Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR INFEKSI SALURAN KEMIH
1. Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah ditemukannya bakteri pada urine di
kandung kemih yang umumnya steril (Arif, 2007)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi sepanjang
saluran kemih, terutama masuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu
organisme (or!in, 2007)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau "rinarius #ra$tus Infe$tion ("#I)
adalah suatu keadaan adanya in%asi mikroorganisme pada saluran kemih&
(#essy, 200')
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu tanda umum yang
ditunjukkan pada manifestasi bakteri pada saluran kemih ((ngram,
20)0)&
*ari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bah!a Infeksi
Saluran Kemih (ISK) adalah berkembangnya mikroorganisme di dalam
saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri,
%irus+mikroorganisme lain&
2. Klasii!asi
,enurut #essy (200') klasifikasi infeksi saluran kemih adalah
sebagai berikut -
a) Kandung kemih (sistitis)
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering
disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra& .al ini dapat
disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung
kemih (refluks urtro%esikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter
atau sistoskop&
b) "retra (uretritis)
"retritis adalah peradangan uretra sebagai manifestasi dari
infeksi pada uretra& ,eskipun berbagai kondisi klinis dapat
menyebabkan iritasi pada uretra tersebut, istilah uretritis biasanya
diperuntukkan untuk menggambarkan peradangan uretra yang
disebabkan oleh penyakit menular seksual (/,S)&
$) /rostat (prostatitis)
/rostatitis adalah peradangan pada prostat& /rostatitis
bakterial biasanya disebabkan oleh karena bakteri es$heri$hia $oli
dan kadang 0 kadang enterokok& 1efluks kemih dari kandung kemih
yang terinfeksi atau penyebaran langsung melalui aliran limfe atau
darah&
d) 2injal (pielonefritis)
Inflamasi pel%is ginjal disebut /ielonefritis& /ielonefritis
sering sebagai akibat dari refluks uretero %esikal, dimana katup
uretro%resikal yang tidak kompeten menyebabkan urin mengalir
baik(refluks) ke dalam ureter& 3bstruksi traktus urinarius yang
meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi), tumor kandung
kemih, striktur, hyperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius
merupakan penyebab yang lain&
". Eti#l#gi
4enis5jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain -
a) /seudomonas, /roteus, Klebsiella
b) (s$heri$hia oli
$) (nteroba$ter, staphylo$o$$us epidemidis, entero$o$$i, dan5lain5lain&
/ada umumnya faktor5faktor resiko yang berhubungan dengan
perkembangan infeksi saluran kemih adalah -
a) 6anita $enderung mudah terserang dibandingkan dengan laki5laki&
7aktor5faktor postulasi dari tingkat infeksi yang tinggi terdiri dari
urethra dekat kepada rektum dan kurang proteksi sekresi prostat
dibandingkan dengan pria&
b) Abnormalitas Struktural dan 7ungsional
,ekanisme yang berhubungan termasuk stasis urine yang
merupakan media untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi
lebih tinggi pada saluran kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik&
ontoh - strikur, anomali ketidak sempurnaan hubungan uretero
%esi$alis
$) 3bstruksi
ontoh - #umor, .ipertofi prostat
d) 2angguan iner%asi kandung kemih
ontoh - ,alformasi sum5sum tulang belakang kongenital, multiple
sklerosis
e) /enyakit kronis
ontoh - 2out, *,, hipertensi
f) Instrumentasi
ontoh - prosedur kateterisasi
(Smelt8er, 2009)
$. Pat#isi#l#gi
,asuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui -
a) /enyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat
saluran kemih yang terinfeksi
b) .ematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk
melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih
yang masuk melalui darah dari suplay jantung ke ginjal&
$) :imfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang
disalurkan melalui helium ginjal&
d) (ksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau
sistoskopi&
*ua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen
dan as$ending& #etapi dari kedua $ara ini, as$ending5lah yang paling
sering terjadi&
Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya
tahan tubuh yang rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau
pada pasien yang sementara mendapat pengobatan imun supresif&
/enyebaran hematogen bisa juga timbul akibat adanya infeksi di salah
satu tempat misalnya infeksi S&Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat
penyebaran hematogen dari fokus infeksi dari tulang, kulit, endotel atau
di tempat lain&
Infeksi as$ending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke
kandung kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih ba!ah&
Infeksi as$ending juga bisa terjadi oleh adanya refluks %esi$o ureter yang
mana mikroorganisme yang melalui ureter naik ke ginjal untuk
menyebabkan infeksi&
Infeksi tra$tus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme
pada fae$es yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta
menempel pada permukaan mukosa& Agar infeksi dapat terjadi, bakteri
harus men$apai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi
epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui
berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan $etusan inflamasi&
(/ri$e, 2009)
%. Maniestasi Klini!
a& #anda dan gejala ISK pada bagian ba!ah adalah -
)) ;yeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2) Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
<) .ematuria
=) ;yeri punggung dapat terjadi
b& #anda dan gejala ISK bagian atas adalah -
)) *emam
2) ,enggigil
<) ;yeri panggul dan pinggang
=) ;yeri ketika berkemih
>) ,alaise
9) /using
7) ,ual dan muntah
(Arief, 2007)
&. Pe'eri!saan Diagn#sti!
a& "rinalisis
)) :eukosuria atau piuria- merupakan salah satu petunjuk penting
adanya ISK& :eukosuria positif bila terdapat lebih dari >
leukosit+lapang pandang besar (:/?) sediment air kemih
2) .ematuria- hematuria positif bila terdapat >5)0 eritrosit+:/?
sediment air kemih& .ematuria disebabkan oleh berbagai
keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun
urolitiasis&
b& ?akteriologis
)) ,ikroskopis
2) ?iakan bakteri
$& Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
d& .itung kalori- hitung kalori sekitar )00&000 kalori per milliliter urin
dari urin tampung aliran tengah atau dari spe$imen dalam kateter
dianggap sebagai $riteria utama adanya infeksi&
e& ,etode tes
)) #es dipsti$k multistrip untuk 6? (tes esterase lekosit) dan
nitrit (tes 2riess untuk pengurangan nitrat)& #es esterase lekosit
positif- maka pasien mengalami piuria& #es pengurangan nitrat,
2riess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin
normal menjadi nitrit&
2) #es /enyakit ,enular Seksual (/,S)
"retritia akut akibat organisme menular se$ara seksual (misal,
klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek)&
<) #es5tes tambahan -
"rogram intra%ena (I@"), /ielografi (I@/), msistografi, dan
ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah
infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya batu,
massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate&
"rogram I@ atau e%aluasi ultrasoni$, sistoskopi dan prosedur
urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab
kambuhnya infeksi yang resisten&
(*oengoes, 2009)
(. Penatala!sanaan
a. Me)is
#erapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif
maupun gram negatif&
)) AmoAi$illin 205=0 mg+kg+hari dalam < dosis&
2) o5trimoAa8ole atau trimethoprim 95)2 mg trimethoprim+kg+hari
dalam 2 dosis&
<) ephalosporin seperti $efiAime atau $ephaleAin&
=) o5amoAi$la% digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten
terhadap $otrimoAa8ole&
>) 3bat5obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak
digunakan pada anak5anak yang dikha!atirkan mengalami
keterlibatan ginjal pada ISK&
9) Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau
refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk
mengatasi masalah5masalah tersebut&
*. Ke+era,atan
)) 4aga kebersihan
2) Sering ganti $elana dalam
<) ?anyak minum air putih
=) #idak sering menahan ken$ing
>) Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan
(Smelt8er, 2009)
-. K#'+li!asi
a& 2agal ginjal akut
b& (nsefalopati hipertensif
$& 2agal jantung, edema paru, retinopati hipertensif
(Smelt8er, 2009)
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA.ATAN
1. Peng!a/ian
a& Akti%itas + istirahat
2ejala - pekerjaan mononton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada
lingkungan bersuhu tinggi& Keterbatasan akti%itas atau
imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya&
b& Sirkulasi
#anda - peningkatan tekanan darah, nadi (nyeri, ansietas, gagal
ginjal)& Kulit hangat dan kemerahan, pu$at&
$& (liminasi
2ejala- adanya ri!ayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya(kalkulus)&
/enurunan keluaran urine, kandung kemih penuh& 1asa
terbakar, dorongan berkemih, diare& #anda- poliguria,
hematuria, piuria& /erubahan pola berkemih&
d& ,akanan + airan
2ejala- mual dan muntah, nyeri tekan abdomen diet tinggi purin,
kalsium oksalat, dan fosfat ketidak$ukupan pemasukan
$airan, tidak minum air dengan $ukup& #anda- distensi
abdominal,penurunan+ tak adanya bising usus muntah&
e& ;yeri + kenyamanan
2ejala- episode akut, nyeri akut, nyeri kolik& :okasi tergantung pada
lokasi batu, $ontoh pada panggul di regio sudut
kosta%ertebra, dapat menyebar ke punggung abdomen, (lipat
paha atau genetelia) ngeri dangkal konstan menunjukkan
kalkulus ada di pel%is atau kalkulus ginjal& nyeri dapat di
gambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi
atau tindakan lain& #anda - melindungi, perilaku distraksi
nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi&
f& Keamanan
2ejala - penggunaan alkohol demam, menggigil&
g& /emerikasaan fisik- dilakukan se$ara head to toe
h& 1i!ayat atau adanya faktor5faktor resiko-
)) Adakah ri!ayat infeksi sebelumnyaB
2) Adakah ri!ayat obstruksi pada saluran kemihB
<) Adanya faktor predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial
=) ?agaimana dengan pemasangan folley kateter B
>) Imobilisasi dalam !aktu yang lama B
9) Apakah terjadi inkontinensia urineB
i& /engkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
)) ?agaimana pola berkemih pasienB untuk mendeteksi fa$tor
predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan
jumlah)
a) Adakah disuriaB
b) Adakah urgensiB
$) Adakah hesitan$yB
d) Adakah bau urine yang menyengatB
e) ?agaimana haluaran %olume orine, !arna (keabu5abuan)
dan konsentrasi urineB
f) Adakah nyeri5biasanya suprapubik pada infeksi saluran
kemih bagian ba!ah B
g) Adakah nyesi pangggul atau pinggang5biasanya pada
infeksi saluran kemih bagian atas B
h) /eningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran
kemih bagian atas&
j& /engkajian psikologi pasien-
)) ?agaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan
pengobatan yang telah dilakukanB
2) Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap
penyakitnya
(*oengoes, 2009)
2. Pat0,a1
(/ri$e (2009), *oengoes (2009), Arief (2007))
Kandung kemih
meregang
?erkoloni di %ul%a
Sistoskopik, dekubitus
terinfeksi, kontaminasi
fekal
,ikroorganisme patogenik-
(& oli, /roteus, Klebsiella,
/seudomonas
/ada usia lanjut - pengosongan
kandung kemih tidak efektif,
iunitas dan mobilitas menurun
ISK
/era!atan tidak adekuat
,asuk ke @& "rinaria
melalui uretra
Kurang pengetahuan
;yeri akut
.ospitalisasi Inflamasi pada
uretra
/yuria
*istensi kandung kemih
/erubahan pola eliminasi
3bstruksi aliran urine
(urolitiasis, hipertrofi
prostate, jaringan parut
ginjal
/enimbunan $airan
bertekanan dalam pel%is
C ureter + hidonetrosis
1esti penyebaran infeksi
". Diagn#sa Ke+era,atan
a& ;yeri akut berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra,
kandung kemih dan sruktur traktus urinarius lain&
b& /erubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik
pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain&
$& 1esti penyebaran Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri
pada saluran kemih&
d& Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi&
(*oengoes, 2009)
$. Inte2ensi Ke+era,atan
a& ;yeri akut berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra,
kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain&
#ujuan - Setelah dilakukan tindakan kepera!atan selama < A 2= jam
pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang&
Kriteria .asil -
)) /asien mengatakan + tidak ada keluhan nyeri pada saat
berkemih&
2) Kandung kemih tidak tegang
<) /asien nampak tenang
=) (kspresi !ajah tenang
Inter%ensi -
)) /antau perubahan !arna urin, pantau pola berkemih, masukan
dan keluaran setiap ' jam dan pantau hasil urinalisis ulang
1asional- ,engidentifikasi indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan
2) atat lokasi, lamanya intensitas skala ()5)0) nyeri&
1asional- ,embantu menge%aluasi tempat obstruksi dan
penyebab nyeri
<) ?erikan tindakan nyaman, seperti pijatan&
1asional- ,eningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot&
=) ?erikan pera!atan perineal
1asional- ,en$egah kontaminasi uretra
>) 4ika dipasang kateter, pera!atan kateter 2 kali per hari
1asional- Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki
kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan&
9) Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan
1asional- 1elaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri&
7) Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai dengan
program terapi&
1asional - Analgetik memblok lintasan nyeri
b& /erubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik
pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain&
#ujuan - Setelah dilakukan tindakan kepera!atan selama < A 2= jam
klien dapat mempertahankan pola eliminasi se$ara adekuat&
Kriteria .asil -
)) Klien dapat berkemih setiap < jam
2) Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
<) Klien dapat ?AK dengan berkemih
Inter%ensi -
)) A!asi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine
1asional- ,emberikan informasi tentang fungsi ginjal dan
adanya komplikasi
2) *orong meningkatkan pemasukan $airan
1asional- /eningkatan hidrasi membilas bakteri&
<) Kaji keluhan pada kandung kemih
1asional- 1etensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi
jaringan (kandung kemih+ginjal)
=) 3bser%asi perubahan tingkat kesadaran
1asional- Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan
elektrolit dapat menjadi toksik pada susunan saraf
pusat
>) Kolaborasi-
a) A!asi pemeriksaan laboratoriumD elektrolit, ?";, kreatinin
1asional- /enga!asan terhadap disfungsi ginjal
b) :akukan tindakan untuk memelihara asam urin- tingkatkan
masukan sari buah berri dan berikan obat5obat untuk
meningkatkan asam urin
1asional- Asam urin menghalangi tumbuhnya
kuman& /eningkatan masukan sari buah dapat
berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran
kemih&
$& 1esti penyebaran Infeksi yang berhubungan dengan penurunan
sistem imun
#ujuan - Setelah dilakukan tindakan kepera!atan selama < A 2= jam,
pasien memperlihatkan tidak adanya tanda5tanda infeksi&
Kriteria .asil -
)) #anda %ital dalam batas normal
2) ;ilai kultur urine negati%e
<) "rine ber!arna bening dan tidak bau
Inter%ensi -
)) Kaji suhu tubuh pasien setiap = jam dan lapor jika suhu diatas
<',>
0

1asional- #anda %ital menandakan adanya perubahan di dalam


tubuh
2) atat karakteristik urine
1asional- ,engetahui+mengidentifikasi indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan&
<) Anjurkan pasien untuk minum 25< liter jika tidak ada kontra
indikasi
1asional- "ntuk men$egah stasis urine
=) ,onitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensi%itas untuk
menentukan respon terapi&
1asional- ,engetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap
keadaan penderita
>) Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih se$ara
komplit setiap kali kemih&
1asional - "ntuk men$egah adanya distensi kandung kemih
9) ?erikan pera!atan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan
kering&
1asional- "ntuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri
yang membuat infeksi uretra&
d& Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi&
#ujuan - Setelah dilakukan tindakan kepera!atan klien tidak
memperlihatkan tanda5tanda gelisah&
Kriteria .asil -
)) ,enyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik,
ren$ana pengobatan, dan tindakan pera!atan diri pre%entif
2) Klien tidak gelisah
<) Klien tenang
Inter%ensi-
)) ?erikan !aktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak
di ketahui tentang penyakitnya&
1asional- ,engetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien
tentang penyakitnya&
2) Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan dating
1asional- ,emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat
membuat pilihan beradasarkan informasi&
<) ?erikan informasi tentang- sumber infeksi, tindakan untuk
men$egah penyebaran, jelaskan pemberian antibiotik,
pemeriksaan diagnostik- tujuan, gambaran singkat, persiapan
yang dibutuhkan sebelum pemeriksaan, pera!atan sesudah
pemeriksaan&
1asional- /engetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi
ansietas dan membantu mengembankan kepatuhan
klien terhadap ren$ana terapeutik&
=) Anjurkan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan,
minum sebanyak kurang lebih delapan gelas per hari&
1asional- /asien sering menghentikan obat mereka, jika
tanda tanda penyakit mereda& airan dapat menolong
membilas ginjal&
>) ?erikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan
perasaan dan masalah tentang ren$ana pengobatan&
1asional- ,endeteksi isyarat indikatif kemungkinan
ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan
penerimaan ren$ana terapeutik&
(*oengoes, 2009)
%. E2al3asi
(%aluasi hasil yang diharapkan meliputi-
a& ,emperhatikan berkurangnya rasa nyeri dan ketidaknyamanan
)) ,elaporkan berkurangnya nyeri, urgensi, disuria, atau hesitensi
pada saat berkemih
2) ,inum analgesi$ dan agens antimi$robial sesuai resep minum
' 5 )0 gelas air setiap hari
<) ?erkemih setiap 2 0 < jam
=) "rin yang keluar jernih dan tidak berbau
b& /engetahuan mengenai tindakan pen$egahan dan modalitas
penanganan yang dirsepkan meningkat&
$& ?ebas komplikasi&
)) ,elaporkan tidak adanya gejala infeksi atau gagal ginjal (mual,
muntah, kelemahan, pruritus)&
2) Kadar ?"; dan kereatinin serum normal, kultur darah dan urin
negati%e&
<) ,empertahankan haluaran urin yang adekuat (E<0 ml+jam)&
(*oengoes, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
*oenges, ,arilyn (& (2009)& 1en$ana Asuhan Kepera!atan- pedoman untuk
peren$anaan dan pendokumentasian pera!atan pasien& Alih ?ahasa- I ,ade
Kariasa, ;i made Sumar!ati& (disi- <& 4akrta- (2&
(nggram, ?arbara& (200')& 1en$ana Asuhan Kepera!atan (disi 2& 4akarta - (2&
;ugroho, 6ahyudi& (200')& Kepera!atan 2erontik& (disi- 2& 4akarta- (2&
,ansjoer, Arif& (2007)& Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Cet.1& 4akarta - ,edia
Aes$ulapius
/ri$e, Syl%ia Andrson& (2009)& /atofisiologi- konsep klinis proses5proses penyakit-
pathophysiologi $lini$al $on$ept of disease pro$esses& Alih ?ahasa- /eter
Anugrah& (disi- =& 4akarta- (2
Smelt8er, Su8anne & (2009)& ?uku Ajar Kepera!atan ,edikal5?edah ?runner C
Suddart& Alih ?hasa- Agung 6aluyo& (disi- '& 4akarta- (2&
#essy Agus, Ardaya, Su!anto& (20)0)& ?uku Ajar Ilmu /enyakit *alam- Infeksi
Saluran Kemih& (disi- <& 4akarta- 7K"I&

Anda mungkin juga menyukai