Anda di halaman 1dari 23

BAB I

LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SA
Peker!aan : Buruh
Alamat : "ukun U!ung# Pasar inggu
No " : $5%4&$

II. ANAMNESIS
'ilakukan autonamnesis (ada tanggal &$ A(ril %)&4# !am &).)) *IB.
+eluhan utama : Pasien mengeluh (englihatan mata kanan dan kiri ,uram se!ak 4 hari
lalu.
+eluhan tam,ahan : Pasien !uga mengeluh kedua mata merah# ,erair# n-eri dan (egal
sekitar mata# sakit ke(ala# melihat (elangi dan silau.
"i.a-at (en-akit sekarang
Pasien laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan (englihatan ,uram se!ak 4
hari lalu. Pasien mengeluh melihat ,uram (ada kedua mata# mun/uln-a ti,a-ti,a dan
han-a ,isa melihat ,a-angan samar-samar .alau(un dengan melihat dekat. Pasien
mengaku masih ,isa melihat dari sam(ing kanan dan kiri .alau(un agak ,uram.
Pasien !uga mengeluh kedua matan-a merah# mun/uln-a ,er,arengan saat
(englihatann-a menurun. Selain itu# (asien !uga mengeluh n-eri -ang dirasakan di
dalam mata dan sekitar mata serta men!alar ke seluruh ke(ala. N-eri dirasakan
,erden-ut-den-ut namun tidak ,egitu he,at. N-eri diarasakan terus menerus dan
hilang setelah tidur se,entar. Pasien !uga mengeluh merasa (egal dan sedikit ,erair
(ada kedua mata. Pasien mengaku merasa silau !ika melihat /aha-a dan melihat
se(erti (elangi !ika melihat kearah lam(u.
Pasien men-angkal terda(atn-a keluhan lain se(erti adan-a ,elekan# kotoran dan
gatal (ada kedua mata. Pasien tidak mengeluh mual# muntah dan demam.
1
"i.a-at trauma dan (enggunaan o,at-o,atan tetes mata -ang lama se,elumn-a
disangkal.
"i.a-at (en-akit dahulu :
Pasien mengaku tidak (ernah mengalami keluhan -ang sama se,elumn-a. Tidak ada
ri.a-at hi(ertensi dan dia,etes mellitus (ada (asien. "i.a-at memakai ka/a mata
!uga disangkal.
"i.a-at (en-akit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga serumah -ang mengalami keluhan -ang sama dengan
(asien. Tidak ada ri.a-at glau/oma di keluarga (asien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
+eadaan umum : Tam(ak sakit ringan
+esadaran : 0om(os mentis
Tekanan darah : &%)1$) mm2g
3rekuensi nadi : $441 menit
Suhu : 56.6
o
0
Perna7asan : %)41 menit

B. Status 87talmologis
8//uli 'ekstra 98': 8//uli Sinistra 98S:
516) ;isus 516)
8rto7oria +edudukan ,ola mata 8rto7oria
Bola mata ,ergerak ke
segala arah
Pergerakan ,ola mata Bola mata ,ergerak ke
segala arah
2
8edema 9-:# 2i(eremis 9-:#
<ntero(ion 9-:# <ktero(ion
9-:# Trikiasis 9-:# 'istikiasis
9-:
Pal(e,ra su(erior 8edema 9-:# 2i(eremis 9-:#
<ntero(ion 9-:# <ktero(ion
9-:# Trikiasis 9-:# 'istikiasis
9-:
8edema 9-:# 2i(eremis 9-:#
<ntero(ion 9-:# <ktero(ion
9-:# Trikiasis 9-:# 'istikiasis
9-:
Pal(e,ra in7erior 8edema 9-:# 2i(eremis 9-:#
<ntero(ion 9-:# <ktero(ion
9-:# Trikiasis 9-:# 'istikiasis
9-:
2i(eremis 9-:#Litiasis 9-: +on!ungti=a Tarsal
+on!ungti=a Su(erior
2i(eremis 9-:# Litiasis 9-:
2i(eremis 9-:#Litiasis 9-:#
Sekret 9-:
+on!ungti=a Tarsal
In7erior
2i(eremis 9-:#Litiasis 9-#
Sekret 9-:
In!eksi silier 9-:# In!eksi
kon!ungti=a 9>:#
Su,kon!ungti=al ,leeding
9-:# Pinguekula 9-:#
Pterigium 9-:
+on!ungti=a Bul,i In!eksi silier 9-:# In!eksi
kon!ungti=a 9>:#
Su,kon!ungti=al ,leeding
9-:# Pinguekula 9-:#
Pterigium 9-:
Jernih +ornea Jernih
'angkal 08A 'angkal
*arna /oklat# kri(ti ,aik Iris *arna /oklat# kri(ti ,aik
Bulat# 6mm# te(i regular#
"0L1"0TL 9>:
Pu(il Bulat# ?mm# te(i regular#
"0L1"0TL 9>:
Jernih Lensa Jernih
Jernih ;itreous humor Jernih
3
"e7leks 7undus 9>:# (a(il
,ulat# .arna !ingga# ,atas
tegas# 0' ratio ).5# arteri :
=ena @ %:5#retina ,aik#
re7leks ma/ula 9>:
3undusko(i "e7leks 7undus 9>:# (a(il
,ulat# .arna !ingga# ,atas
tegas# 0' ratio ).5# arteri :
=ena @ %:5# retina ,aik#
re7leks ma/ula 9>:
N>&1(al(asi
%5.$
TI8 N>&1(al(asi
5).4
Sama dengan (emeriksa Tes +on7rontasi Sama dengan (emeriksa
IV. RESUME
Pasien laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan (englihatan ,uram se!ak 4
hari lalu. Pasien mengeluh melihat ,uram (ada kedua mata# mun/uln-a ti,a-ti,a dan
han-a ,isa melihat ,a-angan samar-samar .alau(un dengan melihat dekat. Pasien
!uga mengeluh kedua matan-a merah# mun/uln-a ,er,arengan saat (englihatann-a
menurun# terda(at n-eri -ang dirasakan di dalam mata dan sekitar mata serta men!alar
ke seluruh ke(ala. N-eri dirasakan ,erden-ut-den-ut namun tidak ,egitu he,at. N-eri
diarasakan terus menerus dan hilang setelah tidur se,entar. Pasien !uga mengeluh
merasa (egal dan sedikit ,erair (ada kedua mata. Pasien mengaku merasa silau !ika
melihat /aha-a dan melihat se(erti (elangi !ika melihat kearah lam(u.
Berdasarkan (emeriksaan o7talmologis# dida(atkan =isus o//uli de4tra 98': dan
sinistra 98S: adalah 516). 08A 8'S dangkal dan ukuran (u(il 8' 96mm: dan )S
9?mm:. Pada kon!ungti=a ,ul,i terda(at in!eksi kon!ungti=a. Pada (emeriksaan
tekanan ,ola mata dida(atkan TI8 mata kanan N>&1(al(asi 9%5.$mm2g: dan mata
kiri N>&1(al(asi95).4:.
V. DIAGNOSIS KERJA
Alaukoma akut 8'S
VI. DIAGNOSIS BANDING
2i(ertensi okuli
Iritis akut
+on!ungti=itis akut
+eratitis
4
VII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Aoniosko(i
Perimetri
VIII. PENATALAKSANAAN
edikamentosa
Timol ).5B e-e dro( % dd gtt I 8'S
Pol-nel e-e dro( 6 dd gtt I 8'S
Alau/on ta, % dd I
+0L ta, % dd I
Non-medikamentosa
Tidak terlalu ,eremosi.
Jangan mem,a/a terlalu dekat.
Jangan ,erada lama di tem(at gela(.

IX. PROGNOSIS
Ad =itam : Ad ,onam
Ad 7ungsionam : Ad ,onam
Ad sanationam : du,ia ad ,onam
BAB II
ANALISA KASUS
5
Pada kasus ini# (asien didiagnosis glaukoma akut (ada mata kanan dan kiri ,erdasarkan
anamnesis# (emeriksaan 7isik# dan (emeriksaan (enun!ang.
'ari identitas
Usia 45 tahun.
Usia di atas 4) tahun meru(akan salah satu 7a/tor risiko ter!adin-a glau/oma akut
sudut tertutu(.
"as Asia.
Teori mengenai menga(a ras Asia mem(un-ai (re=alansi -ang le,ih ,esar untuk
menderita glau/oma sudut tertutu( di,anding ras lain diungka(kan ,ah.a (ada ras Asia#
iris melekat (ada dinding s/lera le,ih ke anterior sehingga men-e,a,kan ,ilik mata
de(an dangkal dan sudut ,ilik mata sem(it.
2asil anamnesis -ang mendukung glaukoma akut (ada mata kanan dan kiri -aitu :
Penglihatan menurun se/ara mendadak (ada kedua mata.
Penurunan 7ungsi (englihatan ,isa ter!adi karena atro7i sel ganglion di7us# -ang
men-e,a,kan (eni(isan la(isan serat sara7 dan inti ,agian dalam retina dan ,erkurangn-a
akson di sara7 o(tikus.
Pada Alaukoma akut# tekanan okular sangat meningkat# sehingga ter!adi
kerusakan iskemik (ada iris -ang disertai edem kornea# hal ini men-e,a,kan (englihatan
(asien sangat ka,ur se/ara ti,a-ti,a dan =isus men!adi menurun. Namun (ada
(emeriksaan o7talmologis# dida(atkan kornea -ang !ernih# ini menun!ukkan ,elum
ter!adin-a edem kornea sehingga (enurunan =isus mendadak (ada (asien diduga ,ukan
dise,a,kan oleh edem kornea itu sendiri.
erah (ada kedua mata.
6
TI8 -ang meningkat men-e,a,kan (ele,aran (ada (em,uluh darah kon!ungti=a
sehingga men-e,a,kan mata merah (ada (asien.
N-eri dan (egal (ada kedua mata# hilang se,entar ,ila tidur serta sakit ke(ala.
"asa n-eri he,at (ada mata -ang men!alar sam(ai ke(ala meru(akan tanda khas
glaukoma akut. 2al ini ter!adi karena meningkatn-a tekanan intraokular sehingga
menekan sim(ul-sim(ul sara7 di daerah kornea -ang meru(akan /a,ang dari ner=us
trigeminus. Sehingga daerah sekitar mata -ang !uga di(ersara7i oleh ner=us trigeminus
ikut terasa n-eri.
+eluhan n-eri hilang ,ila tidur se,entar meru(akan anamnesa -ang khas sekali
(ada glau/oma akut sudut tertutu( karena saat tidur (u(il akan miosis sehingga nanti
menarik sudut ,ilik mata su(a-a ter,uka lalu akeous humor ,isa le.at dan tekanan
intraokuler menurun sedikit dan men-e,a,kan keluhan ,erkurang.
Terda(at halo
eru(akan ge!ala -ang mun/ul (ada stadium (rodromal glau/oma akut sudut
tertutu(. 2alo ,er.arna se(erti (elangi -ang terlihat (ada sekitar titik /aha-a -ang
,iasan-a meru(akan ge!ala dari edema kornea. 2alo ter!adi karena /airan akueous humor
-ang masuk ke la(isan kornea sehingga men-e,a,kan ter!adin-a edema kornea.
3oto7o,ia.
eru(akan keadaan mata -ang sensiti=e (ada /aha-a. +eadaan terse,ut kemungkinan
suatu iritis# atau aki,at dari in7lamasi kornea.
Sedangkan dari (emeriksaan 7isik dan (emeriksaan (enun!ang (ada mata kanan dida(atkan :
+on!ungti=a ,ul,i : hi(eremis dengan in!eksi kon!ungti=a.
7
;isus mata kanan dan kiri menurun 9516):
08A 8'S dangkal
Camera occuli anterior 908A: -ang dangkal ter!adi karena sudut kamera anterior
-ang sem(it# sehingga ketika dilakukan (en-inaran (ada sisi tem(oral# iris (ada ,agian
nasal tidak tersinari se(enuhn-a se(erti (ada mata normal
Pu(il 8'S mid-dilatasi
TI8 -ang meningkat menekan otot s7ingter (u(il sehingga otot s7ingter (u(il tidak da(at
,eker!a sem(urna lalu men-e,a,kan (u(il dilatasi.
Pada (emeriksaan TI8 se/ara (al(asi dida(atkan 8'S N>&1(al(asi.
Pemeriksaan TI8 dengan tonometri :
8': %5.$ mm2g
8S:5).4 mm2g
Pada (emeriksaan# dida(atkan TI8 -ang meningkat (ada kedua mata dimana nilai normal
TI8 adalah &)-%& mm2g. +etika ter!adi serangan glaukoma akut (rimer# ter!adi sum,atan sudut
kamera anterior oleh iris (eri7er. 2al ini men-um,at aliran humor akuos sehingga akuoeus
humor tidak ,isa mele.ati an-aman tra,ekula dan kanalis S/hlem lalu men-e,a,kan akueous
humor menum(uk di ,ilik mata de(an dan men-e,a,kan tekanan intraokular meningkat dengan
/e(at.
Berdasarkan etiologin-a glaukoma terdiri dari glaukoma (rimer# sekunder# glaukoma
kongenital. Alaukoma (rimer adalah glaukoma -ang tidak diketahui (en-e,a,n-a. Alaukoma
sekunder adalah glaukoma -ang dise,a,kan oleh kelainan (en-akit di dalam mata terse,ut
se(erti kelainan (ada kornea 9se(erti lekoma adherens:# 08A 9se(erti hi7ema# hi(o(ion:#
iris1(u(il 9sinekia (osterior# tumor iris:# dan lain-lain. Alaukoma kongenital adalah glaukoma
8
-ang di,a.a se!ak lahir. Sedangkan ,erdasarkan mekanisme (eningkatan tekanan intraokular#
glaukoma ter,agi dalam glaukoma sudut ter,uka dan glaukoma sudut tertutu(. Pasien dalam
kass ini !e"#$l$n# dalam #lak$ma %"ime" sd! !e"!!%. Ae!ala dan tanda (ada glaukoma
akut tertutu(# ditemukan mata merah dengan (englihatan turun mendadak# tekanan intraokuler
meningkat mendadak# n-eri -ang he,at# melihat halo di sekitar lam(u -ang dilihat# terda(at
ge!ala gastrointestinal ,eru(a mual dan muntah. ata menun!ukkan tanda-tanda (eradangan
dengan kelo(ak mata ,engkak# kornea suram dan edem# iris sem,a, meradang# (u(il mele,ar
dengan reaksi terhada( sinar -ang lam,at# (a(il sara7 o(tik hi(eremis. Ae!ala s(esi7ik se(erti di
atas tidak selalu ter!adi (ada mata dengan glau/oma akut. +adang-kadang ri.a-at mata sakit
disertai (englihatan -ang menurun mendadak sudah da(at di/urigai telah ter!adin-a serangan
glau/oma akut se(erti ge!ala dan tanda -ang ditun!ukkan (asien.
Dia#n$sis Bandin#
Pada (asien ini dida(atkan diagnosis ,anding se(erti hi(ertensi okuli# kon!ungti=itis akut#
iritis akut dan keratitis. Pada kon!ungti=itis akut dida(atkan keluhan mata tidak ,egitu n-eri atau
tidak n-eri sama sekali# dan ta!am (engelihatan tidak menurun. Ada kotoran mata dan
kon!ungti=a sangat meradang# teta(i tidak ada in!eksi siliar. "eaksi (u(il normal# kornea !ernih
dan tekanan intraokular normal.
Pada hi(ertensi okuli dida(atkan (eningkatan TI8 tan(a atro7i (a(il dan (en-em(itan
la(ang (andang.
Pada iritis akut dida(atkan terda(at le,ih ,an-ak 7oto7o,ia# (enurunan =isus -ang sedikit#
rasa n-erin-a kurang !ika di,andingkan dengan glaukoma. Tekanan intraokular normal# (u(il
9
ke/il dan kornea tidak sem,a,. C3lareD dan sel-sel terlihat didalam ,ilik mata de(an# dan terda(at
in!eksi siliar dalam 9dee( /iliar- in!e/tion:.
Pada keratitis dida(atkan keluhan n-eri -ang sedang (ada mata# tidak terda(at kotoran#
mata ,erair# (englihatan ,erkurang mendadak# (u(il menge/il# in!eksi siliar dan tekanan
intraokuler normal.
+eluhan-keluhan -ang tidak sesuai (ada (asien ,aik -ang dida(atkan se/ara anamnesis
mau(un (emeriksaan o7talmologis memungkinkan ketiga-tiga diagnosis ,anding ,isa
disingkirkan sehingga diagnosis glau/oma akut sudut tertutu( ,isa ditegakkan.
Peme"iksaan An&"an
Bagi menun!ang diagnosis glau/oma akut sudut tertutu( dian!urkan (emeriksaan an!uran -aitu
goniosko(i dan (erimetri.
Aoniosko(i da(at menilai le,ar sem(itn-a sudut ,ilik mata de(an. Pemeriksaan ini
se,aikn-a dilakukan (ada semua (asien -ang menderita glaukoma# (ada semua (asien sus(ek
glaukoma# dan (ada semua indi=idu -ang diduga memiliki sudut ,ilik mata de(an -ang sem(it.
'engan goniosko(i da(at di,edakan glaukoma sudut tertutu( dan glaukoma sudut ter,uka# !uga
da(at dilihat adan-a (erlekatan iris ,agian (eri7er ke de(an 9peripheral anterior sinechiae:. Pada
goniosko(i terda(at 5 area s(esi7ik -ang die=aluasi di semua kuadran -ang men!adi (enanda
anatomi dari sudut ,ilik mata de(an:
&. Aaris S/h.al,e : ,agian akhir dari mem,rane 'es/ement
%. Tra,ekulum: an-aman (en-aring humor akueous keluar dari sudut ,ilik mata.
5. +anal S/hlem : lingkaran saluran (enam(ung akueous setelah tra,ekulum.
4. S/leral s(ur: akhir s/lera tem(at insersi m.siliar.
5. Badan siliar.
10
Jika kelima-lima ,agian tam(ak saat (emeriksaan menun!ukkan sudut ter,uka# !ika
se,agian -ang tam(ak menun!ukkan sudut sem(it dan !ika kesemua ,agian tidak
tam(ak menun!ukkan sudut tertutu(.
Pemeriksaan (erimetri dilakukan untuk menilai la(ang (andang (asien. Pada stadium
a.al# (enderita tidak akan men-adari adan-a kerusakan la(angan (andang karena tidak
mem(engaruhi keta!aman (englihatan sentral. Pada taha( -ang sudah lan!ut# seluruh la(angan
(andang rusak dengan ta!am (englihatan sentral masih normal sehingga (enderita seolah-olah
melihat melalui suatu tero(ong 9tunnel vision:.
Pena!alaksanaan
Medikamen!$sa
Alaukoma akut meru(akan salah satus kasus kega.atdaruratan (ada (en-akit mata sehingga
(enatalaksanaan harus dilakukan segera di rumah sakit. Tu!uan (engo,atan (ada glaukoma akut
adalah untuk menurunkan tekanan ,ola mata se/e(atn-a kemudian a(a,ila tekanan ,ola mata
normal dan mata tenang maka da(at dilakukan (em,edahan. Pengo,atan (ada glaukoma akut
harus segera ,eru(a kom,inasi (engo,atan sistemik dan to(ikal.
Pada kasus ini# (asien di,erikan o,at to(ikal tetes mata Timolol ).5B %4& tetes 98'S:
dan Pol-nel 64& tetes 98'S: sedangkan untuk (engo,atan sistemik di,erikan Alau/on
9asetaEolamid: ta,let %4& mg dan +0L ta,let %4&.
Alau/on mengandung asetaEolamid -ang termasuk dalam golongan kar,onik anhidrase
inhi,itor. <7ekn-a da(at menurunkan tekanan dengan mengham,at (roduksi humor akuos
sehingga sangat ,erguna untuk menurunkan tekanan intraokular se/ara /e(at. 8,at ini da(at
di,erikan se/ara oral dengan dosis %5)-&))) mg (er hari. Pada (asien dengan glaukoma akut
11
-ang disertai mual muntah da(at di,erikan AsetaEolamid 5)) mg I;# -ang disusul dengan %5)
mg ta,let setia( 4 !am sesudah keluhan mual hilang. Pem,erian o,at ini mem,erikan e7ek
sam(ing hilangn-a kalium tu,uh# (arastesi# anoreksia# diarea# hi(okalemia# ,atu gin!al dan
mio(ia sementara. Untuk men/egah e7ek sam(ing terse,ut# (ada (asien ini di,erikan (em,erian
+0L ta,let.
Timolol meru(akan ,eta ,loker non selekti7 dengan akti=itas dan konsentrasi tertinggi
(ada camera occuli posterior 908P: -ang di/a(ai dalam .aktu 5)-6) menit setelah (em,erian
to(ikal. Beta ,loker da(at menurunkan tekanan intraokular dengan /ara mengurangi (roduksi
humor aFuos. Penggunan ,eta ,loker non selekti7 se,agai inisiasi tera(i da(at di,erikan % kali
dengan inter=al setia( %) menit dan da(at diulang dalam 4# $# dan &% !am kemudian. Pem,erian
Timolol ).5B %4& tetes 98'S: sudah te(at. Timolol termasuk ,eta ,loker non selekti7 sehingga
(erlu di(erhatikan (em,eriann-a (ada (asien dengan asma# PP8+# dan (en-akit !antung.
Pol-nel tetes mata steril ini mengandung 3luoromethasone & mg dan Neom-/in Sul7ate di,eri
untuk mengurangi reaksi (eradangan -ang ter!adi aki,at (roses akut.
N$n'medikamen!$sa
Pada (asien dian!urkan su(a-a men!aga emosin-a# !angan mem,a/a terlalu dekat dan !angan
,erada lama di tem(at gela(. 2al ini karena da(at men-e,a,kan (u(il dilatasi sehingga nanti
men-e,a,kan sudut ,ilik mata tertutu( dan men-e,a,kan kam,uhn-a glau/oma sudut tertutu(.
P"$#n$sis
Prognosis (ada ad =itam (asien adalah ad ,onam karena glau/oma tidak men-e,a,kan kematian.
Pada ad 7ungsionam adalah ad ,onam karena (ada (asien ,elum dida(atkan kelainan (ada sara7
o(tikn-a -aitu tidak terda(at atro7i dan (a(il glaukomatosa sehingga dengan (engo,atan -ang
12
teratur TI8 da(at normal dan 7ungsi (englihatan (ada (asien ,isa kem,ali normal. Pada ad
sanasionam adalah du,ia ada ,onam karena glau/oma akut sudut tertutu( tidak ,isa
disem,uhkan dan ,isa kam,uh !ika ada 7a/tor (en/etus.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
II. ( Fisi$l$#i A)e$s *m$"
13
Tekanan intraokular ditentukan oleh ke/e(atan (em,entukan aFueous humor dan tahanan
terhada( aliran keluarn-a dari mata.
K$m%$sisis a)e$s +m$"
AFueous humor adalah suatu /airan !ernih -ang mengisi ,ilik mata de(an dan ,elakang.
;olumen-a adalah sekitar %5) GL# dan ke/e(atan (em,entukann-a# -ang memiliki =ariasi
diurnal# adalah %#5 GL1 menit. Tekanan osmotikn-a sedikit le,ih tinggi di,andingkan (lasma.
+om(osisi aFueous humor seru(a dengan (lasma# ke/uali ,ah.a /airan ini memiliki konsentrasi
askor,at# (iru=at# dan laktat -ang le,ih tinggiH (rotein# urea# dan glukosa -ang le,ih rendah.
Pem,en!kan dan ali"an a)e$s +m$"
AFueous humor di(roduksi oleh /or(us /iliare. Ultra-7ilrat (lasma -ang dihasilkan di
stroma (ro/essus /iliares dimodi7ikasi oleh 7ungsi sa.ar dan (rosesus sekretorius e(itel siliaris.
Setelah masuk ke ,ilik mata de(an# aFueous humor mengalir melalui (u(il ke ,ilik mata de(an
lalu ke an-aman tra,ekular di sudut ,ilik maa de(an. Selama itu# ter!adi (ertukaran di7erensial
kom(onen-kom(onen aFueous dengan darah di iris. Peradangan atau trauma intraokular
men-e,a,kan (eningkatan kadar (rotein. 2al ini dise,ut (lasmoid aFueous dan sangat miri(
dengan serum darah.
Ali"an kela" a)e$s +m$"
An-aman tra,ekular terdiri atas ,erkas-,erkas !aringan kolagen dan elastik -ang
di,ungkus oleh sel-sel tra,ekular# mem,entuk suatu saringan dengan ukuran (ori-(ori -ang
14
semakin menge/il se.aktu mendekati kanal S/hlemm. +ontraksi otot siliaris melalui insersin-a
ke dalam an-aman tra,ekular mem(er,esar ukuran (ori-(ori di an-aman terse,ut sehingga
ke/e(atan drainase aFueous humor !uga meningkat. Aliran aFueous humor ke dalam kanal
S/hlemm ,ergantung (ada (em,entukan saluran-saluran tra,ekular siklik di la(isan endotel.
Saluran e7eren dari kanal S/hlemm 9sekitar 5) saluran (engum(ul dan &% =ena aFueous:
men-alurakan /airan ke dalam s-stem =ena. Se!umlah ke/il aFueous humor keluar dari mata
antara ,erkas otot siliaris ke ruang su(rakoroid dan ke dalam s-stem =ena /or(us /iliare# koroid#
dan s/lera 9aliran u=eoskleral:.
Tahanan utama keluar aFueous humor dari ,ilik mata de(an adalah !aringan
!ukstakanalikular -ang ,er,atasan dengan la(isan endotel kanal S/hlemm# dan ,ukan s-stem
=ena. Namun# tekanan di !aringan =ena e(isklera menentukan nilai minimum tekanan intraokular
-ang da(at di/a(ai oleh tera(i medis.
II.- Glak$ma
II.-.( De.enisi dan Klasi.ikasi Glak$ma
Alaukoma adalah suatu neuro(ati o(tik kronik dida(at -ang ditandai oleh (en/ekungan
9cupping: diskus o(tikus dan (enge/ilan la(angan (andangH ,iasan-a disertai (eningkatan
intraokular. Pada se,agian ,esar kasus# glaukoma tidak disertai dengan (en-akit mata lainn-a
9glaukoma (rimer:.
+lasi7ikasi glaukoma ,erdasarkan etiologi
A. Alaukoma Primer
&. Alaukoma sudut ter,uka
a. Alaukoma sudut ter,uka (rimer 9glau/oma sudut ter,uka kronik# glau/oma sim(leks
kronik:
,. Alaukoma tekanan normal 9glau/oma tekanan rendah:
%. Alaukoma sudut tertutu(
a. Akut
,. Su,akut
/. +ronik
d. Iris (lateau
B. Alaukoma +ongenital
15
&. Alaukoma /ongenital (rimer
%. Alaukoma -ang ,erkaitan dengan kelainan (erkem,angan mata lain
a. Sindrom-sindrom (em,elahan ,ilik mata de(an
Sindrom A4en7eld
Sindrom "eiger
Sindrom Peter
,. Aniridia
5. Alaukoma -ang ,erkaitan dengan kelainan (erkem,angan ekstraokular
a. Sindrom Sturge-.e,er
,. SIndrom ar7an
/. Neuro7i,romatosis &
d. Sindrome Lo.e
e. "u,ela +ongenital
0. Alaukoma Sekunder
&. Alaukoma Pigmentasi
%. Sindrom <ks7oliasi
5. Aki,at kelainan lensa 97akogenik:
a. 'islokasi
,. Intumesensi
/. 3akolitik
4. Aki,at kelainan traktus u=ea
a. U=eitis
,. Sinekia (osterior 9seklusio (u(ilae:
/. Tumor
16
d. <dema /or(us /iliare
5. Sindom iridokorneoendotelial 9I0<:
6. Trauma
a. 2i7ema
,. +ontusia1 resesi sudut
/. Sinekia anterior (eri7er
?. Pas/a o(erasi
a. Alaukoma sum,atan siliarin 9glau/oma maligna:
,. Sinekia anterior (eri7er
/. Pertum,uhan e(itel ke ,a.ah
d. Pas/a,edah tandur kornea
e. Pas/a,edah a,lation retinae
$. Alaukoma Neo=askular
a. 'ia,etes mellitus
,. 8klusi =ena /entralis retinae
/. Tumor intrao/ular
I. Peningkatan tekanan =ena e(isklera
a. 3istula karotis-ka=ernosa
,. Sindom Sturge-*e,er
&). Aki,at steroid
'. Alaukoma A,solut: hasil akhir semua glau/oma -ang tidak terkontrol adalah mata -ang keras#
tidak da(at melihat# dan sering n-eri.
II.-.- E%idemi$l$#i Glak$ma
2am(ir 6) !uta orang terkena glaukoma. 'i(erkirakan 5 !uta (enduduk Amerika Serikat
terkena glaukoma# dan di antara kasus-kasus terse,ut# sekitar 5)B tidak terdiagnosis. Sekitar 6
!uta orang mengalami ke,utaan aki,at glaukoma# termasuk &)).))) (enduduk Amerika#
17
men!adikan (en-akit ini se,agai (en-e,a, utama ke,utaan -ang da(at di/egah di Amerika
Serikat.
Alaukoma sudut ter,uka (rimer# ,entuk tersering (ada ras kulit hitam dan (utih#
men-e,a,kan (en-em(itan la(angan (andang ,ilateral (rogresi7 asim(tomatik -ang tim,ul
(erlahan dan sering tidak terdeteksi sam(ai ter!adi (en-em(itan la(angan (andang -ang luas.
"as kulit hitam memiliki resiko -ang le,ih ,esar mengalami onset dini# keterlam,atan diagnosis#
dan (enurunan (englihatan -ang ,erat di,andingkan ras kulit (utih.
Alaukoma sudut tertutu( dida(atkan (ada &)-&5B kasus ras kulit (utih. Persentase ini
!auh le,ih tinggi (ada orang Asia dan suku Inuit. Alaukoma sudut tertutu( (rimer ,er(eran (ada
le,ih dari I)B ke,utaan ,ilateral aki,at glaukoma di 0hina. Alaukoma tekanan normal
meru(akan ti(e -ang (aling sering di Je(ang.
II.-./ Pa!$.isi$l$#i Glak$ma
ekanisme (eningkatan tekanan intraokular (ada glaukoma adalah gangguan aliran
keluar aFueous humor aki,at kelainan s-stem drainase sudut ,ilik mata de(an 9glaukoma sudut
ter,uka: atau gangguan akses aFueous humor ke s-stem drainase 9glaukoma sudur tertutu(:.
Tera(i ditu!ukan untuk menurunkan tekanan intraokular dan# a(a,ila mungkin# mem(er,aiki
se,a, -ang mendasarin-a. *alau(un tekanan intraokular glaukoma tekanan normal ,erada
dalam kisaran normal# (enurunan tekanan intraokular mungkin masih ada man7aatn-a.
ekanisme utama (enurunan (englihatan (ada glaukoma adalah a(o(tosis sel ganglion
retina -ang men-e,a,kan (eni(isan la(isan serat sara7 dan la(isan inti dalam retina serta
,erkurangn-a akson di ner=us o(tikus. 'iskus o(tikus men!adi atro7ik# disertai (em,esaran
/a.an o(ti/.
Pato7isiologi (eningkatan tekanan intraokular J ,aik dise,a,kan oleh mekanisme sudut
ter,uka mau(un -ang tertutu( J akan di,ahas sesuai dengan entitas (en-akitn-a. <7ek
(eningkatan tekanan intraokular di(engaruhi oleh (er!alanan .aktu dan ,esar (eningkatan
tekanan intraokular. Pada glaukoma sudut tertutu( akut# tekanan intraokular men/a(ai 6)-$)
mm2g# menim,ulkan kerusakan iskemik akut (ada iris -ang disertai edema kornea dan
kerusakan ner=us o(tikus. Pada glaukoma sudut ter,uka (rimer# tekanan intraokular ,iasan-a
tidak meningkat le,ih dari 5) mm2g dan kerusakan sel ganglion ter!adi setelah .aktu -ang
lama# sering setelah ,e,era(a tahun. Pada glaukoma tekanan normal# sel-sel ganglion retina
mungkin rentan mengalami kerusakan aki,at tekanan intraokular dalam kisaran normal# atau
mekanisme iskemia /a(ut ner=i o(ti/i.
II.-.0 Glak$ma Sd! Te"!!% P"ime"
18
Alaukoma sudut tertutu( (rimer ter!adi (ada mata dengan (redis(osisi anatomis tan(a
disertai kelainan lain. (eningkatan tekanan intraokular ter!adi karena sum,atan aliran keluar
aFueous humor aki,at adan-a oklusi an-aman tra,ekular oleh iris (eri7er. +eadaan ini da(at
,ermani7estasi se,agai suatu kedaruratan o7talmologik atau da(at teta( asim(tomatik sam(ai
tim,ul (enuruanan (englihatan. 'iagnosis ditegakkan dengan melakukan (emeriksaan segmen
anterior dan goniosko(i -ang /ermat. Istilah glaukoma sudut tertutu( (rimer han-a digunakan
,ila (enutu(an sudut (rimer telah menim,ulkan kerusakan ner=us o(tikus dan kehilangan
la(angan (andang. 3aktor-7aktor resikon-a antara lain ,ertam,ahn-a usia# !enis kelamin
(erem(uan# ri.a-at keluarga glaukoma# dan etnis Asia Tenggara# 0hina# dan Inuit.
Glak$ma sd! !e"!!% ak!
Alaukoma sudut tertutu( akut 9glaukoma akut: ter!adi ,ila ter,entuk iris ,om,K -ang
men-e,a,kan oklusi sudut ,ilik mata de(an oleh iris (eri7er. 2al ini mengham,at aliran keluar
aFueous dan tekanan intraokular meningkat dengan /e(at# menim,ulkan n-eri he,at# kemerahan#
dan (englihatan ka,ur. Penutu(an sudut (ada mata hi(ero(ia -ang sudah mengalami
(en-em(itan danaatomik ,ilik mata de(an ,iasan-a dieksaser,asi oleh (em,esaran lensa
kristalina -ang ,erkaitan dengan (enuaan. Serangan akut terse,ut sering di(resi(itasi oleh
dilatasi (u(il# -ang ter!adi se/ara s(ontan di malam hari# saat (en/aha-aan ,erkurang. 'a(at !uga
dise,a,kan oleh o,at-o,atan dengan e7ek antikolinergik atau sim(atomimetik. Serangan da(at
!uga ter!adi (ada dilatasi (u(il se.aktu o7talmosko(i# teta(i !arang.
II.-.1 Penilaian Glak$ma Se2a"a Klinis
a. T$n$me!"i
Tonometri adalah (engukur tekanan intraokular. Instrumen -ang (aling luas digunakan
adalah tonometri a(lanasi Aoldmann# -ang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur ga-a -ang
di(erlukan untuk meratakan daerah kornea tertentu. +ete,alan kornea ,er(engaruh terhada(
keakuratan (engukuran. Tekanan intraokular mata -ang kornean-a te,al# akan ditaksir terlalu
tinggiH -ang kornean-a ti(is# ditaksir terlalu rendah. +esulitan ini da(at da(at diatasi dengan
tonometer kontur dinamik Pas/al. Tonometer-tonometer a(lanasi lainn-a# -aitu tonometer
Perkins dan Tono(en# keduan-a (orta,leH (neumatotonometer# -ang da(at digunakan .alau(un
terda(at lensa kontak lunak di (ermukaan kornea -ang irregular. Tonometer S/hiotE adalah
tonometer (orta,leH tonometer ini mengukur indentasi kornea -ang ditim,ulkan oleh ,e,an -ang
diketahui se,elumn-a.
"entang tekanan intraokular normal adalah &)-%& mm2g. Pada usia lan!u# rerata tekanan
intraokularn-a le,ih tinggi sehingga ,atas atasn-a adalah %4 mm2g.
,. G$ni$sk$%i
19
Sudut ,ilik mata de(an di,entuk oleh (ertemuan kornea (eri7er dengan iris# -ang di
antaran-a terda(at an-aman-an-aman tra,ekular. +on7igurasi sudut ini J -akni le,ar 9ter,uka:#
sem(it# atau tertutu( J mem,eri dam(ak (enting (ada aliran keluar aFueous humor. Le,ar sudut
,ilik mata de(an da(at di(erkirakan dengan (en/aha-aan o,lik ,ilik mata de(an# menggunakan
se,uah senter atau dengan (engamatan kedalam ,ilik mata (eri7er menggunakan slitlamp. Akan
teta(i# sudut ,ilik mata de(an se,aikn-a ditentukan dengan goniosko(i# -ang memungkinkan
=isualisasi langsung struktur-struktur sudut. A(a,ila keseluruhan an-aman tra,ekular# ta!i s/lera#
dan (ro/essus iris da(at terlihat# sudut din-atakan ter,uka. A(a,ila han-a garis S/h.al,e atau
se,agian ke/il dari an-aman tra,ekular -ang da(at terlihat# sudut din-atakan sem(it. A(a,ila
garis S/h.al,e tidak terlihat# sudut din-atakan tertutu(.
ata m-o(ia -ang ,esar memiliki sudut le,ar# dan mata hi(ero(ia ke/il memiliki sudut
sem(it. Pem,esaran lensa seiring dengan usia mem(ersem(it sudut ini dan ,er(eran (ada
,e,era(a kasus gkaukoma sudut tertutu(.
2. Penilaian Disks O%!iks
'iskus o(tikus normal memiliki /ekungan di ,agian tengahn-a 9de(resi sentral: J /a.an
7isiologik J -ang ukurann-a tergantung (ada !umlah relati=e serat (en-usun ner=us o(tikus
terhada( ukuran lu,ang s/lera -ang harus dile.ati oleh serat-serat terse,ut. Pada mata hi(eo(ia#
lu,ang skleran-a ke/il sehingga /a.an o(ti/ !uga ke/ilH (ada mata m-o(ia hal se,alikn-a ter!adi.
Atro7i o(tikus aki,at glaukoma menim,ulkan kelainan-kelianan diskus khas -ang
terutama ditandai oleh ,erkurangn-a su,stansi duskis J -ang terdeteksi se,agai (em,esaran
/a.an diskus o(tikus J disertai dengan (emu/atan diskus di daerah /a.an. Bentuk-,entuk lain
atro7i o(tikus men-e,a,kan (emu/atan luas tan(a (eningkatan (en/ekungan diskus o(tikus.
Pada glaukoma# mungkin terda(at (em,esaran konsentrik /a.an o(ti/ atau (en/ekungan
9cupping: su(erior dan in7erior dan disertai (em,entukan takik 9notching: 7okal di te(i diskus
o(tikus. +edalaman /a.an o(ti/ !uga meningkat karena lamina kri,osa tergeser ke ,elakang.
Seiring dengan (em,entukan /ekungan# (em,uluh retina di diskus tergeser kea rah hidung. 2asil
akhir (roses (en/ekungan (ada glaukoma adalah a(a -ang dise,ut /ekungan Cbean-potD
9(eriuk:# -ang tidak mem(erlihatkan !aringan sara7 di ,agian te(in-a.
C"asio /a.an-diskusD adalah /ara -ang ,erguna untuk men/atat ukuran diskus o(tikus
(ada (asien glaukoma. Besaran terse,ut adalah (er,andingan antara ukuran /a.an o(ti/
terhada( diameter diskus# misaln-a# /a.an ke/il rasion-a )#& dan /a.an ,esar )#I. A(a,ila
terda(at kehilangan la(angan (andang atau (eningkatanan tekanan intraokular# rasio /a.an-
diskus le,ih dari )#5 atau terda(at asometri -ang ,ermakna antar kedua mata sangan
diindikasin-an adan-a atro7i glaukomatosa.
d. Peme"iksaan la%an#an %andan#
20
Pemeriksaan la(angan (andang se/ara teratur ,er(eran (enting dalam diagnosis dan
tindak lan!ut glaukoma. Aangguan la(angan (andang aki,at glaukoma terutama mengenai 5)
dera!at la(angan (andang ,agian sentral. Peru,ahan (aling dini adalah semakin n-atan-a ,intik
,uta. Penge/ilan la(angan (andang (eri7er /enderung ,era.al di (eri7er nasal se,agai konstriksi
iso(ter. Selan!utn-a# mungkin terda(at hu,ungan ke de7ek arkuata# menim,ulkan breakthrough
(eri7er. La(angan (andang (eri7er tem(oral dan 5-&) dera!at sentral ,aru ter(engaruh (ada
stadium lan!ut (en-akit. +eta!aman (englihatan sentral ,ukan eru(akan (etun!uk
(erkem,angan (en-akit -ang da(at diandalkan. Pada stadium akhir (en-akit# keta!aman
(englihatan sentral mungkin normal teta(i han-a 5 dera!at la(angan (andang di tia(-tia( mata.
Pada glaukoma lan!ut# (asien mungkin memiliki keta!aman (englihatan %)1%) teta(i se/ara legal
,uta.
Ber,agai /ara untuk memeriksa la(angan (andang (ada glaukoma adalah automated
perimeter 9misaln-a 2um(hre-# 8/to(us# atau 2enson:# (erimeter Aoldmann# Friedmann field
analyzer, dan la-ar tangent. 'e7ek la(angan (andang tidak terdeteksi sam(ai kira-kira terda(at
kerusakan ganglion retina se,an-ak 4)B.
II.-.3 Teman Klinis Glak$ma Sd! Te"!!% Ak!
Alaukoma sudut tertutu( akut ditandai oleh mun/uln-a keka,uran (englihatan mendadak
-ang disertai n-eri he,at# halo# serta mual dan muntah. Pasien terkadang dikira menderita
gastrointestinal akut. Temuan-temuan lainn-a adalah (eningkatan tekanan intraokular -ang
men/olok# ,ilik mata de(an dangkal# kornea ,erka,ut# (u(il ,erdilatasi sedang -ang ter7iksasi#
dan in!eksi siliar. ata se,elahn-a harus dilakukan (emeriksaan goniosko(i untuk memastikan
adan-a (redis(osisi anatomi terhada( glaukoma sudut tertutu( (rimer.
II.-.4 Te"a%i Glak$ma Sd! Te"!!% Ak!
Alaukoma sudut tertutu( akut adalah suatu kedaruratan o7talmologi.
Tera(i (ada a.aln-a ditu!ukan untuk menurunkan tekanan intraokular. AsetaEolamid
intra=ena dan oral# ,ersama o,at to(ikal# se(erti (en-ekat-,eta dan a(ra/lonidine# dan !ika (erlu
o,at hi(erosmotik ,iasan-a akan menurunkan tekanan intraokular. +emudian diteteskan
(ilokar(in %B satu-setengah !am setelah tera(i dimulai# -aitu saat iskemia iris ,erkurang dan
tekanan intraokular menurun sehingga memungkinkan s7ingter (u(il ,eres(on tehada( o,at.
Steroid to(ikal da(at !uga digunakan untuk menurunkan (eradangan intraokular sekunder.
Setelah tekanan intraokular da(at dikontrol# harus dilakukan iridotomi (eri7er untuk mem,entuk
hu,ungan (ermanen antara ,ilik mata de(an dan ,elakang sehingga kekam,uhan iris ,om,K
da(at di/egah.
21
II.-.5 K$m%likasi dan Sekele Glak$ma Sd! Te"!!% Ak!
A(a,ila tera(i ditunda# iris (eri7er da(at melekat ke an-aman tra,ekular 9sinekia anterior:
sehingga menim,ulkan oklusi sudut ,ilik mata de(at ire=ersi,el -ang memerlukan tindakan
,edah untuk mem(er,aikin-a.
II.-.6 P"$#n$sis Glak$ma Sd! Te"!!% Ak!
Tan(a (engo,atan# glau/oma da(at mengaki,atkan ke,utaan total. A(a,ila (roses
(en-akit terdeteksi dini se,agian ,esar (en-akit glau/oma da(at ditangani dengan ,aik.
DAFTAR PUSTAKA
&. P. "iordan-<=a# John P*. ;aughan dan As,ur- 87talmologi Umum. <disi &?. %)&).
Jakarta: <A0.
%. +anski# Ja/k J. 0lini/al 8(hthalmolog-. <disi 5. %))5
5. 'ahl# Andre. A. %)&). Aalu/oma . A=aila,le at:
htt(:11....medi/inenet./om1glau/oma1arti/le.htm A//essed on A(ril# %)&4
4. Tsai7 James 8. 9Ma:7 -;(-<. *i#+ E:e P"eass"e and Gla2$ma. A=aila,le a!>
htt(:11....glau/oma.org1gleams1high-e-e-(ressure-and-glau/oma.(h( A22essed $n
A(ril# %)&4
22
23

Anda mungkin juga menyukai