Anda di halaman 1dari 25

Menjembatani Langit dan Bumi

Publikasi 03/02/2003 08:54 WIB


eramuslim - Kebijakan-kebijakan pemerintah yang melakukan divestasi Indosat,
privatisasi asset-asset negara, menaikkan harga-harga BBM, Tarif Dasar Listik TDL!,
Telepon yang menyebabkan kenaikan di berbagai sektor lainnya" #emakin
menegaskan jarak antara pemerintah dengan rakyat yang jelas-jelas menolak semua
kebijakan tersebut" $akyat berpikir, semua kebijakan pemerintah itu tak satupun yang
didasari atas kepentingan jangka panjang, atas kepentingan dan kemaslahatan orang
banyak, melainkan kepentingan sesaat yang semakin memburukkan keadaan rakyat
sudah terperosok selama sekian tahun sejak krisis ekonomi melanda negeri ini"
Kebijakan pemerintah dan harapan rakyat ibarat langit dan bumi" %ang pada
kenyataannya, selama malaikat pesuruh &llah belum meniupkan sangkakala pertanda
hari akhir, tidak akan pernah langit menyatu dengan bumi" 'amun jika se(ara fisik
keduanya tidak bisa bertemu, bukankah masih ada harapan kesenya)aan itu ter(ipta
ketika hati dan pikiran orang-orang yang dilangit menjemput yang di bumi* +ika
terlalu berat bagi yang dibumi untuk menghusung hati ke atas, bukankah lebih ringan
bagi yang berada diatas untuk turun*
,enguasa yang (erdas selalu peduli terhadap pola pikir rakyat yang diperintahnya"
Itulah salah satu kun(i keberhasilan suatu kepemimpinan yang paling mendasar" #aat
ini, pemerintah mempunyai pola pikirnya sendiri, sementara masyarakat juga
memiliki pola pikirnya sendiri" Memaksakan pola pikir yang satu terhadap yang lain
tentulah hanya akan melahirkan konflik" #elanjutnya, sudah pasti akan mun(ul
berbagai praktek kekerasan yang timbul akibat tumbuhnya benih-benih perla)anan,
ketidaksukaan dan perbedaan"
Maraknya aksi-aksi mahasis)a dan berbagai elemen masyarakat akhir-akhir ini,
a)alnya hanya sekedar -pemaksaan. pola pikir pemerintah yang tidak sejalan dengan
kepentingan rakyatnya" ,emaksaan yang dilanjutkan dengan sikap tegas dan represif
kekuatan kekuasaan terhadap siapapun yang tidak sejalan, sesungguhnya merupakan
potret a)al keruntuhan" Teori manapun yang pernah kita pelajari berkenaan dengan
perubahan mengajarkan, tidak akan pernah suatu perubahan progresif! ter(ipta tanpa
adanya kesatuan antara orang-orang yang di depan dengan mereka yang memberikan
keper(ayaan penuh kepada yang di depan" Membangun sebuah peradaban baru, perlu
kesatuan yang utuh antara orang-orang berpendidikan, intelektual yang diper(aya
sebagai pemimpin suatu bangsa, dengan anggota masyarakat dari bangsa itu sendiri
&li #yari.ati!"
Masalahnya kemudian, ada kesenjangan hubungan, tidak adanya kontak dari hati ke
hati antara langit dan bumi" #ekali lagi, untuk sementara langit memang takkan
pernah menjumpai langit, tapi sejauh apapun jarak itu bukankah tetap bisa tersatukan
ketika hati dan pikiran keduanya duduk menyatu dalam satu kepentingan, dalam satu
tujuan selayaknya orang-orang terdahulu di negeri ini melakukannya saat
merumuskan bentuk dan kelahiran bangsa, ketika bahu membahu membidani
perjuangan memerdekakan negeri bernama Indonesia ini"
#emestinya setiap penguasa belajar dari sejarah, bah)a kejatuhan yang pernah
dialami oleh hampir semua pemimpin adalah saat langkahnya tak lagi seiring dengan
orang-orang yang dipimpinnya" Begitu juga dengan negeri ini, mendiang ,residen
,ertama $I, #oekarno sangat menyadari artinya rakyat bagi sebuah bangsa,
pemahaman yang teramat mendalam dari #oekarno itu ter(ermin dari pidatonya pada
tahun /0123 4Dulu itu kita semua adalah -rakyati., dulu itu kita semua adalah -volks."
&pi pergerakan kita dulu itu kita ambil dari dapur apinya rakyat" #egala pikiran dan
angan-angan kita dulu itu kita tujukan kepada kepentingan rakyat" Tujuan pergerakan
kita dulu itu adalah satu masyarakat adil dan makmur bagi rakyat"5
Kalaulah &llah begitu teramat sering menjumpai hamba-hamba-'ya di bumi, melihat
langsung dari dekat setiap bulir air mata ummat yang menetes di sepanjang malam"
Begitu juga dengan para malaikat makhluk langit lainnya! yang penuh kearifan
menghampiri anak-anak &dam dan melaporkan kepada Tuhan setiap aduan, keluhan
atau bahkan jeritan ketidakberdayaan manusia menjalani hidup" Kalaulah para 'abi
dan $asul &llah memberikan teladan bagaimana menyentuh hati rakyat, mengangkat
yang jatuh, menggandeng yang lemah dan bahkan mengutamakan kepentingan rakyat
diatas semua kepentingan diri dan keluarganya" +ika pemimpin-pemimpin di negeri
ini masih menjadikan &llah sebagai sesembahan mereka, masih per(aya adanya
malaikat-malaikat yang senantiasa hadir bersamanya, dan menempatkan $asul
sebagai teladan hidup, semestinya mereka mau turun ke bumi"
Menikmati Hidup
Publikasi 16/01/2003 08:27 WIB
eramuslim - Ka)an, ingin ku(eritakan padamu indahnya menggenjot pedal sepeda
membelah persa)ahan, menempuh jarak 1 sampai /6 kilometer" &ngin segar
menerpa, (i(it burung dan lenguhan kerbau mengiringi setiap putaran roda" Kehijauan
sa)ah sepanjang mata memandang, berbatas (akra)ala langit yang biru dengan
saputan a)an putih di ketinggian" #ebenarnya semua itu biasa saja, karena aku anak
desa" Tapi sungguh, keindahan itu menjadi terasa lebih indah karena lima tahun
terakhir aku nyaris tak lagi menyentuh sepeda onthel" %a, lima tahun terakhir aku
lebih banyak naik motor atau menggunakan kendaraan umum" Bahkan ke )arung
tetangga berjarak dua ratus meter pun selama ini aku tak mau lagi naik sepeda"
Indah karena sambil menggenjot pedal aku mengenang masa-masa sebelum lima
tahun yang lalu" #aat tiap hari aku menempuh puluhan kilometer di atas sepeda jengki
atau sepeda mini, bersaing dengan bis kota di atas sadel sepeda" Bermandi peluh saat
matahari siang bolong panas membakar, atau bernafas embun saat kabut pagi masih
melingkupi" Kini, lima tahun kemudian, aku naik sepeda hanya sebagai selingan,
sekedar sarana untuk berolahraga dan berekreasi"
Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan&
Ka)an, ingin ku(eritakan padamu nikmatnya mengurus ternak" Men(ari dan memberi
makan ayam, bebek dan kambing" +uga membersihkan kandang mereka dari ranting-
ranting sisa makanan, juga dari kotorannya" Bau khas ayam, serudukan kambing dan
kotorannya terasa nyaman" Beberapa jam berkutat dengan mereka memang
melelahkan, tapi sungguh terasa nikmat dan menyenangkan" Bagaimana tidak nikmat
dan menyenangkan, sedang aku mengerjakan semua itu hanya sekali dua, saat
menjalani liburan" Dulu, lima tahun yang lalu, aku harus melakukan pekerjaan itu tiap
hari" Dan kini, rasanya indah sekali, mengenang betapa beratnya pekerjaan itu dulu"
Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan&
Ka)an, ingin kubagi padamu tentang asyiknya menimba air dari sumur dengan tali"
Meskipun lengan sempat kram dan pegal selama beberapa hari, derit roda katrolnya
menimbulkan sensasi yang menggembirakan" Tempelasan air yang menerpa teramat
menyenangkan" #egar" Dan keasyikan itu berubah menjadi perasaan yang indah,
mengenang lima tahun yang lalu aku harus ber(apai-(apai menimba berpuluh-puluh
ember untuk seluruh kegiatan rumah tangga, juga usaha batu bata ibu" #edang kini,
aku hanya perlu menimba saat listrik mati"
Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan&
Ka)an, aku ingin engkau tahu, menyenangkan sekali memasak dengan kayu bakar"
Kuhembus bara-bara dengan sepenuh tenaga, agar makanan di tungku menjadi masak"
Meskipun itu berarti abu berhamburan mengotori baju, keringat berleleran karena
udara panas di sekitar tungku, dan pan(i-pan(i menjadi menghitam serta butuh usaha
ekstra untuk men(u(inya" Kata orang, memasak dengan api tungku lebih enak" Tapi
bukan itu yang paling nikmat dari memasak dengan tungku dan kayu bakar, tapi
karena aku sudah lebih dari lima tahun tak melakukannya" %a, selama ini untuk
memasak aku tinggal menyalakan kompor minyak atau kompor gas, menanak nasi
dengan ri(e (ooker, memasak air dengan ketel listrik" Dan kini, aku menikmati
memasak dengan kayu bakar seperti sedang berpiknik" Lima tahun lalu, tiap hari aku
bergulat dengan kayu bakar, abu dan tungku"
Maka nikmat Allah manakah an! "#a$at% aku #ustakan&
Ka)an, hari ini di sini, nikmat sekali aku mengunyah potongan apel, pir dan jeruk
mandarin" Buah-buahan itu beberapa tahun terakhir rasanya tak terlalu istime)a
bagiku, bahkan sudah menjadi sarapan sehari-hari" 'amun kini, rasanya lain sekali"
#aat mengulumnya ingatan tentang masa lima tahun yang lalu melintas-lintas" %a,
lima tahun lalu, aku menahan air liur untuk sekedar dapat men(i(ipi melon, mangga,
semangka apatah lagi buah pir, apel merah dan anggur" Tak ada uang untuk sekedar
membeli sepotong, sedang jajan di sekolah pun hanya seminggu sekali, ketika ada
pelajaran olah raga"
777
Ka)an, hari ini, aku ingat sekali, sudah lebih dari lima tahun aku menjadi pega)ai
negeri" Banyak orang mengatakan, menjadi pega)ai negeri itu enak" Kerjanya santai,
gaji tetap"
Tapi selama ini aku merasa tidak nyaman" ,ertama karena aku tidak suka bersantai-
santai" Kedua, karena peningkatan prestasi dan karir berjalan sangat lambat" %a, aku
merasa kurang beruntung dibanding teman-teman yang bisa sekolah lagi, kemudian
bekerja di tempat s)asta dengan gaji besar" &ku merasa kurang beruntung dibanding
teman-teman yang sudah menjadi para profesional, dengan gelar akademis tinggi" &ku
merasa kurang dibanding teman-teman yang sudah men(apai keberhasilan jauuh di
atasku3 dalam hal keluarga, karir, pendidikan maupun aktifitas sosial"
Tapi hari ini aku tahu, bah)a aku pun telah mendapat pen(apaian besar" Dulu aku
naik sepeda ontel, kini dapat naik motor dan naik bus kemana-mana" Dulu aku harus
mengurus ternak untuk biaya sekolah, kini aku memelihara binatang untuk teman"
Dulu aku harus berhemat air agar hemat tenaga untuk menimba, kini aku bisa mandi
sepuasnya tanpa usaha" Dulu aku harus puas dengan ubi, pisang dan pepaya dari
kebun, kini aku bisa sarapan tiap pagi dengan apel dan jeruk"
Maka nikmat Allah an! manakah an! "#a$at% aku #ustakan&
Mensyukuri nikmat" ,hrase ini terdengar teramat klise" Karena ia adalah salah satu
ajaran agama Islam dan agama lain yang hampir semua orang ernah mendengarnya"
'amun kekliseannya tidak membuat kalimat tersebut gampang diaplikasikan" &da
saat-saat dimana kata-kata tersebut begitu abstrak, sulit dimengerti dan berat
dilaksanakan" &tau malahan mudah diu(apkan, tapi perbuatan tak sesuai dengan yang
dikatakan" ,adahal ternyata, phrase itu ternyata bisa teramat sederhana"
Mengenang kembali lima tahun yang lalu itu, ternyata semua biasa saja" Dulu aku
sanggup hidup sedemikian, maka mengapakah sekarang aku lebih tak bahagia*
Mengapa aku harus membandingan diri dengan orang lain dan selalu merasa kurang*
Dulu aku sanggup menikmati apa yang ada, apa yang diberikan &llah padaku" Dulu,
dengan status anak kos sejak kelas / #M&, aku sanggup hidup dengan uang 8-1 ribu
rupiah seminggu untuk makan, ongkos jalan dan foto(opy" 9ke saja bagiku berjalan
kaki maupun ngontel berkilo-kilo" Mie sebungkus untuk dua kali makan pun tak
masalah" Dan semua itu dahulu biasa saja" Karena saat itu aku malah belum mengenal
dunia, dan apa yang kuperoleh sudah terasa (ukup"
Menikmati hidup" Tampaknya itu saja kun(inya" &:i;21<yahoo"(om, ha'i(ha'i
se$uta' leba'an!
Depan = Konsultasi = 9ase
Terima Kasih, Allah
Publikasi 11/07/2002 0):43 WIB
eramuslim - ,agi ini sinar mentari menembus (elah-(elah jendela rumah dan kamar
menghangatkan tubuh yang semalaman dibalut kesejukkan malam" #ementara
nyanyian burung-burung terdengar merdu mengiringi bergulirnya titik-titik embun
diatas dedaunan" >arna-)arni bunga yang (erah pun seperti menyapa menyambut
hari" Indahnya alam, berserinya tempat berpijak dan begitu mengagumkannya
perhiasan hidup ini, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah"
Ketika sejuknya air membasuh tubuh di )aktu pagi, hembusan angin menerpa saat tapak-tapak ini menyusuri jalan
memulai semua aktifitas" ?ingga saat sore menghadirkan senjanya yang mempesonakan" #emua yang diberikan alam
ini, segala yang hadir untuk kita nikmati sepuas-puasnya, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah"
Dia menghadiahi makhluk dengan berbagai kenikmatan, udara segar yang takkan pernah habis dihirup, air yang
mengalir tanpa hentinya memuaskan dahaga dan segala kebutuhan kita akannya, buah-buahan yang menyegarkan,
sayur dan bahan makanan yang masih bisa kita nikmati pagi, siang dan malam hari" Berbagai aroma yang masih
mungkin kita rasai kele:atannya" @ntuk jumlah tak terhingga atas kenikmatan yang telah dan akan diterima, hanya satu
kata teru(ap, terima kasih &llah"
$umah dan pekarangan yang memberikan keamanan dan kenyamanan, rekreasi dan kesenangan yang masih sempat
kita lakukan" Istri sholehah yang memberikan kedamaian atau suami yang mampu membimbing dan memberikan
teladan, kehangatan yang senantiasa menyeruak oleh hadirnya anak-anak dan (u(u yang manis-manis lagi
membanggakan" &tas semua ke(eriaan hidup ini, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah"
&da saat-saat manusia merasai kehilangan nikmat kesehatan, disitulah terasa begitu mahalnya sebuah nikmat sehat"
#aat masih tersisa satu kesempatan bagi kita sementara sekian banyak orang menyia-nyiakan kesempatannya dan )aktu
lapangnya terbuang sia-sia, juga ada masa-masa dimana &llah masih melimpahkan kekayaan dan ri:ki yang (ukup dan
kita mampu memanfaatkan sebaik-baiknya sebelum masa-masa sulit datang menggantikan masa kaya" >aktu muda
dengan segala kekuatan, kelebihan kemampuan, keelokan paras penampilan tak memperdayakan kita hingga datangnya
)aktu-)aktu dimana &llah menghilangkan satu-persatunya dari kita, dan hingga detik ini masih ada kesempatan bagi
kita melihat dunia sebelum ajal menjemput, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah"
Kemudian Dia pun terus mengalirkan kasih sayang-'ya kepada segenap makhluk tanpa pilih kasih, membuka selalu
tangan-'ya untuk setiap taubat hamba yang khilaf, menyediakan tempat-'ya untuk hamba-hamba-'ya yang ingin
selalu merapat dan mendekatkan diri, mendengar, menampung semua keluh-kesah dan mengabulkan pinta orang-orang
yang meminta, menguji dengan kesenangan dan kesedihan, dan pada akhirnya memberikan sanksi seadil-adilnya
kepada semua makhluk atas setiap perbuatannya, serta membukakan pintu surga untuk melengkapi semua nikmat yang
diberikan-'ya" @ntuk semua yang terasa, terlihat, terle)ati, yang tak terhitung bahkan yang luput dari ingatan kita dan
tak pernah terpikirkan, hanya satu kata teru(ap, terima kasih &llah" Wallahu *a+lam bishsho,aab Bayu Aautama!
Indahnya Cinta karena Allah
Publikasi 22/07/2002 10:47 WIB
eramuslim - #esungguhnya dalam Islam, (inta dan keimanan adalah ibarat dua sisi
mata uang" &ntara yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan" Binta tidak dapat
digambarkan tanpa iman" Dan iman pun tidak dapat dibayangkan tanpa (inta" Dengan
(inta dan keimanan inilah hati setiap mukmin yang satu dengan lainnya terikat kuat"
Bila mukmin yang satu sakit, maka mukmin yang lain pun merasakan hal yang sama"
Karenanya, tak berlebihan bila seorang ulama Mesir yang telah syahid, &l @stad:
Imam ?asan &l-Banna mengatakan bah)a dengan dua sayap inilah Islam
diterbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan" Bagaimana tidak, jikalau dengan
iman dan (inta, persatuan ummat akan terbentuk dan permasalah pun akan
terpe(ahkan"
-.an o'an!(o'an! an! be'iman/ laki(laki #an $e'em$uan/ seba!ian me'eka a#alah
$enolon! ba!i seba!ian an! lain0 Me'eka menu'uh men!e'1akan an! ma+'u2/
men3e!ah #a'i an! munka'/ men#i'ikan sholat/ menunaikan 4akat/ #an me'eka ta+at
ke$a#a Allah #an 5osul(6a0 Me'eka itu akan #ibe'i 'ahmat oleh Allah0
7esun!!uhna Alloh Maha Pe'kasa la!i Maha Bi1aksana0- Cs" &t Taubah 3 2/!"
?al itu juga tidak lain karena orang mukmin itu laksana sebuah bangunan" Bagian
yang satu akan mengokohkan bagian yang lain" #ebaliknya, jika bagian yang satu
han(ur, maka yang lain pun akan merasakan kehan(urannya" Karena itu, hadits
$asulullah sa) juga menegaskan3 -8amba'an o'an!(o'an! be'iman #alam hal salin!
men3intai/ salin! men!asihi/ #an salin! be'em$at #i anta'a sesama me'eka a#alah
laksana satu tubuh/ 1ika a#a seba!ian #a'i an!!ota tubuh an! sakit/ maka selu'uh
an!!ota tubuh akan ikut me'intih/ me'asakan #emam/ #an tak bisa ti#u'0-
#ejarah Islam telah menggoreskan pena emasnya, betapa para generasi pendahulu kita
mempunyai kehidupan yang sangat mulia dan jarang kita temui dalam kehidupan kita
saat ini" Mereka selalu saling tolong menolong, sepenanggungan dalam suka dan
duka, mempunyai rasa empati yang tinggi, dan selalu mengutamakan kepentingan
saudara seimannya daripada kepentingannya sendiri itsa'!"
&bu Bakar as #hiddiD, misalnya, beliau rela menginfaDkan seluruh hartanya demi
kejayaan Islam" Ketika $asulullah sa) menanyakan pada beliau, E?arta apakah yang
kamu tinggalkan untuk anak-anakmu*E Beliau menja)ab, E#aya tinggalkan &llah dan
$asul-'ya untuk mereka"E Karena kederma)anan dan keikhlasan &bu Bakar inilah,
maka $asulullah sa) bersabda3 -9i#ak a#a ha'ta seo'an! $un an! membe'ikan
man2aat ke$a#aku melebihi ha'ta Abu baka'0-
Kaum &nshor pun tak kalah tingginya memiliki sifat itsa'" Dalam sebuah kisah
disebutkan bah)a suatu hari kaum &nshor datang menemui $asulullah sa)
mengutarakan pendapatnya, E>ahai $osulullah bagilah menjadi dua tanah yang kami
miliki untuk kami dan saudara kami muhajirinE" $asulullah menja)ab, E+angan
lakukan itu, tapi (ukupilah kebutuhan mereka dan bagilah hasil panen kepada mereka"
#esungguhnya tanah ini adalah milik kalianE" Maka kaum &nsor berkata, Ekami ridho
atas keputusan engkau )ahai $asulullah"E
Dalam kisah lain juga disebutkan bah)a suatu ketika $asulullah sa) mena)arkan
kepada para sahabat, siapakah di antara mereka yang bersedia menjamu tamu
$asulullah sa), maka salah seorang dari kaum &nshor berdiri dan menyatakan
kesediaannya" ,adahal, ketika ia pergi enemui keluarganya, teryata istrinya
mengatakan bah)a mereka tidak mempunyai makanan, ke(uali untuk anak-anaknya"
Maka, orang &nshor ini mengatakan kepada istrinya, EKalau begitu, bila anak-anak
hendak makan malam, tidurkanlah mereka" Dan kemarilah kamu, matikan lampu,
tidak apa-apa kita tidak makan pada malam ini"E
,agi-pagi sekali, ketika orang &nshor ini datang kepada $asululloh sa), bersabdalah
beliau, E&llah kagum atas perbuatan si fulan dan fulanah"E Maka &lloh s)t berfirman3
-.an o'an!(o'an! an! telah menem$ati kota Ma#inah #an telah be'iman "Ansho'%
sebelum "ke#atan!an% me'eka "Muha1i'in%/ me'eka men3intai o'an! an! be'hi1'ah
ke$a#a me'eka0 .an me'eka tia#a mena'uh kein!inan #alam hati me'eka te'ha#a$
a$a(a$a an! #ibe'ikan ke$a#a me'eka "o'an! Muha1i'in%: #an me'eka
men!utamakan "o'an!(o'an! Muha1i'in%/ atas #i'i me'eka sen#i'i0 7ekali$un me'eka
meme'lukan "a$a an! me'eka be'ikan itu%0 .an sia$a an! #i$eliha'a #a'i kekiki'an
#i'ina/ me'eka itulah o'an!(o'an! an! be'untun!0- Cs"&l ?asyr 30!"
&khlaD mulia kaum &nshor dalam mengutamakan kepentingan kaum muhajirin tidak
hanya sampai di situ" Dalam hadits disebutkan bah)a kaum &nshor berkata kepada
kaum Muhajirin agar mereka memilih salah satu dari dua istrinya yang mereka
senangi" Kemudian kaum &nshor akan men(eraikan istri tersebut lalu menikahkannya
dengan istri yang telah di(eraikannya itu"
#ifat itsa' juga melahirkan refleks-refleks yang tidak dibuat-buat, tapi murni dari hati
yang salim bersih!" dalam satu peperangan dikisahkan, seorang mukmin terkena
pukulan pedang musuh di tengkuknya" Ia tidak berteriak atau mengaduh karena sakit,
tapi ia langsung jatuh tersungkur dan pada akhirnya syahidnya menjemputkan " Tetapi
yang menakjubkan ketika mukmin itu terpukul pedang tersebut, justru mukmin lain
yang melihatnya lah yang mengaduh kesakitan dan merasakan perihnya ketajaman
pedang menembus tubuhnya, seakan-akan pukulan itu mengenai dirinya" Dan u(apan
yang terlontar dari mulut mukmin yang mengaduh tersebut adalah, E#audaraku,
engkau mendahuluiku menuju surgaFE @(apan itu merupakan refleksi kebahagiaan
dari seorang mukmin melihat indahnya -masa depan. yang akan dialami oleh mukmin
lainnya"
Kisah lain yang tak kalah mengesankan indahnya ukhu)ah adalah suatu ketika
sepasukan dari kaum muslimin keluar untuk berperang" ,osisi antara pasukan kaum
muslimin dengan musuh terbatasi oleh sebuah sungai" Kedua pasukan tersebut saling
berhadapan" Komandan pasukan muslim berkata, EBagaimana pendapat kalian
menghadapi musuh-musuh kalian, sementara mereka bisa memperoleh perbekalan
dan air tanpa harus susah payah* Bagaimana pendapat kalian*E #alah seorang dari
mereka kemudian menja)ab, EKita seberangi saja sungai ini, lalu kita perangi mereka
di tempat mereka berada"E Mereka pun akhirnya men(eburkan diri bersama kuda-
kuda mereka melintasi sungai agar dapat bertempur dengan musuh" Di depan mereka
terlihat pasukan musuh sudah siap siaga untuk menghunuskan pedang mereka" Tiba-
tiba, salah seorang di antara pasukan kaum muslimin ada yang berteriak, ECab
Kantung air bejana yang terbuat dari kayu! GkuHHH Cab-kuHjatuh ke airE" #ang
komandan pun berkata, EBarilah dulu Cab milik saudara kalian yang hilangE" Mereka
pun sibuk men(arinya" #ementara, pasukan musuh sedang menanti mereka dan
kematian pun mengitari kepala mereka" Ketika komandan pasukan musuh itu melihat
perilaku pasukan muslim, ia berkata, E&pa-apaan mereka itu*E Ba)ahannya
menja)ab, E#alah seorang dari mereka kehilangan Cab-nya, dan mereka pun sibuk
men(arinya"E
Komandan ini pun berkata, E+ika karena masalah Cab saja mereka sudah seperti itu,
lalu bagaimana jika kalian membunuh salah seorang saja dari mereka* ,asukan"""""""F
Berdamai sajalah dengan mareka sesuai dengan apa yang mereka inginkanFE
#ubhanallah, demikianlah sejarah kaum salaf telah memperlihatkan kepada kita
bah)a kumpulan manusia itu seluruhnya adalah laksana satu tubuh, melakukan
aktivitas yang satu, serta merasakan perasaan yang sama, )alau pun dalam kondisi
yang teramat sulit" Dan Betapa Ipan(aran ukhu)ahI saja telah mampu mengalahkan
musuh dan memenangkan kaum mukminin, sekaligus menaklukkan kota itu"
Itulah buah dari persaudaraan dan kesatuan yang diajarkan oleh $asulullah sa)"
Kemesraan ukhu)ah seperti itu tidaklah terbentuk begitu saja, sikap taka2ul saling
membantu! yang mereka lakukan terbentuk karena ada proses lain yang sebelumnya
mereka jalin" Kemesraan ukhu)ah tersebut mereka mulai melalui proses ta+a'u2 atau
saling mengenal" Dari mulai fisik, karakter, kadar keseriusan ta;a''u2 kedekatan!
pada &llah, kesenangannya, latar belakang keluarga, dan sebagainya"
Ta.aruf yang baik akan meminimalisir kekeringan dan keretakan hubungan sesama
muslim" Ia juga dapat membuat hati menjadi lembut serta mampu melenyapkan bibit
perpe(ahan" Bila )ilayah ta.aruf telah terbentang, maka akan tumbuh sifat ta2ahum
saling memahami!" #ikap tafahum akan menjaga kesegaran dalam berukhu)ah"
Karena, ketika keterpautan hati telah terjalin maka timbul sikap saling toleransi, dan
saling kompromi pada hal-hal yang mubah boleh! sehingga akan membuat hubungan
satu sama lain menjadi lebih harmonis" ,un(ak tafahum adalah ketika seorang
mukmin dengan mukmin lainnya dapat berbi(ara dan berpikir dengan pola yang sama"
#etelah dua proses itu berjalan barulah terbentuk sikap takaful yang darinya lahir sifat
itsa', pun(ak amal ukhu)ah Islamiyah"
#ungguh, kemesraan Ipan(aran ukhu)ahI yang telah di(ontohkan oleh generasi dahulu
adalah ukhu)ah Islamiyah yang tak lapuk oleh )aktu dan musim" Ia akan panjang
usia dan kekal hingga hari akhirat kelak" 9leh karenanya, patutlah kita ber(ermin
pada generasi a)al Islam dan para salafussalih dalam berukhu)ah" Dengan demikian,
Ipan(aran ukhu)ahI yang demikian tingginya dimiliki oleh mereka, tidaklah sekedar
menjadi kisah yang sering kita dengar dan kita ba(a, tetapi juga menjadi bagian dari
hidup kita, Insya &llah"
-.i sekita' A's a#a mena'a(mena'a #a'i 3ahaa0 .i #alamna a#a o'an!(o'an!
an! $akaianna #a'i 3ahaa #an ,a1ah(,a1ah me'eka be'3ahaa0 Me'eka bukan
$a'a 6abi #an suha#a+/ teta$i $a'a 6abi #an 7uha#a+ i'i $a#a me'eka0 -<etika
#itana oleh $a'a sahabat/ 5osulullah sa, men1a,ab/ -Me'eka a#alah o'an!(o'an!
an! salin! men3intai ka'ena Allah/ salin! be'sahabat ka'ena Allah/ #an salin!
kun1un! ka'ena Allah-0 ?$" Tirmid:i!" Wallahu+alam bishsho,aab0 Nurul Huriah
Astuti, Shleidener Strasse !" !#$%& Aahen, 'ermany, e(mail) nurulha*t(
+nline,de!
#umber 3
/" ?adits Tsulatsa, Beramah-(eramah ?asan &l-Banna, Intermedia, Jebruari K666 K"
Majalah Tarba)i, Ldisi K Th I, K6 +uli /000 M M 2 $obi.ul &khir /NK6 ? 8" $ingkasan
Tafsir Ibnu Katsir +ilid N, Muhammad 'asib &r-$ifa.I, Aema Insani, +akarta K666
Depan = Konsultasi = 9ase
Selamat -atang .agi
Publikasi 23/07/2002 0):01 WIB
eramuslim - Lntah sudah berapa ratus syair tergubah yang terinspirasi oleh indahnya pagi, dari Bat #tevens sampai si
imut Tasya pun bersenandung pagi" +uga, mungkin sudah jutaan kata terangkai menjadi puisi-puisi indah tentang pagi,
satu bentuk Kemahasempurnaan hasil kreasi &llah dari jumlah yang tak terhingga kemahasempurnaan lainnya yang
semuanya diperuntukkan bagi hamba-'ya tanpa mengharap imbalan apapun" Bahkan jika hamba-hamba itu bersyukur
dan memuji, pastilah Dia akan menambahkan nikmat-nikmat itu" Maha #u(i &llah atas nikmat pagi dengan segala
keajaibannya"
Dengarlah ki(au burung-burung bernyanyi, setelah sebelumnya unggas lainnya berlomba saling
bersahut meme(ahkan keheningan fajar" Titik-titik embun di dahan berjatuhan membasahi tanah
seiring bergulirnya sang mentari menatap bumi, memberi isyarat kepada manusia untuk segera memulai hari yang
teramat (erah" Maka, siapapun yang tetap terlena berselimut tebal, pastilah dia orang-orang yang merugi bahkan
kesuksesan pun makin menjauh"
#elamat Datang ,agi, sebaiknya (ukup dalam hati saja mengu(apkannya" ,atutlah kita mensyukuri nikmat &llah yang
satu ini, karena pagi begitu memberikan harapan bagi segenap makhluk, termasuk bagi manusia yang ber(ita-(ita
meraih sukses dan kemenangan, semuanya bermula di pagi hari" +ika saja, ayam-ayam jantan sudah menyambut a)al
kemenangannya dengan lantang di )aktu fajar, sementara sang betina dengan sabar menggiring anak-anak mereka
men(ari makan" Burung-burung hilir mudik terbang kesana kemari mengitari alam, ki(aunya yang tak henti mengiringi
kepakan sayap mereka men(ari dahan-dahan tempat berpijak untuk kemudian terbang kembali ke sangkar mereka
dengan setumpuk makanan di paruhnya untuk diberikan kepada anak-anak mereka" Binatang-binatang melata ditanah
pun menggeliat, mereka teramat tahu bah)a tanpa geliat itu mereka takkan mendapatkan ri:ki untuk bisa bertahan
hidup" #ungguh, masih adakah manusia yang tetap bermalas dengan badan lurus terlentang merapat di ranjang hangat*
Tentu mereka orang-orang yang jauh dari ri:ki dan kesuksesan"
#elain itu, datangnya pagi hari ini juga )ajib kita syukuri karena belum tentu esok kita kan menikmati keindahannya,
atau bahkan mungkin esok mentari terbit dari arah yang berla)anan dari arah yang biasanya" Itu berarti, bisa jadi ini
adalah pagi terakhir yang dapat kita rasa, dan sentuhan hangat mentari pagi ini juga yang terakhir bagi kita" 9leh karena
itu, bangkitlah segera dan mulailah hari ini dengan penuh semangat karena mungkin saja semangat kita tak berguna lagi
di esok hari" $aihlah prestasi sebaik-baiknya hari ini, baik prestasi dunia maupun prestasi sebagai bekal di akhirat,
karena boleh jadi ke(emerlangan amal dan prestasi hari ini yang ter(atat sebagai amal yang menyelematkan kita dari
a:ab-'ya"
+ika memang ini pagi terakhir, tentu bukan menjadi alasan untuk menghabiskan hari dengan berpangku tangan tanpa
berbuat satu apapun" Bekerjalah seolah akan hidup selamanya dan beribadahlah seakan esok ajal kan datang, satu
nasihat yang bagus untuk didengarkan" &da keseimbangan yang patut dipertahankan dalam hidup ini, meski )aktunya
pun tinggal sehari" $asulullah pernah menegur salah seorang dari pengikutnya yang selalu berada di masjid sepanjang
hari, dan menyuruhnya untuk keluar bekerja men(ari nafkah"
Men(ari ri:ki maupun men(ari ilmu terus menerus tanpa kenal patah semangat untuk mema(u prestasi, dan pada saat-
saat yang sudah ditentukan kita duduk bersimpuh, merapatkan kening diatas bentangan sajadah, mengadu dan
memohon dikuatkan hati dalam menggapai segala harapan" Kemudian bersegera kembali meneruskan pekerjaan sambil
tak hentinya hati dan bibir ini menyebut nama &llah sebagai sumber kekuatan" ?ingga senja pun hadir, semburat
(ahaya kemerahan yang terlukis di langit menghantarkan kita merenda lelah" Dan malam pun tiba mena)arkan
kesejukannya seiring terpejamnya mata, mengumpulkan tenaga untuk kembali menyambut pagi yang senantiasa
menjanjikan harapan" Wallahu *a+lam bishsho,aab &bi IDna!
Bunga(Bunga Kehidupan
Publikasi 25/07/2002 0):1) WIB
eramuslim - #alah satu keindahan yang &llah (iptakan untuk
dapat dinikmati manusia adalah bertebarannya bunga-bunga
(antik nan menyejukkan dengan aroma dan )arna-)arni yang
tak membosankan" &pabila musim semi tiba, perlahan kelopak-
kelopak bunga merekah seraya menyemai ke(erahan hari" Kuning yang
menghangatkan, kesejukkan yang dita)arkan dari )arna putih, merah yang menyala-
nyala membangkitkan gairah hidup, semua )arna, semua aromanya me)arnai hidup
menambah semerbak alam tempat berpijak"
Tidak hanya bunga-bunga yang demikian yang memang diperuntukkan untuk manusia
juga kumbang sang penikmat bunga tentunya!, namun ada banyak bunga yang juga
hadir menyemangati hidup, mengiringi langkah ini dan menjadikan hari-hari yang kita
le)ati begitu indah dan menyenangkan" Dari sekian melati yang bertebaran di bumi
ini, ada satu yang terindah yang telah kita petik untuk ditanam di taman hati" Dipupuk
dengan segenap (inta tanpa akhir, disirami oleh kasih sayang yang takkan habis dan
dipelihara dengan segala bentuk pengorbanan yang tak kenal lelah, maka ia pun
senantiasa menjadi bunga yang menyenangkan hanya dengan memandangnya,
membasuh peluh, menghapus lelah ketika disentuh dan menyegarkan seluruh rongga
dada ketika menge(upnya sehingga ter(ipta kedamaian dan ketenangan" %a, istri atau
suami yang sekarang menjadi pasangan ji)a kita adalah bunga kehidupan"
Dari melati yang telah dipetik itu, mungkin kan datang Lily, Tulips, Ma)ar atau
bunga-bunga lain yang semakin meramaikan taman hati ini dengan aroma khas dan
)arna yang membuat hidup terasa lebih indah" Ke(eriaan yang dihadirkan anak-anak
selaku bunga-bunga ke(il mampu menghiasharumi hati" Mereka, bunga-bunga ke(il
yang dengan keindahannya membuat kita selalu tersenyum, menjadi pelepas dahaga
kedamaian dan pengobat rindu akan kehangatan" Dengan (urahan kasih sayang yang
tiada henti, sentuhan pendidikan yang tidak memenjarakan kebebasan berpikir dan
memasung kreativitasnya, semoga tetap menjadikan mereka bunga-bunga yang dapat
dibanggakan, bukan malah menjadi bunga-bunga liar yang berserakan di trotoar dan
pinggir jalan" Dengan menghiasi hati mereka akan keagungan nama pen(iptanya, dan
kemuliaan nama $asulnya, akan menjadikan mereka bunga-bunga yang tak pernah
kusut, layu atau bahkan han(ur oleh terjangan angin, panas, hujan ataupun buasnya
unggas"
Ketika beranjak keluar mele)ati pagar, kita akan menemukan bunga-bunga lain yang
tak kalah indahnya, mereka tersenyum dan menyapa dengan hangatnya" #eperti kita
yang juga menjadi bunga kehidupan bagi mereka, bunga-bunga diluar pagar itupun
hadir memberikan makna kebersamaan dan saling men(intai, memberi juga mengasihi
sebagai saudara karena &llah" +agalah kedekatan, binalah kebersamaan dengan bunga-
bunga itu, karena mereka jugalah yang mungkin akan membantu, menolong dan
meringankan beban berat ataupun terpaan badai kehidupan"
#ebanyak apapun bunga yang kita miliki, jangan juga melupakan bunga-bunga yang
telah melahirkan dan membesarkan kita menjadi bunga saat ini" Mungkin bunga-
bunga itu sudah mulai layu, atau tangkainya sudah terkulai lemah" +angan biarkan
mereka semakin layu, sirami dengan air (inta meski yang kita miliki tak sebanding
dengan air (inta yang pernah mereka (urahkan" +adilah kaki penyangga tangkainya
agar kita tetap bisa melihatnya berdiri, segar dan melangkah berdampingan hingga
#ang pen(ipta segala bunga menentukan kehendaknya"
'amun ada satu bunga, yang bersemayam paling dalam di lubuk hati ini, yang tak
boleh kita biarkan tak tersirami oleh air yang ter(ipta dari rangkaian indah nama-nama
#ang ,en(ipta segala bunga, dari berdiri, duduk dan sujud yang kita tegakkan, dari
senandung-senandung yang menyuarakan ayat-ayat-'ya dan dari rasa berserahdiri
akan segala kehendak dan ketentuan-'ya" Ialah bunga kehidupan utama yang
tanpanya takkan berarti, takkan terasa indah, takkan menyejukkan aroma bunga
lainnya, seindah dan seharum apapun bunga-bunga yang lain itu" ?ingga jika bunga
utama itu kuat, ia pun akan menguatkan diri ini sehingga teramat tegar menepis duri-
duri kemaksiatan yang menyakitkan, atau unggas-unggas kejahatan agar menjauh dari
taman hati ini" Dengan keindahan dan kedamaian yang kita ta)arkan selaku bunga,
kita dapat memperbanyak bunga-bunga baru untuk hadir dan bersama-sama saling
menjadi bunga kehidupan di taman hati masing-masing" Wallahu *a+lam bishsho,aab
&bi IDna, teruntuk bunga-bunga di taman hatiku!
Depan = Konsultasi = 9ase
/angan .ernah Berhenti Berd+a
Publikasi 30/07/2002 10:16 WIB
eramuslim - 9rang bijak mengatakan, doa tanpa usaha adalah bohong dan usaha tanpa doa adalah sombong" Doa dan
usaha adalah dua aktifitas yang tidak bisa dipisahkan" Kita tidak bisa hanya berdoa saja tanpa melakukan usaha
semaksimal mungkin untuk mengapai tujuan kita" Kita juga tidak bisa hanya berusaha saja, tanpa berdoa dan
mengabaikan &llah sebagai penentu berhasil atau tidaknya tujuan kita"
Doa adalah permohonan, pengharapan seorang hamba kepada #ang KhaliD" Doa itu intinya adalah ibadah, doa adalah
senjata, doa adalah obat, doa adalah pintu segala kebaikan" #eluruh hamba sangat bergantung kepada pen(iptanya"
#etiap hamba memang harus berdoa, sebab kita di(iptakan dalam keadaan penuh dengan keterbatasan-keterbatasan"
Manusia memang ditakdirkan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan segala kelebihan-kelebihannya, namun
dibalik kelebihan itu manusia juga memiliki segudang kelemahan"
Bayangkan jika kita sedang berada ditengah lautan" Tiba-tiba kapal yang kita tumpangi oleng ke kanan dan ke kiri
karena badai yang tiba-tiba saja datang menghantam" 'ahkoda memberi peringatan tanda bahaya" Tidak ada tempat kita
meminta bantuan karena seluruh alat komunikasi terputus" &pakah yang akan kita lakukan pada saat itu* Masih
pentingkah gelar, kedudukan, pangkat, jabatan, harta kekayaan yang melimpah, serta ke(antikan* Tentu tidak, bagi kita
keselamatan menjadi pun(ak harapan" 'amun siapakah yang dapat memberikan keselamatan kala itu, kalau bukan
kepada &llah #>T kita meminta*
Dibalik kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kita menyimpan kelemahan-kelemahan yang tidak dapat kita tutupi,
untuk itu kita perlu meminta kepada &llah #>T, berdoa dengan penuh kekhusuan, penuh harapan, tulus, pasrah dan
ikhlas, seperti yang difirmankan &llah, -=ai manusia/ kamulah an! meme'lukan Allah/ #an .ia(lah >an! Maha <aa
"ti#ak meme'lukan sesuatu% >an! Maha 9e'$u1i0- C# Jaathir3 /1!"
&da sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang )aktu itu sedang dilanda kemelut sosial" Kebetulan mereka
kedatangan ulama besar yang bernama Ibrahim bin &dham" Masyarakat Basrah pun mengadukan nasibnya kepada
Ibrahim bin &dham, E>ahai &bu Ishak panggilan Ibrahim bin &dham!, &llah berfirman dalam &l-Curan agar kami
berdoa" Kami )arga Basrah sudah bertahun-tahun berdoa, tetapi kenapa doa kami tidak dikabulkan &llah*E
Ibrahim bin &dham menja)ab, E>ahai penduduk Basrah, karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara"
Bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan &llahF Kalian mengakui kekuasaan &llah, tetapi kalian tidak
memenuhi hak-hak-'ya" #etipa hari kalian memba(a &l-Curan, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya" Kalian selalu
mengaku (inta kepada rasul, tetapi kalian meninggaklan pola prilaku sunnah-sunnahnya" #etiap hari kalian memba(a
ta.a)ud:, berlindung kepada &llah dari setan yang kalian sebut sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian
memberi makan setan dan mengikuti langkahnya" Kalian selalu mengatakan ingin masuk syurga, tetapi perbuatan
kalian justru bertentangan dengan keinginan itu" Katanya kalian takut masuk neraka, tetapi kalian justru
men(ampakkan dirimu sendiri kedalamnya" Kalian mengakui bah)a maut adalah kenis(ayaan, tetapi nyatanya kalian
tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya" Kalian sibuk men(ari-(ari kesalahan orang lain, tetapi terhadap
kesalahan sendiri kalian tidak mampu melihatnya" #etiap saat kalian menikmati karunia &llah, tetapi kalian lupa
mensyukurinya" Kalian sering menguburkan jena:ah saudaramu, tetapi kalian tidak bisa mengambil pelajaran dari
peristi)a itu"E
Terakhir ia mengatakan, E>ahai penduduk Basrah, ingatlah sabda nabi, EBerdoalah kepada &llah, tetapi kalian harus
yakin akan dikabulkan" ?anya saja kalian harus tahu bah)a &llah tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai
dan main-main"E
&papun persoalan hidup kita, apakah kita sedang bahagia atau sedih, tetaplah berdoa kepada &llah" +angan pernah
berhenti memanjatkan doa kepada &llah, karena doa adalah masa depan kita" Doa adalah kekuatan kita, doa adalah
senjata kita" ,erhatikan ada-adab berdoa, dan bersabarlah menunggu dikabulkan-'ya elsandraMel-sandra<ly(os"(om!
Lihatlah Lebih -ekat ,,,
Publikasi 22/08/2002 15:46 WIB
eramuslim - Didalam kendaraan umum yang lumayan padat, seorang )anita
berjilbab yang duduk dibangku dekat jendela terlihat sedang khusu+ memba(a &l
Cur.an sakunya" ?ingar bingar pedagang asongan dan peminta-minta tak mengusik
konsentrasinya" #ementara disebelahnya, seorang )anita lainnya, menyodorkan
sejumlah re(eh kepada peminta tak berkaki yang mele)ati mereka dengan (ara
n!esot" #eringkali di dalam sebuah kendaraan umum kita menyaksikan fenomena
seperti itu, entah si pemba(a &l Cur.an atau orang-orang yang (ukup derma)an
menyisihkan sebagian re:ekinya untuk kaum #ha+i2, bahkan keduanya"
Kita yang biasa berkendaraan umum, juga sudah sangat hapal dengan teriakan-
teriakan -artis-artis. jalanan, ataupun para penyair bus kota setelah mereka beraksi"
4Kami hanya harapkan bunga-bunga sosial dari anda, tidak perlu berpura-pura tertidur
dan jangan berlagak sombong jika tak memberi" #enyuman dan tangan terangkat anda
sangat lebih kami hargai5 begitu kira-kira" 'amun rupanya, masih banyak diantara
kita yang malas sekedar mengangkat tangan Gdan melebarkan senyum- dibarengi kata
4maaf5 pertanda tidak memberi" Bisa berma(am persepsi orang, tidak ada re(eh,
susah ngambil uangnya, sebal dengan pengamennya baik lagu yang diba)akan atau
tampilan yang tidak sedap! atau memang dasarnya pelit"
#opan, hormat dan sangat menghargai anda sebagai orang yang dimata mereka, sudah
sukses dan mendapatkan kesempatan hidup lebih baik" Meski harus diakui ada
sebagian ke(il yang terang-terangan bersikap kasar se)aktu meminta dengan dalih
kapok masuk penjara, plus tampang yang rada kriminal" Masalahnya kemudian,
pantaskah sikap angkuh kita perlihatkan hanya karena kebetulan memiliki re:eki
sedikit lebih dari mereka!" ?aruskah hingar bingar suara gitar dan teriakan suara
sumbang mereka dibalas dengan (ibiran* &tau yang juga perlu ditanyakan dalam diri
ini, apakah Islam membedakan kaumnya berdasarkan profesi, lusuh-rapihnya pakaian,
kumal-klimisnya penampilan atau aroma tubuh seseorang*
Ditempat lain, kita begitu rela menghabiskan sekian puluh, ratusan ribu untuk
mentraktir kolega dan rekan kerja yang kalau mau jujur nilainya (uma sampai dimata
para kolega itu" 'amun jumlah yang tidak sepersepuluhnya yang kita keluarkan untuk
para fakir miskin, anak yatim, peminta-minta, sumbangan masjid dan lain-lain"
,adahal re(ehan yang kita lemparkan untuk kaum dhu.afa itu sungguh jauh lebih
bernilai, hingga dimata &llah"
Banyak ayat yang sudah kita ba(a yang semestinya menyadarkan bah)a ayat &l
Cur.an yang membahas ibadah sosial lebih banyak ketimbang ibadah ritual" Mungkin
itu sangat terkait dengan posisi manusia sebagai makhluk sosial, yang juga merupakan
makna dibalik pen(iptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi" Bah)a keberadaan
manusia yang satu tidak bisa terlepas dari keberadaan manusia makhluk! lainnya" Itu
artinya, keberadaan mereka yang lemah juga terkait dengan diri ini yang mungkin saja
menjadi bagian dari proses keterpurukan mereka" &tau setidaknya menambah lekat
status lemahnya dari sikap arogansi dan kikir kita"
,adahal sesungguhnya, sangat banyak keuntungan yang kita raih dari orang-orang
miskin, kaum fakir, anak-anak yatim piatu dan sebagainya" #etidaknya, predikat kita
sebagai kaum the have, dan sebagai orang sukses karena mereka yang berstatus
miskin dan tertinggal" Tidak ada sebutan orang kaya jika tidak ada orang miskin"
#elain itu, bayangkan jika tidak ada mereka, tidak ada yang akan melakukan
pekerjaan-pekerjaan seperti mengeruk sampah, menjadi pembantu rumah tangga,
sopir dan kondektur, penyapu jalan, tukang koran, pelayan toko dan lain sebagainya"
Bayangkan jika kita harus melayani semuanya sendiri tanpa bantuan mereka"
Disinilah makna kebersamaan hidup, berdampingan dan saling membutuhkan
berdasar aturan simbiosis mutualis dan ,in(,in solution"
Belum lagi keuntungan yang dapat kita raih yakni berupa surga &llah hanya dengan
menghormati hak-hak kaum #hu+a2a, mengangkat yang jatuh dan membela yang
lemah" Membangkitkan mereka dari keterpurukan yang mungkin saja menyeretnya
kepada kekafiran" Dan itu bisa juga menyeret kita didepan pertanggungja)aban &llah
karena membiarkan orang-orang miskin di depan mata kita berpaling dari agamanya
karena kemiskinan" Tentu kita bisa belajar dari &bu D:ar &l Ahifari, sahabat
$asulullah yang mendapat gelar pahla)an kaum lemah, pembela kaum tertindas
diyakinkan $asulullah menjadi salah satu penghuni surga"
+adi lihatlah lebih dekat, tak perlu membusungkan dada hanya untuk memperjelas
status sosial dihadapan mereka" #ekedar senyum mungkin sedikit membebaskan kita
dari tuntutan pengadilan &llah" sentuhan kasih sayang dan (inta yang kita berikan
kepada saudara kita itu, bukan hanya menorehkan do.a dari mulut mereka akan kita,
melainkan juga mengembalikan kun(i surga yang pernah kita biarkan le)at begitu
saja selama ini" Wallahu a+lam bishsho,aab &binya IDna!
Depan = Konsultasi = 9ase
0 .lus 1 Karakter Manusia Maju
Publikasi 26/08/2002 08:4) WIB
eramuslim - Kalau boleh menyesal atau protes tentu kita akan teramat sangat menyesal dan berteriak keras-keras
karena telah dijajah ratusan tahun oleh Belanda" Kalau boleh memilih, tentu kita lebih memilih dijajah oleh Inggris
ketimbang negeri Kin(ir &ngin itu" Karena kedatangan Belanda pada masa penjajahan dulu hanya sebatas menguras
habis harta kekayaan Indonesia, tidak lebih" #ehingga hasil yang terlihat sampai sekarang adalah bangsa Indonesia yang
tidak lebih maju dibanding negara tetangga yang dijajah oleh Inggris" Meski ada yang membenarkan, nampaknya itu
ungkapan orang-orang yang begitu pesimis dan pasrah menerima kenyataan bangsa yang (arut marut seperti saat ini"
Karena yang jelas, hukum alam membuktikan, siapa yang punya kemauan dan tekad kuat untuk maju, dialah yang maju
dan akan meninggalkan jauh dibelakang mereka yang malas dan pasif"
%a pasif, satu dari tiga karakter manusia selain ,roaktif dan &ktif" #eperti dikatakan #teven $ Bovey dalam 4Tujuh
Kebiasaan Manusia Lfektif5, ,roaktif adalah satu pondasi utama yang mendukung proses perkembangan dan kemajuan
manusia" +adi jika seorang individu dengan diikuti oleh individu lainnya men(iptakan satu kelompok manusia proaktif,
jelas perubahan besar yang mereka dapatkan" Itu belum ditambah enam kebiasaan lainnya" &ktif saja tidak (ukup,
karena orang aktif belum tentu memiliki inisiatif ataupun inovasi untuk senantiasa men(oba dan memulai hal-hal baru,
yang lebih baik" 9rang aktif hanya melaksanakan program-program yang sudah diset dan tida melakukan diluar dari
itu" #ementara masalahnya, setuju atau tidak, satu karakter bangsa ini adalah malas, satu item dari sekian banyak item
orang-orang pasif" Dan yang lebih menyakitkan, karena Indonesia adalah pemeluk agama Islam terbesar di dunia, maka
orangpun melekatkan malas dan selebihnya, pasif! itu pada muslim" #atu analisa yang masih boleh disanggah"
Maaf jika tidak setuju, bisa dikatakan saat ini dan mungkin sampai akhir :aman! bangsa eropa akan selalu lebih
lea#in! dibandingkan bangsa-bangsa lainnya, apalagi &sia" Kalaupun harus mengesampingkan beberapa faktor yang
dikemukakan +ohn 'aismith dan ,atri(ia &burden(e dalam Megatrend K666 dimana hampir seluruh sektor kehidupan
orang &sia termasuk Indonesia! dikuasai oleh eropa, tetapi kita bisa melihatnya dari sikap dan karakter bangsa eropa
yang membuat mereka menjadi bangsa yang maju" Bahkan %usuf Caradha)i sendiri melihat kalaupun akan ada
kebangkitan Islam, maka itu pasti bermula dari eropa, bukan &sia apalagi Indonesia! seperti yang pernah -di(ita-
(itakan. muslim Indonesia" Berkenaan dengan itu %usuf Caradha)i menyitir sebuah hadits yang kurang lebih berbunyi3
empat karakter yang membuat bangsa roma)i eropa! selalu lebih maju sampai di akhir :aman, $e'tama, mereka lebih
(erdas meski dalam kondisi terkena fitnah" <e#ua, (epat bangkit setelah jatuh, keti!a, (epat maju setelah mengalami
kemunduran, dan keem$at, terbaik dalam mu.amalah" #ementara satu tambahan karakter lagi yakni, tidak menerima
di:halimi oleh penguasa!" ?$" Bukhari!
Karakter pertama menjelaskan betapa orang-orang eropa memiliki tingkat pengendalian diri, emosi yang baik"
#ehingga dihadits dikatakan meski dalam keadaan fitnah sekalipun mereka tetap rasional" Berbeda dengan kita yang
terkadang kerap mengkedepankan emosi dan bertindak reaktif mensikapi sesuatu tanpa berpikir matang terlebih dahulu"
Karakter kedua menjelaskan kemampuan 'e3o?e' yang dimiliki kebanyakan bangsa di eropa" Bandingkan dengan
bangsa kita yang bahkan sampai sekarang masih menyalahkan penjajahan Belanda sebagai penyebab kesengsaraan"
Kita terlalu lama meratapi dan mengharap belas kasih agar bangsa lain menolong kita" Ini seperti anak ke(il yang
terjatuh ketika bermain la'i(la'ian bersama temannya, ia tidak akan bangun sebelum seorang temannya mengasihani
dan menghulurkan tangannya" #ikap yang diambil temannya tak perlu dipermasalahkan, karena itu yang disebut
empati" Tapi justru sikap menunggu huluran tangan orang lain itulah yang sampai de)asa pun ternyata menjadi
kebiasaan"
Karakter selanjutnya, jelas terkait dengan dua karakter sebelumnya, berangkat dari pengendalian diri yang baik serta
kemampuan re(overy yang tinggi, meski sempat mengalami kemunduran biasanya mereka (epat sadar dan berupaya
untuk memperbaiki nasib bangsa sehingga (epat pula merengkuh keberhasilan" Dan karakter keempat menjadi satu
sindiran yang begitu kentara betapa seharusnya ummat Islam jauh lebih baik dalam urusan 'elationshi$ dan berbuat
baik dengan sesama" Baik kepada orang-orang miskin, yang sakit maupun mereka yang lemah" Dan satu lagi karakter
tambahan yang a)alnya $asulullah menyebut empat namun dikeseluruhan hadits beliau menambahkan satu yakni,
harga diri yang tinggi untuk tidak diam ketika di:halimi, termasuk oleh penguasa" Bagaimana dengan kita* Kita malah
meminta -maaf. kepada orang yang tidak sengaja menginjak kaki kita, atau diam saja ketika bangsa lain mengeruk
harta kekayaan bangsa ini, juga berterima kasih kepada IMJ yang jelas-jelas mengobok-obok Indonesia"
Meski harus diakui, penjelasan tentang karakter-karakter diatas tidak harus digeneralisir sedemikian rupa karena
nyatanya, masih banyak juga orang muslim yang hebat, yang maju, tidak emosional, baik dalam muamalah, bangkit
dan bergerak ketika ditindas" #ementara di beberapa negeri eropa, se(ara individu sangat banyak dijumpai berupa
penindasan, pelanggaran hak, tindakan asusila, amoral dan lain sebagainya" Di negeri ini, setidaknya reformasi menjadi
bukti )alaupun selama puluhan tahun juga tidak mampu berbuat apa-apa" #ampai-sampai pernah ada satu satire yang
boleh direnungkan oleh bangsa ini yang kurang lebih berbunyi, bangsa eropa banyak bi(ara banyak bekerja, bangsa
&frika sedikit bi(ara sedikit bekerja, bangsa &sia banyak bi(ara sedikit bekerja, sementara disebutkan bangsa +epang
yang masih bangsa &sia! sedikit bi(ara banyak bekerja" %ang paling menyakitkan diakhir tulisan itu dikatakan, bangsa
Indonesia lain bi(ara lain yang dikerjakan" Lntahlah"
#elain hadits diatas, $asulullah yang sangat peduli terhadap ummatnya juga menghadiahi sebuah do.a yang patut kita
ba(a setiap hari guna menghindari kekalahan sedemikian rupa dengan bangsa barat" #atu do.a yang menggambarkan
problematika ummat se(ara sistematis dari sekedar rundungan sedih hingga dominasi orang terhadap diri ini" @>a
Allah/ aku be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i 'un#un!an se#ih #an #uka0 Aku be'lin#un! #a'i lemah #an malas0 Aku
be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i si2at bakhil #an kiki'0 Aku be'lin#un! ke$a#a(Mu #a'i beban hutan! #an $enin#asan
o'an!A
'ampaknya do.a diatas sepantasnya dilafa:kan oleh seluruh ummat Islam di negeri ini, karena do.a itu sangat tepat
me)akili apa yang selama ini menjadi permasalahan kita" #angat berhubungan erat dengan empat plus satu karakter
yang diterangkan dalam hadits diatas" Dari mulai rundungan sedih dan duka yang kemudian meningkat menjadi
penyakit lemah dan malas" 9rang-orang malas biasanya bakhil dan kikir sehingga dari semua masalah itu jadilah kita
bangsa yang terbebani hutang dan tidak bisa melepaskan diri dari penindasan bangsa lain"
#ekarang (oba bayangkan, dengan empat plus satu karakter manusia maju seperti digambarkan diatas, ditambah
sentuhan nilai-nilai Islam" #ubhanallaah" Wallahu a+lam bishsho,aab &binya ?ufha!
Depan = Konsultasi = 9ase
.engabdian Sang 2umput
Publikasi 17/0)/2002 07:08 WIB
eramuslim - Menjadi rumput di keluasan padang yang menghampar" Dengan hijaunya dan tebaran he)an-he)an yang
merumput untuk memenuhi hajat kehidupan" Di atasmu mereka berbiak, bergembira, men(ari makan, juga
mengotorimu, menginjak-injak dan kemudian meninggalkanmu ketika kau tak lagi subur, kering bahkan sekarat
mendekati kematian"
'amun kebahagiaan apa yang paling berharga bagi rumput kalau bukan atas kemanfaatannya" Menjadi rantai pertama
energi yang kemudian mengalir sampai pun(ak rantai makanan yaitu pada he)an-he)an predator" Dari rumput, irama
kehidupan dimulai sampai semua kembali lagi menghampiri dalam sebuah ajal ketika tiba merenggut" Terus
bermanfaat, meman(ar tiap hari, tiap detik dan pada setiap hembusan nafas makhluk yang melata di muka bumi" Tidak
ada kata terkira inilah pengabdian yang terindah dan teragung yang pernah kau berikan"
Kemudian musim kering yang tandus menghantam" Dengan halus kau usir he)an-he)an untuk meninggalkanmu agar
men(ari tempat yang lebih baik dan menjanjikan" Bukan pada padangmu, bukan pada dirimu" Karena kau tak akan
pernah ingin berbagi penderitaan dengan mereka" Bukup kau tanggung sendiri"
Lalu jilatan api melumat tubuh-tubuh kurus keringmu" Disertai hembusan angin sepoi yang bersorai, memanasi api
hingga dengan (epat membesar, kemudian menghanguskan seluruh tubuhmu" &khirnya hanya meninggalkan puing-
puing jelaga yang hitam"
#uasana kesenduan tanpa kehidupan yang membalut luka terbakar, seakan semua kenangan indah terhapus hangus
dalam pori-pori tanah yang panas terpanggang api dan teriknya matahari" 'amun kau belum mati"
Dalam ketak:imannya rumput-rumput tentu tak berdosa, namun pengabdian dan doa-doanya terus melun(ur sepanjang
)aktu atas karunia yang dilimpahkan untuk dirinya" Karunia teragung yaitu kehidupan itu sendiri, E%a $abb, hidupkan
generasi pengganti kami dari akar-akar hamba yang sengaja kau selamatkan di pori-pori bumi dari amukan api yang
telah menjadikan tubuh-tubuh kami sebagai pupuk untuk generasi kami mendatang" +adikanlah generasi penggantiku
adalah generasi yang kau (intai dan hanya men(intaiMu" Karena sebuah kemuliaan yang tiada tara selain sebuah
ke(intaan pada-Mu dan kemanfaatan dari kami yang dapat dipetik dari makhluk-M@ yang melata di muka bumi iniE"
Maka, tatkala bergulung-gulung mendung hitam memba)a kabar baik untuk semua kehidupan di bumi" Bersama
ter(urahnya hujan, sang akar rumput pun ber(u(uran dan berlinang air mata kesyukuran" Dengan hujan, bumi dibasahi
dan dilunakkan air yang menggenangi danau-danau, kubangan-kubangan dan relung-relung hati yang sebelumnya
kering dari tetesan air keindahan dan kasih sayang" #ang rumput bangkit dengan tunas-tunas yang baru, kemudian akar
semakin sibuk mengumpulkan :at-:at kehidupan yang telah di)ariskan generasi sebelumnya" E&ku akan lebih baik dari
pendahulukuE, tekad sang rumput muda, akan kuundang semua makhluk hidup dengan ranumnya tubuhku yang takkan
habis dimakan" 'amun akan senantiasa tumbuh dengan kehijauan lagi le:at di mulut makhluk yang memamahnya"
#ampai semua kehidupan ini se(ara berantai termakmurkan karena hijaunya tubuhku"
#ang rumput muda tumbuh dengan gemuk kehijauannya" Menyimpan gi:i yang tinggi tiada tara bagi makhluk-makhluk
pemamah biak" Demikian juga sang akar menyesap dengan gairah semangat kehidupan yang di)ariskan pendahulunya,
untuk menyediakan semua kebutuhan gi:i bagi sang rumput muda"
Kehidupan di padang telah pulih kembali, bersamaan dengan binatang-binatang yang dulu mengungsi saat kemarau dan
kebakaran melanda" Dengan keletihan dan tubuh kurus, he)an-he)an tersebut bersua kembali dengan telaga kehidupan
padang rumput yang sungguh tak terkira sebelumnya" Mata-mata berbinar penuh kesyukuran, karena &llah telah
menyediakan ri:ki yang tak terkira baginya" $umput-rumput ranum hijau yang menyegarkan pandangan, menguatkan
dan menggemukkan" #eakan mereka sudah kenyang )alau hanya memandangnya saja" Kehidupan di padang itu
menjadi hidup dan lebih hidup lagi"
#ang rumput berlinang air mata, bukan karena kesedihan, namun karena &llah telah menghamparkan amanah baginya,
dan air mata itu adalah kesyukuran atas amanah yang ditunaikannya"
#yahdan, angin kemarau yang tandus dan kering menggulung, mengabarkan bagi seluruh kehidupan untuk bergerak
ataupun bertahan" Kemudian he)an-he)anpun berhijrah meninggalkan padang untuk bertahan ke tempat yang lebih
baik" Ketika semua telah mengungsi maka berlahan-lahan, tubuh sang rumput mengering disapu oleh angin kemarau
yang menyedot air dalam tubuh-tubuh renta yang berlumuran pengabdian yang tak akan ternilai oleh apapun" Dengan
keikhlasan dan keridhoan $abbnya, ji)a itu akan berlabuh di keridhoan itu" 'amun ada satu yang tak terlupa dari
mulut sang rumput, E%a Tuhanku ijinkanlah hamba-Mu untuk memanjatkan doaO +adikanlah generasi penggantiku
adalah generasi yang men(intai dan Lngkau (intai ya $abb, generasi pengganti kami yang lebih baik dari kamiE"
Dengan (u(uran linang air mata sang rumput menuntaskan doanya, dan dengan keikhlasan dan keridhoaan dari #ang
$abb ajalnya dilabuhkan ke sisi keridhoaan-'ya" &ngin berhembus kehilangan, demikian panas terik matahari meratapi
kepergian sebuah pengabdian" 'amun semua mempunyai penuntas, semuanya mempunyai keberakhiran, semuanya
mesti dipergantikan" WallahuBalam bishsho,ab >arsito #u)adi )arsu)adi<yahoo"(om!
Agar -apat Melihat Surga
Publikasi 18/0)/2002 07:3) WIB
eramuslim - #eorang anak dengan gayanya yang lugu bertanya kepada ibunya, 4bu,
apa itu (inta*5" Binta ada adalah kemurnian ji)a, kesejukan bathin dari kenikmatan
memberi dan kerelaan berkorban, ja)ab sang ibu" 4Karena itukah banyak orang
mengagungkan (inta*5 tanya sang anak lagi" Dengan sabar dan penuh (inta ibunya
menerangkan, bah)a keagungan (inta hanya berada pada (inta #ang &gung, #i
pen(ipta (inta itu sendiri" Dan jika ada yang mengagungkan (inta diatas segalanya,
sebenarnya ia tidaklah tengah mengagungkan (inta melainkan perasaan dan nafsunya
yang tengah bergumul sehingga meluap menjadi nafsu berbaju (inta" ,adahal jika
mau membuka tabir sebenarnya, tentu mereka akan sadar kalau tengah terombang-
ambing oleh arah (inta yang salah" 4ini )ajar nak, karena kebanyakan manusia hanya
sebatas menggunakan mata kepala dan mengabaikan mata bathinnya, sehingga ia lupa
bah)a (inta bersemayam dan bergetar-getar dihati, bukan di kepala, apalagi dimata"
Binta harus dilihat dengan mata bathin, dan kebanyakan manusia memandang (inta
hanya berhenti di mata kepala, sehingga seringkali tidak mampu menangkap
kemurnian ji)a, kesejukan bathin dari men(inta dan di(inta" Karena itu, mereka yang
senantiasa mampu menggunakan mata bathinnya untuk melihat segala hal, ia akan
melihat siapapun dan apapun dengan (inta" 4Karena &llah pun teramat (inta kepada
yang mempersembahkan (inta kepada-'ya5"
4Lalu kenapa ada orang yang saling memben(i, bertengkar dan saling bermusuhan*5
tanyanya lagi" Itulah kehebatan &llah" Dia (iptakan manusia dengan bentuk yang
sempurna sehingga dengan kesempurnaan yang dimilikinya itu, manusia bisa
menangkap kesan yang lain, tidak hanya (inta" &da ben(i, marah, ke(e)a, senang,
terta)a, sedih dan masih banyak lagi" Tak perlu takut, semua itu salah satu anugerah
dari-'ya yang patut kita syukuri" #udah menjadi fitrah manusia tidak menyukai
sesuatu yang tidak disenanginya, artinya sesuatu hal yang tidak berkenan, tidak sesuai
dengan hati nuraninya, adalah sangat manusia)i jika diben(i" Dan adalah fitrah
manusia juga untuk ke(e)a jika sesuatu tak seperti harapannya, tak seindah
mimpinya"
Masalahnya kemudian, bagaimana manusia mengkondisikan hatinya agar senantiasa
(ondong kepada kebenaran, sehingga ben(i, marah dan ke(e)a serta sedihnya hanya
kepada kebathilan, kesemena-menaan, ke:haliman, keserakahan dan bahkan
kesombongan diri, juga dosa yang dilakukannya"
4Bagaimana dengan tersenyum dan terta)a*5 #enyum dan ta)a adalah sebuah
refleksi, sama seperti ben(i, marah dan sedih" ?anya bedanya, biasanya senyum dan
ta)a adalah (ermin dari keberhasilan, kemenangan dan prestasi seseorang akan
sesuatu" Tak perlu merasa bersalah hanya karena tersenyum dan terta)a" Mungkin
&llah men(iptakan rasa itu untuk melatih manusia" 4Bukankah semua hamba-'ya
yang sholeh kelak akan tersenyum di hadapan &llah yang menghadirkan keagungan
)ajah-'ya*5 jelas sang Ibu sambil mengusap kening anaknya yang serap-serap mulai
terbuai ke alam tidurnya"
Lama ia dibuai (inta sang Ibu, dengan sentuhan lembut ibunya ia memainkan
nyanyian da)ai-da)ai indah yang bergelung-gelung dialam mimpinya" Ia merasakan
kehangatan hidup, ke(eriaan dunia" Mungkin karena usianya yang memang belum
pantas merasakan kegetiran dan kepahitannya" @ntuk sementara ibunya membiarkan
mimpi anaknya tak terusik oleh kepayahan men(ari sesuap nasi yang dijalaninya, juga
hantaman kerikil di sepanjang jalan yang disusurinya" Terik dan hujan menjadi
baluran tubuhnya sehari-hari, demi satu (ita, tak kan membiarkan dimasa depan
anaknya mengeluarkan keringat dan darah seperti yang dialaminya kini" Mungkin
semua orangtua mempunyai mimpi yang sama" ?ingga dengan demikian sang ibu
semakin sadar bah)a hanya Tuhanlah yang selama ini menguatkan, mempertebal
kesabaran serta menanamkan keyakinan dihatinya, bah)a esok matahari masih akan
terbit"
Dan menjelang fajar, seusai kesejukan membasuh seluruh tubuh untuk kemudian
bersimpuh dihadapan-'ya" Tak terasa air bening mengalir membasahi pipi, untaian
kata pinta yang tak pernah berhenti, yang tak pernah berhias putus asa, yang tak
diiringi penyesalan akan beban hidup yang saat ini diamanahkan kepadanya"
Terkadang ada tangis yang begitu keras sekeras benturan kehidupan yang
menerpanya, hingga tak sadar tangisannya itu menyentuh relung bathin anaknya
sampai terbangun"
4Kenapa ibu menangis*5 Menangis adalah satu anugerah &llah lainnya nak" Menangis
adalah )ujud dari kelemahan manusia yang jelas-jelas kekuatannya sangat terbatas"
Menangis adalah pembuktian akan adanya %ang Maha Kuat yang memiliki kehendak
diatas segala mau dan keinginan manusia" Tak perlu malu untuk menangis, karena
dengan menangis kita tengah melunturkan kesombongan, kepekatan hati yang penuh
noda hitam dari setiap detik hidup yang berlumur salah, juga menghilangkan
penyakit-penyakit lainnya yang kerap hinggap di kalbu"
Menangis tidak mesti dengan air mata, meski biasanya selalu dengan itu" &ir bening
yang membasahi mata akan membasuh dosa yang bera)al dari penglihatan manusia"
Kemudian airnya turun menyejukkan )ajah kita" Itulah (ara &llah membersihkan
)ajah manusia yang (oreng-moreng oleh kekhilafannya" Maka dengan menangis
setiap hari, )ajah menjadi bersih, hati pun sejuk kembali dan kebeningan mata yang
sudah terhapuskan pekatnya, memberikan keindahan tersendiri" #emua itu, hanya agar
manusia dapat melihat surga" Wallahu *a+lam bishsho,aab Bayu Aautama!
Senyumlah 3
Publikasi 05/11/2002 12:16 WIB
eramuslim - +angan bermuka masam, karena &llah sangat tidak menyenangi
perbuatan itu" Bahkan $asulullah pun pernah ditegur-'ya karena bermuka masam dan
memalingkan muka terhadap &bdullah bin @mmi Maktum, seorang sahabat yang buta
yang mengharap agar $asulullah #a) memba(akan kepadanya ayat-ayat &l Cur.an
yang telah diturunkan &llah" ,ada saat itu $asul tengah menerima dan berbi(ara
dengan pemuka-pemuka Curaisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam"
Kisah teguran &llah kepada $asulullah diatas merupakan asbaabunnu4ul sebab-
sebab turunnya! surah -&basa bermuka masam! yang dapat menjadi pelajaran bagi
sekalian manusia betapa &llah tidak senang dengan sikap demikian" ,elajaran pertama
yang bisa kita ambil, bah)a $asulullah pun manusia biasa yang masih mungkin
melakukan kesalahan dan kedua, terkait dengan sikap bermuka masam alias a(uh
terhadap orang lain siapapun! yang tidak dibenarkan oleh &llah"
#ebelas ayat pertama surah -&basa menjelaskan se(ara lengkap larangan bermuka
masam atau sikap menga(uhkan orang lain" Bahkan ditegaskan &llah dengan kalimat
4#ekali-kali jangan demikian!F5 pada ayat ke sebelasnya" ,eringatan itu tentu
menjadi pelajaran yang berharga bagi baginda $asul, dan hendaknya demikian juga
bagi kita pengikutnya"
Manusia memiliki ego pada dirinya masing-masing, dan dengan pengaruh! ego-nya
itulah setiap )atak dan karakter manusia terbentuk" Meski ada anasir lain yang
membentuk )atak dan karakter manusia, namun keberadaan ego sangatlah penting,
makanya menjadi kepentingan utama juga bagi setiap manusia untuk menjaga,
memenej dan mengolah ego-nya agar terkendali sehingga teraplikasi dengan baik"
Mereka yang tidak mampu mengendalikan ego-nya, la:im disebut sebagai orang yang
egois, mau menang sendiri dan tidak toleran" #alah satu (iri khas dari orang egois
adalah berbuat dengan sekehendaknya, artinya apa yang menurutnya benar maka ia
itulah yang dikerjakannya"
Masalahnya kemudian, tidak semua orang memiliki tingkat pemahaman yang baik
tentang -benar-salah. menurut norma maupun nilai-nilai yang terkandung dalam
ajaran Islam" #ehingga yang terjadi adalah pembenaran atas kebenaran subjektifitas,
dan inilah pangkal a)al dari kesalahan orang bersikap dan bertindak"
#oal pilah-pilih sahabat misalnya" Baik sih jika yang menjadi patokan adalah,
kesesuaian norma dan nilai yang dipegang dalam hal ini misalnya, tidak bertentangan
se(ara aDidah! atau standar akhlak dan kebiasaan" Tapi kalau yang menjadi ukuran
adalah soal, pantas tidak pantas, like o' #islike, ataupun hal-hal subjektif lainnya,
tentu tidak bisa dibenarkan"
#ubjektifitas itulah yang kemudian dengan bebasnya menentukan siapa yang pantas
disikapi dengan baik siapa yang tidak, siapa yang didahulukan siapa yang harus
-di(uekin., atau bahkan siapa yang akan dijadikan sahabat dan siapa yang semestinya
dimusuhi" #ikap ramah misalnya, seringkali kita hanya bersikap ramah kepada orang-
orang yang kita kenal dan baik hati" &tau senyum, biasanya terkhususkan bagi siapa
yang menurut kita pantas untuk disenyumi"
,adahal Islam tidak mengajarkan demikian, selain pelajaran tentang teguran &llah
terhadap $asulullah diatas, $asulullah pun mengajarkan tentang keutamaan sikap-
sikap kebaikan terhadap sesama, meski hanya sekedar menebarkan senyum, terhadap
siapa saja yang kita jumpai" Tidak membeda-bedakan sikap berdasarkan kepentingan,
atau mengukur prioritas pelayanan dari seberapa menguntungkannya orang tersebut
buat kita"
#ebuah pelajaran lain bisa kita dapatkan dari (erita ketika para sahabat sedang
berkumpul bersama $asulullah, maka dihadapan mereka le)at seorang dengan
pakaian (ompang-(amping dan beberapa sahabat berujar dan menilai orang yang
barusan tidak mendapatkan kemuliaan &llah" Mendengar itu, $asulullah berkata3
4#esungguhnya &llah tidak melihat pada bentuk rupa dan jasad kamu" Tetapi
sesungguhnya &llah melihat hati-hati kamu"5
Keberkahan &llah, tidak hanya datang dari orang-orang derma)an yang kerap
menyisihkan sebagian hartanya untuk diinfakkan, melainkan juga dari tangan-tangan
terbuka para pengemis yang setiap hari lalu lalang di depan kita" $ahmat &llah, tidak
hanya singgah kepada mereka yang diberi kesempatan untuk menikmati hidup
berke(ukupan di dunia ini, karena $ahmat itu juga sesungguhnya ada pada yang tak
memiliki harta karena &llah sayang padanya sehingga tak membebaninya dengan
pertanggungja)aban harta yang bertumpuk" Kasih sayang &llah tidak hanya ter(urah
kepada segelintir orang, sesungguhnya Ia Maha &dil atas 5ahmaan dan 5ahiim-'ya,
hanya saja kita sering salah mengartikannya atau tidak mampu men(ernanya"
Maka semestinya, senyuman dan sikap ramah menjadi keutamaan sikap terhadap
siapapun" Karena dengan itu modal utama penerimaan orang lain terhadap kita"
Dengan senyum ramah itulah kita bisa berharap besar akan kebaikan orang lain"
senyum dan ramah jugalah yang mampu meluluhkan amarah dan keben(ian orang
terhadap kita" Dan karena dengan itu jugalah &llah menyapa hamba-hamba-'ya di
surga kelak" Wallaahu a+lam bishsho,aab Bayu Aautama!

Anda mungkin juga menyukai