Use of Periphytic Cyanobacterium and Mixed Diatoms Coated
Substrate For Improving Water Quality, Survival and Growth
of Penaeus monodon Fabricius Postlarvae
REVIEW Penggunaan Cyanobacterium perifoton dan dicampur diatom yang dilapisi substrat untuk meningkatkan kualitas air, kelangsunga hidup dan pertummbuhan dari Penaeus monodon Fabricius postlarvae
Oleh : IKA KHAIRATUN NISYAK 125080501111012 B03
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Penggunaan Cyanobacterium perifoton dan dicampur diatom yang dilapisi substrat untuk meningkatkan kualitas air, kelangsunga hidup dan pertummbuhan dari Penaeus monodon Fabricius postlarvae 1. Pendahuluan Pada udang terutama pada tahap larva penangan kualitas air sangat penting bagi kesehatan, kelulus hidupan dan pertumbuhannya. Kelebihan pakan yang menghasilkan senyawa nitrogen seperti amonia dan nitrit menyebabkan penurunan kualitas air dalam sistem hatchery. Sehingga diperlukan resiskulasi untuk menjaga kualitas air yang dapat ditolerir dalam pemeliharaan larva. Pada kolam budidaya, biofilm dapat tumbuh pada substrat yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas air, kesehatan organisme serta produksi ikan. Dalam tambak budidaya udang, biofilm dapat menjaga kualitas amonium dan fosfat. Jadi biofilm dapat digunakan dalam sisten hatchery untuk meningkatkan kualitas air dan produksi larva. Untuk menegurangi resik yang berbahaya dalam pengembangan perifiton secara alami, biofilm dapat dikembangkan dengan spesies atau ganggang pilihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaankomunitas perifiton yang dipilih untuk mempertahankan rendahnya tingkat amonia dan nitrit dalam sistem pembenihan tanpa resirkulasi. 2. Bahan dan Metode 2.1 Substrat Perifiton Pipa PVC berwarna abu-abu dengan diameter 2 cm digunakan dalam penelitian ini dengan alasan karena murah, mudah tersedia dan baik untuk menjadi substrat dalam pembentukan biofilm. Lalu pipa dipotong dengan panjang kira-kira 2 cm dan direkatkan secara seri pada lembaran akrilik dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm, kemudian dicuci dengan fosfat bebas sabun, dikeringkan dan kemudian disteril dengan UV. 2.2 Tahap 1 2.2.1 Efektivitas perifiton dengan spesies yang berbeda dalam menurunkan TAN, NO 2 -N dan SRP Sampel perifiton yang telah diisolasi dari tambak udang, kemudian disentrifugasi dengan 3000 rpm, lalu dicuci dan disaring, hal ini dilakukan selma 3 kali. Sampel padatn kemudian diletakkan pada media agar. Dimana menia agar ini diinkubasi selama 5-8 hari dengan suhu antara 26 29 o C. Hal ini diamati pada setiap harinya selama penelitian. Kultur murni dari Oscillatoria, Navicula, Amphora dan Cymbella (100 mL L -1 ) Yang ditanam di diautoklaf air laut (30 ppt, pH 8,0) dengan menggunakan media Conway secara terpisah pada pipa PVC. Tangki kultur disimpan pada suhu 28 C, yang disediakan dengan aerasi dengan menggunakan kompresor udara dan intensitas cahaya 31,9 Em -2 s-1 dengan siklus gelap selama 2 minggu. Ada 4 perlakuan dan 3 ulangan dalam penelitian ini yang dilakukan selama 16 hari, yang mengandung spesies perifiton individu (Oscillatoria, Navicula, Amphora dan Cymbella) dan kontrol (tanpa perifiton). Jumlah yang diketahui dari amonium sulfat, natrium nitrit dan kalium dihidrogen fosfat digunakan pada awal percobaan untuk meningkatkan konsentrasi TAN, NO 2 -NandSRP dalam semua tank untuk 10 mg L -1 , masing-masing 0.5mgL -1 dan 0,5 mg L -1 . 2.3 Tahap 2 2.3.1 Persiapan Percobaan Pada tahap ini ada dua perlakuan yang pertama substrat dilapisi Oscillatoria, yang kedua campuran diatom (Navicula, Amphora dan Cymbella) dilapisi substrat dan kontrol (tanpa substrat) yang diuji dalam rangkap tiga dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Penaenus monodon tahap postlarva didapatkan dari hatchery pada akuarium dengan kepadatan 50, yang diambil dari induk yang sama dan ditebar pada hari yang sama. Setiap tangi bidudaya diberi aerasi. Dan diberi makan pelet udang dan artemi empat kali sehari dengan interval waktu 6 jam. 2.3.2 Pembentukan Oscillatoria dan campuran Diatom biofilm pada substrat PVC Dalam pempentukan biofilm, kultur murni dari Oscillatoria (100 mL L-1) Dan diatom campuran (Navicula, Amphora dan Cymbella) diinokulasi secara terpisah dalam dua tangki mengandung air laut di autoklaf. Tangki disimpan pada pada ruangan dengan suhu 28 o C dengan diberi aerasi dengan siklus gelap. Setelah w minggu substrat dipindahkan ke dalam tangki budidaya post larva. Karena diatomlah yang di konsumsi oleh udang pada tahap post larva, campuran diatom ini diganti setiap 3 hari sekali. 2.3.3 Analisis Fisika dan Kimia Pada setiap harinya selama pengamatan 16 hari, diamati Suhu, salinitas, pH, dan oksigen terlarut dalam tangki kultur, serta Jumlah nitrogen amonia, NO2-N dan SRP dianalisis pada hari alternatif mengikuti metode Parsons. 2.3.4 Analisis Biologi Laju petumbuhan dari post larva dihitung bedasarkan berat kering. Pada akhir penelitian dilakukan penghitungan tingkat kelangsungan hidup dan dilihat tingkat sters pada post larva berdasarkan salinitas terbaik. Pada pengamatan tingkat stres, post larva udang dipindahkan dari tangki kultur dengan salinitas 30 ppt. Biomassa perifioton yang diamati hanya Oscillatoria yang diamati diawal dan diakhir penelitian. 3. Hasil 3.1 Tahap 1 2.3.5 3.1.1 Efektivitas perifiton dengan spesies yang berbeda dalam menurunkan TAN, NO 2 -N dan SRP Selama penelitian 16 hari pada tangki Oscillatoria, nilai TAN, NO 2 -N dan SRP, TAN berkurang secara signifikan diikuti oleh Amphora, Cymbella, Navicula dan kontrol. Tingkat penurunan nilai TAN, NO 2 -N dan SRP lebih tinggi Amphora, Cymbella, dan Navicula. 3.2 Tahap 2 3.2.1 Analisis Fisika dan Kimia Selama penelitian nilai Oksigen terlarut, pH, salinitas dan suhu air tidak berbeda nyata. Pada semua perlakuan nilai TAN, NO 2 -N dan SRP rendah pada awal budidaya. Diatom pada bak kontrol pada pengamatan hari keenam hingga hari ke 16 menunjukkan peningkatan nilai TAN san SRP, sedangkan untuk nilai NO 2 -N pada diatom dan bak kontrol, peningkatan nilainya mulai nampak terlihat pada pengamatan hari ke-14. Dari semua pengamatan pada Oscillatoria yang dilapisi substrat memiliki nilai TAN yang rendah dibandingkan dengan bak campuran diatom dan kontrol. 3.2.2 Analisis Biologi Post larva udang yang dibiakkan pada bak yang berisi perifiton yang dilapisi substrat menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak ada perifitonnya.tingkat pertumbuhan spesifik dari post larva berbeda pada setiap perlakuan dan kontrol, dan tingkat tertingginya pada bak diatom diikuti oleh Oscillatoria, dan kontrol. Tingkat uji stress salinitas menunjukkan bahwa post larva udang dalam bak yang berisi Oscillatoria dan campuran diatom yang dilapisi substrat memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi. 4. Kesimpulan Memepetahankan tingkat amonia beracun dan nitrit, pemberian pakan tambahan dan sebagai refugium dari kanibalisme, semua itu adalah fungsi-fungsi perifiton yang ditumbuhkan di substrat PVC. Dalam penggunaan sistem ini tidak dilakukan resrkulasi. Dalam pengunaan sistem ini memberikan kesehatan yang baik, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva, tetapi juga meminimalkan pertukaran air dan mengurangi risiko terjadinya penyakit.