Definisi Rinitis alergi adalah peyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan allergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut (Von Pirquet, 1986).
Definisi Definisi menurut WHO ARIA (Alergic Rhinitis and Its Impact on Asthma) adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen yag diperantarai oleh IgE.
Patofisiologi Reaksi alergi terdiri dari 2 fase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau Reaksi Alergi Fase Cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai satu jam setelahnya Late Phase Allergic Reaction atau Reaksi Alergi Fase Lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsng sampai 24-48 jam. Rinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali melalui tahap Sensitasi Dan Profokasi Pada saat kontak pertama dengan alergen (Sensitasi) berperan sebagai sel penyaji (APC) Makrofag Atau Monosit Akan menangkap alergen yang menempel di permukaan hidung Makrofag/ monosit Kemudian diproses Kemudian diproses Antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dengan molekul HLA kelas II dan membentuk komplek peptida MHC kelas II Kemudian diproses Antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dengan molekul HLA kelas II dan membentuk komplek peptida MHC kelas II Kemudian diproses Yang kemudian akan dipresentasikan dan dikenali oleh sel T helper T-helper cell Kemudian diproses Kemudian sel APC akan melepas sitokin Interleukin-1 Interleukin-1 (IL-1) Yang akan mengaktifkan T helper untuk berpoliferasi menjadi T helper 1 (Th1) dan T helper 2 (Th2) kemudian Th-2 akan menghasilkan berbagai sitokin IL-4/IL13 Dipresentasikan ke sel-B IL-3/IL-5 Dipresentasikan ke Eosinofil IL-3/IL-4 Juga dipresentasikan ke Basofil Untuk sitokin yang menginduksi Eosinofil dan Basofil Dan kemudian menghasilkan mediator kimia Untuk sitokin yang menginduksi Eosinofil dan Basofil Dan kemudian menghasilkan mediator kimia Akan menyebabkan RAFL Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE Akan berikatan dengan reseptor IgE di sel mastosit (atau bisa juga basofil) Dan pada saat tahap provokasi Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain Dan menyebabkan RAFC