serta kemampuan re(overy yang tinggi, meski sempat mengalami kemunduran biasanya mereka (epat sadar dan berupaya untuk memperbaiki nasib bangsa sehingga (epat pula merengkuh keberhasilan" Dan karakter keempat menjadi satu sindiran yang begitu kentara betapa seharusnya ummat Islam jauh lebih baik dalam urusan 'elationshi$ dan berbuat baik dengan sesama" Baik kepada orang-orang miskin, yang sakit maupun mereka yang lemah" Dan satu lagi karakter tambahan yang a)alnya $asulullah menyebut empat namun dikeseluruhan hadits beliau menambahkan satu yakni, harga diri yang tinggi untuk tidak diam ketika di:halimi, termasuk oleh penguasa" Bagaimana dengan kita* Kita malah meminta -maaf. kepada orang yang tidak sengaja menginjak kaki kita, atau diam saja ketika bangsa lain mengeruk harta kekayaan bangsa ini, juga berterima kasih kepada IMJ yang jelas-jelas mengobok-obok Indonesia" Meski harus diakui, penjelasan tentang karakter-karakter diatas tidak harus digeneralisir sedemikian rupa karena nyatanya, masih banyak juga orang muslim yang hebat, yang maju, tidak emosional, baik dalam muamalah, bangkit dan bergerak ketika ditindas" #ementara di beberapa negeri eropa, se(ara individu sangat banyak dijumpai berupa penindasan, pelanggaran hak, tindakan asusila, amoral dan lain sebagainya" Di negeri ini, setidaknya reformasi menjadi bukti )alaupun selama puluhan tahun juga tidak mampu berbuat apa-apa" #ampai-sampai pernah ada satu satire yang boleh direnungkan oleh bangsa ini yang kurang lebih berbunyi, bangsa eropa banyak bi(ara banyak bekerja, bangsa &frika sedikit bi(ara sedikit bekerja, bangsa &sia banyak bi(ara sedikit bekerja, sementara disebutkan bangsa +epang yang masih bangsa &sia! sedikit bi(ara banyak bekerja" %ang paling menyakitkan diakhir tulisan itu dikatakan, bangsa Indonesia lain bi(ara lain yang dikerjakan" Lntahlah" #elain hadits diatas, $asulullah yang sangat peduli terhadap ummatnya juga menghadiahi sebuah do.a yang patut kita ba(a setiap hari guna menghindari kekalahan sedemikian rupa dengan bangsa barat" #atu do.a yang menggambarkan problematika ummat se(ara sistematis dari sekedar rundungan sedih hingga dominasi orang terhadap diri ini" @>a Allah/ aku be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i 'un#un!an se#ih #an #uka0 Aku be'lin#un! #a'i lemah #an malas0 Aku be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i si2at bakhil #an kiki'0 Aku be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i beban hutan! #an $enin#asan o'an!A 'ampaknya do.a diatas sepantasnya dilafa:kan oleh seluruh ummat Islam di negeri ini, karena do.a itu sangat tepat me)akili apa yang selama ini menjadi permasalahan kita" #angat berhubungan erat dengan empat plus satu karakter yang diterangkan dalam hadits diatas" Dari mulai rundungan sedih dan duka yang kemudian meningkat menjadi penyakit lemah dan malas" 9rang-orang malas biasanya bakhil dan kikir sehingga dari semua masalah itu jadilah kita bangsa yang terbebani hutang dan tidak bisa melepaskan diri dari penindasan bangsa lain" #ekarang (oba bayangkan, dengan empat plus satu karakter manusia maju seperti digambarkan diatas, ditambah sentuhan nilai-nilai Islam" #ubhanallaah" Wallahu a+lam bishsho,aab &binya ?ufha! Depan = Konsultasi = 9ase .engabdian Sang 2umput Publikasi 17/0)/2002 07:08 WIB eramuslim - Menjadi rumput di keluasan padang yang menghampar" Dengan hijaunya dan tebaran he)an-he)an yang merumput untuk memenuhi hajat kehidupan" Di atasmu mereka berbiak, bergembira, men(ari makan, juga mengotorimu, menginjak-injak dan kemudian meninggalkanmu ketika kau tak lagi subur, kering bahkan sekarat mendekati kematian" 'amun kebahagiaan apa yang paling berharga bagi rumput kalau bukan atas kemanfaatannya" Menjadi rantai pertama energi yang kemudian mengalir sampai pun(ak rantai makanan yaitu pada he)an-he)an predator" Dari rumput, irama kehidupan dimulai sampai semua kembali lagi menghampiri dalam sebuah ajal ketika tiba merenggut" Terus bermanfaat, meman(ar tiap hari, tiap detik dan pada setiap hembusan nafas makhluk yang melata di muka bumi" Tidak ada kata terkira inilah pengabdian yang terindah dan teragung yang pernah kau berikan" Kemudian musim kering yang tandus menghantam" Dengan halus kau usir he)an-he)an untuk meninggalkanmu agar men(ari tempat yang lebih baik dan menjanjikan" Bukan pada padangmu, bukan pada dirimu" Karena kau tak akan pernah ingin berbagi penderitaan dengan mereka" Bukup kau tanggung sendiri" Lalu jilatan api melumat tubuh-tubuh kurus keringmu" Disertai hembusan angin sepoi yang bersorai, memanasi api hingga dengan (epat membesar, kemudian menghanguskan seluruh tubuhmu" &khirnya hanya meninggalkan puing- puing jelaga yang hitam" #uasana kesenduan tanpa kehidupan yang membalut luka terbakar, seakan semua kenangan indah terhapus hangus dalam pori-pori tanah yang panas terpanggang api dan teriknya matahari" 'amun kau belum mati" Dalam ketak:imannya rumput-rumput tentu tak berdosa, namun pengabdian dan doa-doanya terus melun(ur sepanjang )aktu atas karunia yang dilimpahkan untuk dirinya" Karunia teragung yaitu kehidupan itu sendiri, E%a $abb, hidupkan generasi pengganti kami dari akar-akar hamba yang sengaja kau selamatkan di pori-pori bumi dari amukan api yang telah menjadikan tubuh-tubuh kami sebagai pupuk untuk generasi kami mendatang" +adikanlah generasi penggantiku adalah generasi yang kau (intai dan hanya men(intaiMu" Karena sebuah kemuliaan yang tiada tara selain sebuah ke(intaan pada-Mu dan kemanfaatan dari kami yang dapat dipetik dari makhluk-M@ yang melata di muka bumi iniE" Maka, tatkala bergulung-gulung mendung hitam memba)a kabar baik untuk semua kehidupan di bumi" Bersama ter(urahnya hujan, sang akar rumput pun ber(u(uran dan berlinang air mata kesyukuran" Dengan hujan, bumi dibasahi dan dilunakkan air yang menggenangi danau-danau, kubangan-kubangan dan relung-relung hati yang sebelumnya kering dari tetesan air keindahan dan kasih sayang" #ang rumput bangkit dengan tunas-tunas yang baru, kemudian akar semakin sibuk mengumpulkan :at-:at kehidupan yang telah di)ariskan generasi sebelumnya" E&ku akan lebih baik dari pendahulukuE, tekad sang rumput muda, akan kuundang semua makhluk hidup dengan ranumnya tubuhku yang takkan habis dimakan" 'amun akan senantiasa tumbuh dengan kehijauan lagi le:at di mulut makhluk yang memamahnya" #ampai semua kehidupan ini se(ara berantai termakmurkan karena hijaunya tubuhku" #ang rumput muda tumbuh dengan gemuk kehijauannya" Menyimpan gi:i yang tinggi tiada tara bagi makhluk-makhluk pemamah biak" Demikian juga sang akar menyesap dengan gairah semangat kehidupan yang di)ariskan pendahulunya, untuk menyediakan semua kebutuhan gi:i bagi sang rumput muda" Kehidupan di padang telah pulih kembali, bersamaan dengan binatang-binatang yang dulu mengungsi saat kemarau dan kebakaran melanda" Dengan keletihan dan tubuh kurus, he)an-he)an tersebut bersua kembali dengan telaga kehidupan padang rumput yang sungguh tak terkira sebelumnya" Mata-mata berbinar penuh kesyukuran, karena &llah telah menyediakan ri:ki yang tak terkira baginya" $umput-rumput ranum hijau yang menyegarkan pandangan, menguatkan dan menggemukkan" #eakan mereka sudah kenyang )alau hanya memandangnya saja" Kehidupan di padang itu menjadi hidup dan lebih hidup lagi" #ang rumput berlinang air mata, bukan karena kesedihan, namun karena &llah telah menghamparkan amanah baginya, dan air mata itu adalah kesyukuran atas amanah yang ditunaikannya" #yahdan, angin kemarau yang tandus dan kering menggulung, mengabarkan bagi seluruh kehidupan untuk bergerak ataupun bertahan" Kemudian he)an-he)anpun berhijrah meninggalkan padang untuk bertahan ke tempat yang lebih baik" Ketika semua telah mengungsi maka berlahan-lahan, tubuh sang rumput mengering disapu oleh angin kemarau yang menyedot air dalam tubuh-tubuh renta yang berlumuran pengabdian yang tak akan ternilai oleh apapun" Dengan keikhlasan dan keridhoan $abbnya, ji)a itu akan berlabuh di keridhoan itu" 'amun ada satu yang tak terlupa dari mulut sang rumput, E%a Tuhanku ijinkanlah hamba-Mu untuk memanjatkan doaO +adikanlah generasi penggantiku adalah generasi yang men(intai dan Lngkau (intai ya $abb, generasi pengganti kami yang lebih baik dari kamiE" Dengan (u(uran linang air mata sang rumput menuntaskan doanya, dan dengan keikhlasan dan keridhoaan dari #ang $abb ajalnya dilabuhkan ke sisi keridhoaan-'ya" &ngin berhembus kehilangan, demikian panas terik matahari meratapi kepergian sebuah pengabdian" 'amun semua mempunyai penuntas, semuanya mempunyai keberakhiran, semuanya mesti dipergantikan" WallahuBalam bishsho,ab >arsito #u)adi )arsu)adi<yahoo"(om! Agar -apat Melihat Surga Publikasi 18/0)/2002 07:3) WIB eramuslim - #eorang anak dengan gayanya yang lugu bertanya kepada ibunya, 4bu, apa itu (inta*5" Binta ada adalah kemurnian ji)a, kesejukan bathin dari kenikmatan memberi dan kerelaan berkorban, ja)ab sang ibu" 4Karena itukah banyak orang mengagungkan (inta*5 tanya sang anak lagi" Dengan sabar dan penuh (inta ibunya menerangkan, bah)a keagungan (inta hanya berada pada (inta #ang &gung, #i pen(ipta (inta itu sendiri" Dan jika ada yang mengagungkan (inta diatas segalanya, sebenarnya ia tidaklah tengah mengagungkan (inta melainkan perasaan dan nafsunya yang tengah bergumul sehingga meluap menjadi nafsu berbaju (inta" ,adahal jika mau membuka tabir sebenarnya, tentu mereka akan sadar kalau tengah terombang- ambing oleh arah (inta yang salah" 4ini )ajar nak, karena kebanyakan manusia hanya sebatas menggunakan mata kepala dan mengabaikan mata bathinnya, sehingga ia lupa bah)a (inta bersemayam dan bergetar-getar dihati, bukan di kepala, apalagi dimata" Binta harus dilihat dengan mata bathin, dan kebanyakan manusia memandang (inta hanya berhenti di mata kepala, sehingga seringkali tidak mampu menangkap kemurnian ji)a, kesejukan bathin dari men(inta dan di(inta" Karena itu, mereka yang senantiasa mampu menggunakan mata bathinnya untuk melihat segala hal, ia akan melihat siapapun dan apapun dengan (inta" 4Karena &llah pun teramat (inta kepada yang mempersembahkan (inta kepada-'ya5" 4Lalu kenapa ada orang yang saling memben(i, bertengkar dan saling bermusuhan*5 tanyanya lagi" Itulah kehebatan &llah" Dia (iptakan manusia dengan bentuk yang sempurna sehingga dengan kesempurnaan yang dimilikinya itu, manusia bisa menangkap kesan yang lain, tidak hanya (inta" &da ben(i, marah, ke(e)a, senang, terta)a, sedih dan masih banyak lagi" Tak perlu takut, semua itu salah satu anugerah dari-'ya yang patut kita syukuri" #udah menjadi fitrah manusia tidak menyukai sesuatu yang tidak disenanginya, artinya sesuatu hal yang tidak berkenan, tidak sesuai dengan hati nuraninya, adalah sangat manusia)i jika diben(i" Dan adalah fitrah manusia juga untuk ke(e)a jika sesuatu tak seperti harapannya, tak seindah mimpinya" Masalahnya kemudian, bagaimana manusia mengkondisikan hatinya agar senantiasa (ondong kepada kebenaran, sehingga ben(i, marah dan ke(e)a serta sedihnya hanya kepada kebathilan, kesemena-menaan, ke:haliman, keserakahan dan bahkan kesombongan diri, juga dosa yang dilakukannya" 4Bagaimana dengan tersenyum dan terta)a*5 #enyum dan ta)a adalah sebuah refleksi, sama seperti ben(i, marah dan sedih" ?anya bedanya, biasanya senyum dan ta)a adalah (ermin dari keberhasilan, kemenangan dan prestasi seseorang akan sesuatu" Tak perlu merasa bersalah hanya karena tersenyum dan terta)a" Mungkin &llah men(iptakan rasa itu untuk melatih manusia" 4Bukankah semua hamba-'ya yang sholeh kelak akan tersenyum di hadapan &llah yang menghadirkan keagungan )ajah-'ya*5 jelas sang Ibu sambil mengusap kening anaknya yang serap-serap mulai terbuai ke alam tidurnya" Lama ia dibuai (inta sang Ibu, dengan sentuhan lembut ibunya ia memainkan nyanyian da)ai-da)ai indah yang bergelung-gelung dialam mimpinya" Ia merasakan kehangatan hidup, ke(eriaan dunia" Mungkin karena usianya yang memang belum pantas merasakan kegetiran dan kepahitannya" @ntuk sementara ibunya membiarkan mimpi anaknya tak terusik oleh kepayahan men(ari sesuap nasi yang dijalaninya, juga hantaman kerikil di sepanjang jalan yang disusurinya" Terik dan hujan menjadi baluran tubuhnya sehari-hari, demi satu (ita, tak kan membiarkan dimasa depan anaknya mengeluarkan keringat dan darah seperti yang dialaminya kini" Mungkin semua orangtua mempunyai mimpi yang sama" ?ingga dengan demikian sang ibu semakin sadar bah)a hanya Tuhanlah yang selama ini menguatkan, mempertebal kesabaran serta menanamkan keyakinan dihatinya, bah)a esok matahari masih akan terbit" Dan menjelang fajar, seusai kesejukan membasuh seluruh tubuh untuk kemudian bersimpuh dihadapan-'ya" Tak terasa air bening mengalir membasahi pipi, untaian kata pinta yang tak pernah berhenti, yang tak pernah berhias putus asa, yang tak diiringi penyesalan akan beban hidup yang saat ini diamanahkan kepadanya" Terkadang ada tangis yang begitu keras sekeras benturan kehidupan yang menerpanya, hingga tak sadar tangisannya itu menyentuh relung bathin anaknya sampai terbangun" 4Kenapa ibu menangis*5 Menangis adalah satu anugerah &llah lainnya nak" Menangis adalah )ujud dari kelemahan manusia yang jelas-jelas kekuatannya sangat terbatas" Menangis adalah pembuktian akan adanya %ang Maha Kuat yang memiliki kehendak diatas segala mau dan keinginan manusia" Tak perlu malu untuk menangis, karena dengan menangis kita tengah melunturkan kesombongan, kepekatan hati yang penuh noda hitam dari setiap detik hidup yang berlumur salah, juga menghilangkan penyakit-penyakit lainnya yang kerap hinggap di kalbu" Menangis tidak mesti dengan air mata, meski biasanya selalu dengan itu" &ir bening yang membasahi mata akan membasuh dosa yang bera)al dari penglihatan manusia" Kemudian airnya turun menyejukkan )ajah kita" Itulah (ara &llah membersihkan )ajah manusia yang (oreng-moreng oleh kekhilafannya" Maka dengan menangis setiap hari, )ajah menjadi bersih, hati pun sejuk kembali dan kebeningan mata yang sudah terhapuskan pekatnya, memberikan keindahan tersendiri" #emua itu, hanya agar manusia dapat melihat surga" Wallahu *a+lam bishsho,aab Bayu Aautama! Senyumlah 3 Publikasi 05/11/2002 12:16 WIB eramuslim - +angan bermuka masam, karena &llah sangat tidak menyenangi perbuatan itu" Bahkan $asulullah pun pernah ditegur-'ya karena bermuka masam dan memalingkan muka terhadap &bdullah bin @mmi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar $asulullah #a) memba(akan kepadanya ayat-ayat &l Cur.an yang telah diturunkan &llah" ,ada saat itu $asul tengah menerima dan berbi(ara dengan pemuka-pemuka Curaisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam" Kisah teguran &llah kepada $asulullah diatas merupakan asbaabunnu4ul sebab- sebab turunnya! surah -&basa bermuka masam! yang dapat menjadi pelajaran bagi sekalian manusia betapa &llah tidak senang dengan sikap demikian" ,elajaran pertama yang bisa kita ambil, bah)a $asulullah pun manusia biasa yang masih mungkin melakukan kesalahan dan kedua, terkait dengan sikap bermuka masam alias a(uh terhadap orang lain siapapun! yang tidak dibenarkan oleh &llah" #ebelas ayat pertama surah -&basa menjelaskan se(ara lengkap larangan bermuka masam atau sikap menga(uhkan orang lain" Bahkan ditegaskan &llah dengan kalimat 4#ekali-kali jangan demikian!F5 pada ayat ke sebelasnya" ,eringatan itu tentu menjadi pelajaran yang berharga bagi baginda $asul, dan hendaknya demikian juga bagi kita pengikutnya" Manusia memiliki ego pada dirinya masing-masing, dan dengan pengaruh! ego-nya itulah setiap )atak dan karakter manusia terbentuk" Meski ada anasir lain yang membentuk )atak dan karakter manusia, namun keberadaan ego sangatlah penting, makanya menjadi kepentingan utama juga bagi setiap manusia untuk menjaga, memenej dan mengolah ego-nya agar terkendali sehingga teraplikasi dengan baik" Mereka yang tidak mampu mengendalikan ego-nya, la:im disebut sebagai orang yang egois, mau menang sendiri dan tidak toleran" #alah satu (iri khas dari orang egois adalah berbuat dengan sekehendaknya, artinya apa yang menurutnya benar maka ia itulah yang dikerjakannya" Masalahnya kemudian, tidak semua orang memiliki tingkat pemahaman yang baik tentang -benar-salah. menurut norma maupun nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam" #ehingga yang terjadi adalah pembenaran atas kebenaran subjektifitas, dan inilah pangkal a)al dari kesalahan orang bersikap dan bertindak" #oal pilah-pilih sahabat misalnya" Baik sih jika yang menjadi patokan adalah, kesesuaian norma dan nilai yang dipegang dalam hal ini misalnya, tidak bertentangan se(ara aDidah! atau standar akhlak dan kebiasaan" Tapi kalau yang menjadi ukuran adalah soal, pantas tidak pantas, like o' #islike, ataupun hal-hal subjektif lainnya, tentu tidak bisa dibenarkan" #ubjektifitas itulah yang kemudian dengan bebasnya menentukan siapa yang pantas disikapi dengan baik siapa yang tidak, siapa yang didahulukan siapa yang harus -di(uekin., atau bahkan siapa yang akan dijadikan sahabat dan siapa yang semestinya dimusuhi" #ikap ramah misalnya, seringkali kita hanya bersikap ramah kepada orang- orang yang kita kenal dan baik hati" &tau senyum, biasanya terkhususkan bagi siapa yang menurut kita pantas untuk disenyumi" ,adahal Islam tidak mengajarkan demikian, selain pelajaran tentang teguran &llah terhadap $asulullah diatas, $asulullah pun mengajarkan tentang keutamaan sikap- sikap kebaikan terhadap sesama, meski hanya sekedar menebarkan senyum, terhadap siapa saja yang kita jumpai" Tidak membeda-bedakan sikap berdasarkan kepentingan, atau mengukur prioritas pelayanan dari seberapa menguntungkannya orang tersebut buat kita" #ebuah pelajaran lain bisa kita dapatkan dari (erita ketika para sahabat sedang berkumpul bersama $asulullah, maka dihadapan mereka le)at seorang dengan pakaian (ompang-(amping dan beberapa sahabat berujar dan menilai orang yang barusan tidak mendapatkan kemuliaan &llah" Mendengar itu, $asulullah berkata3 4#esungguhnya &llah tidak melihat pada bentuk rupa dan jasad kamu" Tetapi sesungguhnya &llah melihat hati-hati kamu"5 Keberkahan &llah, tidak hanya datang dari orang-orang derma)an yang kerap menyisihkan sebagian hartanya untuk diinfakkan, melainkan juga dari tangan-tangan terbuka para pengemis yang setiap hari lalu lalang di depan kita" $ahmat &llah, tidak hanya singgah kepada mereka yang diberi kesempatan untuk menikmati hidup berke(ukupan di dunia ini, karena $ahmat itu juga sesungguhnya ada pada yang tak memiliki harta karena &llah sayang padanya sehingga tak membebaninya dengan pertanggungja)aban harta yang bertumpuk" Kasih sayang &llah tidak hanya ter(urah kepada segelintir orang, sesungguhnya Ia Maha &dil atas 5ahmaan dan 5ahiim-'ya, hanya saja kita sering salah mengartikannya atau tidak mampu men(ernanya" Maka semestinya, senyuman dan sikap ramah menjadi keutamaan sikap terhadap siapapun" Karena dengan itu modal utama penerimaan orang lain terhadap kita" Dengan senyum ramah itulah kita bisa berharap besar akan kebaikan orang lain" senyum dan ramah jugalah yang mampu meluluhkan amarah dan keben(ian orang terhadap kita" Dan karena dengan itu jugalah &llah menyapa hamba-hamba-'ya di surga kelak" Wallaahu a+lam bishsho,aab Bayu Aautama!