Ogr Kehamilan Normal
Ogr Kehamilan Normal
DAFTAR ISI 1
BAB I
PENDAHULUAN 2
BAB II
LAPORAN KASUS. 3
BAB III
PEMBAHASAN5
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA...14
BAB V
KESIMPULAN34
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA.35
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester
ketiga13 minggu (minggu ke-28 hingga 40).
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga
terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu,
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang
terjadi dua minggu setelahnya.
BAB II
2
LAPORAN KASUS
SESI 1
Seorang wanita, 24 tahun datang ke poliklinik kebidanan RS Trisakti untuk memeriksa
kehamilannya. Hari pertama Haid tanggal 21 September 2012. Siklus haid teratur. Pasien
sudah 2 kali memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan rumah sakit lain dan dikatakan
kehamilanya berkembang baik.
SESI 2
Data tambahan:
Anamnesis :
Saat ini pasien mengeluh cairan vagina menjadi lebih banyak dari biasanya dan disertai rasa
tidak nyaman pada daerah pinggang dan panggul.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
TD:
110/80mmHg
N:
84x/menit
RR:
20x/menit
T:
37oC
BAB III
PEMBAHASAN
4
IDENTITAS
Nama
: Tidak diketahui
Jenis kelamin
: Wanita
Usia
: 24th
Alamat
: tidak diketahui
Status pernikahan
: tidak diketahui
Agama
: tidak diketahui
Status pendidikan
: tidak diketahui
ANAMNESIS
Anamnesis tanda kehamilan:
Riwayat penyakit sekarang:
Riwayat obstetrik:
Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit sebelumnya seperti DM, penyakit jantung,
penyakit tiroid, penggunaan obat-obatan terlarang, hipertensi dll?
Apakah keluarga memiliki riwayat penyakit tertentu seperti DM, hipertensi, penyakit
jantung dll?
Riwayat kebiasaan:
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan Darah
Pernapasan
Nadi
Suhu
BB
TB
Status Lokalis
Conjuntiva
Ninai Normal
120/80 mmHg
16-20x /menit
60-100x/menit
36.5o-37.2oC
-
Hasil
110/80 mmHg
20x/menit
84x/menit
37oC
Interpretasi1
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak anemnis
karena
pada wanita
terjadi
hamil
vasodilatasi
Jantung
dan
conjungtiva
paru Normal
Setengah
Ballottement
simpisis
Positive
152 dpm
Normal
Berwarna kebiruan
Normal
serviks
Karena vaskularisasi
yang meningkat dan
adanya
pembesaran
dari
kelenjae
endoservikal
yang
menyebabkan
peningkatan
Fluksus
Flour albus
Ekstremitas
Negative
Negative
Edema -/-
sekresi
cairan.
Normal
Normal
Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
Hal ini berguna untuk mendeteksi kelainan yang ada pada pasien. Serta memeriksa
DIAGNOSIS
Pasien mengalami kehamilan normal, ditinjau dari gejala yang dialami pasien.
Umur kehamilan:1
HPHT(Hari Pertama Haid terakhir): 21 September 2012
Hari pemeriksaan: 10 januari 2013
Siklus: teratur (28 hari)
Minggu
September
Hari
9
Oktober
November
2
7
Desember
Januari
3
10
Jumlah
12 minggu
27 hari
perut.
6. Pembatasan aktivitas sehari-hari
Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja
hari.
Anjurkan untuk mengikuti senam hamil.
8. Penyesuaian kebiasaan hidup
Keadaan kejiwaan ibu, orang-orang sekitarnya dan sikap ibu tersebut terhadap
Nyeri epigastrik
Edema menyeluruh
2. Menjelaskan gejala dan tanda yang harus diwaspadai
Muntah berlebihan
Disuria
Menggigil ataudemam
Ketuban pecah dini
Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan
10
cervix.
3. Penjelasan tanda-tanda persalinan
Timbulnya his persalinan, yaitu his pembukaan dengan sifat nyeri melingkar
dari punggung, memancar ke perut bagian depan, teratur, makin lama makin
pendek intervalnya, jika dibawa berjalan menjadi bertambah kuat, dan
berpengaruh pada pendataran cervix.
Keluarnya lender berdarah dari jalan lahir.
tenaga mengejan hanya dapat berhasil jika pembukaan sudah lengkap, dan paling
efektif sewaktu kontraksi uterus.
Edukasi Mengenai Masa Setelah Persalinan
1. Melakukanpemberian ASI eksklusif
Dapat diawali dengan inisiasi dini yaitu usaha untuk memperkenalkan ASI
sedini mungkin. Satu jam pertama kontak ibu dengan bayi baru lahir.
2. Penjelasan mengenai program KB (keluarga berencana)
Ini perlu disampaikan mengingat usia ibu yang masih muda dan masih
merupakan kehamilan anak pertama.1,2
11
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita2
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan
fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon
gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisis adrenal
ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Genitalia eksterna
12
Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjarkelenjar pada dinding vagina.
Mons pubis atau mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung
pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis
yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
13
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut
saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal
dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan
sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen
dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk
fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial
dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix,
dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa
berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk
kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam
secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
14
Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis
(m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar
jalan lahir dan mencegah ruptur.
Genitalia Interna
Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus,
isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
15
Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam
vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan
ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio
cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum
melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi
serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks
menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin)
dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks
dipengaruhi siklus haid.
Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum
uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari
luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid
akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan
fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan
dan perkembangan wanita (gambar).
Ligamentum penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum
ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum
vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica
cabang aorta abdominalis.
Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang
8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
16
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa
dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan
fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap
bagiannya (gambar).
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan.
Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum),
sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron
oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii
melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri
renalis.
Siklus menstruasi4
17
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yang disebut
Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur
tersebut tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih
cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai memproduksi
hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen
bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan
kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur
tersebut. Hormone estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina
untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut dengan
Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu
terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika
pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut
memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi,
mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam rahim. Kemudian, sel telur
tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin
(HCG) Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
18
Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh
dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.
19
o Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat
dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan
getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan
kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
o Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena
kehilangan cairan.
o Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi
lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan
lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang
ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi
20
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen
dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan
ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.pada awal kehamilan tuba
fallopi,ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,sementara
pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus.posisi plasenta juga
mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus yang mengelilingi
implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga
akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat.seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan
membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus seiring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Sejak
trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya
tidak disertai nyeri.
Trimester 2
bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban dan dinding rahim terasa tipis.
Posisi rahim : a. Pada empat bulan kehamilan,rahim tetap berada pada rongga pelvis.
b. setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesaran
batas hati.
c. rahim yang hamil biasa nya mobilitas nya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20
minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak
setinggi pusat.
Trimester 3
21
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan
empat puluh minggu.pada kehamilan 28 minggu, TFU terletak 2-3 jari diatas pusat,pada
kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Px. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU
berada tiga jari dibawah px. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri
dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada
kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar
dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah
yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan
terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinye edema pada seluruh serviks
bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
Jaringan ikat ekstraseluler serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada
membrana basalis. Dimana molekul-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan
proteoglikan terutama dermatan sulfat, asam hialuronat dan heparin sulfat. Juga ditemukan
fibronektin dan elastin diantara serabut kolagen.
Serviks didominasi jaringan ikat fibrosa. Komposisi berupa jaringan matriks
ekstraseluler terutama kolagen dengan elastin dan proteglikan dan bagian sel yang
mengandung otot dan fibroblas, epitel serta pembuluh darah.
Pada akhir trimester pertama kehamlian , berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan, dengan sel otot
polos dan jarinagn elastis, serabut kolagen bersatu ke arah paralel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada
serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan
lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
22
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dari pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya 1 korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesteron dalam jumlah minimal.
Relaksin disekresikan oleh korpus luteum, desidua, placenta dan hati. Fungsinya
dalam proses remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi yang kemudia akan
mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.
4. Vagina dan perineum
Vagina dan vulva
terjadi
perubahan
karena
pengaruh
estrogen.
Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini
mengakibatkan bertambahnya panjang dinding vagina.
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen,
progesteron dan somatomamotropin.
a)
Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, antara lain:
Estrogen, berfungsi :
- Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
- Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin
besar.
- Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
Progesteron, berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
- Menambah sel asinus.
Somatomamotropin, berfungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
- Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
b)
Peningkatan jumlah cairan selam kehamilan adalah fisiologis yang disebabkan oleh
turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa
haus dan vasopresin.
Penambahan tekanan vena dibagian bawah uterus dan mengakibatkan oklusi parsial
vena kava yang bermanifestasi pada adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada
akhir kehamilan. Penurunan tekanan osmotik koloid di interstisial juga akan menyebabkan
edema pada akhir kehamilan. Hasil konsepsi , uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan
asupan protein per hari 51 g.
Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprnadial dan hiperinsulinisme. Konsemtrasi
lemak , lipoprotein adan aplipoprotein dalam plasma akan meningkat selama kehamilan.
Lemak akan disimpan sebagian besar di sentral yang kemudian akan digunakna janin sebagai
nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang. LDL akan mencapai puncaknya pada
minggu ke 36 sementara HDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke 25 berkurang
sampai minggu ke 32 dan kemudian menetap. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormon
progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30g kalsium yang sebagian besar akan
digunakan untuk pertumbuhan janin. Zinc sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam
sisntesis DNA/RNA. Defisiensi asam folat selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya
anemia megaloblastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta awal kehamilan diduga
akan menyebabkan neural tube defect pada janin, asupan asam folat 0,4mg/hari sampai usia
12 minggu.
Sistem Kardiovaskular
Pada minggu ke 5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini untuk
mengurangi resistensi vaskuar sistemik. Selain itu terjadi peningkatan denyut jantung. Antara
minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan
preload. Performa ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular
sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas vaskukar juga meningkat.
25
Traktus Digestivus
Pada bulan bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot otot traktus digestivus menurun
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus usus. Hal ini
mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan bulan
pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness. Emesis, bila terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut
hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur
berlebihan daripada biasa. Bila terlampau banyak, ini pun menjadi patologik.
26
Traktus Urinarius
Pada bulan bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada
ureter kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini
disebabkan olehkarena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang
bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan
sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih
sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Disamping sering kencing tersebut
diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi
di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam
kehamilan.
Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar 135 %. Prolaktin akan
meningkat 10x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebalikanya setelah persalinan konsemtrasi
dalam plasma akan menurun.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan
akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Pengaturan konsentrasi kalsium berhubungan dengan magnesium, fosfat, hormon
paratiroid, vitamin D dan kalsitonin. Konsentarsi hormon paratiroid akan menurun pada
trimeste pertama kemudian akan meningkat secara progresif. Fungsi paratoroid untuk
memasok janin dengan kalsium yang adekuat dan mempunya peran dalam produksi peptida
pada janin, plasenta dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk mendapat
asupan vitamin D 10 g atau 400 IU10.
27
Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil sehingga bidan dapat mendiagnosa kehamilan
I. Tanda Kehamilan
Adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil yang terjadi akibat
perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan.
II. Kategori Tanda Kehamilan3
1. Presumsi
Adalah perubahan yang dirasakan ibu / Kemungkinan /Dugaan hamil.
Tanda- tanda dugaan hamil :
1. Amenorea (terlambat datang bulan)
2. Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Gejala
ini sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness of pregnancy. Bila terlampau
sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan disebut dengan Hiperemesis Gravidarum.
3. Mengidam.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat
defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
28
BAB V
KESIMPULAN
31
Berdasarkan apa yang telah dilakukan secara komprehensif pada pasien ini selama
kehamilannya tidak terdapat masalah potensial dan asuhan kebidanan dilakukan sesuai
standar 10 T sehingga dalam hal ini pemeriksaan kehamilan lebih berfokus pada kesiapan ibu
dalam menghadapi proses persalinan baik fisik maupun mental terlebih ini kehamilan ibu
yang pertama. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi ibu juga menjadi tujuan pemeriksaan
karena jika gizi ibu tercukupi maka pertumbuhan dan perkembangan janin akan berlangsung
secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
32
IlmuKebidananSarwonoPrawirohardjo.
4th
ed.
Jakarta:
PT.
33