Anda di halaman 1dari 26

BIOOPTIK

Dra. Dwi Asmi, M.Si., PhD


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
1
Bioptika adalah
ilmu yang
mempelajari
tentang optik yang
terkait dengan
makhluk hidup
(manusia).
2
Konsep dasar bioptik
Cermin
Benda yang dapat memantulkan cahaya
Ada 3 jenis cermin : datar, cekung dan cembung.

1. Cermin datar ( f = ~ )
- Memantulkan berkas cahaya berbentuk paralel
- Bayangan yang dibentuk bersifat maya , tegak,
sama besar.
- jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin

3
2. Cermin Cekung ( f = + )
- Bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen)
- Sinar istimewa cermin cekung :
a. sinar datang sejajar sumbu dipantulkan menuju titik
fokus cermin
b. sinar melalui titik fokus cermin dipantulkan sejajar
sumbu utama.
c. Sinar melalui pucat kelengkungan cermin dipantulkan
kembali ke arah semula
- Sifat bayangannya tergantung letak bendanya.
4
3. Cermin Cembung ( f = - )
- Bersifat menyebarkan cahaya (dirvergen)
- Sinar istimewa cermin cekung :
a. sinar datang sejajar sumbu utama cermin
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin.
b. sinar datang menuju titik fokus cermin dipantulkan
sejajar sumbu utama.
c. sinar menuju pusat kelengkungan cermin
dipantulkan ke arah semula.
- Bayangan yang dibentuk bersifat : selalu maya, tegak,
diperkecil
5
1/f = 1/s + 1/s

dan f = R/2
perbesaran bayangan (M)
M = - s

/s = h

/h
Dengan :
f : jarak fokus cermin
R : jari-jari kelengkungan cermin
s : jarak benda ke cermin
s

: jarak bayangan ke cermin, + bila nyata, - bila maya
M : perbesaran bayangan, + bila tegak (maya), - bila
terbalik (nyata)
h : tinggi benda
h

: tinggi bayangan

RUMUS-RUMUS CERMIN
6
Lensa
Benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan
Ada 3 jenis lensa : datar, cembung, dan cekung.

1. Lensa cembung ( f = + )
- Bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen)
- Sinar istimewa lensa cembung
- Sinar datang sejajar sumbu utama
lensa dibiaskan menuju titik fokus lensa
- Sinar datang menuju titik fokus lensa
dibiaskan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang menuju titik pusat optik diteruskan
tanpa membias
- Sifat bayangannya tergantung pada letak bendanya.
7
2. Lensa Cekung ( f = - )
- Bersifat menyebarkan cahaya (divergen)
- Sinar istimewa lensa cekung
- Sinar datang sejajar sumbu
utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus lensa.
- Sinar datang menuju titik fokus lensa
dibiaskan sejajar sumbu utama lensa.
- Sinar datang menuju pusat tidak
dibiaskan.
- Bayangan yang terbentuk selalu bersifat maya,
tegak,diperkecil.

Rumus-rumus lensa sama dengan rumus-rumus pada cermin
tetapi di lensa terdapat kekuatan lensa ( P ) P = 1 / f (m) atau
P =100 / f(cm) , satuan P dioptri.
8
Kornea dan
lensa mata
berfungsi
sebagai lensa
cembung dan
menghasilkan
bayangan pada
bagian retina
yang sensitif
terhadap
cahaya disebut
fovea. Iris
mengatur
banyaknya
cahaya yang
masuk ke mata.
Bayangan yang dihasilkan
bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil.
MATA
9
Jarak antara lensa mata dan retina adalah tetap.

Untuk melihat benda yang letaknya berubah-ubah,
kecembungan lensa mata harus diubah,dengan
berubahnya kelengkungan lensa berarti berubah pula
jarak fokus lensa.
Jika mata melihat benda yang jauh letaknya, otot mata
dalam keadaan rileks dan lensa mata menjadi lebih
pipih atau menipis.
Jika mata melihat benda dekat, otot mata dalam
keadaan mengencang dan lensa mata menjadi lebih
cembung (tebal).
10
11
Mata normal (Emetropi)
Dalam keadaan istirahat tidak berakomodasi
maka bayangan jatuh tepat pada retina.
* Titik dekat 25 cm.
* Titik jauh tak terhingga
Kemampuan mata yuntuk mengubah kecembungan
lensa mata sehingga bayangan dapat tepat jatuh pada
retina dinamakan daya akomodasi.
Keadaan tanpa akomodasi, yaitu sewaktu otot mata
dalam keadaan istirahat dan lensa dalam keadaan
menipis (pipih). Hal ini terjadi pada saat mata melihat
benda yang jauh letaknya.
Keadaan berakomodasi maksimal, yaitu sewaktu
otot mengencang dan lensa mata dalam keadaan
cembung maksimal. Hal ini terjadi bila mata melihat
benda yang dekat letaknya.
12
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda
dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik
dekat mata (punctum proximum 25 cm) dan
titik jauh mata (punctum remontum ~).
Titik jauh (PR): titik terjauh dari mata yang masih dapat
dilihat dengan mata dalam keadaan tidak berakomodasi.
Titik dekat (PP): titik terdekat dari mata yang masih
dapat dilihat dengan jelas oleh mata dalam keadaan
berakomodasi maksimal.
13

a. Rabun jauh (miopi)
Cacat mata
Penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda-benda
yang letaknya jauh dengan jelas.

Hal ini disebabkan lensa tidak dapat dipipihkan
sebagaimana mestinya, sehingga sinar-sinar sejajar yang
datang dari tempat yang jauh akan membentuk
bayangan di depan retina).

Titik jauh penderita miopi <~
14
Penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan
kacamata yang berlensa cekung (negatif ).
Rumus:
1/s+1/s=1/f
P=1/f
s=~
s= -
s= titik terjauh mata normal =~
s=titik terjauh penderita bernilai negatif karena bayangan
yang terlihat maya (m)
P=kekuatan lensa (dioptri)
15
Contoh soal:
Seorang penderita miopi mempunyai titik terjauh
2 m. Tentukanlah kekuatan lensa kacamata yang
diperlukan agar orang tersebut seperti orang
normal.
Jawab:
1/s+1/s=1/f
1/~+(-1/2)=1/f
0-1/2=1/f
f=-2
Sehingga p = -1/2 dioptri

16
B. Rabun dekat (hipermetropi)
Penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda-benda
yang letaknya dekat dengan jelas walaupun mata telah
berakomodasi maksimal.

Hal ini disebabkan lensa tidak dapat dicembungkan
sebagaimana mestinya, sehingga sinar-sinardari benda
yang dekat akan membentuk bayangan di belakang
retina).

Titik dekat penderita hipermetropi >25 cm.
17
Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata yang berlensa cembung
(positip).
Rumus:
1/s+1/s=1/f
P=1/f
s=25 cm
s= -
s= titik dekat mata normal =25 cm
s=titik dekat penderita bernilai negatif karena bayangan
yang terbentuk maya (m)
18
Contoh soal:
Seseorang menggunakan lensa kacamata positif
berkekuatan 0,5 dioptri. Titik dekat orang tersebut
adalah...
P=0,5, s=25 cm = 0,25 m (mata normal)
1/s+1/s=1/f
1/25+1/s=0,25
1/s=0,5-1/25=-3,5
s=-1/3,5=-0,286 m=-28,6 cm
Jadi titik dekat penderita tersebut adalah
28,6 cm
19
c. Mata Tua (Presbiopi)
Mata tua (Presbiopi) merupakan penglihatan tidak
normal disebabkan oleh berkurangnya daya
akomodasi seseorang karena usia lanjut. Penderita
presbiopi tidak dapat melihat benda yang terlalu
jauh dan terlalu dekat dengan jelas. Penderita
presbiopi mempunyai titik dekat >25 cm dan titik
jauh <~.

Penderita presbiopi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa rangkap yaitu
lensa cekung dibagian atas dan lensa cembung
dibagian bawah.
20
21
Seorang kakek dapat melihat jelas jika benda berada pada jarak 75
cm s/d 120 cm, Jika kakek ingin melihat normal, berapakah ukuran
lensa yang harus digunakan?
Kakek harus menggunakan kacamata BIVOKAL
Yaitu kacamata lensa positif dan negatif.
LENSA POSITIF.
, ' 120 s s cm
LENSA NEGATIF
25 , ' 75 S cm s cm
1 1 1
25 75 f

1 3 1 2
75 75 f


100 100 2
2
75
3
2
P dioptri
f

1 1 1
120 f


120 f cm
100 100 5
120 6
P dioptri
f

d. Astigmatisma
Penderita astigmatisma tidak mampu melihat
garis-garis horisontal dan vertikal secara
simultan. Hal ini disebabkan oleh bentuk kornea
mata yang tidak berbentuk bola melainkan lebih
melengkung pada satu bidang daripada bidang
yang lain.

Penderita astigmatisma dapat ditolong dengan
menggunakan lensa silindris.
22
Peralatan dasar yang dapat digunakan untuk
memeriksa mata:
Ophthalmoscope (untuk memeriksa bagian
dalam mata);
Retinoscope (mengukur kekuatan fokus mata);
Keratometer (mengukur pengkurvaan kornea);
Tanometer (mengukur tekanan mata);l
Lensometer (alat menentukan resep dari lensa
yang belum diketahui);
23
Definisi : nilai kebaikan sudut terkecil dimana sebuah
benda masih kelihatan dan dapat dibedakan .
Di klinik visus , di fisika resolusi mata
Secara matematik visus dinyatakan dengan :
V = d / D dengan
d : jarak yang dilihat penderita
D : jarak yg dapat dilihat oleh
mata normal
Contoh : V = 20/30 ini berarti penderita dapat membaca
huruf pada jarak 20 ft, sedangkan bagi mata normal
pada jarak 30 ft.
Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity)
24
Tanggap Warna
Kemampuan mata dalam menanggapi warna
Mekanismenya belum diketahui secara jelas

Bagian mata yang respon terhadap cahaya adalah retina, yang mempunyai
2 reseptor :
1. Kone (kerucut)
- tiap mata mempunyai sekitar 6,5 juta
- penglihatan fotopik (siang hari)
- sensitif terhadap warna kuning dan hijau.
2. Rod (batang)
- tiap mata mempunyai sekitar 120 juta
- penglihatan skotopik (malam hari)
- peka terhadap cahaya biru.

Kone dan rod sama-sama peka terhadap warna merah.

25
Teori Tanggap Warna
Menurut Lamonov, Young H (1964)








Kurva kepekaan spektrum kone biru, hijau dan merah

- Kone biru peka terhadap = 400 500 nm ungu, biru, dan hijau
- Kone hijau peka terhadap = 450 675 nm biru, hijau, kuning dan merah.
- Kone merah peka terhadap = 400 700 nm peka terhadap semua warna
26

Anda mungkin juga menyukai