Anda di halaman 1dari 26

Hordeolum Palpebra Superior OD

Kelompok III
Kasus
Wanita berusia 25 tahun
Seorang karyawati sehari hari ke
kantor menggunakan sepeda motor
Mengeluh kelopak mata kanan atas
timbul benjolan sejak 2 hari yang lalu
Keluhan lain: benjolan kecil billa diraba
disertai rasa nyeri dan berwarna
kemerahan
Mata tidak merah ataupun tidak buram

Masalah
Keluhan utama :
Kelopak mata kanan atas timbul
benjolan sudah 2 hari
Keluhan tambahan :
Nyeri apabila benjolan diraba dan
ditekan
Berwarna kemerahan (mata tidak
merah dan tidak buram)
Lainnya :
Pengendara sepeda motor yang tidak
memakai helm sehingga terkena
polusi lingkungan
Anatomi
Hipotesis
Hordeolum :
Infeksi pada glandula siliaris (Moll,
Zeiss, Meibom) yang disebabkan oleh
kuman Staphylococcus aureus.
Edema palpebra :
Ditandai dengan palpebra bengkak,
merah, nyeri, dan gatal karena reaksi
alergi
Kalazion :
Penyumbatan kel. Meibom dengan
infeksi ringan yang mengakibatkan
peradangan kronis. Ditandai dengan
benjolan pada kelopak mata, tidak
hiperaemi, tidak ada nyeri tekan, dan
ada pseudoptosis.

Blefaritis
Disebabkan oleh alergi (debu, asap,
bahan kimia, kosmetik) dan infeksi
kuman (Streptococcus,
Pneumococcus, Pseudomonas).
Ditandai dengan kemerahan,
bengkak, dan sakit pada palpebra.
Meibomianitis :
Infeksi pada kel. Meibom yang
mengakibatkan peradangan lokal.
Diagnosa dari pemeriksaan yang
telah dilakukan adalah pasien
menderita hordeolum internum.
Penatalaksanaan
Pada peradangan, diberikan kompres hangat,
3x sehari selama 10 menit agar nanahnya
dapat keluar atau benjolan mengempis.
Pengangkatan bulu mata dapat memberikan
jalan untuk drainase nanah.
Diberikan antibiotik sistemik, seperti
eritromisin 250 mg, diklosasilin 125-250 mg 4x
sehari, dan tetrasiklin. Dapat juga untuk
mengobati infeksi stafilokokus di bagian tubuh
lain.
Dapat juga diberikan antibiotik local berupa
salep apabila berbakat untuk terjadinya infeksi
berulang.
Apabila masih ada nanah terhadap kantung
nanah yang tidak mau keluar, perlu dilakukan
insisi.
Indikasi Operasi
Apabila nanah dari kantung tidak bisa
dikeluarkan.
Pada hordeolum internum atau
eksternum dengan daerah abses
dengan fluktuasi terbesar.
Persiapan Operasi
Memberikan informed consent.
Periksa keadaan umum pasien.
Periksa tanda vital pasien.
Melakukan anamnesis tentang
riwayat alergi serta ada atau
tidaknya kelainan dalam pembekuan
darah.

Menyiapkan ruangan untuk tindakan
operasi dan membersihkan alat- alat
yang akan digunakan secara aseptik.
Memberikan anestesi topikal ataupun
lokal.
Teknik Operasi
Pasien diberikan anestesi topikal
dengan tetes mata pantokain.
Lakukan anestesi filtrasi di daerah
hordeolum dengan prokain atau
lidokain.
Jepit palpebra dengan lid clamp
dalam posisi palpebra terbalik
sehingga konjungtiva tarsal
kelihatan.

Lakukan vertical incision atau tegak
lurus terhadap tarsus dengan
menggunakan scalpel.
Keluarkan pus dengan kuret.
Lepaskan lid clamps, kemudian beri
salep antibiotik mata lalu diperban.
Kompikasi
Kalazion
Scarr tissue
Gangguan visus
Selulitis palpebra
Pada kejadian yang langka,
perkembangan infeksi hordeolum
menjadi sistemik
Edukasi
Jangan menyentuh, menggosok
gosok mata, terutama bila tangan
kotor.
Jangan mencoba memencet dengan
maksud mengeluarkan nanah karena
dapat memperparah infeksi.
Mencuci tangan terlebih dahulu
ketika hendak menyentuh kulit di
sekitar mata
Bersihkan minyak yang berlebih di
tepi kelopak mata.
Berhati hati menggunakan
kosmetik pada kelopak atau bulu
mata.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai