Luas are lantai bangunan sederhananya berdampak pada material dan energi
yang di gunakan karena semakin besar sebuah bangunan tidak hanya semakin
banyak material yang di butuhkan untuk membangun strukturnya, semakin
banyak pula energi yang di perlukan untuk kenyamanan ruang seiring denganr
luasannya.
Maka dari itu menyesuaikan kebutuhan dengan besaran ruang yang akan di
bangun sesuai proporsi kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Selain itu
terdapat aturan tentang besaran ruang terbangun terhadap luas area lahan .
dalam hal ini di Indonesia sendiri terdapat aturan koefisien dasar bangunan
(KDB) yang diatur dalam Perda yang besaran berbeda-beda bergantung pada
lokasi lahan bangunan.
2. Luas area permukaan bangunan
Luas permukaan merupakan semua luasan bagian luar bangunan yang bertemu
bagian lingkungan luar. Sama dengan luas dasar bangunan, dengan mengurangi
luasan permukaan bangunan maka mengurangi penggunaan material dan biaya
konstruksi. Hubungan antara luas permukaan dengan penggunaan energi
terlihat dari perhitungan transfer energi yang mengatur kehilangan energi dari
bangunan.
Heat Loss = (A/R)x (T(indoor)-T(Outdoor)
Dimana
A = luas permukaan eksterior bangunan
R = resistansi thermal material (R-value)
T = suhu udara.
Fasad bangunan mengatur hubungan antara kondisi iklim bagian luar dan dalam.
Ruang Indoor menjadi ruang yang dihuni sepanjang tahun dengan fluktuasi suhu
hanya sekitar 4-8 kelvin,semetara bagian luar kadang suhu menaik hingga 80
kelvin semisal di chicago amerika suhu yang dingin sekitar min 40 k bisa menjadi
40k saat musim panas.
Sehingga dibutuhkan Insulasi yang fleksibel sehingga bisa diatur agar sesuai
dengan kondisi iklim luar dan mikro iklim setempat. Selain itu penggunaan
material dengan kualitas khusus untuk menanggulangi kondisi iklim serta tahan
menghadapi alar luar sepanjang tahun. Selain kemampuan untuk menyimpan
panas, terkadang dalam beberapa kasus terutama di daerah tropis di butuhkan
juga sifat penggunaan material luar yang memiliki dissipasi panas yang baik,
dalam hal ini melepaskan panas berlebih keluar. Sedang kan ketika malamdi
daerah tropis menjadi cukup dingin sehingga membutuhkan insulasi panas
untuk menjaga suhu ruang.
Proteksi matahari.
Perlindungan dari sinar matahari langsung sangat penting untuk sebuah
bangunan hijau. Tujuan dalam hal ini aialah untuk mendapatkan perlindungan
sinar matahari sehingga menekan penggunaan energi untuk pendinginan
bangunan. Pengaturan dari proteksi sinar matahari menurut pada sifat dan tipe
dari glazing dan bisa diregulasikan sebagai unit yang kaku atau bergerak.
Selain dari arah datang sinar matahari, untuk alat perlindungan tipe mobile yang
terletak di luar, kita juga harus memperhitungkan seberapa stabil angin itu.
Karena glazing dan pengaruh proteksi sinar matahari berpengaruh langsung
padajumlah pencahayaan dalam ruang, ada efek proporsional langsung antara
kebutuhan energi pendingin ruang dan pencahayaan buatan.
Shading perlindungan matahari membutuhkan lokasi yang independen baik itu
lokasi dan tipenya. Naturalnya, untuk region iklim yang berbeda dan keinginan
desain, ada beberapa pendekatan solusi yang berbeda namun mereka semua
harus memenuhi requirement untuk kerja yang efektif. Pic hal 80
memperlihatkan nilai target untuk proteksi sinar matahari sebagai total energy
permeabilitas dari sebuah fasad. Kelas total energi permeabilitas yang efektif
terdiri atas proporsi area jendela (view interior) dan kelas total energi
permeabiliti ketika di kombinasikan dengan alat pelindung sinar matahari.
Untu jendela yang lebih kecil, proteksi matahari yang kurang efektif bisa di
pergunakan, misalnya sesuatu seperti layar transparan, untuk jendela yang lebih
luas membutuhkan alat proteksi yang lebih efektif.
Bagian dalam alat proteksi matahari biasanya memanas hingga susu yang tinggi,
sesuatu yang punya nilai buruk bagi kebutuhan energi pendinginan ruang dan
temperatur operatif lokal fasad sekitar. Ketika memilih sistem perlindungan
fasad yang baik, terkhusus ketika pengaturan bagian dalam ddi pergunakan,
sangat esensial untuk menghitung total energi permeabiliti hanya dengan
kombinasi dengan tipe glazing yang di pergunakan. Hari sekarang ini, nilai yang
disediakan oleh banyak manufaktur hanya untuk sistem luar saja.
Di daerah yang sangat hangat terjadi di latitud yang tinggi dimana matahari
terbit sangat cepat ke atas sehingga penerapan alat proteksi yang sifatnya kaku
karena bisa dipergunakan sepanjang tahun.
Untuk daerah dengan angin yang Intensif ada tiga variasi dasar untuk insulasi
musim panas yang baik : pertama yaitu dengan alat perlindungan luar yang
bertipe kaku, sering diwujudkan dalam bentuk perpanjangan atap, tipe ini baik
untuk di daerah dengan matahari yang tinggi seperti daerah tropis. Variasi
kedua yaitu dengan menginstal konstruksi kaca overhangsebagai solar screen
proteksi angin ini biasanya dibuat dengan bentuk doube skin fasad, sedang
variasi ketiga dengan kosntruski tahan angin yang bisa digerakkan. Ini biasanya
menggunakan banyak variasi material, seperti kayu, alumunium, bahkan kaca
khusus.
------
‘
Experimental green roof on a building (left) at Yokohama National University,
Yokohama,
Japan. The left side of the roof has pallets of clover, the right side is a
conventional exposed
roof surface. Infrared thermography (right) shows the effect of the green roof
on surface
temperatures. ECOTECH LABORATORY.
Lapisan pembentuk green roof bisa bervariasi tergantung dari tipe spesifikasi
yang dipilih. Umumnya Insulasi akan ditaruh di atas dek atap. Diatasnya
kemudian membran tahan air, penghalang akar, lapisan drainase, membran
filter, dan akhirnya media tanam. Struktur tambahan mungkin kadang
ditambahkan diatas lapisan insulasi.