Anda di halaman 1dari 36

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 1

Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai
pengganti Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) telah mewajibkan
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD
sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk
menterjemahkan perencanaan strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra
SKPD kedalam perencanaan tahunan yang sifatnya lebih operasional. Sebagai sebuah
dokumen resmi SKPD, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis yaitu
menjembatani antara perencanaan pada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD)
dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan
strategis jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra SKPD yang menjadi satu
kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah, serta sebagai bahan
dasar proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD).
Dokumen Renja SKPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran
strategis untuk mensikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya
dalam program dan kegiatan SKPD. Kualitas dokumen Renja sangat ditentukan oleh
kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja
SKPD sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD dalam menyusun, mengorganisasikan,
mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan
kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD.
Keberadaan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor
merupakan hasil pemisahan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor yang
dipecah menjadi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor dan Dinas Pengawasan
Bangunan dan Permukiman. Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 2
Tahun 2014
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang
Pengawasan Bangunan dan Permukiman. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut
di atas , Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan bangunan dan
permukiman;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Pengawasan Bangunan dan Permukiman;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengawasan Bangunan dan
Permukiman;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Bogor sesuai tugas dan
fungsinya.
Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor Tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Repubulik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sedangkan
untuk prioritas program dan kegiatan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 59 Tahun 2007 serta untuk capaian kinerjanya berpedoman pada RPJP Tahap II
dan RPJMD Kota Bogor 2010-2014 Tahun ke-3.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Renja-SKPD Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851)
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Nomor 4287);


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 3
Tahun 2014
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3866);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangn Daerah;


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 4
Tahun 2014
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor
Tahun 2008 Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);
13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2
Seri E);
14. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangun
Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota
Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);
15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D);
16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010-2014
(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 3 seri E)

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud disusunnya Rencana Kerja Tahunan ini adalah untuk memberi
gambaran informasi program, kegiatan-kegiatan serta rencana Anggaran yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman pada tahun 2014.
Baik Belanja Tidak Langsung maupun pelaksanaan belanja langsung.
Sedangkan tujuan penyusunan Renja ini adalah :
1. Sebagai bahan dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 5
Tahun 2014
2. Sebagai pedoman bagi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dalam
melaksanakan kegiatannya pada tahun 2014 dalam pencapaian tujuan dan
sasaran yang sudah ditetapkan pada Rencana Strategis.
3. Sebagai bahan acuan untuk mengevaluasi kinerja kegiatan dan kinerja sasaran
di tahun 2014 pada akhir tahun.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Tahun 2014 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN
DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR TAHUN 2012
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2012 dan
capaian Renstra Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pengawasan Bangunan
dan Permukiman Kota Bogor,
2.3 Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas
Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor
2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi,
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV

PENUTUP



Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 6
Tahun 2014

BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN
DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR TAHUN 2012

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENCANA
STRATEGIS DINASPENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor yang melaksanakan
tugas penyelenggaraan urusan teknis dibidang pengawasan bangunan dan
permukiman, dituntut untuk mampu mewujudkan pelayanan prima dalam bidang
pengawasan bangunan dan permukiman, mampu meningkatkan sarana dan prasarana
kota yang memadai dengan meningkatkan pelayanan dalam bidang tata ruang dan
bangunan, permukiman dan perumahan, penanggulangan bencana, dan rumah susun,
serta mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kerja secara memadai.
Dalam pelaksanaan Rencana Kerja 2012, telah dilakukan upaya untuk tetap
mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi baik aspek ekonomi, sosial
budaya dan sumberdaya pemerintahan serta fisik dan prasarana secara aktual, faktual
dan kontekstual agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya
kemakmuran warga kota (welfare state); sehingga penetapan program dan kegiatan
pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2012 tidak berbeda dengan Rencana
Kegiatan dan Anggaran (RKA) 2012.
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri dari 4 (empat) urusan dan 10
(sepuluh) program yaitu :
1. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri atas :
Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 7
Tahun 2014
2. Urusan Perumahan Rakyat yang terdiri atas :
Program lingkungan sehat perumahan
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
3. Urusan Penataan Ruang yang terdiri atas :
Program Perencanaan Tata Ruang
Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Penataan Ruang
4. Urusan Pekerjaan Umum yang terdiri atas :
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Program Penataan dan pengaturan bangunan gedung
Program pengaturan, pembinaan, pengawasan jasa konstruksi

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN
PERMUKIMAN KOTA BOGOR
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor pada tahun 2012
Sesuai dengan sasaran strategis, indikator kinerja serta target dibandingkan dengan
capaian kinerja maka dapat kami sampaikan analisa kinerja tahun 2012 per indikator
sebagai berikut :
2.2.1 Penataan struktur organisasi dan mengembangkan profesionalisme dan
menerapkan insentif berbasis kinerja.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Melakukan penataan
struktur organisasi
pemerintah daerah yang
proporsional,
mengembangkan
profesionalisme dan
menerapkan insentif
berbasis kinerja
Tingkat pencapaian
penyusunan LAKIP, evaluasi
LAKIP, dan LKPJ Walikota
Bogor serta Laporan LPPD,
Informasi LPPD dan EPPD
100% 100% 100%
Tingkat pemenuhan
kebutuhan dasar operasional
unit kerja SKPD/UPTD dalam
mendukung tugas pokok dan
fungsinya
100% 100% 100%
Tingkat ketersediaan sarana
dan prasarana operasional
SKPD/UPTD
95% 100% 105%
Anggaran Tahun 2012 : Rp. 2.249.858.000,-
Jumlah Realisasi Tahun 2012 : Rp. 2.125.904.323,-


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 8
Tahun 2014
Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan dapat memenuhi capaian kinerja sebesar 100%hal ini dipenuhi melalui
kegiatan penyusunan perencanaan dan pelaporan SKPD yaitu Lakip, LKPJ, LPPD dan
EPPD serta penyusunan Naskah Akademis Rancangan Prolegda 2012 dan Evaluasi
Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial yang merupakan bagian tugas dan fungsi
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman.
Tingkat Pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam
mendukung tugas pokok dan fungsinya dapat memenuhi capaian kinerja sebesar
100%hal ini melalui kegiatan pembayaran gaji TKK, dan Pengelolaan rumah tangga
SKPD.
Peningkatan Sarana dan prasarana aparatur dari target 95%, capaian kinerjanya
dapat dipenuhi 100% hal ini dilaksanakan melalui kegiatan pemeliharaan
rutin/berkala inventaris kantor, pengadaan inventaris kantor dan rehabilitasi gedung
kantor.
Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan terdapat efisiensi penggunaan anggaran
sebesar Rp. 123.953.677,- .
2.2.2 Pengembangan kinerja Pengelolaan air minum dan air limbah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana
dasar permukiman
Presentase penduduk
berakses air minum
(PDAM dan Non
PDAM)
61,72%
(PDAM dan
Non PDAM)


0,667%
Non PDAM
1%
Jumlah Anggaran tahun 2012 : Rp. 2.773.991.000,-
Jumlah Realisasi tahun 2012 : Rp. 2.301.376.232,-
Upaya peningkatan kualitas sarana dan prasarana dasar permukiman dilaksanakan
melalui program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah yang
dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Air Bersih Non Perpipaan dan kegiatan ini
merupakan bantuan dari Propinsi Jawa barat tahun 2012, Infrastruktur Air Minum


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 9
Tahun 2014
(DAK 2012 dan Dana Pendamping, Biaya umum DAK Air Minum dan DED
Infrastruktur Sarana Air Bersih Non PDAM Kota Bogor TA 2013.
Target sebesar 61,72% tersebut merupakan target capaian dari PDAM dan Dinas
Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor. Untuk target dari Dinas
Pengawasan Bangunan dan Permukiman sendiri sesuai dengan DPA, adalah sebesar
0,6%dan memenuhi capaian kinerja sebesar 0,667%sehingga prosentase yang
didapat untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana dasar permukiman
mencapai 100%.
Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 2.773.991.000,-
direalisasikan sebesar Rp. 2.301.376.232,- terdapat silpa anggaran sebesar
Rp.472.614.768,- yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar Rp.275.811.868,-
dan karena tidak terserap sebesar Rp. 196.802.900,- dikarenakan anggaran DAK tidak
dapat dicairkan dan akan diluncurkan kembali di APBD tahun anggaran 2013.

2.2.3 Peningkatan Kualitas Bangunan
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatkan
kualitas
bangunan
Jumlah
pembangunan/perbaikan
gedung pemerintah
(kumulatif)
15 Bangunan


19 Bangunan

127%

Jumlah unit bangunan
terawasi per tahun
(kumulatif)
480 Bangunan


1.708
Bangunan

356%

Tindak lanjut atas
pengaduan pelanggaran
tata ruang
100%


100% 100%
Penggunaan tata ruang
yang tidak sesuai
dengan
perencana/petuntukan
0 ha

1,0975 ha

99,99%



Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 10
Tahun 2014
Ruang publik yang
berubah peruntukannya
0%

- -
Jumlah penyedia jasa
yang mendapat
pembinaan teknis
25
Perusahaan


50 Asosiasi


200%


Jumlah Anggaran Tahun Tahun 2012 : Rp. 20.497.000.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2012 : Rp. 19.472.491.758,-
Upaya peningkatan kualitas bangunan melalui program penataan dan pengaturan
bangunan gedung dilaksanakaan melalui kegiatan Relokasi/Pembangunan/Perbaikan
Gedung Pemerintah, Penaksiran Bangunan Gedung, DED Renovasi Gedung Kemuning
Gading, DED Gedung DPRD, Pembangunan Tugu Sister City, Pembangunan Kantor
BPKAD, Penyusunan DED Tipikal Kelurahan Kota Bogor, dan Rehabilitasi SDN
Batutulis 2. Jumlah pembangunan/perbaikan yang telah dilakukan melalui kegiatan
ini adalah 19 bangunan dan jika dibandingkan dengan target sebanyak 15 unit,
prosentase kinerjanya mencapai 127%.
Upaya peningkatan kualitas bangunan juga dilaksanakan dengan Pembangunan
Bangunan Utama Mesjid Raya Bogor (Lanjutan), Survey dan Kajian Penomoran
Bangunan, Bantuan Teknis Perencanaan Bangunan Gedung, dan Standarisasi Analisa
Harga Satuan Pekerjaan,
Peningkatan jumlah unit bangunan terawasi pertahun dilaksanakan melalui kegiatan
pengendalian dan pengawasan bangunan wilayah I sebanyak 496 bangunan,
pengendalian dan pengawasan bangunan di wilayah II sebanyak 548 bangunan,
pengendalian dan pengawasan bangunan di wilayah III sebanyak 664 bangunan,
jumlah bangunan terawasi sebanyak 1.708 bangunan dari target sebanyak 480
bangunan, prosentase kinerjanya mencapai 356%.
Upaya tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang, pengaduan yang masuk
sebanyak 19 pengaduan. Dan yang ditindak lanjuti sebanyak 19 pengaduan sehingga
prosentase kinerjanya mencapai 100 %.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 11
Tahun 2014
Penggunaan tata ruang yang tidak sesuai dengan rencana/peruntukan dari target
sebesar 0 ha, baru mencapai 1,0975 ha dengan rincian realisasi penggunaan tata
ruang yang tidak sesuai dengan perencana/peruntukan Wilayah I =0,223 , Wilayah
II =0,7845 ha, dan Wilayah III =0,09 ha. Sehingga prosentase realisasi yang
didapatkan mencapai 99,99%.
Target dan realisasi pencapaian untuk Ruang publik yang berubah peruntukannya
belum dapat direalisasikan karena tahun anggaran 2012 ini, baru sampai mendata
jumlah dan luasan ruang publik yang ada, belum sampai kepada peruntukannya.
Peningkatan jumlah penyedia jasa yang mendapat pembinaan teknis sebanyak 50
perusahaan dari target 25 perusahaan sehingga prosentase kinerjanya mencapai
200%.
Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 20.497.000.000,-
direalisasikan sebesar Rp. 19.472.491.758,- terdapat silpa anggaran sebesar
Rp.1.024.508.242,- yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar
Rp.639.508.242,- dan karena tidak terserap sebesar Rp. 385.000.000,- dikarenakan
anggaran untuk Pembangunan Sister City dan Perbaikan Kantor Kelurahan Rangga
Mekar dan Kelurahan Muarasari tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak
memungkinkan.

2.2.4 Peningkatan Permukiman Sehat
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Terpenuhinya
Permukiman Sehat
Rumah layak huni
153.126
Unit
153.775 Unit

100%

Prosentase
lingkungan
permukiman kumuh

227,59 Ha
(1,92%)
209,93 Ha
(1,7%)
92,2%

Panjang jalan
lingkungan yang
dibangun/diperbaiki
63.000 m2 147.292,34
m2
234%


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 12
Tahun 2014
(kumulatif)
Luas Tembok
Penahan Tanah
(TPT) Lingkungan
Perumahan, yang
dibangun/diperbaiki
(kumulatif)
3.000 m3

13.670,04
m3
456%
Panjang saluran
pembuangan air
hujan perumahan
yang
dibangun/diperbaiki
(kumulatif)
2.300 m'



18.140,13 m' 789%
Jumlah Jembatan
lingkungan yang
dibangun/diperbaiki
27 Unit

22 unit 81%
Jumlah twinblok
yang berkondisi baik
4 twin blok 4 twin blok 100%
Jumlah Rumah
Susun
1 twin blok

0 twin blok 0%
Prosentase
permukiman yang
tertata
3.231 ha 3.221,66 ha 99,7%
Prosentase rumah
tangga berakses air
bersih
500 KK

1200 KK 240%
Cakupan rumah
tangga bersanitasi
750 KK

2.175 KK 290%
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 45.697.349.000,-
Jumlah Ralisasi Anggaran Tahun 20112 : Rp. 42.267.254.007,-
Peningkatan permukiman sehat dilaksanakan melalui program lingkungan sehat
perumahan dengan 11 indikator kinerja yaitu :
o Rumah layak huni dengan target 153.126 unit dan dapat direalisasikan
sebanyak 153.775 unit sehingga prosentase kinerja mencapai 100%.
o Prosentase Lingkungan kumuh dengan target 227,59 ha (1,92%) dapat
direalisasikan menjadi 209,93 Ha (1,7%) sehingga prosentase kinerja
mencapai 92,2%. Melihat target dan capaian yang didapat, prosentase
realisasi yang telah di capai oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 13
Tahun 2014
Permukiman Kota Bogor sudah melewati target yang dicanangkan, karena
semakin kecil realisasi yang dicapai, semakin baik kinerja yang dilaksanakan.
o Panjang jalan lingkungan yang dibangun atau diperbaiki dari target 63.000 m
2

dapat dibangun/diperbaiki 147.292,34 m
2
sehingga prosentase kinerja
mencapai 234 %, capaian ini sudah termasuk dari hasil PNPM sebesar 33.989
m
2
.
o Luas Tembok Penahan Tanah (TPT) lingkungan perumahan, yang dibangun/
diperbaiki dari target 3.000 m
3
dapat dibangun/diperbaiki 13.670,04 m
3

sehingga prosentase kinerja mencapai 456%, capaian ini sudah termasuk dari
hasil PNPM sebesar 1.473 m
3
.
o Panjang saluran pembuangan air hujan perumahan yang dibangun/diperbaiki
dari target sepanjang 2.300 m' dapat dibangun/diperbaiki sepanjang
18.140,13 m' sehingga prosentase kinerja mencapai 789%, capaian ini sudah
termasuk hasil dari PNPM sebesar 607 m'.
o Jumlah Jembatan lingkungan yang dibangun/diperbaiki dari target 27 unit
dapat dibangun/diperbaiki sebanyak 22 unit sehingga prosentase kinerja
mencapai 81%. Capaian ini berasal dari jumlah jembatan yang dibangun/
diperbaiki dari APBD sebanyak 18 unit dan hasil dari perbaikan PNPM Mandiri
perkotaan sebanyak 4 unit. Belum tercapainya target ini disebabkan karena
ada beberapa rencana perbaikan jembatan yang diusulkan oleh masyarakat
melalui PNPM, pada pelaksanaannya berdasarkan kondisi dan usulan warga
ada beberapa rencana perbaikan jembatan yang dirubah karena masih dalam
kondisi baik.
o Jumlah Twin Blok yang berkondisi baik dari target 4 twin Blok realisasi sudah
4 Twin Blok yang berkondisi baik, sehingga prosentase kinerja mencapai
100%, tetapi baru 2 Twin Blok yang dioperasikan karena pada tanggal 3
September 2012 baru ditetapkan Peraturan Walikota Bogor No. 25 Tahun
2012 tentang Tarif Rumah Susun Sederhana Sewa Kota Bogor, dan saat ini
masih terkendala untuk penambahan daya listrik dari PLN APJ Bogor yang
masih dalam proses.
o Jumlah Rumah Susun dengan target 1 twin blok realisasi belum dapat
dipenuhi sehingga prosentase capaian kinerja 0% hal ini dikarenakan pada


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 14
Tahun 2014
tahun 2012 baru proses DED, UKL/UPL dan pembangunan sarana dan
prasarana dasar pendukung.
o Prosentase permukiman yang tertata dari target 3.231 ha dapat dicapai
menjadi 3.221,66 ha, sehingga prosentase kinerja mencapai 99,7 %.
o Prosentase rumah tangga berakses air bersih dari target 500 KK dapat
terpenuhi 1200 KK sehingga prosentase kinerja mencapai 240%.
o Cakupan rumah tangga bersanitasi target 750 KK dan dapat direalisasikan
sebanyak 2.175 KK sehingga prosentase kinerja mencapai 290%. Capaian ini
didapat dari kegiatan PNPM dan SANIMAS.
Peningkatan permukiman sehat tersebut di atas dicapai melalui kegiatan;
o Urban Renewal Kebon Pedes,
o DED Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Paledang - Panaragan,
o Pemutakhiran Data Sarana dan Prasarana Perumahan Permukiman,
o Bantuan Teknis RTLH dan Bencana Alam,
o Rehabilitasi sarana dan prasarana pasca bencana,
o Perbaikan PSU di Lokasi Binaan P2WKSS, Lomba Kinerja Kelurahan, Lomba
Posyandu, dan lomba 10 Program PKK
o Pembangunan/perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman di
Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Barat,
Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Utara,
o Penghijauan Rusunawa (2 twin blok),
o Pengelolaan rusunawa,
o Pemeliharaan dan perbaikan rusunawa,
o Perencanaan FS Rumah Vertikal Kota Bogor,
o Pengembangan Prasarana Dasar Permukiman dan Utilitas Bangunan
Rusunawa,
o Penunjang PNPM,
o Penataan Kawasan Rawan Bencana,
o DAK Sanitasi 2012 dan Dana Pendampingan,
o Biaya Umum dan Pemberdayaan SANIMAS (APBN Reguler),


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 15
Tahun 2014
o Biaya Umum dan Pemberdayaan DAK 2012 Sanitasi.
1) Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 45.697.349.000,-
direalisasikan sebesar Rp. 42.267.254.007,- terdapat silpa anggaran sebesar
Rp. 3.430.094.993,- yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar
Rp.3.125.094.993,- dan karena tidak terserap sebesar Rp. 305.000.000,-.

2.2.5 Peningkatan Kualitas Mitigasi Bencana
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatkan
kualitas mitigasi
bencana
Respon time
kebakaran (menit)
11 menit 11 Menit 100%
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 3.950.000.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2012 : Rp. 3.849.177.972,-
Peningkatan kualitas mitigasi bencana dilaksanakan melalui program peningkatan
kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu:
Respon Time kebakaran (menit) dengan target 11 menit dan rata-rata dapat
dilaksanakan sampai dengan 11 menit sehingga prosentase kinerja mencapai 100%.
Respon time ini dapat dipenuhi melalui kegiatan :
o Pemeriksaan alat pemadam kebakaran
o Pemasangan Hidrant
o Piket petugas pemadam kebakaran
o Pemutakhiran dan Pemeliharaan Sistem Komunikasi Pencegahan Kebakaran
o Gladi anggota, latihan relawan dan latihan anggota pemadam kebakaran di
Ciracas.
o Pengadaan alat-alat penanggulangan bencana dan kebakaran
o Pelayanan pemadam kebakaran
o Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran
o Perbaikan gedung pos kebakaran Sukasari
o Tindakan penanggulangan bencana alam.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 16
Tahun 2014
Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp 3.950.000.000,- direalisasikan
sebesar Rp. 3.849.177.972,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 100.822.028,-
yang disebabkan karena adanya efisiensi.

2.2.6 Penyusunan Rencana Tata Ruang yang produktif dan berwawasan
lingkungan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Menyusun perencanaan
tata ruang yang produktif
dan berwawasan
lingkungan
Jumlah rencana
umum dan
rencana rinci tata
ruang yang
disusun
80% 100% 125%
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 1.925.000.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran tahun 2012 : Rp. 1.771.785.250,-
Penyusunan Rencana Tata Ruang Yang produktif dan berwawasan lingkungan
dilaksanakan melalui program Perencanaan Tata Ruang dengan 1 (satu) indikator
yaitu : Jumlah rencana umum dan rencana rinci tataruangyangdisusun dengan
target 80%dan berhasil dilaksanakan 100%sehingga prosentase kinerja mencapai
125%.
Pencapaian target tersebut dapat terpenuhi melalui kegiatan Penyempurnaan
Materi Teknis Raperda RDTR 3 Wilayah Pelayanan, Penyusunan RDTR 2 Wilayah
Pelayanan, Pemutakhiran Basis Data Pemanfaatan Ruang, dan Kajian GSB dan GSS
sehingga tercapai kinerja sebesar 125%.
Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah
penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp 1.925.000.000,- direalisasikan
sebesar Rp. 1.771.785.250,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 153.214.750,- yang
disebabkan karena adanya efisiensi sebesar Rp. 78.214.750,- dan tidak terserap
sebesar Rp. 75.000.000,- karena pengadaan Papan Peta pada kegiatan
Penyempurnaan Materi Teknis dan Raperda RDTR 3 WP masih dalam proses
persetujuan substansi di Gubernur Jawa Barat.



Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 17
Tahun 2014




2.2.7 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Penataan Ruang
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan
penataan ruang
Frekuensi
penyelenggaraan
sosialisasi
penataan ruang
50% 100% 200%
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 100.000.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran tahun 2012 : Rp. 99.332.800,-

Peningkatan kualitas penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan melalui
program peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penataan
ruang melalui kegiatan Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dengan
target 50% dan realisasi mencapai 100% sehingga prosentase kinerja mencapai
200%.
Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bisa diserap oleh Dinas Pengawasan
Bangunan dan Permukiman Kota Bogor, detailnya adalah sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Jumlah (Rp)
Alasan

1. Perbaikan jalan lingkungan
Jl.Kacapiring IV Kel.Kedung Waringin
Kec.Tanah Sareal
75.000.000 Hasil survey yang diusulkan
masyarakat jl.Kacapiring III
kondisinya rusak
sedangkan Jl.Kacapiring IV
masih bagus
2. Relokasi/Pembangunan/Perbaikan
Gedung Pemerintah
- Perbaikan Kantor Kel. Rangga
Mekar

100.000.000
ABT, waktu perencanaan
dan pelaksanaan tidak
cukup


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 18
Tahun 2014
- Perbaikan Kantor Kel.
Muarasari

100.000.000
3. Pengembangan Prasarana Dasar
Permukiman dan Utilitas Bangunan
Rusunawa Cibuluh
- Pembersihan dan
pematangan lahan
- Pengadaan pembangunan
jalan
- Pengadaan pembangunan
saluran air


405.000.000

200.000.000
90.000.000
Masyarakat setempat
minta ganti rugi pohon,
sedangkan dalam DPA
tidak dianggarkan,
kesepakatan di masyarakat
baru tercapai pada hari
minggu tanggal 16
Desember 2012 jam 22.30
WIB di Kantor Kel.Tanah
Baru sehingga waktu
pelayanan tidak
memungkinkan (Berita
Acara Terlampir)
4. Pembangunan / Perbaikan Sarana
Prasarana Lingkungan Perumahan
Permukiman Kec. Bogor Tengah
- Perbaikan pondasi talud Kebun
Manggis RW 12 Kel.Paledang
80.000.000 ABT,Lokasi pekerjaan ada
di tepi sungai Cisadane
kondisi muka air dari
tanggal 23 Nopember s.d
sekarang tinggi sehingga
tidak bisa dilaksanakan
karena semua pekerjaan
ada dibawah air.
5. Pembangunan Tugu Sister City 185.000.000 ABT, Pada tanggal 23
Nopember 2012, rencana
lokasi pembangunan Tugu
Sister City tidak bisa
dilaksanakan sehubungan
lokasi tersebut sudah


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 19
Tahun 2014
mendapatkan ijin
perpanjangan reklame
pada tanggal 22 Nopember
2012 sehingga untuk
mencari lokasi baru dan
rencana pelaksanaan
mengalami perubahan dan
penyesuaian desain sesuai
dengan kondisi lahan yang
tersedia, .dengan demikian
waktu pelaksanaan
konstruksi tidak
memungkinkan
6. Penyempurnaan Materi Teknis dan
Raperda RDTR 3WP
- Pengadaan Peta
75.000.000 Proses Raperda RDTR 3WP
saat ini masih dalam
proses persetujuan
substansi di gubernur,
sehingga pelaksanaan
Pegadaan peta harus
menunggu hasil finalisasi
substansi Raperda RDTR
3WP
7. Pembangunan / Perbaikan Sarana
Prasarana Lingkungan Perumahan
Permukiman Kec. Bogor Utara
- Konsultan perencanaan
Pembangunan /Perbaikan
sarana prasarana lingkungan
perumahan permukiman Kec.
Bogor Utara tahun 2013


50.000.000


Kekurangan tenaga
pendamping di lapangan
dan Keterbatasan waktu
dan pelaksanaan


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 20
Tahun 2014
- DED Infrastruktur Jembatan
Kota Bogor Tahun 2013
50.000.000
8. Pembangunan / Perbaikan Sarana
Prasarana Lingkungan Perumahan
Permukiman Kec. Tanah Sareal
- Konsultan perencanaan
pembangunan/ perbaikan
sarana prasarana lingkungan
perumahan permukiman
Kec.Tanah Sareal 2013
50.000.000 Kekurangan tenaga
pendamping di lapangan
dan Keterbatasan waktu
dan pelaksanaan
Jumlah 1.460.000.000
Untuk kegiatan-kegiatan yang tidak dapat terserap ini, akan diusulkan kembali di
tahun anggaran 2013.
Selain kegiatan yang tidak dapat diserap pada tahun anggaran 2012 ini, ada 3 (tiga)
kegiatan yang mengalami putus kontrak di akhir tahun 2012, yaitu :
NO NAMA CV PEKERJAAN NILAI
KONTRAK
(Rp)
PROGRES
PEKERJAAN
ALASAN PUTUS
KONTRAK
1. CV. LOJI
KAMOLAN
Perbaikan Saluran
Air Rw. 04, 10 dan 11
Kel. Kedung Badak
215.109.000,- 50,7% CV yang menangani
tidak profesional,
waktu pekerjaan
melewati batas
waktu yang
ditetapkan
2. CV. GHINA Perbaikan Saluran
Air RW. 07 Kelurahan
Ciwaringin
250.284.000,- 54,97% CV yang menangani
tidak profesional,
waktu pekerjaan
melewati batas
waktu yang


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 21
Tahun 2014
ditetapkan
3. CV. SURYA
CIPTA
Pembangunan
Mesjid Nurhidayah
698.383.000,- 80% Terjadi perubahan
lokasi diingingkan
masyarakat, tetapi
tidak dimungkinkan
sehingga kembali
ke lokasi semula
dan menyebabkan
waktu yang tidak
cukup

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGASDAN FUNGSI DINASPENGAWASAN
BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR .
Untuk menyikapi isu isu lokal dan nasional serta permasalahan yang harus
diselesaikan yang berkembang di masyarakat maka perlu data dan informasi yang
akurat sehingga dapat dijadikan isu strategis dan program prioritas dalam
penanganannya. Berdasarkan beberapa tahapan yang telah dilakukan, baik dalam
bentuk pra Musrembang, RPJMD, Focus Group Discussion (FGD) stakeholders, dan
masukan Renstra (SKPD) dapat teridentifikasi beberapa isu-isu yang berkaitan dengan
pembangunan Kota Bogor, antara lain :
1) Penataan Ruang
Konsistensi perencanaan dengan pemanfaatan ruang masih menjadi hal yang perlu
terus dibenahi. Aspek-aspek pengendalian ruang, seperti sumber daya manusia,
perangkat hukum (sanksi), insentif, disinsentif, perizinan, dan zoning regulation
belum sepenuhnya dapat dijalankan, kondisi ini semakin memicu tingginya alih
fungsi lahan dan ketidaksesuaian peruntukan ruang.
2) Penanggulangan Bencana
Berbagai potensi bencana hampir dapat dipastikan selalu mengancam kota Bogor.
Berbagai potensi bencana tersebut antara lain, banjir, tanah longsor, pohon
tumbang, kebakaran, dan angin ribut. Perlu upaya peningkatan mitigasi bencana


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 22
Tahun 2014
khususnya bagi masyarakat untuk mengurangi resiko korban jiwa dan kerugian
materi yang lebih besar.


3) Sanitasi Lingkungan
Saat ini kondisi dengan terbatasnya sarana prasarana lingkungan permukiman
seperti pada kawasan padat penduduk, akan mempersulit dalam penataan sanitasi
lingkungan dan dapat berindikasi terhadap menurunnya derajat kesehatan
masyarakat.
4) Kualitas Lingkungan Permukiman Sehat.
Dari sisi prasarana penunjang permukiman sehat masih diperlukan peningkatan
ketersediaan prasarananya seperti jalan lingkungan, saluran pembuangan air
limbah dan air hujan, air bersih non PDAM dan Sanitasi berbasis masyarakat,.
Selain itu masih terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori kumuh,
dengan terbatasnya akses terhadap ruang publik.
5) Penataan dan Pengembangan Rumah Susun.
Keterbatasan lahan dan tingginya nilai lahan menjadi faktor penyebab arahan
pembangunan vertikal bagi perumahan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah,
pemerintah memfasilitasi dengan pembangunan rumah susun sederhana sewa,
dan pada saat mendatang perlu diusahakan alokasi ruang untuk pengembangan
rusunawa.
Strategi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor untuk
mengatasi isuisu tersebut adalah sebagai berikut :
1) Penataan Ruang.
Strategi dalam penataan ruang adalah penyusunan rencana tata ruang yang
berwawasan lingkungan dan mendukung pembangunan sektor jasa, peningkatan
proporsi RTH dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan
pemeliharaan RTH. Kebijakan di bidang penataan ruang yakni meningkatkan
pengaturan, pembinaan, perencanaan, pemanfaatan, pengendalian pemanfaatan
ruang dan pengawasan tata ruang, menciptakan ruang publik yang aman dan
nyaman, pengembangan RTH, dekorasi kota dan pengembangan dan pemanfaatan


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 23
Tahun 2014
fasos fasum yang secara keseluruhan tidak terlepas dari upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.



2) Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Jasa Konstruksi.
Meningkatnya kualitas pelaku konstruksi, dengan indikasi kegiatan monitoring dan
evaluasi jasa konstruksi serta sebagai bahan dasar diterbitkannya SIUJK serta
pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi.
3) Penataan dan Pengaturan Bangunan.
Meningkatnya pengelolaan bangungan gedung pemerintah, dengan indikasi
kegiatan pembangunan dan rehabilitasi gedung pemerintah dan prasarana umum.
Selain itu juga meningkatnya pengawasan dan pengendalian bangunan gedung,
dengan indikasi kegiatan:
a. Optimalisasi pengawasan bangunan gedung
b. Pemberian Sertifikat Laik fungsi gedung
c. Penyediaan dan pemutakhiran basis data gedung
d. Memberikan bantuan teknis baik berupa bantuan pembuatan gambar dan
RABnya maupun bantuan langsung personal sebagai tim teknik perencanaan
dan pengawasan dilapangan.
4) Penanggulangan Bencana.
Strategi dalam pengelolaan bencana kebakaran adalah dengan sistim early warning
atau peringatan dini kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan mitigasi
bencana. Kebijakan yang ditempuh antara lain adalah : meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penanggulangan bencana, dan upaya mitigasi bencana. Upaya
lain yang dilakukan Dinas Wasbangkim yaitu membantu dalam perencanaan
maupun bangunan-bangunan yang terkena bencana alam.
5) Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan.
Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan dilakukan dengan perbaikan lingkungan
Permukiman secara terpadu berupa pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
dasar pekerjaan umum di lokasi Permukiman kumuh disamping perlunya dibangun
rumah yang bersifat vertical (rumah susun) dilokasi-lokasi tertentu.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 24
Tahun 2014
6) Air Bersih
Strategi bidang air bersih adalah pemenuhan kebutuhan air bersih dan sehat bagi
masyarakat. Kebijakan bidang air bersih yakni meningkatkan cakupan pelayanan air
bersih melalui air bersih Non-PDAM serta meningkatkan kualitas air minum Non-
PDAM.
Selain itu strategi dan kebijakan di atas, beberapa strategi dan kebijakan lain yang
ditempuh oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman untuk mengatasi
berbagai masalah lainnya adalah :
a. Merencanakan Perencanaan Tata Ruang Secara Rinci.
b. Memberdayakan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air bersih non
PDAM dari masyarakat.
c. Memberikan layanan sanitasi lingkungan kepada masyarakat yang memenuhi
syarat kesehatan.
d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang memenuhi syarat
kesehatan.
e. Peningkatan kuantitas dan kualitas bangunan milik Pemerintah.
f. Penentuan lokasi untuk pengembangan rusunawa/Rusunami.
g. Peremajaan kawasan permukiman (Urban Renewel, Rumah Tidak Layak Huni,
dan sebagainya).
h. Menyempurnakan regulasi yang berkaitan dengan kegiatan kegiatan yang ada
di Dinas Wasbangkim.
7) Peningkatan Sumber Daya Manusia.
Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah meningkatkan kualitas,
kemampuan, profesionalisme dan keterampilan aparatur dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut kegiatan yang
dilaksanakan adalah : kesejahteraan pegawai, kenaikan pangkat dan gaji berkala,
pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural , penegakan disiplin
pegawai, pendidikan dan pelatihan, pengembangan wawasan melalui , prajabatan,
ujian dinas, tugas belajar dan ijin belajar.
8) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah terwujudnya kelancaran
kinerja aparatur pemerintah yang memadai dalam rangka meningkatkan pelayanan


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 25
Tahun 2014
kepada masyarakat dalam upaya mencapai sasaran tersebut kegiatan yang
dilaksanakan adalah : pengadaan sarana dan prasarana kelengkapan Dinas.



2.4. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Usulan program kegiatan masyarakat, diperoleh dari usulan masyarakat yang
disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) yang
diselenggarakan mulai dari tingkat Kelurahan dan Kecamatan. Usulan-usulan ini juga
sudah mengakomodir usulan-usulan Program Penanggulanan Kemiskinan (Pronangkis)
di tiap-tiap Kelurahan, yang diusulkan berdasarkan Rembug Warga. Selain dari
Musrembang, usulan masyarakat juga disampaikan melalui Wakil Rakyat (DPRD)
melalui kegiatan hasil Reses.
Usulan yang menjadi prioritas adalah usulan-usulan yang terkait dengan 4
program prioritas atau kegiatan yang mendukung percepatan pencapaian dari
program-program yang telah diprioritaskan, dan tidak terlepas dari tugas dan fungsi
dari Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 26
Tahun 2014
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI.

Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat
pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang
akan datang, serta merupakan pengejawantahan jati diri. Terwujudnya kesejahteraan
rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan demikian
upaya menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah satu sektor
prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya adalah sangat
strategis.
Penyelenggaraan perumahan dan permukiman harus dilaksanakan sebagai
satu kesatuan sistem, yang pelaksanaannya dapat disesuaikan berdasarkan kondisi
lokal yang ada, yaitu:
Pembangunan YangBerkelanjutan dan Konsep TRIDAYA
Konsep TRIDAYA, bertujuan memberdayakan komponen sosial masyarakat, usaha
dan ekonomi, serta lingkungan, tetap dapat ditumbuhkembangkan sebagai
pendekatan pembangunan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan di
tingkat lokal. Pendekatan ini dilakukan dengan memadukan kegiatan-kegiatan
penyiapan dan pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan pemberdayaan kegiatan
usaha ekonomi komunitas dengan kegiatan pendayagunaan prasarana dan sarana
dasar perumahan dan permukiman sebagai satu kesatuan sistem yang tidak
terpisahkan.
Pembangunan perumahan dan permukiman, yang memanfaatkan ruang terbesar
dari kawasan di perkotaan, merupakan kegiatan yang bersifat menerus. disamping
dampak pembangunan perumahan dan permukiman terhadap kelestarian
lingkungan serta keseimbangan daya dukung lingkungannya yang harus senantiasa
dipertimbangkan. Kesadaran tersebut harus dimulai sejak tahap perencanaan dan


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 27
Tahun 2014
perancangan, pembangunan, sampai dengan tahap pengelolaan dan
pengembangannya, agar arah perkembangannya tetap selaras dengan prinsip prinsip
pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Penyelenggaraan Secara Multisektoral dan Terdesentralisasi
Pembangunan perumahan dan permukiman mencakup banyak kegiatan, antara lain
pengalokasian ruang, penyediaan lahan, kelembagaan, kegiatan teknis, pembiayaan,
dan sistem informasi. Disamping secara holistik, penyelenggaraan perumahan dan
permukiman harus dilakukan secara multisektoral karena memerlukan koordinasi
dengan berbagai bidang lain yang terkait dengan kegiatan pembangunan perumahan
dan permukiman dan tidak dapat ditangani oleh satu sektor saja.
Persoalan penyediaan perumahan sebenarnya lebih merupakan masalah lokal dan
kebutuhan individual. Ini dapat ditunjukkan dengan besarnya peran swadaya
masyarakat di dalam pengadaan perumahannya. Karenanya perlu pembatasan
campur tangan pemerintah dalam penanganan persoalan lokal melalui
penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang terdesentralisasi. Dalam
kerangka desentralisasi, penyelenggaraan perumahan dan permukiman tidak dapat
terlepas dari agenda pelaksanaan tata pemerintahan yang baik di tingkat lokal, yaitu
yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas,
profesionalisme, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, pengawasan,
penegakan hukum, serta efisiensi dan efektivitas.
Pembangunan YangBerwawasan Kesehatan
Sebagaimana disadari bahwa persoalan kesehatan lingkungan perumahan dan
permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat yang
menghuninya. Disamping itu aktualisasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan sangat diperlukan dalam upaya penanganan permukiman kumuh.
Aktualisasi tersebut tetap dalam kerangka pelaksanaan program lingkungan sehat
sebagai bagian dari program pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang
bertujuan khususnya untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat. sehingga
dapat tercapai derajat kesehatan baik individu, keluarga maupun masyarakat yang
optimal.




Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 28
Tahun 2014
Penyelenggaraan Dengan Pengembangan Sistem Insentif
Persoalan perumahan dan permukiman merupakan persoalan strategis yang masih
belum mendapatkan cukup perhatian dari berbagai kalangan. Karenanya untuk
memacu laju pembangunan perumahan dan permukiman, perlu di dalam
penyelenggaraannya dikembangkan sistem insentif, yang diharapkan mampu
mendorong berbagai pelaku pembangunan baik lembaga formal maupun informal
untuk terlibat secara aktif. Upaya yang dikembangkan antara lain melalui kegiatan
program stimulan, perintisan, dukungan pembiayaan dan bantuan teknis bagi pelaku
pembangunan yang responsif di dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman, termasuk kegiatan pendampingan dalam penyiapan dan
pemberdayaan masyarakat.
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor merupakan
perangkat daerah sebagai unsur pelaksana teknis pengawasan bangunan dan
permukiman, dituntut untuk mampu melaksanakan sebagian urusan pemerintah
daerah di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman.
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman Kota Bogor mengacu pada program dan kegiatan yang tercantum dalam
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010 - 2014.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN
PERMUKIMAN

Berdasarkan Visi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor
yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi Kota Bogor yaitu Terwujudnya
Pelayanan Prima di Bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dalam Rangka
Mendukung Visi Kota Bogor, dan misi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Kota Bogor yaitu :
1. Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur;
2. Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang Akuntabel;
3. Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dan
Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 29
Tahun 2014
Maka tujuan dan sasaran rencana kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman dari penjabaran misi, adalah:
Misi kesatu adalah Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur.
Tujuan Misi kesatu adalah :
Meningkatnya kinerja aparatur di bidang pengawasan bangunan dan permukiman.
Sasaran :
Pelayanan Prima di bidang pengawasan bangunan dan permukiman.

Misi kedua adalah Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman yang Akuntabel.
Tujuan Misi kedua :
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dapat memenuhi kriteria dinas yang
dapat mempertanggungjawabkan (responsibility), dapat dipertanyakan
(answerability), dan memenuhi prinsip-prinsip Good Governance.
Sasaran :
Menjadikan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang akuntabel sehingga
dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat
dan lingkungannya;
Terwujudnya transparansi Dinas serta partisipasi masyarakat dalam hal pengawasan
bangunan dan permukiman.

Misi ketiga adalah Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian
Bangunan dan Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.
Tujuan Misi ketiga :
Tertatanya bangunan dan permukiman yang berwawasan lingkungan;
Terawasinya bangunan dan permukiman sesuai dengan rencana tata ruang.
Sasaran :
Terciptanya bangunan dan permukiman yang tertata dan sesuai dengan
rencana tata ruang.



Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 30
Tahun 2014
3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN
Perencanaan Kerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun. Rencana Kerja Tahun 2014 berarti
proses penetapan rencana program, kegiatan serta penggunaan anggaran pada tahun
2014 sesuai dengan yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Bogor tahun 2010 -2014 dan Renca Strategis SKPD.
Pada tahun 2014 ini, dengan berpedoman pada RENSTRA SKPD Dinas
Pengawasan Bangunan dan Permukiman, maka Program dan Kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :
1) Pengelolaan Rumah Tangga SKPD

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
1) Pemeliharaan Rutin/berkala inventaris kantor
2) Pengadaan Inventaris Kantor

C. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan kegiatan :
1) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan SKPD
2) Evaluasi Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial

D. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan :
1) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Tanah Sareal
2) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Bogor Selatan
3) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Bogor Barat
4) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Bogor Tengah
5) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Bogor Timur


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 31
Tahun 2014
6) Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman Kec.
Bogor Utara
7) Perbaikan Sarana Umum di Lokasi Binaan P2WKSS, Lomba Kelurahan ,
Lomba Posyandu, dan lomba 10 Program PKK
8) Penunjang PNPM (BOP)
9) Pendamping PNPM (BANSOS)
10) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM (APBN)
11) Bantuan Teknis SANIMAS
12) Pengelolaan Rusunawa
13) Pemeliharaan dan perbaikan Rusunawa
14) Pengembangan Prasarana Dasar Permukiman & Utilitas Bangunan
Rusunawa
15) Bantuan Teknis RTLH
16) Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Kelurahan
Muarasari
17) Identifikasi Drainase Lingkungan
18) Penunjang RPKPP
19) Review Urban Renewal dan RPKPP
20) Penanganan dan Penanggulangan Pasca Bencana
21) Peningkatan Jembatan Lingkungan Permukiman
E. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, dengan
kegiatan :
1) Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Mobil Komando
2) Pelayanan pemadam kebakaran
3) Piket Petugas Pemadam Kebakaran
4) Tindakan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
5) Pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan hidrant
6) Gladi Anggota Pemadam Kebakaran, Latihan Relawan, Kebakaran dan
Latihan Anggota Kebakaran
7) Pemutakhiran dan Pemeliharaan Sistem Komunikasi Pencegahan
Kebakaran


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 32
Tahun 2014
8) Pengadaan Alat-alat Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
9) Pemasangan Hidrant di 6 titik
10) Perbaikan dan Penambahan Garasi di Pos Pemadam Kebakaran Yasmin
F. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :
1) Sosialisasi RDTR 2 Wilayah Pelayanan
2) Pengadaan Papan Peta RDTR
3) Penyusunan Pedoman Perencanaan Lingkungan Perumahan
4) Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Tapak
5) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
6) Penyusunan Mekanisme Perijinan, Insentif dan Disinsentif serta Sanksi
G. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Penataan Ruang, dengan kegiatan :
1) Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung
H. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah,
dengan kegiatan :
1) Pembangunan Infrastruktur Non-PDAM
2) Pembangunan dan Dana Pendamping SANIMAS
3) Monitoring dan Evaluasi SANIMAS di Tahun Sebelumnya
I. Program Penataan dan Pengaturan Bangunan Gedung, dengan kegiatan:
1) Pembangunan Gedung DPRD
2) Renovasi Mesjid Agung Kota Bogor
3) Pelayanan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
4) Pembinaan Pelayanan Bantuan Teknis Pengelolaan Pembangunan
Bangunan Gedung Pemerintah
5) Penaksiran Bangunan Gedung Pemerintah
6) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah I
7) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah II
8) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah III
9) Lanjutan Penyusunan Database Bangunan Gedung Berbasis GIS
10) Verifikasi fasos fasum (PSU perumahan)


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 33
Tahun 2014
J. Program Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Jasa Konstruksi, dengan
kegiatan:
1) Bimbingan Teknis,Monitoring dan Evaluasi Jasa Konstruksi
2) Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Tukang


Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 34
Tahun 2014
BAB IV
P E N U T U P

Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor
Tahun 2014 merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah yang sejalan dengan Undang-undang No 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menerangkan bahwa
SKPD diwajibkan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai pedoman kerja
selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menterjemahkan perencanaan
strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD kedalam perencanaan
tahunan yang sifatnya lebih operasional.
Harapan kami, Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Kota Bogor Tahun 2014, menjadi pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman pada Tahun 2014 serta dapat dijadikan
dasar dalam mengukur tingkat keberhasilan Dinas Pengawasan Bangunan dan
Permukiman dalam rangka akuntabilitas dan transparansi kepada seluruh
stakeholders, serta dasar dalam mengukur keberhasilan Dinas Pengawasan Bangunan
dan Permukiman Kota Bogor dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi.

Kepala Dinas
Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Kota Bogor



Ir. H. Sudradji
Pembina Utama Muda
NIP. 19590502 198503 1 002





















RENCANA
KERJA
TAHUNAN

2014
DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN
KOTA BOGOR


i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... i

BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
1.2 LANDASAN HUKUM ............................................................................................................ 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ....................................................................................................... 4
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................................................... 5
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINASPENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN
KOTA BOGOR TAHUN 2012 ............................................................................................................... 6

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENCANA
STRATEGIS DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR .............. 6
2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN
KOTA BOGOR ..................................................................................................................... 7
2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGAWASAN
BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR . .............................................................. 21
2.4. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT ..................................... 25
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................................................. 26

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI. .......................................... 26
3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN
PERMUKIMAN .................................................................................................................. 28
3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................................................................... 30
BAB IV
P E N U T U P ................................................................................................................................... 34

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... i

Anda mungkin juga menyukai