Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Stroke adalah penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung
dan kanker, serta merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Prevalensinya
terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama di negara-ngera berkembang seperti di
Indonesia. Menurut WH, ada !" juta populasi terserang stroke setiap tahun di
seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap !# tahun
antara "" dan $" tahun. %i Indonesia diperkirakan dalam setiap tahunnya ada
"##.### penduduk yang terkena serangan stroke. Sekitar &," ' meninggal, dan
sisanya cacat ringan maupun berat. (ngka ini diperkirakan akan semakin meningkat
di kemudian hari, oleh karena perubahan gaya hidup, lingkungan yang semakin tidak
sehat, jenis makanan yang semakin beragam dan semakin berlemak.
%i Indonesia penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh survey (S)(
*Asean Neurologic Association+ di &$ rumah sakit di seluruh Indonesia, pada
penderita stroke akut yang dira,at di rumah sakit dan dilakukan survey mengenai
-aktor--aktor resiko, lama pera,atan, mortalitas dan morbiditasnya. Hasil penelitian
menunjukkan bah,a penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dan pro-il usia
diba,ah ." tahun cukup banyak yaitu !!,$', usia ."-/. tahun berjumlah ".,0' dan
diatas usia /" tahun sebanyak 11,"' *Misbach, &##0+. Stroke juga merupakan
penyebab utama gangguan -ungsional, dimana &#' penderita yang bertahan hidup
masih membutuhkan pera,atan di institusi kesehatan setelah 1 bulan dan !"-1#'
penderitanya mengalami cacat permanen
!
.
Secara garis besar, stroke dapat dibagi ke dalam dua tipe. Pertama adalah
stroke hemoragik, yang terjadi ketika ada perdarahan pada pembuluh darah *arteri+
otak. Stroke jenis ini dapat disebabkan oleh aneurisma yang pecah, atau pada
mal-ormasi arteri vena. 2edua adalah stroke iskemik, yang lebih umum terjadi, terjadi
apabila ada sumbatan pembuluh darah arteri yang memba,a aliran darah ke otak.
(kibat kekurangan oksigen, sel-sel otak akan mati dengan kecepatam & juta sel per
minit, yang meningkatkan resiko kerusakan otak permanen, disabilitas, atau kematian.
Pada -ase akut stroke 1# hingga "#' pasien menderita dis-agia, di mana
insisdens ini menurun menjadi sekitar !#' / bulan kemudian. Pasien tidak hanya
mengalami dehidrasi dan malnutrisi, tetapi juga memiliki resiko yang meningkat
untuk menderita pneumonia aspirasi. 3eberapa penelitian telah meunjukkan
komplikasi ini meningkat !& kali lipat pada pasien stroke dengan dis-agia. leh
karena itu, deteksi dini dis-agia akibat stroke dan tatalaksana nutrisi yang tepat
merupakan hal penting untuk penentuan prognosis dari penyakit ini
&
.

Anda mungkin juga menyukai