Penyakit Jantung Koroner (PJK) Manifestasi Klinik dan penatalaksanaannya Oleh Dr.Taufik Kresno,SpPD,SH Pendahuluan. Penyakit jantung koroner (PJK) nama lain : Penyakit Jantung Iskemik (PJI). - Penyebab kematian terbanyak di neg.industri/maju. terutama pada usia relatif muda. - Sampai th 1950 di USA,PJK merup.lebih setengah penyebab kematian akibat penyakit jantung. - Saat ini prosentasi sudah lebih berkurang dibanding sebelumnya. - Faktor Risiko,kondisi kehidupan dan pola kehidupan saat itu diduga erat kaitannya sebagai penyebab me ningkatnya angka kejadian PJK. 99% kasus PJK disebabkan oleh perubahan atero- sklerotik,jarang sekali akibat :Sifilis,arteritis,emboli koroner atau stenosis arteri koroner. PJK dapat terjadi Akut atau Kronik,dgn gejala sbb:
Dari manifestasi Klinik tsb,PJK sering disebut sebagai Sindroma Klinik, yg terdiri dari Angina pektoris,IMA,Mati mendadak.
ANATOMI SISTIM C.V. JANTUNG PEMBULUH DARAH DARAH Pembuluh darah Jantung Arteri koronaria adalah arteri cabang pertama aorta, berfungsi memberi oksigen dan nutrisi ke otot jantung (miokardium). Kalau ada penyempitan (aterosklerosis) atau sumbatan (trombosis/emboli) pada arteri koronaria akan terjadi iskemia (jaringan kekurangan darah) atau nekrosis (matinya jaringan) miokard.
Penyakit CV: Masalah Yang Berakibat Fatal C V
Kanker Peny.Infeksi & parasit Lain-lain Kecelakaan Peny.Respirasi Non infeksi Infeksi Respirasi Kondisi Ibu Hamil dan Persalinan dan defisiensi nutrisi WHO World Health Report, 2001 Diduga 30% dari kematian th 2000 Faktor Predisposisi timbulnya peny. Jantung Koroner : Hiperlipidemia Hipertensi D.M. Merokok Obesitas Aktivitas fisik kurang Faktor keturunan Stress RISK FACTOR OF ATHEROSCLEROSIS & ATHEROTHROMBOSIS NON REVERSIBLE AGE GENDER GENETIC PREDISPOSITION PERSONALITY GEOGRAPHIC ORIGIN PRIOR STROKE/CAD REVERSIBLE Smoking DM Hypertension Physical Inactivity Dyslipidemia Coronary Disease Atrial fibrilation Obesity Infectin Hemostasis HOMOCYSTEINE
Faktor Risiko Non Reversible Risk Factor : Faktor risiko penyebab yg tidak dapat dimodifikasi & dirubah
Reversible Risk Factor : Faktor resiko penyebab yg dpt dikelola utk menurunkan & menimalkan kemungkinan perkembangan Serangan Jantung & Otak Diagnosis IMA dapat ditegakkan secara : 1.Anamnesis 2.Pem.EKG 3.Pem. Enzim jantung. 1.Anamnesis. Nyeri Dada (seperti rasa terbakar/tertekan/ diperas-peras/tercekik). Penyebaran nyeri :dari dada kiri,menyebar ke bahu kiri,lengan kiri atau ke leher dan dagu,dapat juga menjalar ke dada kanan dan nyeri epigastrik. Terkadang diikuti pula : - Sesak nafas,lemas,pingsan,pucat, berkeringat dingin,berdebar-debar.
2.Pemeriksaan EKG. perubahan EKG yang terjadi pada fase awal ialah adanya hiperakut T (gelombang T yang tinggi dan simetris). Setelah ini akan terdapat elevasi segmen ST yang berbentuk konveks. Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/kompleks QS yang menandakan adanya nekrosis. Berdasarkan ada/tidak delombang Q maka infark miokard dapat dibagi menjadi infark miokard Q dan infark miokard non Q. Proses remodelling miokard yang mengalami injury terus berlanjut bbrp minggu/bulan karena daerah infark meluas dan non- infark mengalami dilatasi.
3. Pemeriksaan Enzim Jantung Pemeriksaan enzim jantung mempunyai nilai yang penting untuk menegakkan diagnosis IMA, terutama IMA non Q karena keterbatasan pemeriksaan EKG. Pada pemeriksaan enzim diperlukan pemeriksaan serial. Enzim yang diperiksa yaitu CKMB/CPK, SGOT, dan LDH/HBDH. Enzim CKMB akan meninggi paling awal, tetapi akan menjadi normal kembali paling cepat, sedangkan peninggian enzim LDH paling lambat, dan paling akhir menjadi normal kembali. Berdasarkan kriteria WHO (1979) maka bila terdapat dua dari tiga kelainan tersebut diatas maka diagnosis IMA dapat ditegakkan. 6x 2x 4x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Days After the Onset of Chest Pains
Gambar 3. Perubahan enzim pada Infark Miokard Akut CKMB LDH AST Perubahan kadar enzim pada IMA memberikan gambaran yang khas seperti terlihat pada gambar dibawah ini: P l a s m a
e n y m e
L e v e l
X
N o r m a l
Sindroma Metabolik,Imunitas yang mengancam DIET & EXERCISE Arms at 30 degres Arms crossed OBESITAS GINOID OBESITAS ANDROID Risiko kematian mendadak serangan jantung, 5 kali lebih tinggi dari bukan perokok Patofisiologi Sistim CardioVaskuler ATEROSKLEROSIS:Proses penebalan & pengerasan dinding vaskuler besar & sedang, yg disebabkan oleh ateroma. Athero =athere=lemak ; Ateroma =material yg mengandung Lipid dlm ddg vask. Sklerosis = proses penebalan & pengerasan vaskuler
ATEROTROMBOSIS: proses pembekuan darah dalam vaskuler krn pengaruh lemak Thrombus = bekuan darah dalma vaskuler Thrombosis = proses pembekuan darah dalam lumen pemb.darah VASCULAR DISEASE ATEROSKLEROSIS: peny. Progresif yg ditandai oleh penimbunan lemak dan jar. Fibrosa dlm arteri arteri besar
ATEROTROMBOSIS: Penyakit progresif yg ditandai oleh akumulasi lipid, jar. Fibrosa & mineral2 dlm dinding arteri, shg memicu penyempitan lumen arteri.
ATHEROSKLEROSIS Pembagian IMA berdasar disfungsi ventrikel kiri. Derajat 0: IMA tanpa komplikasi gagal jantung. I: IMA dgn gagal jantung ringan-sedang.(terdapat tanda- tanda kongesti paru, sesak nafas, takhikardi, ronkhi basah,S3,oliguria dan Ro terdpt bendungan paru. II: IMA dgn gagal jantung berat,dgn edema berat separoh lapangan paru. III: IMA dgn Syok Kardiogenik,yi sistolik kurang 90 mmHg sirkulasi perifer tak adekwat,perubahan mental,sianosis, keringkat dingin,pucat,nadi kecil dan diuresis < 20 cc/jam.
Angka kematian penderita IMA dgn disfungsi ventrikel kiri derajad 0,I,II dan III berturut turut 2,6 %,6%,26% dan 70%. Penatalaksanaan PJK D i e t : Dengan mengurangi makanan yg tinggi lemak dan kolesterol. Olah Raga :Meningkatkan ketahanan jantung dan paru- paru,membantu mengurangi kolesterol. Obat-obatan aterosklerosis: - Gol Statin. - Anti pletelet. - Gol fibrat. - Asam folat dan vit E - Asam nikotinat. - dll. Tindakan operasi: PTCA: Percutaneus Transluminal Coroner Angioplasti. Angiografi Bypass atau Bedah pintas koroner. Pengelolaan PJK Pengelolaaan PJK yang baik diperlukan untuk mencapai tujuan pengobatan PJK berupa:
A. Memperpanjang lama kehidupan. B.Memperbaiki kwalitas hidup. C.Mencegah Re-infark. Kesimpulan ke 3 tujuan terapi tsb ad. memper- baiki ketidakseimbangan antara kebutuhan mio kardium akan oksigen dan suplai oksigen.
Pemulihan Keseimbangan oksigen di capai dgn dua mekanisme, yaitu : A.Pengurangan kebutuhan Oksigen dan. B.Peningkatan suplai Oksigen.
A.Pengurangan kebutuhan oksigen. 1.Pengurangan kerja jantung secara farmakologik. a.Nitrogliserin. b.Penghambat beta adrenergic. c.Digitalis. d.Diuretic. e.Vasodilatator. f.Sedative g.Antagonis kalsium.
: 2.Pengurangan kerja jantung secara fisik. a.Tirah baring. b.Lingkungan yang tenang.