Program pokok dijabarkan ke dalam 4 bidang a. Bidang peningkatan kualitas PTM Supervisi PTM yang diselenggarakan sekaligus dengan temu regional PTM Mengintensifkan kunjungan ke PTM kecil sebagai supporting bagi peningkatan kualitas pengelolaan PTM Workshop pengembangan kurikulum PTM Workshop persiapan akreditasi PTM Pelatihan manajemen PTM Pelatihan metodologi penelitian tingkat lanjut Kompetisi penelitian dosen PTM dengan sistem hibah kompetisi Mengaktifkan pusbang PTM
b. Bidang penelitian dan pengembangan Pengembangan database dan pusat informasi persyarikatan Pengembangan kerjasama lembaga penelitian dilingkungan persyarikatan Peningkatan kualitas penelitian di PTM
c. Bidang kerjasama dan kemahasiswaan Kerjasama dengan badan pendidikan Muhammadiyah (baik majelis maupun ortom) dalam pengembangan kurikulum Kerjasama dengan pihak luar dalam peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian Kerjasama antar PTM dalam meningkatan kualitas SDM dan fasilitas pendidikan Jaringan internet antar PTM Mengupayakan beasiswa bagi AMM dan kader persyariaktan dalam PTM LKTI mahasiswa PTM Temu olahraga dan seni mahasiswa PTM
d. Bidang organisasi dan kelembagaan Konsodilatasi organisasi Rapat kerja majelis diktilitbang Rapat rutin majelis Forum rektor PTM pembina Pertemuan regional PTM Rakernas bidang pendidikan Muhammadiyah Penyempurnaan qaidah PTM
Di bawah koordinasi majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pertumbuhan PTM sangant pesat, bahkan melampaui target. Ketika awal dibentuknya majelis Diktilitbang, tahun 1985, jumlah PTM se-Indonesia sebanya 4. Majlis pengembangan kader dan sumber daya insani (MPK-SDI) Fungsi : a. Menyususn konsep perkaderan dan mengoperasikan secara simultan dan terpadu yang melibatkan kerjasama antara badan pendidikan kader, majlis pendidikan, aisyiyah,organisasi otonom Muhammadiyah b. Memprioritaskan pengembangan studi lanjut dalam mengembangkan kualitas sumber daya kader muhammadiyah yang pelaksanaannya di lakukan secara bertahap dan terlembaga c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan perkaderan lainnya yang dilahirkan secara terpadu di seluruh lingkungan persyarikatan termasuk amal usaha sesuai dengan kepentingan dan sasaran yang di kehendaki d. Menginfestasikan dan memprioritaskan penempatan kader dan proses seleksi dengan kepentingan kelangsungan misi persyarikatan e. Menginfestasikan pendataan kader dan aspek- aspek yang terkait lainnya guna kepentingan pengembangan kader muhammadiyah di berbagai struktur di lingkungan persyarikatan f. Memnerbitkan publikasi dan pedoman- pedoman yang berkaitan dengan kepentingan pengembangan kader muhammadiyah dalam berbagai aspek
g. Mengembangkan kerjasama penyelenggaraan pendidikan khusus seperti pendidikan non- formal untuk pengembangan SDM persyarikatan h. Menyelenggarakan forum ideopolitor sebagai program refresing khusus anggota pimpinan persyarikatan di berbagai tingkat struktur yang mengembangkan metode dialogis i. Mengoptimalkan dukungan fasilitas, sarana, prasarana, dan dana untuk pengembangan kualitas kader dan SDM di lingkungan muhammadiyah j. Menginfestasikan pembinaan siswa di madrasah Muallimin, Muallimat, pondok pesantren , dan sekolah-sekolah/madrasah madrasah khusus muhammadiyah sebagai wahana khusus pembentukkan kader persyarikatan k. Mengembangkan pembinaan kader melalui hizbul wathan muhammadiyah yang disusun secara sistematik dan perprogram dan l. Mengembangkan pusat studi, pendidikan dan pelatihan muhammadiyah secara sistematik
5. Majlis pendidikan, pengajaran dan kebudayaan (Dikdasmen)
Tugas dan fungsi majlis kependidikan, pengajaran dan kebudayaan adalah : a. Menananmkan kesadaran akan pentingnya bidang pendidikan dan pengajaran serta budaya sebagai rangkaian usaha untuk mencapai tujuan persyarikatan serta mengerakkan kegiatan anggota-anggota untuk beramal di bidang itu b. Memimpin dan membantu usaha cabang- cabang dalam usahanya di bidang pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan. c. Membantu dan mengkoordinasi kegiatan anggota dan masyarakat serta organisasi islam yang bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan sesuai dengan maksud dan tujuan persyarikatan. d. Mengusahakan bantuan dan vasilitas dari pemerintah dan bada-badan lain yang halal dan baik.
e. Mengadakan pendidika untuk : 1) Membentuk tenaga pendidikan dan pengajaran yang bejiwa muhammadiyah 2) Mempertebal keyakinan agama dan kesadran kemuhammadiyahan kepada tenaga pendidik dan pengajar 3) Mengusahakan alat kelengkapan pengajaran dan pendidikan serta alat-alat administrasi sekolah dan madrasah 4) Membuka dan menyelenggarakan sekolah/madrasah asrama dan sebagainya di cabang-cabang yang bersangkutan 5) Mengurus dan menyelenggarakan sekolah- sekolah percontohan atau teladam, dan f. Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja majlis pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan qoidah-qoidah yang ada
6. Majlis kesehatan dan pembinaan kesejahteraan sosial (MKKM)
Majlis ini digerakkan oleh KH.Ahmad Dahlan di bantu oleh murid-muridnya atas kesadaran mengamalkan sural al-Maun, beliau berulang kali mengajarkan ayat dan surat itu, tetapi pengamalannya tidak ada, meskipun santrinya telah hafal, beliau mendorong mencari anak fakir miskin, menyantuni dan menghimpun, memberikan sandang pangan, mendidik mereka shalat dan memberikan kerja- kerja yang positive. Ide ini diteruskan oleh KH Sudja murid KH Ahmad Dahlan akhirnya berkembang memiliki banyak rumah yatim, rumah miskin, panti asuhan, rumah sakit, dan BKIA. Di samping itu banyak gerakan kemanusiaan serta sosial yang semuanya telah merakyat dalam kehidupan masyarakat, dimana ada muhammadiyah disitu ada gerakan-gerakan kemanusiaan dan kesosialan.
Pengembangan dan kemajuan serta pelayanan masyarakat secara intensif dan efektif, muktamar muhammadiyah di Yogyakarta dan Aceh (ke 42 dan 43) majlis PKU diubah menjadi majlis kesehatan dan pembinaan kesejahteraan sosial.