Anda di halaman 1dari 39

JEJAS dan KEMATIAN SEL

FIKES UPN VETERAN JAKArTA



DEFINISI

Jejas /Injury
Rangsangan terhadap sel hingga terjadi
perubahan fungsi dan bentuk sel.
Cedera menyebabkan hilangnya
pengaturan volume pada bagian-bagian
sel.

RESPON TERHADAP JEJAS

Sel dalam keadaan homeostatis
Keadaan fungsional sel dapat berubah
ketika bereaksi terhadap stres fisiologik
yang lebih berat atau rangsangan (stimuli)
patologi yang merugikan.
Dimulai dengan perubahan molekul dan
struktur sel dan akan mengakibatkan:
Adaptasi
Jejas reversibel (tidak menetap)
Jejas ireversibel (menetap) dan kematian
sel.
Kematian sel dapat terjadi dalam dua pola
yaitu apotosis atau nekrosis.


RESPON TERHADAP JEJAS

RESPON TERHADAP JEJAS

Adaptasi

Terjadi jk stressor fisiologik atau
patologik menimbulkan suatu keadaan
baru yang mengubah sel tetapi sel tersebut
tetap dapat mempertahankan viabilitasnya
dalam menghadapi stimuli eksogen (dari
luar) tersebut.
Hiperplasia : meningkatnya jumlah sel
dalam organ atau jaringan, bisa patologik
maupun fisiologik, yang disebabkan
karena hormonal dan kompensatorik.

Adaptasi

a. Fisiologis
Hiperpalasia hormonal (proliferasi
endometrim setelah rangsangan estrogen,
proliferasi epitel kelenjar payudara
perempuan pada saat puberitas dan
kehamilan.
Hiperplasi kompensatoris: hiperplasia yg
tjd saat sebagian jaringan dibuang atau
sakit hiperplasia hati stlh
hepatektomiparsial)
b. Patologis.
Kelebihan stimulasi hormonal( misal
Hiperestrinisme dan hyperplasia
endometriumatipik)
Pengaruh faktor pertumbuhanyang
diproduksipada sel target (misal:
proliferasi sel jaringan ikat pada
penyembuhan luka atau proliferasi epitel
squamosa yang diinduksi oleh virus)


Hipertrofi adalah penambahan ukuran sel
dan menyebabkan penambahan ukuran
organ, dapat fisiologik ataupun patologik.
Penyebabnya : peningkatan
Kebutuhan fungsional
Rangsangan hormonal spesifik.

Adaptasi

fisiologis

patologis
Adaptasi

Perubahan-perubahan sel. ( Dari atas ke
bawah)
a. Sel Normal,
b. Atrofi,
c. Hipertrofi,
d. Hiperplasia,
e. Metaplasia,
f. Displasia

Atrofi pengerutan ukuran sel dengan
hilangnya substansi sel.
Penyebab:
berkurangnya beban kerja,
hilangnya persarafan,
berkurangnya suplai darah,
nutrisi yang tidak adekuat dan
penuaan.
Harus ditegaskan walaupun menurun
fungsinya, sel atrofi tidak mati.

Adaptasi

Metaplasia adalah perubahan suatu jenis
sel matur/dewasa menjadi jenis lain.

Adaptasi


Jejas Reversibel
Perubahan sel yang dapat kembali
menjadi normal jika rangsangan
dihilangkan atau jika penyebab jejasnya
ringan.

Jejas Ireversibel
Tjd jk stressornya melampaui kemampuan
sel untuk beradapatasi (hingga di luar point
of no return atau titik tidak bisa kembali
lagi)
Menunjukkan perubahan patologik
permanen yang menyebabkan kematian
sel.

sebuah sel normal dan perubahan pada
jejas sel yang reversibel serta
ireversibel.
jejas reversibel ditandai:
pembengkakan sel dan organelnya
secara menyeluruh
pelepuhan membran plasma
pelepasan ribosom dari retikulum
endoplasma
penggumpalan kromatin nukleus.

Jejas ireversibel ditandai:
peningkatan pembengkakan pada sel
pembengkakan dan disrupsi lisosom
keberadaan densitas amorf yang besar
dalam mitokondria yang membengkak
disrupsi membran sel
perubahan nukleus yang menonjol.
Kematian sel
Tdpt dua macam :
1. Pola morfologik dan
2. Mekanik dari kematian sel, yaitu :
a. Nekrosis
b. Apoptosis

Nekrosis kematian patologis satu atau
lebih sel atau sebagian jaringan atau
organ, yang dihasilkan dari kerusakan
ireversibel.
Hal ini terjadi ketika tidak ada cukup darah
mengalir ke jaringan, baik karena cedera,
radiasi, atau bahan kimia.

Kematian sel
Sel nekrotik akan berhenti berfungsi;
apabila nekrosis cukup luas, maka akan
mengakibatkan penyakit klinis.
Kematian sel
Ada dua proses yang mendasari
perubahan morfologik dasar:
Denaturasi protein
Pencernaan enzimatik pada organel dan
komponen sitosol lainnya

Tipe- tipe nekrosis

1. 1.Nekrosis koagulativa
2. Nekrosis Likuefaktif
3. Nekrosis Kaseosa
4. Nekrosis Lemak
5. Gangrenous necrosis

Kematian Sel
Apoptosis Merupakan kematian sel
terprogram.
Apoptosis terjadi jika sebuah sel mati
karena pengaktifan program bunuh diri
yang bersifat internal dan melibatkan
penguraian komponen-komponen sel
secara terkoordinasi, sel-sel apoptotik
akan segera disingkirkan oleh fagosit dan
tidak menimbulkan reaksi inflamasi yang
tampak.
Dengan mekanisme ini, sel yang tidak
berguna lagi dibuang dari jaringan normal.
Nekrosis selalu mereprsentasikan sebuah
proses patologik,
apoptosis berperan dalam beberapa
fungsi normal (misal dalam embriogenesis)
dan tidak selalu berkaitan dengan jejas sel.

Nekrosis terjadi perubahan inti yang pada
akhirnya menyebabkan ini menjadi
hancur dan mempbran plasma
ruptur/pecah.
Apoptosis terjadi kematian sel
terprogram, membran inti tidak ruptur,
dan inti mengalami fragmentasi atau
pembelahan dan mengirimkan sinyal
kepada sel yang berada didekatnya
untuk difagosit.


Respon Seluler terhadap Jejas
Tabel 1. Respon Seluler terhadap Jejas

PENYEBAB JEJAS SEL

1. Hipoksia
penurunan pemasukan/suplai oksigen ke
jaringan di bawah kadar fisiologik,
walaupun perfusi jaringan oleh darah
memadai
Sebab Hipoksia
Iskemia: penurunan aliran darah ke atau
dari organ.
Anemia: pengurangan jumlah sel darah
merah yang merupakan alat transportasi
oksigen ke jaringan.
Keracunan Karbon Monoksida (CO)
Buruk oksigenasi darah akibat penyakit
paru.

PENYEBAB JEJAS SEL

2. Radikal bebas: setiap molekul dengan
elektron tidak berpasangan tunggal di
dalam sirkulasi.
3. Bahan penginfeksi, termasuk virus,
ricketsia, bakteri, jamur, dan parsit.
4. Reaksi imunologik
5. Kekacauan genetik
6. Ketidakseimbangan nutrisi

Kalsifikasi Patologi

proses pengendapan abnormal garam-
garam kalsium, disertai sedikit besi,
magnsium dan garam-garam mineral
lainnya.
Dibagi menjadi 2 jenis:
1. kalsifikasi metastasis: disebabkan oleh
hiperkalsemia, akibat sindrom
hiperparatiroidisme.
kalsifikasi distrofik
Hal ini terjadi dalam jaringan sebelumnya
rusak, seperti :
1. daerah trauma lama,
2. lesi tuberkulosis,
3. bekas luka katup jantung, dan
4. lesi aterosklerotik.
Tidak seperti kalsifikasi metastatik,
kalsifikasi ini tidak disebabkan oleh
hiperkalsemia. Biasanya, kadar kalsium
darah normal.

Selesai.......
Any Q.....?

Anda mungkin juga menyukai