Anda di halaman 1dari 29

RINITIS ALERGI

Oleh : Bayu Mario (12002)


Definisi
Rinitis alergi adalah peyakit inflamasi yang disebabkan
oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
sudah tersensitasi dengan allergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut
(Von Pirquet, 1986).

Definisi
Definisi menurut WHO ARIA (Alergic Rhinitis and Its
Impact on Asthma) adalah kelainan pada hidung
dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen
yag diperantarai oleh IgE.

Patofisiologi
Reaksi alergi terdiri dari 2 fase yaitu
Immediate Phase Allergic Reaction atau Reaksi Alergi
Fase Cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak
dengan alergen sampai satu jam setelahnya
Late Phase Allergic Reaction atau Reaksi Alergi Fase
Lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan
puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah
pemaparan dan dapat berlangsng sampai 24-48 jam.
Rinitis alergi merupakan suatu
penyakit inflamasi yang diawali
melalui tahap
Sensitasi
Dan Profokasi
Pada saat kontak pertama
dengan alergen (Sensitasi)
berperan
sebagai sel
penyaji (APC)
Makrofag
Atau
Monosit
Akan
menangkap
alergen yang
menempel di
permukaan
hidung
Makrofag/
monosit
Kemudian
diproses
Kemudian
diproses
Antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dengan
molekul HLA kelas II dan membentuk komplek peptida MHC kelas II
Kemudian
diproses
Antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dengan
molekul HLA kelas II dan membentuk komplek peptida MHC kelas II
Kemudian
diproses
Yang kemudian akan dipresentasikan dan dikenali oleh sel T helper
T-helper
cell
Kemudian
diproses
Kemudian sel APC akan melepas sitokin Interleukin-1
Interleukin-1 (IL-1)
Yang akan mengaktifkan T helper untuk berpoliferasi menjadi
T helper 1 (Th1) dan T helper 2 (Th2)
kemudian Th-2 akan menghasilkan berbagai sitokin
IL-4/IL13
Dipresentasikan ke sel-B
IL-3/IL-5
Dipresentasikan ke Eosinofil
IL-3/IL-4
Juga dipresentasikan ke Basofil
Untuk sitokin yang menginduksi Eosinofil dan Basofil
Dan kemudian menghasilkan mediator kimia
Untuk sitokin yang menginduksi Eosinofil dan Basofil
Dan kemudian menghasilkan mediator kimia
Akan menyebabkan RAFL
Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B
Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE
Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B
Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE
Sementara IL-4/IL-13 yang menginduksi sel B
Sehingga mencetuskan terbentuknya IgE
Akan berikatan dengan reseptor IgE di sel mastosit (atau bisa juga basofil)
Dan pada saat tahap provokasi
Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast
pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain
Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast
pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain
Alergen yang berikatan dengan IgE yang sebelumnya telah berikatan dengan sel mast
pada bagian sensitasi, menginduksi pengeluaran histamin dan mediator kimia lain
Dan menyebabkan RAFC

Anda mungkin juga menyukai