Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN

STROKE
A. Medis
1. PENGERTIAN
Menurut Smeltzer C. Suzanne (2002) stroke adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke otak.
Gangguan peredaran darah diotak (GP!) atau dikenal dengan C"# (Cerebro
"askuar #$$ident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan
aliran darah dalam otak yang dapat timbul se$ara mendadak ( dalam beberapa
detik) atau se$ara $epat ( dalam beberapa %am ) dengan ge%ala atau tanda yang
sesuai dengan daerah yang terganggu.(&arsono'())*).
Stroke hemoragi$ serebral adalah hemoragi yang dapat ter%adi diluar dura mater
(hemoragi ekstra dural dan hemoragi epidural)' diba+ah dura mater dan diruang
ara$hnoid atau didalam subtansi otak.
Stroke &emoragi sub dural adalah ter%adinya robekan pada %embatan ,ena
sehingga periode pembentukan hematoma labih lama dan menyebabkan tekanan
pada otak.
Stroke &emoragi sub ara$hnoid adalah hemoragi yang ter%adi didalam ruang
subar$hnoid' ter%adi akibat trauma atau hipertensi.
2. Anatomi Fisioloi
a. !tak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat $omputer dari semua alat tubuh' bagian dari saraf sentral yang terletak
didalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang
kuat. !tak tertutup oleh kranium' tulang-tulang penyusun kranium yang
disebut tengkorak yang berfungsi melindungi organ-organ ,ital.
b. .agian-bagian otak
() Cerebrum
#dalah bagian otak yang paling besar' kira-kira /00 dari berat otak. Cerebrum
mempunyai dua hemisfer yang dihubungkan oleh korpus kallosum. Setiap
hemisfer terbagi atas empat lobus yaitu lobus frontal' lobus parietal' lobus
temporal' dan oksipital. 1obus frontal berfungsi sebagai akti,itas motorik' fungsi
intelektual' emosi dan fungsi fisik. Pada bagian kiri area bro$a yang berfungsi
sebagai pusat motorik bahasa. 1obus parietal terdapat sensori primer dari korteks'
berfungsi sebagai proses input sensori' sensasi posisi' sensasi raba' tekan dan
perubahan suhu ringan. 1obus temporal mengandung area auditoris' tempat tu%uan
sensasi yang datang dari telinga. .erfungsi sebagai input perasa pendengaran'
penge$ap' pen$iuman dan proses memori. 1obus oksipital mengandung area
,isual otak' berfungsi sebagai penerima informasi dan menafsirkan +arna' reflek
,isual.
2) .atang otak
.atang otak terdiri atas otak tengah (mesen$ephalon)' pons' medulla oblongata.
.atang otak berfungsi sebagai pengaturan refleks untuk fungsi ,ital tubuh.
2) Cerebellum
3) Cerebellum besarnya kira-kira seperempat dari $erebrum. #ntara $erebellum dan
$erebrum dibatasi oleh tentorium serebri. 4ungsi utama $erebellum adalah
koordinasi aktifitas mus$ular' $ontrol tonus otot' mempertahankan postur dan
keseimbangan.
(Syaifudin.. Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat)
Gam!a" 1. Ota#
$. ETIOLOGI
a. Penyebab strok biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat
ke%adian(Smeltzer C. Suzanne' 2002) 5
() 6rombosis serebral
6rombosis ialah pembenukan bekuan darah atau koagulan dalam sistem
,askuler (pembuluh darah atau %antung)' serta pembekuan darah didalam
pembuluh darah otak atau leher. 7oagulan dalam darah disebut trombus.
6rombus ini menyebabkan iskemia %aringan otak yang dapat menyebakan
iskemia %aringan otak yang dapat menimbulkan edema disekitarnya.
2) 8mbolisme serebral
8mbolisme serebrala adalah bekuan darah dan material lain yang diba+a
keotak dari dari bagian tubuh lain. Merupakan penyumbatan pembuluh
darah otak oleh bekuan darah' lemak' dan udara.
2) 9skemia serebri
9skemia serebri adalah penurunan aliran darahke area otak. !tak
normalnya menerima sekitar *0-/0ml darah per menit. :ika aliran darah
serebri 20ml;menit timbul ge%ala iskemia dan infark. <ang disebabkan oleh
banyak faktor yaitu hemoragi' emboli' trombosis' dan penyakit lain.
3) &emoragi serebral
&emoragi serebral adalah pe$ahnya pembuluh darah serebral dengan
pendarahan kedalam %aringan otak atau ruang sekitar otak. Pendarahan
intraserebral dan intrakranial meliputi pendarahan didalam ruang
subaraknoid atau didalam %aringan otak sendiri. Pendarahan ini dapat
ter%adi karena arterisklerosis dan hipertensi.pe$ahnya pembuluh darah otak
menyebabkan perembesan darah kedalam perenkim otak.
b. 4aktor resiko stroke 5
() =sia 5 makin bertambah usia resiko stroke makin tinggi' hal ini
berkaitan dengan elastisitas pembuluh darah.
2) :enis kelamin5 laki-laki mempunyai ke$enderungan lebih tinggi.
2) >as dan keturunan5 stroke lebih sering ditemukan pada kulit putih.
3) hipertensi5 &ipertensi menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah
serebral sehingga lama-kelamaan akan pe$ah menimbulkan perdarahan.
Stroke yang ter%adi adalah stroke hemoragik
?) Penyakit %antung5 Pada penyakit atrium menyebabkan penurunan $ardia$
output' sehingga ter%adi gangguan perfusi serebral.
*) iabetes Miletus5 Pada penyakit M ter%adi gangguan ,askuler' sehingga
ter%adi hambatan dalam aliran darah ke otak.
@) Polisitimea5 7adar &. yang tinggi (&. lebih dari (* mg; dl)
menimbulkan darah men%adi lebih kental dengan demikian aliran darah ke
otak lebih lambat.
/) Perokok5 >okok menimbulkan plaAue pada pembuluh darah nikotin
sehingga ter%adi aterosklerosis.
)) #lkohol5 Pada alkoholik dapat mengalami hipertensi' penurunan aliran
darah ke otak dan kardiak aritmia.
(0) Peningkatan kolesterol5 7olesterol dalam tubuh menyebabkan
aterosklerosis dan terbentuknya lemak sehingga aliran darah lambat.
(() !besitas5 Pada obesitas kadar kolesterol darah meningkat dan ter%adi
hipertensi.
%. Klasi&i#asi St"o#e
7lasifikasi stroke dibedakan menurut patologi dari serangan stroke meliputi 5
a. Stroke hemoragik
Merupakan pendarahan serebri dan mungkin pendarahan subaraknoid.
isebablan oleh pe$ahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
.iasnya ke%adiannya saat melakukan saat aktifitas atau saat aktif' namun bisa
%uga ter%adi saat istirahat. 7esadaran klien umumnya menurun (#rif MuttaAin'
200/). Perdarahan otak dibagi men%adi 2 yaitu (#rif MuttaAin' 200/) 5
() Pendarahan intraserebri (P9S) pe$ahnya pembuluh darah (mikroneurisme)
terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk kedalam %aringan
otak' membetuk massan yang menekan%aringan otak danmenimbulkan
edema otak. Sering di%umpai pada daerah putamen' talamus' pons' dan
serebral.
2) Pendarahan subaraknoid (PS#) berasal dari pe$ahnya aneurisma.
#neurisma yang pe$ah ini berasal dari pembuluhdarah sirkulasi +illisi dan
$abang-$abangnya yang terdapat diluarparenkim otak.pe$ahnya arteri dan
keluarnya keruang subaraknoid menyebabkan 697 meningkat mendadak'
meregangnya struktur peka nyeri' dan ,sospasmepembuluh darah serebri
yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala' penurunan kesadaran)
maupun fokal (hemiparese' gangguan hemisensorik' afasia dan lain-lain).
Sering %uga di%umpai kaku kuduk dan tanda-tanda merangsang selaput otak
lainnya. Peninkatan 697 yang mendadak %uga menyebabkan pendarahan
subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran.
b. Perdarahan nonhemoragik
apat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebri' biasanya ter%adi saat
setelah lama beristirahat ' baru bangun tidur' atau pagi hari. 6idak ter%adi
pendarahan namun ter%adi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selan%utnya dapat timbul edema sekunder. 7esadaran umumnya baik.
7lasifikasi stroke dibedakan menurut per%alanan penyakit atau stadiumnya 5
a. 69# (6ransient 9s$hemi$ #tta$k) gangguan neurologis lokal yang ter%adi
selama beberapa menit sampai beberapa %am. Ge%ala yang timbul akan hilang
dalam +aktu 23 %am.
b. Stroke in,olusi. Stroke yang ter%adi masih terus berkembang' gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat ber%alan
23 %am atau beberapa hari.
$. Stroke komplit' gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau
permanen. Sesuai istilah stroke kolmplit dapat dia+ali dengan serangan 69#
berulang.
'. Pato&isioloi St"o#e
9nfark serebri adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. 1uasnya
infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan
adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang di suplai oleh pembuluh darah yang
tersumbat (#rif MuttaAin' 200/).
Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau $epat) pada gangguan lokal
(trombus' emboli' perdarahan' dan spasme ,askular) atau karena gangguan umum
(hipoksia karena gangguan paru dan %antung). #terosklerosis sering kali merupakan
faktor penting untuk otak' trombus dapat berasal dari flak arterosklerosis' atau darah
dapat beku pada area yang stenosis' tempat aliran darah akan lambat atau ter%adi
turgulensi. 6rombus dapat pe$ah dari dinding pembuluh darah dan terba+a sebagai
emboli dalam aliran darah. 6rombus mengakibatkan iskemia %aringan otak pada area
yang di suplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan' dan edema dan kongesti di
sekitar area (#rif MuttaAin' 200/).
#rea edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar dari area infark itu sendiri.
8dema dapat berkurang dalam beberapa %am atau kadang-kadang sesudah beberapa
hari. engan berkurangnya edema klien mulai menun%ukan perbaikan (#rif
MuttaAin' 200/).
7arena trombosit biasanya tidak fatal' %ika tidak ter%adi perdarahan masif. !klusi pada
pembuluh darah serebri oleh embelus menyebabkan edema dan nekrosis di ikuti
trombosis. :ika ter%adi infeksi sepsis akan meluas pada dinding pembuluh darah' maka
akan ter%adi abses atau ensefalisis' atau %ika sisa infeksi berada pada pembuluh darah
yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. &al ini
menyebabkan pendarahan serebri' %ika aneurisma pe$ah atau ruptur.
Perdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerosis dan hipertensi
pembuluh darah. Perdarahan intraserebri yang sangat luas akan menyebabkan
kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit serebropaskular' karena perdarahan
yang luas ter%adi distruksi masa otak peningkatan tekanan intrakranial yang lebih
berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falks serebri atau foramen magnum.
7ematian disebabkan oleh kompresi batang otak' hemesper otak' dan perdarahan
batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak. Perembesan darah ke
,entrikel otak ter%adi pada sepergitiga kasus perdarahan otak di nekleus kaudatus'
talamus' dan pons.
:ika sirkulasi serebri terhambat' dapat berkembang anoksia serebri. Perubahan
disebabkan oleh anoksia serebri dapat re,ersibel untuk %angka +aktu 3-* menit.
Perubahan irre,ersibel bila anoksia lebih dari (0 menit. #noksia serebri dapat ter%adi
oleh karena gangguan yang ber,ariasi salah satunya henti %antung. Selain kerusakan
parenkim otak' akibat ,olume perdarahan yang relatif banyak akan mengakibatkan
peningkatan tekanan intrakranial dan menyebabkan menurunnya tekanan perfusi otak
serta terganggunnya drainase otak. #gar lebih memahami patofisiologi stroke
diba+ah ini perhatikan skema diba+ah ini (#rif MuttaAin' 200/).
Pat()a* +
Ate"os#le"osis
ste"osis
O#,lasi -as#,le"
Ali"an da"a(
Lam!at
.is#ositas menin#at T,"!,lensi

E"it"osit !e",m/al
E"it"osit
!e",m/al Ano#sian
Setem/at


Hi/e"/"oteinemia Endotil ",sa#
Hemo #onsent"asi
Hemo"ai /e"i-as#,le"
0ai"an /lasma
Hilan
Edema se"e!"i
Kom/osisi /em!,l,( da"a(
Is#emia da"i in&a# (emo-ai#
1. Tanda dan Ge2ala St"o#e
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologi' se$ara umum ge%ala tergantung
pada besar dan letak lesi diotak yang menyebabkan ge%ala dan tanda organ yang
dipersarafi oleh bagian tersebut dan ukuran area yang perfusinya tidak adekuat.
Pada hemoragik lebih ditandai dengan nyeri kepala hebat' terutama saat beker%a.
efisit neurologis yang sering ter%adi antara lain (.runner dan Suddarth' 2002. &al
2(20-2(33)5
a. 7ehilangan motori$
Stroke penyakit kehilangan motorik karena gangguan kontrol motor ,olunter pada
salah satu sisi tubuh dapat menun%ukan kerusakaan pada neuron motor atas pada
sisi yang berla+anan dari otak. isfungsi motor paling umum adalah hemiparesis
adalah kelemahan +a%ah' lengan dan kaki pada sisi yang lain (karena lesi pada
hemisfer yang berla+anan) dan hemiplegia adalah paralisis +a%ah' lengan dan
kaki pada sisi yang sama (karena lesi pada hemisfer yang berla+anan). Serta
disfungsi motor yang lain adalah ataksia (ber%alan tidak mantap' dan tegak;tidak
mampu menyatukan kaki' perlu dasar kaki pada sisi yang sama)' disartria
(kesulitan dalam membentuk kata)' dan disfagia (kesulitan menelan)
b. 7ehilangan komunikasi
4ungsi otak antara lain yang dipengaruhi stroke bahasa dan komunikasi.
isfungsi bahasa dan komunikasi antara lain5 disartria (kesulitan dalam
membentuk kata' yang ditu%ukan dengan bi$ara yang sulit dimengerti disebabkan
oleh paralisis otot yang bertanggung %a+ab untuk menghasilkan bi$ara)' disfasia
atau afasia (bi$ara defektif atau kehilangan bi$ara yang terutama ekpresif atau
represif.
$. efisit lapang pandang
efisit lapang pandang karena gangguan %arak sensori primer antara mata dan
korteks ,isual. efisit lapang pandang pada stroke antara lain homonimus
hemianopsia;kehilangan setengah lapang penglihatan (tidak menyadari orang atau
ob%ek ditempat kehilangan penglihatan' mengabaikan salah satu sisi tubuh'
kesulitan menilai %arak)' kehilangan penglihatan perifer (kesulitan melihat pada
malam hari'tidak menyadari ob%ek) dan diplopia (penglihatan ganda)
d. 7ehilangan sensori
7ehilangan sensori karena stroke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau
mungkin lebih berat' dengan kehilangan propiosepsi (kemampuan untuk
merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh) serta kesulitan dalam
menginterprestasikan stimuli ,isual' taktil dan auditorius.
e. 7erusakan fungsi kognitif dan efek psikologis
.ila kerusakan ter%adi pada lobus frontal' mempela%ari kapasitas' memori atau
fungsi intelektual' fungsi ini kemungkinan %uga ter%adi kerusakan. isfungsi ini
ditu%ukan dalam lapang perhatian terbatas' kesulitan dalam pemahaman' lupa' dan
kurang moti,asi yang menyebabkan pasien ini menghadapi masalah frustasi
dalam program rehabilitasi. epresi umum ter%adi karena respons alamiah pasien
pasien terhadap penyakit.
f. isfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia urin sementara karena
konfusi' ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan
mengunakan urinal karena kerusakan motorik. 7adang-kadang kontrol sfingter
urinarius ekternal hilang atau berkurang.
Pada stroke akut ge%ala klinis meliputi 5
a. 7elumpuhan +a%ah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang timbul
s$ara mendadak.
b. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan.
$. Penurunan kesadaran (konfusi' delirium' letargi' stupor dan koma)
d. #fasia (kesulitan dalam bi$ara).
e. isatria (bi$ara $adel dan pelo)
f. Gangguan penglihatan' diplopia
g. #taksia
h. "ertigo' mual' muntah dan nyeri kepala.
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. C6 S$an5 Mengetahui area infrak' edema' hematoma' struktur dan sistem
,entrikel otak.
b. Magneti$ >esonan$e 9maging (M>9)5 Menun%ukan daerah yang mengalami
infrak' hemoragik' malformasi arterio,ena.
$. 8lektro 8n$epalografi (88G)5 Mengidentifikasi masalah didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
d. Sinar B-tengkorak5 menggambarkan parubahan kelen%ar pineal daerah yang
berla+anan dari masa yang meluas' klasifikasi karotis interna teradapat pada
trombosis serebral' klasifikasi parsial dinding aneurisma pada perdarahan sub
ara$hnoid.
e. #ngiografi $erebral5 membantu menentukan penyebab stroke se$ara spesifik
seperti perdarahan atau obstruksi arteri' ada tidaknya titik okulasi atau
rupture
(Doenges, 2000: hal 22)
4. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Penatalaksanaan umum
() 4ase akut
a) Pertahankan %alan napas' pemberian oksigen.
b) Monitor peningkatan tekanan intra$ranial
$) Monitor %antung dan tanda-tanda ,ital
d) 8,aluasi status $airan dan elektrolit
e) Control ke%ang %ika ada dengan pemberian antikon,ulsan dan $egah
resiko in%uri.
f) 1akukan pemasangan CG6 untuk mengurangi kompresi lambung dan
pemberian makanan.
g) Cegah emboli paru dan tromboplebitis dengan anti koagulan
h) Monitor tanda-tanda neurology seperti tingkat kesadaran' keadaan
pupil' fungsi sensorik dan motorik' refleks.
2) 4ase rehabilitasi
a) Pertahankan nutrisi yang adekuat
b) Mempertahankan keseimbangan tubuh dan rentang gerak sendiri
$) Pertahankan integritas kulit
d) Pertahankan komunikasi yang efektif
2) Pembedahan
ilakukan %ika perdarahan serebrum diameter lebih dari 2 $m atau ,olume
lebih dari ?0 ml.
3) 6erapi obat-obatan
a) #nti hipertensi' diureti$' antikon,ulsan
(!artonah dkk, 200".#eperawatan $edikal %edah gangguan system
persarafan)
5. Kom/li#asi
a. &ipertensi atau hipotensi
b. 7e%ang
$. Peningkatan tekanan intra$ranial
d. 6onus otot abnormal
e. 6rombosis ,ena
f. Malnutrisi
g. #spirasi
h. 7elumpuhan total atau sebagaian
(#$% &angguan Sistim 'ersarafan.200", (artowo, dkk)
A. Ke/e"a)atan
(. Pngka%ian
a. #kti,itas atau istirahat
Ge%ala5 merasa kesulitan untuk melakukan akti,itas karena kelemahan'
kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia).
6anda5 gangguan tonus otot5 hemiplegia dan ter%adi kelemahan umum'
gangguan penglihatan dan gangguan tingkat kesadaran.
b. Sirkulasi
Ge%ala5 adanya penyakit %antung' polisitemia' ri+ayat hipotensi postural.
6anda5 hipertensi arterial sehubungan dengan adanya embolisme atau
malformasi ,askuler. Cadi frekuensi dapat ber,ariasi karena ketiakstabilan
fungsi %antung atau kondisi %antung' obat-obatan.
$. 9ntegritas ego
Ge%ala5 perasaan tidak berdaya' perasaan putus asa.
6anda5 emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah' sedih' dan gembira'
kesulitan untuk mengekspresikan diri.
d. 8liminasi
Ge%ala5 perubahan pada pola berkemih' seperti inkontinensia urine' anuria'
distensi abdomen' bising usus negatif.
e. Makanan atau $airan
Ge%ala5 nafsu makan hilang' mual muntah selama fase kerena peningkatan
697' kehilangan sensasi atau rasa ke$ap pada lidah' pipi dan tenggorokan'
adanya ri+ayat diabetes' peningkatan lemak dalam darah.
6anda5 kesulitan menelan atau gangguan pada refleks palatum pada faringeal'
obesitas.
f. Ceurosensori
Ge%ala5 sinkope atau pusing' sakit kepala akan sangat berat adanya perdarahan
intraserebral atau subarakhnoid. 7elemahan atau kesemutan' penglihatan
menurun seperti buta total' kehilangan daya lihat sebagian' penglihatan ganda
atau gangguan yang lain.
6anda5 Status mental atau tingkat kesadaran5 biasanya ter%adi koma pada a+al
hemoragis5 ketidak sadaran biasanya akan tetap sadar %ika penyebabnya adalah
trombosis yang bersifat alami. Pada +a%ah ter%adi paralisis atau parese' afasia
atau gangguan fungsi bahasa' ukuran atau reaksi pupil tidak sama' ke%ang
biasanya karena adanya pen$etus perdarahan.
g. Cyeri atau kenyamanan
Ge%ala5 sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda
6anda5 tingkah laku yang tidak stabil' gelisah' ketegangan pada otot atau afasia
h. Pernapasan
Ge%ala5 ketidakmampuan menelan' timbulnya pernapasan sulit' suara napas
terdengar sulit
6anda5 merokok
9. 7eamanan
6anda5 masalah dengan penglihatan karena gangguan otorik atau sensorik'
tidak mampu mengenali ob%ek' +arna' kata dan +a%ah yang pernah dikenal
dengan baik. Gangguan dalam memutuskan' tidak sabar atau kurang
kesadaran.
%. 9nteraksi sosial
6anda5 masalah bi$ara' ketidakmampuan untuk berkomunikasi
(oengoes 8.Marilynn.2000.>en$ana #suhan 7epera+atan)
2. iagnosa
a. Gangguan perfusi %aringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran
darah' oklusi' perdarahan' ,asospasme serebral' edema serebral
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler'
kelemahan' parestesia' paralisis.
$. Gangguan komunikasi ,erbal;non ,erbal berhubungan dengan gangguan
sirkulasi' gangguan neuromuskuler' keleahan umum' kerusakan pada area
+erni$k' ' kerusakan pada area bro$a.
d. Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori'
transmisi' integrasi' stress psikologik.
e. Gangguan pera+atan diri adalah berhubungan dengan defi$it neuromuskuler'
menurunya kekuatan otot dan daya tahan' kehilangan $ontrol otot' gangguan
kognitif
f. Gangguan eliminasi urine5 inkontinesia fungsional sehubungan dengan
menurunnya sensasi' isfungsi kognitif' kerusakan komunikasi.
g. Gangguan eliminasi bo+el5 konstipasi' diare sehubungan dengan menurunnya
$ontrol ,olunteer' kerusakan komunikasi' perubahan peristalti$' immobilisasi.
2. 9nter,ensi
No Dianosa
#e/e"a)atan
T,2,an Inte"-ensi6tinda#a
n
Rasionalisasi
(. Gangguan perfusi
)aringan *ere+ral
berhubungan dengan
gangguan aliran darah'
oklusi' perdarahan'
,asospasme serebral'
edema serebral
Setelah dilakukan
tindakan kepera+atan
selamaD.E23 %am
diharapkan masalah
teratasi dengan $riteria5
pasien dapat
mempertahankan tingkat
kesadaran ' fungsi
kognitif' sensorik dan
motorik' tanda-tanda
,ital stabil' peningkatan
697 tidak ada
(. ka%i status
neurologist
setiap %am
2. ka%i tingkat
kesadaran
dengan GCS
2. ka%i pupil'
ukuran respon
terhadap $ahaya
dan gerakan bola
mata.
3. monitor tanda
,ital setiap ( %am
(.
menentukan
perubahan
defi$it
neurologik
lebih lan%ut
2. tingkat
kesadaran
merupakan
indi$ator
terbaik
adanya
perubahan
neurology
2. mengetahui
fungsi
ner,us 99
dan 999
6gl5 :am5
?. pertahankan
pasien bedrest'
berikan
lingkungan
tenang' batasi
pengun%ung dan
atur +aktu
istirahat serta
akti,itas .
*. monitor ke%ang
dan berikan obat
anti ke%ang
3. adanya
perubahan
tanda ,ital
seperti
respirasi
menun%ukan
kerusakan
batang otak
?. istirahat
yang $ukup
dan
lingkungan
yang tenang
men$egah
perdarahan
kembali
dengan
pembekuan
darah
*. ke%ang dapat
ter%adi
akibat iritasi
serebral dan
keadaan
ke%ang
memerlukan
banyak
oksigen.
2. Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan gangguan
neuromuskuler'
Setelah dilakukan
tindakan tindakan
kepera+atan
selamaDD.E23 %am
(. ka%i kemampuan
motorik
(.
mengidentif
ikasi
kekuatan
kelemahan' parestesia diharapkan masalah
teratasi dengan $riteria5
klien dapat
mempertahankan
keutuhan tubuh se$ara
optimal'
mempertahankan
kekuatan atau
fungsi.tubuh se$ara
optimal mampu
mempertahankan
integritas kulit.
2. a%arkan pasien
untuk
melakukan
>!M minimal 3
kali perhari bila
mungkin
2. bila klien
ditempat tidur
lakukan tindakan
untuk
meluruskan
postur tubuh.
- ubah posisi
sendi bahu tiap
2-3 %am.
- sanggah tangan
dan
pergelangan
pada kelurusan
alamiah.
3. obser,asi daerah
yang tertekan'
termasuk +arna'
edema' atau
tanda lain
gangguan
sirkulasi.
?. inspeksi kulit
otot'
kelemahan
motorik
2. latihan
>!M
meningkatk
an masa
tonus
kekuatan
otot
perbaikan
fungsi
%antung dan
pernapasan.
2.
- men$egah
kontraktur
fleksi
bahu
- men$egah
edema
dan
kontraktur
fleksi
pada
pergelang
an
3. daerah yang
6gl5 :am5
terutama pada
daerah tertekan'
beri bantalan
lunak.
*. lakukan message
pada daerah
tertekan.
tertekan
mudah
sekali
ter%adi
trauma.
?. membantu
men$egah
kerusakan
kulit.
*. membantu
memperlan$
ar sirkulasi
darah.
2. Gangguan komunikasi
,erbal;non ,erbal
berhubungan dengan
gangguan sirkulasi'
gangguan
neuromuskuler.
Setelah dilakukan
kepera+atan
selamaD.E23 %am
diharapkan masalah
dapat teratasi engan
$riteria5 mampu
menggunakan metode
komunikasi yang efektif
baik ,erbal maupun non
,erbal' terhindar dari
masalah frustasi' mampu
engkomukasikan
kebutuhan dasar' dan
mampu mengekspresikan
(. ka%i kemampuan
komunkasi
adanya
gangguan bahasa
dan bi$ara.
2. pertahankan
kontak mata
dengan pasien
saat
berkomunikasi
(.
mengidentif
ikasi
masalah
komunikasi
karena
gangguan
bi$ara atau
gangguan
bahasa.
2. pasien dapat
memeperhat
ikan
iri serta memahami orang
lain.
2. $iptakan
lingkungan
penerimaan dan
pri,asi5
- %angan terburu-
buru
- bi$ara dengan
berlahan dan
intonasi
- kurangi bising
lingkungan
- %angan paksa
pasien untuk
berkomunikasi
3. gunakan kata-
kata sederhana
se$ara bertahap
dan dengan
bahasa tubuh
?. a%arkan teknik
untuk
memperbaiki
bi$ara5
- instruksikan
pasien untuk
bi$ara lambat
dan dalam
ekspresi dan
gerakan
bibir la+an
bi$ara
sehingga
dapat
mudah
menginterpr
etasi
2. membantu
men$iptaka
n
komunikasi
yang
efektif.
3. emudahkan
penerimaan
pasien
?. dengan
mebaiknya
6gl5 :am5
kalimat
pendek.
- dorong pasien
untuk berbagi
perasaan dan
keprihatinanny
a.
*. berikan respon
terhadap
perilakunon
,erbal
bi$ara
per$aya diri
akan
meningkat
dan
meningkatk
an moti,asi
untuk
memperbaik
i bi$ara.
*. menun%ukan
adanya
respon dan
rasa empati
terhadap
gangguan
bi$ara
pasien.
3 Gangguan persepsi
berhubungan dengan
gangguan penerimaan
sensori' stress
psikologik
Setelah dilakukan
tindakan kepera+atan
selama D..2E3 %am
diharapkan masalah
dapat teratasi dengan
$riteria5
Mempertahankan tingkat
kesadaran dan fungsi
persepsi'
mendemonstrasikan
tingkah laku untuk
(. ka%i kemampuan
persepsi pasien
dan penerimaan
sensorik.
2. $iptakan
lingkungan yang
sederhana dan
pindahkan alat-
alat yang
berbahaya.
(.
mengantisip
asi defi$it
dan upaya
pera+atann
ya
2. menurunkan
resiko
$edera
6gl5 :am5
mengkompensasikan
kekurangan. 2. tempatkan
barang pada
tempat semula.
3. orientasikan
pasien pada
lingkungan' staf
dan prosedur
tindakan.
?. .antu pasien
dalam akti,itas
dan mobilitas
untuk men$egah
in%uri.
2. menghindari
kebingunga
n
3. menghindari
kesalahan
persepsi
terhadap
realitas.
?. memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
dan
men$egah
in%uri.
? Gangguan pera+atan
diri5 #1
berhubungan dengan
defi$it neuromuskuler'
menurunnya kekuatan
otot dan daya tahan'
kehilangan $ontrol
otot' gangguan
kognitif
Setelah dilakukan
tindakan kepera+atan
selama D..E23 %am
diharapkan masalah
dapat teratasi dengan
$riteria5 mampu mera+at
diri5 mandi' .#.' .#7'
makan' menampilkan
akti,itas pera+atan
se$ara mandiri
(. ka%i kemampuan
pasien #1
pasien.
2. an%urkan pasien
untuk
melakukan
sendiri
pera+atan
dirinya %ika
mampu.
2. berikan umpan
balik positif atas
(. membantu
meren$enak
an
inter,ensi.
2.
menumbuhk
an
kemadirian
dalam
pera+atan
usaha klien.
3. pertahankan
dukungan' sikap
tegas' beri $ukup
+aktu untuk
?. .antu klien
dalam
pemenuhan
kebutuhan #1
pasien %ika klien
tidak mampu.
2.
meningkatk
an harga
diri klien
3. pera+at
konsisten
dalam
memberi
asuhan
kepera+ata
n.
?. memenuhi
kebutuhan
#1 dan
melatih
kemandirian
.
DAFTAR PUSTAKA
.runner F Suddart 2002' 7epera+atan Medikal .edah 8disi /' :akarta5 8GC
oenges' M.8G 2000G >en$ana #suhan 7epera+atanG :akarta5 8GC
#suhan 7epera+atan klien dengan gangguan peredaran darah otak. 200@
&. Syaifudin. ())@. #natomi 4isiologi untuk sis+a pera+at
Hartonah dkk' 200@. 7epera+atan Medikal .edah gangguan system persarafan

Anda mungkin juga menyukai