Anda di halaman 1dari 9

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 1














2.1 Tujuan Penataan Ruangan Provinsi Jambi.
Pengembangan Provinsi Jambi didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal) maupun mikro wilayah (bersifat
internal). Kecenderungan perkembangan tata ruang wilayah Provinsi Jambi pada saat ini
maupun dimasa yang akan datang, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Potensi
a. Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi secara geografis mempunyai letak yang
sangat strategis yang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan
udara yang memadai, seperti Jalan nasional Trans Sumatera, Bandara Sultan Thaha,
dan Pelabuhan Kuala Tungkal dan Muara Sabak. Provinsi Jambi juga termasuk dalam
Kawasan Ekonomi Sub Regional (KESR) segitiga pertumbuhan IMT-GT dengan letak
geografis tersebut selayaknya disikapi melalui penataan ruang wilayah dalam rangka
pemanfaatan pertumbuhan kawasan.
b. Provinsi Jambi mempunyai potensi budaya yang beragam menjadi aset berharga untuk
memperkaya khasanah seni dan budaya di Provinsi Jambi khususnya, dan di
Indonesia umumnya. Hal ini ditunjang oleh kondisi topografi Provinsi Jambi yang terdiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 2
dari kawasan pantai, dataran rendah, perbukitan dan pegunungan sehingga memiliki
potensi bagi pengembangan kegiatan pariwisata.
c. Karakteristik alam Provinsi Jambi dan sumberdaya manusia menjadi potensi
keunggulan komparatif untuk pengembangan kegiatan pertanian beberapa komoditi
unggulan, perikanan dan kelautan, pariwisata, perkebunan, pertambangan, industri
pengolahan bahan baku lokal dan kerajinan.
d. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Jambi dengan garis pantai yang
panjang (sebagai sumberdaya alam) menyimpan sejumlah potensi pengembangan
yang dapat dijadikan sebagai kekuatan pembangunan lainnya. Kegiatan perikanan
tangkap dan budi daya perairan pantai, pariwisata, pertambangan minyak dan gas
serta pengembangan pelabuhan Iaut pada beberapa lokasi strategis bisa didukung
dengan kawasan industri, merupakan potensi-potensi yang dapat dikembangkan di
kawasan tersebut.

2. Permasalahan
a. Pemanfaatan sumberdaya lahan terkait dengan fisiografi perbukitan dan pegunungan
membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan bencana alam, khususnya di
kawasan-kawasan tertentu di Provinsi Jambi rawan terhadap bahaya bencana
letusan gunung api, gempa bumi, Iongsor, dan banjir.
b. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam yang potensial di Provinsi Jambi
karena berada dalam kawasan hutan Iindung seperti eksploitasi bahan tambang
batubara dan lainnya.
c. Pusat-pusat pertumbuhan yang ada belum mampu memicu perkembangan wilayah di
sekitarnya (hinterland) dikarenakan terbatasnya aksesibilitas dan sarana prasarana
lainnya.
d. Pengendalian pemanfaatan ruang yang belum optimal, seperti dijumpai pemanfaatan
ruang non kehutanan di kawasan hutan serta kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kelestarian lingkungan.
e. Besarnya potensi kepariwisataan di Provinsi Jambi belum didukung oleh keterpaduan
penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana, serta kesiapan masyarakat
setempat dalam menerima kunjungan wisatawan.
Berdasarkan kecenderungan tersebut di atas, maka tujuan penataan ruang Provinsi Jambi
diarahkan Tujuan Penataan ruang wilayah provinsi Jambi bertujuan untuk mewujudkan
wilayah provinsi yang harmonis, adil, makmur dan sejahtera berbasis kelestarian alam dan
pembangunan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan sumberdaya alam, pemerataan antar
wilayah dan infrastruktur.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 3
Dalam hal ini dapat disingkronkan dengan Visi/Misi Provinsi Jambi yang memuat menuju
Jambi Emas 2015 Ekonomi Maju Aman, Adil dan Sejahtera dengan arah kebijakannya ;
1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah barat, tengah dan
timur ProvinsiJambi;
2. Pengembangan ekonomi sector primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung
wilayah;
3. Pengoptimalisasian pemanfaatan kawasan budidaya;
4. Penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan;
5. Penetapan kawasanlindung;
Dalam hal ini juga RTRWP dapat menjadi pedoman untuk :
Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di alam, provinsi;
Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antar sektor;
Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Sedangkan arahan pembangunan wilayah provinsi jambi 2011- 2016 terhadap Kabupaten
muaro jambi meliputi ;
1. Penyangga Ibukota Provinsi
2. Perdagangan dan jasa regional
3. Industri pengolahan
4. Perkebunan
5. Peternakan dan perikanan
6. Pertambangan
7. Pariwisata
8. Perumahan skala besar

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kebijakan dan strategi (terukur/dituangkan dalam
spasial) yang akan dilaksanakan, meliputi:
1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah Barat-Tengah dan
Timur Provinsi Jambi, melalui:
a. Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan ekonomi
kawasan dengan pengembangan jalan arteri primer, kereta api dan sarana
pendukungnya dengan tidak mengganggu kawasan lindung dan fungsi lingkungan.
b. Peningkatan akses kawasan budi daya (sektor unggulan) ke sistem jaringan
transportasi melalui peningkatan jalan kolektor primer.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 4
c. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang pengembangan
pusat-pusat pelayanan berupa pengembangan fasilitas bongkar muat dan sarana
pelabuhan perikanan di PKN, PKW dan PKL.
d. Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya alam di wilayah Barat, Tengah dan
Timur melalui pengolahan produk perkebunan, pertambangan dan perikanan.
2. Pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung
wilayah, melalui:
a. Peningkatan kegiatan pertanian, kehutanan dan perkebunan melalui pola intensifikasi
dan ekstensifikasi dengan tetap mempertahankan ekosistem lingkungan.
b. Peningkatan dan pengembangan kawasan agropolitan dengan melengkapi
fasilitasperdagangan pusat koleksi distribusi dan jasa pendukung komoditas
pertanian kawasan.
c. Peningkatan dan pengembangan industri berbasis pertanian berupa perlengkapan
saprodi dan sarana pendukungnya.
d. Peningkatan dan pengembangan kegiatan jasa perdagangan untuk mendukung
kegiatan primer dan sekunder, serta menciptakan lapangan kerja perkotaan.
e. Peningkatan dan pengembangan kegiatan sektor unggulan pada kawasam strategis
antara lain pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan pariwisata.
3. Optimalisasi pemanfaatan kawasan budi daya untuk mendukung pengembangan
ekonomi daerah, melalui :
a. Pengembangan sektor unggulan di masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan
potensi yang ada.
b. Mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan untuk
mendukung perwujudan ketahanan pangan.
c. Mengembangkan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk
meningkatkan daya saing dan mewujudkan usaha ekonomi produktif.
d. Pemanfaatan kawasan budi daya sesuai dengan kapasitas daya dukung Iingkungan.
e. Pengembangan kegiatan sektor unggulan pada kawasan strategis antara lain
pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan pariwisata.
4. Penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan untuk mendukung pelayanan sosial/ekonomi
dan pengembangan wilayah, melalui :
a. Pemantapan PKN Kota Jambi sebagai pusat orientasi wilayah menuju Metropolitan
Jambi sesuai criteria dan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Pemantapan PKW yang terdiri dari Perkotaan Kuala Tungkal, Perkotaan Muara
Bungo, Perkotaan Sarolangun dan Perkotaan Muara Bulian sesuai arahan RTRWN.
c. Peningkatan dan Penetapan Kota Sungai Penuh, Perkotaan Bangko, Perkotaan
Muara Sabak, Perkotaan Muara Tebo, Perkotaan Sengeti menjadi Pusat Kegiatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 5
Wilayah yang dipromosikan provinsi (PKW) untuk melayani kegiatan skala provinsi
atau beberapa kabupaten/kota.
d. Penetapan Sanggaran Agung, Siulak Mukai, Muara Tembesi, Pelabuhan Dagang,
Nipah Panjang, Wiroto Agung, Rantau Ikil, Pelawan, Teluk Nilau, Sungai Abang,
Batang Sangir, Sungai Okan, Limbur Tembesi, Pauh, Teluk Serdang, Rantau
Panjang, Pamenang, dan Tempino menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
e. Peningkatan dan penetapan fungsi pusat-pusat kegiatan lainnya di 9 (sembilan)
kabupaten dan 2 (dua) Kota dalam Provinsi Jambi yang memenuhi kriteria pusat
pelayanan.
5. Penetapan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam secara
terpadu dengan provinsi yang berbatasan, melalui:
a. Pemantapan fungsi kawasan lindung Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin,
Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi dan Sarolangun.
b. Mempertahankan kawasan lindung seluas minimum 30% dari luas wilayah Provinsi
Jambi.
c. Sinkronisasi fungsi kawasan lindung dengan provinsi yang berbatasan di Kabupaten
Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan
Sarolangun.

2.2 PERUMUSAN TUJUAN PENATAAN RUANG KABUPATEN
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah
kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah
kabupaten memiliki fungsi :
1. sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
kabupaten;
2. memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW Kabupaten;
dan;
3. sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten, yang mana tujuan penataan ruang kabupaten muaro jambi yaitu ;
Penataan ruang wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah bertujuan untuk
mewujudkan Kabupaten Muaro Jambi berbasis agribisnis dan pariwisata yang
berwawasan lingkungan, dinamis dan beretika.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 6
1. karakteristik wilayah kabupaten;
2. isu strategis; dan
3. kondisi objektif yang diinginkan.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
1. tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional;
2. jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan
3. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan
penataan ruang adalah :
- Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari
berbagai ancaman
- Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan
nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan
damai
- Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu
memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus
meningkatkan daya saing.
- Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan,
tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.


2.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN
2.3.1 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi:
a. pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan pemasaran
produk hasil pertanian;
b. pengembangan perkotaan dan perdesaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
wilayah;
c. pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat kegiatan,
pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu;
d. pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan;
e. pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;
f. pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah; dan
g. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 7

2.3.2 STRATEGI PENATAAN RUANG
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten Muaro Jambi meliputi:
(1) Strategi pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan pemasaran
produk perdagangan meliputi:
a. meningkatkan dan mengembangkan sistem pertanian modern dan ketahanan
pangan;
b. meningkatkan produksi pertanian secara luas sebagai basis perekonomian daerah;
c. meningkatkan dan mengembangkan kawasan agrobisnis mendukung
pembangunan wilayah;
d. meningkatkan dan mengembangkan industri rakyat, kecil dan menengah;
e. meningkatan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa;
f. menggerakkan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dan
usaha kecil menengah;
g. menumbuh-kembangkan produktifitas dan inovasi produk serta usaha baru yang
berkualitas; dan
h. menciptakan iklim usaha dan peluang investasi yang kondusif.
(2) Strategi pengembangan perkotaan dan perdesaan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi wilayah meliputi:
a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah terutama yang
berfungsi sebagai pusat agroindustri;
b. memantapan fungsi simpul-simpul wilayah; dan
c. memantapan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul
wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlannya.
(3) Strategi pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat
kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu
meliputi:
a. meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur jaringan jalan dan fasilitas
perhubungan, jaringan air bersih, jaringan energi, telekomunikasi dan jaringan
sumberdaya air (irigasi) yang terpadu dan merata;
b. meningkatkan dan mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana perumahan
dan permukiman secara seimbang;
c. meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pertanian, perinakan,
industri dan perdagangan;
d. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wilayah sesuai dengan kebutuhan dan
rencana pengembangannya;
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 8
e. meningkatkan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa serta
akses pasar yang kondusif
(4) Strategi pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan meliputi:
a. memantapkan fungsi kawasan hutan lindung melalui peningkatan kelestarian hutan
untuk keseimbangan tata air dan lingkungan hidup;
b. meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya berupa
kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan;
c. memantapkan kawasan perlindungan setempat melalui upaya konservasi alam,
rehabilitasi ekosistem yang rusak, pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup;
d. memantapkan fungsi dan nilai manfaatnya pada kawasan suaka alam, pelestarian
alam, dan cagar budaya;
e. menangani kawasan rawan bencana alam melalui pengendalian dan pengawasan
kegiatan perusakan lingkungan terutama pada kawasan yang berpotensi
menimbulkan bencana alam, serta pengendalian untuk kegiatan manusia secara
langsung;
f. memantapkan kawasan lindung geologi berupa kawasan rawan bencana alam
geologi disertai dengan pemantapan zonasi di kawasan dan wilayah sekitarnya serta
pemantapan pengelolaan kawasan secara partisipatif; dan
g. memantapkan kawasan lindung lainnya sebagai penunjang usaha pelestarian alam.
(5) Strategi pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
meliputi:
a. mengembangkan kawasan industri berjauhan dengan kawasan permukiman;
b. mengembangkan industri kecil melalui pemberdayaan industri kecil dan home industri
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;
c. mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan kerajinan
tangan; dan
d. meningkatkan pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)
serta investasi.
(6) Strategi pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah
meliputi:
a. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan ekonomi di Kabupaten
Muaro Jambi;
b. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis sosial dan
budaya;
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 9
c. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal;
d. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup.

(7) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara meliputi:
a. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar aset-aset pertahanan dan keamanan/TNI;
b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar aset-aset
pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan/TNI; dan
c. memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.

Anda mungkin juga menyukai