Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir seluruh wilayah Indonesia ditumbuhi hutan yang lebat. Definisi
hutan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanah luas yg ditumbuhi
pohon-pohon. Sedangkan menurut Wikipedia Online hutan adalah sebuah
kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya.
Kawasan sema!am ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan
berfungsi sebagai penampung karbon dioksida "carbon dioxide sink# habitat
hewan modulator arus hidrologika serta pelestari tanah dan merupakan salah
satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. $ohon sendiri adalah tumbuhan
!ukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. %adi tentu berbeda dengan
sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim sa&a. $ohon &uga berbeda
karena se!ara men!olok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang !ukup
pan&ang dan bentuk ta&uk "mahkota daun# yang &elas.
Hutan Indonesia merupakan salah satu hutan tropis terluas ketiga di dunia
dan ditempatkan pada urutan kedua dalam hal tingkat keanekaragaman hayatinya.
Keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia meliputi' () persen spesies
tanaman berbunga (* persen spesies mamalia (+ persen spesies reptilia dan
amfibia (, persen spesies burung serta *- persen spesies ikan yang terdapat di
dunia. .amun keadaan hutan Indonesia dari sisi ekologi ekonomi dan sosial
1
ternyata semakin buram. Kerusakan hutan di Indonesia masih tetap relatif tinggi
dari tahun ke tahun.
$ertumbuhan sektor kehutanan yang sangat pesat dan menggerakkan
ekspor bagi perekonomian pada awal periode (/0)-an sampai akhir (//)-an telah
mengorbankan hutan karena kegiatan eksploitasi yang tidak terkendali dan
dilakukan se!ara masif tanpa memperhatikan aspek kelestarian dan keberlan&utan.
Konsekuensinya Indonesia men&adi negara emiter karbon terbesar ketiga di dunia
akibat hilangnya hutan karena ter&adinya alih fungsi lahan hutan kebakaran hutan
serta penebangan yang eksploitatif dan tidak terkontrol.
$roduksi hutan selain menghasilkan kayu sebagai hasil utama &uga
menghasilkan produk lainnya dari hutan seperti arang tengkawang kopul
minyak atsiri kayu gaharu dan sebagainya. Hasil produksi hutan Indonesia
merupakan produk unggulan komparataif terhadap negara-negara lain dan
sebagian dari hasil produksi produk hutan diekspor ke negara lain dan produk
kayu merupakan penghasil de1isa nomor satu dari sektor non migas. 2ntuk itu
penulis tertarik untuk membuat sebuah karya ilmiah mengenai 3PENGARUH
PENGEMBANGAN INDUSTRI KAYU TERHADAP KELESTARIAN HUTAN DI
INDONESIA 3.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di&elaskan sebelumnya maka penulis
menemukan beberapa permasalahan yaitu'
(. 4dakah pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh perkembangan industri
kayu terhadap perekonomian negara dan kelestarian hutan5
2
*. 6indakan apa yang harus dilakukan agar perkembangan industri kayu
tidak memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian dan
kelestarian hutan di Indonesia5
7. 4pakah tindakan yang diambil pemerintah sudah efektif dalam
mengatasi pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh perkembangan
industri kayu terhadap perekonomian dan kelestarian hutan di
Indonesia5
1.3 Tujuan an Man!aat
1.3.1 Tujuan
(. 8engetahui keadaan hutan di Indonesia
*. 8engetahui perkembangan industri kayu di Indonesia
7. 8engetahui hubungan sumber daya hutan dan perkembangan
industri kayu di Indonesia
1.3.2 Man!aat
(. 8elatih berpikir dan men!ari solusi dalam sebuah
permasalahan
*. 8emperoleh informasi yang diperlukan dan memperluas ilmu
pengetahuan
7. 8engetahui tata penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai
dengan aturan
1." L#ngku$ %aj#an
3
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan karya ilmiah ini
difokuskan pada '
(. $erkembangan industri kayu ditengah krisis hutan di Indonesia
*. $emulihan terhadap hutan sebagai sumber daya bagi industri kayu
1.& 'um(er Data
Sumber data dari karya ilmiah ini adalah dokumen atau sumber tertulis.
Sumber tertulis itu berupa buku berita dan artikel dari koran dan artikel-artikel
yang bersumber dari internet.
1.) '#stemat#ka Pen*aj#an
$ada bab satu dibahas latar belakang rumusan masalah tu&uan dan
manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah.
$ada bab dua dibahas perkembangan industri di Indonesia dan dampak-
dampak dari tindakan pengolahan hutan yang tidak sesuai dengan peraturan.
$ada bab tiga dibahas mengenai !ara-!ara untuk menanggulangi kerusakan
hutan tindakan-tindakan pemerintah untuk menanggulangi kerusakan hutan dan
solusi yang ditawarkan.
Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari penulisan karya ilmiah
ini.
4
BAB II
PEN+ARUH PER%EMBAN+AN INDU'TRI %A,U TERHADAP
%ELE'TARIAN HUTAN
2.1 Inustr# %a*u
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah &adi men&adi barang &adi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. 2saha perakitan atau asseb!in" dan &uga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang tetapi &uga
dalam bentuk &asa. 6erdapat berbagai ma!am &enis industri salah satunya adalah
industri kayu. Industri kayu adalah industri yang bahan olahannya berupa kayu.
Berdasarkan tempat bahan bakunya industri kayu termasuk ke dalam &enis
industri ekstraktif. Industri ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya diambil
langsung dari alam sekitar. 9okasi industri-industri kayu di Indonesia meliputi
Kalimantan 6imur Kalimantan Barat Sumatera %ambi :iau %epara dll.
Berdasarkan proses produksinya industri kayu dapat digolongkan ke dalam
industri manufaktur maupun industri proses. Industri manufaktur adalah industri
yang bahan mentah "input# dan hasil produksinya "output# dapat dibedakan.
Sedangkan industri proses adalah industri yang bahan mentah "input# dan hasil
produksinya "output# tidak dapat dibedakan. ;ontoh industri kayu yang tergolong
ke dalam industri manufaktur adalah industri kayu olahan "mebel#. Sedangkan
5
industri kayu yang tergolong dalam industri proses adalah industri kayu yang
mengolah bahan mentah "pohon# men&adi kayu yang berfungsi untuk diolah
kembali.
2.2 Perkem(angan Inustr# %a*u # In-nes#a
Industri kayu olahan mulai dikembangkan dan diekspor oleh pabrik-pabrik
di wilayah Indonesia yaitu sekitar tahun (/0+ mengikuti kebi&aksanaan
pemerintah yang isinya melarang untuk mengekspor kayu bulat dan hanya
memperbolehkan mengekspor kayu gerga&ian maupun kayu olahan se&enisnya
seperti lemari kursi laminating board wood panel dan kebutuhan furniture
lainnya.
$erkembangan industri kayu khususnya di bidang mebel dapat kita lihat
dari &umlah ekspor barang &adi kayu yang pada tahun (/0+ ber&umlah // &uta
dollar amerika dan meningkat setiap tahunnya hingga pada tahun (//, men&adi
-*, &uta dollar amerika. Konsumen industri kayu gerga&ian di Indonesia yang
terbesar adalah pada sektor perumahan dan sektor kostruksi. Selan&utnya pada
tahun (/0+ industri hilir mulai didirikan misalnya industri perabot rumah dari
kayu moulding dan laminating dsb. Konsumsi kayu olahan di Indonesia sendiri
lebih besar dibandingkan dengan produk kayu yang diekspor meskipun ekspor
produk kayu olahan sangat potensial .
Industri pengolahan kayu sebagai sektor hilir kehutanan dimulai ketika
Soeharto berkuasa yang diatur melalui 22 .o. - 6ahun (/+, tentang $okok-
6
$okok Ketentuan Kehutanan. 22 tersebut se!ara eksplisit mengarahkan
pemanfaatan hutan se!ara intensif dalam rangka pembangunan ekonomi nasional.
Dalam pertimbangan dikeluarkannya 22 .o. - 6ahun (/+, disebutkan bahwa
pemanfaatan hutan se!ara intensif tersebut untuk mewu&udkan kese&ahteraan
masyarakat.
(. Bertambahnya kebutuhan penduduk akan peralatan rumah tangga
berbahan dasar kayu
*. Semakin ma&unya ekspor hasil hutan serta makin banyaknya permintaan
dari luar negeri
7. Semakin ma&unya industri #!$%ood "untuk keperluan dalam negeri dan
ekspor# pulp "untuk bahan baku industri dalam negeri dan bahan setengah
&adi untuk di ekspor# dan industri rayon "untuk bahan sandang#
Dengan pertimbangan demikian 22 .o. - 6ahun (/+, serta pengaturan
pelaksanaanya mengatur se!ara legal pemanfaatan hutan yang berorientasi pada
peningkatan pembangunan ekonomi. Singkatnya orientasi pemanfaatan kayu
se!ara intensif sebagai pendukung utama pembangunan industri pengolahan kayu
men&adi karakteristik penting selama Orde Baru.
Keberadaan Industri pengolahan kayu sangat menentukan keberlan&utan
kegiatan usaha pemanfaatan hutan alam mengingat industri pengolahan kayu
merupakan barometer penun&ang keberhasilan sektor kehutanan pada masa Orde
Baru.
$erkembangan industri kayu di Indonesia mengalami pasang surut dalam
ketersediaan bahan baku. Berikut beberapa kutipan artikel mengenai pasang surut
industri kayu di Indonesia.
7
&H'(an (anaan ke de#an akan en)adi ('!an" #'n""'n" ind's(ri
#erka$'an nasiona!* H'(an (anaan rak$a(+ isa!n$a+ di Indonesia
!'asann$a enca#ai ,+,- )'(a .ek(are /.a0 $an" ber#o(ensi easok
keb'('.an ind's(ri ka$' da!a ne"eri*Ind's(ri1ind's(ri #erka$'an
se)ak 233, '!ai bera!i. dari #ean4aa(an ka$' dari .'(an a!a* Ha!
ini se)a!an den"an kebi)akan Keen(erian Ke.'(anan 'n('k
eaksia!kan #asokan ba.an bak' dari .'(an (anaan ind's(ri
/HTI0 dan .'(an (anaan rak$a( /HTR0 'n('k en""en)o( kiner)a
ind's(ri #en"o!a.an ka$' dan .asi! .'(an nasiona!* Ta.'n dei (a.'n
#eerin(a. enekan #erin(aan ka$' dari .'(an a!a+ seba!ikn$a
enin"ka(kan #ean4aa(an .'(an (anaan*&Saa( ini+ ka$' 'n('k
keb'('.an ind's(ri dari .'(an a!a .an$a bo!e. 23 #ersen+5 ka(a
Men(eri Ke.'(anan 6'!ki4!i Hasan saa( en"'n)'n"i !okasi ind's(ri
#erka$'an .'(an rak$a( i!ik PT S'ber Gra.a Se)a.(era /SGS0 di
Tan"eran"+ Ban(en+ 7'a( /289830* Men'r'( dia+ :3 #ersen ka$' 'n('k
ba.an bak' ind's(ri .ar's di'sa.akan dari .'(an
(anaan*Perin(aan ba.an bak' ka$' dari .'(an a!a enca#ai
23+,3 )'(a e(er k'bik #ada 233,* Per!a.an1!a.an da!a !ia (a.'n
(erak.ir )'!a.n$a (er's dik'ran"i* Pada 233;+ )'!a.n$a di(ekan
en)adi (in""a! 88+2; )'(a e(er k'bik* Ke'dian+ ber('r'(1('r'(
en)adi <+8: )'(a e(er k'bik /233<0= <+>3 e(er k'bik /233:0= ,+,>
)'(a e(er k'bik /233?0= dan (erak.ir ,+-3 )'(a e(er k'bik a(a' .an$a
(ersisa 8- #ersen #ada 2383*Sedan"kan #erin(aan ba.an bak' ka$'
dari .'(an (anaan '!ai enin"ka( 2-+>; )'(a e(er k'bik #ada
233;* Ke'dian enin"ka( !a"i en)adi 2>+;< )'(a e(er k'bik
/233<0= 2>+,3 )'(a e(er k'bik /233:0= 2:+:2 )'(a e(er k'bik /233?0=
dan enin"ka( :3 #ersen dan (er's eninin"ka(*5 "Koran Re#'b!ika
Sabtu ** Oktober *)((0
Berikut artikel yang menun&ukkan perkembangan industri kayu yang sedang
menurun.
&Per('b'.an ind's(ri ka$' da!a ne"eri (eranca* Sebab+
#erin(aan ba.an bak' $an" (in""i (ak a#' diiban"i den"an
)'!a. #asokan eadai* @Perin(aan ba.an bak' ka$' enin"ka(
(er'(aa se(e!a. 7e#an" en"a!ai bencana* Perin(aan (in""i (a#i
#asokan (e(a#+@ ka(a Men(eri Ke.'(anan 6'!ki4!i Hasan di 7akar(a+
Kais+ 82 Mei 2388*
Meroso(n$a kiner)a ind's(ri ka$' diak'i Sekre(aris 7endera! Keen(erian
Ke.'(anan Hadi Dar$an(o* Saa( ini ind's(ri ebe! sedan" (er#'k'!*
Na'n 'n('k ka$' #er('kan"an /%ood %orkin"0 dan b'b'r ker(as /#'!#
#a#er0 (e(a# ber('b'.* @Dari d'!' se!'r'. ind's(ri ka$' ne"a(i4* Ta#i
ebe! eberi s'ban"an besar #ada #er('b'.an $an" in's+@
')arn$a*
8
Hadi enen"arai+ #en'r'nan (ren ind's(ri ka$' akiba( #asar di Tana. Air
)a'. (er(in""a! ke(iban" Aina* Secara ko#e(i(i4+ esin dan
in4ras(r'k('r ereka !ebi. ba"'s* S'ber #eroda!an di Aina )'"a
'da. di#ero!e.* Be!' !a"i b'n"a kredi( $an" 'ra.* &Seen(ara
ind's(ri ki(a (ak ada ke'da.an kredi( se#er(i i('+@ ')arn$a*
7e!ekn$a ra#or ind's(ri (er"abar dari da(a Badan P'sa( S(a(is(ik*
Hin""a ak.ir 2383+ rea!isasi eks#or ro(an enca#ai USB 8-: )'(a+ a(a'
('r'n dari 233? sebesar USB 8;< )'(a* S(a(is(ik #'n enca(a(+ eks#or
b'b'r ka$' se#an)an" 7an'ari1Mare( 2388 en)adi USB 2<3+? )'(a+ ('r'n
8:+: #ersen dari USB -:>+; )'(a #ada #eriode $an" saa (a.'n
sebe!'n$a* Sebenarn$a+ ka(a 6'!ki4!i+ Indonesia ei!iki ke'n""'!an
s'ber da$a a!a dibandin"kan den"an ne"ara ASEAN !ain* Na'n )ika
dibandin"kan den"an Ne"eri Panda+ sek(or an'4ak('r ean"
(er(in""a!* @Karena i(' di'#a$akan a"ar #eerin(a. Aina (ak .an$a
en"eks#or+ )'"a en"i#or baran" )adi dari Indonesia+5 ka(an$a*
Men'r'( 6'!ki4!i+ 'n('k bersain" den"an Aina da!a kon(eks #asar bebas
ASEAN1Aina+ Indonesia .ar's da#a( enin"ka(kan kea#'an s'ber
da$a an'sia dan en"o#(ia!kan #ean4aa(an s'ber da$a* @Ki(a
)an"an .an$a en"eks#or ba.an bak'* Ta#i .ar's a#' en"o!a. a"ar
ni!ai (aba. (ak ber#inda. (e#a(+@ ('('rn$a*
B'kann$a (ak ada #e!'an" ba"i #asar !oka! en$ain"i #rod'k Aina*
Ke('a U' Asosiasi Ind's(ri Perebe!an dan Kera)inan Indonesia
Abar T)a.$ono en"a(akan+ ke!ea.an Aina ada!a. k'a!i(as baran"
$an" k'ran" ba"'s* Ini $an" .ar's dian4aa(kan #en"'sa.a Indonesia
dan ASEAN* @Ki(a .ar's eb'a( brand ia"e+5 ')arn$a*
Asindo dan ne"ara ASEAN akan eba.as #rod'k does(ik $an" bisa
dieks#or ke se!'r'. ASEAN* Misa!n$a+ ebe! berba.an dasar ka$' )a(i
dan ro(an* Peba.asan #'n en$an"k'( k'a!i(as dan s(ra(e"i #ersain"an
.ar"a se.in""a #rod'k Aina $an" !ebi. 'ra. da#a( dika!a.kan* @Ca!a'
.ar"an$a sediki( !ebi. a.a!+ (a#i k'a!i(as ba"'s+@ ')ar Abar*5 "Koran
Te#o Kamis (* 8ei *)((#
2.2.1 Inustr# %a*u .lahan
Berdasarkan pen&elasan di atas mengenai perkembangan industri kayu
industri kayu olahan merupakan industri yang paling berkembang di Indonesia.
$roduk industri kayu olahan sangat diminati konsumen dari dalam dan luar negeri.
Konsumsi kayu olahan dalam negeri lebih besar dibandingkan dengan produk
kayu yang diekspor meskipun ekspor produk kayu olahan sangat potensial untuk
9
dikembangkan. $ermintaan di luar negeri atas perabot rumah tangga maupun
barang komponen dari kayu !ukup mantap dan meningkat dari tahun ke tahun.
$ada periode krisis ekonomi yang melanda Indonesia masa kini
peningkatan ekspor barang-barang dengan nilai tinggi adalah salah satu langkah
untuk mengatasi krisis. Industri kayu olahan yang padat tenaga ker&a dapat
men!iptakan peluang ker&a dan dapat pula menahan daya beli "konsumsi# di
daerah perusahaan ekspor tersebut berada. Subsektor industri kayu olahan yang
memproduksi perabot maupun komponen kayu untuk pasar ekspor mempunyai
prospek bisnis yang sangat baik karena bahan baku tenaga ker&a maupun
sebagian besar dari faktor produksi lain berasal dari dalam negeri.
Hampir seluruh hasil produksi barang ekspor dari industri kayu tersebut
dikirim ke para pembeli di luar negeri dari pelabuan-pelabuhan di kota besar
pulau %awa yaitu dari %akarta ;irebon Semarang dan Surabaya. Sasaran utama
pasar domestik produk kayu olahan tersebut adalah rumah tangga serta
perusahaan dan lembaga di pulau %awa. Sebagian besar dari perusahaan yang
bergerak di subsektor kayu olahan adalah perusahaan skala ke!il dan menengah.
Sekitar 0) < dari perusahaan tersebut berada di pulau %awa bagian utara karena
tenaga ker&a tersedia dengan &umlah besar dan biaya upah memadai.
Oleh karena kapasitas produksi terbatas dan peluang pasar lebih besar dari
kapasitas produksinya produsen barang &adi kayu olahan skala 28=2B yang
mengekspor produksinya sudah lama beker&asama dengan kelompok kelompok
pengara&in kayu. Se&ak pemerintah melun!urkan $rogram Kemitraan antara usaha
menengah atau besar dengan usaha ke!il peluang untuk men!iptakan proyek
10
kemitraan terpadu antara kedua pihak men&adi fokus instansi pemerintah maupun
dunia usaha industri kayu olahan.
2.2.2 Inustr# %a*u .lahan se(aga# T-nggak Bangsa
Industri pengolahan kayu sebagai sektor hilir kehutanan dimulai ketika
Orde Baru yang diatur melalui 22 .o. - 6ahun (/+, tentang $okok > $okok
Ketentuan Kehutanan. 22 tersebut se!ara eksplisit mengarahkan pemanfaatan
hutan se!ara intensif dalam rangka pembangunan ekonomi nasional . Dalam
pertimbangan dikeluarkannya 22 .o. - 6ahun (/+, disebutkan bahwa
pemanfaatan hutan se!ara intensif tersebut untuk mewu&udka kese&ahteraan
masyarakat. Dengan pertimbangan demikian 22 .o. - 6ahun (/+, serta
peraturan pelaksanaanya mengatur se!ara legal pemanfaatan hutan yang
berorientasi pada peningkatan pembangunan ekonomi.
4rahan ekspolitatif dari 22 .o. - 6ahun (/+, menun&ukkan industri
pengolahan kayu mendapat perhatian khusus karena merupakan instrumen
peningkatan ekonomi Orde Baru. $emegang H$H "Hak $engusaha Hutan#
diwa&ibkan untuk mendirikan industri pengolahan kayu yang se!ara tegas diatr
dalam $$ .o. *(* 6ahun (/,) tentang Hak $engusaha Hutan "H$H# dan Hak
$emungutan Hasil Hutan "H$HH# dan beberapa ketentuan pelaksanaannya.
Bahkan $$ .o. *( 6ahun (/,) menyebutkan bahwa i?in H$H dapat di!abut &ika
pemegang H$H tidak mendirikan Industri $engolahan Hasil Hutan "I$HH# yang
&uga diatur lebih lan&ut dalam kepmenhut sebagai peraturan pelaksana $$ .o. *(
6ahun (/,).
11
$erhatian khusus terhadap industri pengolahan kayu &uga dapat dilihat
pada ketentuan yang mengatur bahwa perpan&angan i?in H$H hanya dapat
diberikan kepada pemegang i?in H$H yang meiliki industri pengolahan kayu dan
atau memiliki keterkaitan melalui saham dengan industri kayu. 4lasan ketentuan
tersebut setidaknya dapat dilihat dalam pertimbangan Kepmenhut .o. *,=Kpts-
II=(/00 yakni kelan&utan H$H sangat penting artinya bagi peningkatan ekspor
non migas dan pembangunan nasional serta diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku industri perkayuan dalam negeri.
Kepmenhut ini di!abut dengan Kepmenhut .o. *@-=Kpts-II=(/0/ yang
mengatur bahwa H$H yang telah berakhir masa berlakunya dapat diperpan&ang
apabila memenuhi persyaratan perpan&angan H$H dan tidak bertentangan dengan
kepentingan umum. Kepmenhut tersebut mengatur ketentuan bahwa perpan&angan
H$H diberikan kepada pemegang H$H yang memiliki industri pengolahan kayu
dan atau mempunyai keterkaitan melalui saham dengan industri kayu. Sehingga
&elas di sini bahwa keberadaan industri pengolahan kayu sangat menentukan
keberlan&utan kegiatan pemanfaatan hutan alam mengingat industri pengolahan
kayu merupakan barometer penun&ang keberhasilan sektor kehutanan pada masa
Orde Baru.
Keterkaitan antara pemegang H$H dan pemegang i?in industri pengolahan
kayu berpotensi menimbulkan kerugian negara melalui manipulasi pelaporan
realisasi penerimaan kayu hasil tebangan. Keppres mengenai Dana :eboisasi
"D:# dan Iuran Hasil Hutan "IHH# mengatur bahwa D: dan IHH dipungut
melalui pengusaha i?in industri pengolahan kayu. 4rtinya D: dan IHH baru
12
dipungut setelah kayu hasil tebangan diterima di lokasi industri pengolahan kayu
bukan pada saat kayu ditebang di areal konsensi H$H.
&G'na en".indari #o(ensi ker'"ian (erseb'(+ #eerin(a. en"a('r
ben('k #ei!ikan dan ke(erkai(an HPH den"an Ind's(ri Pen"o!a.an
Ka$' H'!' /IPKH0 $an" e%a)ibkan dib'a(n$a S'ra( Pern$a(aan
Bersaa Tan""'n" 7a%ab Ren(en"+ en$an"k'( ke%a)iban
#eba$aran i'rana ke.'(anan dan ke%a)iban 4inansia! !ainn$a* S'ra(
Pern$a(aan (erseb'( e'a(D
8* 7ika #er'sa.aan #ee"an" iEin IPKH (idak en$e(or I'ran
Ke.'(anan $an" di#'n"'( dari #eee"an" HPH+ aka ked'a
#er'sa.aan secara bersaa1saa san""'# eneria sanksi
en'r'( ke(en('an $an" ber!ak'*
2* 7ika #er'sa.aan #ee"an" iEin IPKH e!ak'kan #e!an""aran
a(as ke(en('an PP No* 2: Ta.'n 8?:, (en(an" #er!ind'n"an .'(an+
aka ked'a #er'sa.aan+ baik sendiri1sendiri a'#'n bersaa1
saa san""'# eneria sanksi en'r'( ke(en('an $an" ber!ak'*
-* 7ika ked'a #er'sa.aan (idak eb'a( S'ra( Pern$a(aan Bersaa
Tan""'n" 7a%ab Ren(en"+ aka se'a ke%a)iban #eba$aran
dan #en$e(oran I'ran Ke.'(anan (er.ada# ka$' b'!a( dan a(a'
ba.an bak' ser#i. $an" dikiri o!e. #ee"an" HPH ke#ada
#ee"an" iEin IPKH+ en)adi (an""'n" )a%ab #ee"an" iEin
HPH 'n('k e!'nasin$a*5 "www.greenomi!s.org#
Sistem ekonomi konglomerasi dalam kegiatan usaha pemanfaatan hutan
tidak dapat dihindarkan dengan adanya kewa&iban pemegang i?in H$H untuk &uga
memiliki i?in industri pengolahan kayu. 8eskipun diarahkan untuk men&amin
ketersediaan pasokan bahan baku industri sehingga mampu mengekspor produk
bernilai tambah "1alue added# kewa&iban tersebut telah men!iptakan konsentrasi
eksesif pada aspek pemenuhan bahan baku kayu se!ara maksimal tanpa
memperhatikan tingkat optimalitas produksi hutan alam.
Setelah mun!ulnya inisiasi penbangunan Hutan 6anaman Industri "H6I#
pada tahun (/0+ melalui Kepmenhut .o. 7*)=Kpts-II=(/0+ pemerintah mengatur
13
ketentuan mengenai pemberian I?in $emanfaatan Kayu "I$K#. I$K diberikan
untuk melakukan penyiapan lahan H6I "land !learing#.
Dengan pertimbangan pengaturan kembali ketentuan dan tata !ara
pemanfaatan kayu dari areal hutan yang ditetapkan untuk kerpeluan non
kehutanan dan H6I dalam rangka deregulasi dan debirokratisasi di bidang
kehutanan serta terkait dengan prioritas pemerintah terhadap industri pengolahan
kayu pemerintah &uga mewa&ibkan pemegang I$K untuk memiliki keterkaitan
dengan industri. Hal ini diatur dalam Kepmenhut .o. @/-=Kpts-II=(/0/ yang
diberikan &ika ada bukti keterkaitan sebagai pemasok kayu. 4rtinya pemanfaatan
kayu oleh pemegang I$K &uga diarahkan untuk mensuplai kebutuhan bahan baku
industri pengolahan kayu domestik.
2.3 Ak#(at Buruk ar# Perkem(angan Inustr# %a*u
$er!epatan perkembangan industri kayu di Indonesia ini menghadapi
berbagai tantangan baik mengenai masalah teknis maupun nonteknis yang harus
diatasi. Beberapa masalah yang penting yang perlu ditangani antara lain berkaitan
dengan penebangan liar pen!urian kayu dan penyalahgunaan H$H "Hak
$engusahaan Hutan#. Industri perkayuan di Indonesia memiliki kapasitas produksi
sangat tinggi dibanding ketersediaan kayu. $engusaha kayu melakukan
penebangan tak terkendali dan merusak pengusaha perkebunan membuka
perkebunan yang sangat luas serta pengusaha pertambangan membuka kawasan-
kawasan hutan. Sementara itu rakyat digusur dan dipinggirkan dalam pengelolaan
hutan yang mengakibatkan rakyat tak lagi punya akses terhadap hutan mereka dan
14
hal ini &uga diperparah dengan kondisi pemerintahan yang korup dimana hutan
dianggap sebagai sumber uang dan dapat dikuras habis untuk kepentingan pribadi
dan kelompok.
2.3.1 %erusakan Hutan
Indonesia memiliki ()< hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan
Indonesia memiliki (*< dari &umlah spesies binatang menyusui=mamalia
memiliki (+< spesies binatang reptil dan ampibi (.-(/ spesies burung dan *-<
dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat
ditemui di daerah tersebut. 9uas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan
ke!epatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini Indonesia telah
kehilangan hutan aslinya sebesar ,* persen. "World :esour!e Institute (//,#.
&Peneban"an .'(an Indonesia $an" (idak (erkenda!i se!aa #'!'.an
(a.'n dan en$ebabkan (er)adin$a #en$'s'(an .'(an (ro#is secara
besar1besaran* La)' ker'sakan .'(an #eriode 8?:,18??< (erca(a( 8+;
)'(a .ek(ar #er (a.'n+ sedan"kan #ada #eriode 8??<12333 en)adi -+:
)'(a .ek(ar #er (a.'n* Ini en)adikan Indonesia er'#akan sa!a. sa('
(e#a( den"an (in"ka( ker'sakan .'(an (er(in""i di d'nia* Di
Indonesia berdasarkan .asi! #ena4siran ci(ra !andsa( (a.'n 2333
(erda#a( 838+<- )'(a .ek(ar .'(an dan !a.an r'sak+ dian(aran$a se!'as
,?+;2 )'(a .ek(ar berada da!a ka%asan .'(an*5 "Badan $lanologi
Dephut *))7#
Dengan semakin meningkatnya kerusakan hutan Indonesia maka sebagian
besar kawasan Indonesia telah men&adi kawasan yang rentan terhadap ben!ana
baik ben!ana kekeringan ban&ir maupun tanah longsor. Selain itu Indonesia &uga
akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini men&adi
kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu hutan Indonesia selama ini
15
merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan
tempat penyedia makanan penyedia obat-obatan serta men&adi tempat hidup bagi
sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia
menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring
dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia menun&ukkan semakin
tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan sebagian masyarakat miskin di
Indonesia hidup berdampingan dengan hutan. Berikut kutipan artikel mengenai
kerusakan hutan yang ter&adi di Indonesia akibat ulah pemegang Hak
$engusahaan Hutan "H$H# yang melakukan penebangan liar.
&Sa!a. sa(' #en$ebab r'sakn$a .'(an di S'a(era Se!a(an ada!a.
'!a. dari seba"ian #ee"an" HPH / Hak Pen"'sa.aan H'(an 0
sendiri * Mereka secara (idak !an"s'n" ebaba( .'(an den"an
en$a!a.i ke(en('an #eerin(a. $an" (er('an" da!a RKT / Rencana
Ker)a Ta.'nan 0*
S'ber Ko#as di Per.i#'nan Pen"'sa.a Ki!an" Ka$' Ter#ad'
S'se!+ #ekan !a!' ebenarkan .a! i('* Di'n"ka#kan+ #ara #eker)a
#eneban" ka$' !iar i(' sebe('!n$a er'#akan kaki (an"an a(a'
#ar(ner 'sa.a $an" diba$ar secara seb'n$i F seb'n$i o!e. okn'
F okn' #ee"an" HPH* & Dei en"e)ar 'an"+ ereka eneban"
.'(an (an#a kenda!i !a"i+ 5 ka(an$a*
L'as ka%asan .'(an S'se! 83+2 )'(a .ek(ar+ di an(aran$a 2 )'(a
.ek(ar dik'asai o!e. 22 #ee"an" HPH* Ak.ir F ak.ir ini+ en'r'(
s'ber (adi+ kondisi .'(an #rod'ksi (e(a# dan (erba(as+ akin
(er"an""' ke!es(ariann$a* 7ika #ee"an" HPH ea('.i RKT $an"
(e!a. dise#aka(i bersaa #i.ak ke.'(anan+ (ak 'n"kin (er)adi
ker'sakan .'(an+ karena #eneban"an di!ak'kan (erencana*
Se)'!a. #en"'sa.a ki!an" ka$' di S'se! en"a(akan ba.%a
an""a#an '' se!aa ini seo!a. F o!a. $an" e!ak'kan
#eneban"an !iar ada!a. #end'd'k a(a' #eker)a "e!a#* Sebenarn$a
ereka oran" F oran" $an" dibia$ai dan di#era!a( o!e. #e('"as
!a#an"an $an" ei!iki k'asa dan ee"an" HPH* Ka$' F ka$'
.asi! (eban"an !iar i(' di!ind'n"i dan dibe!i #ee"an" HPH* &Prak(ek
seaca ini berar(i #er'sa.aan di a(as #er'sa.aan+ & (e"asn$a*
S'ber i(' en'n)'k kas's $an" kini (er)adi di !in"k'n"an PTP $an"
en"'asai area! .'(an 8,3*333 .ek(ar di daera. M'si Ban$'asin
.in""a M'si Ra%as* Area! ini '!ai (ercear+ karena #e('"as
16
!a#an"an $an" di#erca$a #er'sa.aan$a berb'a( di !'ar ke(en('an
.in""a #eneban"an .'(an en$a!a.i RKT*
Kas's i('+ en'r'( s'ber Ko#as+ (e!a. di!a#orkan ke Dinas
Ke.'(anan a"ar se"era dice"a. e!'as$a #eneban"an !iar i('*
Ka%asan .'(an $an" r'sak #er!' di(e!i(i a#aka. #en"'sa.a HPH
bersan"k'(an ea('.i RKT F n$a* Ka!a' (idak+ aka %a)ar $an"
bersa!a. dikenakan resiko denda seban$ak -+, ka!i )'!a. IHH
/ I'ran Hasi! H'(an 0* Un('k )enis ka$' eran(i sekaran" IHH F n$a
enca#ai R# ?*3339e(er k'bik*
S'ber (adi )'"a en$esa!kan+ (ern$a(a ada bebera#a #e('"as
ke.'(anan $an" diberi ('"as #en"a%asan+ a!a. berb'a( k'ran"
(er#')i* & Yakni+ se(e!a. bia$a #en$e!idikan diin(a dari #ee"an"
HPH+ ('"as #en"a%asan (idak di!aksanakan den"an baik+ & ka(an$a*
S'ber Ko#as di kan(or Dinas Ke.'(anan S'se! sebe!'n$a
en"a(akan ba.%a )enis ka$' 'n"!in /E'siderox$!on E%a"eri0 di
daera. ini $an" d'!' san"a( #o(ensia! dan .ar"an$a c'k'# (in""i+ kini
'!ai en".i!an" dari #eredaran* B'kan .an$a #end'd'k seki(ar
.'(an $an" en".abiskan )enis ka$' a.a! ini* Peda )'"a ik'(
(er!iba( e'sna.kann$a+ karena ra('san .ek(ar .'(an 'n"!in di
daera. M'si Ban$'asin di'ba. en)adi #ro$ek PIR /Per'sa.aan In(i
Rak$a( 0 Perkeb'nan* "Pikiran Rak$a( *- %uli (/0+#
Hingga saat ini masalah kerusakan hutan tersebut masih ter&adi. Hal ini
dibuktikan melalui kutipan-kutipan dari beberapa artikel terkini yang membahas
tentang hutan yang rusak akibat ulah mereka yang hanya menge&ar keuntungan
dan &uga kelestarian hutan terutama habitat binatang-binatang yang terganggu
termasuk sumber daya air karena penebangan liar yang marak dilakukan oleh
pihak-pihak tak bertanggung&awab. Se(ia# (a.'n+ !ebi. dari ,3 #ersen .'(an di
Indonesia r'sak akiba( '!a. (an"an1 (an"an $an" .an$a en"e)ar ke'n('n"an
a(eri* Da(a Keen(erian Ke.'(anan en'n)'kkan !a)' ker'sakan .'(an di
Indonesia c'k'# (in""i+ $akni seki(ar <33 .ek(ar #er (a.'n*& "Pikiran Rak$a( (@
.o1ember *)((#
&S#esies $an" (er(an"ka# kaera i(' ada!a. .aria' S'a(ra+ acan
da.an+ k'cin" eas+ k'cin" ba('+ dan k'cin" con"kok* @E#a( s#esies
ini di!ind'n"i o!e. #eerin(a. Indonesia dan (eras'k da!a da4(ar
17
.e%an $an" (eranca #'na.+@ ka(a Kari!a Parakkasi+ Koordina(or
Ti Pene!i(ian Haria'+ CCG Indonesia*&Te'an ini en'n)'kkan
keanekara"aan .a$a(i ka%asan B'ki( Ti"a#'!'. dan koridor .'(an
di seke!i!in"* Go(o14o(o ini en"in"a(kan ki(a sebera#a ban$ak $an"
bisa .i!an" bi!a ka%asan .'(an $an" ren(an ini #'na. karena ind's(ri
ka$'+ #erkeb'nan+ dan #eneban"an !iar+@ (aba.n$a*5 "Pikiran
Rak$a( (, .o1ember *)((#.
&7'!a. a(a air di Kab'#a(en Ban$'as #ada saa( 'si .')an
(erda(a -*233 a(a air+ na'n saa( ini seban$ak 8*233 a(a air s'da.
en"erin"* Rib'an %ar"a $an" en""an('n"kan keb'('.an air bersi.
dari a(a air kini .ar's ein(a ban('an dro#in" dari #ekab* Sebab
.')an se)ak (i"a b'!an (idak ('r'n*
Ke#a!a Bidan" Perkeb'nan dan Ke.'(anan+ Dinas Per(anian
Perkeb'nan dan Ke.'(anan /Dis#er(anb'n.'(0 Kab'(en Ban$'as+
S'ar$ono en)e!askan+ keara' b'kan sa('1sa('n$a #en$ebab+
de"radasi !in"k'n"an )'"a en)adi 4ak(or .i!an"n$a rib'an a(a air
di Ban$'as* @Hi!an"n$a a(a air )'"a karena adann$a #eneban"an
#o.on o!e. %ar"a $an" (idak seiban" den"an )'!a. #enanaan
#o.on+@ ka(a S'ar$ono Senin /829880*
Peneban"an karena keb'('.an ka$' 'n('k ind's(ri ka$' o!a.an di
Ban$'as (in""i* Di sisi !ain #eneban"an (idak diiban"i den"an
)'!a. #enanaan $an" eb'('.kan %ak(' !aa 'n('k
#ee!i.araan* Ba.kan #eneban"an #o.on (idak diiban"i den"an
)'!a. #enanaan #o.on $an" eer!'kan %ak(' !aa 'n('k
#ee!i.araan*5 "Pikiran Rak$a( () Oktober *)((#.
2.3.2 %erug#an Ek-n-m# *ang D#alam# Negara
8asalah-masalah seperti penebangan liar dan pen!urian kayu
mengakibatkan negara mengalami kerugian dalam segi ekonomi. Berikut ini
adalah kutipan- kutipan mengenai hal tersebut yang ter&adi dari dulu hingga
sekarang.
&Men(eri Ke.'(anan S'd)ar%o en"a(akan ba.%a sa#ai sekaran"
ini asi. serin" (er)adi #enc'rian F #enc'rian ka$' dari ka%asan
.'(an di berba"ai daera. Indonesia+ se.in""a ne"ara dir'"ikan
i!iaran r'#ia.*
18
Ha! ini dike'kakann$a ke(ika en)a%ab #er(an$aan %ar(a%an
se!esai di(eria Presiden Soe.ar(o di kediaan 7a!an Aendana+
7akar(a+ Se!asa kearin*
Ia en"'n"ka#kan ba.%a #enc'rian ka$' $an" #a!in" enon)o!
(er)adi di .'(an F .'(an $an" as'k da!a %i!a$a. #roHinsi
Ka!ian(an Bara(+ Ka!ian(an Ti'r+ S'a(era Se!a(an+ Ria' dan
7abi*
Men(eri (idak en$eb'(kan sia#a #e!ak' #enc'rian ka$' i(' dan !'as
area! .'(an $an" r'sak akiba( #enc'rian (erseb'(* Ia .an$a
en"a(akan ba.%a den"an ban$ak (er)adin$a #enc'rian F #enc'rian
ka$' di .'(an + en$ebabkan ne"ara dir'"ikan i!iaran r'#ia..A
"Pikiran Rak$a( 7) %uli (/0+#
&Ker'"ian Per' Per.'(ani Uni( I 7a%a Ten"a. /7a(en"0 akiba(
"an""'an keaanan .'(an $an" disebabkan #eba!akan !iar+
#enc'rian+ dan seba"ain$a+ se)ak 7an'ari17'!i 233? enca#ai R# -
i!iar a(a' en'r'n -3 #ersen dari (a.'n sebe!'n$a*
IIKer'"ian akiba( "an""'an keaanan .'(an di Per' Per.'(ani Uni(
I 7a(en" (a.'n ini en'r'n seki(ar -3 J se(erara R# - i!iar+@ )e!as
Ke#a!a Per' Per.'(ani Uni( I 7a%a Ten"a. Ir* Her' Sis%an(o 'sai
#enanda(an"anan MoU kei(raan ke%ira'sa.aan den"an Rek(or
Unsoed Pro4* Dr* Soed)ar%o+ Senin /839:0*
Ker'"ian $an" disebabkan #eba!akan !iar dan dibandin"kan #eriode
$an" saa (a.'n 233: enca#ai seki(ar R# , i!iar*
Men"enai )'!a. )'!a. ('n""ak $an" .i!an" akiba( i!!e"a!
!o""in" dia (ak .a4a! da(an$a* Ta#i di!i.a( dari )'!a. !a#oran #o!isi+
(a.'n 233? ('n""akan #erkara kas's i!!e"a! !o""in" !ebi. sediki(
dibandin"kan (a.'n 233:*
IIIni en'n)'kkan dari (a.'n ke (a.'n )'!a. "an""'an keaanan di
ka%asan .'(an Per.'(ani akin berk'ran"+@ (aba. Har'*
Penca#aian i(' en'n)'kkan koordinasi an(ara )a)aran Po!ri dan
Per.'(ani di 7a(en" s'da. ba"'s* Ker)a saa d'a ins(i('si an(ara
Per.'(ani Uni( I 7a(en" den"an Po!da 7a(en" $an" sekaran" ber)a!an
!aa se(ia# (a.'n di!ak'kan eHa!'asi*
Ben('kn$a ker)a saa ber'#a (indakan #re1e(i4+ #reHen(i4 a'#'an
re#resi4* Ke"ia(an o#erasi 'n('k en"a(asi #eba!akan !iar den"an
#a(ro!i dan o#erasi r'(in isa!n$a di!ak'kan baik di ka%asan .'(an
a'#'n di !'ar ka%asan .'(an+ se#er(i+ di )a!an a(a' (e#a(1(e#a(
#en""er"a)ian ka$' dan ind's(ri berbasis ka$'*5 "Pikiran Rak$a( ((
4gustus *))/#.
19
BAB III
PENAN++ULAN+AN %ERU'A%AN HUTAN A%IBAT DARI
PER%EMBAN+AN INDU'TRI %A,U
3.1 /ara 0 /ara Penanggulangan %erusakan Hutan
Sesuai dengan masalah > masalah yang sudah di&elaskan di atas berikut
merupakan !ara-!ara untuk menanggulangi kerusakan hutan.
(. :eboisasi 9ahan Bundul dan 8etode 6ebang $ilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wa&ib dilakukan oleh
para pelilik sertifikan H$H atau Hak $engelolaan Hutan. $ara
perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang
sudah !ukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah menebang satu
pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit
pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. 9ahan yang
telah gundul dan rusak karena berbagai hal &uga diusahakan
dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman
yang telah hilang.
*. 8enempatkan $en&aga Hutan = $olisi Kehutanan = %agawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang &u&ur dan
menggunakan teknologi dan persen&ataan lengkap diharapkan mempu
menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung &awab. Bagi para pelaku ke&ahatan hutan diberikan
sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset =
20
harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan
keberadaannya demi anak !u!u di masa yang akan datang.
7. Sosialisasi 22 $enebangan Hutan 4gar Dimengerti oleh 8asyarakat
$engguna Hutan dan $emilik H$H
Sosialisasi ini bertu&uan agar para pemilik H$H " Hak $engusahaan
Hutan# dan masyarakat dapat mengetahui adanya 22 yang mengatur
penebangan dan mengurangi tindakan > tindakan kriminal seperti
penebangan liar dan pen!urian kayu se!ara ilegal.
3.2 T#nakan 0 T#nakan Pemer#ntah alam Menanggulang# %erusakan
Hutan
$ada bagian *.7 kita telah membahas masalah-masalah yang timbul dari
perkembangan industri kayu di Indonesia seperti penebangan liar dan pen!urian
kayu. 8asalah-masalah tersebut telah menyebabkan kelestarian hutan terganggu.
8asalah ini sangat penting untuk diberikan perhatian lebih karena hutan
merupakan paru-paru dunia yang harus di&aga. Oleh karena itu pemerintah
mengambil tindakan-tindakan dengan tu&uan untuk menanggulangi kerusakan
hutan.
$emerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan
dan Departemen $erindustrian dan $erdagangan se&ak tahun *))( telah
mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat "log# dan bahan baku serpih. Dan di
tahun *))7 Departemen Kehutanan telah menurunkan &atah tebang tahunan
"&umlah yang boleh ditebang oleh pengusaha hutan# men&adi +0 &uta meter kubik
21
setahun dan akan diturunkan lagi di tahun *))@ men&adi -, &uta meter kubik
setahun.
$emerintah &uga telah membentuk Badan :e1italisasi Industri Kehutanan
"B:IK# yang bertugas untuk melakukan penyesuaian produksi industri kehutanan
dengan ketersediaan bahan baku dari hutan. Selain itu pemerintah &uga telah
berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan &uga
melakukan rehabilitasi hutan melalui Berakan .asional :ehabilitasi Hutan dan
9ahan "B.:H9# yang diharapkan di tahun *))0 akan dihutankan kembali areal
seluas tiga &uta hektar.
Sebenarnya tindakan pemerintah untuk mengatasi masalah ini sudah
dilakukan se&ak masa pemerintahan $residen Soeharto *) tahun silam. Hal
tersebut dibuktikan melalui kutipan sebuah artikel yang men&elaskan tindakan-
tindakan yang diambil pemerintah dengan tu&uan menanggulangi kerusakan hutan.
&Men(eri Ke.'(anan S'd)ar%o en)e!askan "'na en"adakan
#en"aanan .'(an+ aka berba"ai de#ar(een dan ins(ansi
#eerin(a. !ainn$a $an" ada kai(ann$a den"an asa!a. .'(an da!a
e!aksanakan "erakan o#erasiona!n$a+ di!ak'kan secara ber(a.a# di
ba%a. koordinasi Po!ka* &Presiden en$e(')'i ke"ia(an o#erasi ini
dan di'#a$akan a"ar dana (ersedia #ada %ak('n$a+& ')ar en(eri*
Dika(akan+ (')'an o#erasi bersaa da!a #en"aanan i(' 'n('k
e'!i.kan keba!i keadaan .'(an+ en".en(ikan #enc'rian F
#enc'rian ka$' dan enin"ka(kan kesadaran ser(a #ar(isi#asi
as$araka( da!a ee!i.ara ke!es(arian .'(an*
Pe!aksanaann$a di!ak'kan da!a bebera#a (a.a#* Per(aa+ diseb'(
den"an ka#an$e Cana%ira Bra)a $an" akan di'!ai da!a
#er(en"a.an (a.'n ini )'"a* O#erasi ini en$an"k'( asa!a. F
asa!a. adinis(rasi+ re#resi4+ #en$'!'.an+ ke)'(an+ dan o#erasi
$'s(isia!*
22
Ked'a+ ka#an$e Cana%ira D.ara+ $an" di!aksakan secara
si'!(an e!i#'(i bidan" adinis(rasi+ or"anisasi+ sarana dan
#rasarana+ #en"aanan di !a#an"an dan o#erasi (eri(oria! den"an
aks'd en""erakkan #ar(isi#asi as$araka(*
Ke(i"a+ Ka#an$e Cana%ira Kar$a $an" diadakan secara
(erkoordinasi an(ara de#ar(een $an" (erkai( di da!an$a* Misa!n$a
De#ar(een Da!a Ne"eri en""erakkan ke"ia(an #ebinaan
as$araka(+ De#ar(een Ke.'(anan en"ena! #ee!i.araan .'(an+
De#ar(een Transi"rasi en$an"k'( !okasi (ransi"rasi+
De#ar(een Per(anian (en(an" !a.an #er(anian+ De#ar(een
Per(aban"an dan Ener"i (en(an" ba.an (aban" di ka%asan .'(an+
De#ar(een PU enan"ani asa!a. #rasarana+ De#ar(een
Perind's(rian en"enai #eban"'nan ind's(ri+ KLH en$an"k'(
#e!es(arian+ De#ar(een Ke.akian dan Ke)aksaan A"'n" ser(a Po!ri
enan"ani #en$e!esaian kas's1kas's .'k' dan (indak #idana+
De#ar(een Peneran"an enan"ani ke"ia(an #en$'!'.an*5 "Pikiran
Rak$a( 7) %uli (/0+#.
3.3 T#ngkat %e(erhas#lan Pemer#ntah alam Menanggulang# %erusakan
Hutan
$emerintah Indonesia telah melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi
masalah kerusakan hutan seperti yang telah di&elaskan diatas. .amun sayangnya
tindakan tersebut tidak dilakukan se!ara konsisten bahkan beberapa tindakan yang
diren!akan oleh pemerintah belum dilakukan hingga saat ini.
Hingga tahun *))* masih dilakukan ekspor kayu bulat yang menun&ukkan
adanya pelanggaran dari kebi&akan pemerintah sendiri. Dan pemerintah masih
akan memberikan i&in pengusahaan hutan alam dan hutan tanaman seluas /))-an
ribu hektar kepada pengusaha melalui pelelangan. $emerintah &uga belum
memiliki peren!anaan menyeluruh untuk memperbaiki kerusakan hutan melalui
rehabilitasi namun kegiatan tersebut dipaksakan untuk dilaksanakan yang
23
tentunya akan mengakibatkan ter&adinya salah sasaran dan kemungkinan
ter&adinya kegagalan dalam pelaksanaan.
Hal yang terpenting dan belum dilakukan pemerintah saat ini adalah
menutup industri perkayuan Indonesia yang memiliki banyak utang. $emerintah
&uga belum menyesuaikan produksi industri dengan kemampuan penyediaan
bahan baku kayu bagi industri oleh hutan. Hal ini dapat mengakibatkan kegiatan
penebangan hutan tanpa i&in akan terus berlangsung.
Dan dengan hanya menurunkan &atah tebang tahunan maka kita masih
belum bisa membedakan mana kayu yang sah dan yang tidak sah. Bila sa&a
pemerintah untuk sementara waktu menghentikan pemberian &atah tebang maka
dapat dipastikan bahwa semua kayu yang keluar dari hutan adalah kayu yang
tidak sah atau illegal sehingga penegakan hukum bisa dilakukan.
3." '-lus#
Kita sudah mengetahui bahwa kiner&a pemerintah dalam menangani
masalah-masalah yang ter&adi akibat dari perkembangan industri kayu masih
kurang maksimal. $emerintah tidak melaksanakan atau merealisasikan
penanggulangan > penanggulangan yang sudah mereka mereka ren!anakan se!ara
seratus persen. Oleh karena itu berdasarkan masalah-masalah di atas berikut
adalah solusi yang dapat kami berikan.
(. $emerintah tidak boleh menyepelekan masalah ini.
24
8asalah ini bukanlah masalah yang mudah untuk ditangani oleh karena
itu pemerintah harus bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah ini
agar tidak semakin memburuk.
*. 8emiliki ren!ana yang matang
$emerintah harus memiliki peren!anaan yang matang untuk
menyelesaikan masalah ini.
7. $en&adwalan ren!ana "kapan harus dilakukan dan apa dulu hal yang harus
dilakukan#
@. $enyuluhan kepada masyarakat
Salah satu hal yang penting dilakukan adalah penyuluhan kepada
masyarakat agar masyarakat lebih mengetahui pentingnya melindungi
kelestarian alam terutama hutan Indonesia yang sedang dalam keadaan
kritis.
-. 6indakan tegas kepada para pelaku ke&ahatan
$emerintah harus bertindak tegas kepada setiap pihak-pihak yang telah
melakukan pelanggaran yang menyebabkan kerusakan hutan.
25
BAB I1
'IMPULAN DAN 'ARAN
".1 '#m$ulan
$ada bab-bab terdahulu kita ketahui bahwa dalam konteks perekonomian
dan &uga kelestarian alam di dalamnya berbi!ara tentang industri kayu dan
kelestarian hutan merupakan sesuatu yang saling berhubungan industri kayu
tentunya bergantung terhadap kelestarian hutan ob&ek dari industri kayu adalah
pohon yang berada di dalam hutan sedangkan efek dari perkembangan industri
kayu yang pesat adalah kerusakan hutan. 8eskipun kedua hal ini sangat bertolak
belakang namun kedua hal ini terikat satu sama lainnya.
$engaruh atau dampak perkembangan industri kayu sangat besar terhadap
perkembangan perekonomian Indonesia. Industri kayu memegang peranan yang
menentukan dalam perkembangan perekonomian sehingga benar-benar perlu
didukung dan diupayakan perkembangannya. Oleh karena itu diperlukan berbagai
upaya serius dari pemerintah baik dari segi regulasi seperti memperbaiki 2ndang-
2ndang $erindustrian yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dan dari segi
birokrasi yang dapat dilakukan dengan !ara meningkatkan kualitas Sumber Daya
8anusia "SD8# dan mempermudah i&in pengusaha. Dengan melihat pengaruh
26
perindustrian kayu terhadap perkembangan perekonomian maka sudah
selayaknya apabila pemerintah bersikap serius dan segera melakukan perubahan.
Selain itu &uga perlu dilakukannya orientasi pemanfaatan kayu se!ara intensif
sebagai pendukung utama pengembangan industri pengolahan kayu.
6entunya seiring dengan berkembangnya industri kayu di Indonesia yang
pesat akan memberikan efek buruk terhadap kelestarian hutan di Indonesia. 8ulai
dari tindakan ke&ahatan seperti penebangan liar pen!urian pohon se!ara illegal
yang dilakukan oleh para pemegang Hak $engusahaan Hutan "H$H# baik yang
melakukannya sendiri maupun beker&a sama dengan pemerintah yang korup.
Kerusakan kelestarian hutan tersebut dikarenakan fa!tor keserakahan
manusia. 8anusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar
dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. 8anusia sebagai makhluk
!iptaan 6uhan yang berakal budi mampu mengubah wa&ah dunia dari pola
kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
.amun sayang seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan
pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
%ika kita hanya melihat dari segi pertumbuhan ekonomi yang pesat
dikarenakan perkembangan industri kayu di Indonesia maka hanyalah kerusakan
lingkungan hiduplah yang dapat kita rasakan seperti pemanasan global yang
disebabkan oleh kerusakan hutan yang meluas.
6entunya sangatlah diperlukan banyak kegiatan e1aluasi terhadap kiner&a
industri pengolahan kayu perlu terus dilakukan guna men!iptakan industry-
industri pengolahan kayu dalam negeri yang tangguh dan professional serta
27
memiliki daya saing dibandingkan industri kayu luar negeri. Hal ini untuk
mendorong industri pengolahan kayu dalam negeri memiliki kreati1itas tinggi
dalam menghasilkan produk olahan bernilai tambah efisien dalam penggunaan
bahan baku serta memperhatikan daya dukung hutan lestari dalam
pengelolaannya. Selain itu dibutuhkan &uga kebi&akan penurunan kapasitas i?in
pengolahan kayu.
Berkaitan dengan kedua hal yang saling bertolak belakang tersebut akan
bersifat sirkuler. 4rtinya &ika ter&adi perkembangan industri kayu yang tidak
disertai program-program yang baik seperti penanggulangan efek kerusakan
lingkungan maka kerusakan hutan tak dapat dihindari. 2raian ini dapat
men&elaskan bahwa akibat yang ditimbulkan dari perkembangan industri kayu
yang tidak terkelola se!ara baik akan mempengaruhi kelestarian hutan dan
kelestarian hutan yang buruk akan mempengaruhi kehidupan manusia di masa
mendatang. Dalam mengembangkan industri kayu guna menun&ang pertumbuhan
ekonomi .egara yang baik manusia harus mampu mengenali sifat lingkungan
hidupnya yang dalam hal ini adalah hutan lalu mengambil tindakan yang
bertu&uan untuk men!egah ter&adinya kerusakan hutan tanpa meredam
pertumbuhan ekonomi .egara.
".2 'aran
Berdasarkan masalah-masalah di atas berikut adalah solusi yang dapat
kami berikan.
28
(. 2ntuk menghentikan kerusakan hutan di Indonesia maka pemerintah
harus mulai serius untuk tidak lagi mengeluarkan i&in-i&in baru
pengusahaan hutan pemanfaatan kayu maupun perkebunan serta
melakukan penegakan hukum terhadap pelaku ekspor kayu bulat dan
bahan baku serpih. $emerintah &uga harus melakukan u&i menyeluruh
terhadap kiner&a industri kehutanan dan melakukan penegakan hukum
bagi industri yang bermasalah. Setelah tahapan ini perlu dilakukan
penataan kembali kawasan hutan yang rusak dan &uga menangani
dampak sosial akibat penghentian penebangan hutan misalkan dengan
mempeker&akan peker&a industri kehutanan dalam proyek penanaman
pohon.
Kemudian bila telah tertata kembali sistem pengelolaan hutan maka
pemberian i&in penebangan kayu hanya pada hutan tanaman atau hutan
yang dikelola berbasiskan masyarakat lokal.
Selama penghentian sementara "ora(ori'# di&alankan industri-
industri kayu tetap dapat &alan dengan !ara mengimpor bahan baku
kayu. 2ntuk memudahkan pengawasan tersebut maka &enis kayu yang
diimpor haruslah berbeda dengan &enis kayu yang ada di Indonesia.
Dan yang terpenting adalah mengembalikan kedaulatan rakyat dalam
pengelolaan hutan karena rakyat Indonesia se&ak lama telah mampu
mengelola hutan Indonesia.
29
*. 8asyarakat pun dapat membantu dengan melakukan lobby menulis
surat ataupun melakukan tekanan kepada pemerintah agar serius
men&aga hutan Indonesia yang tersisa. Selain itu lakukan pengawasan
terhadap peredaran kayu di wilayah terdekat dan berikan laporan
kepada Wahana 9ingkungan Hidup Indonesia "W49HI# terdekat
ataupun lembaga non pemerintah lainnya dan kepada instansi penegak
hukum serta media massa bila menemukan ter&adinya peredaran kayu
tanpa i&in maupun kegiatan pengrusakan hutan. Dan mulailah
menanam pohon untuk kebutuhan kayu keluarga di masa datang
memanfaatkan kayu dengan bi&ak dan tidak lagi membeli kayu-kayu
hasil penebangan yang merusak hutan.
30

Anda mungkin juga menyukai