Anda di halaman 1dari 6

Analisis site

Dalam berbagai hal, Analisis site merupakan tahap terpenting dalam proses perancangan site
yang sukses. Tujuan dari analisis site awal ialah untuk mengumpulkan data untuk perencanaan awal,
mengevaluasi site untuk kompabilitas/kesesuaian dengan proyek atau pengguna yang di ajukan,
mengenali permasalahan yang memerlukan studi lebih lanjut, dan sebagai format
pengertian/pemahaman dari kebutuhan administratif proyek seperti Izin bangunan dan penyetujuan.
Nilai dari analisis didalamnya jelas dan lengkap dengan seluruh identifikasi Isu dan karakter site yang
sebagaimana di hubungkan dengan penggunaan yang di ajukan. Meskipun selalu berupa subyek yang
sewajarnya terbatas, tetap harus mengjangkau dan bisa di kerjakan dengan mudah pada bidang. Sifat
dari alami dari bisnis desain ialah bahwa sangat sering taksiran nilai site adalah bagian dari Usaha
proposal dan sangat tidak-terjangkau. Yang lebih menyulitkan lagi ialah bahwa keefektifan dari
keterangan analisis mungkin sulit untuk di ukur hingga ke proses desain atau bahkan hingga saat
pengerjaan site telah dimulai. Penghilangan sudut atau Asumsi yang tidak akurat pada analisis site demi
kelayakan atau faktor ekonomi bisa berakibat pada pengerjaan ulang yang mahal dan perubahan
pengaturan selama proses desain atau lebih parahnya selama proses konstruksi.
Seorang Desainer tapak sangat jarang memiliki sumber atau waktu utnuk menyelesaikan
investigasi komprehensif site pada spekulasi pemenangan pekerjaan. Malahan, analisis site biasanya di
laksanakan dengan dua tahap : fase proposal untuk memfasilitasi pemenangan pekerjaan dan fase pasca
kontrak. Analisis site fase proposal sangatlah penting karena proposal terkadang memasukkan pradesain
dan pembiyaan, akan menentukan hasil nantinya. Semenjak sumber sendiri yang disediakan untuk
penilaian biasanya terbatas, sangat penting untuk berhati-hati dalam menggunakannya. Biaya untuk
mengumpulkan informasi fisik pada tahapan proyek tersebut bisa menyulitkan sehingga sumber
informasi lain harus di dapatkan.
Karakterisasi site ialah investigasi site lebih mendetail yang biasanya diambil setelah beberapa
kali persiapan perencanaan site. Karakterisasi site pada umumnya meliputi analisa geoteknis dari kondisi
sub-permukaan seperti kedalaman menuju tanah keras, kedalaman hingga air tanah, tabel ketinggian air
musiman, dan pembentukan tanah. the American Society of Testing and Materials (ASTM) telah
mengembangkan Standard Guide to Site Characterization for Engineering, Design, and Construction
Purposes, ASTM D-420. Petunjuk standar yang menyediakan bagi seorang desainer site konsesus standar
dengan yang mana bisa di rencanakan dan evaluasi karakterisasi site.
Hal pertama yang di pertimbangkan dalam analisa site ialah lokasi site. Lokasi site memerlukan
lebih dari sekedar meletakkan lokasi site pada peta. Lokasi dalam pemahaman ini merujuk pada site
dalam hal hubungan proyek dengan komunitas sekitar. Proyek komersial akan mengenai Penampakan,
akses kelokasi, dan kepadatan kendaraan. Apakah kepadatan kendaraan setelah site cukup memadai
atau terlalu ramai? Apakah infrastruktur jalan memadai untuk mengantisipasi peningkatan?
Perkembangan seperti apa yng mungkin di antisipasi? Apakah site bisa di akses dari jalan? Peningkatan
seperti apa yang yang di harapkan untuk mengfasilitasi akses? Apakah bagian dalam site terlihat dari
jalan? Seberapa jauhkah seorang pengemudi akan mampu melihat site? Bisakah keramaian mengakses
site dari kedua arah? Apakah dimungkinkan untk berbelok kekiri langsung? Apakah lingkungan sekitar
berupa lokasi komersil atau hunian? Apakah peningkatan melewati site di butuhkan? Apakah jaringan
utilitas dekat?
Proyek hunian memunculkan perhatian yang lain. Seberapa jauh sekolah, servis pemerintah, dan
perbelanjaan? Apakah jalan lokal dan jalan utama mampu menampung peningkatan kepadatan? Apakah
karakter dari area cukup kondusif untuk proyek yang di ajukan? Akankah penghuni masa yang akan
datang dapat memasuki dan meninggalkan site tanpa kepadatan kendaraan? Apakah berdekatan
dengan pengembangan properti? Jika tidak, apa yang di bolehkan dan pengzonaan?
Site Information
Ada banyak sumber informasi site yang tersedia untuk seorang site designer. Dalam banyak kasus ini
seharusnya sudah siap tersedia di dalam kantor. Perkembangan internet sudah secara signifikan
meningkatkan ketersediaan sumber lainnya. Dalam banyak kasus informasi ini tersedia dan format
spesifik yang mungkin berkontribusi pada analisis site dengan ongkos rendah.
Analisa site merupakan proses interpretif. Proses penilaian site melibatkan pengumpulan data
array yang luas dari apa yang berupa informasi dan kombinasi individual dasarnya terbatas data itu di
kumpulkan untuk tujuan proyeksi penggunaan lahan kedepan. Secara umum, persiapan penilaian site itu
didasari sedikit informasi baru berharga- yang ia , banyak dari analisis berdasar pada sumber informasi
yang sudah tersedia sebelumnya atau observasi tangan pertama. seperti itu bagaimana informasi site di
mengerti dan menggunakannya untuk membuat perbedaan. Analisis site tidak dilakukan dalam ruang
tertutup; itu kontext dari penggunaan yang di ajukan yang membingkai jangkauan dan karakter dari
usaha, untuk contohnya, diantara pertimbangan terpenting ialah topografi site. Site yang memiliki level
elvasi ynag bervariasi biasanya sulit dan lebih mahal untuk di kembangkan. Tentunya, lereng yang sama
tinggi yang menjadi perhatian dari pembangun komersil bisa saja dianggap roti dan mentega dari resort
atau pengembang hunian kelas atas.
Topografi
The U.S. Geological surveys (USGS) atau survey geologis amerika serikat adalah sumber umum dan
berharga dari informasi topografi. Seleksi lokal dari seri 7.5-min sudut quadran dari peta topografi bisa
di temui di setiap kantor desain. Jumlah detail dan akurasi relatif untuk biayanya biasanya sulit untuk di
tambah. peta USGS tersedia dari berbagai sumber, termasuk internet (www.usgs.gov). ada juga sumber
komersil dari informasi topografi berupa CD-ROM, dan beberapa darinya dapat di akses dari web usgs.
Situs komersil ini dioperasikan oleh firma yang berpartner dengan usgs dalam berbagai proyek.
Element paling dasar dari analisis site terdapat di lahan. Topografi site bisa mendikte tujuan dari
bagian mana dari site mungkin akan di gunakan dan secepatnya membentuk layout dari proyek yang di
ajukan. Lokai bangunan dan jalan, sirkulasi pedestrian, dan pengaturan fitur air badai semua biasanya di
pengaruhi oleh topografi. Si analis harus mempertimbangkan bagaimana topografi yang ada
mempengaruhi kegunaan yang di ajukan dan sebaliknya. Meskipun jarak antar kontur cukup luas,
ketepatan relatif dari peta quad memberi jalan untuk interpolasi untuk keperluan perencanaan umum
meskipun tidak memadai untuk desain.
Analisis site dalam konteks program pengembangan yang di ajukan menyediakan pandangan
awal ke bagaimana pengembangan yang di usulkan akan sesuai dengan site yang ada. Akankah
perngerjaan tanah signifikan di butuhkan? Apakah dinding penahan atau perlengkapan lain di butuhkan?
Bisakah site di jangkau dari jalan terdekat? Apakah ada pandangan menuju site dari jalan terdekat?
Sifat alami dari material yang membentuk lereng juga penting. Meskipun tanah akan di
diskusikan lebih detil di bagian lain. Adalah penting untuk mengingatkan bahwa survey tanah bisa
menyediakan informasi penting menyinggung kecenderungan tergerusnya tanah dan resiko yang
berhubungan dengan operasi cut-and fill. Menghilangkan vegetasi yang ada dari lereng akan membuat
kondisi tidak stabil yang membutuhkan biaya teknisi dan konstruksi tambahan. Banyak perngembangan
lahan dan regulasi zoning memasukkan larangan pada pengembangan lereng curam.
Analisis lereng di lakukan untuk mengidentifikasi area dari lereng curam dan lokasi yang
mungkin bagi bagunan dan akses. Analisis lereng biasanya berupa grafik representasi dari tampak lereng
dalam bentuk kelas dan jangkauan. Jangkauan itu biasanya di tentukan oleh petunjuk lokal yang
memberi gambaran batasan yang akan di observasi saat melaksanakan analisa lereng dan ambang
pengembangan lereng curam. Analisis lereng bisa mengidentifikasi rute untuk sirkulasi lalu lintas pada
site sama halnya dengan pola drainase. Dengan melihat gambar yang telah selesai, pembatasan di
tentukan oleh lereng dan pola pengembangan yang kemudian membuat site secara umum menjadi lebih
jelas.
Dari sisi bukit pemandangan jauh secara umum secara umum di pertimbangkan sebagai yang
paling bernilai. Analisa site sharus meliputi identifikasi dari pemandangan jauh dan segala halangan atau
keterbatasan dari mereka. Pengembangan dari site harus di sertai dengan pemeliharaan dan
optimalisasi dari pemandangan jauh. Pemandangan yang tidak di inginkan juga harus di identifikasi dan
di sebutkan dalam analisis.
Pendekatan ke site, atau bisa juga dengan arti sebenarnya yaitu akses menuju ke site
merupakan elemen kunci. Jalur terbaik dari sirkulasi, minimalisasi dampak pada site untuk
mengembangkan jaringan ini, dan luasan yang membutuhkan cuts (pemotongan) dan fills (pengisian)
semuanya harus di pertimbangkan. Syarat desain yang ada pada aturan lokal membutuhkan revisi untuk
membuat proyek sisi lembah berjalan. Perkerjaan yang bekerja pada sisi datar tidak bisa bekerja pada
sisi bukit tanpa pengerjaan tanah yang luas dan gangguan. Jarak pandangan untuk jalan keluar menuju
jalan publik juga haru sdi pertimbangkan.
Elemen lain dari analisa site harus meliputi identifikasi jurang, lahan basah, singkapan batu,
struktur eksisting, habitat unk, atau fitur alami, sama halnya dengan penggunaan lahan lingkungan dan
lokasi utilitas. Lokasi dari jalan yang seharusnya, kemudahan, dan jangkauan juga penting, berdasarkan
pada analisa site, mungkin selanjutnya diketahui bahwa riset dan studi lebih jauh di butuhkan untuk
menentukan kestabilan lereng, kondisi hidrologi, atau luas lahan basah. Analisa site merupakan pondasi
dari rencana, itu akan menyediakan kerangka dari bagian mana perencanaan dan desain yang di
kembangkan. Area datar dan rendah memiliki perhatiannya masing-masing. Lumpur atau area basah
mungkin lahan basah dan pengembangan terbatas. Site yang rendah atau datar mungkin sulit untuk di
keringkan dan memberi tantangan tersendiri.
Aspek dari site yang juga menjadi faktor penting. Orientasi matahari bisa mempengaruhi sebaik
apa pemilihan vegetasi akan berdampak dan juga berdampak pada performa bangunan juga. Orientasi
ke arah utara akan lebih dingin dibandingkan arah selatan, bukaan arah barat daya bisa terasa cukup
panas di musim panas. Implikasi dari aspek bisa di translasi ke konsumsi energi dan faktor lain dari
pengembangan. Orientasi bangunan bisa menjadi faktor yag lebih penting di masa yang akan datan jika
antisipasi iklim global berubah dan perhatian efisiensi energi menjadi yang terpenting.
Walau begitu USGS adalah lebih dari sumber signifikan peta topografi. USGS bisa menyediakan
peta udara, foto Orthophoto quadrangels digital, dan sumber data kualitas tinggi lainnya. Melalui The
Centre for Integration of Natural Disaster Information (CINDI), USGS mampu untuk menyediakan dalam
jumlah besar dan baik informasi tentang regional dan potensi bahaya wilayah lokal seperti gempa,
bahaya longsor, kondisi air tanah, dan bahaya banjir. USGS juga merupakan sumber informasi geologi
site. Beberapa seri dari peta bahaya geologi (lobang runtuhan, lengseran, gempa, faults, etc.) dasar dari
peta quadrangle topografi juga tersedia. Peta itu juga menyampaikan informasi palaentological juga.
USGS menyelesaikan survey dari status biologis amerika serikat di tahun 2000. Survey ini meliputi
informasi spesies eksotis yang terancam.
Zona Ketahanan Tanaman USDA
Departemen Agrikultur AS (USDA) mengupdate peta zona ketahanan tanaman, sangat mirip dengan
penumbuh dan perencana, pada 1990 dan memformat ulang petanya di 1998. Versi terbaru
menyangkup informasi termperatur baru dengan menggunakan data cuaca terdingin dari tahun 1970
hingga 1986. Peta yang baru meliputi Zona baru, Zona 11 yang pada esensi nya zona bebas beku. Diskusi
tentang Peta zona ketahanan tanaman ini diikutkan dalam bagian analisis zona untuk memberanikan
arsitek lanskap dan perencanan site untuk mempertimbangkan potensi dampak dari perubahan iklim
global dalam pertimbangan site. Peta interaktif terbaru bisa di akses melalui web http://www.ars-
grin.gov/ars/Beltsville/na/hardzone/ushzmap.html.
Diperkirakan trend pemanasan bisa memberi dampak signifikan di seratus tahun kedepan,
dengan perubahan yang disadari mulai 2025. Perubahan akan punya dampak signifikan pada performa
desain yang dipertimbangkan hari ini. Meskipun belum ada konsesus umum tentang bagaimana
menamai masalah desain ini pada papan, desainer haruslah mulai memikirkan skenario yang terjadi
dan tran kepekerjaan mereka. Tren pada iklim mengindikasikan perhatian berbeda dari bagian berbeda
di Amerika utara.
FEMA
The Federal Emergency Management Agency (FEMA) atau Agensi federal penanganan situasi
darurat dikenal dengan peta banjirnya yang telah di terbitkan bertahun-tahun. Seperti USGS yang lebih
dari sekedar peta topografi, Namun, FEMA menyediakan lebih untuk proses analisis site dari hanya
informasi banjir. FEMA mengurus website yang membuat seorang desainer untuk membuat peta
spesifik site untuk bencana yang berkaitan dengan Gempa bumi, tornado, Angin, dan Hujan es layaknya
Banjir. FEMA website (www.fema.gov) meliputi banyak link berharga termasuk satu yang secara spesifk
untuk pertanyaan desainer profesional. Namun, FEMA masih belum menyediakan peta jaminan banjir
online, tapi peta ini bisa di beli dalam bentuk kertas atau bentuk digital dari website. FEMA juga
menyediakan informasi pada perubahan untuk peta eksisting pada websitenya.
VEGETASI
Pengukuran dari vegetasi eksisting bisa memberitahu seorang desainer tentang hal penting
untuk site. keberadaan pertumbuhan-kedua vegetasi merupakan indikasi dari aktifitas-lampau yang
harusnya di lestarikan oleh analis dengan sumber informasi lainnya. Jika site mengindikasikan gangguan
signifikan dari aktifitas-lampau, pastilah ada rekaman tentang apa aktifitas itu. Kualitas vegetasi juga
merupakan pertimbangan yang penting. Keberadaan dari spesimen pepohonan berkualitas bagus atau
populasi bernilai dari tanaman jenis lainnya bisa menjadi penting untuk di lindungi atau di
optimalisasikan ke desain yang kan datang. keberadaan dari tanaman yang toleran dengan air bisa
mengindikasikan tabel ketinggian air atau frekuensi kebanjiran sedangkan berkualitas rendah atau
tanaman tidak sehat bisa mengindikasikan tanah bermasalah atau kondisi di bawah permukaan.
Sebelum melakukan kunjungan site, analis harus konsul lokal atau sumber dari pemerintah
untuk informasi menyinggung spesies tanaman di lindungi. Dalam banyak kasus lokasi dari populasi yang
di lindungi sudah di petakan oleh agensi tersebut. Penemuan dari populasi dan komunitas itu bisa
menberi dampak signifikan bagi masa depan dan pengembangan site.
Keberadaan dari beberapa pohon atau massa pepohonan bisa bernilai kontribusi pada
penyelesaian proyek. Pohon yang sudah dewasa dikenal mamapu menigkatkan harga dari properti.
Seorang arborist yang berkualifikasi harusnya di panggil untuk meniali kondisi dari pohon spesimen
untuk menentukan nilai relatif dari pohon. Lokasi dari pohon dalam pengembangan di masa yang akan
datang juga harus di perhatikan. Meski banyak metode ada untuk menjadi dasar evaluasi, mereka pada
dasarnya punya beberapa kesamaan umumnya. Elemen ini termasuk jenis pohon dan karakterisktik
spesies sesuai dengan tampila bentuk, warna, dan wujud dan kondisi pohon.
James Urban, ASLA, sudah mengembangkan pendekatan praktik dan bisa di gunakan untuk
evaluasi dan metode nya di perlihatkan tabel 2.1 saat metode urban secara spesifik di kembangkan
untuk pepohonan kota, pendekatan fundamental bisa melayani sebagai petunjuk untuk mengevaluasi
pohon pada site yang di berikan, terutama selama tahap analisis site.
FOTOGRAFI UDARA
Tidak seperti fotogrametri, fotografi udara lokasi eksisting bisa menjadi sumber informasi
berharga bagi seorang desainer pada harga yang cukup murah. Di banyak tempat ada banyak variasi
TABLE 2.1 Metode Urban kondisi pohon
1. Kondisi Unggul. Tidak ada masalah terlihat, ranting biasa dan lurus, daun berukuran normal, warna normal.
2. Kondisi bagus. Tumbuh full tanpa ada bagian pucuk yang mati, banyak luka goresan kecil pada kulit kayu,
mahkota lebih tipis,
Ukuran daun relative lebih kecil atau pengerumunan minor.
3. Kondisi baik. Satu atau lebih dari berikut: (a) ujung kecil atau mahkota mati (kurang dari 10 %);
(b) kecil kekuningan atau daun tidak berbentuk, mahkota yang lebih tipis; (c) luka dahan yang signifikan; (d)
penghilangan ranting yang baru dilakukan yang mempengaruhi bentuk sedikit; (e) banyak kerumunan serangga ; (f)
dan masalah lain yang bisa di tangani tanpa efek berkepanjangan pada tanaman.
4. Kondisi buruk. Salah satu dari berikut: (a) mahkota gugur dari 10% hingga 25%; (b) daun lebih kecil signifikan,
kekuningan, atau tidak berbentuk; (c) penghilangan ranting yang berefek signifikan pada bentuk mahkota;
; (d) luka hingga kulit kayu yang akan mempengaruhi kesehatan pohon..
5. Kondisi sangat buruk. Masalah yang secara signifikan mempengaruhi bentuk atau kesehatan pohon. Pohon yang
masih memiliki kesempatan hidup.
6. Di gantikan. Sedikit hijau mungkin terlihat, tapi pohonnya tidak akan bertahan.
7. Mati.
sumber bagi sejarah fotografi udara. Firma swasta mungkin punya beberapa generasi fotografi udara
yang di ambil secara spekulasi atau pada kontrak. Banyak komunitas juga punya foto udara yang di
kumpulkan bertahun-tahun. Beberapa survey geologikal negeridan USGS juga punya histori fotografi
udara yang bisa di beli. The American Society for Testing and Materials (ASTM) telah mengembangkan
Standart Guide for Acquisition of File Aerial Photography and Imagery for Establishing Historic Site-Use
and Surfacial Conditions (ASTM D5518-94e1).

Anda mungkin juga menyukai