Anda di halaman 1dari 12

Utang Negara

Mengapa Hutang Luar Negeri?


Potensi Masalah Hutang Luar Negeri ?
Macam dan Ciri
Dari Utang Negara
Reproductive Debt dijamin seluruhnya oleh
kekayaan negara dan sama besarnya
Dead Weight Debt Utang tanpa jaminan
kekayaan.
Pinjaman Sukarela dan Pinjaman Paksa
Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar
Negeri
Suku Bunga Pinjaman
Sumber Pinjaman Negara
Para Individu sebagai Kreditur
Lembaga Keuangan Bukan Bank Sebagai
Kreditur
Bank-Bank Umum Sebagai Kreditur
Bank Sentral Sebagai Kreditur
Beban Dari Utang Negara
Utang Luar Negeri
Utang Dalam Negeri

Masalah Pengelolaan Utang Negara :
Kemampuan Membayar Pinjaman (Debt Service
Capacity)
Masalah Utang Negara
Utang luar negeri makin sejalan dengan
kepentingan neoliberalisme global yang kian
mengakar di negeri ini. Artinya, utang itu memang
untuk menyukseskan program neoliberalisme
melalui IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan
Asia (ADB), dan Consultative Group on Indonesia
(CGI).

Kondisi Utang Indonesia
ketergantungan Indonesia pada Utang LN diperparah
dengan dimintanya IMF membantu Indonesia dalam
menghadapi krisis pada 1997. IMF pun memaksakan
kehendaknya mengintervensi semua bidang
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam LoI terdapat 1.243 tindakan yang harus
dilaksanakan pemerintah dalam berbagai bidang
seperti perbankan, desentralisasi, lingkungan, fiskal,
kebijakan moneter dan Bank Sentral, privatisasi
BUMN, dan jaring pengaman sosial.
Kondisi Utang Indonesia
Menurut data terakhir Bappenas 2006, utang
negara sudah mencapai US$130 miliar, terdiri
dari utang luar negeri US$67,9 miliar dan
utang domestik Rp658 triliun.
Setiap tahunnya pemerintah harus membayar
cicilan utang luar negeri yang jatuh tempo
Rp96 triliun, ditambah beban utang dalam
negeri Rp60 triliun, sehingga setiap tahun
Indonesia harus membayar utang Rp150
triliun - Rp170 triliun.

Kondisi Utang Indonesia
Sedangkan batas rasio utang yang aman menurut
penelitian IMF (2005) adalah 35% - 42% terhadap
Produk Domestik Bruto ( PDB). Batas ini pun secara
rasional masih berada di atas Debt Service Ratio
(DSR) dan ambang psikologis Meksiko yang rasionya
mencapai 30%-40% dari PDB. Misalnya negara
Meksiko pada saat akumulasi utang luar negerinya
mencapai angka US$100 miliar, pada saat itulah
Meksiko mengalami kehancuran dan terpaksa
ngemplang atas utang-utangnya. Sedangkan pada
1994 saja, akumulasi utang luar negeri Indonesia
(pemerintah dan swasta) sudah mencapai US$101
miliar.
Cont
Apalagi pascakrisis ini, indikator utang Indonesia
jauh lebih buruk lagi dari negara Amerika Latin
pada waktu itu, di mana sekarang ini Indonesia
telah memiliki rasio utang terhadap PDB 50%-
52%.


Cont..
Anggaran yang mestinya untuk memerangi
kemiskinan telah habis terkuras untuk membayar
cicilan utang yang menurut data Koalisi Anti Utang
(KAU) pada tahun ini mencapai Rp69,8 triliun.
Padahal angka Rp69,8 triliun itu mestinya dapat
memenuhi target anggaran minimal 20% untuk
pendidikan, kesehatan dan bantuan bencana alam.
Dalam APBN-P 2006, pos anggaran untuk kehidupan
rakyat jumlahnya jauh di bawah kebutuhan, yaitu
anggaran kesehatan hanya Rp3,7 triliun, untuk
bencana alam Rp1,8 triliun, dan untuk fungsi
lingkungan hidup Rp4,4 triliun.

Solusi Mengatasi Utang
Solusi yang paling sederhana mengatasi utang luar
negeri adalah dengan mengoptimalkan restrukturisasi
utang, khususnya melalui skema debt swap, di mana
sebagian utang luar negeri tersebut dikonversi dalam
bentuk progran yang berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat, pemeliharaan
lingkungan, dan sebagainya.
Selain itu, perlu dioptimalkan upaya meminta
pemotongan utang atau meminta pembebasan utang
dengan memberi alasan logis dengan disertai fakta-
faktanya.

Anda mungkin juga menyukai