Anda di halaman 1dari 33

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I
PENDAHULUAN 2
BAB II
LAPORAN KASUS. 3
BAB III
PEMBAHASAN5
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA...14
BAB V
KESIMPULAN34
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA.35

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester
ketiga13 minggu (minggu ke-28 hingga 40).
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga
terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu,
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang
terjadi dua minggu setelahnya.

BAB II
2

LAPORAN KASUS
SESI 1
Seorang wanita, 24 tahun datang ke poliklinik kebidanan RS Trisakti untuk memeriksa
kehamilannya. Hari pertama Haid tanggal 21 September 2012. Siklus haid teratur. Pasien
sudah 2 kali memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan rumah sakit lain dan dikatakan
kehamilanya berkembang baik.
SESI 2
Data tambahan:
Anamnesis :
Saat ini pasien mengeluh cairan vagina menjadi lebih banyak dari biasanya dan disertai rasa
tidak nyaman pada daerah pinggang dan panggul.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
TD:

110/80mmHg

N:

84x/menit

RR:

20x/menit

T:

37oC

Conjungtiva : tidak anemis


Thorax: Jantung dan Paru paru dalam batas normal
Abdomen:
Status obstetrikus:
Fundus uteri setengah pusat simpisis, ballottement (+), denyut jantung janin (djj) 152
dpm (denyut per menit). Inspeksi vulva uretra tenang.
Genitalia :
Status ginekologis:
Inspekulo:
Tampak dinding vagina dan serviks berwarna kebiruan, fluksus (-), flour albus (-),
tidak tampak massa pada serviks dan vagina.
3

Ekremitas: edema -/-

BAB III
PEMBAHASAN
4

IDENTITAS
Nama

: Tidak diketahui

Jenis kelamin

: Wanita

Usia

: 24th

Alamat

: tidak diketahui

Status pernikahan

: tidak diketahui

Agama

: tidak diketahui

Status pendidikan

: tidak diketahui

ANAMNESIS
Anamnesis tanda kehamilan:
Riwayat penyakit sekarang:

Apakah ibu sering merasakan mual dan muntah?


Apakah ada peningkatan frekuensi buang air kecil?
Bagaimana dengan frekuensi buang air besar?apakah ada konstipasi?
Apakah ibu merasa payudara lebih kencang dan lebih besar dari sebelumnya?
Apakah ada peningkatan berat badan? Atau sebaliknya penurunan berat badan?
Apakah ibu pernah melakukan uji kehamilan sebelumnya?

Riwayat obstetrik:

Apakah ibu pernah hamil sebelumnya? Jika pernah, berapa kali?


Apakah ibu pernah melahirkan sebelumnya? Jika pernah, berapa kali?
Apakah ibu pernah keguguran sebelumnya? Jika pernah, berapa kali?
Bagaimana teknik kelahiran terdahulu? Apakah pernah melakukan ceaserian-sectio?

Riwayat penyakit dahulu:

Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit sebelumnya seperti DM, penyakit jantung,
penyakit tiroid, penggunaan obat-obatan terlarang, hipertensi dll?

Riwayat penyakit keluarga:

Apakah keluarga memiliki riwayat penyakit tertentu seperti DM, hipertensi, penyakit
jantung dll?

Riwayat kebiasaan:

Apakah ibu seorang perokok, peminum alkohol?


Bagaimana pola makan sehari-hari?

Anamnesis tambahan setelah kasus 1 sesi 2 didapatkan:

Seberapa banyak cairan vaginanya? Seberapa sering mengganti celana?


Apakah cairan berbau, berwarna atau disertai darah?

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan Darah
Pernapasan
Nadi
Suhu
BB
TB
Status Lokalis
Conjuntiva

Ninai Normal
120/80 mmHg
16-20x /menit
60-100x/menit
36.5o-37.2oC
-

Hasil
110/80 mmHg
20x/menit
84x/menit
37oC

Interpretasi1
Normal
Normal
Normal
Normal

Tidak anemnis

Harus tetap dilakukan


pemeriksaan
tambahan

karena

pada wanita
terjadi

hamil

vasodilatasi

dari pembuluh darah


Thorax

Jantung

dan

conjungtiva
paru Normal

dalam batas normal


Abdomen
Fundus Uteri

Setengah

Ballottement

simpisis
Positive

pusat- Usia kehamilan 16


minngu
Normal
6

Denyut jantung janin 120-160 dpm


Genitalia
Inspekulo
Dinding vagina dan

152 dpm

Normal

Berwarna kebiruan

Normal

serviks

Karena vaskularisasi
yang meningkat dan
adanya

pembesaran

dari

kelenjae

endoservikal

yang

menyebabkan
peningkatan
Fluksus
Flour albus
Ekstremitas

Negative
Negative
Edema -/-

sekresi

cairan.
Normal
Normal
Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
Hal ini berguna untuk mendeteksi kelainan yang ada pada pasien. Serta memeriksa

apakah terjadi anemia pada pasien


Pemeriksaan USG
Untuk mengetahui keadaan janin berupa letak serta pertumbuhan organ pada janin
Pemeriksaan Leopord
Dilakukan untuk mengetahui letak kepala, bokong, dan punggung bayi, serta
masuknya kepala dalam pintu atas panggul

DIAGNOSIS
Pasien mengalami kehamilan normal, ditinjau dari gejala yang dialami pasien.
Umur kehamilan:1
HPHT(Hari Pertama Haid terakhir): 21 September 2012
Hari pemeriksaan: 10 januari 2013
Siklus: teratur (28 hari)
Minggu
September

Hari
9

Oktober

November

2
7

Desember

Januari

3
10

Jumlah

12 minggu

27 hari

Umur kehamilan : 16 minggu (kurang 1 hari)


Taksiran partus:
HPHT(Hari Pertama Haid terakhir): 21 September 2012
Rumus: hari + 7, bulan -3, tahun +1
Maka taksiran partus: 28 Juni 2013
TATA LAKSANA
Pada pasien ini tidak ada keluhan-keluhan yang menggangu, sehingga kami hanya
memberikan edukasi mengenai hal-hal penting sebagai berikut:
Edukasi Kesehatan bagi Ibu Hamil2
Ditujukan untuk menjaga kehamilan tetap sehat dan berkualitas. Beberapa informasi
penting yang dapatdisampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Memastikan Ibu akan kembali melakukan pemeriksaan kehamilan berikutnya.
Pasien ini baru memasuki trimester I, maka perlu pemeriksaan tiap bulan.
2. Nutrisi yang adekuat:
Kalori:
Memberitahukan kepada ibu tentang makanan cukup kalori & jumlah kalori
yang dibutuhkan ibu hamil (2500 kal/hari).
Anjurkan peningkatan BB tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.
Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas yang merupakan
factor predisposes iuntuk terjadinya preeclampsia.
Protein:
Memberitahukan kepada ibu tentang makanan berprotein tinggi & jumlah
protein yang dibutuhkan (85 gr/hari).
Jelaskan akibat dari defisiensi protein kelahiran premature, anemia dan
edema.
Kalsium:
Memberitahukan kepada ibu tentang makanan berkalsium & jumlah kalsium
yang dibutuhkan (1,5 gr/hari).
8

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama perkembangan otot


dan rangka.
Jelaskan akibat dari defisiensi kalsium riketsia pada bayi atau osteomalacia
pada Ibu.
Zat besi:
Memberitahukan kepada ibu tentang jumlah zat besi yang dibutuhkan (30
mg/hari) & manfaat zat besi dalam menjaga konsentrasi Hb.
Jelaskan akibat dari defisiensi zat besi anemia defisiensi zat besi.
Asam folat:
Memberitahukan kepada ibu tentang jumlah asam folat yang dibutuhkan (400
mikrogram/hari) yang berguna untuk pematangan sel.
Jelaskan akibat dari defisiensi asam folatanemia megaloblastik pada Ibu
hamil.
3. Perawatan Payudara
Payudara perlu dipersiapkan sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi
dengan baik pada saat diperlukan.
4. Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan selama kehamilan yaitu pada
trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang
berlebihan) sehingga perlu menjaga kebersihan rongga mulut.
Anjuran untuk menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan
terhadap karies dan gingivitis.
5. Kebersihan tubuh dan pakaian
Perubahan anatomic pad aperut, area genitalia/lipatpaha, dan payudara
menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah

terinvestasi oleh mikroorganisme.


Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu hak
tinggi (high heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan

perut.
6. Pembatasan aktivitas sehari-hari

Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja

fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan.


Istirahatcukup, minimal 8 jam pada malam hari, dan 2 jam pada sianghari.
Tidak dianjurkan untuk merokok menimbulkan vasospasme yang berakibat

anoksia janin, BBLR, prematuritas, kelainan congenital dansolusioplasenta.


7. Pemilihanolah raga
9

Lakukan gerakan tubuh ringan, misalnyaberjalan kaki, terutama pada pagi

hari.
Anjurkan untuk mengikuti senam hamil.
8. Penyesuaian kebiasaan hidup

Kebiasaanbuang air besar (b.a.b) selama kehamilan cenderung menjadi tidak

teratur. Sehingga upayakan untuk minum banyak, makan-makanan yang

mengandung serat seperti sayuran dan buah.


Kebiasaan koitus, hubungan seksual tidak berbahaya untuk dilakukan kapan
saja selama kehamilan, dengan syarat tidak ada penyulit kehamilan seperti
ketuban pecah, persalinan premature, dan cervix inkompeten. hati-hati pada
kehamilan muda, dan sebaiknya ditinggalkan di akhir masa kehamilan karena

uterus yang menjadi lebih sensitif.


9. Batasi penggunaan obat-obatan yang belebihan / polifarmasi
10. Selain memperhatikan keadaan fisik, aspek kejiwaan juga harus diperhatikan.

Keadaan kejiwaan ibu, orang-orang sekitarnya dan sikap ibu tersebut terhadap

kehamilannya. hendaknya bahagia menanti kelahira nanaknya.


Pengertian kepada keadaan calon ibu dan keluarga sangat diperlukan, terutama
dari suami.

Edukasi Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan


Tujuan penyampaianny aadalah agar apabila terjadi hal-hal demikian, baik ibu dan
keluarga dapat segera datang kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
1. Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang seringterjadi
Perdarahan
Preeklampsi , dengan gejala dan tanda antara lain:
Sakit kepala atau cephalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik
dengan pengobatan umum
Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, silau atau berkunang-kunang

Nyeri epigastrik

Oliguria (urine kurangdari 500ml/24 jam)

Edema menyeluruh
2. Menjelaskan gejala dan tanda yang harus diwaspadai
Muntah berlebihan
Disuria
Menggigil ataudemam
Ketuban pecah dini
Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan

10

Edukasi Tentang MasaPersalinan


Apalagi pasien ini primigravida yang belum pernah mengalami persalinan, sehingga perlu
untuk dijelaskan tentang kesiapan untuk persalinan, antara lain:
1. Perencanaan proses persalinan

Dimana tempatnya, penolong, dana, serta pendamping


2. Penjelasan tentang tanda-tanda persalinan sudah dekat

Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasakan keadaan dimana


sesak berkurang, tetapi berjalan menjadi sedikit lebih sukar, dan sering nyeri

pada anggota bawah


His (kontraksi) pendahuluan/his palsu pada tiga atau empat minggu sebelum
persalinan.
Kontraksi pendahuluan bersifat: nyeri dan hanya terasa diperut bagian bawah,
tidak teratur, durasi pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu,
tidak bertambah kuat jika dibawa berjalan, tidak berpengaruh pada pendataran

cervix.
3. Penjelasan tanda-tanda persalinan

Timbulnya his persalinan, yaitu his pembukaan dengan sifat nyeri melingkar
dari punggung, memancar ke perut bagian depan, teratur, makin lama makin
pendek intervalnya, jika dibawa berjalan menjadi bertambah kuat, dan
berpengaruh pada pendataran cervix.
Keluarnya lender berdarah dari jalan lahir.

Pecahnya ketuban dalam jumlah banyak dari jalan lahir.


4. Penjelasan mengenai tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong bayi keluar

tenaga mengejan hanya dapat berhasil jika pembukaan sudah lengkap, dan paling
efektif sewaktu kontraksi uterus.
Edukasi Mengenai Masa Setelah Persalinan
1. Melakukanpemberian ASI eksklusif

Dapat diawali dengan inisiasi dini yaitu usaha untuk memperkenalkan ASI
sedini mungkin. Satu jam pertama kontak ibu dengan bayi baru lahir.
2. Penjelasan mengenai program KB (keluarga berencana)

Ini perlu disampaikan mengingat usia ibu yang masih muda dan masih
merupakan kehamilan anak pertama.1,2

11

BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita2
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan
fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon
gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisis adrenal
ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Genitalia eksterna
12

Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjarkelenjar pada dinding vagina.
Mons pubis atau mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung
pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis
yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
13

Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut
saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal
dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan
sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen
dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk
fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial
dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix,
dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa
berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk
kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam
secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
14

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis
(m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar
jalan lahir dan mencegah ruptur.

Genitalia Interna

Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus,
isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

15

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam
vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan
ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio
cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum
melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi
serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks
menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin)
dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks
dipengaruhi siklus haid.
Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum
uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari
luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid
akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan
fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan
dan perkembangan wanita (gambar).
Ligamentum penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum
ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum
vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica
cabang aorta abdominalis.
Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang
8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
16

Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa
dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan
fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap
bagiannya (gambar).
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan.
Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum),
sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron
oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii
melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri
renalis.
Siklus menstruasi4
17

Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yang disebut
Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur
tersebut tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih
cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai memproduksi
hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen
bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan
kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur
tersebut. Hormone estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina
untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.

Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut dengan
Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu
terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika
pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut
memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi,
mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam rahim. Kemudian, sel telur
tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin
(HCG) Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
18

Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh
dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.

Fase-fase dalam siklus menstruasi


Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-fase
ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium,
dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan
yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak
fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari
epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
o Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.

19

o Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat
dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan
getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan
kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
o Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena
kehilangan cairan.
o Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi
lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan
lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang
ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi

Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Perempuan Hamil1


Sistem reproduksi
1. Uterus
Trimester 1
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara
produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi
jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan
menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir
kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang.

20

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen
dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan
ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.pada awal kehamilan tuba
fallopi,ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,sementara
pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus.posisi plasenta juga
mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus yang mengelilingi
implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga
akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat.seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan
membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus seiring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Sejak
trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya
tidak disertai nyeri.
Trimester 2
bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban dan dinding rahim terasa tipis.
Posisi rahim : a. Pada empat bulan kehamilan,rahim tetap berada pada rongga pelvis.
b. setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesaran

nya dapat mencapai

batas hati.
c. rahim yang hamil biasa nya mobilitas nya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20
minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak
setinggi pusat.
Trimester 3
21

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan
empat puluh minggu.pada kehamilan 28 minggu, TFU terletak 2-3 jari diatas pusat,pada
kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Px. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU
berada tiga jari dibawah px. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri
dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada
kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar
dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah
yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.

2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan
terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinye edema pada seluruh serviks
bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
Jaringan ikat ekstraseluler serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada
membrana basalis. Dimana molekul-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan
proteoglikan terutama dermatan sulfat, asam hialuronat dan heparin sulfat. Juga ditemukan
fibronektin dan elastin diantara serabut kolagen.
Serviks didominasi jaringan ikat fibrosa. Komposisi berupa jaringan matriks
ekstraseluler terutama kolagen dengan elastin dan proteglikan dan bagian sel yang
mengandung otot dan fibroblas, epitel serta pembuluh darah.
Pada akhir trimester pertama kehamlian , berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan, dengan sel otot
polos dan jarinagn elastis, serabut kolagen bersatu ke arah paralel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada
serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan
lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
22

3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dari pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya 1 korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesteron dalam jumlah minimal.
Relaksin disekresikan oleh korpus luteum, desidua, placenta dan hati. Fungsinya
dalam proses remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi yang kemudia akan
mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.
4. Vagina dan perineum
Vagina dan vulva

terjadi

perubahan

karena

pengaruh

estrogen.

Akibat

hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini
mengakibatkan bertambahnya panjang dinding vagina.

Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresinya berwarna


keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi
asam lakatat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus
acidophilus.
Kulit
Pada kulit dindingperut terjadi perubahan warna menjadi kemerahan , kusam dan
kadang juga mengenai paha dan payudara, ini dikenal sebagai striae gravidarum. Kulit perut
pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. Kadang-kadang akan mucul
pada wajah dan leher disebut chloasma atau melasma gravidarum.
Payudara
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba noduli
noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena vena lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Dan terdapat kolostrum berwarna
kuning.
23

Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen,
progesteron dan somatomamotropin.
a)

Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, antara lain:
Estrogen, berfungsi :
- Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
- Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin
besar.
- Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
Progesteron, berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
- Menambah sel asinus.
Somatomamotropin, berfungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
- Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

b)

Perubahan payudara pada ibu hamil


- Payudara menjadi lebih besar
- Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
- Glandula Montgomery makin tampak menonjol dipermukaan areola mamae.
- Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar cairan putih jernih (kolostrum)
yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
- Pengeluaran ASI belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (Prolaktine
Inhibiting Hormone).
- Setelah persalinan , dengan dilahirkannya plasenta pengaruh estrogen, progesterone dan
somotomammotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan
laktasi terjadi.
Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selam kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara, volume darah dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama
kehamilan berat badan akan bertambah 12,5kg.
24

Peningkatan jumlah cairan selam kehamilan adalah fisiologis yang disebabkan oleh
turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa
haus dan vasopresin.
Penambahan tekanan vena dibagian bawah uterus dan mengakibatkan oklusi parsial
vena kava yang bermanifestasi pada adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada
akhir kehamilan. Penurunan tekanan osmotik koloid di interstisial juga akan menyebabkan
edema pada akhir kehamilan. Hasil konsepsi , uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan
asupan protein per hari 51 g.
Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprnadial dan hiperinsulinisme. Konsemtrasi
lemak , lipoprotein adan aplipoprotein dalam plasma akan meningkat selama kehamilan.
Lemak akan disimpan sebagian besar di sentral yang kemudian akan digunakna janin sebagai
nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang. LDL akan mencapai puncaknya pada
minggu ke 36 sementara HDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke 25 berkurang
sampai minggu ke 32 dan kemudian menetap. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormon
progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30g kalsium yang sebagian besar akan
digunakan untuk pertumbuhan janin. Zinc sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam
sisntesis DNA/RNA. Defisiensi asam folat selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya
anemia megaloblastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta awal kehamilan diduga
akan menyebabkan neural tube defect pada janin, asupan asam folat 0,4mg/hari sampai usia
12 minggu.
Sistem Kardiovaskular
Pada minggu ke 5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini untuk
mengurangi resistensi vaskuar sistemik. Selain itu terjadi peningkatan denyut jantung. Antara
minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan
preload. Performa ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular
sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas vaskukar juga meningkat.

25

Peningkatan estrogem dan progesteron menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan


resistensi vaskular perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrfi dan dllatasi untuk memfasilitasi perubahan
cardiac output, tetapi kontraktilitasmya tidak berubah. Bersamaan dengan perubahan posisi
diafragma , apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri sehingga pada pemeriksaan EKG
akan terjadi deviasi aksis kiri, depresi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inverse atau
pendataran gelombang T pada lead III.
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira kira 25 % dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak
kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu
yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis. Kenaikan
plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.
Hipervolemi selama kehamilan mempunyai fungsi berikut :
-

Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap hipertrofi sistem vaskular.


Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang merusak dari arus balik vena

dalam posisi terlentang dan berdiri.


Untuk menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang banyak pada saat pesalinan.
Volume darah ini akankembali seperti sediakala pada 2-6 minggu setelah persalinan.

Traktus Digestivus
Pada bulan bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot otot traktus digestivus menurun
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus usus. Hal ini
mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan bulan
pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness. Emesis, bila terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut
hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur
berlebihan daripada biasa. Bila terlampau banyak, ini pun menjadi patologik.

26

Traktus Urinarius
Pada bulan bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada
ureter kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini
disebabkan olehkarena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang
bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan
sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih
sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Disamping sering kencing tersebut
diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi
di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam
kehamilan.

Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar 135 %. Prolaktin akan
meningkat 10x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebalikanya setelah persalinan konsemtrasi
dalam plasma akan menurun.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan
akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Pengaturan konsentrasi kalsium berhubungan dengan magnesium, fosfat, hormon
paratiroid, vitamin D dan kalsitonin. Konsentarsi hormon paratiroid akan menurun pada
trimeste pertama kemudian akan meningkat secara progresif. Fungsi paratoroid untuk
memasok janin dengan kalsium yang adekuat dan mempunya peran dalam produksi peptida
pada janin, plasenta dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk mendapat
asupan vitamin D 10 g atau 400 IU10.
27

Kelenjar adrenal pada kehamilan akan mengecil sedangkan hormon androstenedion,


testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat. Sementara itu
dehidropiandrosteron sulfat akan menurun.
Sistem Muskuloskletal
Lordosis yang progersif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisis anterior, lordosis menggeser pusat daya berat
ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
mobilitasnya yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobiltas tersebut dapat
mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak
pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.

Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil sehingga bidan dapat mendiagnosa kehamilan
I. Tanda Kehamilan
Adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil yang terjadi akibat
perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan.
II. Kategori Tanda Kehamilan3
1. Presumsi
Adalah perubahan yang dirasakan ibu / Kemungkinan /Dugaan hamil.
Tanda- tanda dugaan hamil :
1. Amenorea (terlambat datang bulan)
2. Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Gejala
ini sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness of pregnancy. Bila terlampau
sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan disebut dengan Hiperemesis Gravidarum.
3. Mengidam.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat
defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
28

4. Sinkope atau Pingsan


5. Pingmentasi Kulit
Sekitar Pipi (Cloasma Gravidarum) Keluarnya Melanophore Stimulating Hormone
(MSH) hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.
Dinding perut
- Stria livide dan albican
- Linea Ningra dan alba
Sekitar Payudara
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Putting susu makin menonjol
- Kelenjar montgomery menonjol
- Pembuluh darah manifes sekitar payudara
6. Salivasi berlebihan
7. Anoreksia atau tidak ada selera makan.
Biasanya timbul pada TM I, kemudian nafsu makan akan muncul kembali
8. Epulis (Hipertropi dari papil gusi)
9. Varices
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena,
terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara dan dapat menghilang setelah
persalinan.
10. Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesteron dan somamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan
garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung syaraf tertekan menyebabkan
rasa sakit terutama pada hamil pertama.
11. Sering Kencing
Uterus yang membesar pada TM I akan menyebabkan tertekannya kandung kencing. Pada
TM II umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul dan pada TM III gejala ini dapat timbul lagi karena janin mulai masuk ke ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
12. Obstipasi
Karena pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga
menyebabkan
29

kesulitan untuk BAB.


2. Tanda tidak pasti kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan :
1. Pembesaran uterus
2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
- Tanda Hegar
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi sehingga lebih panjang
dan lebih lunak. Pada VT jika 2 jari tangan dalam diletakkan pada forniks posterior dan
tangan yang satunya pada dinding perut depan diatas simpisis, maka istmus uteri sedemikian
lunaknya, seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan serviks.
- Tanda Brackston Hicks
Kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu pemeriksaan. Maka
kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih keras. Hal tersebut disebabkan karena
timbulnya kontraksi.
- Tanda Piscasek
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan tersebut. Sehingga
pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh didaerah implantasi dari blastosit
dan daerah insersi plasenta.
- Tanda Goodell
Pelunakkan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam serviks bertambah dan karena
timbulnya oedema dari serviks dan hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks. Jaringan ikat pada
serviks banyak mengandung kolagen, akibat kadar estrogen meningkat, menyebabkan
hipervaskularisasi maka kosistensi serviks menjadi lunak.
- Tanda Chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna unggu kebiruan pada mukosa vagina,
vulva dan serviks akibat meningkatnya hormon estrogen. Warna portio pun tampak livide.
3. Teraba Balotement
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16-18. Balotement adalah
tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur tersebut dan
merasakan pantulannya. Jari pemeriksa dalam vagina mendorong dengan lembut kearah atas,
janin terdorong keatas kemudian janin turun kembali dan jari merasakan benturan lunak.
4. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan positif
30

3.Tanda pasti kehamilan


a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagianbagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar Rotgen tampak kerangka janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan
tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan.
- Riwayat
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan panggul
- Uji Lab
Uji kehamilan
- Urin
Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut dinyatakan positif jika
konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya terjadi pada saat tidak menstruasi atau
12-14 hari setelah konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap
kehamilan sebanyak 99,5 %. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena rendahnya konsentrasi
hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal yang tidak akurat, KE atau gangguan
pada ovum.
- Serum Beta hCG
a. Dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi
b. Dilakukan 2 kali setiap 2 hari selama 10 minggu
c. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi spontan, ovum yang terganggu, dan
kehamilan yang dipertahankan setelah 12 minggu.

BAB V
KESIMPULAN

31

Berdasarkan apa yang telah dilakukan secara komprehensif pada pasien ini selama
kehamilannya tidak terdapat masalah potensial dan asuhan kebidanan dilakukan sesuai
standar 10 T sehingga dalam hal ini pemeriksaan kehamilan lebih berfokus pada kesiapan ibu
dalam menghadapi proses persalinan baik fisik maupun mental terlebih ini kehamilan ibu
yang pertama. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi ibu juga menjadi tujuan pemeriksaan
karena jika gizi ibu tercukupi maka pertumbuhan dan perkembangan janin akan berlangsung
secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

32

1. Adriaansz G. Asuhan Antenatal. In: Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH,


editors.

IlmuKebidananSarwonoPrawirohardjo.

4th

ed.

Jakarta:

PT.

BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo; 2009. p. 281-7.


2. Wirakusumah FF, Mose JC, Handono B. Obstetri Fisiologi IlmuKesehatanReproduksi. 2 nd
ed. Jakarta: EGC; 2010. p. 110-21; 129-31; 152-3.
3. Cunningham, Mac Donald, Gant, 2002,Wiliam Obstetric, Edisi 21, EGC, Jakarta
4. Sweet, Betty R, 1993, Mayes Midwifery, London : Bailliere Tindal

33

Anda mungkin juga menyukai