Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH

(ISK)
A. Konsep Dasar Penyaki
1. Definisi/ Pengertian
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah
adanya mikroorganisme atogenik dalam traktus urinarius! dengan atau tana
disertai ge"ala. (Smelt#er $ %are! &''&! 1(&))
Temat yang aling sering mengalami infeksi *iasanya adalah kandung
kemih (sistitis)! uretra (uretritis)! rostat (rostatitis) dan gin"al (ielonefritis).
+ormalnya traktus urinarius diatas uretra adalah steril.
&. ,idemiologi/ Insiden kasus
Infeksi saluran kemih daat mengenai *aik laki-laki mauun eremuan dari
semua umur *aik ada anak-anak rema"a! de.asa mauun ada umur lan"ut. /kan
tetai! dari dua "enis kelamin ternyata .anita le*ih sering dari ria dengan angka
oulasi umur! kurang le*ih 0 1 10 2. /nak .anita dan .anita de.asa
memunyai insiden infeksi saluran kemih yang le*ih tinggi di*andingkan ria.
halTingkat infeksi untuk .anita dikalangan usia sekolah kira-kira 12 dan (2
ada usia masa su*ur.
ISK le*ih sering ter"adi ada .anita! salah satu enye*a*nya karena
kedekatan "arak anus dengan meatus uretra dan uretra .anita le*ih endek
sehingga *akteri kontaminan le*ih mudah masuk ke kandung kemih. (Potter $
Perry! &''0!13)4)
5aktor lain adalah kecenderungan .anita menahan miksi! serta iritasi kulit
lu*ang uretra ada .aktu *erhu*ungan kelamin. Uterus ada .anita "uga daat
mengham*at aliran urine ada keadaan tertentu.
David S Howes, MD (Uni6ersity of 7hicago! &''0) memerkirakan sekitar
&'2 .anita mengalami masalah saluran kemih selama hidunya.
8. Penye*a* ISK
9rganisme enye*a* ISK yang aling sering ditemukan adalah :
a. ,scherichia 7oli: ;' 2 enye*a* ISK uncomlicated (simle)
(ISK sederhana yang ter"adi ada enderita dengan saluran kencing *aik
anatomik mauun fungsional normal. ISK sederhana ini terutama mengenai
enderita .anita dan infeksi hanya mengenai mukosa suerfisial kandung
kemih)
*. Pseudomonas! Proteus! Kle*siella: enye*a* ISK comlicated.
(ISK yang sering menim*ulkan masalah karena kuman enye*a* sulit
di*erantas! kuman enye*a* sering resisten terhada *e*eraa macam
anti*iotika! sering ter"adi *akteriemia! sesis dan shock.)
c. ,ntero*acter! stahylococcus eidemidis! enterococci!
d. <irus dan "amur
9rganisme terse*ut daat mencaai kandung kemih melalui uretra dan daat ula
meram*at keatas melalui ureter samai kegin"al.
(. 5actor redisosisi dalam erkem*angan ISK :
a. 9*struksi saluran kemih : %atu saluran kemih! hiertrofi rostat! tumor.
*. =efluks 6esikoureter : congenital! disfungsi neuroathy! striktur!
tu*erculosis saluran kemih.
c. Penyakit kronis : Dia*etes >elitus! ?out! enyakit gin"al.
d. Iatrogenic : keteterisasi! nefrostomi! sistokoi
e. Kehamilan
f. P@ urine yang tinggi sehingga memermudah ertum*uhan kuman.
0. Patofisiologi ter"adinya ISK secara umum :
Infeksi Saluran Kemih dise*a*kan oleh adanya mikroorganisme atogenik
dalam traktus urinarius. >ikroorganisme ini masuk melalui meatus uretra *isa
karena terkontaminasi dengan feses! kateterisasi! sistoskoi mauun *erasal dari
infeksi darah dan limfe yang terinfeksi mikroorganisme). Pada normalanya
kandung kemih mamu mem*ersihkan dirinya dari se"umlah *esar *akteri dalam
& hari se"ak masuknya *akteri kedalam kandung kemih. /kan tetai infeksi daat
ter"adi karena *akteri mencaai kandung kemih! melekat ada mukosa dan
mengkolonisasi eitelium traktus urinarius untuk menghindari em*ilasan
kandung kemih.
Distensi kandung kemih mengurangi aliran darah ke laisan mukosa dan
su*mukosa sehingga "aringan men"adi le*ih rentan terhada *akteri. Urine yang
tersisa didalam kandung kemih men"adi le*ih *asa sehingga kandung kemih
meruakan temat yang yang ideal untuk ertum*uhan organisme. Kolonisasi
organisme terse*ut mengiritasi dan menim*ulkan eradangan ada mukosa yang
selan"utnya menye*ar ke sistem urinarius.
%ila "aringan yang mengalami inflamasi dialiri urine maka akan
menim*ulkan nyeri dan ras ter*akar selama *erkemih.demam! menggigil! mual!
muntah serta kelemahan ter"adi ketika infeksi mem*uruk. Kandung kemih yang
teriritasi menye*a*kan tim*ulnya sensasi ingin *erkemih yang mendesak dan
sering. Iritasi ada kandung kemih dan uretra yang sering menye*a*kan darah
*ercamur dalam urine.
Ketika infeksi tidak teratasi dan meneta akan menye*ar ke traktus urinarius
*agian atas (gin"al) yang mengiritasi "aringan-"aringan gin"al yang ter"adi secara
*erulang yang kemudian akan menim*ulkan "aringan arut ada gin"al. /danya
o*struksi aliran kemih roksimal yang mengaki*atkan enim*unan cairan
*ertekanan dalam el6is gin"al dan ureter yang dise*ut se*agai hidronefroses.
Penye*a* umum o*struksi adalah "aringan arut gin"al! *atu! neolasma! dan
hiertrofi rostate.
3. Klasifikasi ISK
ISK secara umum daat diklasifikasikan men"adi & *agian yaitu :
a. Infeksi saluran kemih *a.ah
( sistitis! uretritis dan rostatitis)
1. Uretritis
>eruakan suatu inflamasi ada uretra! kuman enye*a* tersering adalah
kuman gonorrhoe atau kuman lain yang *iasanya ter"adi karena infeksi
asending. (Smelt#er $ %are! &''&! 1(83)
&. Sistitis dan Prostatitis
>eruakan eradangan ada <esika urinaria. Pada .anita menginfeksi
uretra distal 6eriko urinaria dinamakan Sisiis sedangkan ada ria
menginfeksi *agian rostat dan 6esika urinaria yang dise*ut Prosaiis.
(Smelt#er $ %are! &''&! 1(8&)
Patofisiologi :
Sistitis daat dise*a*kan infeksi asending dari uretra! aliran *alik
urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluk uretro6esikal)!
kontaminasi fekal. %agian distal uretra dikolonisasi oleh *akteri yang
daat masuk ke mukosa uretra akan menye*a*kan organisme melekat dan
*erkolonisasi di eriuretral kemudian masuk ke dalam kandung kemih.
Ter"adinya urine statis karena engosongan yang tidak semurna dari
kandung kemih! *atu gin"al! o*struksi akan mem*eri kesematan yang
*esar *agi *akteri untuk tum*uh dan dengan media yang le*ih alkalis akan
menyu*urkan ertum*uhan dan multilikasi.
Pecahnya integritas "aringan aki*at erosi oleh u"ung kateter / oleh
inggir *atu memungkinkan *akteri masuk menyerang "aringan dan
menye*a*kan infeksi. Sistitis daat di*agi men"adi dua yaitu sistitis akut
dan kronis. Sistitis kronis daat ter"adi karena engo*atan sistitis akut
yang tidak semurna mauun infeksi *erulang yang meneta.
Gejala Klinis:
Dysuria (anas dan nyeri ada saat *erkemih)!
urgency!
olakisuria!
nokturia!
nyeri /sasme ada area kandung kemih dan sura u*is!
urine keruh!
ada emeriksaan urine ditemukan adanya eritrosit! leukosit! dan
*akteri dalam urine.
*. Infeksi saluran kemih atas
( Ureteritis! Pyelonefritis)
1. Ureteritis
Suatu eradangan ada ureter. Penye*a* /danya infeksi ada gin"al
mauun kandung kemih. /liran urine dari gin"al ke *uli-*uli daat
terganggu karena tim*ulnya fi*rosis ada dinding ureter menye*a*kan
striktura dan hydronehrosis! selan"utnya gin"al men"adi rusak! dan
mengganggu eristaltik ureter.
&. Pyelonefritis
Inflamasi ada el6is gin"al dan arenkim gin"al yang dise*a*kan karena
adanya infeksi oleh *akteri. Infeksi *akteri ada "aringan gin"al yang
dimulai dari saluran kemih *agian *a.ah terus naik ke gin"al. Infeksi ini
daat mengenai arenkim mauun renal el6is (yelumAiala gin"al) dan
*akteri menye*ar melalui limfatik.
Penyebab:
a. Kuman ,scericia 7oli ( *akteri yang aling sering)
*. 9*struksi ureter yang mengaki*atkan hidronefrosis
c. /*normalitas struktur ( striktur! anomalia ketidaksemurnaan
hu*ungan uretero6esikalis)
d. ?angguan iner6asi kandung kemih
e. Penyakit kronis : D>! ?out! Penyakit gin"al
Patofisiologi:
Pyelonefritis daat tim*ul dalam *entuk akut mauun kronis. Pielonefritis
akut dise*a*kan oleh infeksi *akteri yang men"alar dari saluran kemih
*agian *a.ah keatas gin"al. @al ini daat memengaruhi fungsi gin"al
.alauun "arang menye*a*kan kegagalan gin"al. Pyelonefritis kronis daat
ter"adi dari infeksi *akteri dan "uga factor lain seerti refluks urine dan
o*struksi saluran kemih. Pielonefritis kronik daat merusak "aringan gin"al
untuk selamanya aki*at inflamasi yang *erulangkali dan tim*ulnya
"aringan arut.
Gejala klinis:
Pielonefritis akut :
Demam dan menggigil!
+yeri inggang!
+yeri tekan ada sudut kosto6erte*ral (7</)!
Beukositosis! *akteri! leukosit! dan eritrosit dalam urine!
?e"ala ISK *a.ah seerti dysuria dan sering *erkemih umumnya
ter"adi kadang disertai dengan mual dan muntah aki*at reflek reno
intestinal.
Pem*engkakan gin"al atau ele*aran enamang gin"al
Pielonefritis kronis :
/danya serangan ielonefritis akut yang *erulang-ulang *iasanya tidak
memunyai ge"ala yang sesifik.
/danya keletihan.
Sakit keala! nafsu makan rendah dan %% menurun.
/danya oliuria! haus yang *erle*ihan! a#otemia! anemia! asidosis!
roteinuria! yuria dan keekatan urin menurun.
Kesehatan asien semakin menurun! ada akhirnya asien mengalami
gagal gin"al.
Ketidaknormalan kalik dan adanya luka ada daerah korteks.
?in"al mengecil dan kemamuan nefron menurun dikarenakan luka
ada "aringan.
4. Pemeriksaan 5isik
a. Inseksi daerah meatus (Pengka"ian sekret! .arna! "umlah! *au dan ke"ernihan
urine)
*. Palasi kandung Kemih (< U)
c. Perkusi daerah costo6erte*ralis untuk mengka"i nyeri tekan anggul
). Pemeriksaan Diagnostik / Penun"ang
a. Urinalisis
>emerlihatkan adanya *akteriuria! sel darah utih (leukosit)! dan endaan
sel darah merah (eritrosit). Dimana Beukosuria atau iuria meruakan salah
satu etun"uk enting adanya ISK.
Le!kos!ria posii" (C) *ila terdaat D 0 leukosit/l* (laang andang *esar)
sedimen air kemih
He#a!ria posii" (C) *ila terdaat 0-1' eritrosit/l* sediment air kemih.
@ematuria *ias dise*a*kan oleh *er*agai keadaan atologis *aik *erua
kerusakan glomerulus atauun urolitiasis.
*. %akteriologis
1) Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme sesifik (1'& 1 1'8
organisme koliform/mB urin (C) iuria)
&) @itung koloni *ila terdaat sekitar 1''.''' koloni er milliliter urin dari
urin tamung aliran tengah atau dari secimen dalam kateter diangga
se*agai criteria utama adanya infeksi.
c. >etode Tes
1) Tes distick multistri untuk E%7 (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes
?riess untuk engurangan nitrat).
Tes esterase lekosit ositif: maka sien mengalami iuria.
Tes ?riess ositif : terdaat *akteri yang mengurangi nitrat urin normal
men"adi nitrit.
&) Tes Penyakit >enular Seksual (P>S): untuk mengetahui aakah terdaat
organisme menular secara seksual misalnya ada Uretritia akut aki*at
organisme menular secara seksual (Klamidia trakomatis! neisseria
gonorrhoeae! heres simlek).
8) Urogram intra6ena (I<U). Pielografi (I<P)! msistografi! dan ultrasonografi
"uga daat dilakukan untuk menentukan aakah infeksi aki*at dari
a*normalitas traktus urinarius! adanya *atu! massa renal atau a*ses!
hodronerosis atau hierlasie rostate.
() Urogram I< atau e6aluasi ultrasonic! sistoskoi dan rosedur urodinamik
daat dilakukan untuk mengidentifikasi enye*a* kam*uhnya infeksi yang
resisten.
;. Diagnosis / Kreteria Diagnosis
Diagnosis ditegakkan *erdasarkan adanya "umlah *akteri yang *ermakna dalam
urin yang seharusnya steril dengan atau tana disertai iuria.
1'. Theray
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens anti*acterial
yang secara efektif menghilangkan *akteri dari traktus urinarius dengan efek
minimal terhaa flora fekal dan 6agina.
a. Terai tana o*at ada ISK : Dian"urkan untuk sering minum dan %/K sesuai
ke*utuhan untuk mem*ilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra!
untuk .anita harus mem*ilas dari dean ke *elakang untuk menghindari
kontaminasi lu*ang urethra oleh *akteri feces
*. Terai anti*iotik idealnya harus daat ditoleransi dengan *aik! mencaai
konsentrasi tinggi dalam urin dan memunyai sektrum akti6itas terhada
mikroorganisme enye*a* infeksi. Pemilihan anti*iotik untuk engo*atan
didasarkan ada tingkat kearahan! temat ter"adinya infeksi dan "enis
mikroorganisme yang menginfeksi.
Terai Infeksi Saluran Kemih (ISK) daat di*edakan atas:
- Terai anti*iotika dosis tunggal
- Terai anti*iotika kon6ensional: 0-1( hari
- Terai anti*iotika "angka lama: (-3 minggu
- Terai dosis rendah untuk suresi
c. Pemakaian antimicro*ial "angka an"ang menurunkan resiko kekam*uhan
infeksi. Fika kekam*uhan dise*a*kan oleh *akteri ersisten di a.al infeksi!
factor kausatif (mis: *atu! a*ses)! "ika muncul salah satu! harus segera
ditangani. Setelah enanganan dan sterilisasi urin! terai re6entif dosis
rendah.
d. Penggunaan medikasi yang umum mencaku: sulfisoGa#ole (gastrisin)!
trimethorim/sulfamethoGa#ole (T>P/S>H! *actrim! setra)! kadang
amicillin atau amoksisilin digunakan! tetai ,. 7oli telah resisten terhada
*akteri ini. Pyridium! suatu analgesic urinarius "uga daat digunakan untuk
mengurangi ketidaknyamanan aki*at infeksi.
Pemakaian o*at yang *erkelan"utan erlu diikirkan kemungkinan adanya:
?angguan a*sor*si dalam alat encernaan
Interansi o*at
,fek saming o*at
?angguan akumulasi o*at terutama o*at-o*at yang ekskresinya
melalui gin"al seerti efek nefrotosik o*at dan ,fek toksisitas o*at
$. Konsep Dasar As!%an Kepera&aan
'. Pen(ka)ian ( Asses#en )
Dalam melakukan engka"ian ada klien ISK menggunakan endekatan *ersifat
menyeluruh! meliuti :
I*enias k+ien
Ri&aya kese%aan ,
1) =i.ayat infeksi saluran kemih
&) =i.ayat ernah menderita *atu gin"al
8) =i.ayat enyakit D>! "antung.
Pen(ka)ian "isik ,
1) Palasi kandung kemih
&) Inseksi daerah meatus
Diantaranya:
a. %agaimana ola *erkemih asienI untuk mendeteksi factor redisosisi
ter"adinya ISK asien (dorongan! frekuensi! dan "umlah)
*. /dakah disuriaI
c. /dakah *au urine yang menyengatI
d. %agaimana haluaran 6olume orine! .arna (kea*u-a*uan) dan konsentrasi
urineI
e. /dakah nyeri-*iasanya surau*ik ada infeksi saluran kemih *agian *a.ah
f. /dakah nyesi angggul atau inggang-*iasanya ada infeksi saluran kemih
*agian atas
g. Peningkatan suhu tu*uh *iasanya ada infeksi saluran kemih *agian atas.
Ri&aya psikososia+,
1) Usia! "enis kelamin! eker"aan! endidikan
&) Persesi terhada kondisi enyakit
8) >ekanisme koing dan system endukung
() Pengka"ian engetahuan klien dan keluarga
a. Pemahaman tentang enye*a*/er"alanan enyakit
*. Pemahaman tentang encegahan! era.atan dan terai medis
>isalkan dari hasil engka"ian diatas data asien yang didaat yaitu
a. Data Su*"ektif
Pasien mengeluh nyeri saat *erkemih
Pasien mengeluh sakit inggang
Pasien mengaku tidak ada nafsu makan! mual dan muntah
Pasien merasa tidak uas saat *erkemih seerti *elum keluar semua.
Kencing mengeden
>engomol
*. Data o*"ektif
Ea"ah asien tamak meringis
Pasien *erkemih kurang dari normal (J 1 1 & B/hari)
.arna (kea*u-a*uan)! dengan *au menyengat.
/danya eritrosit! leukosit! dan *akteri dalam urine.
Suhu aksila : 84
'
7
-. Dia(nosa Kepera&aan ( N!rsin( Dia(nosis)
Pohon masalah
Kelainan Kongenital 9*struksi $ gangguan
+eurogenik
>ikroorganisme
! kateterisasi
Kurang
Pengetahuan
Kelainan
anatomi
=eflek engaliran
tidak lancar
Urine Statis di
<.U.
ISK *a.ah kurang
ersonal hygine
K fungsi kutu*
uretro6esikuler
Ureter
semit
Uretra
Perkem*angan kuman L
/liran %alik
Penim*unan cairan $
kuman
Peny kronis
D>! eny
gin"al
Faringa arut
9*struksi
Infeksi
(?in"al)
=asa sakit dan
anas d
simisis!
Dysuria
=eson eradangan
ISK
Nyeri Ak! =eflek
renointestin
/noreksia >untah >ual
Per!.a%an
N!risi k!ran( *r
ke.!!%an
Ter"adi
eradangan d
mukosa
Nyeri Ak!
Kandung kemih
tidak kuat
menamung urine
Polakisuria
urgency
Ker!sakan
e+e#inasi !rin
Distensi! +yeri
inggang
Diagnosa keera.atan yang muncul *erdasarkan rioritas
a) +yeri akut *erhu*ungan dengan inflamasi dan sasme otot olos skunder
terhada infeksi ditandai dengan:
mengeluh nyeri/sakit ada igngang! .a"ah tamak meringis!
/da tendernes ada daerah costo6erte*ra.
Disuria
Ea"ah tamak meringis
Suhu aksila 84
'
7
*) Peru*ahan nutrisi kurang dari ke*utuhan *erhu*ungan dengan anoreksia
ditandai dengan:
>ual (C)!
>untah (C)!
Tidak ada nafsu makan! makan 8 M N orsi er hari
c) Kerusakan eliminasi urin *erhu*ungan dengan infeksi traktus urinaria. Ditandai
dengan:
Urine .arna (kea*u-a*uan)! dengan *au menyengat.
/danya eritrosit! leukosit! dan *akteri dalam urine.
Pasien *erkemih kurang dari normal (J 1 1 & B/hari)
d) Kurang engetahuan *erhu*ungan dengan kurangnya sum*er informasi
Ditandai dengan:
Tidak mamu menye*utkan dan men"elaskan enye*a* ISK serta cara
encegahannya
/. Ren0ana in*akan
=encana tindakan keera.atan tanggal:OOOOO.
Diagnosa keera.atan =encana tu"uan =encana tindakan =asional
1. +yeri akut
*erhu*ungan
dengan inflamasi
dan sasme otot
olos skunder
terhada infeksi
ditandai dengan:
- mengeluh
nyeri/sakit ada
igngang! .a"ah
tamak
meringis!
- /da tendernes
ada daerah
costo6erte*ra.
- Disuria
- Ea"ah tamak
meringis
Setelah di*erikan
tindakan era.atan
selama OMO.. "am
diharakan rasa
nyeri hilang dengan
kriteria tidak
melaorkan nyeri!
tidak meringis!
Ka"i tingkat nyeri
erhatikan lokasi
intensitas dan
enye*aran
Dorong enggunaan
teknik relaksasi!
eru*ahan osisi
%erikan komres
hangat ada daerah
yang nyeri
Pantau tanda 6ital
Kola*orasi *erikan
o*at analgetik sesuai
indikasi
Penting untuk menentukan
inter6ensi yang cocok dan
menge6aluasi keefektifan
dari terai yang di*erikan
Untuk menghilangkan
ketegangan dan
meningkatkan relaksasi
otot.
/kan meningkatkan
sirkulasi ada otot dan
mengurangi ketegangan
Karena reson otonomi
ada nyeri akut yaitu
tekanan darah meningkat!
nadi menigngkat
Untuk menurunkan atau
mengontrol rasa nyeri
& Peru*ahan nutrisi
kurang dari
Setelah di*erikan
tindakan era.atan
Ko+a.orasi *erikan
antieretik
Ka"i adanya mual
dan muntah
Karena daat mengu*ah /
menurunkan emasukan
dan memerlukan
inter6ensi.
Untuk mengurangi
rangsangan ada usat
ke*utuhan
*erhu*ungan
dengan anoreksia
ditandai dengan
mual (C)! muntah
(C)! tidak ada nafsu
makan
8! Kerusakan eliminasi
urin *erhu*ungan
dengan infeksi traktus
urinaria. Ditandai
dengan
- Urine .arna (kea*u-
a*uan)! dengan *au
menyengat.
- /danya eritrosit!
selama O. G O "am
diharakan
ke*utuhan nutrisi
tu*uh terenuhi
dengan kriteria
mual/muntah (-)!
nafsu makan *aik!
*erat *adan sta*il
(naik)! makan 8 M N
orsi er hari
Setelah di*erikan
asuhan keera.atan
selama OMO "am
diharakan asien
daat *erkemih
normal! dengan
kreteria hasil:
-Urine tidak
*er.arna kea*u-
@indarkan asien
dari *au yang tidak
menyenangkan.
7atat emasukan diet
%erikan makan
sedikit dan sering
Faga oral hygiene
lakukan era.atan
mulut setelah muntah
Tim*ang %% setelah
& hari
Pasien minum *e*as
se"umlah cairan (air)
Pasien dian"urkan
untuk sering
*erkemih setia &
dan 8 "am.
muntah
Untuk mengidentifikasi
kekurangan nutrisi/
ke*utuhan
>em*antu mencegah
distensi gaster dan
ketidaknyamanan serta
meningkatkan emasukan.
/gar mulut *ersih dan
meningkatkan rasa serta
mem*antu nafsu makan
yang *aik.
Untuk menga.asi
enurunan %% dan
keefektifan rogram diet.
Dengan minum cairan (air)
mendukung aliran darah
renal dan untuk mem*ilas
*akteri dari traktus
urinarius.
Untuk mengosongkan
kandung kemih! karena hal
ini secara signifikan
leukosit! dan *akteri
dalam urine.
- Pasien *erkemih
kurang dari normal (J11
& B/hari)
a*uan! dengan *au
khas
- Tidak terdaat
eritrosit! leukosit!
dan *akteri dalam
urine.
- Pasien *erkemih
normal (J 1 1 &
B/hari)
menurunkan "umlah *akteri
dalam urine! mengurangi
statis urine dan mencegah
kekam*uhan infeksi.
1. E2a+!asi
,6aluasi tindakan keera.atan tanggal:OOOOO..
1. +yeri akut *erhu*ungan dengan inflamasi dan sasme otot olos skunder terhada
infeksi
S: PG melaorkan nyeri atau sakit ada inggang *erkurang dan se.aktu kencing
tidak sakit
9: .a"ah tidak meringis! tidak /da tendernes ada daerah costo6erte*ra
/: Tu"uan tercaai
P: Pertahankan kondisi
&. Peru*ahan nutrisi kurang dari ke*utuhan *erhu*ungan dengan anoreksia
S: PG melaorkan nafsu makan meningkat! mual (C)! muntah 1G
9: %erat *adan sta*il ! makan 8M N orsi er hari!
/: Tu"uan tercaai se*agian
P: lan"utkan inter6ensi
8. Kerusakan eliminasi urin *erhu*ungan dengan infeksi traktus urinaria.
S: PG melaorkan *erkemih kurang le*ih 1-& B/hari
9: Urine .arna normal dengan *au khas! tidak /da eritrosit! leukosit! dan *akteri
dalam urine
/: Tu"uan tercaai
P: ertahankan kondisi
Da"ar P!saka ,
1. Smelt#er $ %are. &''1. P%uku /"ar Keera.atan >edikal 1 %edah %runner $
SuddarthQ. ,disi ). <ol &. Fakarta : ,?7.
&. Potter $ Perry. &''0. P 5undamental Keera.atan Konse! Proses $ PraktikQ.
,disi (. <ol &. Fakarta. ,?7
8. 7arenito! Binda Fual. &''1. %uku Saku Diagnosa Keera.atan. Fakarta : ,?7.
(. Price! Syl6ia! Eilson. &''3. Patofisiologi Konse Klinis Proses 1 Proses Penyakit.
Fakarta : ,?7.
0. Situs Internet.

Anda mungkin juga menyukai