Anda di halaman 1dari 7

IBU ADALAH PAHLAWAN=PENGORBANAN TERBAIK

IBU ADALAH TEMAN=PENDENGAR TERBAIK


Sebuah survei menunjukkan bahwa 71 persen perempuan usia 21 hingga 54 tahun menganggap ibunya sebagai teman.

Ibu adalah panutan dalam hidup kita, yang selalu diagungkan karena kebaikannya. Ibu juga yang selalu melindungi kita walaupun itu dari kejahatan sang Ayah. Tanpa Ibu mungkin kita tidak akan pernah mengenal apa yang namanya kasih sayang. Karena kasih sayang ibu tidak mengenal batas dan waktu.

Cerita berawal dari seseorang yang kesepian dan tidak berani keluar untuk berkumpul bersama teman sebayanya. Disaat yang bersamaan Ibu lah yang selalu mencoba menghibur menjadi orang tua yang baik sekaligus menjadi teman yang selalu menghibur dikala senang maupun sedih. Kebahagiaan yang tidak ada bandingannya, saat Ibu memanjakan kita tatkala kita ingin dimanja. Melindungi kita dengan penuh kasih sayang untuk membuat kita maju dan tidak takut. Ketika Ibu menjadi teman dalam hidup kita, perasaan yang sangat luar biasa karena kita tahu bahwa kita tidak sendirian walaupun banyak problematika hidup yang sedang kita jalani. Berharap kita mempunyai teman yang banyak, kadang Ibu lah yang mendorong kita agar tidak membedakan dalam berteman. Harusnya kita bersyukur kalau kita masih mempunyai Ibu, kita termasuk orang yang masih beruntung. Manfaatkanlah dengan sering berinteraksi dengan teman yang melebihi dari teman yang biasa yang kita temui di luar sana. Sangat sedih memang bila kita jauh dari Ibu, Kadang kita selalu teringat ingat akan kebaikannya, kelembutannya dan ketulusannya kepada kita. Selalu berharap kita bisa selalu berkumpul untuk bicara sebagai seorang anak dan ibu serta sebagai teman yang saling mengisi dalam berbagai kekurangan. Banyak cara dilakukan agar kita bisa selalu berinteraksi dengan Ibu dikalau kita memang benar benar jauh darinya. Tetapi ambillah cara terbaik agar kita merasa nyaman dan tenang. Jangan sampai kita justru merasa tidak nyaman karena memakai cara yang salah. Ingat juga bahwa teman yang baik harus saling mengerti satu sama lain, kadang Ibu kita sedang sibuk dan hendaknya kita sebagai teman harus mengerti. Sedih rasanya jika kita menyakiti hati teman kita, begitu pula sedih rasanya jika kita menyakiti hati Ibu kita. Hendaknya kita harus langsung meminta maaf bila itu terjadi. Akan sangat pilu bila kita tidak langsung melakukannya, kita bisa saja dianggap anak durhaka. Jangan sampai itu terjadi kepada kita. Harus selalu saling menjaga perasaan masing masing. Ingat ketika masih kecil? Saat itulah Ibu yang selalu bersama kita, menimang, menyusui, memberi makan, menghibur kita dikala kita menangis. Semua itu menjadi kenangan yang mengharukan bahwa memang Ibu telah menjadi kita saat kita bahkan masih di dalam kandungan. Bahagia mungkin kata yang tepat buat mereka yang mempunyai hubungan yang harmonis dengan orang tua mereka khususnya Ibu. Terus bersikap baik kepada Ibu dan jangan sekali kali mencoba menyakiti hati Ibu, karena itu akan sangat fatal akibatnya buat kita. Karena doa Ibu sangat tajam. Marilah kita jadikan Ibu sebagai salah satu orang yang terpenting dalam hidup kita. Jadikan Ibu sebagai panutan dalam hidup kita. Bersikap manis terhadap Ibu, jangan menyepelekan peran dari Ibu, karena Ibu juga bisa menjadi teman yang baik dalam kisah perjalanan hidup kita semua. Ketika Ibu menjadi teman kita, maka berbahagialah karena tidak semua orang bisa merasakan hal yang sama. Selalu bersyukur kepada Tuhan bahwa kita masih memiliki seorang panutan dalam hidup kita dialah Ibu kita.

IBU ADALAH MALAIKAT=PELINDUNG TERBAIK

Ibu itu malaikat dunia. Mungkin Tuhan sengaja menciptakannya agar dunia ini lebih manusiawi, bahwa ada sosok yang terlihat begitu rapuh dan lemah tetapi sangat kuat dan tegar didalamnya. Seringkali kita terkecoh melihatnya sebagai sosok perempuan yang tidak berdaya apabila sendirian, tetapi nyatanya kita ditampar kenyataan bahwa mereka mampu mendobrak ekspektasi kita tentang daya tahannya. Mengandung selama sembilan bulan, kemudian melahirkan yang rasanya seperti berada di batas hidup dan mati, lalu tak juga selesai tugasnya sebagai ibu merawat anak bahkan sampai akhir usia. Tak pernah tidurnya sangat lelap karena ia harus selalu terjaga siap siaga memberikan segalanya untuk kita, anak yang selalu merepotkannya. Pasti kita pernah menganggap omongannya tidak penting, berlebihan, tidak pula sesuai dengan perkembangan zaman. Tetapi ternyata, semua yang beliau katakan mampu kita mengerti setelah kita juga menjadi orang tua kelak. Betapa dia ternyata tak pernah berlebihan, betapa dia sebenarnya tak pernah menginginkan kita bermuram durja, atau dalam lubuk hatinya dia juga tak pernah ingin membuat kita malu dan rendah diri dalam menghadapi kerasnya dunia. Semua yang beliau katakan mungkin saja perih yang dirasakan karena penyesalan di masa muda, dan dengan kelembutan hatinya dia tak ingin kita merasakan hal yang sama. Ibu, sosok yang luar biasa munafik . Ia mampu bersikap dan berbicara berbeda dengan apa yang sebenarnya di rasakan. Padahal hatinya sedang gundah gulana, sedih, atau kecewa. Tetapi dia selalu meyakinkan kita bahwa semuanya baik baik saja. Hingga kita seringkali menjadi tidak peka dan malah melupakan bahwa ibu juga manusia biasa. Kita pun lupa, bahwa ibu banting tulang tak kenal lelah mendampingi kita di usia muda, kemudian kita dengan perasaan biasa saja meninggalkannya dan berusaha membuat dia jauh dari kehidupan kita. Betapa seringkali kita tak mau mengurusnya di masa tua karena ia merepotkan. Padahal jika kita sadar, manusia berumur tua sebenarnya kembali menjadi kita di masa bayi yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam segala aktivitas. Kita lupa dan tidak sabar menghadapnya padahal dulu ia tak pernah menghina segala keterbatasan diri ini. Buat kita lebih prioritas kebahagiaan kita, cemerlangnya karier kita, berprestasinya anak anak kita. dan kita lupa bagai kacang pada kulitnya. Untuk semua yang ia berikan dan lakukan kepada kita tak pernah ia meminta balasan. Melihat senyum kita dan rasa bangga yang ada saat kita mampu berdiri di atas dunia pun lebih dari cukup untuknya. Untuk semua kerja keras di balik itu semua, GRATIS itu katanya. Ya, Ibu itu Malaikat Dunia, betapa kita seringkali lupa memberikan peghargaan setinggi tingginya kepada BELIAU.

IBU ADALAH BIDADARI=PENYAYANG TERBAIK


IBU ... apa dibenak anda ketika membaca kalimat ibu. Mungkin bayangan itu sesosok wanita anggun yang penuh senyum, penuh cinta, penuh kasih sayang tiada batas. Ibu adalah segalanya, hampir kasih sayang Tuhan dikirim ke kita melalui Ibu. Ibu-lah yang mempunyai kasih sayang yang indah, karena kasih sayang ibu adalah kasih sayang dari Tuhan.

Kasih sayang ibu sangatlah besar, ibu tak pernah merasakan sakit ketika melahirkan kita. Ibu tak pernah merasakan takut sedikitpun untuk melahirkan anak tercintanya, walaupun seorang ibu tau dan mengerti, jika nyawa sebagai taruhannya. Ibu tidak pernah khawatir untuk mati, demi anaknya tercinta, demi anaknya dapat lahir didunia ini dengan bahagia.

Apakah kita tak merasakan getaran dahsyat kasih sayangnya hingga saat ini, ketika kita terlahir didunia dalam keadaan menangis, penuh darah, dan ibu-pun dalam keadaan sakit yang luar biasa. Apa yang diinginkan ibu disaat itu, ibu hanya ingin memeluk anaknya, mencium anaknya, menghangatkan anaknya. Ibu senang sekali mendengar tangisan kita, yang saat itu bagi ibu adalah lantunan indah yang selama ini didengarnya. Disaat kita beranjak sedikit besar, kenakalan kita sangat nampak sekali. Apa yang dilarang ibu, selalu kita lakukan. Nak, jangan makan itu ... tetapi kita selalu penasaran dan memakannya. Sewaktu kecil kita emang aneh, yang bukan makanan selalu kita makan, dan yang jelas-jelas itu makanan kita buat mainan. Namun ibu dengan sabar, ataupun dengan marah kecil yang sebenarnya itu bentuk kasih sayangnya, memperingatkan kita, menasihati kita. Pernahkah kita tau, dibalik tertawa kita, kebahagiaan kita, ada air mata ibu yang menetes. Kita tak pernah tau, ketika ibu menangis.. ibu sakit, ibu sedih ... Ibu rela tak makan, ibu rela tak minum, ketika saat itu kekurangan makanan.. semua dipersembahkan untuk kita. Kita juga tak pernah tau, ibu punya uang atau tidak, dan ketika itu kita meminta mainan ini dan itu, namun apa yang dilakukan ibu. Ibu mencari berbagai cara untuk memenuhi keinginan kita.

"Tak pernah kita dapat membalas kebaikan ibu, membalas kasih sayang ibu, karena kasih sayang ibu adalah kasih sayang Tuhan. Marahnya ibu kepada kita, adalah marahnya Tuhan. Yang mengasihi ibunya pasti akan dikasihi Tuhan. Surga ditepak kaki ibu"
Bagi pria, carilah wanita yang sebaik ibumu, tulus cintanya, tanpa pamrih pengorbanannya, setia kasih sayangnya.

IBU ADALAH LILIN=PENERANG KEHIDUPAN TERBAIK


Banyak orang mengatakan bahwa ibu adalah seseorang memberikan kita kehidupan, seorang manusia terkuat yang pernah melahirkan kita! Hari ini saya menggambarkan bagaimana posisi seorang Ibu dalam kehidupan anak-anaknya. Ibu, mama, mami, atau bunda atau apapun itu panggilannya adalah seorang pemberi cahaya yang siap mengantar dan membimbing kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bisa diibaratkan ibu itu sebagai "Lilin" yang menerangi kita dalam kegelapan. Coba renungkan hal ini sejenak! Sang lilin menerangi dalam kegelapan, namun sadarkah kita bahwa lilin bisa terang karena terbakar dan

secara perlahan akan padam. Maka fahamilah oleh kita, seorang ibu membimbing dan memberi pencerah dalam menjalani kehidupan padahal hal itu tidak dilkukan dengan cuma-cuma. Mereka berusaha dengan keras mengurus, membimbing dan menjaga kita dengan segenap jiwa dan raganya hingga tua dan pada akhirnya akan dipanggil yang Maha Kuasa layaknya lilin yang padam. Akan bagaimanakah kita jika dalam kegelapan tiba-tiba lilin kita mati? Bertindaklah secapat mungkin, sedini mungkin, jangan tunggu penyesalan menghampiri kita. Karena setelah gelap akan sulit kita meniti jalan kehidupan! Lakukan hal positif, hal berguna, hal yang bermanfaat dari sekarang. Jangan tunggu bisa, jangan tunggu sempurna, jangan tunggu penyelasan yang memaksa kita untuk bertindak! [Terima kasih Ibu atas cahamu yang kau berikan kepadaku]

IBU ADALAH WANITA TERBAIK


Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu. Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya. Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman. Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi. Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu. Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, Dari mana saja seharian ini? Sebagai balasannya, kau jawab, Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang! Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, Aku tidak ingin seperti Ibu. Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali. Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.

Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu. Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh, Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu? Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km. Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,Bu, sekarang jamannya sudah berbeda! Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu. Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya. Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam. JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

HUMOR:
Kenapa ibu dari pengantin wanita menangis pada saat upacara pernikahan? Jawaban: Gak rela anaknya diboongin

Al Khawarizmi, ahli Matematik ditanya tentang wanita terbaik Kemudian ia menjawab: jika wanita beragama dan sholehah = 1 jika dia cantik, tambah 0 kepada satu =10 jika dia kaya tambah lagi 0 = 100

jika ia dari keluarga baik2, tambah lagi 0 = 1000 dst untuk setiap kelebihan yang wanita itu miliki...

tetapi jika yang "1" tiada, maka tiada apapun yang tersisa pada wanita itu kecuali nilai "0"

Anda mungkin juga menyukai