Anda di halaman 1dari 57

GANGGUAN TUBA EUSTACHIUS

Prepared by :
Izza bt Zainal Abidin
11-2012-250
Siti Nurjawahir bt Rosli
11-2012-249
Nurfarah Nadiah bt Tajudin
11-2012-227
Nurul Faizatul Amira
11-2012-228
Junisarah bt Ab Hamid
11-2013-174
Dr pembimbing :
dr.Yuswandi Affandi Sp.THT
dr. Tantri Kurniawati, Sp THT-KL,
M.Kes
DEFINISI
Tuba eustachius adalah saluran yang
menghubungkan rongga telinga tengah dengan
nasofaring
ANATOMI TUBA EUSTACHIUS
Dibagi menjadi 2 bagian
Pars osseus (1/3 dari panjang tuba)
Pars cartilago (2/3 dari panjang tuba)

Pertemuan antara pars osseus dan pars cartilaginea
bagian menyempit (isthmus)
ANATOMI
Pars osseus
Muara dinding anterior cavum timpani
Bagian yang selalu terbuka

Pars cartilago
Muara nasofaring
Saat istirahat tertutup dan akan terbuka pada saat menelan,
menguap atau meniup keras

ANATOMI
Panjang tuba
Dewasa : 37,5 mm
Anak <9 bulan : 17,5 mm

Anak = tuba lebih pendek, lebih lebar dan
kedudukannya lebih horizontal

FISIOLOGI
Tuba biasanya dalam keadaan tertutup
Terbuka => oksigen diperlukan masuk ke dalam telinga
tengah atau pada saat mengunyah, menelan dan
menguap
Pembukaan tuba dibantu oleh otot tensor velli palatine
apabila perbedaan tekanan berbeda antara 20- 40 mmHg

FISIOLOGI
Fungsi tuba eustachius adalah :
Ventilasi
Drainase sekret
Menghalangi masuknya sekret dari nasofaring
ke telinga tengah
Pemeriksaan Fungsi Tuba Eustachius
Otoskopi pneumatik
Pemeriksaan pada membrane timpani dapat menilai patensi
dan juga fungsi tuba Eustachius.

Tidak dapat digunakan untuk membedakan antara gangguan
obstruksi fungsional atau mekanikal pada tuba.

Pemeriksaan Fungsi Tuba Eustachius
Nasofaringoskopi
Membantu mendapatkan visualisasi sebarang massa
(adenoid, pertumbuhan soft tissues pada nasofaring)
yang boleh menjadi obstruksi pada ujung faringeal
tuba Eustachius

Pemeriksaan Fungsi Tuba Eustachius
Timpanometri
Pemeriksaan obyektif untuk mengetahui kondisi telinga tengah
dan mobilitas selaput gendang telinga dan tulang-tulang
pendengaran dengan memberikan tekanan udara pada liang
telinga luar.

Tekanan telinga tengah diukur saat istirahat, segera setelah
perasat Toynbee dan perasat Valsava.

TES UJI VENTILASI TUBA
Perasat Valsava
Meniup dengan keras dari hidung sambil hidung
dipencet dan mulut ditutup. Jika tuba terbuka maka
udara akan masuk ke dalam rongga telinga tengah
yang menekan membran timpani ke arah lateral.
TES UJI VENTILASI TUBA
Perasat Toynbee
Menelan ludah sambil hidung dipencet serta
mulut ditutup. Jika tuba terbuka maka
membran timpani akan tertarik ke arah medial
Pemeriksaan Fungsi Tuba Eustachius
Test Politzer
Satu lubang hidung diberikan selang karet dihubungkan
dengan kantung udara , lubang hidung lainnya ditekan dengan
jari.
Pasien diminta menelan atau menyebut secara berulang huruf
K
Tes (+) membran timpani bergerak ke arah lateral.


TUBA TERBUKA ABNORMAL
Tuba terus menerus terbuka, sehingga udara masuk ke telinga
tengah waktu respirasi
Insiden = 0,3-6,6%
10-20% dari orang yang mengalaminya mencari bantuan
medis karena merasa begitu terganggu dengan gejalanya
Lebih sering = wanita
Biasanya pada remaja dan orang dewasa, jarang ditemukan
pada anak-anak

TUBA TERBUKA ABNORMAL
Riwayat penderita : kehilangan berat badan yang nyata
Penyakit kronis : rinitis atrofi, faringitis
Gangguan fungsi otot : myastenia gravis
Penggunaan obat anti hamil pada wanita dan penggunaan
estrogen pada laki-laki
Gangguan neurologis yang dapat menyebabkan atrofi otot
(misalnya, stroke, multiple sclerosis, penyakit motor neuron)

TUBA TERBUKA ABNORMAL
Keluhan
Rasa penuh atau rasa tersumbat dalam telinga
Autofoni (gema suara sendiri terdengar lebih keras)
Vertigo dan gangguan pendengaran juga dapat terjadi

TUBA TERBUKA ABNORMAL
Pemeriksaan klinis
Membran timpani atrofi sekunder akibat gerakan membran timpani yang
konstan dari bernapas atau mengendus
Membran timpani yang atrofi, tipis dan bergerak pada respirasi (a telltale
diagnostic sign).
Perubahan tekanan dalam nasofaring sangat mudah dipindahkan ke telinga
tengah sehinggakan pergerakan membran timpani bisa dilihat pada waktu
inspirasi dan ekpirasi
Pergerakan ini lebih jelas jika pasien bernapas setelah menutup lubang
hidung yang bersebelahan

Ke medial pada waktu inspirasi dan ke lateral pada waktu ekspirasi

TUBA TERBUKA ABNORMAL
Pemeriksaan penunjang
CT scan dalam bidang aksial
Timpanometri = mendeteksi gerakan dari membran
timpani
Sonotubometri

Sonotubometri Timpanometri
TUBA TERBUKA ABNORMAL
Pemberian obat topikal (obat nasal) dengan antikolinergik mungkin efektif

Estrogen (Premarin) tetes hidung (25 mg dalam 30 mL normal saline, 3
tetes) atau obat oral larutan jenuh kalium iodida (10 tetes dalam segelas jus
buah) telah digunakan untuk menginduksi pembengkakan pada pembukaan
tuba eustachius.

Bila tidak berhasil dapat dipertimbangkan untuk memasang pipa ventilasi
(Grommet).

MYOKLONUS PALATAL
Jarang dijumpai
Otot-otot palatum mengalami kontraksi ritmik secara
berkala
Hal ini menimbulkan bunyi klik pada telinga pasien
dan kadang-kadang dapat terdengar oleh pemeriksa

MYOKLONUS PALATAL
Penyebab
Pasti tidak diketahui
Lesi vaskular
Sklerosis multipel
Aneurisma arteri vertebralis
Tumor
Lesi di batang otak atau serebelum
MYOKLONUS PALATAL
Pengobatan
Biasanya tidak diperlukan
Dapat dipertimbangkan insisi otot tensor
timpani telinga tengah
PALATOSKISIS
Definisi
Kelainan bawaan yang terjadi oleh karena tidak
adanya penyatuan secara normal dari palatum pada
proses embrional, dimana terjadi kegagalan
penutupan penonjolan frontonasal, maksilaris dan
mandibularis baik secara sebagian atau sempurna.
PATALOSKISIS
Disfungsi tuba eustachius akibat hilangnya penambat
otot tensor veli palatini.
Ketidakmampuan membuka tuba ventilasi telinga
tengah tidak memadai peradangan
Tidak dikoreksi, otot menjadi terhambat dalam
kontraksinya untuk membuka tuba eustachius pada
saat menelan
PALATOSKISIS
Insidens penyakit telinga tengah pada anak
dengan palatoskisis menjadi sangat mulai dari :
Otitis media serosa berulang
Timpanosklerosis
Otitis media supuratif kronik
PALATOSKISIS
Insidens kelainan telinga tengah hampir 100% pada 3
bulan pertama kehidupan
Pertengahan usia belasan, insidens otitis media serosa
menjadi berkurang
Banyak remaja mengalami gangguan pendengaran
konduktif dan membran timpani tampak abnormal
PALATOSKISIS
Penanganan otologik memerlukan pengobatan
penyakit telinga secara dini
Koreksi bedah dari palatoskisis sesegera mungkin
fungsional
Banyak anak memerlukan pemasangan tuba ventilasi
secara berulang, seringkali dipasang tuba yang tahan
lama
OBSTRUKSI TUBA
Etiologi
Peradangan di nasofaring
Peradangan adenoid
Tumor nasofaring : gejala klinik awal pada
penyumbatan tuba adalah terbentuknya cairan pada
telinga tengah (otitis media serosa)




OBSTRUKSI TUBA
Setiap pasien dewasa dengan otitis media serosa kronik
unilateral harus dipikirkan kemungkinan karsinoma
nasofaring

Sumbatan mulut tuba di nasofaring
Tampon posterior hidung (Bellocq tampon)
Sikatriks yang terjadi akibat trauma operasi (adenoidektomi)

OBSTRUKSI TUBA
Penatalaksanaan
Terapi kausal
Nasal dekongestan lokal dan diatermia
Miringotomi
Pipa ventilasi (Grommet)
Locking Phenomenon
BAROTRAUMA (AEROTITIS)
Definisi
Keadaan dengan terjadinya perubahan tekanan
yang tiba-tiba di luar telinga tengah sewaktu di
pesawat terbang atau menyelam, yang
menyebabkan tuba gagal untuk membuka
BAROTRAUMA
Perbedaan tekanan > 90 cmHg tuba tidak bisa dibuka tekanan negatif
cairan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa p.darah ruptur
terisi dengan cairan + darah

BAROTRAUMA
Gejala klinis
Nyeri pada telinga
Rasa tidak nyaman pada salah satu atau kedua telinga
Penurunan pendengaran ringan
Rasa penuh telinga
BAROTRAUMA
Jika kondisi ini terus memburuk dan berlangsung berkepanjangan
Nyeri ekstrim pada telinga
Merasa ada tekanan dalam telinga (di dalam air)
Penurunan pendengaran sedang berat
Pusing (vertigo)
Keluarnya darah atau cairan yang berasal dari telinga,
menunjukkan telah terjadi ruptur membran timpani
BAROTRAUMA
Klasifikasi
Barotrauma Ascending
Pesawat terbang tinggi tekanan udara atmosfer
berkurang gas dalam telinga tengah mengembang
(hukum Boyle) tuba tidak terbuka tekanan dalam
telinga tengah (+) mendorong membran timpani ke
arah lateral (bombans/bulging)
BAROTRAUMA
Klasifikasi
Barotrauma Descending
Pesawat turun tekanan atmosfer akan meningkat
volume telinga tengah (-) membran timpani tertarik
ke medial (retraksi)
BAROTRAUMA
Berdasarkan lokasi
Barotrauma telinga luar
Barotrauma telinga tengah
Barotrauma telinga dalam (implosive, explosive)

Derajat kerusakan membran timpani
BAROTRAUMA
Penatalaksanaan
Antihistamin : dapat membataskan jumlah produksi mucus
yang dihasilkan
Dekongestan : mengeringkan mucus pada hidung
Antibiotik : dapat mencegah infeksi telinga sekiranya
barotrauma berat
Miringotomi dan bila perlu memasang pipa ventilasi
(Grommet).

BAROTRAUMA
Pencegahan
Mengunyah permen karet atau perasat Vasalva terutama ketika
pesawat mulai turun mendarat
Jangan tidur sewaktu pesawat mulai mahu mendarat
Elakkan menaiki pesawat atau menyelam jika sedang terkena
infeksi saluran napas atas

BAROTRAUMA
Komplikasi
Nyeri telinga bisa memburuk
perforasi membrane timpani dapat menutup sendiri dalam
beberapa minggu
Mudah terkena infeksi akut telinga
Gangguan pendengaran
Vertigo

Anda mungkin juga menyukai