Pejabat sbg penguasa Pejabat sbg pekerjaan Pekerjaan sbg aksi tindakan Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae yang melakukan aksi penutuptan Bandar Udara (Bandara) Turelelo Soa. Bupati itu menyuruh Satpol PP yang menuruti perintah Bupati Ngada untuk menutup Bandara Turelelo Soa, Meski bupati punya kuasa penuh pada Satpol PP. Anggota DPRD Kota Solo, Jawa Tengah Paulus Haryoto, dilaporkan ke Polresta setempat karena diduga telah memukul pedagang makanan keliling, Riza Satuhu Yuwono pada Selasa kemarin (11/6). Riza merupakan warga Kusumodilagan RT 2 RW 11 Pasar Kliwon. seorang pramugari maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Febriyani menjadi korban pemukulan Zakaria Umarhadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Daerah Provinsi Bangka-Belitung. Febri dipukul karena Zakaria merasa tersinggung diminta mematikan telepon seluler saat di pesawat. Wakil Ketua Ombudsman Azlaini Agus (AA). Pejabat yang berwenang mengawasi penyelenggaaraan pelayanan publik itu diduga menampar pipi kanan staf PT Angkasa Pura II Yana Novia di Bandara Pekanbaru pada Senin 28 Oktober 2013 lalu. Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang mengamuk di depan pintu tol dekat Semanggi, Jakarta, lantaran terjadi kemacetan akibat tidak berfungsinya beberapa pintu tol justru mencerminkan arogansi pejabat publik di Indonesia. Kepala Bagian Umum dan Protokol Pemkab Ngawi, Martati, melakukan penyitaan kamera milik Hangky Ristanto wartawan Radar Madiun dan Andhika Abdilah wartawan Memorandum saat meliput kondisi ruang "smoking area" di lingkungan Pemkab Ngawi yang kumuh, pada pertengahan Maret 2013.
Mempersoalkan brokenhome dalam masyarakat pasca kolonial Rumah menjadi ruang kontestasi kekuasaan Seperti kebijakan yang dikonstruksi sebagai kata lain dari keputusan, untuk mereproduksi kepatuhan. Seperti penggunaan bahasa positif kebijakan, pengabdian, pembangunan, stabilitas, dsb Narasi keluarga hegemonic mengarahkan pada model politik kekeluargaan orba alias patron-klien Narasi keluarga kritis, dalam pandangan ekonomi-politik dan pandangan kultural yang secara keseharian telah didominasi oleh energy market-oriented (misalnya, memilih pasangan yang kaya, atau konflik keluarga dan perceraian yang bermotif ekonomi) logika kekuasaan yang sama juga pernah dipraktekkan di era kolonial. menurut Akira Nagazumi, narasi keluarga dalam relasi pemerintah dan rakyat telah lazim digunakan di Hindia Belanda pada periode politik etis.[Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia : Budi Utomo 1908-1918. Jakarta. Grafiti pers.] Kolonialisasi yang membawa serta benih modernitas (negara bangsa, hukum, organisasi, individualitas,dll), tidak serta merta menggantikan epistem pra-kolonial yang bercorak keluarga. menurut Foucault tiap periode mempunyai episteme, pandangan dunia (worldview) atau struktur konseptual yang berbeda. Episteme (the way of thinking) tidaklah dipengaruhi oleh individual, akan tetapi bergantung pada struktur wacana yang dominan. Aturan diskursif ini kemudian menentukan cara atau praktik perlakuan individu terhadap wacana tersebut. Selama Orde Baru negara melakukan proyek rekonstruksi kebudayaan secara masif dalam rangka memformulasikan bentuk tarian nasional Indonesia. Tidak hanya tari yang mengalami serangkaian apropriasi dan pembatasan (baca: penyensoran) oleh negara sejak Orde Baru melainkan juga bentuk-bentuk seni yang lain, seperti film dan teater. Seni di Indonesia dikodifikasi, didokumentasi, dan distandarisasikan.
Misalnya pada 2009, perkara perceraian yang diputus oleh Pengadilan Agama dan Mahkamah Syariah mencapai 223.371 perkara. Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat pada tahun 2010, terjadi 285.184 perceraian di seluruh Indonesia. Dan tingginya angka perceraian di Indonesia yang kita dapati, notabene tertinggi se-Asia Pasifik